BAB II KAJIAN PUSTAKA
H. Kerangka Berfikir
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesis altenatif (Ha)
Hipotesis alternatif adalah hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Koooperatif Tipe Think Pair Share dan Everyone is a Teacher Here dengan materi Makna Beriman kepada rasul Allah lebih baik dari pada Metode Diskusi pada mata pelajaran PAI Kelas XI di SMAN 1 Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
2. Hipotesis nihil (Ho)
Hipotesis nihil adalah hasil belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Koooperatif Tipe Think Pair Share dan Everyone is a Teacher Here dengan materi Makna Beriman kepada Rasul-Rasul Allah tidak lebih baik dari pada Metode Diskusi pada mata pelajaran PAI Kelas XI di SMAN 1 Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
32 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang terjadi di lapangan. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode experimen semu (quasi experiment). Experimen semu merupakan jenis penelitian untuk memperoleh informasi yang diperoleh dengan experimen dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experiment( Sugiyono,2007:114).
B. Rancangan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Randomzed Control Group Posttes Only, pada penelitian ini perlakuan diberikan pada kelas eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Everyone is a Teacher Here sedangkan pada kelas Kontrol adalah metode pembelajaran diskusi.
(Punaji, 2010: 187). Desain penelitian yang peneliti gunakan sebagai berikut:
Tabel 3.1: Rancangan Penelitian
No Kelas Perlakuan Posttest
1 Eksperimen x1, 0
2 Kontrol x2 0
Keterangan :
,
x1= Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dan Everyone is A Teacher Here.
x2= Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
O = Tes Akhir.(Abdul, 2014: 150)
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di kelas XI SMAN 1 Pariangan yang dilaksanakan pada bulan November 2018.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sugiyono memberikan pengertian populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan Punaji mengatakan populasi adalah kelompok yang lebih besar jumlahnya dan biasa dipakai untuk mengeneralisi hasil penelitian. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Adapun yang menjadi populasi dari penelitian yang Penulis lakukan ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Pariangan yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui table berikut:
Tabel 3.2: Jumlah Siswa Kelas XI SMAN 1 Pariangan Tahun Ajaran 2017/2018
NO Kelas Jumlah
1 XI IPS 1 29
2 XI IPS 2 29
3 XI IPS 3 29
4 XI IPS 4 29
Jumlah 116
(Sumber: Guru PAI dan budi pekerti SMAN 1 Pariangan)
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (Deni,2013:138). Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel penelitian dilakukan secara acak (Simple Randomzed sampling), teknik ini dipakai apabila keadaan populasi tersebar pada beberapa wilayah (cluster) yang masing-masing mempunyai ciri yang sama (mirip) maka salah satu atau beberapa wilayah dapat diambil secara acak sebagai sampel. (Abdul,2013:70). Mengingat populasi yang diteliti berjumlah 4 kelas maka hanya dibutuhkan 2 kelas sampel yaitu kelas eksperimen.
Adapun prosedur pengambilan sampelnya adalah dengan cara mengundi setiap lokal dengan membuat nomor undian, selanjutnya lokal yang namanya tercabut akan dijadikan kelas sampel penelitian. Oleh sebab itu, agar sampel yang diambil representative artinya benar-benar mencerminkan populasi maka pengambilan sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut a. Mengumpulkan nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS SMAN 1
Pariangan mata pelajaran PAI dan budi pekerti.
b. Melakukan uji normalitas dengan uji liliefors. Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai ulangan harian. Uji ini bertujuan untuk mengetahui populasi tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah : Ho = populasi berdistribusi normal H1 = populasi tidak berdistribusi normal
Adapun langkah-langkah dalam menentukan uji normalitas yaitu : 1) Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel skor, disusun
dari nilai yang terkecil sampai nilai yang terbesar.
2) Mencari skor baku dari skor nilai ulangan harian dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
( ̅)
Keterangan : S = simpangan baku ̅ = skor rata-rata
= skor dari tiap siswa
3) Dengan menggunakan daftar dari distribusi normal baku dihitung peluang F(Zi) = P ( Z ≤ Zi ).
4) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama Zi yang dinyatakan dengan S(Zi) dengan menggunakan rumus : S(Zi) =
5) Menghitung selisih antara F( ) dengan S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil harga yang terbesar dan harga mutlak selisih diberi simbol L0, L0 = maks F( ) - S( ).
7) Kemudian, bandingkan L0 dengan nilai kristis L yang diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji liliefors pada taraf α yang dipilih yang ada pada tabel taraf nyata yang dipilih.
