• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: Petrus Bayu Prasetyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: Petrus Bayu Prasetyo"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING, PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

BERBASIS PENUGASAN, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MASA PANDEMI

COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Petrus Bayu Prasetyo 171334055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

(2)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING, PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

BERBASIS PENUGASAN, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MASA PANDEMI

COVID-19

Oleh:

Petrus Bayu Prasetyo NIM: 171334055

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd, M.Pd. Tanggal: 7 Juli 2021

(3)

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN E- LEARNING, PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

BERBASIS PENUGASAN, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MASA PANDEMI

COVID-19

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Petrus Bayu Prasetyo NIM: 171334055

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 23 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

Sekretaris : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd.

Anggota : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd.

Anggota : Drs. FX. Muhadi, M.Pd.

Anggota : Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

Yogyakarta, 23 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa menyertai dan memberkati setiap saat kepada penulis.

Kedua orang tuaku Bapak Suparno dan Ibu Maria Mujiyem yang selalu memotivasi, mencurahkan kasih sayang dan memberikan dukungan baik secara spiritual, finansial maupun dukungan mental serta nasihat yang selalu diberikan

sehingga terselesaikannya tugas akhir dalam perkuliahan ini.

Kakak kandung tercinta Anastasia Andriani dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Sahabat dan teman-teman yang tidak dapat saya sebut satu persatu.

Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan saran, bimbingan dan pengarahan.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

(5)

v

MOTTO

Musuh yang Paling Berbahaya di atas Dunia Ini Adalah Penakut dan Bimbang.

Teman yang Paling Setia, Hanyalah Keberanian dan Keyakinan yang Teguh.

-Andrew Jackson-

Tinggalkan kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diinginkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara

gembira menuju kegagalan.

-Mario Teguh-

Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin.

-Napoleon Bonaparte-

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2021 Penulis

Petrus Bayu Prasetyo

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKDEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Petrus Bayu Prasetyo Nomor Mahasiswa : 171334055

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING, PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MASA PANDEMI COVID-19

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 23 Juli 2021 Yang menyatakan

Petrus Bayu Prasetyo

(8)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING, PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

BERBASIS PENUGASAN, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MASA PANDEMI

COVID-19

Petrus Bayu Prasetyo Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan positif: (1) penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19, (2) penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19, (3) peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.

Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 256 Siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Data penelitian dideskripsikan dengan menggunakan PAP Tipe II. Hipotesis diuji dengan menggunakan korelasi Spearman Rank.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat hubungan positif penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (1-tailed) = 0,438; (2) Tidak terdapat hubungan positif penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa dalam masa pendemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (1-tailed) = 0,188; (3) Tidak terdapat hubungan positif peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19 yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (1-tailed) = 0,206.

Kata Kunci: Penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan, peran orang tua, hasil belajar siswa.

(9)

ix

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN THE IMPLEMENTATION OF E-LEARNING MEDIA, TASK-BASED LEARNING METHOD,

PARENTS’ ROLE AND STUDENTS’ LEARNING RESULTS DURING THE COVID-19 PANDEMIC

Petrus Bayu Prasetyo Sanata Dharma University

2021

The research aims to find out whether there is the positive correlation between (1) the implementation of e-learning media and students’ learning results during the Covid-19 pandemic; (2) the task-based learning method and students’

learning results during the Covid-19 pandemic; (3) the role of parents and students’

learning results during the Covid-19 pandemic.

The research was a correlational research conducted from April to May 2021. The participants were 256 students at SMK BOPKRI 1 Yogyakarta. The data was collected through a questionnaire and document analysis. The data was then described using the PAP Type II, while the hypothesis was examined using the Spearman Rank.

The study revealed that: (1) there is no positive correlation between the implementation of e-learning media and students’ learning results during the Covid-19 pandemic. It is shown by the sig. (1-tailed) = 0.438; (2) there is no positive correlation between the task-based learning method and students’ learning results during the Covid-19 pandemic. It is shown by sig. (1-tailed) = 0.188; (3) there is no positive correlation between the role of parents and students’ learning results during the Covid-19 pandemic. It is shown by sig. (1-tailed) = 0.206.

Keywords: The implementation of e-learning media; task-based learning method;

parents’ roles; students’ learning results.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih, karunia beserta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Penerapan Media Pembelajaran E- Learning, Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan, dan Peran Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa dalam Masa Pandemi Covid-19” tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Atas segala bentuk kerjasama dan bantuan yang telah diberikan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

(11)

xi

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. dan Bapak Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukkan dan saran kepada Penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu-ilmu dan pengalaman yang berguna selama proses perkuliahan.

6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan.

7. Bapak Didin Hernomo, S.Pd. Ek. Selaku Kepala Sekolah SMK Bopkri 1 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah ini.

8. Ibu Ertyn Tyas Prabandari, M.Pd. selaku Guru dari SMK Bopkri 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data dan dokumen- dokumen yang penulis perlukan selama melakukan penelitian di sekolah ini.

9. Guru dan karyawan SMK Bopkri 1 Yogyakarta yang membantu dan mendukung penulis untuk melakukan observasi dan penelitian di sekolah ini.

10. Siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta selaku responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

11. Orang tua tercinta Bapak Suparno dan Ibu Maria Mujiyem yang tak henti- hentinya selalu mendoakan dan memotivasi untuk senantiasa bersemangat dan tak mengenal kata putus asa. Terima kasih atas segala dukungannya, baik secara material maupun spiritual hingga terselesaikannya skripsi ini.

(12)

xii

12. Kakak saya Anastasia Andriani yang telah mendukung saya dalam bentuk apapun.

13. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 yang telah berproses selama 4 tahun, telah bekerja sama dan selalu mendukung.

14. Teman-teman satu bimbingan yang selalu memberikan hiburan dan semangat kepada penulis.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari adanya keterbatasan di dalam penyusunan skripsi ini.

