• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain :

1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Everyone is a Teacher Here serta pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

2. Memberikan kontribusi pemikiran kepada perpustakaan IAIN Batusangkar tentang permasalahan yang penulis teliti.

3. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi para pembaca dalam memahami penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Everyone is a Teacher Here pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Kooperatif 1. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin (1985) kooperatif learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Isjoni,2012:14). Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikiranya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka sendiri.

Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta didik sehingga dapat mengwujudkan pemahaman bersama antara peserta didik itu sendiri. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam sebuah kelompok.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara belajar siswa dalam kelompok-kelompok kecil agar saling berinteraksi dengan anggota kelompok-kelompok menyampaikan ide-ide mereka sendiri dan dapat mengwujudkan pemahaman bersama peserta didik sehingga bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif a. Pembelajaran secara tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim.

Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran

b. Kemauan untuk berkerja sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenaya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.

d. Keterampilan berkerja sama

Keterampilan berkerja sama itu dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

(Rusman, 2011, 202-203) 3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif.

Menurut Depdiknas model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan penting diantaranya:

a. Meningkatkan hasil akademik dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang kurang mampu.

b. Pembelajaran kooperatif memberkan peluang agar siswa dapat menerima teman-temanya yang mempunyai perbedaan dari latar belajar.

c. Untuk mengembangkan keterampilan social siswa.(Tukiran,2012:60)

B. Metode Think Pair Share 1. Pengertian Think Pair Share

Metode yang sederhana, namun sangat bermanfaat ini dikembangkan pertama kali oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Ketika guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, para siswa duduk berpasangan pada tim kelompok masing-masing. Guru memberikan pertanyaan dan meminta siswa untuk memikirkan secara sebuah jawaban dari mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasanganya untuk mencapai sebuah kesepakatan terhadap jwabanya. Akhirnya guru meminta siswa untuk berbagi kepada keseluruhan kelas untuk berbagi hasil yang yang mereka diskusikan.(Robert, 2010:257) 2. Prosedur Metode Think Pair Share

a. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota

b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok

c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu.

d. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu.

e. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.

f. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompok untuk menshare hasil diskusinya.

g. Perwakilan siswa berbagi pada keseluruhan kelas atau masing-masing kelompok.

Dalam penelitian ini langkah-langkah strategi everyone is teacher yang dipakai yaitu a,b,c,d,e,f dan g

3. Kelebihan metode Think Pair Share

a. Memungkinkan siswa untuk berkerja sendiri dan berkerja sama dengan orang lain

b. Mengoptimalkan parsitipasi siswa

c. Memberikan kesempatan banyak kepada siswa untuk menujukan partisipasi mereka kepada orang lain.

d. Bisa diterapkan pada semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.

4. Kekurangan pembelajaran Think Pair Share

a. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.

b. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran yang berharga, untuk itu guru harus membuat perencanaan sehingga guru dapat meminimalkan waktu yang terbuang.

c. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.(Miftahul, 2015:136-137)

5. Langkah-langkah Think Pair Share a. Kegiatan awal

Pembelajaran dimulai dengan doa

1) Peserta didik bersama guru mengaitkan materi yang akan dibahas dengan nilai-nilai agamatis, karakter dan budaya bangsa

2) Guru mengondisikan pembelajaran dengan bernyanyi lagu yang semangat sambil menggerakan fisik

3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti

1) Peserta didik diminta untuk menyimak tayangan vidio atau stimulasi tentang kegiatan yang mengggunakan penambahan, pengurangan dan pengurangan dan pertukaran uang (kegiatan mengamati)

2) Peserta didik dimotifasi untuk mengembangkan rasa ingin faham

terhadap materi pembelajaran melalui kegiatan tanya jawab (kegiatan menanya)

3) Peserta didik berdiskusi dengan teman terdekat untuk mengembangkan pengetahuanya (kegiatan mengumpulkan informasi)

4) Peserta didik berfikir untuk memecahkan masalah tentang materi atau soal yang diberikan oleh guru sebagai stimulus (Tahap ini disebut dengan tahap think atau berfikir) kegiatan menalar.

5) Guru meminta peserta didik berpasangan untuk berdiskusi tentang soal yang dibahas, mintalah peserta didik untuk bertukar fikiran dan berkerja sama membahas jawaban mereka (Tahap ini disebut disebut dengan tahap pair atau berpasangan). (Kegiatan mengasosiasi atau mengelola informasi)

6) Setelah waktu yang ditentukan dirasa cukup, guru meminta masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Guru boleh mengundi siapa kelompok yang mempunyai kesempatan tampil. (Tahap ini disebut dengan tahap share atau tahap berbagi). (Kegiatan mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelas.

