• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Landasan teori 1 Investas

2.2.2 Pertumbuhan Ekonom

2.2.2.1 Teori-Teori Pertumbuhan Ekonom

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow

Profesor Walt Whitman Rostowmengajukan teorinya pertama kali dalam Economic Journal dan kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic Growth”. Proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap dan semua negara di dunia ini akan melalui salah satu dari tahap tersebut. Kelima tahap pertumbuhan ekonomi itu adalah :

1. Masyarakat tradisional (the traditional society)

2. Prasyarat untuk lepas landas (the precondition for take-off) 3. Lepas landas (the take-off)

4. Gerakan ke arah kedewasaan (the drive to maturity)

Adapun penjelasan kelima tahap pertumbuhan ekonomi tersebut diatas sebagai berikut.

1. Masyarakat tradisional (the traditional society)

Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang dalam kehidupannya masih menggunakan cara-cara yang sangat sederhana dan telah berlaku secara turun-temurun, baik dalam berproduksi maupun dalam tata cara / adat istiadat. Tingkat produktivitas mereka masih sangat terbatas karena sebagian besar sumber daya masyarakat hanya digunakan untuk kegiatan dalam sektor pertanian. Struktur sosial bersifat hierarkis, maksudnya kedudukan seseorang dalam masyarakat tidak akan berbeda dengan ayahnya, kakeknya, dan kakek moyangnya. Dalam masyarakat ini kecil sekali kemungkinan misalnya, bagi anak seorang petani biasa untuk menjadi tuan tanah atau kelas masyarakat lainnya yang lebih tinggi dari petani.

2. Prasyarat untuk lepas landas (the precondition for take-off)

Masa selanjutnya adalah masa ketika masyarakat telah mulai sadar terhadap pentingnya pembangunan ekonomi. Ide-ide baru telah mulai diterima untuk mencapai kemajuan hidup mereka. Masa ini disebut sebagai masa peralihan atau prasyarat untuk landas.

Ciri-ciri penting dalam masyarakat ini adalah adanya perubahan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat, dan struktur kegiatan ekonominya mulai bergerak dinamis, industri-industri

bermunculan, perkembangan teknologi yang pesat dan lembaga keuangan resmi sabagai penggerak dana masyarakat mulai bermunculan, serta terjadi investasi besar-besaran terutama pada industri manufaktur. Bila perubahan-perubahan seperti itu timbul, yang menyebabkan pertumbuhan selalu terjadi, maka proses pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah mulai berlangsung. Jika pertumbuhan ekonomi sudah lebih sering terjadi, suatu negara sudah dapat dianggap berada pada tahap prasyarat untuk lepas landas.

3. Lepas landas (the take-off)

Dalam tahap ini pertumbuhan ekonomi merupakan peristiwa yang selalu berlangsung. Pada permulaannya terjadi perubahan yang sangat drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, dan terbukanya pasar-pasar baru. Akibat dari perubahan ini akan tercipta pembaruan-pembaruan secara teratur dan terjadi peningkatan penanaman modal. Penanaman modal yang tinggi akan meningkatkan pendapatan nasional yang melebihi tingkat pertambahan penduduk. Dengan demikian, pendapatan perkapita semakin lama akan semakin bertambah besar.

Terdapat tiga ciri untuk mengetahui apakah suatu negara sudah mencapai tahap lepas landas atau belum, yakni :

a. Kenaikan penanaman modal yang produktif meningkat dari 5% atau kurang menjadi 10% dari Produk Nasional Netto.

b. Terjadi perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi.

c. Segera tercipta suatu kerangka dasar politik, sosial, ekonomi dan institusional yang akan mewujudkan segala kegiatan yang merupakan perluasan dari sektor modern dan potensi ekonomi ekstern yang ditimbulkan oleh kegiatan lepas landas, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang akan terus berlanjut.

4. Tahap gerakan ke arah kedewasaan (the drive to maturity)

Dalam tahap ini, masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern untuk memanfaatkan faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya. Sektor-sektor ekonomi berkembang lebih lanjut dan sektor-sektor andalan baru akan muncul untuk menggantikan sektor andalan lama, yang mengalami kemunduran. Ciri-ciri non ekonomi dari masyarakat yang telah mencapai tahap ke arah kedewasaan dan yang hampir memasuki tahap berikutnya adalah sebagai berikut :

a. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan dimana peranan sektor industri semakin penting, sementara sektor pertanian semakin menurun karena berpindahnya tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Kemahiran dan kepandaian para pekerja bertambah tinggi.

b. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan, dimana manajer profesional lebih berperan penting dari pada pengusaha yang merangkap jadi pemilik.

c. Masyarakat merasa bosan dengan dampak negatif yang diciptakan oleh industrialisasi (polusi, permintaan dari buruh, suara mesin) sehingga mulai memunculkan kritik-kritik terhadapnya dan menginginkan perubahan lebih jauh.