Besar harapan penulis akan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 15 April 2021 Penulis

Petrus Bayu Prasetyo

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKDEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

(14)

xiv

A. Kajian Teori ... 11

1. Hasil Belajar... 11

2. Media Pembelajaran E-learning ... 16

3. Metode Pembelajaran Penugasan ... 30

4. Peran Orang Tua. ... 39

B. Kajian Penelitian Relevan... 44

C. Kerangka Berpikir ... 45

D. Paradigma Penelitian ... 49

E. Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Jenis Penelitian ... 52

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 52

C. Subjek Dan Objek Penelitian ... 53

1. Subjek Penelitian ... 53

2. Objek Penelitian ... 53

D. Populasi ... 53

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya ... 55

1. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 55

2. Pengukuran Variabel ... 60

F. Teknik Pengumpulan Data ... 61

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 62

1. Uji Validitas Instrumen ... 62

2. Uji Reliablitias ... 64

H. Teknik Analisis Data ... 65

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 65

(15)

xv

2. Uji Prasyarat Analisis ... 66

3. Uji Hipotesis ... 66

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Deskripsi Data ... 68

1. Deskripsi Responden Penelitian ... 68

2. Deskripsi Variabel Responden ... 69

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Penelitian ... 73

1. Uji Normalitas ... 73

C. Pengujian Hipotesis ... 75

D. Pembahasan ... 80

BAB V PENUTUP ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

C. Keterbatasan ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 102

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Variabel Penerapan Media Pembelajaran

E-Learning………. 56

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan……… …....57

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Variabel Peran Orang Tua……….. 59

Tabel 3.4 Skor Skala Likert………60

Tabel 3.5 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II………..66

Tabel 3.6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan……… 67

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas dan Jurusan………. 69

Tabel 4.2 Deskripsi Data Penelitian Variabel Penerapan Media Pembelajaran E-Learning……….. 70

Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan………..71

Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian Variabel Peran Orang Tua……… 71

Tabel 4.5 Deskripsi Data Penelitian Variabel Hasil Belajar Siswa…………72

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Bivariate Penerapan Media Pembelajaran E-Learning dengan Hasil Belajar Siswa…………. 73

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Bivariate Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan dengan Hasil Belajar Siswa………. 74

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Bivariate Peran Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa……… 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi Penerapan Media Pembelajaran E-Learning dengan Hasil Belajar Siswa……… 77

Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Penugasan dengan Hasil Belajar Siswa………... 78

Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Peran Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa……… 79

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Paradigma Penelitian ... 50

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….103

Lampiran 2 Data Penelitian………..117

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas……… 143

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas……….147

Lampiran 5 Perhitungan Penilaian Acuan Patokan Tipe II………..148

Lampiran 6 Tabel R………..150

Lampiran 7 Uji Normalitas Bivariate……..……….156

Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis………157

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada akhir tahun 2019 Negara Cina dihebohkan dengan munculnya virus baru yang disebut dengan Corona Virus Disease (Covid-19). Virus Covid-19 merupakan penyakit yang tingkat penularannya sangat cepat dan menginfeksi saluran pernafasan. Menurut WHO virus Covid-19 dapat menyebar melalui droplet (cairan yang dihasilkan oleh mulut dan hidung ketika bersin atau batuk ketika berbicara), melalui udara, melalui permukaan yang terkontaminasi, melalui fecal oral (limbah manusia seperti urin dan feses). Pandemi ini tidak hanya terjadi di Negara Cina saja, tetapi menyebar ke berbagai negara lain di seluruh belahan dunia. Pandemi ini mengakibatkan berbagai sektor kehidupan menjadi terganggu. Mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, sosial dan tidak terkecuali sektor pendidikan.

Menyikapi peristiwa ini pemerintah Indonesia mengambil kebijakan, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang “Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Dalam surat edaran ini disebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari

(20)

dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua”.

Adanya kebijakan belajar dari rumah, menjadikan perhatian bagi semua pihak terutama orang tua, karena mereka mencemaskan akan pemahaman anaknya terhadap materi pembelajaran, yang dikhawatirkan akan berpengaruh kepada hasil belajar anak-anaknya. Dimyati dan Mudjiono (2015:3) menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu pencapaian siswa dalam belajar yang dituangkan dalam bentuk angka-angka atau skor, hasil belajar ini dapat diketahui siswa setelah mereka melakukan tes. Nilai yang dihasilkan siswa ini digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Kegiatan tes ini dilakukan sebagai tanda bahwa siswa telah menyelesaikan proses belajar. Susanto (2013:5), menyatakan bahwa hasil belajar ialah berbagai perubahan dalam diri siswa berkaitan dengan ranah pengetahuan, sikap serta keterampilan. Perubahan- perubahan ini dapat dilihat di lihat dari segi pemahaman siswa terkait degan materi pelajaran yang telah diberikan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti halnya dalam penggunaan media pembelajaran, metode pembelajaran dan peran orang tua.

Untuk menyelenggarakan pembelajaran BDR ini diperlukan media pembelajaran yang mendukung, saat ini kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet. Hal ini dilakukan agar siswa dan guru dapat saling terhubung dan memastikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran

(21)

tetap berjalan. Prasojo dan Riyanto (2011:178) berpendapat bahwa internet (interconnected-networking) artinya adalah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya. Internet juga dapat dipahami sebagai sebuah jaringan komputer yang saling tersambung satu dengan yang lainnya dalam suatu kawasan secara tidak terbatas.

Media pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet adalah e- learning atau pembelajaran yang dilakukan melalui media online dengan menggunakan jaringan internet. Menurut Ardiansyah (2013:1), e-learning adalah suatu pembelajaran dimana tidak memerlukan adanya pertemuan secara langsung atau secara fisik antara guru dan siswa. Dalam pembelajaran e- learning tidak terbatas oleh jarak ataupun waktu, karena adanya media ini memudahkan siswa dan guru untuk bertemu melalui dunia maya dengan syarat memiliki jaringan internet untuk dapat mengaksesnya. Keadaan sekarang dalam masa pendemi Covid-19, tentunya media pembelajaran e-learning menjadi satu-satunya pilihan yang tepat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, karena siswa tetap dapat belajar dimanapun dan kapanpun melalui gadget mereka dengan dukungan jaringan internet. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan teman-teman yang telah melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan Rencana Pembelajaran dan Pengelolaan Pembelajaran dalam masa pandemi Covid-19, media pembelajaran yang umum digunakan oleh sekolah adalah Edmodo, Google Classroom, Whatsapp Group dan Email.

(22)

Terkait dengan kegiatan belajar mengajar siswa yaitu belajar dari rumah, hal ini tidak terlepas dengan adanya tugas ataupun penugasan yang akan diberikan oleh guru sebagai sarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran pada umumnya dilakukan oleh guru dan siswa, dalam pelaksanaannya tujuan pembelajaran ini dirumuskan, disusun dan didesain secara instruksional dengan pertimbangan tertentu oleh guru. Proses pembelajaran merupakan hal yang dialami siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dan terjadinya respon atau umpan balik dari siswa pada kegiatan yang telah diprogramkan oleh guru.

Untuk dapat menyusun rencana pendidikan yang baik dan tepat maka banyak komponen yang perlu diperhatikan oleh guru, agar nantinya hasil belajar yang didapatkan siswa dapat tercapai sesuai dengan ketentuan yang dibuat. Komponen-komponen yang harus diperhatikan antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, metode pembelajaran yang akan digunakan, perlengkapan belajar dan evaluasi atas materi pelajaran yang telah disampaikan. Dari kelima komponen di atas maka metode pengajaran yang diterapkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang sering dilaksanakan oleh guru dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah metode resitasi atau penugasan. Menurut Sagala (2014:219), metode pemberian tugas merupakan cara penyampaian materi pembelajaran yang mana guru memberi tugas khusus untuk siswa supaya siswa melaksanakan kegiatan belajar. Kemudian tugas tersebut harus di pertanggungjawabkan, dengan mengerjakan tugas tersebut

(23)

harapannya siswa menjadi pribadi yang aktif dalam belajarnya dan memahami materi pembelajaran secara mendalam.

