• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusam masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan jawaban sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis dapat

Loyalitas Pelanggan (X) Laba Usaha (Y)

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.35

Maka dalam penelitian ini hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Hi: terdapat pengaruh loyalitas pelanggan (X) terhadap laba usaha (Y)

H0: tidah terdapat pengaruh loyalitas pelanggan (X) terhadap laba usaha (Y)

35 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm 93

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April 2021 sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga tinggal dicari dan dikumpulkan didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan keuangan

publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang langsung memberikan data pada pengumpul data. 36

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah konsumen dari Toko Saharudin Aur Kuning Bukittingi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah data loyalitas pelanggan dan total laba usaha di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi periode 2016-2020.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Adapun sampel dari penelitian ini

36 V. Wiratna Suratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta:

PUSTAKABARUPRESS, 2019), hlm. 89

adalah data loyalitas pelanggan dan total laba usaha di Toko Saharudin Aur Kuning Bikittinggi periode 2016-2020.

E. Defenisi Operasional Variabel 1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur dan dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan dengan suatu gejala. Dalam hal ini variabel bebasnya yaitu loyalitas pelanggan.

Tabel 3.1

Indikator Loyalitas Pelanggan Variabel Independen Indikator Loyalitas Pelanggan

1. Pelanggan yang melakukan pembelian ulang

2. Komitmen pelanggan terhadap barang yang dibeli

3. Perekomendasian barang kepada orang lain

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diukur dan diamati untuk mengkur pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Dalam hal ini data variabel terikatnya yaitu laba usaha.

Tabel 3.2 Indikator Laba Usaha Variabel Dependen Indikator

Laba Usaha 1. Modal awal

2. Jumlah barang yang terjual

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Maka pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen.

G. Teknik Analisa Data

Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai residu atau perbedaan yang ada dalam penelitian memiliki distribusi yang normal atau tidak normal, sehingga langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat dipertanggung jawabkan. Nilai residu dapat diketahui dari kurva dalam output analisis SPSS berupa suatu bentuk kurva seperti lonceng jika data berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat titik pada sumbu

diagonal dari grafik. Jika data menyebar mendekati diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka hal tersebut menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidak samaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesatuan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yakni, jika nilai sig > α = 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. jika nilai sig < α

= 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Atau dengan melihat grafik / scatterplot dimana jika ada titik-titik tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian mennyimpit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi.

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar anggota serangkaian data yang diobservasi dan dianalisis menurut ruang dan waktu. Tujuan pengujian ini yaitu untuk melihat apakah terdapat atau tidak korelasi antara residual pada

pengamatan dengan pengamatan lain pada model. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Deteksi autokorelasi menggunakan Uji statistik Durbin Watson.37

Deteksi autokorelasi positif:

Jika d < dL maka terdapat autokorelasi positif Jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif

Jika dL< d <dU maka pengujian tidak ada kesimpulan yang pasti Deteksi autokorelasi negatif:

Jika (4-d) < dL maka terdapat autokorelasi negatif Jika (4-d) > dU maka tidak terdapat autokorelasi negatif

Jika dL < (4-d) < dU maka pengujian tidak ada kesimpulan yang pasti Keterangan:

d = Nilai Durbin Watson dL = batas bawah DW dU = batas atas DW 2. Regresi Linear Sederhana

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu

37Eko Perdana K, Olah Data Skripsi dengan SPSS 22, (Bangka Belitung: Lab Kom Manajemen FE UBB, 2016),hlm.52.

variabel independen yaitu loyalitas pelanggan berdasarkan teori ekonomi islam (X) dan satu variabel dependen yaitu laba usaha (Y). 38

Untuk mengetahui Pengaruh Loyalitas Pelanggan Terhadap Laba Usaha di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi. Digunakan persamaan umum regresi linear sederhana:

Y = a + Bx Dimana

Y = Laba Usaha

X = Loyalitas Pelanggan a = nilai konstanta

b = koefisien arah regresi 3. Koefisien Determinal (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen, jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen, hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yag diteliti terhadap variabel dependen.

