• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, tinjauan Pustaka, dan kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh proses pengambilan keputusan dalam pembelian tanaman hias di lokasi penelitian.

2. Ada pengaruh faktor budaya, faktor sosial (Pengaruh orang lain), faktor pribadi (hobi), faktor psikologis (Pengalaman), dan bauran pemasaran (Tren, Beragam Pilihan tanaman hias, Harga, Promosi, Tempat yang nyaman, Sentra produksi tanaman hias) dalam pengambilan keputusan pembelian tanaman hias di lokasi penelitian.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Penetapan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan alasan Kecamatan Tanjung Morawa adalah salah satu pusat produksi tanaman hias.

Tanjung Morawa dikenal dengan tempat pembubidayaan tanaman dan penjualan tanaman hias, salah satunya Desa Bangun Sari atau dikenal dengan nama Wisata Bunga Desa Bangun Sari terletak di Gang Madirsan, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Desa Bangun Sari memiliki luas wilayah 8,11 kmΒ², desa ini dikenal sebagai tempat penjualan tanaman hias, bibit tanaman hias, dan bibit tanaman buah-buahan.

Di Desa ini sudah terkenal menjadi wisata bunga kurang lebih 30 tahun. Dulunya desa ini terkenal sebagai tempat penjualan bibit pohon, buah-buahan dan bunga untuk taman. Seiring dengan perkembangan zaman petani di Kecamatan Tanjung Morawa mulai mengembangkan penjualannya dan membudidaya tanaman hias yang lebih banyak. Luas panen tanaman hias kecamatan Tanjung Morawa dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Luas Panen Tanaman Hias Menurut Kecamatan dan JenisTanaman di Kabupaten Deli Serdang (mΒ²) 2020 Kecamatan Anggrek Anthurium

Bunga

Anyelir Gladiol Herbras Krisan Mawar Melati Palem Pisang-pisangan

Gunung Meriah - - - - - - - - - -

S.T.M. Hulu - - - - - - - - - -

Sibolangit - - - - - - - - - -

Kutalimbaru - - - - - - - - - -

Pancur Batu 14 - - - - - - 22 - 20

Namo Rambe - - - - - - - - - -

Biru-Biru - - - - - - - - - -

S.T.M. Hilir - - - - - - - - - -

Bangun Purba - - - - - - - - - -

Galang - - - - - - - - - -

Tanjung Morawa 2600 2200 1800 950 1900 2200 1600 3500 2000 1150

Patumbak - - - - - - - - - -

Deli Tua - - - - - - - - - -

Sunggal - - - - - - - - - -

Hamparan Perak - - - - - - - - - -

Labuhan Deli - - - - - - - - - -

Percut Sei Tuan 2350 - - 570 - 350 1500 2250 1050 -

Batang Kuis 30 - - - - - - - - -

Pantai Labu - - - - - - - - - -

Beringin - - - - - - - - - -

Lubuk Pakam 300 - - - - - - - - -

Pagar Merbau - - - - - - - - - -

Kabupaten Deli Serdang

5294 2200 1800 1520 1900 2550 3100 5772 3050 1170

Sumber: Kabupaten Deli Serdang dalam Angka, 2021

3.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian komponen populasi yaang diipilih dengan memakai mekanisme tertentu di mana diharapkan dapat mewakili populasi tersebut (Sugiarto, dkk, 2001). Populasi dalam peneltian ini tidak terhitung jumlahnya sehingga perlu metode dalam pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik non-probability sampling.

Teknik Non Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan/peluang yang sama bagi tiap-tiap elemen atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel (Martono, 2010).

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunkan metode accidental sampling (sampel kebetulan) karena jumlah konsumen yang membeli tanaman hias di Desa Bangun Sari tidak diketahui secara pasti jumlahnya sehingga diperkirakan tidak terhitung jumlahnya.

Teknik accidental sampling merupakan teknik pemilihan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti di daerah penelitian dapat dijadikan sampel, apabila dilihat orang yang kebutulan ditemui itu cocok menjadi sumber data (Sugiyono, 2016).