Dalam dunia pendidikan peran orang tua menjadi suatu hal yang perlu diberikan perhatian khusus guna memberikan dukungan tumbuh kembang anak menjadi dewasa. Menurut Winingsih dalam Cahyati dan Kusumah (2020:155) dalam pelaksanaan kegiatan Pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini, orang tua memiliki empat peranan penting yaitu: pertama menjadi guru selama anak melaksanakan PJJ, kedua sebagai fasilitator yaitu menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang anak butuhkan dalam kegiatan pembelajaran, ketiga sebagai motivator dengan cara memberikan semangat dan dukungan secara penuh kepada anak agar tekun belajar dan nantinya dalam diri anak tumbuh semangat untuk belajar, keempat sebagai pengarah atau director yaitu orang tua harus mampu mengarahkan anak dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini berbagai aspek dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, seperti media pembelajaran yang digunakan guru.

Media pembelajaran e-learning seperti yang digunakan saat ini, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara daring ditemukan banyak kendala yang dialami oleh guru maupun siswa. Dari peristiwa ini dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa menjadi tidak dapat optimal. Menurut Aji (2020:397-398), keterbatasan tersebut diantaranya kesiapan sumber daya manusia dalam hal ini adalah guru dan siswa dalam menggunakan teknologi, sarana dan prasarana yang belum siap dan bahkan tidak tersedia, akses internet yang belum merata dan anggaran biaya yang belum disiapkan.

(24)

Selain itu yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pemberian tugas dari guru. Pada pelaksanaannya tugas-tugas yang diberikan oleh guru sangat banyak dan menyita waktu siswa. Menurut Nugroho (2013:4), tugas- tugas yang diberikan tidak selalu dikoreksi oleh guru, tugas dikumpulkan dengan maksud tugas tersebut telah terselesaikan oleh siswa. Jika terdapat tugas kelompok, maka hanya siswa tertentu saja yang lebih aktif dalam mengerjakannya, sedangkan siswa yang lain atau anggota dalam kelompok yang lain cenderung pasif. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh, sebab mereka menduga hanya perlu menyelesaikan dan mengumpulkan tugas dengan seadanya, karena siswa guru tidak mengadakan koreksi atas tugas yang dikumpulkannya.

Selanjutnya permasalahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah peran orang tua bagaimana orang tua memberi pendampingan atau perannya kepada anak selama masa pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendriyanto (2016:65) orang tua memberikan peran bimbingan yang tinggi di indikator memberi tanggung jawab sosial dan memberikan teladan kepada anaknya, tetapi untuk indikator menyediakan fasilitas belajar dan membantu kesulitan belajar peran orang tua masih rendah.

Dengan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak, penelitian – penelitian yang telah dilakukan memberi bukti bahwa andil orang tua dalam mendidik anak memang cukup besar dan memberi pengaruh pada tumbuh kembang anak. Seperti penelitian yang dilakukan Valeza (2017:75) dalam penelitian ini peran orang tua sangatlah besar dalam menentukan prestasi

(25)

belajar anak. Jika orang tua tidak memiliki kesadaran diri untuk memperhatikan pendidikan anak hal ini dapat menjadikan anak kurang berhasil atau bahkan gagal dalam belajar. Sebaliknya jika orang tua memiliki kesadaran diri untuk memperhatikan pendidikan anak, maka dapat memberikan pengaruh yang baik dan akan membantu anak dalam mencapai keberhasilan belajarnya.

Jika orang tua selalu memberi perhatian pada anaknya, selalu melakukan komunikasi yang baik, maka anak akan merasa dihargai sehingga anak lebih bersemangat dan giat belajar. Jika komunikasi dan perhatian orang tua terjalin dengan baik maka siswa menyadari bahwa yang ingin maju bukanlah dirinya sendiri saja, tetapi orang tua juga menginginkan hal yang serupa. Sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, yaitu penerapan media pembelajaran e- learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, terutama dalam masa pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan dugaan tersebut penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan penerapan media pembelajaran e-learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid- 19”.

B. Identifikasi Masalah

Setelah membaca uraian latar belakang di atas, masalah-masalah yang ada diidentifikasi diantaranya adalah sebagai berikut:

(26)

1. Penggunaan media pembelajaran e-learning masih dirasa belum maksimal dan belum merata, karena banyaknya keterbatasan dan kendala yang dialami.

2. Pembelajaran dengan menggunakan media e-learning belum dipakai secara optimal oleh pendidik.

3. Metode pembelajaran berbasis penugasan membuat siswa kewalahan dalam mengerjakannya karena dengan banyaknya tugas yang diberikan, hal ini menimbulkan permasalahan baru sehingga banyak siswa tidak mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh, sehingga hasil belajar mereka tidak memuaskan.

4. Orang tua mempunyai peran yang sama dengan guru, saat ini orang tua juga harus mendampingi siswa dalam belajar secara mandiri, karena dukungan orang tua saat ini sangat dibutuhkan siswa agar tetap semangat dalam menghadapi pandemi. Agar siswa dapat menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan hasil yang baik.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini berfokus pada variabel penerapan media pembelajaran e-learning, metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.

(27)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka perumusan masalah-masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan positif penerapan media pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19?

2. Apakah terdapat hubungan positif penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa dalam masa pendemi Covid-19?

3. Apakah terdapat hubungan positif peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini diharapkan untuk mengetahui:

1. Ada atau tidaknya hubungan positif penerapan media pembelajaran e- learning dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.

2. Ada atau tidaknya hubungan positif penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dengan hasil belajar siswa dalam masa pendemi Covid-19.

3. Ada atau tidaknya hubungan positif peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.

(28)

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu gambaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring untuk ke depannya.

b. Memberikan gambaran mengenai penerapan media pembelajaran e- learning, penerapan metode pembelajaran berbasis penugasan dan peran orang tua dengan hasil belajar siswa dalam masa pandemi Covid-19.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa, melalui pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran e-learning kegiatan pembelajaran tetap dapat berlangsung secara dalam jaringan (daring) tanpa harus bertemu secara langsung atau secara fisik.

b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guru dalam membuat keputusan terkait pembaharuan materi pembelajaran, memudahkan dalam melakukan penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran, serta dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pemilihan media dan metode pembelajaran.

c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan salah satu informasi dan bahan pertimbangan bagi penelitian yang objek permasalahannya sejenis.

(29)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar secara umum adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan mental yang dilakukan seseorang guna mencapai perubahan tingkah laku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berikut ini akan di uraikan beberapa pendapat ahli yang mengemukakan tentang pengertian belajar.

