• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI MISBAHUL JANNAH NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI MISBAHUL JANNAH NIM:"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR

MISBAHUL JANNAH NIM: 105730 2291 10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

(2)

TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR

MISBAHUL JANNAH NIM: 105730 2291 10

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1) Pada Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammdiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

(3)
(4)
(5)

v

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Semesta alam.

Shalawat dan salam tetap terlantun bagi kekasih-Nya Muhammad Shalallahu

’alaihi wa sallam, beserta keluarganya yang mulia, sahabatnya yang tercinta, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman memberikan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

"ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR.”

Selama menyusun skripsi ini,penulis menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, skripsi ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Segala daya dan upaya telah penulis serahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam penyelesaian tulisan ini.segala rasa hormat,penulis mengucapkan terimakasi yang tak terhingga kepada:

(6)

vi

2. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada Hj. Lilly Ibrahim, SE., M.si sebagai pembimbing I dan Abd. Salam, SE., M.si., Ak.CA sebagai pembimbing II yang penuh keikhlasan meluangkan sebagian waktu, tenaga, dan pemikirannya untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada; Dr.H. Irwan akib, M.pd., sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memimpin unuversitas ini dengan baik.

4. Dr.H. Mahmud Nuhung, M.A sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

5. Ismail Badollahi, SE.,Msi.Ak.CA sebagai ketua jurusan akuntansi yang telah memberikan petunjuk dan arahan selama penulis menempuh pendidikan, serta seluru dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultasa Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Saudara-saudaraku yang tersayang Khairil Mahfud dan Ainun Mardiah.

7. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Selaku pemimpin PT. Telkom Makassar serta staf yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

(7)

vii

segala kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis.

Segenap kemampuan, tenaga dan daya pikir telah tercurahkan dalam merampungkan penulisan ini untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun ketidak sesempurnaan manusia adalah ketika ia melakukan kesalahan, oleh karena itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam tulisan ini dan semoga tulisan ini bermanfaat.

Wahai Rabbi kami, terimalah segala usaha kami. Engkau adalah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Semoga Allah SWT membalas pahala yang berlipat kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini, Amin ...

Makassar, September 2015

Penulis

(8)

iv

“ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al Baqarah : 286)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari semua urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al insyirah : 6-8

Skripsi ini kupersembahkan:

 Kedua orang tuaku tercinta Hatamuddin dan Darmini

 Saudara-saudaraku tersayang

(9)

viii

Makassar. Dibimbing oleh Hj. Lilly Ibrahim,SE.,M.si dan Abd.

Salam,SE.,M.si.,Ak.,CA. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan PT Telkom (divisi regional area VII) Makassar dengan cara menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan. Data penelitian ini diperoleh dari PT.

Telkom (divisi regional area VII) Makassar itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan kinerja PT Telkom Indonesia berdasarkan rasio likuiditas pada tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang baik, dimana current ratio perusahaan pada tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang dari 100%. Rasio profitabilitas PT Telkom (divisi regional area VII) Makassar pada tahun 2013 sampai tahun 2014 baik, dimana hasil perhitungan profitabilitas lebih besar dari suku bunga deposito berjangka satu tahun. Rasio aktivitas PT Telkom (divisi regional area VII) Makassar pada tahun 2012 sampai tahun 2014 kurang baik, Dimana Total Asset Turn Over (TATO) kurang dari 1, yang artinya perusahan kurang produktif.

Kata kunci: Analisis laporan keuangan, kinerja keuangan, rasio keuangan.

(10)

ix

HALAMAN JUDUL ...i

PENGESAHAN PENGUJI ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...iii

MOTTO ...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRAK ...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR...xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori...5

1. Arti Pentingnya Laporan Keuangan...5

2. Pengertian dan Laporan Keuangan ...6

3. Tujuan Laporan Keuangan...8

4. Sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan...10

5. Analisa Laporan Keuangan...12

6. Bentu-bentuk Laporan Keuangan ...16

(11)

x

10. Variable dan Evaluasi Kinerja Keuangan ...24

11. Pendekatan dalam Mengukur Kinerja Keuangan...27

12. Pendekatan dalam Mengukur Kinerja Keuangan...31

13. Penelitian Terdahulu ...32

B. Kerangka Pikir...32

C. Hipotesis...35

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian...36

B. Metode Pengumpulan Data...36

C. Jenis dan Sumber Data...37

D. Metode Analisis ...38

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Telkom ...42

B. Struktur Organisasi ...44

C. Kegiatan Usaha ...45

D. Visi Misi...46

E. Motto ...47

F. Makna Logo ...48

(12)

xi

2. Rasio Solvabilitas PT Telkom ...53

3. Rasio Profitabilitas PT Telkom...54

4. Rasio Aktivitas PT Telkom Telkom ...57

B. Kinerja Keuangan PT Telkom...59

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...60

B. Saran ...61

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN

(13)

xi

1. Rasio Likuiditas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar...35 2. Rasio Solvabilitas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar ...37 3. Rasio Profitabilitas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar....40 4. Rasio Aktivitas PT. Telkom (Divisi Regional Area VII) Makassar ...42

(14)

xii

1. Kerangka Pikir ...24

2. Struktur Komisaris PT. Telkom ...36 3. Struktur Direksi PT. Telkom...37

(15)

1 A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan yang go public diharuskan membuat laporan keuangan setiap periodenya. Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dewasa ini, banyak perusahaan berskala besar atau kecil baik yang bersifat profit maupun non profit, mempunyai perhatian yang besar di bidang keuangan. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin tinggi mengakibatkan adanya perusahaan yang tiba-tiba mengalami kemunduran.Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan dan bisa tumbuh berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan.

Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat.

(16)

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan melakukan analisis. Melalui hasil analisis tersebut, dapat diketahui pengunaan sumber-sumber ekonomi, kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh perusahaan, serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut.

Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan.Laporan keuangan tersebut digunakan untuk membantu para pemakai laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan. Menurut Harahap (2011) mengatakan bahwa kegiatan analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, akurat, dan dijadikan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan stategi perusahaan yang akan ditetapkan. Selain itu, dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat

(17)

mengetahui keadaan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.

Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatau perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Artinya, Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

Informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Sehubungan dengan penilaian kinerja keuangan perusahaan PT. Telekom (Devisi Regional Area VII Makassar) menarik bagi penulis untuk diteliti.

Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik memilih judul: “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. TELKOM (Devisi Regional Area VII) MAKASSAR.’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian yaitu:

(18)

Bagaimana kinerja keuangan PT Telkom (divisi regional area VII) Makassar diukur berdasarkan analisis laporan keuangan dengan menggunakan metode rasio keuangan tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT.

Telkom (divisi regional area VII) Makassar diukur berdasarkan analisis laporan keuangan dengan menggunakan metoderasio keuangan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta informasi penulis, khususnya mengenai laporan keuangan yang diukur berdasarkan analisis laporan keuangan suatu perusahaan.

2. Perusahaan

Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi, masukan, dan evaluasi yang berguna bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan, perbaikan dan penyempurnaan dalam perkembangan kondisi keuangan perusahaan serta proses pengambilan keputusan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat akan kinerja keuangan yang diukur berdasarkan analisis laporan keuangan suatu perusahaan.

(19)

5 A. Landasan Teori

1. Arti Dan Pentingnya Laporan Keuangan

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca: laporan perhitungan rugi laba serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan menganalisa pos-pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi labanya akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.

Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah

(20)

yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan.Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.

b. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.

c. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.

d. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

e. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja.

2. Pengertian dan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kombinasi dari data keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan kemajuan perusahaan dibuat secara periodik. Ada beberapa pengertian laporan keuangan daiantaranya sebagai berikut:

Menurut Munawir (2000:2) laporan keuangan adalah hasil dai proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

(21)

berkepentingan dengan dana atau aktivitas tersebut. Menurut IAI (2002:2), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap yang biasa meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana) catatan (notes) dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian dari integral dari laporan keuangan.

Menurut Susanto (2005:3) laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan laba rugi serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran- lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut Fahmi (2012:12), laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat disajikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2) menyatakan bahwa laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian

(22)

integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan dalam laporan tersebut.

Ditinjau dari segi intern perusahaan laporan keuangan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data laporan keuangan terutama akan memberikan informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan laporan interprestasi untuk mengadakan evaluasi terhadap aktivitas perusahaan.

Laporan keuangan akan menunjukkan seberapa jauh efesiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh manajemen.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait dengan posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang berguna untuk pengambilan keputusan para pemakainya. Keputusan yang diambil oleh para pemakai laporan keuangan sangat bervariasi, tergantung kepentingan mereka. Informasi keuangan yang ada pada laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Karakteristik yang harus dipenuhi suatu informasi yang harus ada pada laporan keuangan ditetapkan dalam rangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan atau IFRS Framework. (Purba, 2010:27)

Standar akuntansi keuangan (Sawir, 2001:2) laporan keuangan bertujuan untuk:

(23)

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan.

b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Suwardjono (2003:30) menyatakan tujuan penyampaian informasi keuangan unit organisasi perusahaan adalah:

a. Menyediakan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor dan kreditor untuk dasar pengambilan keputusan investasi dan pemberian kredit.

b. Menyediakan informasi dan posisi keuangan peruasahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomik (asset) perusahaan serta asal kekayaan tersebut (siapa pihak yang mempunyai hak atas asset tersebut).

c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi keuangan yang dapt menghasilkan laba (earning power).

d. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan yang dapat melunasi utang-utangnya.

e. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pembiayaan (pendanaan) perusahaan.

(24)

f. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memprediksi aliran kas perusahaan.

g. Menyediakan informasi lain yang membantu pemakai untuk menilai prestasi dan pertanggung jawaban keuangan manajemen.

Jadi dibuat suatu kesimpulan berdasarkan pendapat-pendapat yang telah diberikan tersebut bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi. Selain itu, laporan keuangan juga bertujuan melaporkan aktivitas dan kinerja perusahaan yang berpengaruh terhadap semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders), baik pihak internal maupun eksternal.

4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodic yang dilakukan para manajemen dan perusahaan (Munawir, 2002:6) menyebutkan bahwa laporan keuangan harus bersifat historis dan menyeluruh.

Sebagai suatu progress report, laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi:

a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)

Laporan keuangan dibuat dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang telah disimpan di

(25)

bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, utang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

b. Prinsip-prinsip kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention and postulate).

Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) atau sekarang ini dikenal international financial reporting standards. hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman.

c. Pendapat Pribadi (Personal Judgment)

Walaupun pencataaptan telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah di tetapkan dan sudah menjadi dasar praktik pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan dan manajemen perusahaan yang bersangkutan.

Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan diatas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu memiliki keterbatasan antara lain:

a. Laporan keuangan dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan intern report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sememntara) dan buka merupakan laporan final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai

(26)

likuidasi atau realisasi dimana laporan ini terkandung pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tetap, tetapi sebenarnya penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah berbagi waktu dan tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah tertentu menentukan unit yang terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti dengan kenaikan tingkat-tingkat harga.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan factor-faktor tersebut tidak dapat di ukur dengan satuan uang (Munawir, 2002:9).

Dengan memahami sifat dan keterbatasan yang terdapa dalam suatu laporan keuangan, maka pengguna informasi dalam laporan keuangan dapat menjaga kemungkinan salah tafsir terhadapinfirmasi Yng diberikan, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih akurat.

5. Analisa laporan keuangan

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan, misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih

(27)

alternative investasi atau merger sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan dimasa yang akan datang sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah-masalah lainnya atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002:53) adapun langkah- langkah yang ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan sebagai berikut:

a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.

b. Memahami kondisi yang berpengaruh dalam perusahaan.

c. Mempelajari dan mereview laporan keuangan.

d. Menganalisis laporan keuangan.

Analisa laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi.

Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya dimana aktifitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang-barang atau jasa-jasa. Bagi lembaga yang bertujuan memperoleh keuntungan akuntansi memberikan metode untuk menentukan apakah lembaga tersebut memperoleh keuntungan atau menderita kerugian sebagai hasil dari transaksi-transaksi yang dilakukannya, akuntansi dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan dan basil operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.Oleh karena itu laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan, dan karena fungsi-fungsi inilah akuntansi sering disebut sebagai Language of

(28)

business. IAI (2002:1) mendifinisikan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Definisi ini berlaku untuk laporan keuangan semua jenis perusahaan komersial, baik sektor publik maupun sektor swasta.

Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin pada laporan-laporan keuangan perusahaan, pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak yang berada diluar perusahaan.

Laporan keuangan ditujukan dan lebih banyak berorientasi kepada kepentingan pihak ekstem yang terdiri dari banyak pihak. Namun tidak berarti bahwa laporan keuangan tidak berguna bagi pihak intern (khususnya manajemen). Dari laporan keuangan itu manajemen memperoleh banyak informasi yang bermanfaat untuk :

(29)

a. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu.

b. Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau aktifitas dalam perusahaan.

c. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktifitas sehari-hari dalam perusahaan.

Mempelajari aspek tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

Sebagai pertanggung jawaban bagimana manajemen kepada semua pihak yang menanamkan dan mempercayakan pengelolaan dananya didalam perusahaan tersebut terutama kepada pemilik. Bagi mereka yang tergolong pihak ekstern dalam banyak hal tidak mempunyai kewenangan dan kebebasan seperti yang dimiliki oleh manajemen untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan segala sesuatu yang menyangkut pengelolan, transaksi-transaksi dan kegiatan lain serta hasilnya yang telah dicapai oleh perusahaan. Maka melalui laporan keuangan yang dipublikasikanmasing-masing pihak ekstern dapat memperoleh informasi keuangan yang bersangkutan dengan perusahaan tersebut. Informasi yang berguna tersebut misalnya tentang kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutang jangka pendek, kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman, serta keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri, pihak-pihak yang bersangkutan tersebut antara lain adalah:

a. Pimpinan Perusahaan Atau Manajemen.

(30)

Manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang dipimpinnya untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaannya dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai diwaktu-waktu lalu dan diwaktu-waktu yang sedang bejalan.

b. Kreditur.

Para kreditur berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan untuk mengambil keputusan menerima atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan dengan mengukur kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar kembali hutang-hutangnya beserta beban- beban bunganya.

c. Investor.

Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat pengembalian dari dana yang akan diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan.

d. Pemerintah.

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk menentukan besarnya pajak yang dibebankan pada perusahaan atas laba yang dihasilkan.

e. Pemasok.

Pemasok berkpentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

(31)

untuk dapat menilai apakah perusahaan tersebut mampu melunasi kewajibannya kepada setiap pemasok tepat pada waktunnya.

6. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan.

Dalam pengertian laporan keuangan diatas telah dijelaskan bahwa laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan.Karena analisa rasio menggunakan data keuangan yang diambil dari neraca dan laporan laba rugi perusabaan, maka ada baiknya dimulai dengan pengenalan atas laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi bagi berbagai pihak terdiri dari.

a. Neraca.

Neraca adalah laporan keuangan yang dapat memberikan inormasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan (Soemarso, 2004:34). Mengambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu umumnya pada akhir tahun pada saat penutupan buku. Neraca ini memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki perusahaan), utang (kewajiban perusahaan untuk membayar dengan uang atau aktiva lain kepada pihak lain pada tanggal tertentu dimasa datang), dan modal (kelebihan aktiva diatas modal).

b. Laporan Laba Rugi.