2) Guru menugasi peserta didik merangkum hasil diskusi dalam buku tugas peserta didik (Asis,2014,140-142).

C. Strategi Everyone is a Teacher Here 1. Pengertian Everyone is a Teacher Here

Strategi pembelajaran Everyone is a Teacher Here (setiap orang adalah guru) sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawanya dan bisa melatih kemampuan peserta didik dalam mengemukakan pendapat pada peserta didik dan berfikir

kritis.

2. Prosedur

a. Bagikan secarik kertas kepada seluruh siswa. Setiap siswa diminta untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas.

b. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.

c. Mintalah siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya.

d. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya (Ahmad, 131: 2010).

Dalam penelitian ini langkah-langkah strategi everyone is a teacher yang dipakai yaitu a,b,c, dan d

3. Kelebihan Metode Everyone is a Teacher Here

a. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat

b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir

c. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut.

4. Kekurangan Metode Everyone is A Teacher Here

a. Memerlukan penjelasan materi di awal oleh guru agar soal yang dibuat siswa tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.

b. Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua pertanyaan untuk kelas besar.

5. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatam awal

1) Pembelajaran dimulai dengan berdoa

2) Peserta didik bersama guru mengaitkan materi pembelajaran dengan nilai-nilai agamis, budaya dan karakter bangsa.

3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran atau yang akan dicapai 4) Menentukan beberapa topik berkenaan dengan kompetensi yang akan

dicapai.

b. Kegiatan Inti

1) Peserta didik menonton dan mempelajari tayangan video atau membaca artikel

2) Berdasarkan hasil simakan, peserta didik distimulasi untuk memperdalam rasa ingin paham melalui tanya jawab.

3) Guru membagi sesi diskusi menjadi beberapa bagian sesuai dengan topik yang akan dibahas

4) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan sub topik

5) Setiap peserta didik dalam kelompok masing-masing menulis soal sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

6) Peserta didik dibimbing guru melaksanakan diskusi sesi pertama dengan membahas topik . Kelompok 1 diundi untuk mengemukakan soal yang ditulis. Peserta didik dari kelompok lain diminta menjawab pertanyaan tersebut menjelaskan didepan kelas layaknya seorang guru. Guru menentukan waktu pada setiap sesi.(Kegiatan mengolah dan mengomunikasikan hasil diskusi.

7) Peserta didik bersama guru mengklarifikasi setiap jawaban yang dikemukakan peserta didik pada sesi 1 dan seterusnya. (Kegiatan menalar dan mengomunikasiksan).

8) Guru memberi reward kepada siswa yang jawabanya tepat.

c. Kegiatan Penutup

1) Selama proses pembelajaran guru melakukan proses penilaian untuk mengukur kompetensi peserta didik.

2) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.

3) Guru menugasi peserta didik membuat materi yang sedang dibahas.

(Asis,2014:21)

3. Langkah Kooperatif tipe Think Pair Share dan Everyone is a Teacher Here.

a. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok.

b. Siswa duduk berkelompok sesuai yang telah dibagi guru.

c. Guru menentukan sub topik kepada masing-masing kelompok.

d. Siswa menerima pembagian topik yang disampaikan guru. Guru mengintruksikan kepada semua anggota dalam kelompok untuk mengerjakan secara individu .

e. Siswa mengerjakan tugas secara individu terlebih dahulu.

f. Guru mengintruksikan untuk mendiskusikan secara berpasangan.

g. Setiap kelompok membentuk anggota secara berpasangan untuk mendiskusikan hasil individu

h. Guru mengintruksikan untuk siswa berpasangan untuk berbagi hasil individunya.

i. Setiap anggota bertemu dalam kelompok untuk berbagi hasil diskusinya

j. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok berbagi hasil diskusinya pada keseluruhan kelompok 1-4.

k. Setelah selasai guru mengintruksikan siswa kembali duduk ketempat masing-masing atau tempat duduk semula.

l. Guru membagikan secarik kertas dan meminta seluruh siswa membuat pertanyaaan.

m. Setelah selesai lembar jawaban dikumpulkan dan diundi, bagi yang terpilih maka diminta membacakan, menjawabnya dan menjelaskan layaknya seorang guru..

n. Guru mengklarifikasi dan menyimpuln materi.

o. Guru memberikan reward bagi siswa yang jawabanya tepat.

