Berdasarkan permasalahan dan landasan teori, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Diduga bahwa pengelolaan keuangan PT. Telkom (divisi regional area VII) Makassar telah berjalan secara efisien dan efektif”.
Analisis Laporan Keuangan
Metode Rasio Keuangan PT. Telkom (Devisi Regional Area VII Makassar)
Kinerja Keuangan Perusahaan
36
Dalam melakukan penelitian, penulis mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan masalah yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Nazir (2003, 54) menyatakan bahwa metode deskriptif analisis yaitu metode yang menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh kemudian membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara objek yang diteliti sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Telkom (Devisi Regional Area VII Makassar).
2. Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini diperkirakan mulai bulan maret sampai dengan april tahun 2015.
B. Metode Pengumulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau objek yang diteliti.
2. Wawancara
Yaitu, Tanya jawab secara lansung dengan staff dari pengelolah bagian keuangan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti , wawancara ini di laksanakan untuk memperoleh data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dari kegiatan perusahaan.
3. Studi Kepustakaan (Library Research)
Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, masalah, dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan pembahasan.
4. Mengakses Web dan Situs-situs Terkait
Metode ini digunakan untuk mencari informasi terkait dengan masalah yang diteliti.
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data
a. Data kualitatif diproleh secara lisan aupun tulisan. Data kualitatif dalam hal ini adalah prosedur oprasional perusahaan.
b. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka . 1. Sumber data.
c. Data primer adalah data yang diproleh secara langsung
d. Data sekunder adalah data yang telah dibuat oleh orang lain sebelummya.
D. Metode analisis
Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan penekanan pada hal yang berhubungan dengan angka dan rumus tertentu dengan menggunakan metode analisis laporankeuangan. Adapun metode analisis laporan keuangan yang digunakan terdiri atas:
1. Ratio likuiditas 1.Current Rasio
a. Current Ratio (CR) =
b. Quick Test Ratio (QTR) =
Kas + investasi jangka pendek + piutang dagang bersih Kewajiban lancer
c. Net Working Capital (NWC)=
___Aktiva Lancar____
Kewajiban lancar
Aktiva lancar – kewajiban lancar Kewajiban lancar
Rule of thumb (pedoman) dalam menganalisis adalah current ratio antara 100%
Rule of thumb dari rasio solvabilitas adalah maksimal 100%. Artinya perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam, bukan utang (Darsono dan Ashari, 2005:54).
3. Ratio Profitabilitas
a. Gross Profit Margin (GPM) =
b. Net Profit Margin (NPM) =
c. Return On Asset (ROA) =
d. Return On Equity (ROE) =
e. Earning Per Share (EPS) =
f. Payout Ratio (PR) =
g. Retention Ratio (RR) =
h. Productivity Ratio (PR) =
Rule of thumb pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil rasio harus lebih besar dari bunga deposito berjangka satu tahun. Jika hasil perhitungan rasio lebih kecildari suku bunga satu tahun, maka hasil investasi yang dilakukan lebih kecil daripada investasi pada deposito berjangka (Darsono dan Ashari, 2005:56).
4. Ratio Aktivitas
a. Receivable Turn Over (RTO) =
b. Rata-Rata Penerimaan Piutang (RPP) =
c. Inventory Turn Over (ITO) =
d. Lama Persediaan Mengendap =
_________Laba Bersih_____
e. Total Asset Turn Over (TATO) =
Rule of thumb receivable turn over adalah sekitar 6 – 12 kali sehingga waktu mengendap piutang adalah 30 sampai 60 hari. Untuk persediaan stok berkisar 30 – 45 hari . total asset turn over bagi perusahaan yang produktif harus di atas 1 (Darsono dan Ashari, 2005:59).
Rata-rata total aktiva
42 A. Sejarah Singkat Perusahaan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan dan diukur dengan bantuan rasio keuangan.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tsahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.
Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT
INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
B. Struktur Organisasi
Dalam tim manajemen PT. Telkom terdiri atas dua kepemimpinan yaitu Komisaris dan Direksi. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari tim manajemen dari PT. Telkom
Gambar 1.2
Struktur Komisaris PT. Telkom
Sumber: situs web PT. Telkom
Berdasarkan bagan struktur organisasi dewan Komisaris diatas dapat dilihat bahwa PT. Telkom dipimpin oleh Komisaris utama dibantu oleh dua orang Komisaris dan duan orang Komisaris Independent.
