• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan melalui jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. (Sugiyono, 2011: 96)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang baik akan membangun akhlakul karimah siswanya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian dalam penulisan karya ilmiah mutlak diperlukan agar alur penulisan karya tersebut betul-betul sistematis, tidak simpang siur sehingga alur permasalahan dan penyelesaian masalahnya dapat ditulis dengan lancar dan sempurna. Metode penelitian menurut Moelong (2006:43) adalah seperangkat cara dalam proses yang sistematis diperlukan dalam perencanaan dan juga dalam pelaksanaan penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi:2006). Peristiwa atau fenomena yang akan digambarkan/ dideskripsikan dalam penelitian adalah kompetensi kepribadian guru bidang Studi dalam membangun akhlakul karimah siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar.

B. Variabel Penelitian

Arikunto (2006:116) mengatakan variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi dalam penelitian. Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Arikunto (2006:119) menjelaskan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi sedangkan variabel terikat adalah variabel luar yang merupakan variabel akibat. Penelitian ini menganalisis kompetensi kepribadian guru bidang studi sebagai variabel bebas (variabel X) dan

31

akhlakul karimah siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar sebagai variabel terikat (variabel Y). Lebih jelasnya variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel bebas (X) Variabel terikat (Y) Kompetensi kepribadian

guru bidang Studi

Akhlakul karimah siswa Tabel 3.1: Variabel bebas dan terikat

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (1997: 57) "populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya". Definisi lain dikemukakan oleh Arif Tiro (2008: 4) bahwa

"Populasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan aspek tertentu dari ciri, fenomena, atau konsep yang menjadi pusat perhatian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan sekumpulan objek atau subjek mulai dari ciri, fenomena, atau konsep (dengan karakterisitik tertentu) yang menjadi pusat perhatian (untuk dianalisis).

Populasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Yaitu 41 orang guru bidang Studi dan 195 siswa untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.2 dan tabel 3.3 dibawah ini.

Daftar nama-nama guru dan siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar

No Bidang Studi

Jenis Kelamin

Jumlah

P L

1. Aqidah 2 2 4 orang

2. AlQur’an 2 2 4 Orang

3. Hadist 2 2 4 Orang

4. Aqidah akhlak - 2 2 Orang

5. Bahasa inggris 2 - 2 Orang

6.

Kemuhmadiyahan/

SKI (tarkih)

- 2 2 Orang

7. Geografi 1 1 2 Orang

8. Seni budaya - 2 2 Orang

9. Komputer 2 2 orang

10. Biologi - 2 2 orang

11. PKN 1 1 2 orang

12. Fisika 1 1 2 orang

13. Matematika 1 2 3 orang

14. Bahasa indonesia 1 1 2 orang

15. Penjaskes 1 1 2 orang

16. Tadarus 2 2 4 orang

Jumlah 16 25 orang 41 orang

Tabel 3.2 : Sumber daftar nama-nama tenaga edukatif pada sekolah swasta 2014.

Jumlah siswa (i) di SMP UNISMUH Makassar adalah sebagai berikut :

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah

P L

1 VII A 29 - 29 Orang

2 VII B1 - 22 22 Orang

3 VII B2 - 22 22 Orang

4 VIII A 27 - 27 Orang

5 VIII B1 - 21 21 Orang

6 VIII B2 - 22 22 Orang

7 IX A 28 - 28 Orang

8 IX B - 24 24 Orang

Jumlah 84 111 195

Tabel 3.3:Sumber data siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar tahun 2014

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Sugiyono, 2012: 62).

Sampel merupakan sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu populasi (Arif Tiro :2008). Adapun teknik sampling yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Proporsional sampling yakni sampel pembagian secara representatif b. Random (pengambilan sampel secara acak)

Untuk pengambilan sampel digunakan rumus:

1) Untuk guru :

Proporsi populasi = Jumlah keseluruhan guru x proporsional

= 41 x 20% = 8,2 = 8 (dibulatkan) orang guru Sampel guru = Jumlah keseluruhan guru x proporsi populasi 2) Untuk siswa

Proporsi populasi = Jumlah keseluruhan siswa x proporsional

= 195 x 15% = 29,25 = 30 orang siswa

Sampel siswa = jumlah keseluruhan siswa x proporsi populasi Jadi jumlah keseluruhan sampel adalah 8 orang guru bidang Studi dan 30 orang siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Keseluruhan sampel adalah 38 orang.