5. Tahap konsumsi tinggi (the age of high mass consumption)

Pada tahap ini perhatian masyarakat lebih tertuju kepada masalah- masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi. Ada tiga tujuan masyarakat yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia serta dukungan politik dari pemerintah agar produksi mereka benr-benar dapat habis terjual, yaitu dengan cara :

a. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke negara-negara lain untuk perluasan pasar yang berakhir pada penaklukan atas negara-negara tersebut.

b. Menciptakan kemakmuran yang lebih merata dengan mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem perpajakan progresif, yakni semakin tinggi pendapatan semakin besar pula tarif pajak.

c. Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas konsumsi kebutuhan utama yang sederhana atas makanan, pakaian, dan perumahan. Peningkatan konsumsi itu meliputi barang-barang tahan lama dan barang-barang mewah.

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith

Adam Smith menyatakan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan suatu suasana yang mengakibatkan perekonomian akan berfungsi secara efisien. Adam Smith terkenal sebagai pelopor perkembangan ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang pertama mengemukakan mengenai pentingnya kebijakan laissez faire dan juga ahli pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada masalah pembangunan. Menurut Adam Smith, kebijakan laissez faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimumkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai oleh masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan dua unsur, yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu :

1. Sumber-sumber alam 2. Perkembangan penduduk

3. Jumlah persediaan barang modal.

Sumber–sumber alam yang tersedia sangat menentukan pertumbuhan ekonomi dan merupakan batas maksimum dari pertumbuhan ekonomi tersebut. Agar tercapai pertumbuhan output, sumber-sumber alam harus dimanfaatkan oleh tenaga kerja dan modal yang ada. Perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi serta memperluas pasar yang pada gilirannya akan mempertinggi tingkat spesialisasi dalam perekonomian tersebut sehingga

menyebabkan tingkat kegiatan ekonomi bertambah tinggi. Perkembangan spesialisasi dan pembagian pekerjaan di antara tenaga kerja akan mempercepat proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi. Apabila pembangunan telah terjadi, maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif sehingga pasar berkembang dan spesialisasi terjadi, dan pada akhirnya menimbulkan kenaikan produktivitas.

Sejalan dengan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang diikuti dengan kenaikan produktivitas yang mengakibatkan kenaikan pendapatan nasional, akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang cukup tinggi. Kedua hal itu akan memberikan dorongan yang lebih besar kepada para pengusaha untuk mengadakan inovasi dan mengembangkan teknologi. Dengan demikian, perkembangan ekonomi akan terus berlangsung dan pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi. c. Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo dan Thomas Robert

Malthus Menurut pandangan David Ricardo dan Thomas Robert Malthus, dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai stationary state atau suatu keadaan ketika perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali (mandek). Perbedaan pandangan kedua ahli ini dengan Adam Smith terletak pada peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi. Menurut David Ricardo dan Thomas Robert Malthus, perkembangan penduduk yang cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga

menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi. Pada tingkat ini tenaga kerja akan menerima upah yang sangat minim yang hanya cukup untuk hidup (subsistence level). Teori David Ricardo ini banyak dipengaruhi oleh teori perkembangan penduduk yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus dan teori hasil lebih yang semakin berkurang.

Pola pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo adalah sebagai berikut. Mulanya jumlah penduduk masih sedikit dan kekayaan alam relatif cukup banyak sehingga pengusaha mendapatkan keuntungan yang besar. Laba yang tinggi akan menciptakan tingkat pembentukan modal yang tinggi juga. Hal itu akan meningkatkan produksi sehingga mengakibatkan pula bertambahnya permintaan terhadap tenaga kerja, yang pada akhirnya pendapatan tenaga kerja juga akan naik.

Akan tetapi, karena pekerja yang digunakan lebih banyak sedangkan luas tanah tetap, maka tambahan hasil yang diciptakan oleh seorang pekerja akan menjadi semakin kecil. Pertambahan penduduk secara terus-menerus akan mengakibatkan sewa tanah semakin lama makin menjadi bagian yang cukup besar dari seluruh pendapatan nasional dan mengurangi tingkat keuntungan para pengusaha. Akibatnya, dorongan untuk pembentukan modal menurun dan akhirnya akan menurun pula permintaan terhadap tenaga kerja. Tingkat upah akan menurun mencapai tingkat yang rendah sekali, yaitu sekedar cukup untuk hidup. Pada tingkat ini perekonomian akan mencapai titik stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan berlaku lagi karena pengusaha

tidak memperoleh keuntungan yang cukup. Sedangkan yang memperoleh keuntungan tersebar adalah para tuan tanah yang menerima sewa tanah yang tinggi.

Kemajuan teknologi akan dapat mempertinggi tingkat upah sehingga produktivitas juga naik. Proses pertumbuhan dapat berjalan terus dan keadaan ini berlangsung tidak lama karena pertambahan penduduk selanjutnya akan menurunkan kembali tingkat upah dan tingkat keuntungan. Kemajuan teknologi tidak dapat menghalangi terjadinya stationary state tetapi hanya mampu menunda masa terjadinya untuk sementara waktu.

