BAB III. METODE PENELITIAN
G. Tekhnik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan yaitu : untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara kompetensi kepribadian guru dan akhlak siswa.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data korelasi product moment. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis korelasi product moment digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
1. Analisis deskriptif
Adapun analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus sebagai berikut:
a. Mean atau rata-rata Me =∑ .
∑
Dimana:
Me = Mean untuk data bergolongan
∑ = Jumlah data / sampel
= produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan tanda kelas (xi). Tanda kelas (xi) adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data.
b. Rentang data
Rentang data (range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar dengan data terkecil yang ada dalam kelompok itu. Rumusnya adalah:
R = xt- xr
Dimana:
R = Rentang
xt = Data terbesar dalam kelompok xr = Data terkecil dalam kelompok c. Jumlah kelas interval
Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
K =1 + 3,3 log n Dimana:
K = jumlah kelas interval n = jumlah data observasi log= logaritma
d. Panjang kelas
Panjang kelas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = Dimana:
P = panjang kelas R = Rentang
K= jumlah kelas interval e. Standar deviasi
S = ∑ ( ̅)
( )
f. Kategorisasi
a. Kompetensi kepribadian guru berakhlakul karimah
Interval = ∑
b. Kepribadian siswa.
Interval = ∑
2. Analisis korelasi product moment
Husaini dan Purnomo (2008:202) rumus korelasi product moment yang dapat digunakan untuk mencari korelasi dua variabel kuantitatif ada sejumlah delapan rumus.
Adapun untuk mengetahui korelasi kompentesi yang dimiliki oleh guru bidang studi dengan akhlak siswa adalah, dalam skipsi ini tidak menggunakan analisis inferensial korelasi product moment sebagi berikut : Untuk hipotesis kita menggunakan persamaan sebagai berikut:
= ∑ − ∑ . ∑
( ∑ − (∑ )). ( ∑ − (∑ ))
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.
Xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabely.
X = jumlah nilai setiap item.
Y = jumlah nilai konstan.
N = jumlah subjek penelitian
a. Uji statistik
Meskipun telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil perhitungan, namun keberartian (signifikansi) nilai tersebut perlu diuji secara statistik. Hipotesis yang diuji adalah :
Ho : koefisien korelasi adalah sama dengan nol
Ha : koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau signifikan.
b. Kesimpulan
Menyimpulkan apakah H0ditolak atau diterima dengan syarat:
Fhitung≥ Ftabel, maka tolak H0artinya signifikan
Fhitung≤ Ftabel, terima H0artinya tidak signifikan ( Riduwan, 2008: 146).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 1 Makassar 1.1 Kondisi sekolah
SMP Unismuh Makassar adalah lembaga pendidikan pertama yang berada di bawah naungan Badan Pelaksanaan Harian Universitas Muhammadiyah Makassar (BPH Unismuh). Sekolah ini terletak di jalan Tala’salapang. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah unggulan Muhammadiyah yang mampu melaksanakan ujian seleksi penerimaan siswa baru seperti yang dilakukan oleh sekolah negeri. Selain itu, alumninya juga sudah bisa berbicara di tingkat regional maupun nasional pada berbagai bidang, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran para pelajar yang sudah senior dibidangnya masing-masing dan dipilih dari sekolah negeri. SMP Unismuh Makassar yang beralamat di jalan Talasalapang, Makassar didirikan pada tahun 2003 bertepatan dengan tahun ajaran baru 2003-2004.
Visi dan Misi SMP Unismuh Makassar :
- Visi : Mantap keimanan, unggul intelektual, anggun berakhlak, dan sigap berkarya.
- Misi : (a) Memantapkan dasar-dasar ketauhidan dalam segala aspek, (b) Memberi bekal kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, (c) Menanamkan dasar-dasar akhlak,
47
baik akhlak kepada pencipta, kepada sesama manusia, maupun akhlak terhadap makhluk hidup lain, dan lingkungannya, (d) Memberi bekal kepada peserta didik untuk berkarya dan bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai sekolah menengah pertama, SMP Unismuh Makassar memiliki fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif dan kondusif. Hal ini didukung dengan fasilitas seperti perpustakaan, mushallah, asrama, dan lokasi sekolah yang cukup memadai.
