• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Edo Keseluruhan Keseluruhan Semntara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Skripsi Edo Keseluruhan Keseluruhan Semntara"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG

DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

SKRIPSI

Disusun Oleh : NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

(2)

PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG

DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk gelar kesarjanaan pada Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi Jenjang Pendidikan Strata 1

Disusun Oleh : NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG

(3)

Kemampuan manusia itu tanpa batas, yang membatasi adalah kemauan

(Riki)

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Bapak. Edi Purnomo dan Ibu Isabella Tjandra, tercinta yang telah membesarkan aku dan selalu membimbing, mendukung, memotivasi, memberi apa yang terbaik bagiku serta selalu mendoakan aku untuk meraih kesuksesanku.

2. Adik Robertus Andi yang telah menjadi curahan hatiku, yang telah memberiku semangat, aku selalu sayang kalian.

3. Liona Oktriani, yang selalu setia dan memberikan semangat.

Tanpa mereka,

(4)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tanggan dibawah ini, NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus Jenjang Studi : Strata 1

Program Studi : Sistem Informasi Peminatan : Akuntansi

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di Universitas Buddhi Dharma maupun di Perguruan Tinggi lainnya. 2. Skripsi ini saya buat sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dosen

pembimbing.

3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan daftar pustaka.

4. Skripsi ini tidak terdapat pemalsuan (kebohongan), seperti : buku, artikel, jurnal, data sekunder, pengolahan data dan pemalsuaan tanda tangan dosen atau Ketua Program Studi di Universitas Buddhi Dharma yang dibuktikan dengan keasliannya.

(5)

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG

DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

Dibuat oleh :

NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus Jenjang Studi : Strata 1

Program Studi : Sistem Informasi Peminatan : Akuntansi

Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Universitas Buddhi Dharma, Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif (Non-exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul : “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Universitas Buddhi Dharma berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta karya ilmiah tersebut.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Buddhi Dharma, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Tangerang, EDITEDO 2015 Penulis,

Materai 6000

(6)

LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG

DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

Dibuat oleh :

NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus Jenjang Studi : Strata 1

Program Studi : Sistem Informasi Peminatan : Akuntansi

Disahkan oleh,

Tangerang, EDITEDO 2015

DEKAN, KETUA PROGRAM STUDI,

Dr. Henry Kartarahardja, Dipl. Inf Uwaisul Qorni, S.Kom.

(7)

LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG

DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

Dibuat oleh :

NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Komprehensif Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi Peminatan Akuntansi Tahun Akademik 2014 / 2015

Disahkan oleh,

Tangerang, EDITEDO 2015 Pembimbing,

(8)

LEMBAR PENGESAHAAN DEWAN PENGUJI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG

DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

Dibuat oleh :

NIM : 20140710023 Nama : Edo Primus

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Fakultas Sains dan Teknologi

Ketua Penguji, Penguji 1, Penguji 2,

(9)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG DAN PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI. Pembuatan Skripsi ini dilakukan penulis dengan Riset ke PT. Usaha Bersama Sukses. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata 1 (S1) Jurusan Sistem Informasi di Universitas Buddhi Dharma. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Henry Kartarahardja, Dipl. Inf., sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Bapak Uwaisul Qorni, S.Kom., sebagai Ketua Jurusan Sistem Informasi. 3. Bapak Riki, M.Kom., selaku Pembimbing Skripsi yang telah membantu

dan memberikan dukungan serta harapan untuk menyelesaikan penulisan Skripsi.

4. Teman-teman yang telah membantu memberikan dukungan dalam menyusun laporan.

(10)

ii

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Tangerang, EDITEDO 2015

(11)

iii

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG DAN PIUTANG

PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

(122 + xiii halaman / 29 tabel / 102 gambar / 2 lampiran / 17 daftar pustaka)

ABSTRAK

Dalam perkembangan dan kemajuan teknologi, kegiatan dunia usaha sangat membutuhkan perkembangan dan terobosan dalam segi Informasi, salah satunya adalah pemakaian komputer dalam segala aspek operasional yang saling terintegrasi. Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam waktu yang relatif singkat sangatlah dibutuhkan oleh seluruh pengguna informasi. Karena itu dibentuklah suatu sistem komputer yang dapat mendukung kemajuan perkembangan kegiatan perekonomian dunia yang dapat diakses tiada batas.

Setelah dilakukan penelitian pada sistem yang berjalan, dari penelitian tersebut ditemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan, Semua pencatatan aktivitas perusahaan memang sudah terkomputerisasi, namun kelemahannya adalah sistem yang sudah terkomputerisasi tersebut tidak terhubung dengan sistem yang lainnya, maka dari itu kinerja karyawan pun kurang efisien (terlalu boros untuk mengantarkan dokumen ke divisi lain).

Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian terhadap program aplikasi ini, maka dapat ditarik kesimpulan, yang pertama pengiriman data lebih cepat, tanpa harus memberikan dokumen (report) karena system ini dirancang untuk divisi bagian

purchasing, marketing dan gudang. Kedua, Kinerja dari karyawan pun lebih efektif dan efisien, karena karyawan tidak harus berjalan kaki untuk memberikan dokumen fisik jika terjadi aktivitas transaksi permintaan ataupun perihal yang lainnya.

Dalam penerapan sistem yang baru dapat berjalan dengan lancar. Agar penggunaan aplikasi ini dapat lebih maksimal penulis memberikan beberapa saran, yaitu Adanya pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan aplikasi ini agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan, adanya kerja sama yang baik antara divisi dan karyawan yang terkait di dalam segala aktivitas kerja dan Ketelitian dalam memasukan entri data agar semua informasi yang dihasilkan akurat dan cepat bila dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait.

(12)

iv

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG DAN PIUTANG

PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

(122 + xiii page / 29 table / 102 image / 2 attachment / 17 billiography)

ABSTRACK

In the development and advancement of technology, business activities in dire need of development and breakthrough in terms of information, one of which is the use of computers in all aspects of an integrated operations. The need for information quickly and accurately in a relatively short time is needed by all users of the information. Since it was formed by a computer system that can support the progressive development of world economic activity that can be accessed limitless.

After doing research on a running system, the research found several weaknesses in the current system, all recording activity of the company is already computerized, but its weakness is a computerized system that is not connected with other systems, and therefore the employee's performance was lacking efficient (too extravagant to deliver the document to another division).

After the design, manufacture, and testing of this application program, it can be concluded, that the first delivery of data faster, without having to provide a document (report) because the system is designed to division parts purchasing, marketing and warehouse. Second, the performance of employees is more effective and efficient, because employees do not have to walk to provide physical documents in case of a request transaction activity or other subject matter.

In the application of the new system can run smoothly. In order to use this application can maximize the author gives some suggestions, that existence of training before using this application in order to avoid mistakes unwanted, the good cooperation between related divisions and employees in all work activities and Accuracy in enter data entry so that all information produced is accurate and fast if required by the relevant parties.