(32)

Setiap jangka waktu tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu memperhitungkan hasil usaha yang perlu dituangkan dalam bentu laporan laba rugi. Darso dan Ashari (2005:20) mengartikan laporan laba rugi (income statement) sebagai akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.

c. Laporan Bagian LabaYang Ditahan.

Laporan bagian laba yang ditahan digunakan dalam perusahaan yang berbentuk perseroan, menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu, sedang laporan modal sendiri diperuntukkan bagi perusahaan perseorangan dan bentuk persekutuan, meringkaskan perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik-pemilik selama periode tertentu.

d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

Laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dimana modal kerja telah diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.

e. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memperlihatkan aliran kas selama periode tertentu.Laporan ini memperlihatkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama jangka waktu tertentu. Disamping laporan keuangan umum perlu juga disusun laporan keuangan lain untuk keperluan

(33)

penetapan pajak yang disampaikan kepada Inspeksi Pajak sedang untuk kepentingan pemerintah lainnya seperti Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, kantor Perdagangan, Departemen Tenaga Kerja dan dinas lainnya diperlukan laporan-laporan lain yang bersifat khusus.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan keuangan sebagai pertanggungan jawab kepada pihak ekstemal disusun sedemikian rupa sehingga:

a. memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam Dapat mengambil keputusan.

b. Dapat menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan dan perubahan-perubahan kekayaan bersih perusahaan.

c. Dapat menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba dari perusahaan.

d. Dapat menyajikan informasi-informasi lain yang diperlukan mengenai perubahan-perubahan dalam harta dan kewajiban, serta mengungkapkan informasi lain yang sesuai dengan keperluan pemakai.

1) Relevan.

2) Jelas dan dapat dimengerti.

3) Dapatdiujikebenarannya.

(34)

4) Mencermingkan keadaan perusahaan menurut waktunya secara tepat.

5) Dapat dibandingkan.

6) Lengkap 7) Netral.

7. Pengertian Kinerja Keuangan

Setiap organisasi yang beriorientasi pada pencapaian laba maupun tidak, akan membawa konsekuensi bagi pimpinan puncak untuk membagi kegiatan kegiatandan pertanggung jawabannya serta bagaimana mengkoordinasikan keputusanyang diambil. Hal yang tidak dapat dihindari adalah manajemen puncak harus mendistribusikan kekuasaannya dalam mengambil keputusan atas kebijaksanaan pengelolaan atau pelaksanaan kegiatannya. Namun demikian satu hal yang mutlak harus diperhatikan agar perusahaan secara keseluruhan tetap berjalan sesuai dan dapat memaksimalkan satu hal kekayaan pemegang saham serta harapan para penyandang dana lainnya. Untuk meningkatkan efiensi serta efektivitas dalam melaksanakan kegiatannya, maka harus ada keharmonisan antara tujuan- tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga dapat berjalan seiring dan sejalan dalam kerangka yang sama demi tercapainya tujuan utama organisasi.

Kinerja keuangan merupakan suatu hasil atau prestasi dari keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang dicapai dalam waktu tertentu. Penyajian kinerja

(35)

keuangan sesuai dengan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi yang dimaksudkan untuk memberikan informasi yang kuantitatif guna melakukan penilaian mengenai keuangan perusahaan tersebut pada suatu periode baik untuk kepentingan manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah, atau pihak-pihak lainnya.

Kinerja keuangan perusahaan merupakan penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan suatu alat analisis. Menurut Van Horne (1997:13) mengemukakan bahwa untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, maka analisis harus melakukan pemeriksaaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa digunakan dalam pemeriksaan ini adalah rasio keuangan atau indeks yang menghubungkan data- data keuangan dengan jalan membagi satu dengan yang lainnya. Dalam menganalisis setiap ukuran (rasio) di atas, angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan dapat dilakukan dengan cara membandingkan suatu perusaaan dari satu periode ke periode lainnya.

Kinerja perusahaan adalah hasil atau prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu (biasanya satu periode akuntansi). Salah satu cara yangdapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan melalui analisis atas laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK). Berkaitan dengan pernyataan tersebut, ditambahkan bahwa analisis kinerja perusahaan harus berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Di manalaporan ini merupakan data yang paling umum

(36)

tersedia utuk tujuan tersebut, walapun seringkali tidak mewakili hasil dari kondisis ekonomi, karena laporan keuangan adalah kartu yang memuat hasil investasi, operasi dan pembiayaan perusahaan.

8. Kinerja Laporan Keuangan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Kusumadiyanto:2006) “Kinerja diartikan sebagai sesuatuyang dicapai/prestasi yang diperlihatkan/kemampuan kerja”. Kinerja yaitu berkemampuan dengan menggunakan tenaga. Sedangkan menurut menurut Riyanto (2001:354) “kinerja adalah kemampuan perusahaan di bidang keuangan yang dapat memberikan informasi tentang aliran dana baik datangnya data maupun untuk apa dana itu digunakan”.

Maksud kinerja keuangan menurut acuan diatas adalah kemampuan kerja manajemen yang dilihat dari sisi financial atau dalam hal ini melihat dari laporan keuangan suatu perusahaan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi. Penghasilan bersih (laba) sering ka1i digunakan sebagai ukuran kinerja. Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih ini adalah penghasilan (income) pada beban (expense).