1.2 Nama Guru-guru
Jumlah guru di SMP Muhammadiyah 1 Makassar yang aktif adalah sebagai berikut :
No. Nama Mata Pelajaran
1. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. Kepala Sekolah 2. Drs. Kandacong Melle, M.Pd. Fisika
3. Drs. Mariyanto Djamhuri Wakasek Bid. Kesiswaan 4. Dra. Hj. Najmah Patau Bahasa Indonesia
5. Ikrar Nusabhakti M, S.Pd. Bahasa Indonesia 6. Muhammad Akbar, S.Pd. Matematika
7. Supriadi, S. Pd. Matematika
8. Nurfadillah, S.Pd. Matematika
9. Hikmah, S. Pd. Bahasa Inggris
10. Ilmiah, S.Pd. Bahasa Inggris
11. Munir Abdul Rahman, S. Pd. I. Kemuhammadiyahan 12. . Masnaeni, S.Pd. I. SKI/Tarkih
13. . Andi Junede, S.Pd. Fisika 14. . Hilmi Hambali, M.pd. Biologi
15. Dra. Nurbaya Geografi
16. Sujatmiko, S.Pd. Penjaskes
17. Masdinar, S.Pd. Penjaskes
18. Suhaena, S. Sn. Seni Budaya
19. Syarifuddin, S. Kom., M.Kom. Komputer
20. Drs. Maryanto Djumhuri Aqidah syariah dan PKN 21. Dra. Fatmawati, M. Pd. Bahasa Arab, dan Tadarrus 22. Ahmad Nasir, S. Pd. Bahasa Arab, Peng. Bhs. Arab 23. Hartini Nanda, S. Ag. AlQur’an hadits dan Akidah
24. St. Aminah Taddarus
25. Haekal Makkassau Tadarrus
26. St. Chaerani Jaya, S. Sos. Tadarrus 27. Ferdinan S. Ag., M. Pd. I. Tadarrus
28. Sawani, S. Pd. Tadarrus
29. Kastam Tadarrus
30. Akbar Sani s.pd. Taddarus
31. Lukman Tadarrus
33. Ridwan Amin Bidang studi
34. Samsun Marlin Bidang Studi
35. M. saad Bidang Studi
36. Amril Bidang Studi
37. Deri Indrayani S.pd. Bidang Studi 48 Ahmad Nasir S.Ag M.Pd.I Aqidah & Akhlak 49. Dra rosdiana Djamhuri M.pd. PKN
40. Darwis S.pd. Bidang Studi
41. Abdul Muhsin S.Pd. Bidang Studi
Tabel 4.1 : Data guru SMP Muhammadiyah 1 Makassar 2014 1.3 Siswa (i)
Siswa (i) SMP Unismuh Makassar merupakan komponen yang telah lulus ujian seleksi penerimaan siswa baru yang diadakan setiap tahun. Sebagian kecil adalah pindahan dari sekolah lain yang sederajat.
Jumlah siswa (i) di SMP Unismuh Makassar tahun ajaran 2013-2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 : Data siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar
2. Analisis data
2.1 Analisis deskriptif kompetensi kepribaadian guru bidang studi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Makassar dengan jumlah sampel 8 orang guru bidang studi dan 30 orang siswa, maka data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
No. Nama Skor Kategori
1. Muh. Ilham Iskandar S.Pd. 136 Tinggi
2. Muh. Akbar S.Pd. 115 Cukup
3. Ikrar Nusabhakti M, S.Pd. 120 Cukup
4. St. Aminah S. Pd.I 106 Cukup
5. Suhaena S.Pd. 106 Cukup
6. Fatmadjayanti S.Pd. 125 Cukup
7. Radjamuddin 106 Cukup
8. Hikmah S.Pd. 118 Cukup
Tabel 4.3 : Data skor kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Satu (1) dari delapan (8) orang guru bidang yang dijadikan sampel memiliki kompetensi kepribadian yang tinggi dan tujuh orang lainnya cukup.
