• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep diatas,maka dirumuskan bahwa hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun 2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan net profit margin 2. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty.selama tahun

2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan return on assets 3. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun

2014-2018 mengalami peningkatan berdasarkan return on equity

4. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun 2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan Gross Profit Margin 5. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun

2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan Return On Investment

29

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuantitatif deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan terhadap data-data kuantitatif yang berupa laporan keuangan. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisa serta menginterpretasikan data yang berhubungan dengan masalah dan membandingkan dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan kemudian mengambil kesimpulan.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan di Bursa efek indonesia 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diharapkan prosesnya selama 2 bulan, terhitung mulai bulan Oktober- November tahun 2019.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka angka yang dapat dihitung. Dalam hal ini data yang merupakan laporan keuangan PT.

Alam Sutera Realty

2. Sumber Data

Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau tidak langsung berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekundar. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah data jumlah keuangan yang ada, dan beberapa data lainya yang terkait dengan perusahaan sebagai objek dalam penelitian.

D. Definisis Operasional variabel dan Pengukuran 1. Definisi Operasional Variabel

Untuk mengetahui Analisis Rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan Maka Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin, Return On Asset dan Return On Equity, Gross profit Margin, Return On Investment sebagai Variabel bebas (Indevendent) dan Kinerja Keuangan sebagai Variabel terikat (dependent). Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) ( X1)

Menurut Alexandri (2015:200), NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengahsilkan keuntungan bersih setelah di potong pajak. NPM keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan penjualan bersih. Melalui rasio ini kita dapat mengetahui sampai sejauh

mana efisiensi perusahaan dalam mencapai volume untuk menghasilkan laba yang diharapkan.

Rumus

Margin laba bersih = Laba bersih

Penjualan bersihx 100%

b. Tingkat Pengembalian Aset (Return On Assets) ( X2)

Menurut Mardianto (2014:196), ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Semakin besar ROA semakin besar ula tingkat keuntungn yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Return on Assets (ROA) rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama suatu periode.

Rumus

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

c. Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Equity) (X3)

Menurut Harahap (2016:156), ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi pada pemegang saham.

Angka tersebut menunjukan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. ROE diukur dalam satuan persen.

Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar.

Rumus

Return On Equity = Laba bersih

Total Equitasx 100%

d. Gross profit Margin ( GPM)

Gross Profit Margin adalah margin laba kotor yang menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.

Rumus

Gross profit Margin = Laba kotor

Penjualanx100 e. Return On Investement (ROI)

Rasio ini menunjukkan hasil (return)a tas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini merupakan suatu ukuran tentang keefektivitasan manajemen dalam mengelolah investasinya.

Rumus

Return On Investement =Laba bersih setelah pajak

Total Aktiva x 100%

2. Skala Dan Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan adalah Skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai sifat skala pengukuran yang mempunya sifat skala interval ditambah sifat lain yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang ditunjukkan kepada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurukan, mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan.

Skala Rasio menggunakan titik baku mutlak (titik nol mutlak) angka pada rasio skala menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek yang diukur, tidak sedangkan besar atau satuan ukur ditetapkan dengan

satuan perjanjian tertentu. pada skala rasio jarak dan waktu pengukuran perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan penjualan yang dicapai

Rasio

2. ROA

(X2)

ROA merupakan Rasio untuk

mengukur kemampuan

ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia pemegang saham perusahaan.

Rasio

4. GPM

(X4)

GPM merupan margin laba kotor yang menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.

Rasio

5. ROI

(X5)

ROI Rasio ini menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiya yang Rasio

digunakan dalam perusahaan.

6. Kinerja Keuangan (Y)

Kinerja Keuangan Merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelksanaan secara baik dan benar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam rangka untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menelaah dokumen-dokumen serta bahan-bahan yang diperoleh dari perusahaan yang berkaitan dengan data yang diperlukan peneliti.

