• Tidak ada hasil yang ditemukan

High Vacuum Unit (HVU)

Dalam dokumen Laporan Umum RU III Plaju 2011 (Halaman 47-51)

BAB IV DESKRIPSI PROSES

4.2. Unit Proses Primer (Primary Process)

4.2.11. High Vacuum Unit (HVU)

4.2.10. BB Treating

Unit BB Treating merupakan unit pelengkap BB Distiller. BB Treating berfungsi untuk mengurangi kandungan merkaptan dan amina pada FBB dari unit BB Distiller dan FBB dari FCCU Sungai Gerong. Merkaptan dan amina merupakan racun bagi katalis proses polimerisasi.

Umpan BB dari BB Distiller atau FCCU dicampur dengan caustic soda atau NaOH, lalu dialirkan ke caustic settler. Di caustic settler akan terjadi reaksi antara merkaptan (R-S-H; R = alkil) dan NaOH sehingga menghasilkan R-S-Na dan air. Caustic soda yang masih memiliki konsentrasi tinggi akan berada di bagian bawah caustic settler. Caustic soda tersebut akan disirkulasi sambil dibuang sebagian. Caustic soda yang dibuang akan diganti dengan caustic soda yang baru atau make-up.

Bagian atas caustic settler akan masuk ke dalam water settler bersamaan dengan injeksi air melalui mixer untuk melarutkan alkil amina dan entrainment dari caustic soda. Pemisahan dalam water settler akan terjadi berdasarkan perbedaan berat jenis, di mana air yang mengandung amina dan caustic soda akan mengendap dan keluar pada bagian bawah water settler dan selanjutnya di-drain ke parit. BB yang telah dibersihkan atau treated BB dialirkan ke final settler untuk memisahkan air yang terbawa (entrainment). BB yang telah melalui final settler disimpan dalam tangki 1207/1208 dan siap untuk digunakan sebagai umpan unit polimerisasi dan alkilasi.

4.2.11. High Vacuum Unit (HVU)

HVU II yang digunakan di RU-III Plaju merupakan distilasi vakum dengan wet system, yang menggunakan stripping steam untuk mempertajam pemisahan produk vacuum gas oil-nya. Feed untuk unit ini adalah long residue dari CD II, III, IV, V dan VI. Sebagai produk,

_______________________________________________________________________

47

diperoleh off gas, vacuum gas oil (LVGO, MVGO dan HVGO) serta vacuum residue.

Kapasitas produksi HVU II adalah 54 MBSD, dengan produk sebagai berikut :

a. Produk atas berupa Light Vacuum Gas Oil (LVGO) yang digunakan sebagai komponen motor gas.

b. Produk tengah berupa Medium Vacuum Gas Oil (MVGO), dan Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO). Produk tengah ini merupakan umpan RFCCU.

c. Produk bawah berupa Light Sulphur Waxes Residue (LSWR).

Feed long residue dari CD II, III dan IV dialirkan menuju hot feed drum (V-61-001), long residue dari CD V juga dialirkan menuju hot feed drum yang sama dimana sebelumnya dilewatkan pada box cooler. Sedangkan untuk long residue dari CD VI dapat langsung dialirkan menuju HVU sebagai feed. Long residue yang masuk ke hot feed drum diharapkan

memiliki temperatur 140-145 oC, dengan tekanan di 0.2 kg/cm² pada saat

normal operasi.

Proses diawali dengan memanaskan feed dengan menggunakan heat exchanger (sebagai pre-heater), yang kemudian dipanaskan lebih lanjut di dalam furnace. Beberapa heat exchanger yang digunakan sebagai pre-heater adalah E-14-006 A/B (HVGO exchanger), E-14-003 A/B/C (MVGO exchanger), 010 A (vacuum residue exchanger) dan E-14-009 A/B/C/D (vacuum residue exchanger). Rangkaian heat exchanger ini diharapkan dapat menghasilkan feed untuk furnace dengan CIT sebesar

262-270oC, serta untuk menekan penggunaan energi pendinginan untuk

produk dari HVU sendiri.

Feed dari pre-heater kemudian dipanaskan lebih lanjut di dalam furnace,

yang diharapkan akan meningkatkan temperatur feed hingga 360-380oC.

Furnace HVU menggunakan tiga macam fuel, yaitu fuel oil, fuel gas dan off gas (off gas ini merupaan pemanfaatan produk atas dari HVU sendiri, dengan tujuan efisiensi produk off gas). Parameter utama dari furnace

_______________________________________________________________________

48

HVU ini adalah temperature tube skin (maximum 690 oC) dan COT

menuju kolom vakum.