Komisaris Independent Komisaris Independent Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Gambar 1.3
Struktur Direksi PT. Telkom
Sumber: situs web PT. Telkom
C. Kegiatan Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup bisnis kami kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya Perusahaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:
a. Usaha Utama
1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Usaha Penunjang
1. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.
2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.
D. Visi, Misi dan Motto 1. Visi
PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai
perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
2. Misi
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen
a. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .
b. Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.
c. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
d. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
E. Motto
Setiap perusahaan khususnya perusahaan besar tentu memiliki suatu motto atau slogan sebagai bentuk pencitraan perusahaannya. Motto juga biasa digunakan sebagai identitas suatu perusahaan. Suatu motto tentu mempunyai suatu maksud yang ingi di sampaika suatu perusahaan kepada stakeholders (pelanggan, mitra kerja, pemegang saham, competitor, masyarakat). Begitu juga dengan PT. Telkom yang mempunyai motto “Commited 2 U”.
Dlam rangka memberikan yang terbaik kepada stokeholders, setiap insan PT. Telkom wajib menjaga dan mempunyai nilai kerja yang merupakan wujud nyata dari “Commited 2 U” yaitu:
1. Kejujuran (jujur dan tulus,dapat dipercaya,satunya kata dengan perbuatan, keteladanan).
2. Transparan (menyatakan apa adanya, no hidden agenda)
3. Komitmen (memiliki kesatuan tekad dan tujuan, loyal kepada perusahaan , konsisten kepada keputusan , dedikasi kepada stakeholders)
4. Kerjasama (open minded , menerima perbuatan dan kritik, positive thinking, tidak sektoral, tidak menyalahkan orang lain)
5. Disiplin (patuh pada aturan dan system)
6. Peduli (customer centric, respect for others, emphatic)
7. Tanggungjawab (kepatutan “proper”, excellentresult, continuous improvement).
F. Makna Logo
Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident”
dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressive dan heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel.
Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya
disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti
“committed 2U” yakni “the world is in your hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut
Gambar 2. Logo Telkom
a. Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan
produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
b. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
c. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat
d. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
e. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan
untuk menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi
b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis
c. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
51 A. Analisa Rasio
1. Rasio Likuditas PT. Telkom
Ratio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, meliputi:
a. Current Ratio (CR) = b. Quick Test Ratio (QTR) =
Kas + investasi jangka pendek + piutang dagang bersih Kewajiban lancer
c. Net Working Capital (NWC)=
Rule of thumb (pedoman) dalam menganalisis adalah current ratio antara 100% s.d. 200% berarti banyak aktiva yang menganggur (Darsono dan Ashari, 2005:52).
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa besarnya rasio lancar (current ratio) PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 61%, tahun 2013 adalah 91% dan tahun 2014 adalah 96%. Rasio ini menggambarkan setiap Rp 1 utang lancar dijamin aktiva lancar sebesar 0,61 untuk tahun 2012, untuk tahun 2013 sebesar 0,91, dan tahun 2014 sebesar 0,96. Hasil tersebut menunjukkan bahwa PT.
Telkom kurang mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva __Aktiva lancar__
Kewajiban lancar
Aktiva lancar – kewajiban lancar Kewajiban lancar
lancar yang dimiliki. Walaupun demikian persentase rasio PT. Telkom mengalami peningkatan setiap tahunnya selama 3 tahun. Sedangkan Quick Test Ratio atau rasio cepat PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 45%. Tahun 2013 adalah 68% dan tahun 2014 adalah 67%. Artinya, rasio cepat PT. Telkom mengalami peningkatan pada tahun 2012 sampai 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan 1% dari tahun sebelumnya. Sedangakan rasio modal kerja bersih atau Net Working Capital (NWC) PT. Telkom mengalami peningkatan dari tahu ke tahun . hal ini dapat dilihat dari aktiva lancar yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya.
Table 1.1 rasio likuiditas PT. Telkom (Devisi regional area VII) Makassar tahun 2012 - 2014 Kewajiban Lancar 26.717.414.000.000 20.473.000.000.000 22.189.000.000.000
Aktiva Lancar 16.186.024.000.000 18.729.000.000.000 21.189.000.000.000 Current Ra
Tio (Cr) 61% 91% 96%
Quick Test Ratio 45% 68% 67%
Net Working
Capital -39% -9% -4%
Sumber: data diolah.
2. Ratio solvabilitas PT. Telkom a. Debt To Asset Ratio DAR =
b. Debt To Equity Ratio =
c. Equity Multiplier =
Rule of thumb dari rasio solvabilitas adalah maksimal 100%. Artinya perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam, bukan utang (Darsono dan Ashari, 2005:54).
