• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2 Hasil Penelitian .1 Analisis Univariat .1 Analisis Univariat

4.2.1.3 Higiene Ibu Dan Anak

Higiene yang dinilai pada penelitian ini yaitu higiene Cuci Tangan Pakai Sabun dan Perilaku Buang Air Besar pada ibu dan anak.

a. Cuci Tangan Pakai Sabun pada Ibu

2. >3-4 Tahun 23 32,9

3. >4 -<5 Tahun 7 10,0

Total 70 100,0

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1. Laki – laki 40 57,1

2. Perempuan 30 42,9

Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun pada ibu pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Gambaran Cuci Tangan Pakai Sabun pada Ibu di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

N o.

Pernyataan

Selalu Sering Kadang-Kadang

Tidak Pernah

n % n % n % n %

1. Ibu mencuci tangan sebelum memberi makan anak

61 87,1 5 7,1 3 4,3 1 1,4

2. Ibu mencuci tangan setelah buang air besar

13 18,6 31 44,3 18 25,7 8 11,4

3. Ibu mencuci tangan setelah melakukan kegiatan di luar rumah

15 21,4 22 31,4 31 44,3 2 2,9

4. Ibu mencuci tangan

menggunakan sabun

8 11,4 6 8,6 51 72,9 5 7,1

5. Ibu mencuci tangan dengan air bersih

44 62,9 21 30,0 5 7,1 0 0

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 61 orang ibu (87,1%) selalu mencuci tangan sebelum memberi makan anak balitanya dan ada 1 orang (1,4%) yang tidak mencuci tangan sebelum memberi makan anaknya. Jumlah ibu yang selalu mencuci tangan setelah buang air besar adalah sebanyak 13 orang (18,6%) dan ada juga ibu yang tidak pernah mencuci tangan setelah buang air besar yaitu sebanyak 8 orang (11,4%) dan jumlah ibu yang selalu mencuci tangan setelah buang air besar adalah 13 orang (18,6%). Hanya 15 orang ibu (21,4%) yang selalu mencuci tangan setelah melakukan aktivitas di luar rumah dan ada juga ibu yang tidak mencuci tangan setelah melakukan aktivitasnya yaitu 2 orang (2,9%).

Jumlah ibu dengan kebiasaan cuci tangan yang selalu pakai sabun adalah 8 orang (11,4%), tidak pernah 5 orang (7,1%) sedangkan kadang-kadang adalah

bahwa ibu masih kurang dalam menggunakan sabun saat mencuci tangan. Sebagian besar ibu mencuci tangan hanya dengan menggunakan air saja.

Tabel 4.7 Kategori Cuci Tangan Pakai Sabun pada Ibu di Desa SijamburKecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

No. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun pada ibu

Jumlah Persentase (%) 1. 2. Baik Buruk 25 45 35,7 64,3 Total 70 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada ibu sebanyak 25 orang (35,7%) dalam kategori baik sedangkan sebanyak 45 orang (64,3%) dalam kategori buruk.

b. Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak

KebiasaanCuci Tangan Pakai Sabun pada anak pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Gambaran Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

N

o. Pernyataan

Selalu Sering Kadang-Kadang

Tidak Pernah

n % n % n % n %

1. Anak mencuci tangan

sebelum makan

55 78,6 11 15,7 3 4,3 1 1,4

2. Anak mencuci tangan setelah buang air besar

3. Anak mencuci tangan setelah bermain

18 25,7 19 27,1 29 41,4 4 5,7

4. Anak mencuci tangan

menggunakan sabun

9 12,9 7 10,0 49 70,0 5 7,1

5. Anak mencuci tangan dengan air bersih

42 60,0 23 32,9 4 57,1 1 1,4

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dapat dilihat bahwa jumlah anak mencuci tangan sebelum makan dengan kriteria selalu sebanyak 55 orang (78,6%), sering 11 orang (15,7%), kadang-kadang ada 3 orang (4,3%) dan 1 orang (1,4%) yang tidak pernah mencuci tangan. Jumlah anak mencuci tangan setelah buang air besar berdasarkan kriteria selalu sebanyak 16 orang (22,9%), sering 21 orang (30,0%), kadang-kadang 27 orang (38,6%) dan sebanyak 6 orang (8,6%) anak tidak pernah mencuci tangan setelah buang air besar. Untuk pernyataan mencuci tangan setelah bermain, kriteria tidak pernah ada sebanyak 4 orang (5,7%), kadang-kadang sebanyak 29 orang (41,4%), sering ada 19 orang (27,1%) dan selalu ada 18 orang (25,7%). Hal ini sudah cukup baik mengingat anak lebih sering bermain di tanah/ladang namun anak tetap dalam pengawasan orang tua/pengasuh.