Heated feed dari furnace kemudian dialirkan menuju kolom vakum (C-14-001) untuk dipisahkan menjadi produk-produk. Proses distilasi ini dilakukan pada tekanan di bawah tekanan atmosfir (60-65 mmHg). Distilasi vakum ini diharapkan dapat memisahkan produk dengan titik didih yang lebih tinggi dengan bantuan vacuum pressure.

Feed HVU dimasukkan pada flash zone dengan posisi tangensial, dengan harapan pemisahan antara liquid dan vapor akan terjadi akibat adanya gaya sentrifugal pada flash zone tersebut. Liquid akan menuju ke bawah setelah jatuh dari cap pada tray. Sedangkan vapor akan bergerak ke atas setelah keluar dari tray cap.

Washing section, sebagai bagian utama dalam menghasilkan gasoil, terletak di atas flash zone. Wash section bertujuan untuk mempertajam produk gasoil, dengan melepaskan residu yang terperangkap pada vapor yang naik dari flash zone. Kontrol utama pada bagian ini adalah concarbon level dan metal content, karena menjadi racun pada katalis, karena peningkatan produk gasoilakan memungkinkan peningkatan level concarbon dan metal sebagai akibat dari deep cut operation.

Draw off diberlakukan untuk produk gasoil (LVGO, MVGO dan HVGO). LVGO untuk refluks didinginkan oleh E-14-001, sedangkan sebagai produk LVGO didinginkan oleh E-14-002. Untuk MVGO dan HVGO digunakan sebagai feed untuk FCCU baik secara langsung (sebagai hot MVGO dan HVGO) maupun cold feed (yang diambil dari T-191/192).

Overflash section, diperoleh dengan melakukan injeksi recycle pada feed. Recycle yang diinjeksikan berupa produk antara HVGO dengan vacuum residue. Recycle ini juga bertujuan sebagai efisiensi dalam feed injection serta untuk mempertajam produk gasoil. Vacuum residue section, sebagai draw off vacuum residue dan sebagai posisi injeksi stripping steam. Stripping steam digunakan untuk membantu mengangkat light distillate

_______________________________________________________________________

49

yang masih terbawa di heavy distillate agar dapat terangkat ke atas. Stripping steam ini berasal dari low pressure steam yang telah dipanaskan di furnace menjadi dry dan superheated steam.

Overhead product dari C-14-001 tersebut kemudian didinginkan oleh tiga kondensor (E-14-013/014/015), yang kemudian dihilangkan kandungan steam-nya menggunakan tiga rangkaian jet ejector yang dipasang secara seri. Penghilangan steam dari overhead product dilakukan dengan teknik perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik melalui injeksi medium

pressure steam, dengan tekanan 8 kg/cm2g. Pemasangan jet ejector ada

pada masing-masing kondenser. Jet ejector ini juga berfungsi untuk memperoleh tekanan vakum di dalam C-14-001.

Kondensat keluaran kondenser kemudian dialirkan menuju V-14-002 untuk dipisahkan antara fase gas dan liquid, dimana liquid-nya dialirkan menuju sewer. Sedangkan untuk uncondesable gas dialirkan ke V-14-002 lalu ke E-14-003 untuk menyerap condensable gas, dimana gas keluaran dari E-14-003 dijadikan sebagai off gas (sebagai refinery fuel gas untuk furnace HVU).

Injeksi ammonia pada kondensat dilakukan sebagai pencegahan terhadap korosi pada alat, yang timbul akibat kontaminasi impurities (seperti sulfir dan asam). Sehingga pH kondensat dapat dijaga pada kondisi basa paling minimum.

Sebagian LVGO dari kolom dikembalikan sebagai refluks (E-14-001) yang sebelumnya didinginkan oleh fin-fan cooler. Sebagian lainnya kemudian menjadi produk (E-14-002) untuk komponen blending produk diesel.

MVGO dan HVGO dari kolom didinginkan dengan bantuan heat exchanger, E-14-003 A/B/C, dimana panasnya dimanfaatkan sebagai pre-heater untuk feed HVU. Sebagian dikembalikan sebagai refluks 004) dan sebagian lainnya digunakan sebagai feed untuk FCCU (E-14-005). Saat ini, sebagian dari MVGO juga dijadikan sebagai blending component dengan LVGO untuk menjadi bahan bakan solar.

_______________________________________________________________________

50

Vacuum residue didinginkan menggunakan heat exchanger E-14-009/010/011 (sebagai fungsi pemanas feed), sebagian dikembalikan sebagai quenching untuk mempertahankan temperatur di bottom kolom, dan sebagian juga digunakan sebagai produk untuk komponen blending produk fuel oil.

Dalam dokumen Laporan Umum RU III Plaju 2011 (Halaman 47-51)

Dokumen terkait