(13)

v

1.4. Tujuan dan Manfaat ... 4

1.4.1. Tujuan... 4

1.4.2. Manfaat... 4

1.5. Metode Penelitian ... 4

1.5.1. Analisa Penelitian ... 4

1.5.2. Metode Pengumpulan Data ... 6

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Teori Umum ... 8

2.1.1 Pengertian Sistem ... 8

2.1.2 Perngertian Informasi ... 11

2.1.3 Siklus Informasi ... 11

2.1.4 Kualitas Informasi ... 12

2.1.5 Komponen Sistem Informasi ... 13

(14)

vi

2.2.6 Definisi UML (Unified Modeling Language) ... 21

2.2.7 Definisi ERD (Entity Relationship Diagram) ... 25

2.2.8 Definisi Database dan SQL Server 2005 ... 26

2.2.9 Basis Data (DataBase) ... 27

2.2.10 Definisi VB. Net dan Microsoft Visual Studio 2010 ... 28

2.2.11 Crystal Report ... 32

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN ... 33

3.1 Tinjauan Institusi / Perusahaan ... 33

3.1.1 Sejarah institusi / Perusahaan ... 33

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 33

3.1.3 Struktur Organisasi dan Fungsi ... 34

3.2 Prosedur Sistem Berjalan ... 39

3.2.1 Prosedur Penjualan Sistem Berjalan ... 39

3.2.2 Prosedur Persediaan Sistem Berjalan ... 40

3.2.3 Prosedur Pembelian Sistem Berjalan ... 42

3.3 Activity Diagram ... 43

3.4 Spesifikasi Sistem Berjalan ... 46

3.4.1 Spesifkasi Bentuk Dokumen Masukkan ... 46

3.4.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran ... 47

3.5 Permasalahan ... 49

3.6 Alternatif Pemecahan Masalah ... 49

BAB 4 RANCANGAN SISTEM DAN PROGRAM USULAN ... 50

4.1 Prosedur Sistem Usulan ... 50

4.1.1 Prosedur Penjualan Sistem Berjalan ... 50

4.1.2 Prosedur Persediaan Sistem Berjalan ... 51

4.1.3 Prosedur Pembelian Sistem Berjalan ... 52

4.2 Desain Sistem ... 54

(15)

vii

4.4 Spesifikasi File ... 57

4.5 Rancangan Layar ... 68

4.6 Struktur Kode ... 87

4.7 Spesifikasi Sistem Usulan ... 94

4.7.1 Spesifikasi Bentuk Masukkan ... 94

4.7.2 Spesifikasi Bentuk Keluaran ... 95

4.8 Tampilan Program ... 98

4.9 Spesifikasi Hardware dan Software ... 120

4.9.1 Spesifikasi Hardware ... 120

4.9.2 Spesifikasi Software ... 120

BAB 5 PENUTUP ... 121

5.1 Kesimpulan ... 121

5.2 Saran ... 121 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KARTU BIMBINGAN

(16)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 12

Gambar 2.2 One to One Relationship ... 25

Gambar 2.3 One To Many Relationship ... 26

Gambar 2.4 Many To Many Relationship ... 26

Gambar 3.1 Strutur Organisasi Perusahaan PT. DWI NAGA SAKTI ABADI ... 34

Gambar 3.2 Activity Diagram Hutang dan Pelunasan Hutang Sistem Berjalan. ... 43

Gambar 3.3 Activity Diagram Piutang dan Pelunasan Piutang Sistem Berjalan. ... 44

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Berjalan ... 45

Gambar 4.1 Use Case Diagram Bagian Pembelian ... 54

Gambar 4.2 Use Case Diagram Bagian Penjualan ... 54

Gambar 4.3 Use Case Diagram Bagian Persediaan ... 55

Gambar 4.4 ERD (Entity Relationship Diagram) Pembelian dan Hutang. ... 56

Gambar 4.5 ERD (Entity Relationship Diagram) Penjualan dan Piutang. ... 56

Gambar 4.6 ERD (Entity Relationship Diagram) Persediaan ... 57

Gambar 4.7 Rancangan Layar Login. ... 68

Gambar 4.8 Rancangan Layar Menu Utama ... 69

Gambar 4.9 Rancangan Layar Master Bahan Baku. ... 69

Gambar 4.10 Rancangan Layar Master Barang... 70

Gambar 4.11 Rancangan Layar Master Pelanggan. ... 70

Gambar 4.12 Rancangan Layar Master Pemasok. ... 71

Gambar 4.13 Rancangan Layar Master Pengguna. ... 71

Gambar 4.14 Rancangan Layar Transaksi Purchase Order. ... 72

Gambar 4.15 Rancangan Layar Transasksi Bayar Hutang. ... 72

Gambar 4.16 Rancangan Layar Cetak Purchase Order. ... 73

Gambar 4.17 Rancangan Layar Cetak Pembayaran Hutang. ... 73

Gambar 4.18 Rancangan Layar Sales Order. ... 74

Gambar 4.19 Rancangan Layar Transaksi Permintaan Produksi. ... 74

Gambar 4.20 Rancangan Layar Transaksi Faktur Penjualan. ... 75

(17)