Kriteria pengujiannya :
a) Jika berarti populasi berdistribusi normal.
b) Jika berarti populasi tidak berdistribusi normal.
(Sudjana, 2005: 466-467)
Setelah dilakukan uji normalitas populasi, diperoleh hasil bahwa seluruh populasi berdistribusi normal dengan taraf nyata α = 0,05. Hasil uji normalitas kelas populasi dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3: Hasil Uji Normalitas Populasi Kelas XI SMAN 1 Pariangan No. Kelas L0 Ltabel Hasil Keterangan
1. XI IPS 1 0.153 0.161 L0< Ltabel Berdistribusi normal 2. XI IPS 2 0.123 0.161 L0< Ltabel Berdistribusi
normal lampiran II halaman 77.
8) Melakukan uji homogenitas variansi dengan uji barltlet. Uji ini bertujuan untuk melihat populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji bartlet dilakukan karena variansi populasinya lebih dari dua, dengan hipotesis :
Dengan pengujiannya sebagai berikut : a) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan.
b) Hitung k buah ragam contoh s1, s2, … , sk dari contoh-contoh
c) Gabungkan semua ragam contoh sehingga, menghasilkan dugaan gabungan:
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika
b b
k ; n , H
0 diterima berarti data homogen
Jikab b
k ; n ,H
0 ditolak berarti data tidak homogen.
H
0 ditolak berarti data tidak homogen.(E. Walpole, 1995. 391-393 )
Berdasarkan uji homogenitas variansi yang telah dilakukan dengan menggunakan uji bartlett, dari keempat kelas populasi diperoleh hasil analisis bahwa b0,96dan bk 0.93. Oleh karena
n
b
b
k ;
, maka hipotesis nolnya diterima jadi, populasi bersifat homogen. Untuk lebih jelasnya hasil uji bartlett ini dapat dilihat pada Lampiran III halaman 839) Melakukan analisis variansi satu arah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi. Analisis ini bertujuan untuk melihat populasi mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak. Uji ini menggunakan teknik ANAVA satu arah dengan langkah sebagai berikut :
Adapun langkah-langkah untuk melihat kesamaan rata-rata populasi yaitu:
a) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan b) Tentukan taraf nyatanya (
)c) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:
1 , ( 1 )
f k k n
f
Tentukan perhitungan dengan bantuan tabel 3.4.
Tabel 3.4: Desain acak lengkap Kelas Populasi
Perhitungannya dengan mengunakan rumus:
Jumlah Kuadrat Total
Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah kolom
(JKK) =
Hasil perhitungannya,data tersebut dimasukkan ke dalam tabel 3.5.
Tabel 3. 5. Uji Kesamaan Rata-Rata Kelas Populasi Sumber
kolom
Analisis variansi dilakukan dengan teknik ANAVA satu arah. Kesimpulan yang diperoleh terima H0 dengan kriteria pengujian
f f
k 1 , k ( n 1 )
, atau 1,314 < 2,75 artinya ke empat kelas populasi memiliki rata-rata yang sama, seperti terdapat pada tabel 3.6.Tabel 3.6.Tabel Bantu Uji Kesamaan Rata-Rata Sumber dilihat pada Lampiran IV halaman 85.
10) Setelah keempat kelas berdistribusi normal, mempunyai variansi yang homogen serta memiliki kesamaan rata-rata maka diambil
sampel dua kelas secara acak (random) dengan teknik lotting.
Kelas yang terambil pertama adalah kelas yang ditetapkan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPS 4 dan kelas yang terambil kedua adalah kelas XI IPS 2 yang ditetapkan sebagai kelas Kontrol.
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca dan menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam memahami judul penelitian ini, maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini yaitu:
1. Penerapan adalah perbuatan menerapkan atau suatu perbuatan mempraktekan suatu teori, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan telah tersusun sebelumnya .Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penerapan adalah akibat atau dampak yang disebabkan oleh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan everyone is a teacher here terhadap hasil belajar siswa
2. Model pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus pada perubahan informasi secara social diantara kelompok-kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah model pembelajaran dengan diskusi kelompok kecil yang mana guru memberikan tugas kepada kelompok setelah itu siswa disuruh untuk berfikir secara individu terlebih dahulu, selanjutnya siswa berpasangan dengan teman kelompoknya saling bertukar pendapat mengenai ide masing-masing, selanjutnya guru menyuruh perwakilan dari siswa dari masing-masing kelompok berbagi kepada keselurah kelompok mengenai berbagai sub topik materi masing-masing sehingga siswa bisa mendapatkan informasi mengenai materi.