Dengan itu, untuk menghitung jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan rumus Malhotra. Menurut Malhotra pada analisis faktor ukuran sampel yang digunakan dapat dihitung dengan mengalikan jumlah indikator dengan 5, atau 5 x jumlah variabel. Dengan demikian 5 x 10 variabel = 50 sampel.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yng diperoleh dari sumber pertama, yaitu dari perseorangan seperti hasil wawancara maupun hasil pengisian kuesioner yang biasanya dilaksanakan oleh peneliti (Sugiarto, 2001). Data primer diperoleh berdasarkan hasil wawancara langsung dengan konsumen tanaman hias dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan, lalu setiap pertanyaan diberikan skor untuk setiap indikator menggunakan skala likert yang hasilnya akan ditindaklanjuti.

Data sekunder merupakan data primer yang didapat dari pihak lain atau data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh penghimpun data primer atau oleh pihak lain yang umumnya ditampilkan dlam bentuk tabel atau diagram (Sugiarto, dkk, 2001). Data sekunder bersumber dari instansi terkait, buku, jurnal, skripsi, dan literatur-literatur lainnya.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dianalsis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Untuk menyelesaikan permasalahan pertama bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian tanaman hias di Desa Bangun Sari, yaitu digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mentabulasi data kuesioner. Untuk menjawab permasalahan kedua faktor apa saja yang mempunyai keterkaitan paling erat terhadap keputusan konsumen dalam pembelian tanaman hias di Desa

Bangun Sari adalah metode analisis kuantitaif dengan uji validitas dan reliabilitas lalu diuji dengan analisis faktor, kemudian diaplikasikan dalam bentuk analisis deskriptif.

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang tepat. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya kebenarannya.

Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Variabel-variabel yang berhubungan dengan faktor-faktor yang memnetukan keputusan pembelian konsumen tanama hias disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Variabel-Variabel yang Menentukan Keputusan Pembelian Tanaman Hias

Nama-nama Variabel Simbol Variabel

Budaya 𝑋1

Pengaruh orang lain 𝑋2

Hobi 𝑋3

Pengalaman 𝑋4

Tren 𝑋5

Beragam pilihan tanaman hias 𝑋6

Harga 𝑋7

Promosi 𝑋8

Tempat yang nyaman 𝑋9

Sentra produksi tanaman hias 𝑋10

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur tanggapan, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai suatu peristiwa atau fenomena sosial (Bahrun, Alifah, & Mulyono, 2018). Pengukuran disetiap variabel menggunakan skala likert 1-5 yaitu, β€œsangat tidak setuju” dengan

skor 1, β€œtidak setuju” dengan skor 2, β€œnetral” dengan skor 3, β€œsetuju” dengan skor 4, dan β€œsangat setuju” dengan skor 5.

Indikator pertanyaan dalam keputusan pembelian adalah tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evalusi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Pengukuran disetiap indikator menggunakan skala likert 1-5 yaitu, β€œsangat tidak setuju” dengan skor 1, β€œtidak setuju”

dengan skor 2, β€œnetral” dengan skor 3, β€œsetuju” dengan skor 4, dan β€œsangat setuju” dengan skor 5.

Untuk mengukur variabel-variabel tersebut digunakan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data sesuai variabel dengan benar dan tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya. Suatu instrumen dikatakan reliabel ketika dapat mengungkapkan data yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010).

Uji validitas dapat digunakan dengan rumus korelasi Bivariate Pearson (Pearson Product Moment). Rumus Korelasi Pearson Product Moment :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = 𝑛(βˆ‘ π‘‹π‘–π‘Œπ‘–) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋𝑖)π‘₯(βˆ‘ π‘Œπ‘–)

√{(𝑛 βˆ‘ 𝑋𝑖2) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋𝑖)2}π‘₯{(𝑛 βˆ‘ π‘Œπ‘–2) βˆ’ (βˆ‘ π‘Œπ‘–)2}

Keterangan:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = koefisien korelasi suatu butir/item

N = jumlah subyek X = skor suatu butir/item Y = skor total subyek

Dasar mengambil keputusan:

➒ Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

➒ Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel product moment pada taraf signifikan 5%. Nilai r hitung untuk n = 50 adalah sebesar 0,279.

