BAB II KAJIAN PUSTAKA
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan awal seseorang, yang kemudian diperlukan pembuktian atas dugaan tersebut dengan melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan.
Menurut Dantes (2012:164), hipotesis adalah praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan apa yang dapat diamati dan diukur.
Tujuan melakukan pengujian hipotesis adalah untuk memutuskan apakah suatu dugaan akan diterima atau ditolak. Penelitian ini akan menguji hipotesis-hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis 1
Ho1 : Tidak terdapat hubungan positif penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.
Media Pembelajaran E-Learning (X1)
Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan
(X2)
Peran Orang Tua (X3)
Hasil Belajar Siswa Dalam Masa
Pandemi Covid-19 (Y)
Ha1 : Terdapat hubungan positif penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.
2. Hipotesis 2
Ho2 : Tidak terdapat hubungan positif penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa dalam masa pendemi Covid-19.
Ha2 : Terdapat hubungan positif penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa dalam masa pendemi Covid-19.
3. Hipotesis 3
Ho3 : Tidak terdapat hubungan positif peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.
Ha3 : Terdapat hubungan positif peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.
52 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Suharsaputra (2014:49), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka dalam mengolah data yang selanjutnya dianalisis. Menurut Sugiyono (2011:11), metode kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, kemudian data-data yang terkumpul akan diolah secara kuantitatif atau statistik.
Sedangkan jenis penelitian pada penelitian ini adalah korelasional.
Menurut Yusuf (2014:64), penelitian korelasional adalah suatu jenis penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara satu atau beberapa variabel dengan variabel lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Bopkri 1 Yogyakarta, yang beralamat di Jl. Cik Di Tiro No.37, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April β Mei 2021.
C. Subjek Dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua peserta didik di SMK Bopkri 1 Yogyakarta, kelas X, XI dan XII tahun ajaran 2020/2021.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua serta data hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19 pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 di SMK Bopkri 1 Yogyakarta.
D. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa-siswi kelas X, XI dan XII di SMK Bopkri 1 Yogyakarta. Populasi yang ada berjumlah 256 orang yaitu terdiri dari 150 laki-laki dan 106 perempuan.
Karena berbagai kendala dan keterbatasan yang dialami dalam melakukan penelitian di SMK Bopkri 1 Yogyakarta, maka jumlah responden atau data yang diharapkan tidak dapat tercapai sesuai target penelitian. Dari target yang diharapkan sebanyak 256 responden ternyata hanya terkumpul data sebanyak 165 responden. Maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 165 responden, sehingga dilakukan perhitungan ulang terhadap margin of error
atau derajat ketelitian. Karena pada penelitian ini besarnya populasi diketahui, maka untuk menghitung margin of error atau derajat ketelitian menggunakan rumus dari Krejcie & Morgan sebagai berikut:
π = πΒ²ππ(1 β π)
πΒ²(π β 1) + πΒ²π(1 β π) Keterangan:
s = besarnya sampel yang diinginkan
XΒ² = nilai chi square dengan (df)=1 pada tingkat kepercayaan yang diinginkan N = jumlah populasi
P = proporsi populasi
d = derajat ketelitian yang diterima dalam populasi
Berikut ini perhitungan untuk derajat kebebasan dengan data yang terkumpul sebanyak 165 responden:
π = πΒ²ππ(1 β π)
πΒ²(π β 1) + πΒ²π(1 β π)
165 = 3,841 Γ 256 Γ 0,5(1 β 0,5) πΒ²(256 β 1) + 3,841 Γ 0,5(1 β 0,5) 165 = 245,824
255πΒ² + 0,96025 255πΒ² + 0,96025 =245,824
165
255π2+ 0,96025 = 1,489842424 255π2 = 0,529592424
π = β0,529592424 255 π = 0,046 π = 4,6%
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka nilai derajat ketelitian dalam penelitian ini adalah sebesar 4,6%.
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya 1. Definisi Operasionalisasi Variabel
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyusunan instrumen penelitian, maka perlu dibahas indikator-indikator yang terkandung dalam definisi operasionalisasi masing-masing variabel penelitian. Rumusan definisi operasionalisasi masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Penerapan Media Pembelajaran E-Learning
Sanaky (2013:5), manfaat penggunaan media pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut: pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, metode pembelajaran bervariasi, pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
E-learning sendiri memiliki kelebihan-kelebihan sesuai dengan pendapat dari Rusman (2011:351), diantaranya adalah: tersedianya fasilitas e-moderating, bahan ajar dan petunjuk terjadwal melalui internet, bahan pelajaran tersimpan secara online sehingga dapat diakses oleh siswa kapanpun dan dimanapun, sumber belajar sangat luas dan tidak terbatas, kegiatan pembelajaran dapat melibatkan siswa dalam jumlah yang banyak, siswa dapat lebih aktif dan mandiri serta waktu lebih efisien.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Variabel Penerapan Media Pembelajaran E-Learning yang terstruktur serta terjadwal melalui internet.