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa Debt To Asset Ratio (DAR) rasio utang terhadap aktiva PT. Telkom pada tahun 2012 sebesar 49%, tahun 2013 sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41%. Maksud dari rasio ini adalah bahwa tahun 2012 PT. Telkom menggunakan dana dari kreditur sebesar 49%, tahun 2013 sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41%
dari total aktiva yang dimilikinya. Persentase DAR yang semakin menurun setiap tahunnya menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri, bukan utang. Tabel 1.2 menunjukkan rasio tang terhadap modal atau Debt To Equity Ratio (DER) pada tahun 2012 sebesar 122%, tahun 2013 sebesar 78%, dan tahun 2014 sebesar 69%.. artinya setiap Rp 1 modal perusahaan menjamin utang peusahaan senilai Rp 1,22 untuk tahun 2012, tahun 2013 sebesar Rp 0,78 dan tahun 2014 sebesar 0,69. Semakin kecil rasio ini berarti semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh modal perusahaan. Sama halnya Debt To Asset Ratio (DAR) dengan Debt To Equity Ratio (DER), Ratio Equity Multiplier (REM), juga mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa laba yang tersedia untuk membayar biaya bunga juga semaki besar. Dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas PT. Telkom selama 3 tahun adalah baik,
Total Kewajiban
dimana perusahaan mampu membayar kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
Tabel 1.2 rasio solvabilitas PT. Telkom (devisi regional area VII) Makassar tahun 2012 -2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Total Aktiva 97.559.606.000.000 100.501.000.000.000 103.054.000.000.000 Total
Kewajiban 47.636.512.000.000 44.086.000.000.000 42.073.000.000.000 Total Ekuitas 38.989.747.000.000 56.415.000.000.000 60.981.000.000.000 Beban Bunga 2.000.023.000.000 1.928.000.000.000 1.637.000.000.000
Debt To
Asset Ratio 49% 44% 41%
Debt To
Equity Ratio 122% 78% 69%
Equity
Multiplier 250% 178% 169%
Sumber: data diolah
3. Ratio profitabilitas PT. Telkom
Rasio adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio ini meliputi:
a. Gross Profit Margin (GPM) =
d. Return On Equity (ROE) =
e. Earning Per Share (EPS) =
f. Payout Ratio (PR) =
g. Retention Ratio (RR) =
h. Productivity Ratio (PR) =
Rule of thumb pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil rasio harus lebih besar dari bunga deposito berjangka satu tahun. Jika hasil perhitungan rasio lebih kecildari suku bunga satu tahun, maka hasil investasi yang dilakukan lebih kecil daripada investasi pada deposito berjangka (Darsono dan Ashari, 2005:56).
Berdasarkan tabel 1.3dapat dilihat bahwa Gross Profit Margin (GPM) PT. Telkom tahun 2012 adalah 34,99%, tahun 2013 adalah 33,14%, dan tahun 2014 adalah 30,52%. Itu artinya bahwa setiap Rp 1 penjualan menghasilkan laba kotor sebesar Rp 0,3499 pada tahun 2012, Rp 0.33,14 tahun 2013, Rp 0,3052 pada tahun 2014. Berbeda dengan halnya Net Profit Margin (NPM) perusahaan yang berfluktuasi selama kurun waktu 3 tahun yakni tahun 2012 sebesar 17,54%, tahun 2013 sebesar 16,68%, dan tahun 2014 sebesar 21,53%.
Tabel 1.3 juga menunjunkkan Return On Asset (ROA) pada tahun 2012 sebesar 11,62 %, tahun 2013 sebesar 11,48% dan tahun 2014 sebesar 15,02%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1 mampu menghasilkan laba bersih untuk tahun 2012 sebesar Rp 0,1162, tahun 2013 sebesar Rp 0,1148 dan tahun 2014 sebesar Rp 0,1502. Sedangka Retun On Equity (ROE) pada tahun 2012 sebesar 30,92%, tahun 2013 sebesar 24,19% dan tahun 2014 sebesar 26,37%. Persentase ini menggambarkan bahwa setiap Rp 1 modal mampu menghasilkan Rp 0,3092 untuk tahun 2012, tahun 2013 sebesar Rp 0,2419 dan tahun 2014 sebesar Rp 0,26,37. Sementara besarnya pengambilan modal untuk satu lembar saham atau Earning Per Share (EPS) sebesar Rp 562,11 untuk tahun 2012, tahun 2013 sebesar Rp 572,27 dan tahun 2014 sebesar Rp 767,91. Kemudian Payaout Ratio perusahaan pada tahun 2012 sebesar 52,25%, tahun 2013 sebesar 56,37% dan tahun 2014 48,32%. Rasio ini menggambarkan persentase deviden kas yang diterima oleh pemegang saham terhadap laba bersih yang diterima oleh perusahaan.