Penentuan kategori dari validitas instrumen yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956) adalah sebagai berikut:

➒ 0,80 < rxy ≀ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)

➒ 0,60 < rxy ≀ 0,80 validitas tinggi (baik)

➒ 0,40 < rxy ≀ 0,60 validitas sedang (cukup)

➒ 0,20 < rxy ≀ 0,40 validitas rendah (kurang)

➒ 0,00 < rxy ≀ 0,20 validitas sangat rendah (jelek)

➒ rxy ≀ 0,00 tidak valid

Teknik untuk mengukur reliabilitas instrumen dengan menggunakan skala likert dapat menggunakan rumus koefesien reliabilitas alpha (Arikunto, 2020) sebagai berikut:

𝛼 = π‘˜

π‘˜ βˆ’ 1(1 βˆ’βˆ‘ πœŽπ‘–2 πœŽπ‘–2 )

Keterangan:

𝛼 = koefisien reliabilitas alpha

π‘˜ = jumlah item pertanyaan yang diuji

βˆ‘ πœŽπ‘–2 = jumlah varian skor tiap item πœŽπ‘–2 = varians total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel, jika koefisien reliabilitas (𝛼 > 0,6) atau dengan membandingkan r tabel (ProductMoment), jika nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach lebih besar dari r tabel, maka dikatakan reliabel, dan jika lebih kecil, maka dikatakan tidak reliabel.

Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956) adalah sebagai berikut:

➒ 0,80 < 𝛼 ≀ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

➒ 0,60 < 𝛼 ≀ 0,80 reliabilitas tinggi

➒ 0,40 < 𝛼 ≀ 0,60 reliabilitas sedang

➒ 0,20 < 𝛼 ≀ 0,40 reliabilitas rendah

➒ -1,00 ≀ 𝛼 ≀ 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, perhitungan selanjutnya menggunaka analisis faktor. Analisis faktor adalah metode statistik untuk menganalisis sejumlah variabel dalam hal interkorelasinya. Seperti halnya analisis komponen utama, analisis faktor juga merupakan teknik mereduksi dan meringkas data.

Tujuan utama dari analisis faktor, yaitu untuk memilih faktor-faktor yang dapat menjelaskan keterkaitan (interrelationship) antarvariabel asli atau menjelaskan arti dari variabel-variabel dalam himpunan data (Nugroho, 2008).

Analisis faktor terdiri dari beberapa tahap yaitu (Supranto, 2004) :

a. Merumuskan masalah

Rumusan masalah perlu dilakukan secara jelas dari tujuan analisis faktor dan variabel yang akan dipakai harus diterapkan berdasarkan penelitian, teori dan pendapat peneliti sendiri. Jumlah elemen sampel harus mencukupi yaitu minimal 4 (empat) atau 5 (lima) kali variabel yang diteliti.

b. Membuat matrik korelasi

Dalam penelitian ini matriks korelasi digunakan sebagai dasar analisis faktor. Kemudian hipotesis matriks korelasi diuji. Ada dua macam pengujian yang akan dilakukan yaitu (Nugroho, 2008):

a) Uji Bartlett

Uji Bartlett digunakan untuk menguji apakah matriks korelasi yang dihasilkan merupakan matriks identitas, dimana matriks identitas menunjukkan bahwa ada korelasi antar variabel. Uji Bartlett akan menolak H0 jika nilai πœ†π‘œπ‘π‘ 2 > πœ†π›Ό,𝑝(π‘βˆ’1)/22 . Jika H0 ditolak maka matriks korelasinya bukan matriks identitas, tetapi jika H0 diterima maka korelasinya adalah matriks identitas.

b) Statistik Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Untuk mengetahui apakah data pengamatan yang ada layak untuk dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor atau tidak dapat menggunakan statistik ini. Syarat untuk dapat melakukan analisis faktor adalah data dari variabel yang dianalisis harus memiliki nilai statistik KMO (Kaiser Meyer Olkin) minimal sebesar 0,5.