Menurut Slameto (2015:2) belajar adalah kegiatan interaksi dengan lingkungan yang bisa memberikan perubahan tingkah laku pada seseorang menjadi lebih baik. Sedangkan menurut Hanafy (2014:68), belajar merupakan aktivitas yang melibatkan unsur fisik dan psikis untuk menghasilkan perubahan tingkah laku baru, dimana kemampuan yang dimilikinya ini nantinya bersifat tetap. Kemudian Rusman (2017:1), belajar merupakan proses interaksi terhadap situasi individu. Proses interaksi ini mencakup proses melihat sesuatu hal yang baru, mengamati hal-hal baru, menalar, mencobakan, mengkomunikasikan, dan memahami sesuatu. Sedangkan menurut Umar (2015:21), belajar merupakan suatu kegiatan guna mendapatkan pengetahuan. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan membaca, mendengar, melihat dan merasa.

(30)

Pada prinsipnya segala kegiatan ini untuk mencapai satu tujuan yaitu pencapaian prestasi belajar yang meliputi bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Anurrahman (2014:33), belajar merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan dan dialami oleh seseorang yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, tanpa adanya batasan usia, tempat dan waktu.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar ialah segala proses interaksi baik antar siswa dan siswa dengan gurunya yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik secara keseluruhan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menguasai suatu materi tentang ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman baru dalam proses interaksi antar individu dan individu dengan lingkungannya.

Karakteristik setiap individu tentu tidak memiliki kesamaan, maka dalam menerima dan memproses suatu informasi akan berbeda-beda juga, sehingga hal ini akan berpengaruh dengan hasil belajar.

b. Pengertian Hasil belajar

Secara umum pengertian hasil belajar adalah segala perubahan tingkah laku dan kemampuan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Kemampuan-kemampuan ini dapat berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan oleh ketiga komponen ini yang saling berhubungan dan juga dari pengalaman-pengalaman.

Sedangkan Sukiyasa dan Sukoco (2013:129) berpendapat bahwa hasil belajar ialah proses untuk mendapat pengetahuan yang dapat diukur, pengukurannya bisa dilakukan melalui tes perilaku, tes

(31)

pengetahuan dan kemampuan. Menurut Sudjana (2010:3), hasil belajar ialah berbagai pengetahuan dan kemampuan yang siswa miliki setelah mengikuti serangkaian kegiatan belajar yang mencakup bidang kognitif, afektif serta psikomotor. Hasil belajar juga menunjukkan perkembangan mental yang lebih baik daripada sebelumnya. Sedangkan menurut Dewi dan Dharsana (2020:255) berpendapat bahwa hasil belajar adalah seperangkat pengalaman yang siswa dapatkan dimana meliputi bidang kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar ini digunakan untuk berbagai penguasaan seperti penguasaan teori, penguasaan kebiasaan, penguasaan persepsi, kesenangan, penguasaan minat bakat, penguasaan keterampilan dan cita-cita. Menurut Nuzulia, et al (2017:26) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan puncak pencapaian dalam proses belajar setelah seseorang mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ini akan didapatkan setelah seseorang melaksanakan serangkaian tes, biasanya akan ditunjukkan dalam bentuk angka ataupun simbol-simbol.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar ialah munculnya perilaku yang baru ataupun pemahaman, pengetahuan dan pengalaman yang mengalami peningkatan sebagai dampak dari proses pembelajaran. Adanya proses pembelajaran tersebut dapat diukur menggunakan tes perilaku, tes kemampuan pengetahuan, maupun tes keterampilan. Hasil belajar ini didapatkan siswa dalam bentuk skor dan angka setelah siswa diberikan serangkaian tes pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.

(32)

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, tentu banyak faktor- faktor yang mempengaruhinya dan setiap tiap individu tentu memiliki faktor yang berbeda. Hal ini berakibat pada hasil belajar yang dicapai masing-masing individu akan mengalami perbedaan juga. Menurut Muhibbin (2017:132-139), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang. Pertama faktor internal yang di dalamnya mencakup keadaan jasmani dan rohani siswa. Kedua faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar diri seseorang. Ketiga faktor pendekatan belajar yang mencakup strategi dan metode seseorang dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Sabri (dalam Wahyudi dan Bafirman (2019:478)) berpendapat bahwa yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor internal siswa

Faktor internal ialah segala aspek yang bersumber dari dalam diri siswa, faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Faktor fisiologis siswa

Faktor fisiologis adalah berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi fisik siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca indera.

b) Faktor psikologis siswa

Faktor psikologis adalah segala faktor yang berhubungan dengan perilaku atau sikap (mental) siswa, seperti minat dalam

(33)

dirinya, bakat yang dikembangkannya, intelegensi atau kemampuan berpikir abstrak, motivasi diri, dan kemampuan- kemampuan pengetahuan seperti kemampuan persepsi, ingatan, berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.

2) Faktor-faktor eksternal siswa

Faktor eksternal siswa ialah segala aspek yang sumbernya di luar diri siswa, faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Faktor lingkungan siswa

Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan alam atau non sosial seperti (keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, sore, malam) dan sebagainya). Kedua, faktor lingkungan sosial seperti manusia atau individu di luar dirinya dan budaya-budayanya.

b) Faktor instrumental

Yang termasuk faktor instrumental diantaranya adalah gedung atau ruang kelas, sarana pembelajaran seperti alat-alat yang menunjang kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi pembelajaran.

Sedangkan Slameto (2015:54-72), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar seorang siswa, diantaranya adalah sebagai berikut:

(34)

1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal).

Faktor internal adalah faktor yang sumbernya dari diri siswa itu sendiri, yang meliputi faktor jasmani (seperti kondisi kesehatan dan kondisi mental), faktor psikologis (seperti kemampuan berpikir abstrak, perhatian, minat, bakat, motif kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan (jasmani dan rohani).

2) Faktor yang berasal dari luar (eksternal)

Faktor eksternal yaitu berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa dan pengaruhnya berada di luar diri siswa itu sendiri. Terdiri dari faktor keluarga (berkaitan dengan cara mendidik anak, komunikasi yang terjalin di dalam keluarga, iklim yang tercipta di rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode pembelajaran yang digunakan, kurikulum yang diterapkan, relasi dengan warga sekolah, disiplin sekolah, peralatan pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, kondisi gedung dan tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat).