ix

Gambar 4.22 Rancangan Layar Cetak Permintaan Produksi. ... 76

Gambar 4.23 Rancangan Layar Cetak Faktur Penjualan. ... 76

Gambar 4.24 Rancangan Layar Cetak Pembayaran Piutang. ... 77

Gambar 4.25 Rancangan Layar Transfer Finish Good. ... 77

Gambar 4.26 Rancangan LayarSurat Jalan... 78

Gambar 4.27 Rancangan Layar Surat Penerimaan Bahan. ... 78

Gambar 4.28 Rancangan Layar Surat Pengeluaran Bahan. ... 78

Gambar 4.29 Rancangan Layar Cetak Transfer Finish Good. ... 79

Gambar 4.30 Rancangan Layar Cetak Surat Jalan. ... 79

Gambar 4.31 Rancangan Layar Cetak Surat Penerimaan Bahan. ... 80

Gambar 4.32 Rancangan Layar Cetak Surat Pengeluaran Bahan. ... 80

Gambar 4.33 Rancangan Layar Laporan Data Bahan. ... 81

Gambar 4.34 Rancangan Layar Laporan Data Barang. ... 81

Gambar 4.35 Rancangan Layar Laporan Data Pelanggan. ... 82

Gambar 4.36 Rancangan Layar Laporan Data Pemasok. ... 82

Gambar 4.37 Rancangan Layar Laporan Data Pengguna. ... 82

Gambar 4.38 Rancangan Layar Laporan Hutang. ... 83

Gambar 4.39 Rancangan Layar Laporan Piutang. ... 83

Gambar 4.40 Rancangan Layar Laporan Pembelian. ... 83

Gambar 4.41 Rancangan Layar Laporan Penjualan. ... 84

Gambar 4.42 Rancangan Layar Laporan Bayar Hutang. ... 84

Gambar 4.43 Rancangan Layar Laporan Bayar Piutang. ... 84

Gambar 4.44 Rancangan Layar Laporan Stock Opname Bahan. ... 85

Gambar 4.45 Rancangan Layar Laporan Stock Opname Barang. ... 85

Gambar 4.46 Rancangan Layar Record Master Bahan. ... 85

Gambar 4.47 Rancangan Layar Record Master Baramg. ... 86

Gambar 4.48 Rancangan Layar Record Master Pelanggan. ... 86

Gambar 4.49 Rancangan Layar Record Master Pemasok. ... 86

Gambar 4.50 Rancangan Layar Record Master Pengguna. ... 86

Gambar 4.51 Tampilan Program Layar Login ... 98

Gambar 4.52 Tampilan Program Layar Menu Utama ... 99

Gambar 4.53 Tampilan Program Layar Master Bahan Baku ... 99

Gambar 4.54 Tampilan Program Layar Record Master Bahan Baku... 100

(18)

x

Gambar 4.56 Tampilan Program Layar Record Master Barang ... 100

Gambar 4.57 Tampilan Program Layar Master Supplier ... 101

Gambar 4.58 Tampilan Program Layar Record Master Supplier ... 101

Gambar 4.59 Tampilan Program Layar Master Customer ... 102

Gambar 4.60 Tampilan Program Layar Record Master Customer ... 102

Gambar 4.61 Tampilan Program Layar User ... 103

Gambar 4.62 Tampilan Program Layar Record Master Bahan Baku... 103

Gambar 4.63 Tampilan Program Layar Purchase Order ... 104

Gambar 4.64 Tampilan Program Layar Bayar Hutang... 104

Gambar 4.65 Tampilan Program Layar Sales Order ... 105

Gambar 4.66 Tampilan Program Layar Permintaan Produksi ... 105

Gambar 4.67 Tampilan Program Layar Faktur Penjualan ... 106

Gambar 4.68 Tampilan Program Layar Bayar Piutang ... 106

Gambar 4.69 Tampilan Program Layar Transfer Finish Good ... 107

Gambar 4.70 Tampilan Program Layar Surat Jalan ... 107

Gambar 4.71 Tampilan Program Layar Surat Penerimaan Bahan ... 108

Gambar 4.72 Tampilan Program Layar Surat Pengeluaran Bahan ... 108

Gambar 4.73 Tampilan Program Layar Cetak Purchase Order ... 109

Gambar 4.74 Tampilan Program Layar Cetak Pembayaran Hutang ... 109

Gambar 4.75 Tampilan Program Layar Cetak Permintaan Produksi ... 110

Gambar 4.76 Tampilan Program Cetak Faktur Penjualan ... 110

Gambar 4.77 Tampilan Program Cetak Pembayaran Piutang ... 111

Gambar 4.78 Tampilan Program Layar Cetak Transfer Finish Good ... 111

Gambar 4.79 Tampilan Program Cetak Surat Jalan ... 112

Gambar 4.80 Tampilan Program LayarCetak Surat Penerimaan Bahan ... 112

Gambar 4.81 Tampilan Program LayarCetak Pengeluaran Bahan... 113

Gambar 4.82 Tampilan Program LayarLaporan Master Bahan ... 113

Gambar 4.83 Tampilan Program LayarLaporan Master Barang ... 114

Gambar 4.84 Tampilan Program LayarLaporan Master Customer ... 114

Gambar 4.85 Tampilan Program LayarLaporan Master Supplier ... 115

Gambar 4.86 Tampilan Program LayarLaporan Master Pengguna ... 115

Gambar 4.87 Tampilan Program LayarLaporan Hutang ... 116

Gambar 4.88 Tampilan Program LayarLaporan Piutang ... 116

(19)

xi

Gambar 4.90 Tampilan Program LayarLaporan Pembayaran Piutang... 117

Gambar 4.91 Tampilan Program LayarLaporan Pembelian ... 118

Gambar 4.92 Tampilan Program LayarLaporan Penjualan ... 118

Gambar 4.93 Tampilan Program LayarLaporan Stock Opname Bahan Baku ... 119

(20)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Daftar Simbol Use Case Diagram ... 22

Tabel 2.2 Tabel Daftar Simbol Activity Diagram ... 24

Tabel 4.1 Master Supplier ... 57

Tabel 4.2 Master Customer ... 58

Tabel 4.3 Master Bahan ... 58

Tabel 4.4 Master Barang ... 58

Tabel 4.5 Master Pengguna ... 59

Tabel 4.6 Purchase Order ... 59

Tabel 4.7 Detail Purchase Order ... 60

Tabel 4.8 Penerimaan Bahan ... 60

Tabel 4.9 Detail Penerimaan Bahan ... 60

Tabel 4.10 Pengeluaran Bahan ... 61

Tabel 4.11 Detail Pengeluaran Bahan ... 61

Tabel 4.12 Stock Bahan ... 61

Tabel 4.13 Permintaan Produksi Barang ... 62

Tabel 4.14 Detail Permintaan Produksi Barang ... 62

Tabel 4.15 Transfer Finish Good ... 62

Tabel 4.16 Detail Transfer Finish Good ... 63

Tabel 4.17 Surat Jalan ... 63

Tabel 4.18 Detail Surat Jalan ... 64

Tabel 4.19 Stock Barang ... 64

Tabel 4.20 Sales Order ... 65

Tabel 4.21 Detail Sales Order ... 65

Tabel 4.22 Faktur ... 66

Tabel 4.23 Detail Faktur ... 66

Tabel 4.24 Bayar Hutang ... 67

Tabel 4.25 Detail Bayar Hutang ... 67

Tabel 4.26 Bayar Piutang ... 67

(21)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(22)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi harus kita akui saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat di dalam era globalisasi ini. Dengan menggunakan internet kita dapat mencari informasi yang kita butuhkan dari seluruh dunia dengan cepat dan akurat. Namun, masih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem komputerisasi di dalam perusahaan terutama pada sistem informasi. Padahal saat ini sangat dituntut efisiensi waktu dan biaya, sehingga sistem komputerisasi sangatlah diperlukan untuk mendukung hal tersebut.

Pada saat ini ada beberapa perusahaan yang sudah menerapkan sistem komputerisasi dalam menjalankan kegiatan transaksinya, seperti transaksi pembelian, penjualan , dan persediaan. Sistem komputerisasi sangatlah diperlukan dalam menghasilkan pengolahan data yang baik. Karena transaksi terus berjalan, maka semakin lama data yang dihasilkan dari transaksi tersebut pun semakin bertambah banyak.