Jumlah anak dengan kebiasaan yang selalu Cuci Tangan Pakai Sabun adalah 9 orang (12,5%), tidak pernah 5 orang (7,1%) sedangkan kadang-kadang adalah sebanyak 49 orang (70%). Ini menunjukkan bahwa anak masih kurang dalam menggunakan sabun saat mencuci tangan. Sebagian besar anak mencuci tangan hanya dengan menggunakan air saja. Namun ada satu orang anak yang tidak pernah mencuci tangan baik tanpa sabun ataupun air bersih.

Tabel 4.9 Kategori Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

No. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak

Jumlah Persentase (%) 1. 2. Baik Buruk 25 45 35,7 64,3 Total 70 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada anaksebanyak 25 orang (35,7%) dalam kategori baik sedangkan sebanyak 45 orang (64,3%) dalam kategori buruk.

c. Perilaku Buang Air Besar pada Ibu

Perilaku buang air besar pada ibu pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Gambaran Perilaku Buang Air Besar pada Ibu di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten SamosirTahun 2015

N

o. Pernyataan

Ya Tidak

n % n %

1. Ibu buang air besar di jamban 19 27,1 51 72,9

2. Jika tidak, Ibu mengubur tinja setelah dikeluarkan

3 4,3 48 68,6

3. Ibu BAB jauh dari sumber air bersih (>10 m)

64 91,4 6 8,6

4. Ibu menggunakan air bersih setelah BAB? 34 48,6 36 51,4

5. Tempat ibu buang air besar tidak menjadi tempat hinggapnya lalat

41 58,6 29 41,4

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa perilaku buang air besar pada ibu lebih banyak buang air besar tidak di jamban yaitu sebesar 51 orang (72,9%). Sedangkan ibu yang buang air besar di jamban hanya 19 orang (27,1%). Meskipun banyak responden yang memilki jamban namun banyak juga ibu yang tidak buang air besar di jamban. Ibu yang mengubur tinja setelah dikeluarkan hanya 3 orang (4,3%) dan 48 orang ibu tidak mengubur tinja (68,6%).

Jumlah ibu menggunakan air bersih setelah buang air besar ada 34 orang (48,6%). Sebagian besar ibu tidak menggunakan air setelah buang air besar namun dengan menggunakan daun atau kayu kecil.Tempat ibu buang air besar tidak menjadi tempat hinggapnya lalat ada sebanyak 37 orang (52,9%) dan menjadi tempat hinggapnya lalat ada sebanyak 41 orang (58,6%). Ini menunjukkan bahwa lokasi ibu buang air besar banyak sering dikunjungi lalat. Banyak juga kotoran yang sudah dikeluarkan langsung dimakan ternak dan biasanya lokasinya jauh dari rumah ataupun sumber air bersih. Namun ada 6 orangibu (8,6%) yang buang air besar dekat sumber air bersih.

Tabel 4.11 Kategori Perilaku Buang Air Besar pada Ibu di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

No. Perilaku buang air besar pada ibu Jumlah Persentase (%) 1. 2. Baik Buruk 31 39 44,3 55,7 Total 70 100

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa perilaku buang air besar pada ibu sebanyak 31 orang (44,3%) dalam kategori baik sedangkan sebanyak 39 orang (55,7%) dalam kategori buruk.

d. Perilaku Buang Air Besar pada Anak

Perilaku buang air besar pada anak pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Gambaran Perilaku Buang Air Besar pada Anak di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten SamosirTahun 2015

