• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajaran Ekonomi Jilid 3 , Penerbit Erlangga, Jakarta

4.3. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Investasi (X1), terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1), Tenaga Kerja (Y2), dan Pendapatan Perkapita (Y3). Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam tabel analisis sebagai berikut :

Tabel 6. Investasi (X1), terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1), Tenaga Kerja (Y2), Pendapatan Perkapita (Y3).

Variabel Y

Koefesien Regresi

Variabel Independen t hitung t table

β0 βx1

Pertumbuhan Ekonomi (Y1) 5,031 2,89E-009 0,441 2,262 Tenaga Kerja (Y2) 18558128 0,002 0,320 2,262 Pendapatan Perkapita (Y3) 36478563 0,002 0,467 2,262 Sumber pada output Coefficient

Berdasarkan dari hasil perhitungan pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program for Social Science) maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y1 = 5,031 + 2,89E-009 Y2 = 18558128 + 0,002 Y3 = 36478563 + 0,002

Dari persamaan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (β0) : Y1 = 5,031 , Y2 = 18558128 , Y3 = 36478563

Menunjukkan, Jika Investasi (X1), konstan, maka Pertumbuhan Ekonomi (Y1), Tenaga Kerja (Y2), dan Pendapatan Perkapita (Y3), akan mengalami peningkatan sebesar 5,031 % (Y1), (Y2) sebesar 18.558.128 jiwa dan (Y3) naik sebesar Rp.36.478.563.

b. Koefisien regresi X1 (β1) : Y1 = 2,89E-009, Y2 = 0,002, Y3 = 0,002

Menunjukkan apabila Investasi bertambah 1 juta rupiah maka Pertumbuhan Ekonomi (Y1), Tenaga Kerja (Y2), dan Pendapatan Perkapita (Y3), Pertumbuhan Ekonomi (Y1) akan naik sebesar 2,89E-009 % (Y1) , Tenaga Kerja (Y2) akan naik sebesar 0,002 jiwa dan Pendapatan Perkapita (Y3) akan naik sebesar Rp.0,002.

Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pengaruh secara parsial antara Investasi (X1) terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1)

ii. t hitung = ) (β Se β 1 1 = 0,441

iii. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,262 iv. pengujian

Gambar 1

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Investasi (X1) terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1)

Sumber : lampiran pada output Coefficient

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,441 < t-tabel sebesar 2,262 Ho di terima, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Investasi (X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1). Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Investasi (X1) sebesar 0,669 yang lebih besar dari 0,05.

b) Pengaruh secara parsial antara Investasi (X1) terhadap Tenaga Kerja (Y2)

2,262 -2,262

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Hi : β1≠ 0 (ada pengaruh) vi. t hitung = ) (β Se β 1 1 = 0,320

vii. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,262 viii. pengujian

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Investasi (X1) terhadap Tenaga Kerja (Y2)

Sumber : lampiran pada output Coefficient

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,320 < t-tabel sebesar 2,262 Ho di terima, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Investasi (X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Tenaga Kerja (Y2). Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Investasi (X1) sebesar 0,756 yang lebih besar dari 0,05.

c) Pengaruh secara parsial antara Investasi (X1) terhadap Pendapatan Perkapita (Y3)

Langkah-langkah pengujian :

ix. Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β1≠ 0 (ada pengaruh) x. t hitung = ) (β Se β 1 1 = 0,467

xi. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,262 xii. pengujian

2,262 -2,262

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Investasi (X1) terhadap Pendapatan Perkapita (Y3)

Sumber : lampiran pada output Coefficient

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,467 < t-tabel sebesar 2,262 Ho di terima, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Investasi (X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Perkapita (Y3). Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Investasi (X1) sebesar 0,652 yang lebih besar dari 0,05.

4.3.2. Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapt mengambil kesimpulan bahwa untuk Investasi, terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja, Pendapatan Perkapita :

Investasi tidak berpengaruh secara nyata (tidak signifikan) terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini disebabkan karena meningkat atau turunnya Investasi tidak melihat dari segi faktor ekonomi melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi Investasi yakni perizinan yang lebih di permudah, sosial, politik, keamanan dan kepastian hukum.

2,262 -2,262

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Kerja. Hal ini disebabkan karena masih sangat tinggi kredit yang ditawarkan oleh pihak bank dan proses pinjaman yang masih ribet dan sulit maka penyaluran kredit akan tidak berjalan,meskipun jumlah kantor bank setiap tahunnya semakin banyak. disamping itu, akses kredit UMKM kelembaga perbankan juga masih terkendala dengan kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perizinan, retribusi dan kewajiban lainnya yang diantaranya diatur melalui berbagai peraturan pemerintah sehingga pada akhirnya membebani UMKM dan pembinaan lembaga perbankan lebih menekankan pada aspek keuangan dibandingkan dengan aspek teknis ( kualitas produk ) dan kelangsungan pasar dan masyarakat berharap adanya perluasan peran dan fungsi lembaga perbankan, dan ada kendala yang realitis dengan kenyataan bahwa LKM ( Lembaga Keuangan Mikro ) memiliki beban berat dengan dirinya sendiri maupun ketika berhadapan dengan lingkungan eksternal.