38 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis…, hlm. 199

Sebaliknya jika determinasi (R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil, hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.39

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = R2 100%

Keterangan:

Kd = jumlah koefisien determinasi R2 = nilai koefisien korelasi 4. Uji t (uji parsial)

Uji t ini digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengeruh yang bermakna atau tidak terhadap veriabel terikat.40 Untuk melihat signifikan atau tidak, digunakan rumus T-test sebagai berikut:

t =

𝑟√𝑆−2

√1−𝑟2

keterangan:

t = t hitung r = korelasi r² = determinasi

39 V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi…, hlm. 141

40 V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi…, hlm. 161

s = sampel dimana:

Tₒ > T-tabel, berarti H0 ditolak dan Ha diterima Tₒ < T-tabel, berarti H0 diterima dan Ha ditolak

Kriteria pengujian dengan menggunakan nilai signifikan yaitu 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil daro 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Toko Saharudin Aur Kuning 1. Sejarah Toko Saharudin

Toko Saharudin ini dulu berada di Pasar Atas Bukittingi menjual kain gorden, kain tiil, sprai tempat tidur besi, dan kelambu untuk tempat tidur besi.

Seiring berjalan waktu, Pasar Atas Bukittinggi terjadi kebakaran dan menghanguskan beberapa toko termasuk Toko Saharudin. Sejak terjadinya kebakaran Toko Saharudin membangun toko kembali dan melakukan perdagangan. Setelah dibuat kembali toko yang baru, Toko Saharudin mengalami penurunan pelanggan atau sepi pelanggan sebab orang pergi belanja di aur kuning karna dekat dengan terminal yang membuat pasar berkembang. Dengan terjadinya penurunan itu Toko Saharudin pindah ke Aur Kuning dan membeli toko disana. Dan toko yang berada di pasar atas dikontrakan kepada orang lain.

Toko Saharudin di Aur Kuning berada di tempat yang strategis, di tepi jalan, dapat dijangkau oleh pelanggan, dapat digunakan sebagai tempat tinggal, dan orang yang dari luar daerah bisa langsung ke toko saja tanpa perlu mencari tempat parkir serta tidak adanya bayar upah angkat barang. Setelah Toko Saharudin sudah berada di Aur Kuning perlahan-lahan sudah mulai berkembang kembali. Dengan pelanggan yang meminta untuk dibuatkan

barang pesanan yang mereka inginkan kepada Toko Saharudin dan pemilik menyanggupi, adanya barang yang baru untuk bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Seiring berjalannya waktu, anak pemilik Toko Saharudin juga ikut berdagang tetapi beda toko. Dengan begitu terdapat kerjasama dalam hal perdangan. Ketika pelanggan menanyakan barang yang diinginkan kepada toko anak si pemilik usaha disana tidak menyediakan barang tersebut, tetapi barang tersebut berada di toko Saharudin dan begitu juga seterusnya.

Selang waktu yang lama Toko Saharudin dilanjutkan kepada anak pemilik toko yang satu lagi. Dan waktu itu juga pelanggan meminta dibuatkan pesanan sarung kursi pesta dan disetujui untuk membuatkan pesanan pelanggan. Setelah itu, banyak saja pesanan-pesanan dari pelanggan yang menginginkan barang tersebut. Dengan banyaknya permintaan yang diinginkan pelanggan, toko mengalami peningkatan dan bukan hanya memesan sarung kursi saja, tetapi juga meja buat pesta, latar pesta, plafon pesta, untuk bendera, dan marawa. Dan perkembangan yang terjadi di Toko Saharudin masih berlangsung hingga sekarang.

2. Prinsip yang dipakai

Prinsip yang dipakai pemilik Toko Saharudin ialah Hemat dan Perhitungan.