2. Studi Kepustakaan (library research)

Peneliti ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yang berasal dari literatu-literatur, buku-buku perpustakaan, kumpulan informasi dari jaringan internet yang disediakan oleh perusahaan, peraturan-peraturan pemerintah dan keterangan-keterangan yang lain berhubungan dengan pembahasan penulis.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi yang sebaik-baiknya dengan asumsi agar sasaran dalam penulisan dapat tercapai, maka penulis akan menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi untuk memperoleh data yang akurat.

2. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen perusahaan serta arsip-arsip perusahaan yang ada kaitanya dengan masalah yang akan dibahas.

G. Teknik Analisis Data

Analisa data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode analisa deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana penilaian kinerja dengan menggunakan angka rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan PT. Alam Sutera Realty untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data- data yang dibutuhkan seperi laporan keuangan 2. Menghitung data dengan menggunakan rasio profitabilitas.

3. Mengindentifikasi data yang ditelah dihitung dengan menggunakan rasio yang merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara hasil pembanding/pengukur dengan kaidah teoritis yang berlaku.

4. Menyimpulkan masalah yang terjadi dari hasil perhitungan rasio untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut.

37 A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdiri PT. Alam Sutera Realty

PT. Alam Sutera Realty tbk. didirikan pada tanggal 3 1993 November dengan nama PT. Adhihutama Manunggal Oleh Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga yang mempokuskan kegiatan usahanya di bidang proferti.

Perusahaan mengganti nama menjadi PT. Alam Sutera Realty dengan Akta tertanggal 19 september 2007 No. 71 dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di jakarta. Pada 18 Desember 2007, perusahaan menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran umum di Bursa Efek indonesia. Setelah lebih dari 19 tahun sejak didirikan perusahaan telah menjadi pengembang properti terintegrasi yang memfokuskan kegiatan usahanya dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersal, kawasan industri, dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan perhotelan (pengembangan kawasan terpadu). Pada tahun 1994, perusahaan mulai mengembangkan proyek pertama di sebuah kawasn terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di Serpong, Tanggerang. Pengembangan tahap pertama dari Alam Sutera sudah selesai dilakukan, dan saat ini perusahaan memfokuskan untuk pengembangan tahap kedua yang lebih menitik beratkan kepada pembangunan area komersal. Seiring dengan pengembangan Alam Sutera tahap kedua, pada tahun 2012 perusahaan juga memasarkan beberapa cluster baru di proyek Suvarna padi Golf Estate, Pasar kemis, Tangerang dan melakukan akuisisi atas beberapa aset lokasi strategis di Bali dan gedun perkantoran di Jakarta.

2. Visi Dan Misi PT. Alam Sutera Realty VISI:

Menjadi pengembangan proferty nasional yang terkemuka dengan mengutamakan peningkatan nilai tambah seluruh pemangku kepentingan.

MISI:

Memposisikan perusahaan menjadi pengembang proferti yang mengutamakan pelayanan Prima Produk inovatif sesuai kebutuhan konsimen dan memaksimalkan potensi setiap proferti yang di kembangkan

3. Struktur Organisasi PT. Alam Sutera Realty

Board of commissiiners

Boards of Directors

Corporate Secretary Internal Audit

Finance dan Accounting

Marketing dan Sales

Project

Devloment Human Resources dan General Affair

Bussinesu

nit Land

Audit Commite

Komite Remunerasi dan Nominasi

4. Tugas dan wewenang masing-masing Fungsi dalam struktur organisasi PT. Alam Sutera Realty

a. Boards Of Commissioners (Dewan Komisaris)

Dewasa ini Komisaris perusahaan berjumlah 5 orang, termasuk 2 orang Komisaris Independen. Sesuai dengan Anggaran dasar perusahaan, Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangat kembali. Tugas utama komisaris adalah melakukan pengawasn atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat pada direksi. Dalam melakukan fungsi pengawasan, Komisaris di bantu oleh Komite Audit.