Penilaian uji KMO (Kaiser Meyer Olkin) dari matriks antar variabel adalah sebagai berikut :

β€’ 0,9 < KMO (Kaiser Meyer Olkin) ο‚£ 1,00 β†’ unit observasi sangat baik untuk analisis faktor

β€’ 0,8 < KMO (Kaiser Meyer Olkin) ο‚£ 0,9 β†’ unit observasi baik untuk analisis faktor

β€’ 0,7 < KMO (Kaiser Meyer Olkin) ο‚£ 0,8 β†’ unit observasi agak baik untuk analisis faktor

β€’ 0,6 < KMO (Kaiser Meyer Olkin) ο‚£ 0,7 β†’ unit observasi lebih dari cukup untuk analisis faktor

β€’ 0,5 < KMO (Kaiser Meyer Olkin) ο‚£ 0,6 β†’ unit observasi cukup untuk analisis faktor

β€’ KMO (Kaiser Meyer Olkin) ο‚£ 0,5 β†’ unit observasi tidak layak untuk analisis faktor

c. Ekstraksi Faktor

Ekstraksi faktor adalah langkah inti dari analisis faktor, yaitu mengurangi sejumlah variabel asal (misalnya variabel p) menjadi sejumlah kecil faktor (misalnya faktor k), dimana pο‚£k. Ekstraksi faktor dilakukan dengan metode komponen utama. Metode yang digunakan untuk tujuan ini adalah Principal Component Analysis (PCA). Penentuan banyaknya faktor yang masing-masing faktornya merupakan gabungan dari beberapa faktor yang saling berhubungan (berkorelasi) didasarkan pada besarnya eigenvalue, percentage of variance dari masing-masing faktor yang muncul. Semakin besar

eigenvalue setiap faktor semakin representatif faktor tersebut untuk mewakili sekelompok variabel. Faktor yang dipilih adalah faktor yang memiliki eigen value >1.

1. Penentuan apriori. Jumlah faktor yang diekstraksi ditentukan berdasarkan teori, hipotesis dan penelitian sebelumnya.

2. Kriteria akar ciri (eigen value). Dalam pendekatan dengan kriteria ini, hanya faktor yang memiliki lebihd ari satu akar ciri (>1) yang dianggap signifikan dan dimasukkan dalam model faktor.

3. Kriteria persentase keragaman. Kriteria ini menentukan jumlah faktor yang diekstraksi berdasarkan persentase kumulatif varians yang dijelaskan oleh faktor-faktor berurutan yang mencapai tingkat kepusaan tertentu.

4. Kriteria Uji Scree. Kriteria ini digunakan untuk menentukan jumlah faktor yang optimum, dengan membuat scree plot, yaitu kurva yang diperoleh dengan memplot faktor (sebagai sumbu horizontal) dan akar cirinya (sebagai sumbu vertikal). Kemudian ketajaman kurva terlihat untuk menentukan titik keluaran (out of points), yaitu saat kurva mulai menyerupai garis horizontal.

d. Rotasi Faktor

Pada umumnya faktor-faktor yang telah diperoleh masih sukar untuk diinterpretasikan secara langsung. Oleh karena itu, rotasi matriks L atau faktor pembobotan dilakukan dengan mengubah faktor penimbangan awal menjadi faktor penimbangan baru untuk

meningkatkan daya interpretasi. Ada dua macam rotasi, yaitu rotasi ortogonal dan rotasi oblique.

Rotasi ortogonal merupakan rotasi yang mempertahankan ortogonalitas faktor-faktor (membuat sudut kedua sumbu faktor bersama-sama 90ο‚°), sedangkan rotasi oblique tidak memperhatikan sifat ortogonal (sudut dari kedua sumbu faktor joint tidak harus 90ο‚°).