Dengan menggunakan laporan keuangan sebagai informasi yang menyangkut posisi keuangan, kita dapat mengetahui kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dan pengambilan keputusan ekonomi. Posisi kinerja keuangan perusahaan yang dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas,

(37)

serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi menilai perubahan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai peruhahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan, sehingga dapat memperediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

9. Analisa Rasio Keuangan

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis rasio keuangan juga memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungksn dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan.

Yang dimaksud dengan rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lain dalam laporan keuangan hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana (Djarwanto, 2004:143).

Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyerderhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos-pos

(38)

tersebut dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

Analisa rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah “future oriented”. Oleh karena itu, penganalisa harus mampu menyesuaikan factor- faktor yang ada pada periode dan waktu ini dengan factor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan.

10. Variabel Dalam Evaluasi Kinerja Keuangan.

Variabel-variabel yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan, dalam hal ini adalah:

a. Aktiva

Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasanya dinyatakan dalam suatu satuan mata uang. Jenis sumber- sumber ekonomi atau 1azim disebut harta perusahaan bisa bermacam- macam. Ada kekayaan berupa barang-barang berwujud seperti tanah, gedung, dan mesin. Adapula yang berupa tagihan yang didalam istilah akuntansi disebut piutang dagang, dan ada pula dalam bentuk pembayaran dimuka (uang muka) atas jasa-jasa tertentu yang baru akan diterima dimasa yang akan datang, misalnya premi asuransi dibayar dimuka. Sementara dikatakan juga bahwa aktiva adalah sumber daya yang dikendalikan oleh

(39)

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu yang dibarapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa datang. Manfaat ekonomi dimasa depan yang berwujud dalam aktiva tetap adalah potensi aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung arus kas kepada perusahaan. Potensi ini dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktifitas operasional. Manfaat ekonomi digunakan dalam produksi barang dan jasa, ditukarkan dengan aktiva lain, digunakan untuk menyelesaikan kewajiban, atau dibagikan kepada pemilik perusahaan.

Aktiva perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi dimasa lalu, oleh karena itu transaksi atau peristiwa yang diharapkan terjadi dimasa depan tidak dengan sendirinya memunculkan aktiva.

Disamping itu ada hubungan erat antara terjadinya pengeluaran dan timbulnya aktiva, namun kedua peristiwa ini tidak perlu harus bersamaan untuk menentukan timbulnya suatu aktiva.

b. Kewajiban.

Kewajiban merupakan hutang perusahaan pada masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akanmengakibatkan arus keluar sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Kewajiban suatu perusahaan dapat diselesaikan dengan cara melakukan pembayaran kas, menyerahkan aktiva lain, memberi jasa, mengganti kewajiban dengan kewajiban lain, mengkonversi kewajiban menjadi ekuitas, atau dengan cara dihapuskan. Seperti halnya aktiva, kewajiban juga

(40)

timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Perlu dibedakan antara kewajiban sekarang dan komitmen dimasa depan. Keputusan manajemen untukmembeli aktiva dimasa depan (komitmen) tidak dengan sendirinya menimbulkan kewajiban sekarang.

c. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva setelah dikurangi semua kewajiban (aktiva bersih). Dalam perseroan terbatas, setoran modal oleh pemegang saham, saldo laba ditahan, penyisihan saldo laba, dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal dapat disajikan secara terpisah. Penyajian seperti ini berguna untuk mengidentifikasikan pembatasan hukum dan pembatasan lainnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan atau menggunakan ekuitas serta merefleksikan fakta bahwa berbagai pihak mempunyai hak yang berbeda.

Jumlah ekuitas yang disajikan pada neraca tergantung pada pengukuran aktiva dan kewajiban.

d. Penghasilan.

Penghasilan adalah manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanaman modal. Penghasilan meliputi pendapatan (Revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (normal) seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga deviden royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan

(41)

mencerminkan pos lainnya yang memenuhi defenisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan yang biasa.Penghasilan juga meliputi keuntungan yang belum direalisasi, misalnya aktiva jangka panjang. Pada laporan laba rugi, keuntungan biasanya dicantumkan terpisah dan dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan beban yang bersangkutan. Selain dapat diterimadalam berbagai bentuk aktiva (piutang, barang dan jasa), penghasilan dapat juga berasal dari penyelesaian kewajiban, misalnya penyerahan barang untuk melunasi pinjarilah.

e.Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban mencangkup kerugian (loss) maupun beban yang dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dari pelaksanaan aktifitas biasa ini meliputi antara lain beban pokok penjualan, gaji dan depresiasi, yang biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas, persediaan dana aktiva tetap. Kerugian mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktifitas perusahaan yang biasa.Kerugian ini dapat timbul dari bencana kebakaran, banjir maupun pelepasan aktiva tidak lancar.Definisi beban juga meliputi kerugian yang belum direalisasi misalnya kerugian karena selisih kurs

(42)

valuta asing.Pada laporan laba rugi, kerugian biasanya dicantumkan terpisah dan dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penghasilan yang bersangkutan.