Retentio Ratio perusahaan tahun 2012 sebesar 322%, tahun 2013 sebesar 133%, dan tahun 2014 sebesar 304%. Rasio ini menggambarkan persentase laba bersih yang digunakan untuk menambah modal perusahaan.
Produktivity Ratio perusahaan pada tahun 2012 sebesar 68,42%, tahun 2013 sebesar 69,85% dan tahun 2014 sebesar 70,66%. Rasio ini menggambarkan kemampuan operasional perusahaan dalam menjual dengan aktiva yang dimiliki.
Tabel 1.3 rasio profitabilitas PT. Telkom tahun 2012 - 2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Pejualan Bersih 64.596.635.000.000 69.177.000.000.000 71.918.000.000.000 Hpp 41.993.494.000.000 46.245.000.000.000 49.970.000.000.000 Laba Bersih 11.332.140.000.000 11.537.000.000.000 15.481.000.000.000 Total Aktiva 97.559.606.000.000 100.501.000.000.000 103.054.000.000.000 Rata-Rata Ekuitas 36.651.909.000.000 47.702.373.500.000 58.698.000.000.000
Jumlah Saham
Yang Beredar 20.167.000.000 20.160.000.000 20.160.000.000 Deviden Kas 5.807.721.750.000 6.503.406.900.000 7.480.419.200.000 Laba Ditahan
Tahun Berjalan 15.336.746.000.000 47.054.000.000.000
Rata-Rata Aktiva 94.407.928.000 99.030.303.000.000 101.777.500.000.000
Gpm 34,99% 33,14% 30,52%
Npm 17,54% 16,68% 21,53%
Roa 11,62% 11,48% 15,02%
Roe 30,92% 24,19% 26,37%
Eps (Rp) 562,11 572,27 767,91
Payout Ratio 51,25% 56,37% 48,32%
Retention Ratio 322% 133% 304%
Productivity Ratio 68,42% 69,85% 70,66%
Sumber: data diolah
4. Ratio Aktivitas PT Telkom
a. Receivable Turn Over (RTO) =
b. Rata-Rata Penerimaan Piutang (RPP) =
c. Inventory Turn Over (ITO) =
d. Lama Persediaan Mengendap =
e. Total Asset Turn Over (TATO) =
Rule of thumb receivable turn over adalah sekitar 6 – 12 kali sehingga waktu mengendap piutang adalah 30 sampai 60 hari. Untuk persediaan stok berkisar 30 – 45 hari . total asset turn over bagi perusahaan yang produktif harus di atas 1 (Darsono dan Ashari, 2005:59).
Berdasarkan tabel 1.4 dapat dilihat Receivable Turn Over (RTO) PT.
Telkom pada tahun 2012 adalah 17 kali, tahun 2013 adalah 17 kali dan tahun 2014 adalah 15 kali, maka rata-rata piutang atau lamanya piutang dapat diubah menjadi kas adalah 21 hari untuk tahun 2012, tahun 2013 adalah 22 hari dan tahun 2014 adalah 25 hari. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Telkom sangat cepat mengkonversi piutang menjadi kas sedangkan Inventory Turn Over (ITO) PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 89 kali, tahun 2013 adalah 97 kali dan tahun 2014 sebesar 79 kali , maka rata-rata jangka waktu persediaan mengendap digudang adalah 3 hari pada tahun 2012 adalah 4 hari , tahun 2013 selama 4 hari dan tahun 2014 adalah 5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa prusahaan sangat cepat menjual persediaan yang dimilikinya. Sementara Total Asset Turn Over (TATO) PT. Telkom tahun 2012 adalah 0,69 kali, tahun 2013 adalah 0,70 kalidan tahun 2014 adalah 0.71 kali. Dengan melihat rasio ini, kita bias mengetahui efektivitas penggunaan aktiva dan menghasilkan penjualan tidak cukup 1. Itu artinya perusahaan selama 3 tahun kurang produktif.