B. Analisis Pengaruh Loyalitas Pelanggan Terhadap Laba Usaha Tabel 4.1

Jumlah Pelanggan Dan Laba Usaha Di Toko Saharudin

Tahun Semester Jumlah Pelanggan

Jumlah Laba Usaha (Juta)

2016 1 200 270.528.000

2 230 300.724.000

2017 1 210 201.907.000

2 220 290.235.000

2018 1 210 250.050.000

2 210 248.017.000

2019 1 210 200.970.000

2 210 233.110.000

2020 1 180 99.100.000

2 220 279.578.000

Sumber: Laporan Keuangan Toko Saharudin

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah sebuah regresi veriabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Tabel 4.2

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.14900921E7

Most Extreme Differences Absolute .216

Positive .216

Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .682

Asymp. Sig. (2-tailed) .740

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat pada unstandardired residuel dengan nilai signifikannya 0.740 > 0.05 sehingga data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan salah satu statistik infarensi yang akan menguji apakah dua variabel atau lebih mempunyai hubungan atau tidak. Hasil uji autokorelasi dapat digunakan untuk melihat korelasi antar anggota serangkaian data yang dianalisis. Deteksi autokorelasi menggunakan Uji statistik Durbin Watson.41

Deteksi autokorelasi positif:

Jika d < dL maka terdapat autokorelasi positif.

Jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif.

Jika dL< d <dU maka pengujian tidak ada kesimpulan yang pasti.

41Eko Perdana K, Op.Cit., hlm.52.

Adapun hasil pengujian autokorelasi dari data yaitu:

b. Dependent Variable: Laba Usaha

Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi, karena nilai Durbin Watson > dari dU.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Gambar 4.1

Hasil uji Heteroskedastisitas

Dari gambar scatterplot diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola tertentu karena titik menyebar tidak beraturan diatas dan dibawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini analisis regresi linear sederhana digunakan untuk melihat pengaruh loyalitas

pelanggan (X) terhadap laba usaha (Y). Dan digunakan persamaan umum

Loyalitas Pelanggan 3771456.250 835007.163 .848 4.517 .002

a. Dependent Variable: Laba Usaha

Dari tabel 4.3 diatas, model persamaan regresi sederhana yaitu:

Y = -554583912.500 + 3771456.250 X Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar, -554583912.500 artinya ini menunjukkan bahwa ketika variabel loyalitas pelanggan (X) nilainya 0, maka nilai laba usaha cenderung menurun.

b. Nilai koefisien loyalitas pelanggan sebesar 3771456.250 menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan sebesar 1 satuan, maka laba usaha juga meningkat sebesar 3771456.250 satuan.

3. Uji Koefisien Determinan (R2)

Uji R2 adalah uji yang digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan hubungan dalan bentuk persen (%).

Tabel 4.5

Dari hasil pengolahan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan alat SPSS versi 16 diketahui bahwa nilai R square sebesar 0.718. Hal ini menyatakan bahwa tingkat pengaruh variabel loyalitas pelanggan terhadapa laba usaha adalah sebesar 71.8% dan sisanya sebesar 28.2% dipengaruhi oleh variabel lain.

4. Uji t

Uji t adalah uji hipotesis penelitian yang digunakan dalam analisis regresi linear sederhana. Uji t bertujuan untuk mengetahui variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap varaibel terikat.

a. Jika nilai signifikan (lebih kecil) < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0

ditolak Ha diterima.

b. Dengan signifikan (lebih besar) > 0,05 dan thitung < ttabel maka H0

diterima Ha ditolak.

Tabel 4.6 Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -554583912.500 1.757E8 -3.157 .013

Loyalitas Pelanggan 3771456.250 835007.163 .848 4.517 .002 a. Dependent Variable: Laba Usaha

Dari data diatas diketahui bahwa variabel loyalitas pelanggan Thitung 4,517 dan Ttabel 2,26216 dengan taraf signifikan adalah 0,002. Maka Thitung 4,517 > Ttabel

2,262jadi X (loyalitas pelanggan) berpengaruh signifikan atau H0 ditolak dan Ha di terima. Sehingga loyalitas pelanggan (X) berpengaruh kepada laba usaha (Y) secara signifikan.