11. Pendekatan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan.

Dalam mengukur kinerja keuangan, digunakan analisis keuangan karena analisis keuangan melibatkan penilaian terhadap keuangan dimasa akan datang. Tujuannya adalah untuk menemukan kelemahan-kelemahan didalam kinerja keuangan perusahaan yang dapat menyebabkan masalah- masalah dimasa akan datang, dan untuk menentukan kekuatan-kekuatan yang dapat diandalkan.

Rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, dikarenakan dapat dipergunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai kesehatan keuangan pemsahaan. Dalam hal ini dengan melihat laporan keuangan perusahaan yaitu neraca dan laporan laba rugi.Analisa laporan keuangan ini juga digunakan oleh manajemen untuk memonitor keadaan perusahaan dari satu periode keperiode lainnya. Adanya perubahan- perubahan yang tidak diharapkan akan segera diketahui, dan kemudian dicari langkah-langkah pemecahannya. Hal ini dapat diartikan bahwa perkembangan suatu perusahaan dibandingkan dengan masa lalunya.Setiap perkembangan yang tidak diinginkan harus segera diperbaiki dan diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan semula. Dalam menggunakan rasio-rasio keuangan perlu diperbaikan beberapa hal antara lain:

(43)

a. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilakukan. Untuk menilai keadaan pemsahaan secara keseluruhan, sejumlah rasio baruslah dinilai secara bersama-sama.

b. Perbandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama.

c. Sebaiknya perhitungan rasio keuangan didasarkan pada laporan keuangan yang sudah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belurn diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitungjuga akurang.

d. Yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa pelaporan akuntansi yang digunakan hampir sama.

Rasio keuangan atau Financial Rasw pada dasarnya dapat dibagi dalamtiga kelompok, yaitu rasio likuiditas dan aktifitas, debt ratio,serta profitability ratio. Selain hal tersebutjuga diperlukan analisis mengenai rentabilitas.

Uraian berikut merupakan teori pendekatan atau tolok ukur dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

1). Rasio Aktifitas.

Rasio aktifitas atau rasio efesiensi memberikan dasar bagi penilai mengenai efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya untuk mencetak angka penjualan. Hal ini dapat ditemukan pada tiap kategori aktiva yang diinvestasikan perusahaan. Rasio ini berkenaan dengan piutang dagang, persediaan, aktiva tetap

(44)

dan total aktiva. Dengan kata lain rasio aktifitas menunjukan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktifitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efesiensi perusahaan dalam industri.

2). Rasio Profitabilitas.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.Rasio profitabilitas membantu menjawab pertanyaan mengenai efektifitas manajemen perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktiva atau seumber penghasilan yang dipercayakan kepada mereka.Untuk kelangsungan hidupnya suatu perusahaan harus berada dalam keadaan menguntungkan atau profitable.

3) Rentabilitas

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Atau dapat juga dikatakan bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama kurun waktu atau periodetertentu.

4). Rasio likuiditas.

Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan suatuperusahaan untuk membayar semua kewajiban

(45)

financialnya. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas badan usaha berarti kemampuan perusabaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuiditas sehingga dapat memenuhi kewajiban financialnya pada saat ditagih.

5). Rasio Solvabilitas.

Solvabilitas perusahaan menunjukkan perusabaan untuk memenuhi segala kewajiban financialnya pada saat dilikuidasikan. Atau dengan kata lain solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang- hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Solvabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari neracanya. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya.

12. Penilaian Kinerja Keuangan.

Dalam menilai kinetja keuangan, suatu perusahaan menggunakan analisis rasio keuangan, angka-angka absolut atau rasio tidak akan memberikan arti apabila tidak dikomparasikan atau dibandingkan dengan angka lainnya.

Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman untuk dapat menentukan arti dari suatu rasio atau ukuran-ukuran lain yang dihitung. Salah satu acuan dalam

(46)

membandingkan dan manilai angka-angka atau rasio adalah dengan menggunakan analisis diskriptif, perbandingan prestasi dan posisi keuangan.

Dengan melihat kecendrungan angka-angka rasio tertentu dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio tersebut cendrung naik, turun atau relative konstan.

Dari gambaran tersebut dapat dideteksi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan, dalam hal ini PT Telkom.

13. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang PT. Telkom telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, baik dari kalangan akkdemis maupu praktisi secara organisasi kelembagaan maupun secara individual. Adapun peneliti terdahulu yang dijadikan rajukan bagi para peneliti yaitu:

Nama Tahun Judul Hasil

Dessy Dwi ratna pertiwi

Darminto Devi arah Azizah

2014

Analisa Rasio Keuangan sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Japfa

Compeed Indonesia Tbk dan PT. Charoen Pokhand Indonesia Tbk

Pada PT. Japfa Compeed Inonesia Tbk menunjukkan bahwa pada kondisi keuangannya kurang baik karena dari rasio likuiditas, rasio aktivitas dan profitabilitasnya yang mengalami fluktasi dan rasio hutang mengalami peningkatan sedangkan pada PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk dalam keadaan baik karena rasio likuiditas dan rasio hutang dalam keadaan sangat baik serta rasio aktivitas dan profitabilita dalam keadaan ukup baik.