2. Media Pembelajaran E-learning a. Pengertian Pembelajaran

Pane dan Dasopang (2017:337) berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu rangkaian proses untuk mengatur dan mengorganisasi

(35)

lingkungan siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan semangat dalam diri siswa dalam belajar melalui dorongan-dorongan yang diberikan oleh guru. Selain itu dalam pelaksanaan pembelajaran melibatkan proses membimbing atau memberikan bantuan kepada peserta didik untuk belajar. Menurut Palera, et al (2019:107) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan siswa guna mencapai tujuan belajar. Dalam proses pembelajaran, guru harus dapat memilih suatu metode yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran, agar sesuai dengan materi pembelajaran. Serta guru dapat mengembangkan materi yang menarik agar dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar serta dapat meningkatkan hasil belajarnya. Definisi pembelajaran menurut Al-Tabany (2014:17), pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Makna mudahnya adalah pembelajaran ialah proses interaksi yang dilakukan secara berkelanjutan antara guru dan siswa. Kegiatan pembelajaran juga merupakan tindakan secara sadar yang dilakukan oleh guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa supaya siswa mampu berinteraksi dengan berbagai sumber belajar guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Di sisi lain Sagala (2014:61), pembelajaran merupakan kegiatan mendidik siswa menggunakan asas pendidikan dan teori belajar. Dalam proses pembelajaran terjadi komunikasi dua arah, yaitu terjadinya komunikasi baik guru sebagai pengirim pesan dan siswa sebagai

(36)

penerima kemudian siswa memberikan respon atas pesan yang diterimanya. Karakteristik pembelajaran terdiri dari dua hal, yaitu yang pertama melibatkan proses mental dan aktivitas siswa dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun komunikasi yang terarah secara berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sehingga siswa akan menemukan pengetahuan atau pemahaman mereka sendiri.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran ialah proses kegiatan interaksi secara sadar dan berkelanjutan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tentu membutuhkan seseorang sebagai pemberi pesan dalam hal ini atau bisa dikatakan sebagai pendidik atau guru dan yang menerima pengajaran atau pesan disebut sebagai peserta didik atau siswa.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2014:3), media berasal dari bahasa latin medius yang artinya “tengah” atau “pengantar”, media juga bisa diartikan suatu alat penghubung antara pemberi pesan dan penerima pesan. Sedangkan Kustandi dan Sutjipto (2013:8) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan suatu alat bantu dalam proses belajar mengajar yang fungsinya untuk memperjelas makna pesan yang ingin disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih baik. Agar media pembelajaran ini bermanfaat dan mudah dipahami siswa, maka pendidik harus bisa memilih dengan cermat dan tepat media yang hendak

(37)

digunakan untuk penyampaian materi. Media pembelajaran ini adalah suatu sarana yang dapat dimanfaatkan sebagai pendukung proses pembelajaran, yang harapannya dapat meningkatkan pula antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Sedangkan menurut Gayatri dan Ningtyas (2017:92) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan semua sumber yang diperlukan dalam belajar dan menjadi suatu tempat atau jembatan untuk menghubungkan antara materi pembelajaran, guru dan siswa. Kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa media pembelajaran dapat menstimulasi siswa dalam belajar. Kemudian menurut Basri dan Rusdiana (2015:123) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah komponen yang berperan penting dalam proses pendidikan. Media dapat membantu kegiatan pembelajaran menjadi lebih mudah dan menarik, maka perlu adanya instruktur atau guru dimana dirinya harus mampu memilih, menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran dengan tepat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang dipergunakan dalam menunjang kegiatan pembelajaran secara lebih baik. Media juga merupakan alat penghubung antara pemberi pesan dan penerima pesan.

Penggunaan media untuk menyampaikan materi dan dimanfaatkan sebagai alat penghubung antara pendidik dan peserta didik inilah yang disebut dengan pembelajaran. Agar media pembelajaran yang digunakan

(38)

tepat sasaran dan mudah dipahami maka pendidik harus dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dan tepat.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2014:19), fungsi utama media pembelajaran adalah alat bantu penyampaian materi di dalam mengajar, dimana media pembelajaran ini dapat mempengaruhi suasana dan kondisi lingkungan belajar yang guru ciptakan. Umar (2014:140), peran dan fungsi media pembelajaran selain sebagai alat bantu dalam mengajar dan sumber belajar, media pembelajaran juga seharusnya dimanfaatkan semaksimal mungkin guna tercapainya suasana belajar yang kondusif, efektif, efisien, dan menyenangkan. Dalam proses pembelajaran Sanjaya (2014:73), media pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya:

1) Fungsi Komunikatif

Fungsi ini memungkinkan guru dan siswa untuk menjalin komunikasi dalam penyampaian pesan ataupun materi pembelajaran yang sedang dibahas.

2) Fungsi Motivasi

Harapannya media pembelajaran ini dapat membuat siswa termotivasi lagi dalam proses belajarnya. Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat dapat menghasilkan media pembelajaran yang semakin maju dan menarik guna meningkatkan juga semangat dan kesadaran diri siswa untuk belajar.

(39)

3) Fungsi Kebermaknaan

Media pembelajaran yang digunakan memang dapat menambah wawasan siswa, tetapi selain itu penggunaan media pembelajaran ini dapat berfungsi lebih luas lagi. Contohnya siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya dalam tingkatan yang lebih tinggi yaitu bukan hanya pada tahap analisis tetapi pada tahap mencipta. Selain itu juga dapat meningkatkan aspek sikap dan keterampilan yang dimilikinya.

4) Fungsi Penyamaan Persepsi

Harapannya dengan adanya media pembelajaran, pandangan informasi yang didapatkan siswa selama proses belajar dapat sama pada setiap siswa.

5) Fungsi Individualitas

Pada fungsi ini media pembelajaran dapat menjawab kebutuhan siswa terhadap kebutuhan belajarnya terkait minat dan gaya belajar yang siswa miliki, dimana kebutuhan ini akan berbeda-beda tiap individu.

Dari definisi fungsi media pembelajaran tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi untuk membantu penyampaian suatu materi pelajaran dan dapat menghadirkan berbagai objek pembelajaran dari yang terkecil hingga terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk gambar, foto, video, slide ataupun model yang dapat mewakili dari bentuk aslinya.

(40)

d. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Indriana (dalam Yuniasih, et al (2018:87)) berpendapat bahwa manfaat media pembelajaran yang dianggap penting berkaitan dengan kesuksesan pembelajaran serta tujuan pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Membuat konkret berbagai konsep yang abstrak

Dengan adanya media pembelajaran suatu konsep yang masih abstrak dan sulit dijelaskan dapat disederhanakan, sehingga siswa dapat menerima informasi tersebut dengan lebih ringkas.

2) Menghadirkan berbagai objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar

Objek-objek yang berbahaya atau beresiko tinggi dan sukar untuk di dapatkan tidak dapat dihadirkan di dalam kelas secara langsung, maka untuk mengetahui dan mempelajarinya dapat disajikan dengan bantuan media pembelajaran dalam bentuk foto, gambar, video, ataupun slide.

3) Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil

Sama dengan poin no 2, jika objek yang akan di pelajari terlalu kecil dan terlalu besar maka secara langsung sulit untuk menghadirkannya di dalam kelas, maka dapat digunakan bantuan media pembelajaran baik dalam bentuk foto, gambar, video ataupun slide agar siswa tetap dapat mempelajarinya dengan baik.