Seperti dapat dilihat pada PT. DWI NAGA SAKTI ABADI, mereka awalnya masih menggunakan sistem manual dalam menjalankan segala transaksinya. Namun, kini mereka mulai beralih dan mencoba untuk menerapkan sistem komputerisasi dalam setiap kegiatannya. Perusahaan ini beralamatkan di Jl. Daan Mogot Km. 19 No. 36, Tangerang 15124.

(23)

menyerahkannya ke bagian gudang untuk melakukan pengiriman barang. Hal ini sangat tidak efisien.

Dengan sistem tersebut perusahaan melakukan transaksi yang banyak membuang waktu dan biaya (waktu kerja karyawan), sehingga sistem tersebut sangatlah tidak efektif dan efisien. Sehingga perusahaan memerlukan suatu perbaikan atau perubahan pada sistem komputerisasi, yang dapat melakukan segala transaksi pembelian, persediaan, penjualan, hutang dan piutang.

Oleh karena itu penulis membuat sebuah rancangan sistem komputerisasi untuk transaksi pembelian, persediaan, dan penjualan yang berbasiskan desktop pada PT. VICTORY dengan judul“ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN, PENJUALAN, HUTANG DAN

PIUTANG PADA PT. DWI NAGA SAKTI ABADI.

1.2. Rumusan Masalah

1. Membuat suatu sistem yang dapat langsung mehubungan antar divisi(mengirim dan menerima data) tanpa harus mengirimkan report.

2. Membuat suatu sistem untuk tempat penyimpanan data pada komputer untuk mengurangi tempat pengarisipan(lemari untuk pengarsipan report) pada suatu ruangan.

1.3. Ruang Lingkup

Agar pembahasannya tidak menyimpang dan tidak terlalu meluas, berikut batasan-batasan dalam menganalisa dan merancang sistem informasi pembelian, persediaan dan penjualan ini :

(24)

a. Perancangan sistem pembelian yang mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan. b. Merancangan laporan transaksi pembelian secara aurat.

2. Ruang Lingkup Persediaan :

a. Perancangan sistem untuk mengetahui persediaan barang masuk dan barang yang keluar.

b. Merancangan laporan transaksi keluar masuknya bahan baku dan produk secara aurat.

3. Ruang Lingkup Penjualan :

a. Perancangan sistem transaksi penjualan yang diperuntukkan para pelanggan baru untuk pemesanan barang yang mungkin tidak rutin dalam setiap pembeliannya.

b. Merancangan laporan transaksi penjualan secara aurat. 4. Ruang Lingkup Hutang

a. Perancangan sistem transaksi hutang hamya untuk menceatat hutang dan mengetahui nominal hutang pada setiap pemasok.

b. Merancangan laporan transaksi hutang kepada pemasok secara aurat. 5. Ruang Lingkup Piutang

a. Perancangan sistem transaksi hutang hamya untuk menceatat hutang dan mengetahui nominal hutang pada setiap pemasok.

(25)

1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya perancangan sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dibuat untuk mempercepat dan mempermudah dalam mengatasi masalah pada aktivtas perusahaan dalam hal pembelian, persediaan, penjualan, hutang dan piutang, karena arus data sudah dapat terbuhung antar divisi.

2. Mengurangi tempat pengarsipan, report yang diberikan oleh divisi lain. 1.4.2. Manfaat

Selain itu juga terdapat beberapa manfaat di dalam perancangan sistem ini, yaitu sebagai berikut :

1. Dengan sistem yang sudah terhubung antar divisi (arus data), staff yang beda divisi tidak harus mencetak report dan menyerahkan report

tersebut ke divisi lain pada saat itu juga.

2. Dengan pengurangan tempat pengarsipan report, karyawan lebih giat lagi dalam melakukan pekerjaannya (ruangan lebih lega)

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Analisa Penelitian a. Planing

(26)

b. Analisis

Analisa Sistem (system analys) adalah penguraian dari suatu system informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Analisa system dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (Sistem Planning) dan sebelum tahap perencanaan sistem (Sistem Design). Tujuan dari analisa sistem adalah menganalisasis untuk menemukan kelemahan-kelemahan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam tahapan alias system terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis system yaitu sebagai berikut: 1. Identifikasi, yaitu mengidentifikas imasalah.

2. Mengerti, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analisis, yaitu menganalisa sistem.

(27)

c. Desain

Alternatif yang telah dipilih dalam langkah system merupakan dasar bagi rancangan sistem, rancangan system menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang diselesaikan. Tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras dan perangkat lunak sistem, sehingga setelah menginstalasi system ini akan benar-benar memuaskan spesifikasi sistem yang telah ditetapkan pada akhir analisis.

d. Implementasi

Metode penelitian untuk mendapatkan data dan informasi pada sistem yang berjalan dilakukan dengan cara penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil pengumpulan data dan informasi kemudian di analisa untuk mencari, menemukan permasalahan, dan digunakan sebagai acuan dasar pengembangan sistem yang akan diusulkan.

1.5.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk merancang sistem informasi berbasiskan desktop dengan melakukan penelitian ke PT. VICTORY dengan cara :

a. Observasi

(28)

b. Wawancara

Wawancara, yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara Tanya jawab lisan terhadap orang-orang yang berkaitan maupun yang sedikitnya mengetahui sistem.

c. StudiPustaka

(29)

8 and producing outputs in an organized transformation process”. Dari

definisi di atas dapat di artikan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama dengan menerima input dan memproses output dalam proses perubahan organisasi.

Menurut Abdul Kadir (2005, h54) yang di maksud dengan sistem adalah “Sekumpulan atau elemen yang saling terkait dan terpadu yang di

maksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

(30)

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

(31)

pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

Berdasarkan dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

sistem adalah “Sebuah kumpulan dari elemen-elemen yang menjadi suatu

(32)

Sedangkan menurut Wardiono (2005; h12) sistem adalah “suatu kumpulan dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik maupun non-fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem”.

Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen atau subsistem yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Perngertian Informasi

Menurut Sutanta (2005; h10) informasi adalah “hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya, dan mempunyai kegunaan dasar sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.

Dapat disimpulkan bahwa inforrmasi adalah data yang telah diolah menjadi sesuatu yang lebih berguna bagi penerima maupun pemakainya dan dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan.

2.1.3 Siklus Informasi

Menurut Aji Supriyanto (2005, h244), siklus informasi merupakan

data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain

yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap

sebagai input, diproses kemudian lewat suatu model dan seterusnya

(33)

Gambar 2.1 Siklus Informasi 2.1.4 Kualitas Informasi

Menurut Aji Supriyanto (2005, h245), kualitas dari informasi atau

quality of information, tergantung dari tiga hal berikut:

1. Akurat

Yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari

kesalahan.