Tidak ada guru bidang stu memiliki kompetensi kepribadian yang rendah.
a) Rentang data (R)
R = Data terbesar - Data terkecil R = 136-106 = 30
b) Jumlah kelas interval (K) Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 8
= 1 + 3,3 (0,903)
= 1 + 2,980 = 3,980 (4) c) Panjang kelas (P)
P = P = = 7,5 dibulatkan menjadi 8 d) Menghitung rata-rata
X = ∑
X = = 116,5
e) Membuat tabel distribusi frekuensi
Interval Tabulasi Frekuensi
105-113 III 3
114-122 III 3
123-131 I 1
132-140 I 1
∑ 8
Tabel 4.4 : Daftar distribusi frekuensi skor responden dari guru bidang studi
f) Standar deviasi
Interval F D d2 Fd f d2
105-113 3 1 1 3 3
114-122 3 0 0 0 0
123-131 1 -1 1 -1 1
132-140 1 -2 4 -2 4
∑ 60 -2 6 0 8
Tabel 4.5 : Tabel penolong untuk menghitung nilai standar deviasi guru bidang studi
SDx = 8 (∑ )− ∑
= 8
8 − 0 8
= 8 1 − (0)
= 8√1 − 1
= 8√1
= 8
g) Kategorisasi kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP 1 Muhammadiyah 1 Makassar
Tabel 4.6: Kategorisasi Skor kompetensi kepribadian guru bidang studi SMP Muhammadiyah 1 Makassar
2.2 Analisis deskriptif kompetensi kepribadian guru bidang studi berdasarkan Penilaian Siswa
Berdasarkan penilaian 30 orang dari 195 orang siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, terdapat seorang siswa yang memberi penilaian yang tinggi 28 orang siswa memberikan nilai cukup dan seorang siswa
Kategori Rendah Kurang Cukup Tinggi
Nilai 1-35 36-70 71-125 126-140
memberi penilaian kurang untuk kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru di SMP Muhammadiyah 1 Makassar.
No. Nama Skor Kategori
1. Nurul Husna Malik 68 Tinggi
2. Via 65 Tinggi
3. Khairun Annisa 61 Tinggi
4. Sahra 64 Tinggi
5. Nurilma handayani 67 Tinggi
6. Muh. Akram Ahmad 65 Tinggi
7. Izzul islam 60 Tinggi
8. Wahya Jla 77 Tinggi
9. Muh. Sunan Akbar 68 Tinggi
10. Arifa merdania 58 Cukup
11. Muh. Izyra 53 Cukup
12. Muslimah Syariah 56 Cukup
13. Annisa Aulia 51 Cukup
14. Muh. faried Mopilie 41 Cukup
15 Muh. Afian Rewa 46 Cukup
16. Fadhil 53 Cukup
17. Muh. Athif Human 50 Cukup
18. Muh taufan 40 Cukup
19. Mashari Hartawan 44 Cukup
20. El-Sharawi 43 Cukup
21. Fitrah R 45 Cukup
22. Muh. Fadhel Lukman 47 Cukup
23. Fathin 49 Cukup
24. Zulfikar 46 Cukup
25. Ahmad Azhar Amar 56 Cukup
26. Muh. Farid M 45 Cukup
27. Muh. Al-gaazali 45 Cukup
28. Fiqran Halid 47 Cukup
29. Muh. Yusuf Gasang 40 Cukup
30. Fatahillah 37 Kurang
Table 4.7 : Skor kompetensi akhlakul karimah guru bidang studi berdasarkan penilaian siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar
1) Rentang data (R)
R = Data terbesar - Data terkecil R = 77-37 = 40
2) Jumlah kelas interval (K)
Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n (penilaian siswa) K = 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1+ 4,874 = 5,874 (6) 3) Panjang kelas (P)
P = P = = 6,66 dibulatkan menjadi 7 4) Menghitung rata-rata
X = ∑ (penilaian siswa )
X = = 52,3
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.8: Daftar distribusi frekuensi skor responden siswa 6) Standar deviasi
Berikut Tabel Penolong Untuk Menghitung Nilai Standar Deviasi penilaian Siswa :
Tabel 4.9 : Nilai Standar deviasi penilaian kompetensi kepribadian guru
SDx = i (∑ )− ∑
= 8,437 dibulatkan menjadi 8
7) Kategorisasi kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar berdasaarkan penilaian siswa.
Tabel 4.10: Kategori skor penilaian siswa pada kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muahmmadiyah 1 Makassar.