3. Metode pembelajaran Everyone is a Teacher Here (setiap siswa adalah seorang guru) ini cukup efektif diterapkan untuk melatih kemampuan
peserta didik dalam mengemukan pendapat pada peserta didik dan berlatih berfikir kritis. Masing-masing peserta didik menjelaskan suatu hal seperti layaknya seorang guru. Ciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan agar siswa tidak canggung mengunkapkan ide, gagasan dan pendapatnya. Tepuk tangan dan semangat bisa memotivasi peserta didik berani dan mengungkapkan gagasanya.
4. Metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk merampungkan keputusan bersama.
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai metode diskusi diantaranya persiapan perencanaan diskusi. Pelaksanaan diskusi dan tindak lanjut diskusi.
5. Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah salah satu pelajaran atau bidang studi yang diajarkan di SMAN 1 Pariangan dan wajib diikuti oleh setiap siswa sebagai usaha guru dalam pembinaan peserta didik untuk dapat di Pahami, dihayati, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yang penulis maksud adalah mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Pariangan.
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan everyone is a teacher here.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada kedua kelas sampel.
G. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan
Untuk memperoleh data dilakukan beberapa tahap:
a. Meninjau sekolah tempat penelitan yang dilakukan b. Mengajukan surat permohonan penelitian
c. Konsultasi dengan guru bidang studi yang bersangkutan
d. Menetapkan jadwal penelitian
e. Membuat rencana pengajaran yang dijadikan sebagai pedoman f. Menyusun kisi-kisi soal
g. Merancang tes belajar h. Melakukan Uji Coba tes
i. Melakukan analisis dari hasil uji coba soal yaitu dengan melakukan analisis daya pembeda, indeks kesukaran soal serta klasifikasi soal dan reliabilitas tes.
2. Tahap pelaksanaan
Melaksanakan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan everyone is a teacher here pada kelas eksperimen dan metode diskusi pada kelas kontrol. Dalam penelitian ini, inti dari tujuan penelitian yang penulis maksud adalah untuk melihat tercapainya tujuan pembelajaran dan Hasil belajar.
Tabel 3.7 Langkah Pelaksanaan Pembelajaran
NO Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu 1 Pendahuluan
a. Memberikan salam
b. Guru menyuruh siswa berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.
c. Guru mencek kehadiran siswa.
d. Guru mengamati kesiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran.
a.Siswa menjawab salam b.Siswa berdoa serta
membaca ayat suci Al-Qur’an
c.Siswa mendegarkan absen
d. Siswa mendengarkan motivasi yang
disampaikan guru
10 menit
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelaran. pengertian Iman kepada rasul melalui tanya jawab.
b. Guru membacakan dalil naqli q.s An-Nisa 4/136
c. Guru mengintruksikan kepada salah seorang siswa untuk membacakan dalil naqli q.s An Nisa 4/136 dan Al-baqarah 2/136
d. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok.
(Langkah TPS).
e. Guru menentukan sub topik kepada masing-masing kelompok.(Langkah TPS) f. Guru mengintruksikan
kepada semua anggota
b. Semua siswa mengikuti guru untuk membaca dalil naqli q.s An-Nisa 4/136 c. Siswa membacakan dalil
naqli q.s An Nissa 4/136 dan Al-baqarah 2/136 f. Siswa mengerjakan tugas
secara individu terlebih dahulu berdasarkan sub topik yang telah dibagi
115 Menit
individu sub topik yang telah dibagi, diantaranya Tugas-tugas rasul, sifat-sifat rasul, Hikmah beriman kepada rasul dan contoh perilaku beriman kepada rasul yang terdapat dalam buku sumber atau buku pegangan
siswa.(Langkah TPS) g. Guru memint siswa untuk
mendiskusikan secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan indivudu terkait dengan topik yang telah dibagi diantaranya tugas rasul,sifat rasul, hikmah beriman kepada rasul dan contoh perilaku beriman kepada rasul .(Langkah TPS) h. Guru mengintruksikan
setiap pasangan bertemu atau bergabung kembali dalam satu kelompok untuk menshare hasil
diantaranya Tugas-tugas rasul, sifat-sifat rasul, hikmah beriman kepada rasul dan contoh perilaku mencerminkan iman topik yang telah dibagi diantaranya tugas-tugas rasul, sifat-sifat rasul, hikmah beriman kepada rasul dan contoh perilaku beriman kepada rasul .