N

o. Pernyataan

Ya Tidak

n % n %

2. Jika tidak,ibu mengubur tinja setelah dikeluarkan

6 8,6 49 70,0

3. Anak BAB jauh dari sumber air bersih (>10 m)

68 97,1 2 2,9

4. Anak menggunakan air bersih setelah buang air besar

62 88,6 8 11,4

5. Tempat anak BAB tidak menjadi tempat hinggapnya lalat

41 58,6 29 41,4

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa perilaku buang air besar pada anak lebih banyak buang air besar tidak di jamban yaitu sebesar 55 orang (78,6%), sedangkan anak yang buang air besar di jamban hanya 15 orang (21,4%). Anak yang buang air besar tidak dijamban dan biasanya di dekat rumah. jika tidak, maka ibu akan mengubur tinja yang dikeluarkan anak balita ada sebanyak 6 orang (8,6%) dan sebanyak 49 orang (70,0%) tidak mengubur tinja setelah dikeluarkan.

Jumlah anak menggunakan air bersih setelah buang air besar sebanyak 62 orang (88,6%) dan tidak sebanyak 8 orang (11,4%).Tempat anak buang air besar tidak dihinggapi lalat sebanyak 41 orang (58,6%), dan dihinggapi lalat ada sebanyak 29 orang (41,4%). Sama halnya dengan ibu, tinja anak yang dikeluarkan seringkali langsung dimakan ternak.

Tabel 4.13 Kategori Perilaku Buang Air Besar pada Anak di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

No. Perilaku buang air besar padaanak Jumlah Persentase (%) 1. 2. Baik Buruk 43 27 61,4 38,6 Total 70 100

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa perilaku buang air besar pada anak sebanyak 43 orang (61,4%) dalam kategori baik sedangkan sebanyak 27 orang (38,6%) dalam kategori buruk.

Sanitasi dasar pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini :

Tabel 4.14 Distribusi Sanitasi Dasar Responden di Desa SijamburKecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun 2015

No Sanitasi Dasar Jumlah Persentase (%)

1. Sumber Air Bersih

a. Ada, bukan milik sendiri, tidak

berbau, tidak berwarna, tidak berasa

b. Ada, milik sendiri, tidak berbau,

tidak berwarna, tidak berasa

23 47 32,9 67,1 Jumlah 70 100,0 2. Kepemilikan Jamban a. Tidak ada

b. Ada, leher angsa, tidak ada tutup, ada septik tank 41 29 58,6 41,4 Jumlah 70 100,0

3. Tempat Pembuangan Sampah

a. Tidak ada

b. Ada, tidak kedap air, tidak ada tutup

c. Ada, kedap air dan tidak ada tutup

54 12 4 77,1 17,1 5,7 Jumlah 70 100,0

4. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak

teratur di halaman rumah

b. Ada, disalurkan kesaluran terbuka

6 64

8,6 91,4

Jumlah 70 100,0

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa untuk sumber air bersih paling banyak responden menggunakan air dari bak air hasil penampungan air hujan sebanyak 47 orang (67,1%), sedangkan air dari mata air sebanyak 23 orang (32,9%). Sebagian besar responden tidak memiliki jamban sebanyak 41 orang sebesar (58,6%) sedangkan yang memiliki jamban hanya sebanyak 29 orang (41,4%). Namun meskipun memiliki jamban ternyata ibu dan anak tidak buang air

besar di jamban.Sebesar 77,1% atau 54 responden tidak mempunyai tempat pembuangan sampah dan hanya 5,7% atau 4 orang saja yang mempunyai tempat pembuangan sampah yang kedap air namun tidak ada tutup. Sebanyak 12 respomden atau 17,1% responden mempunyai tempat pembuangan sampah yang tidak kedap air dan tidak ada tutup. SPAL yang dimiliki responden sebagian besar ada, disalurkan kesaluran terbuka sebanyak 64 orang sebesar (91,4%) dan hanya sedikit responden yang tidak memiliki SPAL sehingga tergenang di halaman rumahnya.

Observasi sanitasi dasar dengan menggunakan Kepmenkes RI Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan, yang terdiri

dari 2 (dua) kategori yaitu “memenuhi syarat” apabila skor ≥ 334 dan “tidak

memenuhi syarat” apabila skor < 334.Perhitungan jumlah skor sanitasi dasar maka dapat dikategorikan memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diketahui sanitasi dasar seluruh rumah responden di Desa Sijambur tahun 2015tergolong dalam kriteriatidak memenuhi syarat.

Dokumen terkait