2.3 Analisis deskriptif kepribadian siswa (akhlakul karimah)
Berdasarkan data 30 orang dari 195 orang di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, terdapat 20 orang siswa yang dinilai memiliki akhlakul karimah yang tinggi, 10 orang lainya memiliki akhlakul karimah yang cukup. Berikut data selengkapnya :
No. Nama Skor Kategori
1. Nurul Husna Malik 71 Tinggi
2. Via 67 Tinggi
3. Khairun Annisa 72 Tinggi
4. Sahra 72 Tinggi
5. Nurilma handayani 71 Tinggi
6. Muh. Akram Ahmad 72 Tinggi
7. Izzul islam 73 Tinggi
8. Wahya Jla 75 Tinggi
9. Muh. Sunan Akbar 69 Tinggi
10. Arifa merdania 70 Tinggi
11. Muh. Izyra 57 Tinggi
12. Muslimah Syariah 75 Tinggi
13. Annisa Aulia 73 Tinggi
Kategori Rendah Kurang Cukup Tinggi
Nilai 1-20 21-40 41-60 61-80
14. Muh. faried Mopilie 56 Cukup
15 Muh. Afian Rewa 59 Cukup
16. Fadhil 65 Tinggi
17. Muh. Athif Human 58 Cukup
18. Muh taufan 55 Cukup
19. Mashari Hartawan 64 Tinggi
20. El-Sharawi 66 Tinggi
21. Fitrah R 56 Cukup
22. Muh. Fadhel Lukman 61 Tinggi
23. Fathin 69 Tinggi
24. Zulfikar 56 Cukup
25. Ahmad Azhar Amar 57 Cukup
26. Muh. Farid M 62 Tinggi
27. Muh. Al-gaazali 55 Cukup
28. Fiqran Halid 56 Cukup
29. Muh. Yusuf Gasang 63 Tinggi
30. Fatahillah 55 Cukup
Table 4.11 : Skor akhlakul karimah Siswa di SMP Muahmmadiyah 1 Makassar
1) Rentang data (R)
R = Data terbesar - Data terkecil R = 75-77 = 20
2) Jumlah kelas interval (K) Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1+ 4,874 = 5,874 (6)
3) Panjang kelas (P)
P = P = = 3,33 dibulatkan menjadi 3 4) Menghitung rata-rata
X = ∑
X = = 67, 33
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
Interval Tabulasi Frekuensi
53-56 IIII I 6
57-60 IIII 4
61-63 III 3
64-67 IIII 5
68-72 IIII III 8
73-76 IIII 4
∑ 30
Tabel 4.12: Daftar distribusi frekuensi skor responden siswa 6) Standar deviasi
Interval F D d2 Fd f d2
53-56 6 3 9 18 45
57-60 4 2 4 8 32
61-63 3 1 1 3 3
64-67 5 0 0 0 0
68-72 8 -1 1 -8 8
73-76 4 -2 4 -8 16
∑ 30 3 19 12 104
Tabel 4.13: Tabel penolong untuk menghitung nilai standar deviasi penilaian siswa
SDx = i (∑ )− ∑
= 3 104 30 −
12 30
= 3 3,466 − 0,16
= 3 3,306
= 5,454 dibulatkan menjadi 5
7) Kategorisasi kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP 1 Muhammadiyah 1 Makassar
Tabel 4.14: Kategori skor penilaian siswa pada kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muahmmadiyah 1 Makassar.
Berdasarkan nilai hasil perhitungan rata-rata (Mean) dari data yang telah disajikan, maka penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar berada dalam kategori cukup dengan nilai 116,5. Dan penilaian siswa terhadap kompetensi kepribadian guru berada dalam kategori cukup dengan nilai 52,3. Adapun kepribadian siswa dalam hal ini sebagai skala ukur dari Akhlakul karimah siswa berada dalam kategori yang tinggi yaitu dengan nilai 67,33. Namun untuk lebih detailnya lagi kita bisa menarik kesimpulan dengan menggunakan analisis korelasi product moment.
Kategori Rendah Kurang Cukup Tinggi
Nilai 1-20 21-40 41-60 61-80
3. Analisis korelasi product moment
Langkah-langkah dari analisis dari korelasi product moment adalah sebagai berikut:
3.1 Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar
Berikut tabel penolong untuk menghitung korelasi product moment dengan angka kasar .
No X Y X2 Y2 XY
1 68 71 4624 5041 4828
2 65 67 4225 4489 4355
3 61 72 3721 5185 4392
4 64 72 4096 5185 4608
5 67 71 4489 5041 4757
6 65 72 4225 5185 4680
7 60 73 3600 5329 4380
8 77 75 5929 5625 5775
9 68 69 4624 4761 4692
10 58 70 3364 4900 4060
11 53 57 2809 3249 3021
12 56 75 3136 5625 4200
13 51 73 2601 5329 3723
14 41 56 1681 3136 2296
15 46 59 2116 3481 2714
16 53 65 2809 4225 3445
17 50 58 2500 3364 2900
18 40 55 1600 3025 2200
19 44 64 1936 4096 2816
Tabel 15: penolong untuk menghitung korelasi product moment dengan angka kasar .