D. Definisi Operasional Variabel

Sedarmayanti (2006:52) mengatakan bahwa definisi operasional adalah definisi yang terdapat dalam hipotesis, atau definisi yang pada intinya merupakan penjabaran lebih lanjut secara lebih konkrit dan tegas dari suatu konsep. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Analisis

Analisis adalah tindakan yang dilakukan untuk menguraikan sebuah masalah dengan bagiannya. Analisis penelitian ini adalah menguraikan kompetensi yang dimiliki oleh guru bidang yakni kompetensi kepribadian yang menekankan pada akhlakul karimah.

b. Kompetensi kepribadian guru

Kompetensi adalah karakteristik seseorang yang berkaitan dengan penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap yang mengarah kepada kinerja dan direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan profesinya. Karakteristik yang dimaksud dalam proposal ini adalah kemampuan guru dalam menerapkan kepribadian yang baik sehingga dengan dapat membangun siswa yang berakhlakul karimah.

c. Akhlakul karimah siswa

Akhlakul karimah adalah perilaku baik yang dimiliki oleh seseorang, yang tertanam dalam jiwanya sehingga menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah melakukannya tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru bidang studi dalam membangun akhlakul karimah siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap perencanaan

Tahap perencanaan yaitu tahap permulaan suatu kegiatan sebelum peneliti mengadakan penelitian (observasi) langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, misalnya membuat proposal skripsi, mengurus surat izin

untuk mengadakan penelitian kepada pihak-pihak terkait. Selanjutnya dilakukan penyusunan instrumen penelitian yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti berupa penyusunan angket.

2. Tahap pelaksanaan

Hal yang dilakukan dalam hal ini yakni melakukan penelitian di lapangan guna memperoleh data konkrit dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu pemberian angket pada guru serta memperoleh data siswa.

3. Tahap pengolahan data

Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian di sekolah dengan menggunakan perhitungan statistik deskripsi dan statistik inferensial.

4. Tahap pelaporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan penelitian yang dilakukan dalam bentuk finalisasi penelitian dengan menuangkan hasil pengolahan, analisis, dan kesimpulan tersebut kedalam bentuk tulisan yang disusun secara konsisten, sistematis dan metodologis.

Gambaran singkat penelitian adalah melakukan observasi lapangan di SMP Muhammadiyah Makassar, menunjuk guru yang menjadi sampel penelitian, mengajukan beberapa pertanyaan lisan dan tertulis kepada guru yang bersangkutan mengenai karakteristik kepribadian yang baik, mengamati keadaan siswa yang menjadi binaan guru yang ditujukan. Mengumpulkan data dan melakukan analisis data yang terkumpul.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner), wawancara dan pengamatan (observasi).

1. Angket atau kuesioner

Arikunto (2006: 225) angket merupakan “sebuah pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”

Teknik angket adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data atau informasi kompetensi kepribadian guru dan akhlak siswa menggunakan serangkaian pertanyaan yang diajukan secara tertulis.

Adapun rangkaian kegiatan dalam membuat angket adalah :

a) Merumuskan tujuan yang diinginkan sebagai alat pengumpul data kompetensi guru dan akhlak siswa.

b) Mengidentifikasi masalah yang menjadi materi angket dan dijabarkan ke dalam susunan kalimat-kalimat pertanyaan.

c) Susunan kalimat pertanyaan harus disesuaikan dengan kemampuan guru dan akhlak siswa. Menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, jelas dan tidak bermakna ganda.

d) Keempat, dituntut kreatifitas penyusun angket agar diperoleh objektifitas jawaban.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai. (Sugiyono, 2010: 134-135).

Jadi angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan dan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi mengenai kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru bidang dalam membangun akhlakul karimah siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar.