h. Setiap anggota yang berpasangan bertemu dalam kelompok untuk menshare hasil
diskusinya
diskusinya terkait tugas rasul, sifat rasul, hikmah beriman pada rasul dan contoh perilaku beriman kepada rasul. (Langkah TPS)
i. Guru meminta perwakilan pasangan dari 4
kelompok berbagi hasil diskusi kepada
keseluruhan kelompok atau kepada masing-kelompok 1 sampai 4 j. Guru mengintruksikan
kepada siswa untuk duduk keposisi semula awal pembelajaran.
k. Guru membagikan secarik kertas dan beriman kepada rasul dan contoh perilaku mulia
terkait tugas rasul, sifat rasul, hikmah beriman pada rasul dan contoh perilaku beriman kepada rasul.
i.Masing-masing pasangan berbagi hasil diskusi kepada keseluruhan kelompok 1 sampai 4
j.Siswa mengatur kembali tempat duduk pada posisi awal mula pembelajaran.
k. Semua anggota dalam kelompok menulis pertanyaan berdasarkan sub topik diantaranya tugas rasul, Sifat rasul,Hikmah beriman kepada rasul dan contoh perilaku mulia beriman kepada rasul
beriman kepada rasul.
(Langkah ETH) l. Guru mengintruksikan
siswa untuk o. Guru memberikan reward
bagi siswa yang
jawabanya tepat. Reward yang diberikan berupa Tepuk tangan dan pena.
l. Siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah
o. Siswa menerima reward yang diberkan guru. pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Siswa mendengarkan
10 Menit
materi pembelajaran secara demokratis.
c. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
d. Guru menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
e. Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
guru dalam
menyimpulkan pembelajaran
c. Siswa memperhatikan guru menampaikan topik yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
d. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
e. Siswabersama-sama menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
3. Tahap Akhir
a. Mengadakan tes akhir untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar
b. Mengolah data tes
c. Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesui dengan teknik analisis data yang digunakan.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.
Tes sebagai pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok yang dimaksud disini adalah pemberian serangkaian butir-butir soal yang
dimaksud adalah beberapa butir soal pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Materi yang diujikan dalam tes adalah materi yang diberikan selama penelitian. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, instrumen yang dipakai adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes essay. Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan penyusunan instrument adalah sebagai berikut:
1) Mentukan tujuan mengadakan tes yaitu untuk mendapatkan hasil belajar siswa
2) Membuat batasan pelajaran yang akan diujikan
3) Menentukan bentuk soal tes hasil belajar.Dalam penelitian ini soal hasil belajar berbentuk essay dengan pertimbangan sebagai berikut:
a) Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif yang tinggi.
b) Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar
c) Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis.
d) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
e) Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa. (Nana Sudjana, 2014: 36) f) Menyusun kisi-kisi soal tes hasil belajar berdasarkan kurikulum
2013
g) Menentukan alokasi waktu dalam mengerjakan soal h) Menyusun butir-butir soal tes yang akan diuji i) Melakukan uji coba soal
b. Uji Coba Instrumen 1) Validitas tes
Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini validitas yang akan digunakan adalah validitas isi yang artinya isi tes tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan materi yang diajarkan.Rancangan soal tes disusun sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai dan sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat.Tes yang dirancang akan divalidasi oleh pakar atau dosen PAI dan Guru disekolah.
Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi product moment. Dalam memberikan intrepretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi”r” product moment, pada umumnya dipergunakan pedoman sebagai berikut:
0,81- 1,00 = Sangat tinggi 0,61 – 0,80 = Tinggi 0,41 - 0,60 = Cukup 0,21 – 0,40 = Rendah
0,00 – 0,20 = Sangat Rendah (Zainal,2011: 254-257) Rumusnya
(∑ ∑ )(∑ )
√[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ] Keterangan:
rxy = angka indeks korelasi ”r” product moment N = Number of Cases
∑XY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y
∑X = jumlah seluruh skor X
∑Y = jumlah seluruh skor Y.(Anas Sudjono, 2005:196).
Tabel 3.8: hasil validitas soal tes.
No Soal
r hitung Keterangan
1 0,71 Validitas tinggi
2 0,60 Validitas sedang
3 0,72 Validitas tinggi
4 0,76 Validitas tinggi
5 0,80 Validitas tinggi
6 0,78 Validitas tinggi
Dengan kriteria mengujian apabila r hitung>pada r tabel maka soal dapat dikategorikan valid, untuk mencari r tabel adalah (n-2).