C. Analisa Penulis

Loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Diantara faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi yaitu pelanggan yang melakukan pembelian ulang, komitmen pelanggan terhadap barang yang dibeli, dan perekomendasian barang kepada orang lain. Selain itu juga di Toko Saharudin ini mementingkan kepuasan pelanggan dalam berbelanja. Dengan adanya kepuasan pelanggan, pelanggan merasa senang dan percaya untuk selalu berbelanja kesana dan tidak perlu khawatir atas barang yang dibeli. Seperti, adanya barang yang cacat atau rusak, pemilik toko bersedia menukarkan barang tersebut dengan syarat barang tersebut masih utuh dan belum digunakan. Salah satu alasan adanya pelanggan yang loyal berbelanja disana, karena kualitas barang yang dijual di toko tersebut memuaskan pelanggan baik dari merk yang digunakan dan kualitas pelayanan yang diberikan.42

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan loyalitas pelanggan untuk melihat apakah loyalitas pelanggan (X) berpengaruh terhadap laba usaha (Y) di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi. Data yang digunakan didapatkan dari laporan keuangan Toko Saharudin dan hasil wawancara dengan pemilik toko. Penulis menggunakan data dari tahun 2016-2020 dibagi persemester. Untuk membuktikan hipotesis penulis melakukan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16. Dilihat dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa loyalitas pelanggan sangat berpengaruh terhadap laba usaha di Toko Saharudin.

42 Wawancara dengan Pemilik Toko, 11 Oktober 2021

Teknik analisis yang digunakan selanjutnya adalah regresi linear sederhana dimana variabel independennya adalah loyalitas pelanggan dan variabel dependennya adalah laba usaha maka dapat diperoleh persamaan dalam analisis regresi linear sederhana:

Y = -554583912.500 + 3771456.250 X

Berdasarkan persamaan diatas yang menyatakan bahwa nilai konstanta sebesar -554583912.500 dimana jika variabel loyalitas pelanggan dan variabel harga bernilai 0 maka laba usaha cenderung menurun. Kemudian jika meningkatkan loyalitas pelanggan sebesar 1 satuan menyebabkan meningkatnya laba usaha sebesar 3771456.250.

Untuk membuktikan pengaruh variabel independen (loyalitas pelanggan) terhadapa variabel dependen (laba usaha) secara parsial dilakukan uji t dengan membandingkan ttabel dengan thitung seperti penjelasan berikut ini, bahwa variabel loyalitas pelanggan Thitung 4,517 dan Ttabel 2,262 dengan taraf signifikan adalah 0,002.

Maka Thitung 4,517 > Ttabel 2,262 jadi X (loyalitas pelanggan) berpengaruh signifikan atau H0 ditolak dan Ha di terima. Sehingga loyalitas pelanggan (X) berpengaruh kepada laba usaha (Y) secara signifikan. Dengan demikian, hasil penelitian loyalitas pelanggan berpengaruh terhadap laba usaha di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi.

D. Analisis Syariah yang berhubungan dengan pembahasan

اوُناهك اهم هو ْمُهُت هراهجِت ْتهحِب هر اهمهف ٰىهدُهْلاِب هةهل هلًَّضلا ا ُو هرهتْشا هنيِذَّلا هكِئٰهلوُأ هنيِدهتْهُم

Artinya: Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (Q.S Al-Baqarah: 16)

Pengertian laba dalam al quran berdasarkan ayat diatas ialah kelebihan atas modal pokok atau pertmabahan pada modal pokok yang diperoleh dari proses dagang. Tujuan menyempurnakan modal pokok utama berdagang adalah melindungi dan menyelamatkan modal pokok dan mendapatkan laba.

Dalam melakukan perdagangan selalu menginginkan perolehan laba yang maksimal. Semakin banyak pelanggan yang loyal berbelanja di toko maka akan meningkatkan laba yang yang dihasilkan. Dengan banyaknya pelanggan akan berpengaruh terhadap laba yang dihasilkan toko. Walaupun pelanggan yang bertambah hanya sedikit saja, tapi tetap mendatangkan keuntungan bagi Toko Saharudin.