Angket yang dimaksud terdiri dari 3 jenis yaitu Angket penilaian kepribadian guru, Angket penilaian siswa terhadap kepribadian guru serta angket kepribadian siswa itu sendiri. Jumlah angket guru terdiri dari 35 Soal. Soal tersebut berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan 5 (lima) karakteristik penilaian. Setiap karakteristik di ajukan 7 pernyataan. Angket penilaian kepribadian guru dan angket penilaian kepribadian siswa terdiri dari 20 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan menyangkut 5 karakteristik dasar guru yang diharapkan, yaitu : kepribadian yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, Kepribadian yang arif, kepribadian yang berwibawa dan berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik. Setiap karakter penilaian kepribadian yang diharapkan masing-masing diajukan 4 pertanyaan : Uraian karakteristik penilaian dapat dilihat dalam tabel berikut :

1. Kriteria penilaian kompetensi kepribadian guru bidang studi

No. Kriteria Penilaian Soal

1. Kepribadian yang mantap dan stabil 1, 5, 9, 10, 29, 30, 33 2. Kepribadian yang dewasa 2, 4, 14, 18, 19, 20, 21 3. Kepribadian yang arif 11, 22, 24, 23, 26,32,34 4. Kepribadian yang berwibawa 3, 12, 13, 16, 27, 28, 35 5. berakhlak mulia dan teladan bagi

peserta didik

6, 7, 8,15, 17, 25, 31

Tabel 3.4 : Kriteria penilaian instrument kompetensi kepribadian guru bidang Studi

2. Kriteria penilaian kompetensi kepribadian guru oleh siswa

No. Kriteria Penilaian Soal

1. Kepribadian yang mantap dan stabil 1, 7, 10, 16

2. Kepribadian yang dewasa 2, 9, 17, 20,

3. Kepribadian yang arif 3, 5, 8, 11,

4. Kepribadian yang berwibawa 4, 12, 15, 19 5. berakhlak mulia dan teladan bagi

peserta didik

6, 13, 14, 18

Tabel 4.5 : Penilaian siswa terhadap kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar

3. Kriteria penilaian akhlakul karimah siswa

No. Kriteria Penilaian Soal

1. Kepribadian yang mantap dan stabil 1, 7, 10, 16

2. Kepribadian yang dewasa 2, 9, 17, 20,

3. Kepribadian yang arif 3, 5, 8, 11,

4. Kepribadian yang berwibawa 4, 12, 15, 19 5. berakhlak mulia dan teladan bagi

peserta didik

6, 13, 14, 18

Tabel 3.6 : Kriteria kepribadian siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar

Untuk keperluan analisis kuantitatif guru bidang Studi, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut:

2) Respon sangat setuju diberikan skor empat (4) 3) Respon setuju diberikan skor tiga (3)

4) Respon kurang setuju diberikan skor dua (2) 5) Respon tidak setuju diberikan skor satu (1)

Sedangkan pertanyaan negatif diberi skor dengan sebaliknya.

Jumlah skor keseluruhan item untuk setiap responden menyatakan skor yang dicapai oleh responden tersebut.

Untuk keperluan analisis kuantitatif kompetensi guru dari siswa dan kepribadian siswa, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut:

1) Respon ya diberikan skor empat (4) 2) Respon jarang diberikan skor tiga (3) 3) Respon jarang sekali diberikan skor dua (2) 4) Respon tidak Pernah diberikan skor satu (1)

Sedangkan pertanyaan negatif diberi skor dengan sebaliknya.

Jumlah skor keseluruhan item untuk setiap responden menyatakan skor yang dicapai oleh responden tersebut. Untuk lebih detailnya Angket dapat diihat dalam tabel dibawah ini tabel yang terlampir.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2012: 317).

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut (Sugiyono, 2012: 197), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersususun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam objek.

G. Tekhnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan yaitu : untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara kompetensi kepribadian guru dan akhlak siswa.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data korelasi product moment. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis korelasi product moment digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

1. Analisis deskriptif

Adapun analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus sebagai berikut:

a. Mean atau rata-rata Me =∑ .