(47)

B. Kerangka Pikir

Pada mulanya, laporan keuangan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan bagi suatu perusahaan. Namun dalam perekonomian modern sekarang, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Selain itu, laporan keuangan merupakan media penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta-hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut, perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Sutrisno (2001), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis (Munawir, 2002:5) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan). Laporan keuangan yang utama yang terdiri dari Neraca dan Laba Rugi sebenarnya memberikan informasi menyeluruh mengenai kondisi perusahaan. Oleh karena sifatnya menyeluruh, maka kedalaman informasi yang diperoleh berkurang. Apalagi diketahui sifat-sifat akuntansi itu sendiri mengandung berbagai hal yang menimbulkan keterbatasan dan

(48)

kelemahannya sendiri.Untuk tidak terjebak oleh masalah ini, di samping agar bisa menggali informasi yang lebih luas, maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan dapat memperluas dan mempertajam informasi yang disajikan oleh laporan keuangan. Kegiatan analisis ini dapat menggali dan mengungkapkan berbagai hal yang tersembunyi dalam laporan keuangan. Hasil analisis ini dapat memberikan informasi dengan tujuan screening, diagnosis, evaluasi, dan prediksi keadaan ekonomi perusahaan. Dengan demikian analisis laporan keuangan ini menjadi sangat bermanfaat bagi manajemen, investor dan pihak-pihak lainnya. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses membedah bedah laporan keuangan kedalam komponen-komponennya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan di antara komponen- komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.

Analisis laporan keuangan pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan dasar pertimbangan yang lebih layak dan sistematis dalam rangka memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Selain itu, analisis laporan keuangan juga akan mampu mengurangi dan mempersempit berbagai ketidakpastian. Dengan kata lain hasil analisis laporan keuangan akan membantu meniterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu metode analisis horizontal dan metode

(49)

analisis vertikal. Metode analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.

Gambar 2.1 Kerangka Piikir

C. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan landasan teori, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Diduga bahwa pengelolaan keuangan PT. Telkom (divisi regional area VII) Makassar telah berjalan secara efisien dan efektif”.

Analisis Laporan Keuangan

Metode Rasio Keuangan PT. Telkom (Devisi Regional Area VII Makassar)

Kinerja Keuangan Perusahaan

(50)

36

Dalam melakukan penelitian, penulis mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan masalah yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Nazir (2003, 54) menyatakan bahwa metode deskriptif analisis yaitu metode yang menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh kemudian membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara objek yang diteliti sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Telkom (Devisi Regional Area VII Makassar).

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini diperkirakan mulai bulan maret sampai dengan april tahun 2015.

B. Metode Pengumulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

(51)

1. Observasi

Observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala atau objek yang diteliti.

2. Wawancara

Yaitu, Tanya jawab secara lansung dengan staff dari pengelolah bagian keuangan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti , wawancara ini di laksanakan untuk memperoleh data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dari kegiatan perusahaan.

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, masalah, dan jurnal guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan pembahasan.

4. Mengakses Web dan Situs-situs Terkait

Metode ini digunakan untuk mencari informasi terkait dengan masalah yang diteliti.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data

(52)

a. Data kualitatif diproleh secara lisan aupun tulisan. Data kualitatif dalam hal ini adalah prosedur oprasional perusahaan.

b. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka . 1. Sumber data.

c. Data primer adalah data yang diproleh secara langsung

d. Data sekunder adalah data yang telah dibuat oleh orang lain sebelummya.

D. Metode analisis

Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan penekanan pada hal yang berhubungan dengan angka dan rumus tertentu dengan menggunakan metode analisis laporankeuangan. Adapun metode analisis laporan keuangan yang digunakan terdiri atas:

1. Ratio likuiditas 1.Current Rasio

a. Current Ratio (CR) =

b. Quick Test Ratio (QTR) =

Kas + investasi jangka pendek + piutang dagang bersih Kewajiban lancer

c. Net Working Capital (NWC)=

___Aktiva Lancar____

Kewajiban lancar

Aktiva lancar – kewajiban lancar Kewajiban lancar

(53)

Rule of thumb (pedoman) dalam menganalisis adalah current ratio antara 100%

s.d. 200% berarti banyak aktiva yang menganggur (Darsono dan Ashari, 2005:52).

2. Ratio Solvabilitas

a. Debt To Asset Ratio DAR =

b. Debt To Equity Ratio =

c. Equity Multiplier =

d. Interest Coverage =

Rule of thumb dari rasio solvabilitas adalah maksimal 100%. Artinya perusahaan banyak mengandalkan modal dari dalam, bukan utang (Darsono dan Ashari, 2005:54).

3. Ratio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin (GPM) =

b. Net Profit Margin (NPM) =

c. Return On Asset (ROA) =

Total Kewajiban Total Aktiva

Total kewajiban Total equitas Total Aktiva Total Ekuitas

_____EBIT___

Biaya bunga

Penjualan Bersih – HPP Penjualan Bersih

___Laba Bersih__

Penjualan Bersih

Laba Bersih Total Aktiva

___Laba Bersih__

Rata-Rata Eqiutas

(54)

d. Return On Equity (ROE) =

e. Earning Per Share (EPS) =

f. Payout Ratio (PR) =

g. Retention Ratio (RR) =

h. Productivity Ratio (PR) =

Rule of thumb pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil rasio harus lebih besar dari bunga deposito berjangka satu tahun. Jika hasil perhitungan rasio lebih kecildari suku bunga satu tahun, maka hasil investasi yang dilakukan lebih kecil daripada investasi pada deposito berjangka (Darsono dan Ashari, 2005:56).