3. Bahan pelajaran tersimpan secara online.
4. Sumber belajar sangat luas dan tidak terbatas.
5. Melibatkan banyak siswa dalam satu waktu.
6. Siswa lebih aktif dan mandiri.
7. Waktu lebih efisien.
Keterangan: butir yang dicetak tebal adalah butir pernyataan yang tidak valid
b. Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan
Menurut Hamdayama (2014:185), pemberian tugas belajar dan resitasi dikatakan wajar bila bertujuan untuk hal berikut: memperdalam pengertian siswa terhadap pelajaran yang telah diterima, melatih siswa ke arah belajar mandiri, siswa dapat membagi waktu terluang untuk menyelesaikan tugas, melatih siswa untuk menemukan sendiri cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan tugas, memperkaya pengalaman-pengalaman di sekolah melalui kegiatan-kegaitan di luar kelas.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis
2. Melatih siswa ke arah belajar mandiri.
1) Korektor, orang tua hendaknya mampu memberikan masukkan kepada anaknya terkait dengan perbuatan yang dilakukan anaknya, jika perbuatannya salah orang tua harus mengajarkan dan memberikan nasihat agar perbuatan yang telah dilakukannya tidak diulangi lagi.
2) Inspirator, sebagai orang tua juga harus mampu memberikan ide-ide positif bagi pengembangan kreativitas anak.
3) Informator, orang tua yang mengetahui tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya dapat memberikan informasi
secara tepat kepada anak mereka, harapannya pengetahuan anak terkait perkembangan ilmu pengetahuan semakin meningkat.
4) Organisator, yaitu orang tua memiliki kemampuan untuk membantu mengelola kegiatan yang dilakukan anak.
5) Motivator, orang tua harus mampu memotivasi anak lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, misalnya dengan memberikan penghargaan atas keberhasilan anak dalam belajar ataupun dalam hal lainnya.
6) Inisiator, yaitu orang tua harus mampu membuat keputusan atau menemukan ide-ide baru agar kegiatan belajar anak menjadi berkembang dan maju.
7) Fasilitator, yaitu menyediakan berbagai fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan anak dalam kegiatan pendidikannya.
8) Pembimbing, yaitu membimbing dan membina anak ke arah kehidupan yang mandiri, memiliki pikiran yang rasional, memiliki moral dan memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma di masyarakat.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Variabel Peran Orang Tua
1. Menyediakan ruang belajar yang nyaman di rumah.
2. Pengukuran Variabel
Setiap variabel penelitian tentu perlu dilakukan pengukuran, baik variabel bebas maupun variabel terikat, pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini ialah penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan, dan peran orang tua. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Bahruddin dan Hamdi (2014:59) menyatakan bahwa skala ini tepat digunakan dimana memuat persetujuan ataupun pertentangan mengenai pernyataan, item ini menggunakan skala respon yang bermacam-macam, bisa berupa netral sampai mengarahkan. Pemberian skor skala Likert adalah sebagai berikut:
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
Pengukuran variabel hasil belajar siswa dilakukan berdasarkan hasil nilai rapor siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah, maka perlu adanya metode yang mampu mengungkapkan data sesuai dengan pokok permasalahan.
Menurut Sugiyono (2010:193-194), dilihat dari segi cara teknik pengumpulan data, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi.
a. Sugiyono (2010:199), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untukdijawabnya. Penelitian ini menggunakan angket tertutup yang telah disediakan pilihan jawaban yang harus dijawab oleh responden. Kemudian responden hanya perlu mengisi kuesioner dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia dan sesuai dengan pengalaman diri siswa. Kuesioner digunakan dalam mengumpulkan data terkait penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua.
b. Sugiyono (2014:326), dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai data yang akan diteliti.
Dokumen-dokumen ini bisa berupa tulisan, gambar ataupun karya-karya monumental. Teknik dokumentasi ini digunakan dalam kaitannya untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa.