2. Tepat waktu

Yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh

terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus

cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi

mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan

Yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang

(34)

2.1.5 Komponen Sistem Informasi

Menurut Wardiono (2005; h18) sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut dengan istilah Blok Bangunan (Building Blok), yaitu:

1. Blok Masukan (Input Blok)

Blok yang berupa metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (Model Blok)

Blok yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data.

3. Blok Keluaran (Output Blok)

Blok yang berupa informasi yang berkualitas dan dokumentsai yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

4. Blok Teknologi (Technology Blok)

Blok yang berupa alat “kotak alat” (tool box) dari pekerjaan sistem informasi.

5. Blok Basis Data (Database Blok)

Blok yang merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Blok)

(35)

Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

2.1.6 Pengertian Data

Menurut Dr. Efraim Turban MBA, Ph.D, dkk. (2006, h52), data adalah penjelasan dasar atas segala sesuatu, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi, serta disimpan, tetapi tidak diatur untuk mengungkapkan makna tertentu.

Menurut Kamus Istilah Komputer dan Informatika yang ditulis oleh Andino Maseleno (2005, h47), data adalah kumpulan dari angka-angka maupun karakter-karakter yang tidak memiliki arti. Data dapat diolah sehingga menghasilkan informasi.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Definisi Pembelian

Pada umumnya, setiap perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang mengadakan pembelian. Perusahaan manufaktur melakukan pembelian bahan baku untuk pemenuhan proses produksinya sedangkan perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagangan untuk kemudian dijual kembali. Pembelian tersebut juga dimaksudkan untuk menjamin tersedianya bahan baku atau barang dagangan pada saat dibutuhkan.

(36)

1. Prosedur permintaan pembelian

Dalam prosedur ini, fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang yang langsung dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat pembelian. 2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok dalam

prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain. Untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.

3. Prosedur order pembelian

Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi pencatatan hutang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Prosedur penerimaan barang

(37)

5. Prosedur pencatatan hutang

Dalam prosedur ini, fungsi akutansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (termasuk surat order pembeian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan hutang atau megarsipkan dokumen sumber sebagai catatan hutang

6. Prosedur distribusi pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang diedit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

2.2.2 Definisi Persediaan

Persediaan merupakan harta perusahaan yang penting, baik dalam jumlah maupun peranannya. Pengertian persediaan secara umum adalah suatu aktiva atau asset pada perusahaan yang mempunyai nilai, baik dalam jumlah maupun kualitasnya dan akan mempunyai dampak langsung terhadap penentuan pendapatan dan penyajian arus dana.

Pengertian persediaan yang didefinisikan oleh Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) (2005, h14) adalah:

“Persediaan adalah aktiva:

1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi dan dalam perjalanan; atau

(38)

Persediaan terbagi atas beberapa jenis. Sofjan Assauri (2005, h171) dalam bukunya manajemen produksi dan operasi, membedakan persediaan menurut jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produksi, sebagai berikut:

1. Persediaan bahan baku (raw material stock)

Meliputi persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku dapat diperoleh dari sumber–sumber alam ataupun dibeli dari supplier yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya.

2. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchased parts / component stock) meliputi persediaan komponen-komponen atau parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung di

assembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya.

3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplies Stock)

Meliputi persediaan barang-barang atau bahan-bahan yag diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi, tetapi perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.

(39)

5. Persediaan barang jadi (Finish Good Stock)

Meliputi persediaan barang-barang yang telah selesai proses dan sap untuk dijua atau dikirim ke pelanggan atau pabrik lain.

2.2.3 Definisi Penjualan

Menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguh, pengertian sistem penjualan adalah “suatu kerangka kerja dari seluruh

kegiatan transaksi penjualan yang dikoordinasikan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen”.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan pertukaran barang atau jasa yang melibatkan antara penyedia dan pengguna yang akan melakukan transaksi pembayaran secara tunai ataupun kredit. 5. Penjualan Konsinyasi

6. Penjualan Grosir”

Menurut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Penjualan Tunai

(40)

b. Penjualan Kredit

Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan. c. Penjualan Tender

Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur. d. Penjualan Ekspor

Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.

e. Penjualan Konsinyasi

Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.

f. Penjualan Grosir

Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.

Dari uraian diatas penjualan memiliki bermacam-macam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan, konsinyasi, penjualan ekspor, serta penjualan grosir. 2.2.4 Definisi Hutang

(http://akutansi-id.com) Utang adalah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau badan usaha yang meminjam disebut debitur. Entitas yang memberikan utang disebut kreditur.

(41)

dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable procedure, tidak menggunakan kartu utang. Tapi menggunakan arsip voucher yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.

2.2.5 Definisi Piutang

((http://akutansi-id) Piutang (Bahasa Inggris : accounts receivable, AR) adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.

(42)

2.2.6 Definisi UML (Unified Modeling Language)

UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Chonoles (2005, bab 1) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan sematik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga mencertikan konteksnya. Ketika pelanggan ,memesan sesuatu dari sistem, bagimana transaksinya? Bagaimana sistem mengatasi error yang terjadi? Bagaimana keamanan terhadap sistem yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML.

Hasil dari permodelan tadi adalah pengertian dari suatu sistem. Satu model saja tidak cukup untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan, maka dibutuhkan banyak model yang berhubungan satu dengan yang lainnya untuk memberika pengertian pada dasar dari sistem.

1. Use Case Diagram

Menurut Booch (2005, h67), suatu use case diagram

menampilkan sekumpulan use case dan aktor (pelaku) dan hubungan diantara use case dan aktor tersebut. Use case diagram digunakan untuk penggambaran use case statik dari suatu sistem. Use case diagram penting dalam mengatur dan memodelkan kelakuan dari suatu sistem.

(43)

Flow of event menjelaskan use case dimulai dan berakhir, ketika use case berinteraksi dengan aktor, obyek apa yang digunakan, alur dasar dan alur alternatif.

Tabel 2.1 Tabel Daftar Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri atasnya objek induk (ancestor).

4 Include

Menspesifikasikan bahwa use case

sumber secara eksplisit.

5 Extend

Menspesifikasikan bahwa use case

(44)

6 Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

7 System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

9 Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).

10 Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi

2. Activity Diagram

Menurut Booch (2005, h45), activity diagram

(45)

ditujukan untuk memodelkan fungsi dari suatu sistem dan menekankan pada alur dari kontrol didalam pelaksanaan dari suatu tindakan.

Tabel 2.2 Tabel Daftar Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2 Action

State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4

Actifity Final Node

Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

5 Fork Node

Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran

3. Class Diagram

Menurut Booch (2005, h34), class diagram menunjukan sekumpulan kelas, antarmuka, dan kerjasama serta hubungannya.