Dimana:

Me = Mean untuk data bergolongan

∑ = Jumlah data / sampel

= produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi). Tanda kelas (xi) adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data.

b. Rentang data

Rentang data (range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar dengan data terkecil yang ada dalam kelompok itu. Rumusnya adalah:

R = xt- xr

Dimana:

R = Rentang

xt = Data terbesar dalam kelompok xr = Data terkecil dalam kelompok c. Jumlah kelas interval

Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

K =1 + 3,3 log n Dimana:

K = jumlah kelas interval n = jumlah data observasi log= logaritma

d. Panjang kelas

Panjang kelas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

P = Dimana:

P = panjang kelas R = Rentang

K= jumlah kelas interval e. Standar deviasi

S = ∑ ( ̅)

( )

f. Kategorisasi

a. Kompetensi kepribadian guru berakhlakul karimah

Interval =

b. Kepribadian siswa.

Interval =

2. Analisis korelasi product moment

Husaini dan Purnomo (2008:202) rumus korelasi product moment yang dapat digunakan untuk mencari korelasi dua variabel kuantitatif ada sejumlah delapan rumus.

Adapun untuk mengetahui korelasi kompentesi yang dimiliki oleh guru bidang studi dengan akhlak siswa adalah, dalam skipsi ini tidak menggunakan analisis inferensial korelasi product moment sebagi berikut : Untuk hipotesis kita menggunakan persamaan sebagai berikut:

= ∑ − ∑ . ∑

( ∑ − (∑ )). ( ∑ − (∑ ))

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.

Xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabely.

X = jumlah nilai setiap item.

Y = jumlah nilai konstan.

N = jumlah subjek penelitian

a. Uji statistik

Meskipun telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil perhitungan, namun keberartian (signifikansi) nilai tersebut perlu diuji secara statistik. Hipotesis yang diuji adalah :

Ho : koefisien korelasi adalah sama dengan nol

Ha : koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau signifikan.

b. Kesimpulan

Menyimpulkan apakah H0ditolak atau diterima dengan syarat:

Fhitung≥ Ftabel, maka tolak H0artinya signifikan

Fhitung≤ Ftabel, terima H0artinya tidak signifikan ( Riduwan, 2008: 146).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 1 Makassar 1.1 Kondisi sekolah

SMP Unismuh Makassar adalah lembaga pendidikan pertama yang berada di bawah naungan Badan Pelaksanaan Harian Universitas Muhammadiyah Makassar (BPH Unismuh). Sekolah ini terletak di jalan Tala’salapang. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah unggulan Muhammadiyah yang mampu melaksanakan ujian seleksi penerimaan siswa baru seperti yang dilakukan oleh sekolah negeri. Selain itu, alumninya juga sudah bisa berbicara di tingkat regional maupun nasional pada berbagai bidang, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran para pelajar yang sudah senior dibidangnya masing-masing dan dipilih dari sekolah negeri. SMP Unismuh Makassar yang beralamat di jalan Talasalapang, Makassar didirikan pada tahun 2003 bertepatan dengan tahun ajaran baru 2003-2004.

Visi dan Misi SMP Unismuh Makassar :

- Visi : Mantap keimanan, unggul intelektual, anggun berakhlak, dan sigap berkarya.

- Misi : (a) Memantapkan dasar-dasar ketauhidan dalam segala aspek, (b) Memberi bekal kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, (c) Menanamkan dasar-dasar akhlak,

47

baik akhlak kepada pencipta, kepada sesama manusia, maupun akhlak terhadap makhluk hidup lain, dan lingkungannya, (d) Memberi bekal kepada peserta didik untuk berkarya dan bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sebagai sekolah menengah pertama, SMP Unismuh Makassar memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif dan kondusif. Hal ini didukung dengan fasilitas seperti perpustakaan, mushallah, asrama, dan lokasi sekolah yang cukup memadai.