Inventory turn over
__Penjualan bersih__
Rata-rata total aktiva
Tabel 1.4 rasio aktivitas PT. Telkom tahun 2012-2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Penjualan Bersih 64.596.635.000.000 69.177.000.000.000 71.918.000.000.000 Rata-Rata Piutang
Dagang 3.768.176.000.000. 4.175.354.500.000 4.841.500.000.000 Harga Pokok
Penjualan 41.993.494.000.000 46.254.000.000.000 49.970.000.000.000 Rata-Rata Persediaan 473.597.000.000 475.122.000.000 636.500.000.000
Rata-Rata Total
Aktiva 94.407.928.000.000 99.030.303.000.000 101.777.500.000.000 Receivable Turn
Over (RTO) 17 Kali 17 Kali 15 Kali
Rata-Rata Penerimaan Piutang
(RPP) 21 Hari
22 Hari 25 Hari
Inventori Turn Over
(ITO) 89 Kali 97 Kali 79 Kali
Lama Persediaan
Mengendap (LPM) 4 Hari 4 Hari 5 Hari
Total Asset Turn
Over (TATO) 0,68 Kali 0,70 Kali 0,71 Kali
Sumber : data diolah
B. Kinerja Keuangan PT Telkom
Kinerja keuangan PT Telkom pada triwulan pertama tahun 2014 memberikan indikasi pertumbuhan yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan laba bersih yang mencapai dua digit (13%) dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pada pendapatan operasi ini dipacu oleh pertumbuhan yang terjadi pada data internet dan teknologi informatika yang mencapai 24,7%.
Dengan pencapaian ini, maka konstribusi pendapatan operasi mencapai 30,1%
,meningkat dari tahun 2013 yang mencapai 25,7%. Disamping pendapatan data, internet dan teknologi informatika ini mencerminkan strategi perusahaan dalam pertumbuhan bisnis New Wave semakin menunjukkan hasil yang terus
meningkat. Sementara itu pada bisnis legacy berupa pendapatan seluler mengalami pertumbuhan sebesar 3,0 % menjadi Rp 6,7 triliun yang sejalan dengan peningkatan pelanggang. Telkomsel menyetor pajak sebesar 8,7 Triliun rupiah ke kas Negara sehingga menempatkan Telkomsel sebagai salah satu konstribusi pajak yang signifikan di Indonesia . pencapaian telkomsel ini tidak lepas dari focus perusahaan kepada tiga program utama 2014, yakni penguatan Telkomsel, Indonesia Digital Network (IDN) dan Internasional Expansion. Focus tersebut dipilih untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja perseroan diatas rata-rata pertumbuhan industri. Ketiga program utama ini dijalankan melalui sinergi bisnis antar seluruh entitas Telkom Group. Telkomsel merupakan anak usaha yang masih jadi andalan tahun 2014, ditargetkan Telkomsel ini dapat mewujudkan pertumbuhan revenue dan Net Income Double Digit, melanjutkan kesuksesan tahun 2014.
Program utama Telkom yang kedua adalah perluasan penetrasi infrastruktur broadband melalui IDN. Telkom melalui Telin kembali bergabung bersama operator kelas dunia lainnya dalam Konsorsium South East Asia – United States (SEA – US) melakukan penandatanganan kontrak kerja bersama.
.
67
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti PT. Telkom, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Kinerja PT. Telkom berdasarkan rasio likuiditas pada tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang baik, dimana rasio lancer (current ratio) PT. Telkom pada tahun 2012 adalah 61%, tahun 2013 adalah 91% dan tahun 2014 adalah 96%. Rasio ini menggambarkan setiap Rp 1 utang lancer dijamin aktiva lancer sebesar 0,61 untuk tahun 2012, untuk tahun 2013 sebesar 0,91, dan tahun 2014 sebesar 0,96.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa PT. Telkom kurang mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki. Sedangkan solvabilitasnya menunjukkan bahwa Debt To Asset Ratio (DAR) rasio utang terhadap aktiva PT. Telkom pada tahun 2012 sebesar 49%, tahun 2013 sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41%. Maksud dari rasio ini adalah bahwa tahun 2012 PT. Telkom menggunakan dana dari kreditur sebesar 49%, tahun 2013 sebesar 44%, dan tahun 2014 sebesar 41% dari total aktiva yang dimilikinya.
Persentase DAR yang semakin menurun setiap tahunnya menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri, bukan utang.
2. Kinerja keuangan rasio profitabilitas PT. Telkom pada tahun 2012 sampai 2014 baik, dimana hasil perhitungan rasio profitabilitas lebih besar dari suku bunga deposito berjangka satu tahun. Sementara rasio aktivitas PT. Telkom