G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen
Arikunto (2013:211), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Dengan kata lain uji validitas ini berkaitan dengan apa yang diukur dan seberapa baik tes ini bisa mengukur dan instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi.
Untuk dapat menghitung validitas suatu instrumen maka kita menghitung besarnya koefisien korelasi antara skor tiap item dengan skor total item. Pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, dengan rumus berikut:
ππ₯π¦= ππ΄ππ β (π΄π)(π΄π)
β{ππ΄π2 β (π΄π)}{ππ΄π2β (π΄π)2} Keterangan:
ππ₯π¦ = Koefisien Pengaruh π = Jumlah Subjek
π΄ππ = Jumlah Perkalian Skor Butir Dan Skor Total π΄π = Jumlah Skor Butir
π΄π = Jumlah Skor Total
π΄πΒ² = Jumlah Kuadrat Dari Skor Butir π΄πΒ² = Jumlah Kuadrat Skor Total
Koefisien korelasi product moment (rhitung) tiap item atau butir dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validasi masing-masing item
atau butir. Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan uji validitas maka peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS 25. Untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen maka terdapat ketentuan sebagai berikut:
a. Membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Nilai rtabel diperoleh dari tabel r Product Moment.
b. Jika nilai rhitung β₯ rtabel dengan taraf signifikan 5% dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan valid, dan jika sebaliknya maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan uji validitas masing-masing variabel maka dinyatakan sebagai berikut:
a. Uji Validitas Penerapan Media Pembelajaran E-Learning
Dalam kuesioner tentang penerapan media pembelajaran e-learning terdapat 25 butir pernyataan yang diuji validitasnya. Setelah dilakukan uji validitas terhadap butir-butir pernyataan yang diajukan kepada siswa, diketahui bahwa 23 butir pernyataan dinyatakan valid.
b. Uji Validitas Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan Dalam kuesioner tentang penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan terdapat 12 item pernyataan yang diuji validitasnya. Setelah dilakukan uji validitas terhadap butir-butir pernyataan yang diajukan kepada siswa, diketahui bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.
c. Uji validitas peran orang tua
Dalam kuesioner tentang peran orang tua terdapat 25 item pernyataan yang diuji validitasnya. Setelah dilakukan uji validitas terhadap butir-butir pernyataan yang diajukan kepada siswa, diketahui bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitias
Menurut Arikunto (2013:221), berpendapat bahwa reliabel berarti dapat dipercaya, ketika suatu item dapat dipercaya maka selanjutnya item tersebut dapat juga diandalkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika dapat mengukur konsistensi kuesioner. Ketika seseorang diberikan kuesioner pada hari ini, maka hari selanjutnya jika diberikan kuesioner yang sama akan memberikan jawaban yang relatif sama. Untuk mengukur dan menguji reliabilitas dapat menggunakan rumus Spearmen Brown (dalam Suliyanto, 2018:261), yaitu sebagai berikut:
π11= 2 . π1/2.1/2 (1 + π1/2.1/2) Keterangan:
π11 = Reliabilitas Instrumen
π1/2.1/2 = ππ₯π¦ Indeks Korelasi Antara Dua Belahan Instrumen Kriteria:
Instrumen dinyatakan reliabel, jika π11 β₯ 0,60, dan instrumen dinyatakan tidak reliabel, jika π11 < 0,60.
Berdasarkan pengujian reliabilitas diketahui bahwa ketiga variabel dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) karena nilai Cronbachβs Alpha masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,6.