Komisaris mempunyai akses penuh terhadap semua laporan dan informasi yang di miliki perusahaan serta berhak mendapatkan penjelasan atas laporan dan informasi tersebut. Dewan Komisaris, setiap waktu dan dengan menyebutkan alasanya, berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota direksi apabila anggota direksi tersebut bertindak bertentangandengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Boards of Directur (Dewan Direksi)

Dewasa ini Komisaris Perusahaan 5 orang, termasuk 1 orang direksi tidak terafilasi. Sesuai anggaran dasar perusahaan, Direksi diangkat oleh Rapat umum pemegang saham untuk masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangkat kembali. Tugas utama direksi adalah melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuanya. Directur Utama dan salah seorang Directur dalam hal Directur utama berhalangan,

bersama-sama berhak dan bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan.

c. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Selama menjalankan tugasnya, anggota direksi bertemu secara berkala atau jika di perlukan, pada tahun 2008 dewan komisaris dan direksi mengadakan masing-masing 4 kali rapat untuk mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu berkenan dengan perkembangan perusahaan.

d. Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Pembentukan komite ini ditujukan untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi dewan komisaris, antar lain: memastikan laporan keuangan perusahaan, mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap peruturan perundangan berlaku, serta menjaga indevensi sekaligus mengeketifkan fungsi dan kerja Audit, baik Auditor elksternal maupun internal. Komite Audit minimal terdiri atas 3 Orang, termasuk 1 orang ketua komite Audit di rangkap oleh komisaris independen dan di tunjuk oleh dewan komisaris komite audit mengadakan rapat minimal 1 kali dala sebulan dan wajib menyampaikan laporan tahuhan atas kegiatan komite kepada dewan komisaris.

5. Sekretaris Prusahaan

Sekretaris perseroan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. Berikut ini adalah fungsi dan peran Sekretaris perseroan:

a. Sebagai koordinator dalam merencanakan melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap semua aspek yang berkaitan dengan hubungan antara perseroan dan stakeholders untuk terciptanya

pemahaman, hubungan yang harmonis dan dukungan masyarakat terhadap perseroan.

b. Sebagi penghubung antara perseroan khususnya dalam membangun komunikasi dengan pihak pihak eksternal, sehingga mampu meminimalisasi kerancuan atau kebingungan yang dapat mempengaruhi kinerja dan citra perseroan.

c. Merencanakan dan melaksanakan Rapat Komisaris, Direksi, dan Komite Audit. Menyelenggarakan Rapat Umum pemegang Saham, investor dan analisis.

d. Menyimpan dan mendokumentasikan semua kegiatan perusahaan.

e. Mengikuti perkembangan pasar modal, Khususnya peraturan perutaran berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi dan Komisaris tentang ketentuan pasar modal.

f. Mengkomunikasikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai prosfek, kinerja dan perkembangan perusahaan kepada pemegang saham dan investor serta masyarakat pasar modal untuk memberikan pemahaman yang baik antara perusahaan dengan otoritas pasar modal dan bursa pemegang saham, investor serta analisis

6. Pengendalian internal

Manajemen percaya sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan produser yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi resiko yang akan timbul. Manajemen menyadari bahwa

sistem pengendalian internal yang sudah diterpkan ini tidak menjamin tidak ada resiko penyelewengan ataupun resiko lainya.

7. Uraian pekerjaan PT. Alam Sutera Realty

Secara garis besar tugas dan tanggung jawab dari masing masing departemen adalah sebagi berikut :

a. Finance dan Accounting

1. Menjurnal seluruh transaksi seluruh perusahaan.

2. Membuat laporan keuangan perusahaan.

3. Memberikan informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan sebagai alat untuk menentukan langkah dan startegi perusahaan.