Ada tiga jenis rotasi ortogonal, yaitu varimax, quartimax, dan equamax. Dari kedua jenis rotasi ini, beberapa ahli menyarankan rotasi ortogonal terutama varimax (variance of maximum), karena rotasi ini lebih dekat dengan kenyataan daripada yang lain. Rotasi varimax merupakan rotasi yang membuat jumlah varians dari faktor-faktor yang memuat loading kuadrat di setiap faktor-faktor menjadi maksimum (Johnson dan Dean, 1998). Metode rotasi ini adalah memaksimalkan pembobotan faktor dan mengakibatkan variabel asal hanya memiliki korelasi yang tinggi dan kuat dengan faktor-faktor tertentu (korelasinya mendekati 1) dan memiliki korelasi yang lemah dengan faktor-faktor lain (korelasinya mendekati 0).

e. Interpretasi Faktor

Pada tahap ini, pemberian nama (interpretasi) dari faktor-faktor yang telah terbentuk. Penamaan faktor didasarkan pada peubah-peubah variabel yang mendominasi faktor tersebut, dilihat dari pola pembobotan faktor, baik tanda maupun besaran. Syarat penamaan faktor bersifat subjektif, bahkan faktor yang tidak disebutkan

namanya sering ditemukan karena variabel yang dominan pada faktor tersebut tidak memiliki ciri yang khas.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

1. Tanaman hias merupakana tanaman yng memiiliki fungsi utamanya yaitu sebagai penghias.

2. Konsumen merupakan seseorang yng menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan.

3. Perilaku konsumen merupakan ilmu tentang individu, kelompok atau organisasi dan proses dimana mereka memilih, menggunakan dan membuang produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memenuhi kebutuhan dan dampak dari proses tersebut pada konsumen dan masyarakat.

4. Pengenalan Kebutuhan adalah untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum terpuaskan.

5. Pencarian Informasi adalah konsumen yang tersadar akan kebutuhannya terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak tentang produk atau jasa yang ia butuhkan.

6. Evaluasi Alternatif. Tahap ini mencakup dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai, serta melakukan pemilihan alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.

7. Keputusan pembelian merupakan proses pembelian yang nyata.

8. Perilaku Pasca pembelian adalah perilaku konsumen setelah membeli produk, apakah konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan.

9. Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang menjadi inti dari sistem pemasaran yaitu, produk, harga, promosi, dan distribusi.

10. Tempat penelitian adalah di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

11. Sampel penelitian adalah konsumen yang membeli tanaman hias di Desa Bangun Sari.

BAB IV

DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis

Desa Bangun Sari memiliki luas wilayah 8,11 kmΒ² berada di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Letak geografis Desa Bangun Sari terletak pada 3Β°52 Lintang Utara 98Β°75 Bujur Timur dan dengan tinggi wilayah yaitu 30 meter di atas permukaan laut. Jumlah penduduk Desa Bangun Sari sebanyak 18.634 jiwa. Adapun batas-batas Desa Bangun Sari adalah sebagai berikut:

βˆ’ Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan

βˆ’ Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Limau Manis dan Ujung Serdang

βˆ’ Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas dan Ujung Serdang

βˆ’ Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bangun Sari Baru

4.2 Karakteristik Umum Konsumen Tanaman Hias di Desa Bangun Sari Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli tanaman hias di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara langsung di tempat penelitian dengan pemberian kusioner dan wawancara kepada konsumen tanaman hias yang bersedia

untuk dijadikan narasumber. Karakteristik umum sampel pada penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan. Berikut karakteristik 50 sampel tanaman hias di daerah penelitian.

Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

No Usia

Sumber: Lampiran 1, 2021

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik usia konsumen yang terbanyak berusia 45 – 54 tahun sebanyak 50% dari banyaknya sampel dalam penelitian dan yang paling sedikit adalah konsumen dengan usia 65 – 74 tahun sebanyak 4%.

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Sampel

(Orang)

Sumber: Lampiran 1, 2021

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin adalah mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 96%, dimana sampel berjenis kelamin laki-laki hanya sebanyak 4% dari banyaknya sampel dalam penelitian. Hal ini dikarenakan

perempuan lebih menyukai bunga dan lebih banyak waktu untuk merawat tanaman.