(41)

4) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat

Gerakan yang terlalu lambat dan terlalu cepat akan sulit untuk dianalisis ataupun di pelajari, maka kita perlu bantuan media pembelajaran sebagai media yang dapat membantu siswa dalam mempelajari objek tersebut.

Manfaat dari penggunaan media pembelajaran menurut Sanaky (2013:5) adalah:

1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar

Dengan pemanfaatan media pembelajaran, tentunya akan menghasilkan output materi yang disampaikan secara lebih menarik, maka hal ini dapat menumbuhkan suatu motivasi dalam diri siswa untuk belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya

Media pembelajaran yang dipakai guru dibuat semenarik mungkin agar siswa merasa mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar secara lebih nyaman, sehingga siswa mampu memahami materi pembelajaran yang disampaikan, serta memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pengajaran secara lebih baik.

3) Metode pembelajaran bervariasi

Dalam melakukan kegiatan belajar mengajar guru dapat melakukan kombinasi atau gabungan metode pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.

(42)

4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar

Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk mengerjakan suatu hal sesuai dengan materi yang guru berikan, seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.

Dari definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan, manfaat dari media pembelajaran ialah sebagai alat bantu untuk menyajikan suatu konsep yang abstrak dan berbagai objek yang tidak dapat dihadirkan secara langsung di kelas, media pembelajaran juga dapat menarik perhatian pembelajar, banyak variasi metode yang digunakan dalam kegiatan belajar, juga siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

e. Media Pembelajaran E-Learning

E-learning adalah singkatan dari electronic learning, dimana dalam proses pembelajaran memerlukan suatu jaringan internet untuk dapat digunakan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak kemudahan bagi semua orang.

Kemajuan teknologi ini memungkinkan manusia untuk melakukan pengembangan sistem pendidikan, khususnya konsep dan model pembelajaran online atau yang saat ini disebut dengan e-learning.

Darmawan (2014:15), e-learning merupakan cara baru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya e-learning guru dan siswa tidak harus berada di ruang kelas secara fisik atau langsung. E- learning ini juga dapat membuat waktu pembelajaran lebih efektif, efisien kemudian dapat mempersingkat biaya yang dikeluarkan oleh

(43)

satuan pendidikan. Sedangkan menurut Prasetya (2015:336), e-learning adalah segala proses pembelajaran secara elektronik baik meliputi metode dan media yang digunakannya. Pada e-learning ini penggunanya dapat mengunduh materi pembelajaran, mengunggah tugas dan diskusi secara elektronik. Sehingga dalam penggunaannya siswa dan guru tidak perlu bertemu tatap muka secara langsung, akan tetapi pertemuannya digantikan dengan kehadiran media internet ini (secara virtual).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran e-learning ini adalah suatu alat bantu dalam melakukan proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran e- learning ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, penyampaian suatu informasi ini dilakukan secara berbeda dan lebih modern.

f. Kelebihan Dan Kekurangan Media Pembelajaran E-Learning

Menurut Rusman (2013:351-352), kelebihan dan kekurangan e- learning diantaranya adalah:

1) Kelebihan e-learning

a) Tersedianya fasilitas e-moderating, dengan adanya e-learning memungkinkan guru dan siswa untuk saling terhubung dalam satu wadah, yang memanfaatkan fasilitas internet untuk dapat saling berkomunikasi tanpa adanya batasan jarak, tempat tinggal dan waktu.

(44)

b) Tersedianya bahan ajar dan petunjuk belajar terstruktur serta terjadwal secara online.

c) Siswa dapat belajar dan mendalami materi pelajaran kapanpun dan dimanapun sesuai kebutuhan siswa karena bahan pelajaran tersimpan secara online di komputer.

d) Dapat mengakses berbagai sumber lain yang berkaitan dengan materi pelajaran guna menambah wawasan dan pengetahuan.

e) Untuk melakukan kegiatan diskusi dapat melibatkan siswa dalam jumlah banyak.

f) Siswa lebih aktif dan mandiri selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

g) Relatif lebih efisien, karena dengan adanya media pembelajaran e- learning guru dapat memberikan materi saja kepada siswa, kemudian saat pembelajaran berlangsung guru dan siswa langsung melakukan kegiatan diskusi terkait materi yang diberikan, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk membaca saat pembelajaran berlangsung.

2) Kekurangan e-learning

a) Kurangnya kegiatan interaksi secara langsung antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

b) Kecenderungan untuk mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan memungkinkan tumbuhnya aspek bisnis atau komersial.

(45)

c) Kegiatan pembelajaran lebih mengarah pada pelatihan bukan ke proses belajarnya.

d) Menuntut guru untuk lebih menguasai teknik pembelajaran menggunakan media komputer.

e) Jika siswa kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka akan menjadikan siswa cenderung mengalami kegagalan dalam belajar.

f) Kurangnya penyebaran internet secara merata, sehingga dapat menimbulkan kesenjangan dalam proses belajar mengajar.

g) Kurangnya keterampilan yang dimiliki sumber daya manusia untuk mengoperasikan internet sebagai media untuk kegiatan belajar mengajar.

h) Kurangnya sumber daya manusia dalam menguasai bahasa pemrograman komputer.

Dari definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan kelebihan penggunaan media pembelajaran e-learning adalah lebih efisien dalam penggunaan ruang dan waktu, sumber informasi tersedia sangat melimpah serta tidak terbatas, dan menjadikan siswa lebih aktif.

Sedangkan kelemahannya adalah masih banyaknya kendala yang sering dihadapi seperti kurangnya sumber daya manusia untuk melakukan transformasi teknologi.

g. Jenis-jenis e-learning

Menurut Hidayati (2010:155-156), berdasarkan teknologi yang digunakan, e-learning terdiri dari:

(46)

1) Computer Based Training (CBT)

CBT atau singkatan dari Computer Based Training merupakan media komunikasi Interactive berbasis CD/LAN/WEB yang dibuat sebagai alat pelatihan dan pengenalan materi internal pembelajaran.

CBT merupakan suatu pembelajaran e-learning dengan memanfaatkan perangkat komputer untuk kegiatan pembelajaran.

Materi yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk video, audio, tulisan yang dikemas dalam CD-ROM sebagai alat pendukungnya.

2) LMS (Learning Management System)

Pesatnya perkembangan teknologi informasi mendorong manusia untuk semakin maju dan berkembang terutama dalam mengelola sistem pembelajaran. Kebutuhan terhadap informasi yang dapat diakses secara cepat menjadi sangat penting, saat ini jarak dan lokasi bukanlah halangan lagi untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar. Dari peristiwa ini mendorong munculnya sebuah media pembelajaran baru yang disebut dengan Learning Management System atau biasa disebut dengan LMS.