Investasi tidak berpengaruh secara nyata (tidak signifikan) terhadap Pendapatan Perkapita. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi Suku Bunga Internasional secara otomatis suku bunga BI rate akan semakin tinggi dan juga masih terkendala dengan kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perizinan, retribusi dan kewajiban lainnya yang diantaranya diatur melalui berbagai peraturan pemerintah sehingga pada sehingga banyak pengusaha atau investor sulit untuk mendapatkan modal dari kredit sehingga tidak mendorong para investor untuk menanamkan modalnya.

maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa variabel Investasi merupakan variabel yang paling dominan untuk mempengaruhi variabel Pendapatan Perkapita, dimana Pendapatan Perkapita yang mempunyai hasil koefesien yang lebih besar dan yang paling dominan dalam meningkatkan Investasi dari pada Pertumbuhan Ekonomi dan Tenaga Kerja.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara partial antara Investasi, terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1), diperoleh bahwa variabel Investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi hal ini disebabkan karena meningkat atau turunnya Investasi tidak melihat dari segi faktor ekonomi melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi Investasi yakni perizinan yang lebih di permudah, sosial, politik, keamanan dan kepastian hukum. 2. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara partial antara Investasi terhadap Tenaga Kerja (Y2), diperoleh bahwa variabel Investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tenaga Kerja hal ini disebabkan karena masih sangat tinggi kredit yang ditawarkan oleh pihak bank dan proses pinjaman yang masih ribet dan sulit maka penyaluran kredit akan tidak berjalan,meskipun jumlah kantor bank setiap tahunnya semakin banyak. disamping itu, akses kredit UMKM kelembaga perbankan juga masih terkendala dengan kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perizinan, retribusi dan kewajiban lainnya yang diantaranya diatur melalui berbagai peraturan pemerintah sehingga pada akhirnya membebani UMKM dan pembinaan lembaga perbankan lebih menekankan pada aspek keuangan dibandingkan dengan

berharap adanya perluasan peran dan fungsi lembaga perbankan, dan ada kendala yang realitis dengan kenyataan bahwa LKM ( Lembaga Keuangan Mikro ) memiliki beban berat dengan dirinya sendiri maupun ketika berhadapan dengan lingkungan eksternal.

3. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara partial antara Investasi, terhadap Pendapatan Perkapita (Y3), diperoleh bahwa variabel Investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Perkapita Hal ini disebabkan karena semakin tinggi Suku Bunga Internasional secara otomatis suku bunga BI rate akan semakin tinggi dan juga masih terkendala dengan kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perizinan, retribusi dan kewajiban lainnya yang diantaranya diatur melalui berbagai peraturan pemerintah sehingga pada sehingga banyak pengusaha atau investor sulit untuk mendapatkan modal dari kredit sehingga tidak mendorong para investor untuk menanamkan modalnya.

4. Dengan melihat hasil koefesien Variabel Independen Investasi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa variabel Investasi merupakan variabel yang paling dominan untuk mempengaruhi variabel Pendapatan Perkapita, dimana Pendapatan Perkapita yang mempunyai hasil koefesien yang lebih besar dan yang paling dominan dalam meningkatkan Investasi dari pada Pertumbuhan Ekonomi dan Tenaga Kerja.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka berikut ini diketahui beberapa saran sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :

1. Pemerintah membuat kebijakaan moneter agar mejaga perkembangan ekonomi makro tetap stabil agar banyak investor yang masuk untuk menanamkan modalnya.

2. Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat memberikan peraturan atau kebijakaan agar tidak mempersulit perizinan agar lebih banyak lagi Investor maupun pengusaha untuk menanamkan modalnya dan memperoleh modal dengan mudah.

“Veteran” Jatim.

Algifari, 2000. Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

BPS, 2009. Jawa Timur Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Surabaya.

Dumairy, Horne, 1997. Perekonomian Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar, Edisi Pertama, Cetakan Keenam,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mankiw, N.Gregory.2000. Teori Makro Ekonomi.Ed.4, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter, Edisi Pertama, Cetakan Kesepuluh, Buku

Kedua, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta.

Pancawati, Neni, 2000. Pengaruh Rasio Kapital-Tenaga Kerja, Tingkat

pendidikan, Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat

Pertumbuhan GDP Indonesia ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Vol.15, No.02, Universitas Gajah Mada, 2000.

Prasasti, Diah, 2006. Perkembangan PDRB per kapita 30 Propinsi di Indonesia

Periode 1993-2003: Pendekatan Disparitas Regional dan Konvergensi ;

Jurnal Ekonomi dan Bisnis IndonesiaVol.21, No.4, Universitas Gajah Mada, 2006.

Putong, Iskandar, 2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rai, Widjaya, 2005. Penanaman Modal, PT Pradnya Paramita, Jakarta

Ritonga, 2003. Pelajaran Ekonomi Jilid 3, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rosyidi, Suherman, 2003. Pengantar Teori Ekonomi, Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Baru, Cetakan Pertama, Penerbit PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Samuelson, Paul. A, dan Nordhaus, William, 2001. Mikro Ekonomi, Edisi Keenam,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Soelistyo, 2002. Dasar-Dasar Ekonometrika,Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Sukirno. Sadono, 2002. Pengantar Teori Makro Ekonomi,Edisi Kedua, Penerbit

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

---, 2003. Pengantar Teori Ekonomi Makro, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

---, 2004. Makroekonomi Teori Pengantar, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sulaiman, Wahid, 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Sumarsono. Sonny, 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Alam dan

Ketenagakerjaan, Penerbit, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suparmoko, M, 1992. Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Keempat, Penerbit BPFE

UGM, Yogyakarta.

Suroto, 2004. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja,

Edisi Kedua, Penerbit, BPFE UGM, Yogyakarta..

Todaro, Micheal, P, 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Waluyo, Dwi Eko, 2002, teori Ekonomi Mikro, Universitas Muhammadiyah, Malang.

Wibisono, Yusuf. 2005. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Regional : Studi Empiris Antar Propinsi di Indonesia, 1984-2000. Jurnal Ekonomi dan BisnisIndonesia Vol.02, Universitas Gajah Mada, 2005

Dokumen terkait