H. Teknik Analisis Data
Kegiatan yang selanjutnya setelah instrumen-instrumen diuji validitas dan reliabilitas nya, maka kita dapat melakukan analisis data. Pada kegiatan ini kita harus mengubah data menjadi suatu informasi agar dapat diterima dan dipahami oleh pembaca. Kegiatan dilakukan dengan memeriksa seluruh data pada tiap instrumen penelitian seperti catatan, dokumen-dokumen pendukung, hasil tes, atau yang lainnya. Hal ini dilakukan agar memudahkan pembaca dalam memahami suatu data, dan diambil suatu kesimpulan.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif diterapkan agar dapat mendeskripsikan atau menggambarkan data yang sudah terkumpul tanpa bertujuan membuat suatu kesimpulan secara umum. Peneliti mendeskripsikan penyajian data dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistik nya, kemudian menginterpretasikan data tersebut berlandaskan Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II) dengan kategori seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Pencapaian Skor Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100% Sangat Baik
66% - 80% Baik
56% - 65% Cukup Baik
46% - 55% Tidak Baik
0% - 45% Sangat Tidak Baik
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Berikut uji prasyarat yang akan dilakukan pada penelitian ini:
a. Uji Normalitas
Menurut Ghazali (dalam Apriyanto dan Taman 2013:82) uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas penelitian ini menggunakan uji normalitas bivariate dengan menggunakan program SPSS 25. Distribusi data dapat dikatakan normal apabila R Square lebih besar dari 0,8.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah hubungan variabel bebas penerapan media pembelajaran e-learning (X1), penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan (X2), dan peran orang tua (X3) dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19 (Y) sebagai variabel terikat.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka kita perlu mengadakan perhitungan lebih lanjut menggunakan rumus statistik Koefisien Korelasi
βrβ Product Moment. Fungsi korelasi product moment untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel independent adalah penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua sedangkan variabel dependent adalah hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:
ππ₯π¦= ππ΄ππ β (π΄π)(π΄π)
β{ππ΄π2 β (π΄π)}{ππ΄π2β (π΄π)2} Keterangan:
ππ₯π¦ = Koefisien Pengaruh π = Jumlah Subjek
π΄ππ = Jumlah Perkalian Skor Butir Dan Skor Total π΄π = Jumlah Skor Butir
π΄π = Jumlah Skor Total
π΄πΒ² = Jumlah Kuadrat Dari Skor Butir π΄πΒ² = Jumlah Kuadrat Skor Total
Berikut disajikan tabel tentang interpretasi nilai koefisien korelasi:
Tabel 3.6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
1 0,000 - 0,199 Sangat Lemah 2 0,200 - 0,399 Lemah 3 0,400 - 0,599 Cukup 4 0,600 - 0,799 Kuat 5 0,800 - 1,000 Sangat Kuat
68 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan pada bulan April β Mei 2021 dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X, XI dan XII di SMK Bopkri 1 Yogyakarta untuk semua jurusan yang ada dengan jumlah 256 siswa. Kuesioner ini disebarkan dengan jumlah 256 dan tingkat pengembalian adalah 64,45% atau sebesar 165 kuesioner.
Hasil penelitian ini meliputi karakteristik responden dan variabel responden. Karakteristik responden adalah karakteristik yang berhubungan dengan identitas responden salah satunya adalah kelas dan jurusan. Variabel responden adalah pendeskripsian variabel yang meliputi: penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan, dan peran orang tua serta hasil belajar siswa. Berikut ini disajikan hasil analisis deskripsi karakteristik responden dan variabel responden:
1. Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan tabel 4.1 di bawah ini didapatkan hasil bahwa responden kelas X AKL dengan jumlah 12 responden atau 7,27%, kelas X OTP dengan jumlah 11 responden atau 6,67%, kelas X MM1 dengan jumlah 21 responden atau 12,73%, kelas X MM2 dengan jumlah 14 responden atau 8,48%. Kelas XI AKL dengan jumlah 14 responden atau 8,48%, kelas XI OTP dengan jumlah 10 responden atau 6,06%, kelas XI
MM1 dengan jumlah 22 responden atau 13,33%, kelas XII AKL dengan jumlah 18 responden atau 10,91%, kelas XII OTP dengan jumlah 18 responden atau 10,91%, kelas XII MM1 dengan jumlah 16 responden atau 9,70%, kelas XII MM2 dengan jumlah 9 responden atau 5,45%. Maka berdasarkan hasil penelitian ini responden dengan jumlah terbanyak adalah kelas XI MM.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas dan Jurusan No Kelas Jurusan Jumlah Responden Persentase
1 X AKL 12 7.27%
2 X OTKP 11 6.67%
3 X MM1 21 12.73%
4 X MM2 14 8.48%
5 XI AKL 14 8.48%
6 XI OTKP 10 6.06%
7 XI MM 22 13.33%
8 XII AKL 18 10.91%
9 XII OTKP 18 10.91%
10 XII MM1 16 9.70%
11 XII MM2 9 5.45%
Jumlah 165 100%
2. Deskripsi Variabel Responden
Untuk mendeskripsikan kategori variabel maka setiap variabel dideskripsikan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + Persentil Γ (Nilai tertinggi - Nilai terendah). Berikut ini adalah perhitungan kategori kecenderungan untuk masing-masing variabel.