LMS adalah singkatan dari Learning Management System (Sistem Manajemen Pembelajaran) ini adalah istilah umum pada sistem komputer yang dikembangkan secara khusus untuk mengelola kursus online, kemudian pada LMS dapat digunakan untuk alat distribusi materi pelajaran dan memungkinkan interaksi antara siswa

(47)

dan guru. LMS memungkinkan seseorang dalam mengelola setiap aspek yang diperlukan, mulai dari pendaftaran siswa, pemberian tugas dan pengumpulan tugas hingga penyimpanan hasil tes yang telah dilakukan siswa.

3) Aplikasi e-learning berbasis website

Perkembangan jaman yang semakin maju menjadikan semakin mudahnya dalam melakukan berbagai aktifitas, seperti dalam kegiatan pembelajaran. Saat ini kegiatan pembelajaran dapat memanfaatkan jaringan internet sebagai salah satu cara untuk dapat mengakses website atau situs-situs yang menyediakan fasilitas pembelajaran secara online yang kemudian dapat disebut sebagai e-learning.

Beberapa contoh aplikasi-aplikasi e-learning ini diantaranya adalah:

a) Google classroom

Aplikasi ini merupakan salah satu e-learning yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini diperlukan akun google agar dapat mengakses fitur-fitur yang tersedia. Pada aplikasi ini guru dan siswa dapat saling berinteraksi seperti memberikan materi, memberikan tugas, memberikan penilaian dan konsultasi melalui sebuah forum.

b) Edmodo

Aplikasi ini hampir sama fungsinya dengan google classroom yaitu sebagai alat atau media dalam melaksanakan

(48)

kegiatan pembelajaran perbedaannya hanya terletak pada jumlah fitur-fitur yang disediakan oleh platform ini. Aplikasi Edmodo dapat menghubungkan antara siswa dengan guru dan juga dengan orang tua untuk mengetahui perkembangan dan kegiatan belajar mengajar.

3. Metode Pembelajaran Penugasan a. Pengertian Metode Pembelajaran

Suyono dan Hariyanto (2011:19) berpendapat bahwa metode pembelajaran merupakan sistem pembelajaran dengan melibatkan segala proses perencanaan dan prosedur hingga pada tahap cara penilaian yang akan dilaksanakan. Sedangkan menurut Basri dan Rusdiana (2015:116) berpendapat bahwa metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang artinya suatu langkah atau jalan yang dapat ditempuh. Sehingga untuk pengertian metode pembelajaran adalah segala cara ataupun jalan yang ditempuh agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan sebaik mungkin, serta nantinya seseorang diharapkan mampu mendapatkan hasil belajar yang baik. Kemudian Mufarrokah (2009:80), metode ialah cara-cara yang digunakan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan metode pembelajaran merupakan cara-cara yang ditempuh oleh pendidik dalam penyampaian suatu materi pelajaran ataupun ilmu pengetahuan yang sudah

(49)

direncanakan serta disusun dalam kegiatan secara nyata agar tujuan dari perencanaan tersebut dapat dicapai dan mendapatkan hasil yang baik.

b. Metode Pembelajaran Penugasan

Menurut Djamarah, et al (2010:85) berpendapat bahwa metode penugasan merupakan kegiatan pembelajaran dengan cara guru memberi tugas kepada siswa, kemudian siswa melakukan kegiatan belajar.

Sedangkan menurut Hamdayama (2014:183), metode penugasan adalah cara-cara untuk menyajikan materi pembelajaran dengan siswa diberikan tugas-tugas untuk dikerjakan sebagai bentuk belajarnya. Sedangkan menurut Majid (2013:208), metode penugasan berbeda dengan pekerjaan rumah, tetapi cakupannya lebih luas dari itu. Tugas-tugas yang diberikan ini akan membuat anak menjadi lebih aktif dalam belajar.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan metode resitasi dilakukan dalam rangka untuk merangsang siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar. Metode pembelajaran penugasan ini dapat diberikan secara individu, ataupun kelompok. Dengan adanya penugasan dapat menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru dalam diri siswa terutama untuk mencari dan menemukan sendiri cara-cara dalam menyelesaikan tugas yang diberikan serta memungkinkan untuk memperoleh hasil pemahaman yang permanen.

c. Tujuan Metode Penugasan

Pemberian tugas dapat diterapkan oleh pendidik karena pelajaran tidak sempat diberikan di kelas, ini merupakan pandangan tradisional.

(50)

Tugas ini diberikan dengan tujuan agar siswa dapat mengusahakan secara mandiri mengerjakan tugas yang diberikan di rumah. Terkadang pemberian tugas ini juga bertujuan agar siswa tidak banyak bermain.

Selain itu tujuan diberikannya tugas ini adalah agar rencana pengajaran yang telah ditetapkan dapat di selesaikan secara maksimal.

Hamdayama (2014:185), pemberian tugas dalam kegiatan pembelajaran dikatakan wajar bila memiliki tujuan untuk hal-hal berikut ini:

1) Memperdalam pengertian siswa terhadap pelajaran yang telah diterima

Dengan pemberian tugas guru melakukan pemantauan tentang pemahaman siswa berkaitan dengan materi yang telah diberikan.

Pemberian tugas ini juga dapat memperdalam lagi pemahaman siswa akan materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

2) Melatih siswa ke arah belajar mandiri

Dengan pemberian tugas ini siswa diberikan kesempatan untuk memberikan atau mengekspresikan pemahaman mereka terkait suatu materi pelajaran. Tugas ini menuntut siswa agar menjadi pribadi yang mandiri, karena tugas yang telah di selesaikan akan di pertanggung jawabkan kepada guru.

(51)

3) Siswa dapat membagi waktu terluang untuk menyelesaikan tugas Dalam menyelesaikan tugas ini siswa dituntut tepat waktu dalam pengumpulannya. Tugas-tugas dapat dikerjakan setelah kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung, sehingga dalam pengerjaannya dapat disesuaikan dengan waktu luang siswa di sela- sela kesibukannya.

4) Melatih siswa untuk menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan tugas secara mandiri

Dalam mengerjakan tugas-tugas tentu memiliki kesulitan yang berbeda-beda bagi tiap siswa, maka dalam mengerjakan tugas tersebut siswa dapat mencari dan menemukan cara-cara paling tepat dalam menyelesaikan tugasnya secara mandiri.

5) Memperkaya pengalaman-pengalaman di sekolah melalui kegiatan- kegaitan di luar kelas

Selain kegiatan pembelajaran di dalam kelas, siswa juga memiliki kesibukan lain di luar jam sekolah, tentunya guru juga memberikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan setelah kegiatan pembelajaran di kelas berakhir. Tugas yang diberikan guru ini dapat memperkaya pengalaman siswa di luar kelas, karena dalam mengerjakan tugas tersebut, siswa memiliki kebebasan untuk dapat menyelesaikannya, baik mencari sendiri ataupun meminta bantuan orang lain dalam pengerjaan tugas.