(46)

Class diagram dapat digunakan untuk membangun sistem yang dieksekusi melalui teknik forward and reverse, selain untuk penggambaran, penspesifikasi, dan pendokumentasian struktur model.

4. Sequence Diagram

Menurut Booch (2005, h13), suatu sequence diagram adalah suatu diagram interaksi yang menekankan pada pengaturan waktu dari pesan-pesan. Diagram ini menampilkan sekumpulan peran dan pesan-pesan yang dikirim dan diterima oleh instansi yang memegang peranan tersebut. Sequence diagram untuk penggambaran dinamik dari suatu sistem.

2.2.7 Definisi ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram ( Kristanto : 2005, h67 ) adalah diagram yang digunakan untuk menghubungkan antara entitas satu dengan yang lainnya dalam suatu sistem. Terdapat juga tiga jenis relasi atau hubungan dalam suatu sistem ERD. Ketiga relasi tersebut adalah :

1. One to One Relationship

One to One Relationship merupakan suatu model hubungan dimana satu anggota suatu entity mempunyai hubungan dengan satu anggota entity

lain yang terhubung dengan entity tersebut.

(47)

2. One to Many Relationship

One to Many Relationship merupakan suatu relasi atau hubungan dimana satu anggota suatu entity mempunyai hubungan dengan banyak anggota dari entity yang terhubung dengan entity tersebut.

Gambar 2.3 One To Many Relationship 3. Many to Many Relationship

Many to Many Relationship merupakan suatu relasi atau hubungan dimana satu anggota suatu entity dapat mempunyai hubungan dengan banyak anggota entity yang terhubung dengan entity tersebut dan begitu juga sebaliknya.

Gambar 2.4 Many To Many Relationship

2.2.8 Definisi Database dan SQL Server 2005

Menurut SmitDev (2010:h101), pengertian SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk

(48)

dan Sybase.Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

SQL Server 2005 terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 1. Data Transformation Service

Sebuah mesin untuk membuat solusi ekspor dan impor data, serta untuk mentransformasikan data ketika data tersebut ditransfer. 2. .NET CLR (Common Language Runtime)

Komponen yang memungkinkan pembuatan solusi menggunakan

manage code yang ditulis dalam salah satu bahasa .NET. 3. Full-Text Search

Suatu komponen yang memungkinkan pengindeksan yang cepat dan fleksibel untuk query berbasis kata kunci terhadap data teks yang disimpan dalam database).

4. Notification Services

Sebuah framework untuk solusi dimana pelanggan akan dikirimi pemberitahuan (notification) ketika sebuah event muncul.

5. Reporting Services

Service yang akan mengambil data dari SQL Server dan menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan.

2.2.9 Basis Data (DataBase)

(49)

Menurut Kamus Istilah Komputer dan Informatika yang ditulis oleh Andino Maseleno (2005, h47), basis data adalah sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk suatu bangun data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk dimanipulasi oleh komputer sedemikian yang saling berhubungan (relasi) antara satu dengan lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu. Pada komputer, basis data disimpan dalam perangkat hardware penyimpan, dan dengan

software tertentu dimanipulasi untuk kepentingan atau kegunaan tertentu. Hubungan atau relasi data biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap

file yang ada.

2.2.10 Definisi VB. Net dan Microsoft Visual Studio 2010

Microsoft Visual Basic .NET (http://sisilain.net) adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasaBASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi

(50)

berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

Dalam versi ini, Microsoft menambahkan banyak fitur baru, termasuk di antaranya adalah:

1. Operator If sekarang merupakan operator ternary (membutuhkan tiga operand), dengan sintaksis If (boolean, nilai, nilai). Ini dimaksudkan untuk mengganti fungsi IIF.

2. Dukungan anonymous types.

3. Dukungan terhadap Language Integrated Query (LINQ). 4. Dukungan terhadap ekspresi Lambda.

5. Dukungan terhadap literal XML. 6. Dukungan terhadap inferensi tipe data.

7. Dukungan terhadap “LINQ”.

Visual Studio 2010 pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Dimana pengertian dari bahasa pemrograman itu adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

(51)

1. Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows.

2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti, misalnya : kontrol ActiveX, file Help, aplikasi Internet dan sebagainya.

3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program berakhiran EXE yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.

Visual Studio 2010 adalah bahasa yang cukup mudah untuk dipelajari. Bagi programer pemula yang baru ingin belajar program, lingkungan Visual Studio dapat membantu membuat program dalam sekejap mata. Sedang bagi programer tingkat lanjut, kemampuan yang besar dapat digunakan untuk membuat program-program yang kompleks, misalnya lingkungan net-working atau client server.

Bahasa Visual Studio cukup sederhana dan menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang umum digunakan. Kita tidak perlu lagi menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-macam, di dalam Visual Basic semuanya sudah disediakan dalam pilihan-pilihan yang tinggal diambil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, sarana pengembangannya yang bersifat visual memudahkan kita untuk mengembangkan aplikasi berbasiskan Windows, bersifat mouse-driven (digerakkan dengan mouse) dan berdaya guna tinggi.

Sejarah Singkat Visual Studio 2010

(52)

2. Visual Basic 3.0 dirilis pada tahun 1993

3. Visual Basic 4.0 dirilis pada tahun 1994 dengan dukungan untuk aplikasi 32 bit

4. Visual basic 6.0 dirilis pada akhir tahun 1998

5. Visual basic untuk selanjutnya yaitu versi .Net yang dirilis awal 2002 6. Pada tahun 2003 Visual Studio 2003 dirilis untuk memperbaiki kinerja

dari visual Studio 2002 dengan meluncurkan .NET Framework versi 1.1.

7. Pada tahun 2005 Microsoft mengeluarkan Visual Basic Versi 8.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2005.

8. Pada tahun 2008 Microsoft juga mengeluarkan versi 9.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2008.

9. Hingga pada tahun 2010 Visual Studio sudah pada versi 10.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2010, dimana didalamnya sudah ditambahkan bahasa pemprograman yang baru yaitu F# yang merupakan penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya.

Keistemewaan Visual Studio 2010

Beberapa keistimewaan Visual Studio 2010 ini diantaranya seperti :

1. Menggunakan platform pembuatan program yang dinamakan developer studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu Anda dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat.

2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable

(53)

3. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard adalah sarana

yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomisasi tugas-tugas tertentu.

4. Visual Studio 2010 mempunyai beberapa fitur untuk pengembangan

berbagai macam aplikasi yang diantaranya; Windows Development, Web Development, Office Development, Sharepoint Development, Cloud Development (Windows Azure), Silverlight Tooling, Multi-Core Development, Customizable IDE.