D.Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah proses memberikan nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar juga memiliki pengertian yaitu kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif dan psikomotor yany dicapai datau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.( Kunandar, 2013: 62).

2. Ruang Lingkup Hasil Belajar

Secara garis besar hasil belajar diklasifikasikan oleh Benyamin Bloom menjadi 3 ranah yaitu :

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Meurut Bloom, dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya.

Pengetahuan atau ingatan ini adalah proses berfikir yang paling rendah 2) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti dan memahami sesuatu setelah diketahui dan diingat.

Pemahaman merupakan kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

3) Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara atau metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori dan sebagainya dalam situasi yang baru atau kongret. Penerapan ini merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi dari pemahaman.

4) Analisis (analisis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian atau factor-faktor yang satu dengan factor yang lainya.

5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir yang merpakan kebalikan dari analisis.

6) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide. Penilaian ini merupakan proses berfikir dengan tingkat paling tinggi dalam ranah kognitif.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif afalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Dalam ranah afektif ini terdiri dari lima jenjang sebagai berikut :

1) Menerima atau memperhatikan (receiving atau attending) adalah kepekaan seseorang dalam meneriman ransangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

2) Menanggapi (responding) adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.

3) Menilai atau menghargai (value) adalah memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek.

4) Mengatur atau mengorganisasikan (organization) adalah mempertemukan perbedaan nilai sehingga, terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada kebaikan umum.

5) Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai (charakterization by avalue or value complek) adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni sebagai berikut:

1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) 2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

3) Kemampuan perceptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan

5) Gerakan-gerakan Skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks

6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. (Mulyadi, 2010:3-8).

E. Mata Pelajaran PAI

1. Pengertian Mata Pelajaran PAI

Pendidikan agama Islam secara umum adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama

Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-qur’an dan hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. (Abdurrahman, 2005: 3-7)

3. Tujuan Mata Pelajaran PAI

a. Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu mengajarkan syiar-syiar agama menurut al-qur’an dan sunnah

b. Pembentukan akhlaq yang mulia. Karena muslimin dari dahulu sampai sekarang setuju bahwa pendidikan akhlaq adalah inti pendidikan Islam untuk mencapai akhlaq yang sempurna adalah tujuan pendidikan yang sebenarnya.

c. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial.

d. Menyiapkan pelajar dari segi professional dan keterampilan.

e. Menanamkan iman yang kuat kepada Allah.(Nur,1197: 50-54) 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PAI

Ruang lingkup mata pelajaran PAI meliputi Al-qur an hadits, Akidah, Akhlaq, Fikih dan Sejarah kebudayaan Islam ( Permendiknas no 22 tahun 2006).

4. Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pembelajaran berdasarkan kurikulum tahun 2013.

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran PAI

1) Memahami ayat al-qur’an tentang berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja

2) Membiasakan Sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

3) Memahami makna iman kepada Kitab-kitab Allah SWT.

4) Memahami makna iman kepada Rasul-rasul Allah SWT

5) Memahami makna taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.

6) Memahami bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan.

7) Memahami Prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam b. Standar isi mata pelajaran PAI untuk kelas XI

Tabel 2.1: Standar Isi

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT 1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan

kepada rasul-rasul Allah Swt.

1.3 Berperilaku taat kepada aturan.Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam penyelenggaraan jenazah.

1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam khutbah, tabl³g dan dakwah di masyarakat

2. Mengembangkan perilaku (jujur,disiplin,tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,cinta damai, responsive dan pro-aktif) dan menunjukkan sikapsebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalammenempatkan

2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasidari pemahaman Q.S. at-Taubah/9:

119 dan hadis terkait.

2.1 Menunjukkan perilaku hormat danpatuh kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Isrā’/17:

23-24 dan hadis terkait.

2.3 Menunjukkan perilaku kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras

dirisebagai cerminanbangsa dalam pergaulan dunia

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. an-Nisā/4: 59;

Q.S. al-Māidah/5: 48; dan Q.S.at-Taubah/9: 105 serta hadis yang terkait.

2.4 Menunjukkan sikap toleran, rukun danmenghindarkan diri dari tindak kekerasansebagai implementasi dari pemahaman Q.S.Yūnus/10: 40-41 dan Q.S.

al-Māidah/5: 32,serta hadis terkait.

2.5 Menunjukkan sikap semangat menumbuh kembangkan ilmu pengetahuan dan kerjakeras sebagai implementasi dari masakejayaan Islam.