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Jenjang Pendidikan Jumlah Sampel

(Orang)

Sumber: Lampiran 1, 2021

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik konsumen berdasarkan jenjang pendidikan didominasi tingkat pendidikan S1 sebanyak 36%, SMA sebanyak 34%, yang termasuk dalam kategori lain-lain yaitu tingkat pendidikan D3, S2, dan S3 sebanyak 22%, dan tingkat Pendidikan SMP sebanyak 8%.

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Sampel

(Orang)

Sumber: Lampiran 1, 2021

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa karakteristik konsumen berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 38%, yang termasuk kategori lain-lain adalah dokter, dosen, perawat, pensiunan, pegawai honorer, pegawai swasta, guru swasta, dan

pegawai BUMN sebanyak 30%, PNS sebanyak 20%, wiraswasta sebanyak 12%, dan tidak ada konsumen pelajar/mahasiswa.

Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Jumlah Sampel

(Orang)

Persentase (%)

1 < Rp 1.000.000 1 2

2 3

Rp 1.000.000 - < Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 - < Rp 5.000.000

17 14

34 28

4 Rp 5.000.000 18 36

Total 50 100

Sumber: Lampiran 1, 2021

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karakteristik konsumen berdasarkan pendapatan yang terbanyak adalah tingkat pendapatan Rp.

5.000.000 sebanyak 36%, tingkat pendapatan < Rp 1.000.000 - < Rp 3.000.000 sebanyak 34%, tingkat pendapatan Rp 3.000.000 - < Rp 5.000.000 sebanyak 28%, dan tingkat pendapatan < Rp 1.000.000 sebanyak 2%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen yang membeli tanaman hias di Desa Bangun sari termasuk konsumen dengan pendapatan menengah keatas.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kusioner 5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah instruemen yang diuji valid dan dapat mengungkapkan data. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson yang diolah dengan bantuan Software SPSS versi 25 for window. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau butir pertanyaan berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau butir pertanyaan berkorelasi tidak signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid). Jumlah sampel sebanyak 50 orang, dengan tingkat signifikansi (Ξ± = 0,05) maka r tabel yang digunakan adalah 0,279.

Tabel 5.1. Hasil Uji Validitas Indikator Pengambilan Keputusan

No Indikator r-Hitung r-Tabel Validitas

1 Manfaat yang dicari dari pembelian tanaman hias 1. Menikmati keindahan

tanaman hias

0,554 0,279 Valid 2. Menikmati keasrian dan

kesejukan tanaman hias

0,538 0,279 Valid

3. Memperindah rumah 0,563 0,279 Valid

2 Motivasi dalam melakukan pembelian tanaman hias 1. Hobi memelihara tanaman

hias

0,309 0,279 Valid 2. Sedang ingin memiliki

tanaman hias

0,396 0,279 Valid

3. Mengikuti tren 0,561 0,279 Valid

3 Sumber informasi dalam membeli tanaman hias

1. Teman/tetangga 0,561 0,279 Valid

2. Anggota keluarga 0,478 0,279 Valid

3. Papan nama tempat usaha 0,321 0,279 Valid 4 Fokus utama yang menarik perhatian dalam membeli tanaman hias

1. Keunikan tanaman hias 0,709 0,279 Valid 2. Warna tanaman hias 0,597 0,279 Valid 3. Harga tanaman hias 0,508 0,279 Valid

4. Tren 0,305 0,279 Valid

5 Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih jenis tanaman hias yang akan dibeli

1. Bentuk tanaman hias yang unik (Bunga/Daun)

0,722 0,279 Valid 2. Harga yang terjangkau 0,535 0,279 Valid 3. Warna tanaman hias 0,609 0,279 Valid

4. Mudah dirawat 0,344 0,279 Valid

6 Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih tempat pembelian 1. Nursery (Budidaya tanaman) 0,333 0,279 Valid