a. Deskripsi Data Penelitian Variabel Penerapan Media Pembelajaran E-Learning
Data penerapan media pembelajaran e-learning disajikan pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Deskripsi Data Penelitian Variabel Penerapan Media Pembelajaran E-Learning
No Rentang Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
1 98 β 115 12 7,27% Sangat Baik
2 84 β 97 60 36,36% Baik
3 75 β 83 51 30,91% Cukup Baik
4 65 β 74 26 15,76% Tidak Baik
5 23 β 64 16 9,70% Sangat Tidak Baik
Jumlah 165 100%
Tabel 4.2 menunjukkan keseluruhan responden sejumlah 165 siswa. Responden dikategorikan sangat tinggi sebanyak 12 orang atau 7,27%, kategori tinggi sebanyak 60 orang atau 36,36%, kategori cukup sebanyak 51 orang atau 30,91%, kategori rendah sebanyak 26 orang atau 15,76%, kategori sangat rendah sebanyak 16 orang atau 9,70%.
Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 88,88, median sebesar 81,00, dan modus sebesar 76. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan media e-learning di SMK Bopkri 1 Yogyakarta masuk ke dalam kategori baik.
b. Deskripsi Data Penelitian Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan
Data penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan disajikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan
No Rentang Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
1 51 β 60 18 10,91% Sangat Baik
Tabel 4.3 menunjukkan keseluruhan responden sejumlah 165 siswa. Responden dikategorikan sangat tinggi sebanyak 18 orang atau 10,91%, kategori tinggi sebanyak 53 orang atau 32,12%, kategori cukup sebanyak 47 orang atau 28,49%, kategori rendah sebanyak 31 orang atau 18,79%, kategori sangat rendah sebanyak 16 orang atau 9,70%. Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 42,22, median sebesar 42,00, modus sebesar 36. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan di SMK Bopkri 1 Yogyakarta masuk ke dalam kategori baik.
c. Deskripsi Data Penelitian Variabel Peran Orang Tua Data peran orang tua disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian Variabel Peran Orang Tua No Rentang Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
1 106 β 125 8 4,85% Sangat Baik
Tabel 4.4 menunjukkan keseluruhan responden sejumlah 165 siswa. Responden dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8 orang atau 4,85%, kategori tinggi sebanyak 58 orang atau 35,15%, kategori cukup sebanyak 60 orang atau 36,36%, kategori rendah sebanyak 25 orang atau 15,15%, kategori sangat rendah sebanyak 14 orang atau 8,49%.
Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 89,80, median sebesar 91,00, modus sebesar 75. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peran orang tua di SMK Bopkri 1 Yogyakarta masuk ke dalam kategori cukup baik.
d. Deskripsi Data Penelitian Variabel Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa disajikan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Deskripsi Data Penelitian Variabel Hasil Belajar Siswa No Rentang Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
1 81 - 100 44 26,67% Sangat Baik
2 66 - 80 118 71,51% Baik
3 56 - 65 3 1,82% Cukup Baik
4 46 - 55 0 - Tidak Baik
5 0 - 45 0 - Sangat Tidak Baik
Jumlah 165 100%
Tabel 4.5 menunjukkan keseluruhan responden sejumlah 165 siswa. Hasil belajar responden dikategorikan sangat tinggi sebanyak 44 orang atau 26,67%, kategori tinggi sebanyak 118 orang atau 71,51%, kategori cukup sebanyak 3 orang atau 1,82%, kategori rendah dan kategori sangat rendah tidak ada. Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 78,61, median sebesar 79,83, modus sebesar 80.
Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di SMK Bopkri 1 Yogyakarta masuk ke dalam kategori baik.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Penelitian 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua dengan hasil belajar siswa berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas bivariate dengan menggunakan program SPSS 25. Distribusi data dapat dikatakan normal apabila R Square lebih besar dari 0,8. Hasil dari uji normalitas tampak pada tabel dibawah ini.
a. Penerapan Media Pembelajaran E-Learning dengan Hasil Belajar Siswa Berikut ini hasil pengujian normalitas distribusi data untuk variabel penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Bivariate Penerapan Media Pembelajaran E-Learning dengan Hasil Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary
Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .487 155.021 1 163 .000 .039 .012
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariate untuk variabel penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil
belajar siswa, pengujian ini menunjukkan nilai RSquare = 0,487 < 0,8. Dari hasil pengujian normalitas ini dapat disimpulkan bahwa data untuk penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa berdistribusi tidak normal.
b. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan dengan Hasil Belajar Siswa
Berikut ini hasil pengujian normalitas distribusi data untuk variabel penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Bivariate Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan dengan Hasil Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary
Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear .509 169.097 1 163 .000 .038 .013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
The independent variable is Mahalanobis Distance.