Untuk hipotesis kita menggunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:
= ∑ − ∑ . ∑
( ∑ − (∑ ) ). ( ∑ − (∑ ) )
= ( ) . − (1587.1930)
(30)(87.049 − (1587) ). ((30)1 . − (1930) )
= . . − (3.062.910)
(2.611.470 − ( . . ). ( . . − (3724.900)
= 47130
√92901.43970
= 47130
√4.048.856.970
20 43 66 1849 4356 2838
21 45 56 2025 3136 2520
22 47 61 2209 3721 2867
23 49 69 2401 4761 3381
24 46 56 2116 3136 2576
25 56 57 3136 3249 3192
26 45 62 2025 3844 2790
27 45 55 2025 3025 2475
28 47 56 2209 3136 2632
29 40 63 1600 3969 2520
30 37 55 1369 3025 2035
Σ 1587 1930 87.049 125.629 103.668
= 47130 .
= 0,737
Dari penghitungan rumus tersebut di atas, diperoleh nilai r = 0,737 3.2 Koefisien determinasi
Nilai r
a) Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah (–1. r) =(+1) menunjukkan hubungan positip
b) Sempurna, sedangkan r = (-1) menunjukkan hubungan negatip sempurna.
c) r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda (+) atau (-) hanya menunjukkan arah
d) Hubungan intrepretasi nilai r adalah sebagai berikut:
Koefisien determinasi r = 0,737 (kuat). Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)
No. r (rasio) Interpretasi
1. 0 - 0,199 : Sangat lemah
2. 0,20 - 0,399 Lemah
3. 0,40 - 0,599 Sedang
4. 0,60 - 0,799 Kuat
5. 0,80 - 1,0 Sangat kuat
Tabel : Interprestasi angka korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka, nilai R yang didapatkan adalah 0,737. Berdasarkan pedoman yang telah dikemukakan di atas dapat dinyatakan bahwa korelasi antara variabel X dan variabel Y tergolong kuat. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa ada yang kuat hubungan antara kompetensi kepribadian guru dengan akhlakul karimah siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Pengaruh ini dinyatakan cukup berpengaruh, karena memiliki tingkat koefisien korelasi sebesar yaitu 0,737 yang mana hal ini hanya berlaku untuk sampel yang diteliti.
a. Uji statistik
Meskipun telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil perhitungan, namun keberartian (signifikansi) nilai tersebut perlu diuji secara statistik. Hipotesis yang diuji adalah :
Ho : koefisien korelasi adalah sama dengan nol
Ha : koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau signifikan.
Dari hasil r yang diperoleh maka, maka untuk keberartian signifikansi r table untuk taraf signifikan 5% adalah 0,361, dan taraf signifikan 1% = 0,463, dengan demikian dapat diketahui bahwa Ha, diterima, dimana nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan r table yakni:
- rh Ha ≥ rt Ha (0,737 ≥ 0,361) - rh Ha ≥ rt Ha (0,737 ≥ 0,463)
b. Kesimpulan
H0ditolak atau Ha diterima untuk sampel yang diteliti.:
Fhitung≥ Ftabel, maka tolak H0artinya signifikan Fhitung≤ Ftabel, terima H0artinya tidak signifikan
Setelahberkonsultasi dengan tabel nilai r product moment:
- rt pada t.s 5% = 0,361 - rt pada t.s 1% = 0,463
Dimana r (rasio) sebesar 0,737 sedangkan rt (rasio tabel) pada taraf signifikan 5% = 0,361 dan rt (rasio tabel) pada taraf signifikan 1% = 0,463. Dengan demikian ternyata r lebih kecil dari rt, maka hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa korelasi antara kompetensi kepribadian guru bidang studi memiliki hubungan yang kuat dengan akhlak siswa artinya Kompetensi kepribadian guru bidang studi mampu membangun akhlakul karimah siswa.