2. Pengecer 0,35 0,279 Valid

7 Alasan memilih tempat pembelian

1. Harga yang lebih murah 0,565 0,279 Valid 2. Sudah pernah beli

sebelumnya

0,345 0,279 Valid 3. Lokasi mudah dijangkau 0,629 0,279 Valid 8 Bagaimana cara anda memutuskan untuk membeli tanaman hias

1. Direncanakan 0,361 0,279 Valid

2. Kebetulan lewat di lokasi penjualan

0,376 0,279 Valid

3. Tergantung situasi 0,29 0,279 Valid

9 Pihak yang mempengaruhi dalam pembelian tanaman hias

1. Kehendak sendiri 0,672 0,279 Valid

2. Keluarga 0,402 0,279 Valid

3. Teman 0,384 0,279 Valid

10 Waktu pembelian

1. Pagi 0,388 0,279 Valid

2. Siang 0,303 0,279 Valid

3. Sore 0,416 0,279 Valid

11 Tingkat kepuasan yang diperoleh setelah membeli tanaman hias

1. Puas 0,361 0,279 Valid

2. Tidak puas 0,317 0,279 Valid

12 Akan membeli tanaman hias lagi 0,492 0,279 Valid 13 Alasan membeli tanaman hias lagi

1. Tanaman hias yang dibeli mati/hilang

0,356 0,279 Valid 2. Menambah koleksi tanaman

hias

0,439 0,279 Valid 3. Membeli lagi tetapi di

penjual yang berbeda

0,405 0,279 Valid Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai r hitung semua indikator dalam kusioner lebih besar dibandingkan dengan r tabel (0,279), maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator yang diuji dinyatakan valid.

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Variabel

Variabel r-Hitung r-Tabel Validitas

Budaya (π‘ΏπŸ) 0,402 0,279 Valid

Pengaruh orang lain(π‘ΏπŸ) 0,492 0,279 Valid

Hobi (π‘ΏπŸ‘) 0,301 0,279 Valid

Pengalaman (π‘ΏπŸ’) 0,635 0,279 Valid

Tren (π‘ΏπŸ“) 0,548 0,279 Valid

Beragam pilihan tanaman hias (π‘ΏπŸ”)

0,425 0,279 Valid

Harga (π‘ΏπŸ•) 0,699 0,279 Valid

Promosi (π‘ΏπŸ–) 0,323 0,279 Valid

Tempat yang nyaman (π‘ΏπŸ—) 0,412 0,279 Valid Sentra produksi tanaman hias

(π‘ΏπŸπŸŽ)

0,646 0,279 Valid Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai r hitung semua variabel lebih besar dibandingkan dengan r tabel (0,279), maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang diuji dinyatakan valid.

5.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen yang diuji dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat penghimpun data. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus koefesien reliabilitas alpha. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel, jika koefisien reliabilitas (𝛼 > 0,6) atau dengan membandingkan r tabel (ProductMoment), jika nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach lebih besar dari r tabel, maka dikatakan reliabel, dan jika lebih kecil, maka dikatakan tidak reliabel.

Jumlah sampel sebanyak 50 orang dengan tingkat signifikansi (Ξ± = 0,05) maka r tabel yang digunakan adalah 0,279.

Tabel 5.3 Reliability Statistics Indikator Pengambilan Keputusan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,870 37

Sumber: Data primer diolah, 2021

Tabel 5.4. Hasil Uji Reliabilitas Indikator Pengambilan Keputusan

No. Indikator r-Hitung r-Tabel Reliabilitas 1 Manfaat yang dicari dari pembelian tanaman hias

1. Menikmati keindahan tanaman hias

0,865 0,279 Reliabel 2. Menikmati keasrian dan

kesejukan tanaman hias

0,865 0,279 Reliabel 3. Memperindah rumah 0,865 0,279 Reliabel 2 Motivasi dalam melakukan pembelian tanaman hias

1. Hobi memelihara tanaman hias

0,869 0,279 Reliabel 2. Sedang ingin memiliki

tanaman hias

0,867 0,279 Reliabel 3. Mengikuti tren 0,863 0,279 Reliabel

0,867 0,279 Reliabel 3. Mengikuti tren 0,863 0,279 Reliabel