(52)

Djamarah, et al (2010:85) berpendapat bahwa tujuan pemberian tugas untuk memberikan stimulus pada anak agar lebih aktif dalam belajarnya. Berdasarkan pendapat yang telah diungkapkan maka tujuan pemberian tugas dari guru adalah agar siswa dapat bertanggungjawab atas apa yang telah diberikan kepadanya dan dapat mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Tugas ini dapat diberikan secara mandiri ataupun berkelompok, maka dalam menyelesaikan tugas siswa diharapkan dapat bekerjasama dan menjalin kekompakan serta memotivasi siswa untuk mampu memberikan hasil yang terbaik.

Dari definisi tujuan metode pembelajaran penugasan dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan metode ini untuk membuat siswa mau mempelajari sendiri suatu permasalahan atau materi pelajaran dengan cara membaca dan mengerjakan sendiri tugas yang diberikan. Dengan mempelajari dan mengerjakan sendiri tugas ini akan menjadikan siswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari dapat berguna dan dapat mereka ingat lebih lama. Dengan demikian hal ini akan memperluas, memperkaya dan memperdalam pengetahuan dan pengalaman mereka dan nantinya dapat berpengaruh dengan hasil belajar siswa tersebut.

d. Langkah-Langkah Metode Penugasan

Majid (2013:209), untuk dapat menerapkan metode penugasan, terdapat tiga langkah perlu diperhatikan dan dilalui oleh pendidik:

(53)

1) Fase Pemberian Tugas

a) Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas

Kemudian untuk fase pemberian tugas ini harus dijelaskan secara detail mengenai tujuan apa yang akan dicapai melalui pemberian tugas ini.

b) Menentukan jenis tugas (kelompok/individu)

Jenis tugas yang diberikan juga harus ditentukan dan disampaikan kepada siswa apakah akan bersifat individu atau kelompok.

c) Memberikan penjelasan atau pengarahan tugas

Penjelasan dan pengarahan harus diberikan kepada siswa agar siswa paham apa saja yang harus dia kerjakan.

d) Memberikan petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan peserta didik

Selanjutnya guru juga dapat memberikan referensi yang digunakan sebagai salah satu acuan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

e) Menentukan batas waktu pelaksanaan

Dalam pemberian tugas ini guru juga wajib menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas yang diberikan, agar siswa dapat tepat waktu dalam pengumpulan tugas dan tidak terlambat.

(54)

2) Fase Pelaksanaan Tugas

a) Mengadakan bimbingan atau pengawasan dalam pelaksanaan tugas Selama pelaksanaan tugas berlangsung, guru tetap mengawasi dan membimbing siswa dalam pengerjaannya, kegiatan ini dapat dilakukan secara langsung, siswa dapat berkonsultasi dengan guru yang bersangkutan terkait proses pelaksanaan tugas yang sedang dikerjakan.

b) Memberikan motivasi atau dorongan sehingga anak mau bekerja Dalam pelaksanaan guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa memiliki kepercayaan diri dan rasa untuk mampu menyelesaikan tugas-tugasnya.

c) Diusahakan atau dikerjakan oleh peserta didik sendiri

Dalam pengerjaan tugas ini siswa harus mengusahakan mengerjakannya sendiri, karena jika dikerjakan oleh orang lain siswa tersebut tidak belajar menghadapi persoalan yang dihadapi.

d) Mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematis Dalam proses pengerjaan tugas tentu siswa wajib mencatat hasil-hasil yang diperoleh, karena hasil ini akan dipertanggungjawabkan sebagai laporan bahwa siswa telah melaksanakan tugas tersebut.

(55)

3) Fase Pertanggungjawaban Tugas

a) Pelaporan secara lisan atau tulisan, tindakan atau demonstrasi Dalam pelaporan hasil penugasan ini dapat berupa tulisan maupun lisan, dalam tulisan yaitu semacam makalah, sedangkan lisan bisa dalam kegiatan presentasi.

b) Melaksanakan sesi tanya jawab

Setelah kegiatan pelaksanaan berlangsung, guru dapat mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang menjadi penghambat dan tidak dapat diselesaikan oleh siswa, agar ke depannya lebih baik lagi dan dapat menyelesaikan penugasan dengan baik.

c) Melaksanakan penilaian hasil penugasan

Setelah siswa mengumpulkan laporan hasil pelaksanaan, baik dalam bentul lisan maupun tulisan, maka guru harus melakukan penilaian atas hasil pekerjaan siswa tersebut.

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Penugasan

Djamarah, et al (2010:87) berpendapat bahwa kelebihan dan kelemahan metode penugasan diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan Metode Resitasi

a) Merangsang siswa untuk melakukan aktifitas belajar mandiri maupun kelompok.

b) Siswa dapat mengasah kemandirian belajarnya tanpa pengawasan dari guru.

(56)

c) Dapat mengasah rasa tanggung jawab dan disiplin siswa.

d) Dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa.

2) Kekurangan Metode Resitasi

a) Sulit untuk mengindikasikan siswa mengerjakan sendiri tugas yang diberikan atau dikerjakan oleh orang lain.

b) Khusus untuk tugas kelompok, sering kali hanya anggota tertentu yang mengerjakan tugas tersebut, sedangkan anggota yang lain cenderung pasif dalam mengerjakan tugas.

c) Perbedaan yang dimiliki siswa menyulitkan guru dalam memberikan tugas agar dapat diterima siswa dengan baik.

d) Siswa sering merasa bosan dengan tugas-tugas yang monoton tanpa ada variasi lainnya.

Sedangkan menurut Mufarrokah (2009:96), metode resitasi memiliki kebaikan dan kekurangan sebagai berikut:

1) Kebaikan dari metode resitasi:

a) Pengetahuan yang didapatkan akan lebih meresap dan akan berguna untuk hidup mereka.

b) Dapat mengembangkan sikap keberanian, inisiatif bertanggung jawab dan mandiri.

c) Dengan mengerjakan tugas siswa dapat lebih paham tentang materi pembelajaran dan mendapatkan wawasan yang lebih luas.

Gambar

Gambar 2. 1 Paradigma Penelitian .......................................................................
Gambar 2. 1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Variabel Penerapan Media Pembelajaran E-Learning
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis  Penugasan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu ada cara dimana anda bisa menanam sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media pengganti tanahnya atau yang disebut juga dengan hidroponik?. Bagi yang mempunyai

Variabel yang memiliki andil paling besar adalah pemasok bahan baku banyak sehingga perusahaan bisa memilih yang terbaik (bobot = 0,18), dan meningkatnya

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri

Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil penelitian terdahulu yang masih menunjukkan perbedaan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti kembali tentang

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Model penelitian yang dilakukan adalah melalui penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu penelitian secara langsung di perusahaan dengan mengadakan wawancara langsung

Subjek YM dan JM tergolong dalam tipe prasangka asertive dimana dalam aspek kognitif, kedua subjek memiliki kognisi bahwa bersikap baik dan ramah adalah suatu hal yang penting