4. Menjaga kelancaran seluruh kegiatan dalam segi keuangan secara terkordinasi dan terkendali.

b. Marketing Departement

a. Mencari konsumen baru untuk perusahaan.

b. Merencanakan target penjualan.

c. Melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.

d. Melakukan kegiatan pengembangan dalam kegiatan pemasaran dan sumber daya manusia.

c. Project Departement

1. Melakukan kegiatan pembangunan.

2. Melakukan perencanaan atas pembangunan rumah yang akan di pasarkan.

3. Membuat anggaran biaya untuk kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

d. General Affairs

1. Mengurus perizinan atas tanah dan bangunan yang akan di kelolah.

2. Mengurus sertifikat atas tanah dan rumah.

3. Mengurus pajak atas pembangunan (PBB) dan persuratan atas kepemilikan rumah setah di beli konsumen.

e. Strategic business unit

1. Merencanakan pembangunan atas rumah yang di pasarkan dengan model yang menarik.

2. Membangun Fasilitas atas perumahan seperti taman, sport center dan pasar modern.

3. Melakukan pengembangan dan pemeliharaan atas fasilitas yang di bangun di kawasan perumahan tersebut.

8. Kinerja Usaha Terkini PT. Alam Sutera Realty

Kinerja usaha pada dasarnya merupakan tolak ukur dalam menilai suatau perusahaan baik atau tidak. Kinerja usaha dapat dilihat dari banyak faktor dan tergantung dari sudut pandang pihak yang melakukan penilaian.

Adapun faktor usaha terkini yang telah dicapai oleh PT. Alam Sutera Realty antara lain:

1. PT. Jasa Marga (persero) Tbk bekerja sama dengan PT. Alam Sutera Realty dan Panin Bank menggelar acara penanaman pohon trembesi disektor akses tol Alam Sutera di KM 15+400 Tol Jakarta Merak.

2. Alam Sutera merupakan sebuah kawasan terpadu (mixed-use develoment) yang terdiri atas lahan seluas lebih dari 700 hektar di wilayah Serpong Tanggerang Kawasan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1994 lalu ini telah menjelma menjadi sebuah kota mandiri mapan, dinamis

dan menjadi primoda di wilayah barat Jakarta. Hadirnya Akses tol Alam Sutera di KM 15 tol Jakarta-Merak.

3. Sebagai Kawasan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan.

Seluruh proses perencanaan maupun pelaksanaan dalam pengembangan kawasan merupakan implementasi dari ecological planning method, di mana dalam setiap pengembangannya Alam Sutera selalu mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor fotografi, hidrologi, akses,s hingga demografi.

B. Deskriptif Data Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan gambaran tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian yang terdiri atas variabel penelitian. Dalam penelitian ini juga termasuk data atau keterangan yang terkait dengan laporan keuangan yang dilakukan oleh peneliti. Data yang diperoleh merupakan data kondisi keuangan PT.Alam Sutera Realty dari tahun 2014-2018. Data ini diperoleh dari laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi.Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang mengacu pada kondisi perusahaan. Salah satu pendekatan adalah dengan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan standar industri atau lini usaha dimana perusahaan secara dominan beroperasi. Berikut adalah tabel standar rasio industri rata- rata:

Tabel 4.1

Standar Rasio Industri Profitabilitas Net Profit Margin Return On Assets

Return On Equity

% Krateria % Krateria % Krateria

>20 Sangat Baik >30 Sangat Baik >40 Sangat Baik

20 Baik 30 Baik 40 Baik

15 Cukung 25 Cukung 30 Cukung

10 Kurang 20 Kurang 25 Kurang

<10 Sangat Kurang <20 Sangat Kurang <25 Sangat Kurang Sumber: Kasmir (2013:134)

Tabel 4. 2

Standar Rasio Industri Profitabilitas

Gross Profit Margin Return On Investment

% Krateria % Krateria

>30 Sangat Baik >30 Sangat Baik

20 Baik 30 Baik

15 Cukung 25 Cukung

10 Kurang 20 Kurang

<10 Sangat Kurang <10 Sangat Kurang Sumber: Meutia Dewi ( 2017:13)

C. Hasil Penelitian

Dalam analisis ini peneliti melakukan tahapan-tahapan perhitungan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menghitung Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.