Jika jumlah siswa pada kelas uji coba adalah 29 orang siswa maka dikurang 2, menjadi 27 orang siswa. Maka taraf nyata 0,05dari 27 orang siswa adalah 0,34. Jadi, dalam menentukan r tabel maka diperlukan tabel bantu untuk melihat nilai taraf nyata dari df18.
Tabel bantu nilai r dapat dilihat dalam tabel 3.9.
Tabel 3. 9 tabel kritis untuk menentukan nilai r tabel
Df
Taraf Nyata
0,10 0,05 0,02 0,01
20 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368
21 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256
23 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052
24 0,33297 0,3882 0,4534 0,4958
25 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869
>30 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487
2) Daya Pembeda Dalam Bentuk Essay
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu atau lemah prestasinya. (Asnelly, 2006: 119).
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal ntukmembedakan peserta didik yang pandai (megusai materi) dengan peserta didik yang kurang pandai (tidak menguasai materi).
Daya pembeda biasanya dinyatakan dengan proporsi. Semakin tinggi proporsi itu maka semakin baik soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Dalam menghitung indeks pembeda soal essay, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Menghitung jumlah skor total tiap tes peserta didik.
2) Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok atas dankelompok bawah
DP = Daya Pembeda X KA = Rata-rata kelas atas X KB = Rata-rata kelas bawah Skor Max =Skor maksimum
Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.10: Kriteria Pembeda Soal (Zainal Arifin, 2009:118)
Daya Pembeda Kriteria
0.40 keatas Sangat Baik
0.30 - 0.39 Baik
0.20 - 0.29 Cukup
0.19 kebawah Kurang Baik
Maka didapatkan daya pembeda soal sebagaimana pada tabel 3.11.
Tabel 3.11: Hasil Daya Pembeda Soal setelah Dilakukan Uji Coba
No Soal Indeks Pembeda Soal Keterangan
1 0,31 Baik
2 0,28 Cukup
3 0,31 Baik
4 0,22 Cukup
5 0,34 Baik
6 0,42 Sangat Baik
Berdasarkan indeks pembeda diatas,terdapar 1 buah soal sangat baik, 3 buah soal baik dan 2 buah soal cukup.
3) Indeks Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlau sukar. Sebab, tingkat kesukaran soal itu memilki korelasi dengan daya pembeda. Bila soal memilki tingkat kesukaran maksimal, maka daya pembeda akan rendah, demikian pula bila itu terlalu mudah juga tidak akan memilki daya pembeda. Dalam menentukan tingkat kesukaran soal dapat ditentukan dengan rumus :
1. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan
2. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus
3. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:
Tabel 3.12: Klasifikasi tingkat kesukaran (Zainal Arifin, 2009: 120)
Daya Pembeda Kriteria
0.00 - 0.30 Sukar
0.31 - 0.70 Sedang
0.71 - 1.00 Mudah
Tabel 3.13.Hasil Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal No.
Soal Indeks Kesukaran Klasifikasi
1 0,69 Sedang
2 0,67 Sedang
3 0.60 Sedang
4 0.78 Sedang
5 0.56 Sedang
6 0.70 Sedang
Dari tabel 15 dapat dilihat 6 butir soal yang memiliki indeks kesukaran yang sedang. Perhitungan indeks kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran IX halaman 97.
Tabel: 3.14 Hasil Klasifikasi Soal No
Soal Ip Keterangan Ik Keterangan Klasifikasi
1 Baik 0,69 Sedang Dipakai
2 Cukup 0,67 Sedang Dipakai
3 1 Baik 0.60 Sedang Dipakai
4 Cukup 0.78 Sedang Dipakai
5 Baik 0.56 Sedang Dipakai
6 Sangat Baik 0.70 Sedang Dipakai
4) Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan relatif yang sama.Dalam menentukan koefisien reliabilitas digunakan rumus alfha yaitu :
22
11 1
1 t
i
n r n
Keterangan :
r11 =Reliabilitas yang di cari n =Banyak soal
i2=Jumlah varians skor tiap-tiap item
t2=Varians total (Juliansyah, 2012: 165) Kriteria reliabilitas yaitu :
0,80 < 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi 0,60 < 0,80=Reliabilitas tinggi
0,40 < 0,60 = Reliabilitas sedang 0,20 < 0,40 = Reliabilitas rendah
0,00 < 0,20 = Reliabilitas sangat rendah
Harga rhitungyang diperoleh 0,82dan berada pada interval 0,80< 1,00.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal tes tersebut reliabel dengan kriteria
Jadi, dapat disimpulkan bahwa soal tes tersebut reliabel dengan kriteria