1.2 Nama Guru-guru

Jumlah guru di SMP Muhammadiyah 1 Makassar yang aktif adalah sebagai berikut :

No. Nama Mata Pelajaran

1. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. Kepala Sekolah 2. Drs. Kandacong Melle, M.Pd. Fisika

3. Drs. Mariyanto Djamhuri Wakasek Bid. Kesiswaan 4. Dra. Hj. Najmah Patau Bahasa Indonesia

5. Ikrar Nusabhakti M, S.Pd. Bahasa Indonesia 6. Muhammad Akbar, S.Pd. Matematika

7. Supriadi, S. Pd. Matematika

8. Nurfadillah, S.Pd. Matematika

9. Hikmah, S. Pd. Bahasa Inggris

10. Ilmiah, S.Pd. Bahasa Inggris

11. Munir Abdul Rahman, S. Pd. I. Kemuhammadiyahan 12. . Masnaeni, S.Pd. I. SKI/Tarkih

13. . Andi Junede, S.Pd. Fisika 14. . Hilmi Hambali, M.pd. Biologi

15. Dra. Nurbaya Geografi

16. Sujatmiko, S.Pd. Penjaskes

17. Masdinar, S.Pd. Penjaskes

18. Suhaena, S. Sn. Seni Budaya

19. Syarifuddin, S. Kom., M.Kom. Komputer

20. Drs. Maryanto Djumhuri Aqidah syariah dan PKN 21. Dra. Fatmawati, M. Pd. Bahasa Arab, dan Tadarrus 22. Ahmad Nasir, S. Pd. Bahasa Arab, Peng. Bhs. Arab 23. Hartini Nanda, S. Ag. AlQur’an hadits dan Akidah

24. St. Aminah Taddarus

25. Haekal Makkassau Tadarrus

26. St. Chaerani Jaya, S. Sos. Tadarrus 27. Ferdinan S. Ag., M. Pd. I. Tadarrus

28. Sawani, S. Pd. Tadarrus

29. Kastam Tadarrus

30. Akbar Sani s.pd. Taddarus

31. Lukman Tadarrus

33. Ridwan Amin Bidang studi

34. Samsun Marlin Bidang Studi

35. M. saad Bidang Studi

36. Amril Bidang Studi

37. Deri Indrayani S.pd. Bidang Studi 48 Ahmad Nasir S.Ag M.Pd.I Aqidah & Akhlak 49. Dra rosdiana Djamhuri M.pd. PKN

40. Darwis S.pd. Bidang Studi

41. Abdul Muhsin S.Pd. Bidang Studi

Tabel 4.1 : Data guru SMP Muhammadiyah 1 Makassar 2014 1.3 Siswa (i)

Siswa (i) SMP Unismuh Makassar merupakan komponen yang telah lulus ujian seleksi penerimaan siswa baru yang diadakan setiap tahun. Sebagian kecil adalah pindahan dari sekolah lain yang sederajat.

Jumlah siswa (i) di SMP Unismuh Makassar tahun ajaran 2013-2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Data siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar

2. Analisis data

2.1 Analisis deskriptif kompetensi kepribaadian guru bidang studi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Makassar dengan jumlah sampel 8 orang guru bidang studi dan 30 orang siswa, maka data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

No. Nama Skor Kategori

1. Muh. Ilham Iskandar S.Pd. 136 Tinggi

2. Muh. Akbar S.Pd. 115 Cukup

3. Ikrar Nusabhakti M, S.Pd. 120 Cukup

4. St. Aminah S. Pd.I 106 Cukup

5. Suhaena S.Pd. 106 Cukup

6. Fatmadjayanti S.Pd. 125 Cukup

7. Radjamuddin 106 Cukup

8. Hikmah S.Pd. 118 Cukup

Tabel 4.3 : Data skor kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar

Satu (1) dari delapan (8) orang guru bidang yang dijadikan sampel memiliki kompetensi kepribadian yang tinggi dan tujuh orang lainnya cukup.