Ciri-ciri perekonomian menurut David Ricardo adalah sebagai berikut :

1. Sumber alam yang terbatas jumlahnya (tanah)

2. Perubahan tenaga kerja (bertambah atau berkurang) sesuai dengan perubahan tingkat upah minimum

3. Pembentukan modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha cukup tinggi (berada di atas tingkat keuntungan minimal)

4. Kemajuan teknologi terjadi secara terus-menerus 5. Peranan sektor pertanian lebih dominan.

d. Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar

Teori pertumbuhan ekonomi ini termasuk teori modern yang dikembangkan oleh Evsey domar dan R.F. Harrod. Harrod

mengemukakan teorinya tahun 1939 dalam Economic Journal, sedangkan Domar mengemukakan teorinya untuk pertama kali pada tahun 1947 dalam American Economic Review. Teori Harrod-Domar merupakan pengembangan dari analisis Keynes mengenai kegiatan ekonomi nasional dan masalah penggunaan tenaga kerja.

Teori Harrod-Domar menganalisis persoalan keadaan yang bagaimana yang harus tercipta untuk menjamin agar perekonomian selalu mempunyai kesanggupan berproduksi yang selalu bertambah sebagai akibat dari penanaman modal.

Teori Harrod-Domar pada hakekatnya berusaha untuk menunjukkan syarat yang diperlukan bagi pertumbuhan yang mantap (steady growth). Menurut Harrod-Domar, pembentukan modal di pandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masa berikutnya perekonomian mempunyai kesanggupan yang lebih besar untuk menghasilkan barang- barang. Sebagai tambahan, Harrod-Domar menganggap bahwa pertambahan produksi dan kenaikan pendapatan nasional tidak ditentukan oleh pertambahan kapasitas produksi masyarakat, tetapi oleh kenaikan pengeluaran masyarakat. Walaupun kapasitas produksi bertambah, namun pendapatan nasional baru akan bertambah dan

pertumbuhan baru akan tercipta bila pengeluaran masyarakat mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan masa sebelumnya.

e. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter

Teori Joseph Schumpeter dapat digolongkan ke dalam kelompok klasik, namun dari segi kesimpulannya, Schumpeter lebih dekat dengan para ekonom modern. Schumpeter tidak terlalu menekankan pada aspek pertumbuhan penduduk maupun aspek keterbatasan sumber alam dalam proses pertumbuhan ekonomi. laju pertumbuhan penduduk dianggap sudah diketahui dan tidak ditentukan di dalam modelnya.

Schumpeter berpendapat bahwa motor penggerak perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para wiraswasta / inovator / entrepreneur. Kemajuan ekonomi hanya dapat berlangsung dengan adanya inovasi dari para pengusaha. Di sini, inovasi dibedakan dengan penemuan (invensi). Seseorang yang menemukan lokomotif dikatakan sebagai penemu (inventor), sedangkan pengusaha yang mendirikan perusahaan kereta api adalah inovatornya. Sehingga inovasi adalah penerapan pengetahuan teknologi di dunia ekonomi / kemasyarakatan. Inovasi mempunyai tiga pengaruh, yaitu :

1. Memperkenalkan teknologi baru.

2. Menimbulkan keuntungan lebih yang merupakan sumber dana penting bagi pembentukan modal.

3. Inovasi pada tahap selanjutnya akan diikuti oleh timbulnya proses imitasi, yaitu adanya pengusaha-pengusaha lain yang meniru

teknologi baru tersebut. Proses imitasi ini mempunyai pengaruh berupa menurunnya keuntungan yang diraih oleh para inovator dan penyebaran teknologi baru di dalam masyarakat.

Kegiatan-kegiatan yang oleh Schumpeter dimasukkan sebagai inovasi adalah :

1. Diperkenalkannya produk baru.

2. Diperkenalkannya cara berproduksi baru. 3. Pembukaan pasar baru.

4. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.

5. Perubahan organisasi sehingga meningkatkan efisiensi. Terjadinya inovasi menuntut tersedianya calon-calon pelaku inovasi dan kondisi sosial, politik, serta teknologi yang bisa menjadi tempat terlaksananya ide-ide untuk berinovasi. Menurut Schumpeter, bahwa sumber kemajuan ekonomi adalah perkembangan ekonomi, karena sumber perkembangan ekonomi adalah inovasi, sehingga proses perkembangan ekonomi ini tidak bersifat tetap, tetapi bersifat acak. Dari waktu ke waktu timbul “letusan” inovasi yang meningkatkan produksi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang kemudian diikuti dengan proses imitasi. Sejarah juga menunjukkan bahwa proses kemajuan ekonomi berupa siklus-siklus kenaikan produksi (output) yang tidak teratur. (Ritonga, 2003 : 160-169).

Dokumen terkait