B. Pembahasan
1. Gambaran kompetensi kepribadian guru bidang studi SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti, guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar memiliki kompetensi kepribadian yang berada dalam kategori cukup dalam membangun akhlakul karimah siswa, itu terbukti dari data deskriptif yang peneliti dapatkan.
Berdasarkan data tersebut, guru memiliki nilai rata-tara 116,5 dari kategori
kompetensi nimimal 35 poin dan kategori kompetensi maksimal 140 poin.
Dari 35 soal yang diajukan kepada mereka dimana setiap soal terdiri dari 5 kriteria kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru yaitu sikap yang stabil dan mantap, kompetensi kedewasaan, kepribadian yang arif, kepribadian yang berwibawa dan kepribadian yang berakhlak mulia serta menjadi teladan bagi siswanya. Terdapat 7 pertanyaan untuk setiap kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Dalam penelitian ini juga diadakan wawancara tertutup melalui angket yang diajukan oleh peneliti yaitu pada bagian ke-3. Pertanyaannya yaitu : Bagaimana kepribadian guru bidang studi yang ideal dalam membangun akhlakul karimah siswa?. Berdasarkan pertanyaan tersebut peneliti dapat menilai pemikiran guru bagaimana idealnya menjadi seorang guru dan kepribadian yang harus dimiliki oleh guru dalam membangun akhlak siswa.
Dari 8 orang guru bidang studi yang dijadikan sampel peneliti mendapatkan jawaban sebagai berikut:
1) Muh. Ilham Iskandar S.Pd.
Belia adalah seorang guru bimbingan dan konseling. Beliau menyatakan
“guru ideal adalah guru yang lebih banyak mengajak dari pada menyuruh.
Menjadi pendengar yang baik dari pada menghukum, guru ideal melakukan terlebih dahulu kemudian meminta peserta didik melakukannya. Guru ideal adalah pekerja sosial” pernyataan ini cukup mendalam dan memberikan teladan yang tinggi kepada siswanya, ia lebih baik menjadi pendengar yang baik dari pada seorang orator yang banyak
berbicara namun tidak didengarkan. Dalam hal ini peneliti juga mendapat laporan baik dari 20 orang dari 30 orang siswa yang dijadikan sampel, menjadikan pak ilham sebagai guru idola yang menjadi teladan mereka.
2) Muh. Akbar S.Pd
Beliau menyatakan “guru ideal seharusnya memiliki 4 kompetensi yang dijadikan indikator dalam penilaian guru yaitu : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.
Dengan 4 kompetensi ini guru ideal mampu membangun akhlak siswa, dari ke-4 kompetensi ini kompetensi kepribadian yang diutamakan, disamping memiliki juga kompetensi yang lainnya”.
Ini adalah pernyataan yang sangat sempurna dari seorang guru yang menyadari keberadaannya sebagai pendidik. Peneliti dapat memberikan gambaran bahwa Muh. Akbar S.Pd adalah guru cerdas yang mengutamakan kepribadian dari kompetensi yang ada, dengan tidak menyampingkan kompentesi yang lain.
3) Ikrar Nusabhakti M, S.Pd
Beliau menyatakan kepribadian guru ideal dalam membangun akhlak siswa adalah “ memberi nasehat kepada siswa selesai mengajar, menjadi motivator sekaligus contoh untuk muri-muridnya”. Berbeda dari pak Ilham dan Pak Akbar, Pak Ikrar lebih kepada contoh secara detail. Pernyataan tersebut cukup akuran untuk melihat kompetensi kepribadian guru, dimana pernyataan itu adalah aktivitas yang beliau lakukan dalam melaksanakan
tugasnya sebagai seorang guru bidang studi yaitu bidang studi bahasa Indonesia
4) St. Aminah S. Pd.I
Beliau menyatakan untuk menjadi seorag guru ideal semestinya “memberi contoh yang baik kepada siswa, senantiasa mendampingi siswa dalam setia persoalan” pernyataan beliau termasuk sikap teladan yang lahir dari seorang guru yang begitu menginginkan kebaikan dari segi akhlak siswanya. Siti Aminah adalah guru aqidah syariah, tentu dalam mengajar selalu mengajarkan aqidah dan Syariah islam yang baik kepada siswanya.
Siswa akan menerima pelajaran yang baik jika guru memiliki akhlak yang baik dan aqidah yang baik.
5) Suhaena S.Pd
Beliau adalah seorang guru seni budaya. Beliau menyatakan “menjadi guru ideal adalah memberi contoh yang baik dan tidak menekan siswa”.