2.2.11 Crystal Report

Definisi menurut (http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=83436)

(54)

33

BAB 3

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1 Tinjauan Institusi / Perusahaan 3.1.1 Sejarah institusi / Perusahaan

Bermula dari sebuah persahabatan dan impian bisnis yang dituangkan dalam kerja sama anatar dua anak bangsa di wilayah tanjung duren Jakarta Barat Bpk Sandi Kurniawan dan Bpk Kelly Tanadi dibentuklah sebuah perusahaan alas kaki di Jakarta yang diberi nama PT. DWI NAGA SAKTI ABADI.

PT. DWI NAGA SAKTI ABADI telah berdiri sejak tahun 1980 memulai usahanya yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat dengan jumlah karyawan 20 orang. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan pada tahun 2011 PT. DWI NAGA SAKTI ABADI telah memiliki 3000 karyawan. Sekarang ini, PT. DWI NAGA SAKTI ABADI menempati tempat baru yang berlokasi di Jl. Daan Mogot Km 19 No 36, Tangerang 15124, Banten. PT. DWI NAGA SAKTI ABADI memiliki NPWP 01.221.084.5-415.000.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

(55)
(56)

3.1.3 Struktur Organisasi dan Fungsi

Gambar 3.1 Strutur Organisasi Perusahaan PT. DWI NAGA SAKTI ABADI Sumber : ManagerFinance PT. DWI NAGA SAKTI ABADI

1. Direktur

Fungsi utama Direktur Utama adalah sebagai berikut :

a. Memegang tanggung jawab yang sangat besar atas perusahaan yang sedang berjalan. b. Direktur utama membuat suatu kebijakan untuk kelangsungan perusahaan.

(57)

2. Sekretaris Direktur

Fungsi utama Sekretaris Direktur adalah sebagai berikut :

a. Merekap dan mengarsipkan hasil-hasil tentang rapat maupun laporan.

b. Menyiapkan data-data yang dibutuhkan oleh direktur. 3. Top Manager

Fungsi utama Top Manager adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas performance kinerja setiap divisi.

b. Mempertanggung jawabkan laporan dari setiap divisi. 4. Manager Finance

Fungsi utama Manager Finance adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan pengeluaran dan penerimaan kas untuk kegiatan operasional perusahaan.

b. Memiliki hak untuk mengajukan perencanaan dimasa yang akan datang setelah mendapat persetujuan oleh direktur utama.

c. Menyiapkan laporan keuangan setiap bulan maupun pergantian tahun.

5. Manager Marketing

Fungsi utama Manager Marketing adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan penjualan dalam satu periode (satu bulan maupun satu tahun).

(58)

6. Manager Accounting

Fungsi utama Manager Accounting adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan keuangan dalam satu periode (satu bulan maupun satu tahun).

b. Memiliki hak untuk mengajukan perencanaan dimasa yang akan datang setelah mendapat persetujuan oleh direktur utama.

7. Manager Audit

Fungsi utama Manager Auditadalah sebagai berikut : a. Memantau kinerja operasional perusahaan.

b. Memiliki hak untuk mengajukan perencanaan dimasa yang akan datang setelah mendapat persetujuan oleh direktur utama.

8. Manager Purchasing

Fungsi utama Manager Purchasing adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan pembelian dalam satu periode (satu bulan maupun satu tahun).

b. Memiliki hak untuk mengajukan perencanaan dimasa yang akan datang setelah mendapat persetujuan oleh direktur utama.

9. Manager PPIC

Fungsi utama Manager PPICadalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan bahan dan produk dalam satu periode (satu bulan maupun satu tahun).

(59)

10.Manager Produksi

Fungsi utama Manager Produksi adalah sebagai berikut : a. Mempertanggung jawabkan atas laporan aktivitas produksi. b. Merencanakan aktivitas produksi untuk dimasa yang akan

datang.

11.Manager Development

Fungsi utama Manager Development adalah sebagai berikut :

a. Dapat menentukan standar tentang suatu produk yang ingin diproduksi dan mempertanggung jawabkannya.

b. Merencanakan desain-desain tentang suatu produk untuk dimasa yang akan datang.

12.Manager HRD

Fungsi utama Manager HRD adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan tentang karyawan. b. Mengurus tentang keluar masuknya karyawan di dalam

perusahaan. 13.Manager Umum

Fungsi utama Manager Umum adalah sebagai berikut :

a. Mempertanggung jawabkan atas laporan tentang asset-aset perusahaan.

(60)

3.2 Prosedur Sistem Berjalan

PT. DWI NAGA SAKTI ABADI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Manufaktur menghasilkan produk alas kaki. Setelah diamati, berikut ini adalah sistem pembelian, persediaan, penjualan, hutang dan piutang yang sedang berjalan pada PT. DWI NAGA SAKTI ABADI:

3.2.1 Prosedur Penjualan Sistem Berjalan

1. Pertama-tama pelanggan memesan barang dengan mengirimkan PO (Purchase Order) ke bagian penjualan.

2. Setelah bagian penjualan menerima PO yang dikirimkan lewat Fax, PO tersebut akan ditindaklanjuti oleh bagian penjualan dengan mengecek apakah pelanggan tersebut mencapai credit limit yang ditentukan oleh manager atau tidak?

3. Jika hutang pelanggan nominalnya hampir mendekati credit limit yang ditentukan oleh manager (ya), maka bagian penjualan akan menghubungi pelanggan untuk melunasi hutangnya terlebih dahulu (PO dikembalikan).

4. Jika hutang pelanggan nominalnya belum terlalu mendekati angka pada

credit limit (tidak), maka bagian penjualan akan langsung membuat SO(Sales Order). Setelah membuat SO, bagian penjualan langsung menghubungi bagian gudang tentang produk yang dipesan oleh pelanggan. Apakah produk di gudang tersedia atau tidak.

(61)

6. Setelah bagian produksi menerima permintaan produksi dari bagian penjualan, bagian produksi akan langsung mengkonfirmasi bahan baku (Apakah bahan baku tersedia atau tidak?). Jika tersedia, bagian produksi akan langsung memproduksi produk. Setelah bagian produksi selesai memproduksi produk yang diminta oleh bagian penjualan, bagian produksi akan membuat TFG (Transfer Finish Good) dan menyiapkan produk. Produk dan TFG langsung dikirim ke gudang. 7. Setelah bagian gudang memberitahukan (verifikasi) ke bagian

penjualan bahwa produk sudah sampai ditanggan pelanggan, bagian penjualan akan langsung mengirimkan faktur ke pelanggan sebagai alat penagihan.

8. Setelah faktur diterima oleh bagian pelanggan, bagian pelanggan akan melakukan pembayaran dan setelah melakukan pembayaran pihak pelanggan langsung mengkonfirmasi bahwa, barang yang dipesan sudah dibayar ke bagian penjualan.

9. Setelah semua proses penjualan habis dalam satu periode (1 bulan), bagian penjualan langsung membuat laporan penjualan sesuai bukti yang diarsip.