4. Ratio Aktivitas

a. Receivable Turn Over (RTO) =

b. Rata-Rata Penerimaan Piutang (RPP) =

c. Inventory Turn Over (ITO) =

d. Lama Persediaan Mengendap =

_________Laba Bersih_____

Jumlah Saham Yang Beredar Deviden kas

Laba bersih

Laba ditahan tahun berjalan Laba bersih

Penjualan bersih Rata-rata aktiva

____Penjualan Bersih___

Rata-Rata Piutang Dagang

_______365________

Receivable Turn Over

Harga Pokok Penjualan Rata-Rata Persediaan

_______365_____

Inventory turn over

(55)

e. Total Asset Turn Over (TATO) =

Rule of thumb receivable turn over adalah sekitar 6 – 12 kali sehingga waktu mengendap piutang adalah 30 sampai 60 hari. Untuk persediaan stok berkisar 30 – 45 hari . total asset turn over bagi perusahaan yang produktif harus di atas 1 (Darsono dan Ashari, 2005:59).

Rata-rata total aktiva

(56)

42 A. Sejarah Singkat Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan dan diukur dengan bantuan rasio keuangan.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :

Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel

(57)

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tsahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

PT. Telkom ( Persero )

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.

Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT

(58)

INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

B. Struktur Organisasi

Dalam tim manajemen PT. Telkom terdiri atas dua kepemimpinan yaitu Komisaris dan Direksi. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari tim manajemen dari PT. Telkom

Gambar 1.2

Struktur Komisaris PT. Telkom

Sumber: situs web PT. Telkom

Berdasarkan bagan struktur organisasi dewan Komisaris diatas dapat dilihat bahwa PT. Telkom dipimpin oleh Komisaris utama dibantu oleh dua orang Komisaris dan duan orang Komisaris Independent.

Komisaris Independent Komisaris Independent Komisaris

Komisaris Utama

Komisaris

(59)

Gambar 1.3

Struktur Direksi PT. Telkom

Sumber: situs web PT. Telkom

C. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup bisnis kami kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya Perusahaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:

Direktur Information Teknologi

Direktur Utama

Direktur Keuangan

Direktur Human Teknologi

Direktur Enterprise

&

Wholesale

Direktur Compliance

& Risk Manageme

Direktur Konsumer Direktur

Network

& Solution

(60)

a. Usaha Utama

1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Usaha Penunjang

1. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

D. Visi, Misi dan Motto 1. Visi

PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai

(61)

perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .

2. Misi

PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen

a. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .

b. Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.

c. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.

d. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

E. Motto

Setiap perusahaan khususnya perusahaan besar tentu memiliki suatu motto atau slogan sebagai bentuk pencitraan perusahaannya. Motto juga biasa digunakan sebagai identitas suatu perusahaan. Suatu motto tentu mempunyai suatu maksud yang ingi di sampaika suatu perusahaan kepada stakeholders (pelanggan, mitra kerja, pemegang saham, competitor, masyarakat). Begitu juga dengan PT. Telkom yang mempunyai motto “Commited 2 U”.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Piikir
Gambar 2. Logo Telkom
Table 1.1 rasio likuiditas PT. Telkom (Devisi regional area VII) Makassar tahun 2012 - 2014 Keterangan Tahun 2012 2013 2014 Kas 7.805.460.000.000 9.120.000.000.000 9.634.000.000.000 Investasi Jangka Pendek 359.507.000.000 370.000.000.000 361.000.000.000 Pi
Tabel 1.2 rasio solvabilitas PT. Telkom (devisi regional area VII) Makassar tahun 2012 -2014 Keterangan Tahun 2012 2013 2014 Total Aktiva 97.559.606.000.000 100.501.000.000.000 103.054.000.000.000 Total Kewajiban 47.636.512.000.000 44.086.000.000.000 42.07
+3

Referensi

Dokumen terkait

Laporan kerja praktik bagi khazanah ilmu pengetahuan yaitu dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber bacaan bagi mahasiswa D-III Perbankan Syariah untuk

Dengan demikian adanya pemahaman karakteristik, identifikasi kebutuhan dan pelanggan Perguruan Tinggi memberikan harapan bahwa pelayanan yang diberikan akan mampu memberikan

Memberlakukan mediasi dan hakam secara bersamaan dalam perkara perceraian (tanpa kumulasi) dari satu sisi, hakim dipandang telah memberlakukan prosedur acara yang sama

Dalam proses ini digunakan menggergaji bentuk dari komponen bagian bagian karya sesuai dengan pola gambar yang telah dibuat, seperti dalam pembuatan lengkungan dan motif pada

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan. sistem closed feedback yang terintegrasi dalam

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kekuatan serta berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

"Ungkapan mana lagi yang lebih mengandung makna yang jelas daripada sabda Nabi Saw, "Barangsiapa yang menaikinya, niscaya ia akan selamat, dun barangsiapa yang

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh apa tingkat kemiripan visual yang ditampilkan poster film horor Indonesia terhadap poster film luar negeri, apa