Menjadi guru seni bukan berarti guru tidak menjadi contoh dan teladan yang baik. Seni yang paling tinggi adalah seni dalam akhlak dimana akhlak yang baik akan menggambarkan kita memiliki jiwa seni yang tinggi begitu tutur beliau menambah jawabannya.
6) Fatmadjayanti S.Pd
Beliau menyatakan “cukup menjadi teladan, lemah lembut dan tegas ketika dibutuhkan” . pernyataan beliau cukup singkat namun mewakili segala kepribadian yang dia miliki. Beliau adalah guru bahasa inggris yang lemah lembut ketika berbicara.
7) Radjamuddin
Beliau adalah guru ipa biologi, beliau adalah guru yang paling unik diantara sampel yang peneliti pilih. Dari ke-8 sampel tersebut, beliau-lah satu-satunya yang tidak memberikan pernyataan, ketika peneliti bertanya maka ia menjawab “bukan karena tidak bisa menjawab, atau ada jawabannya, pertanyaan ini hanya bisa dijawab dengan perbuatan”.
Masya Allah akhlak yang begitu mulia, ketika kebanyakan orang berbicara dengan kata-kata maka ia lebih suka berbicara dengan perbuatan.
8) Hikmah S.Pd.
Beliau menyatakan “menjadi guru ideal itu : tegas, disiplin, bertanggung jawab ikhlas, dan berakhlak baik.” Selama peneliti melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah 1 Makassar beliau adalah salah satu guru yang tegas dan disiplin.
Dari 8 orang guru bidang studi yang dijadikan sampel keseluruhannya memiliki kompetensi kepribadian yang baik, berdasarkan analisis data deskritif yang diperoleh skor rata-rata guru adalah 116,5 dan standar deviasinya adalah 8, ini berarti kompetensi kepribadian guru bidang studi SMP Muhammadiyah 1 Makassar berada dalam kategori cukup. Di antaranya terdapat salah satu guru yang diakui memiliki kepribadian yang baik sehingga dijadikan idola oleh 20 dari 30 orang yang menjadi sampel. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru bidang studi yang ada di SMP Muhammadiyah 1 Makassar memiliki kompetensi kepribadian yang cukup dan memenuhi kriteria guru yang berkompetensi.
2. Penilaian siswa terhadap kompetensi kepribadian guru bidang studi di SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dapat dikemukakan bahwa kompetensi kepribadian yang dimiliki guru bidang studi SMP Muhammadiyah 1 Makassar mempunyai skor rata-rata 52,3 dan standar deviasi adalah 8,347. Skor ini berada dalam kategori cukup.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam pandangan siswa guru memiliki nilai yang cukup dijadikan sebagai cermin bagi mereka sehingga kepribadian mereka berpengaruh terhadap akhlakul karimah siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar. Hal ini berarti sebanding dengan data yang diperoleh dari guru bidang studi itu sendiri perbandingannya adalah :
Skor rata-tara kompetensi kepribadaian guru bidang studi skornya adalah 116,5 : 52, 5. Keduanya berada dalam kategori cukup, sedangkan perbandingan untuk standar deviasi adalah 8 : 8, 347. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang diberikan oleh guru terhadap kompetensi yang dimiliki guru bidang studi dan data yang penilaian kompetensi kepribadian guru oleh siswa tidak memiliki perbedaan yang jauh. hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa siswa di SMP Muhammadiyah 1 Makassar, yakni sebenarnya guru itu adalah orang tua yang memberikan ilmu sekaligus kasih sayang kepada siswa, sikap dan kedewasaan mereka tercermin saat mereka memberikan motivasi dan pelajaran. Dengan demikian hasil wawancara pada siswa-siswa tersebut sepadan dengan hasil analisis angket yang dibagikan
pada siswa. Maka benarlah pernyataan bahwa “guru kencing berdiri murid kencing berlari”, siswa adalah cerminan dari kepribadian gurunya.
3. Gambaran kepribadian siswa (akhlakul karimah siswa) SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dapat dikemukakan bahwa gambaran kepribadian (akhlakul karimah) siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar mempunyai skor rata-rata
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dapat dikemukakan bahwa gambaran kepribadian (akhlakul karimah) siswa SMP Muhammadiyah 1 Makassar mempunyai skor rata-rata