2.6 Menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, danproduktif sebagai

implementasi dari

sejarahperadaban Islam di era modern.

3. Memahami,menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,konseptual,

prosedural,dan metakognitif dalamilmu

pengetahuan,teknologi, seni,

3.1 Menganalisis Q.S. an-Nisā'/4:

59; Q.S. al-Māidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah/9: 105, serta hadis tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.

3.2 Menganalisis Q.S. Yūnus/10:

40-budaya,dan humaniora yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

41 danQ.S. al-Māidah/5: 32, serta hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. kebaikan, dan bekerja keras.

3.6 Memahami makna toleransi dan kerukunan.

3.7 Memahami bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan.

3.8 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam.

3.9 Memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah.

3.10Memahami pelaksanaan khutbah, tabl³g dan dakwah.

3.11Menelaah perkembangan peradaban Islampada masa kejayaan.

3.12 Menelaah perkembangan Islam pada masa modern.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Membaca Q.S. an-Nisā'/4: 59;

dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,bertindak secara efektif dan kreatif, sertamampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Q.S. al-Māidah/5: 48; Q.S. at-Taubah/9: 105 sesuaidengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.

an-Nisā'/4: 59; Q.S. al-Māidah/5: 48; Q.S. at-Taubah/9:105 dengan lancar.

4.3 Membaca Q.S. Yūnus/10: 40-41 dan Q.S.al-Māidah/5:32 sesuai dengan kaidahtajwid dan makhrajul huruf.

4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.

Yunus/10:40-41 dan Q.S. al-Māidah/5: 32 dengan lancar.

2.5 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran

2.6 beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt.

F. Materi

Dalam penelitian ini penulis akan mengambil materi Makna Iman kepada Rasul-Rasul Allah dengan KI dan KD sebagai berikut:

SK : Meningkatkan keimanan pada rasul-rasul Allah.

KD : 3.4 Memahami makna iman kepada rasul-rasulAllah Swt.

G. Penelitian yang Relevan

1. Jurnal yang ditulis oleh Mahmud HR, dengan judul Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada materi penjummlahan pecahan di kelas V SD Negeri Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe hink pair share pada materi penjummlahan pecahan di kelas V SD Negeri Banda Aceh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa t hitung 0,95=

1,70 sehingga t tabel 1,70 karena 2,72 > 1,70 maka t hitung besar dari t tabel sehingga ho ditolak dan h1 diterima. Jurnal yang ditulis oleh Mahmud HR membahas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada materi penjummlahan pecahan di kelas V SD Negeri Banda Aceh sedangkan penulis membahas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan everyone is a teacher here pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas XI SMAN 1 Pariangan Tanah Datar. Persamaanya sama-sama meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

2. Jurnal yang ditulis oleh Elsy Dian, Sunarmi dan Suhardi jurusan Biologi dengan judul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dipadu problem based learning untuk meningkatkan partisipasi dan konsep belajar siswa pada materi rangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dipadu problem based learning pada materi rangka. Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas belajar siswa meningkat dan mencapai ketuntasan belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan problem based learning pada materi rangka. Penelitian yang dibahas oleh Elsy Dian, Sunarmi dan Suhardi membahas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dipadu problem based learning pada materi rangka. Sedangkan penulis sedangkan penulis membahas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

think pair share dan everyone is a teacher here pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas XI SMAN 1 Pariangan Tanah Datar. Persamaanya sama-sama meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

3. Jurnal yang ditulis oleh Putri Zuliani dengan judul penerapan metode pembelajaran everyone is a teacher here untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia kelas XI di SMAN 1 Negeri V Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dari penelitian penilitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan setelah diterapkan etode pembelajaran everyone is a teacher here rata-rata yang diperoleh yaitu 92% (Putri Xuliani:65). Penelitian yang dibahas oleh Putri Zukiani berbeda dengan penelitian penulis. Putri Zuliani meneliti tentang penerapan metode

3. Jurnal yang ditulis oleh Putri Zuliani dengan judul penerapan metode pembelajaran everyone is a teacher here untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia kelas XI di SMAN 1 Negeri V Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dari penelitian penilitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mengalami peningkatan setelah diterapkan etode pembelajaran everyone is a teacher here rata-rata yang diperoleh yaitu 92% (Putri Xuliani:65). Penelitian yang dibahas oleh Putri Zukiani berbeda dengan penelitian penulis. Putri Zuliani meneliti tentang penerapan metode

Dokumen terkait