Tidak ada guru bidang stu memiliki kompetensi kepribadian yang rendah.

a) Rentang data (R)

R = Data terbesar - Data terkecil R = 136-106 = 30

b) Jumlah kelas interval (K) Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 8

= 1 + 3,3 (0,903)

= 1 + 2,980 = 3,980 (4) c) Panjang kelas (P)

P = P = = 7,5 dibulatkan menjadi 8 d) Menghitung rata-rata

X =

X = = 116,5

e) Membuat tabel distribusi frekuensi

Interval Tabulasi Frekuensi

105-113 III 3

114-122 III 3

123-131 I 1

132-140 I 1

∑ 8

Tabel 4.4 : Daftar distribusi frekuensi skor responden dari guru bidang studi

f) Standar deviasi

Interval F D d2 Fd f d2

105-113 3 1 1 3 3

114-122 3 0 0 0 0

123-131 1 -1 1 -1 1

132-140 1 -2 4 -2 4

∑ 60 -2 6 0 8

Tabel 4.5 : Tabel penolong untuk menghitung nilai standar deviasi guru bidang studi

SDx = 8 (∑ )

= 8

8 − 0 8

= 8 1 − (0)

= 8√1 − 1

= 8√1

= 8

g) Kategorisasi kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP 1 Muhammadiyah 1 Makassar

Tabel 4.6: Kategorisasi Skor kompetensi kepribadian guru bidang studi SMP Muhammadiyah 1 Makassar

2.2 Analisis deskriptif kompetensi kepribadian guru bidang studi berdasarkan Penilaian Siswa

Berdasarkan penilaian 30 orang dari 195 orang siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, terdapat seorang siswa yang memberi penilaian yang tinggi 28 orang siswa memberikan nilai cukup dan seorang siswa

Kategori Rendah Kurang Cukup Tinggi

Nilai 1-35 36-70 71-125 126-140

memberi penilaian kurang untuk kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru di SMP Muhammadiyah 1 Makassar.

No. Nama Skor Kategori

1. Nurul Husna Malik 68 Tinggi

2. Via 65 Tinggi

3. Khairun Annisa 61 Tinggi

4. Sahra 64 Tinggi

5. Nurilma handayani 67 Tinggi

6. Muh. Akram Ahmad 65 Tinggi

7. Izzul islam 60 Tinggi

8. Wahya Jla 77 Tinggi

9. Muh. Sunan Akbar 68 Tinggi

10. Arifa merdania 58 Cukup

11. Muh. Izyra 53 Cukup

12. Muslimah Syariah 56 Cukup

13. Annisa Aulia 51 Cukup

14. Muh. faried Mopilie 41 Cukup

15 Muh. Afian Rewa 46 Cukup

16. Fadhil 53 Cukup

17. Muh. Athif Human 50 Cukup

18. Muh taufan 40 Cukup

19. Mashari Hartawan 44 Cukup

20. El-Sharawi 43 Cukup

21. Fitrah R 45 Cukup

22. Muh. Fadhel Lukman 47 Cukup

23. Fathin 49 Cukup

24. Zulfikar 46 Cukup

25. Ahmad Azhar Amar 56 Cukup

26. Muh. Farid M 45 Cukup

27. Muh. Al-gaazali 45 Cukup

28. Fiqran Halid 47 Cukup

29. Muh. Yusuf Gasang 40 Cukup

30. Fatahillah 37 Kurang

Table 4.7 : Skor kompetensi akhlakul karimah guru bidang studi berdasarkan penilaian siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar

1) Rentang data (R)

R = Data terbesar - Data terkecil R = 77-37 = 40

2) Jumlah kelas interval (K)

Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n (penilaian siswa) K = 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1+ 4,874 = 5,874 (6) 3) Panjang kelas (P)

P = P = = 6,66 dibulatkan menjadi 7 4) Menghitung rata-rata

X = (penilaian siswa )

X = = 52,3

5) Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.8: Daftar distribusi frekuensi skor responden siswa 6) Standar deviasi

Berikut Tabel Penolong Untuk Menghitung Nilai Standar Deviasi penilaian Siswa :

Tabel 4.9 : Nilai Standar deviasi penilaian kompetensi kepribadian guru

SDx = i (∑ )

= 8,437 dibulatkan menjadi 8

7) Kategorisasi kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar berdasaarkan penilaian siswa.

Tabel 4.10: Kategori skor penilaian siswa pada kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muahmmadiyah 1 Makassar.

Tabel 4.10: Kategori skor penilaian siswa pada kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muahmmadiyah 1 Makassar.

Dokumen terkait