Efektifitas disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Kebijakan yang diambil perusahaan dalam menentukan laba dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya pun rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE). Gross profit margin (GPM), Return On Investment (ROI)

a. Net Profit Margin (NPM)

NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah di potong pajak Adapun perhitungan rasio Net Profit Margi (NPM) adalah sebagai berikut

1. Net profit Margin tahun 2014 – 2018 a. Net Profit Margin pada tahun 2014

Laba bersih pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.1.176.955.123 sedangkan penjualan pada tahun 2014 sebesar Rp.3.630.914.07 jadi, Net profit Margin pada tahun 2014 adalah

Net Profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100%

= 1.176.955.123

3.630.914 x 100%= 32,41%

b. Net Profit Margin tahun 2015

Laba bersih pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.686.484.951 sedangkan penjualan pada tahun 2015 sebesar Rp.2.783.700.318 jadi, Net profit Margin pada tahun 2015 adalah

Net profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100%

= 686.484.951

2.783.700.318x 100% = 24,66%

c. Net Profit Margin tahun 2016

Laba bersih pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.520.649.362 sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp.2.715.688.780 jadi Net profit Margin pada tahun 2016 adalah

Net profit Margin =Laba bersih

penjualan x100% 520.649.

2.715.688.780x 100% =19,17%

d. Net Profit Margin tahun 2017

Laba bersih pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.1.377.949.750 sedangkan penjualan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.3.917.107.089 jadi, Net Profit Margin pada tahun 2017 adalah

Net Profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100% 1.377.949.750

3.917.107.098x 100% = 35,17%

e. Net Profit Margin tahun 2018

Laba bersih pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.978.665.528 sedangkan penjualan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.3.975.258.160 jadi, Net Profit Margin pada tahun 2018 adalah

et Profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100% 978.665.528

3.975.258.160x 100% = 24,61%

b. MenghitungReturn On Asset(ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Adapun rumus dan perhitungan Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut

1. Return On Assetstahun 2014-2018 a. Return On Asset tahun 204

Laba bersih yang diperoleh pada tahun tahu 2014 adalah sebesar Rp.1.176.955.123 sedangkan pada tahun 2014 total Aset adalah sebesar Rp.16.924.366.954 jadi, Return On Aset pada tahun 2014 adalah:

Return On Asset Laba bersih

total Aset x10% = 1.176.955.123

16.924.366.954x100% = 6,95%

b. Return On Assets tahun 2015

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp.686.484.951 sedangkan total Asset pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.18.709.870.126 jadi, Return On Aset pada tahun 2015 adalah:

Return On Assett =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 686.484.951

18.709.870.126x 100%= 3,66%

c. Return On Assets tahun 2016

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.520.649.362. Sedangkan pada total Asset pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp.20.186.130.682 jadi, Return On Assets pada tahun 2016 adalah:

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 520.649.362

20.186.130.682x100% =2,57%

d. Return On Assets tahun2017

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.1.377.949.750 sedangkan pada tahun 2017 total Assets memperoleh sebesar R.p 20.728.430.478 jadi, Return On Assets pada tahun 2017 adalah:

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 1.377.949.750

20.728.430.487 100% = 6,64%

e. Return On Assets tahun 2018

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.978.665.528 sedangkan pada tahun 2018 total Assets memperoleh

sebesar Rp. 20.890.925.564 jadi, Return On Assets pada tahun 2018 adalah:

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 978.665.528

20.890.925.564x 100%= 4,68%

c. Return On Equity (ROE)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu. Adapun rumus dan perhitungan Return On Equity (ROE) adalah sebagai berikut:

1. Return On Equity tahun 2014 - 2018 a. Return On Equity tahun 2014

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp.1.176.955.123 sedangkan total equitas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.6.371.193.934 jadi, Return On Equity pada tahun 2014 adalah:

Return On Equity= Laba bersih

Total Aset x 100%

= 1.176955.123

6.371.193 x100%= 18,47%

b. Return On Equity tahun 2015

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar

Dokumen terkait