هط ْنِم اوُلُك اوُنهمآ هنيِذَّلا اههُّيهأ اهي ْمُتْنُك ْنِإ ِ َّ ِلِلّ او ُرُكْشا هو ْمُكاهنْق هز هر اهم ِتاهبِِّي

هنوُدُبْعهت ُهاَّيِإ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S Al-Baqarah: 172)

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam berdagang harus jujur dan bertanggung jawab. Seperti halnya di Toko Saharudin dalam menjual barang, apabila pelanggan mendapatkan barang yang cacat atau rusak mereka boleh menukarkan barang tersebut dengan barang yang baru, asalkan barang tersebut belum dipakai atgau dikurangi.

هسْيهلهف هكِلٰهذ ْلهعْفهي ْنهم هو ۖ هنيِنِم ْؤُمْلا ِنوُد ْنِم هءاهيِل ْوهأ هني ِرِفاهكْلا هنوُنِم ْؤُمْلا ِذ ِخَّتهي هلَ

ِإ ٍءْيهش يِف ِ َّاللّ هنِم ِ َّاللّ ىهلِإ هو ۗ ُههسْفهن ُ َّاللّ ُمُك ُرِِّذهحُي هو ۗ اةاهقُت ْمُهْنِم اوُقَّتهت ْنهأ َّلَ

ري ِصهمْلا

Artinya: Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu). (Q.S Ali-Imran: 28).

Dari ayat diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam menjaga loyalitas pelanggan dianjurkan untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai golongan dan memberikan kualitas barang yang baik. Dengan dihasilkan kualitas barang yang baik pelanggan akan terus tetap melakukan transaksi di Toko Saharudin dan terciptanya hubungan jangka panjang untuk membentuk loyalitas pelanggan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa pengaruh pengaruh Loyalitas Pelanggan terhadap Laba Usaha adalah sebagai berikut 1. Berdasarkan persamaan regresi linear sederhana : Y = -554583912.500 +

3771456.250. Nilai konstanta sebesar, -554583912.500 artinya ini menunjukkan bahwa ketika variabel loyalitas pelanggan (X) nilainya 0, maka nilai laba usaha cenderung menurun. Nilai koefisien loyalitas pelanggan sebesar 3771456.250 menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan sebesar 1 satuan, maka laba usaha juga meningkat sebesar 3771456.250 satuan

2. Berdasarkan hasil uji t sebesar 4,517 dengan taraf signifikan adalah 0,002.

Maka Thitung 4,517 > Ttabel 2,262 yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha di terima. Sehingga loyalitas pelanggan (X) berpengaruh kepada laba usaha (Y) secara signifikan.

3. Berdasarkan koefisien determinan R2 sebesar 0.718. Hal ini menyatakan bahwa tingkat pengaruh variabel loyalitas pelanggan terhadap laba usaha adalah sebesar 71.8% dan sisanya sebesar 28.2% dipengaruhi oleh variabel lain.

B. Saran

Dari penelitian yang dilakukan maka dari itu saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Bagi pelanggan di Toko Saharudin Aur Kuning Bukittinggi diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan loyalitas dalam berbelanja.

2. Bagi pemilik toko diharapkan untuk tetap mempertahankan dan memperbaiki kualitas barang dengan baik agar pelanggan sealu loyal serta meningkatkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, seperti melakukan promosi di media sosial, keyakinan bahwa produk itu produk yang berkualitas, memberikan diskon pada hari-hari tertentu, kerjasama yang dilakukan dengan pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan, permasalahan yang dihadapi dalam mencari barang serta memberikan perlindungan kepada pelanggan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi laba usaha dengan menambah atau memilih variabel independen lainnya dengan latar belakang yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Rice. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Milroskil Vol. 6, No. 1 (April 2016).

Aminah, Siti. Manfaat Laba dan Arus Kas dalam Menentukan Prediksi Kondisi Financial Distress. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 4, No. 5 (2015)

Assauri, Sofyan. 2018. Manajemen Bisnis Pemasaran. (Depok: PT Rajagrafindo Persada)

Bulan, Tengku Putri Lindung. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Agen Kota Langsa, Jurnal Managemen dan Keuangan, Vol. 5, No. 2.

Bulan, Tengku Putri Lindung. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Agen Kota Langsa, Jurnal Managemen dan Keuangan, Vol. 5, No. 2.

Dokumen terkait