3.2.2 Prosedur Persediaan Sistem Berjalan

1. Saat bagian gudang dihubungi oleh bagian penjualan, bagian gudang akan langsung mengecek produk yang diminta oleh bagian penjualan. 2. Jika produk tersedia di gudang, bagian gudang akan langsung

(62)

3. Setelah pelanggan menerima produk dan SJ yang dikirim, SJ yang dikirim akan langsung di acc oleh pelanggan (rangkap pertama) dan SJ (rangkap ke-2) yang sudah di acc akan langsung dikirim ke bagian gudang.

4. Setelah produk dikirim dan SJ (rangkap ke-2) sudah diterima, bagian gudang akan langsung memberitahukan (verifikasi) ke bagian penjualan bahwa produk telah sampai ditanggan pelanggan.

5. Saat bagian produksi menghubungi mengkonfirmasi bagian gudang, bagian gudang langsung mengecek bahan yang diminta oleh bagian produksi.

6. Jika tidak tersedia bahan yang diminta oleh bagian produksi, bagian gudang akan langsung membuat dan menyerahkan SPPB (Surat Permintaan Pembelian Bahan) ke bagian pembelian.

7. Saat bagian gudang menerima bahan dan SJ (rangkap pertama), bahan tersebut akan langsung dikirim ke bagian produksi untuk memproduksi barang, sedangkan SJ (rangkap pertama) akan diarsipkan.

8. Setelah bagian gudang menerima bahan dari pemasok, bagian gudang akan langsung memberitahukan (verfikasi) ke bagian pembelian bahwa barang sudah sampai di gudang.

(63)

3.2.3 Prosedur Pembelian Sistem Berjalan

1. Setelah menerima SPPB (Surat Permintaan Pembelian Bahan) dari bagian gudang, bagian pembelian akan mencari pemasok yang menjual bahan lebih murah dan bagian pembelian juga mengecek hutang yang sudah masuk ke dalam jatuh tempo.

2. Jika sudah memasuki jatuh tempo (ya), maka bagian pembelian akan langsung melunasi hutangnya.

3. Jika belum memasuki jatuh tempo (tidak), maka bagian pembelian langsung membuat PO (Purchase Order) dan PO (Purchase Order) yang telah dibuat ini akan langsung dikirim ke pemasok.

4. PO yang dikirim oleh bagian pembelian, langsung ditindaklanjuti oleh pemasok. Pemasok akan langsung membuat SJ, Faktur dan menyiapkan bahan sesuai pesanan. SJ dan bahan akan dikirim ke bagian gudang, sedangkan Faktur akan dikirim ke bagian pembelian lewat Fax.

5. Setelah bagian pembelian sudah mendapatkan informasi bahwa bahan sudah sampai di gudang oleh bagian gudang, bagian pembelian juga menerima faktur yang dikirimkan oleh pemasok dan bagian pembelian akan langsung membayar bahan yang dipesan sesuai PO.

(64)

3.3 Activity Diagram

(65)
(66)
(67)

3.4 Spesifikasi Sistem Berjalan

3.4.1 Spesifkasi Bentuk Dokumen Masukkan

1. Nama dokumen : SO (Sales Order) / PO dari Pelanggan Fungsi : Sebagai dokumen pemesanan produk Sumber : Pelanggan

Tujuan : Marketing

Media : Kertas cetakan Jumlah : Satu lembar

Frekuensi : Selama terjadi transaksi penjualan 2. Nama dokumen : TFG (Transfer Finish Good)

Fungsi : Sebagai dokumen hasil produksi Sumber : Bagian Produksi

Tujuan : Bagian Gudang/PPIC Media : Kertas cetakan Jumlah : Dua lembar

Frekuensi : Selama terjadi produksi barang 3. Nama dokumen : Faktur

Fungsi : Sebagai dokumen penagihan Sumber : Pemasok

Tujuan : Bagian Pembelian Media : Kertas cetakan Jumlah : Dua lembar

(68)

4. Nama dokumen : SJ (Surat Jalan)

Fungsi : Sebagai dokumen pengiriman bahan Sumber : Pemasok

Tujuan : Bagian Gudang/PPIC Media : Kertas cetakan Jumlah : Dua lembar

Frekuensi : Selama terjadi transaksi pembelian 3.4.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

1. Nama dokumen : PO (Purchase Order)

Fungsi : Sebagai dokumen pemesanan bahan Sumber : Bagian Pembelian

Tujuan : Pemasok Media : Kertas cetakan Jumlah : Satu lembar

Frekuensi : Selama terjadi transaksi pembelian 2. Nama dokumen : SJ (Surat Jalan)

Fungsi : Sebagai dokumen pengiriman produk Sumber : Bagian Gudang/PPIC

Tujuan : Pelanggan Media : Kertas cetakan Jumlah : Dua lembar

(69)

3. Nama dokumen : Laporan Pembelian

Fungsi : Sebagai dokumen laporan pembelian Sumber : Bagian Pembelian

Tujuan : Manager Purchasing

Media : Kertas cetakan Jumlah : Satu lembar

Frekuensi : Selama terjadi pelaporan aktivitas pembelian 4. Nama dokumen : Laporan Persediaan

Fungsi : Sebagai dokumen laporan persediaan Sumber : Bagian Gudang/PPIC

Tujuan : Manager PPIC Media : Kertas cetakan Jumlah : Satu lembar

Frekuensi : Selama terjadi pelaporan keluar masuknya barang dan produk

5. Nama dokumen : Laporan Penjualan

Fungsi : Sebagai dokumen laporan penjualan Sumber : Marketing

Tujuan : Manager Marketing

Media : Kertas cetakan Jumlah : Satu lembar

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Informasi
GAMBAR NAMA
Gambar 3.2 Activity Diagram Hutang dan Pelunasan Hutang Sistem Berjalan.
Gambar 3.3 Activity Diagram Piutang dan Pelunasan Piutang Sistem Berjalan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Sebelum pulang, penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan bahwa penulis akan kembali untuk melakukan wawancara dengan kedua guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut.

Gejala eksternal penyakit yang ditimbulkan dalam uji coba postulat koch secara umum hampir sama dan sesuai dengan pustaka yang menyebutkan bahwa ikan yang terserang Aeromonas

Karena, selain untuk melakukan penindakan terhadap pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai, kegiatan patroli laut juga memiliki fungsi pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran

 Untuk Mata acara Kedua Rapat berdasarkan ketentuan Pasal 42 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa Rapat sah

73 3 Pola tanam pembenihan kerapu cantang di BPBAP Situbondo 74 4 Pola tanam kegiatan pembesaran kerapu cantang di KJA BPBAP Situbondo 76 5 Kandungan nutrisi pakan ikan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metoda guna memperbaiki sistem pengendalian intern agar

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri