• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

4. Tugas dan wewenang Masing-masing Fungsi dalam

a. Boards Of Commissioners (Dewan Komisaris)

Dewasa ini Komisaris perusahaan berjumlah 5 orang, termasuk 2 orang Komisaris Independen. Sesuai dengan Anggaran dasar perusahaan, Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangat kembali. Tugas utama komisaris adalah melakukan pengawasn atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat pada direksi. Dalam melakukan fungsi pengawasan, Komisaris di bantu oleh Komite Audit.

Komisaris mempunyai akses penuh terhadap semua laporan dan informasi yang di miliki perusahaan serta berhak mendapatkan penjelasan atas laporan dan informasi tersebut. Dewan Komisaris, setiap waktu dan dengan menyebutkan alasanya, berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota direksi apabila anggota direksi tersebut bertindak bertentangandengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Boards of Directur (Dewan Direksi)

Dewasa ini Komisaris Perusahaan 5 orang, termasuk 1 orang direksi tidak terafilasi. Sesuai anggaran dasar perusahaan, Direksi diangkat oleh Rapat umum pemegang saham untuk masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangkat kembali. Tugas utama direksi adalah melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuanya. Directur Utama dan salah seorang Directur dalam hal Directur utama berhalangan,

bersama-sama berhak dan bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan.

c. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Selama menjalankan tugasnya, anggota direksi bertemu secara berkala atau jika di perlukan, pada tahun 2008 dewan komisaris dan direksi mengadakan masing-masing 4 kali rapat untuk mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu berkenan dengan perkembangan perusahaan.

d. Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Pembentukan komite ini ditujukan untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi dewan komisaris, antar lain: memastikan laporan keuangan perusahaan, mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap peruturan perundangan berlaku, serta menjaga indevensi sekaligus mengeketifkan fungsi dan kerja Audit, baik Auditor elksternal maupun internal. Komite Audit minimal terdiri atas 3 Orang, termasuk 1 orang ketua komite Audit di rangkap oleh komisaris independen dan di tunjuk oleh dewan komisaris komite audit mengadakan rapat minimal 1 kali dala sebulan dan wajib menyampaikan laporan tahuhan atas kegiatan komite kepada dewan komisaris.

5. Sekretaris Prusahaan

Sekretaris perseroan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. Berikut ini adalah fungsi dan peran Sekretaris perseroan:

a. Sebagai koordinator dalam merencanakan melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap semua aspek yang berkaitan dengan hubungan antara perseroan dan stakeholders untuk terciptanya

pemahaman, hubungan yang harmonis dan dukungan masyarakat terhadap perseroan.

b. Sebagi penghubung antara perseroan khususnya dalam membangun komunikasi dengan pihak pihak eksternal, sehingga mampu meminimalisasi kerancuan atau kebingungan yang dapat mempengaruhi kinerja dan citra perseroan.

c. Merencanakan dan melaksanakan Rapat Komisaris, Direksi, dan Komite Audit. Menyelenggarakan Rapat Umum pemegang Saham, investor dan analisis.

d. Menyimpan dan mendokumentasikan semua kegiatan perusahaan.

e. Mengikuti perkembangan pasar modal, Khususnya peraturan perutaran berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi dan Komisaris tentang ketentuan pasar modal.

f. Mengkomunikasikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai prosfek, kinerja dan perkembangan perusahaan kepada pemegang saham dan investor serta masyarakat pasar modal untuk memberikan pemahaman yang baik antara perusahaan dengan otoritas pasar modal dan bursa pemegang saham, investor serta analisis

6. Pengendalian internal

Manajemen percaya sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan produser yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi resiko yang akan timbul. Manajemen menyadari bahwa

sistem pengendalian internal yang sudah diterpkan ini tidak menjamin tidak ada resiko penyelewengan ataupun resiko lainya.

7. Uraian pekerjaan PT. Alam Sutera Realty

Secara garis besar tugas dan tanggung jawab dari masing masing departemen adalah sebagi berikut :

a. Finance dan Accounting

1. Menjurnal seluruh transaksi seluruh perusahaan.

2. Membuat laporan keuangan perusahaan.

3. Memberikan informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan sebagai alat untuk menentukan langkah dan startegi perusahaan.

4. Menjaga kelancaran seluruh kegiatan dalam segi keuangan secara terkordinasi dan terkendali.

b. Marketing Departement

a. Mencari konsumen baru untuk perusahaan.

b. Merencanakan target penjualan.

c. Melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan.

d. Melakukan kegiatan pengembangan dalam kegiatan pemasaran dan sumber daya manusia.

c. Project Departement

1. Melakukan kegiatan pembangunan.

2. Melakukan perencanaan atas pembangunan rumah yang akan di pasarkan.

3. Membuat anggaran biaya untuk kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

d. General Affairs

1. Mengurus perizinan atas tanah dan bangunan yang akan di kelolah.

2. Mengurus sertifikat atas tanah dan rumah.

3. Mengurus pajak atas pembangunan (PBB) dan persuratan atas kepemilikan rumah setah di beli konsumen.

e. Strategic business unit

1. Merencanakan pembangunan atas rumah yang di pasarkan dengan model yang menarik.

2. Membangun Fasilitas atas perumahan seperti taman, sport center dan pasar modern.

3. Melakukan pengembangan dan pemeliharaan atas fasilitas yang di bangun di kawasan perumahan tersebut.

8. Kinerja Usaha Terkini PT. Alam Sutera Realty

Kinerja usaha pada dasarnya merupakan tolak ukur dalam menilai suatau perusahaan baik atau tidak. Kinerja usaha dapat dilihat dari banyak faktor dan tergantung dari sudut pandang pihak yang melakukan penilaian.

Adapun faktor usaha terkini yang telah dicapai oleh PT. Alam Sutera Realty antara lain:

1. PT. Jasa Marga (persero) Tbk bekerja sama dengan PT. Alam Sutera Realty dan Panin Bank menggelar acara penanaman pohon trembesi disektor akses tol Alam Sutera di KM 15+400 Tol Jakarta Merak.

2. Alam Sutera merupakan sebuah kawasan terpadu (mixed-use develoment) yang terdiri atas lahan seluas lebih dari 700 hektar di wilayah Serpong Tanggerang Kawasan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1994 lalu ini telah menjelma menjadi sebuah kota mandiri mapan, dinamis

dan menjadi primoda di wilayah barat Jakarta. Hadirnya Akses tol Alam Sutera di KM 15 tol Jakarta-Merak.

3. Sebagai Kawasan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan.

Seluruh proses perencanaan maupun pelaksanaan dalam pengembangan kawasan merupakan implementasi dari ecological planning method, di mana dalam setiap pengembangannya Alam Sutera selalu mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor fotografi, hidrologi, akses,s hingga demografi.

B. Deskriptif Data Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan gambaran tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian yang terdiri atas variabel penelitian. Dalam penelitian ini juga termasuk data atau keterangan yang terkait dengan laporan keuangan yang dilakukan oleh peneliti. Data yang diperoleh merupakan data kondisi keuangan PT.Alam Sutera Realty dari tahun 2014-2018. Data ini diperoleh dari laporan keuangan dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi.Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang mengacu pada kondisi perusahaan. Salah satu pendekatan adalah dengan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan standar industri atau lini usaha dimana perusahaan secara dominan beroperasi. Berikut adalah tabel standar rasio industri rata- rata:

Tabel 4.1

Standar Rasio Industri Profitabilitas Net Profit Margin Return On Assets

Return On Equity

% Krateria % Krateria % Krateria

>20 Sangat Baik >30 Sangat Baik >40 Sangat Baik

20 Baik 30 Baik 40 Baik

15 Cukung 25 Cukung 30 Cukung

10 Kurang 20 Kurang 25 Kurang

<10 Sangat Kurang <20 Sangat Kurang <25 Sangat Kurang Sumber: Kasmir (2013:134)

Tabel 4. 2

Standar Rasio Industri Profitabilitas

Gross Profit Margin Return On Investment

% Krateria % Krateria

>30 Sangat Baik >30 Sangat Baik

20 Baik 30 Baik

15 Cukung 25 Cukung

10 Kurang 20 Kurang

<10 Sangat Kurang <10 Sangat Kurang Sumber: Meutia Dewi ( 2017:13)

C. Hasil Penelitian

Dalam analisis ini peneliti melakukan tahapan-tahapan perhitungan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menghitung Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.

Efektifitas disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Kebijakan yang diambil perusahaan dalam menentukan laba dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya pun rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE). Gross profit margin (GPM), Return On Investment (ROI)

a. Net Profit Margin (NPM)

NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah di potong pajak Adapun perhitungan rasio Net Profit Margi (NPM) adalah sebagai berikut

1. Net profit Margin tahun 2014 – 2018 a. Net Profit Margin pada tahun 2014

Laba bersih pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.1.176.955.123 sedangkan penjualan pada tahun 2014 sebesar Rp.3.630.914.07 jadi, Net profit Margin pada tahun 2014 adalah

Net Profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100%

= 1.176.955.123

3.630.914 x 100%= 32,41%

b. Net Profit Margin tahun 2015

Laba bersih pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.686.484.951 sedangkan penjualan pada tahun 2015 sebesar Rp.2.783.700.318 jadi, Net profit Margin pada tahun 2015 adalah

Net profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100%

= 686.484.951

2.783.700.318x 100% = 24,66%

c. Net Profit Margin tahun 2016

Laba bersih pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.520.649.362 sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp.2.715.688.780 jadi Net profit Margin pada tahun 2016 adalah

Net profit Margin =Laba bersih

penjualan x100% 520.649.

2.715.688.780x 100% =19,17%

d. Net Profit Margin tahun 2017

Laba bersih pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.1.377.949.750 sedangkan penjualan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.3.917.107.089 jadi, Net Profit Margin pada tahun 2017 adalah

Net Profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100% 1.377.949.750

3.917.107.098x 100% = 35,17%

e. Net Profit Margin tahun 2018

Laba bersih pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.978.665.528 sedangkan penjualan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.3.975.258.160 jadi, Net Profit Margin pada tahun 2018 adalah

et Profit Margin =Laba bersih

penjualan x 100% 978.665.528

3.975.258.160x 100% = 24,61%

b. MenghitungReturn On Asset(ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Adapun rumus dan perhitungan Return On Asset (ROA) adalah sebagai berikut

1. Return On Assetstahun 2014-2018 a. Return On Asset tahun 204

Laba bersih yang diperoleh pada tahun tahu 2014 adalah sebesar Rp.1.176.955.123 sedangkan pada tahun 2014 total Aset adalah sebesar Rp.16.924.366.954 jadi, Return On Aset pada tahun 2014 adalah:

Return On Asset Laba bersih

total Aset x10% = 1.176.955.123

16.924.366.954x100% = 6,95%

b. Return On Assets tahun 2015

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp.686.484.951 sedangkan total Asset pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.18.709.870.126 jadi, Return On Aset pada tahun 2015 adalah:

Return On Assett =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 686.484.951

18.709.870.126x 100%= 3,66%

c. Return On Assets tahun 2016

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.520.649.362. Sedangkan pada total Asset pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp.20.186.130.682 jadi, Return On Assets pada tahun 2016 adalah:

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 520.649.362

20.186.130.682x100% =2,57%

d. Return On Assets tahun2017

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.1.377.949.750 sedangkan pada tahun 2017 total Assets memperoleh sebesar R.p 20.728.430.478 jadi, Return On Assets pada tahun 2017 adalah:

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 1.377.949.750

20.728.430.487 100% = 6,64%

e. Return On Assets tahun 2018

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2018 adalah sebesar Rp.978.665.528 sedangkan pada tahun 2018 total Assets memperoleh

sebesar Rp. 20.890.925.564 jadi, Return On Assets pada tahun 2018 adalah:

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

= 978.665.528

20.890.925.564x 100%= 4,68%

c. Return On Equity (ROE)

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu. Adapun rumus dan perhitungan Return On Equity (ROE) adalah sebagai berikut:

1. Return On Equity tahun 2014 - 2018 a. Return On Equity tahun 2014

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp.1.176.955.123 sedangkan total equitas pada tahun 2014 adalah sebesar Rp.6.371.193.934 jadi, Return On Equity pada tahun 2014 adalah:

Return On Equity= Laba bersih

Total Aset x 100%

= 1.176955.123

6.371.193 x100%= 18,47%

b. Return On Equity tahun 2015

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp.686.484.951 sedangkan pada total equitas pada tahun 2015 memperoleh sebesar Rp.6.602.409.669 jadi, Return On Equity pada tahun 2015 adalah

Return On Equity =Laba bersih

Total Aset x100%

= 686.484.951

18.709.870.126x100%

=10,9%

c. Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp.520.649.362 sedangkan total equitas pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp. 7.187.845.081 jadi, Return On Equity pada tahun 2016 adalah

Return On Equity= Laba bersih

Total Aset x 100%

= 520.649.362

7.187.845.081x100%= 7,24%

d. Return On Equity tahun 2017

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2017 memperoleh sebesar Rp1.377.949.750 sedangkan total equitas pada tahun 2017 memperoleh sebesar Rp. 8.572.691.850 jadi, Return On Equity pada tahun 2017 adalah

Return On Equity =Laba bersih

total equitasx100%

= 1.377.949.750

8.572.691.580x 100% =16,07%

e. Return On Equity tahun 2018

Laba bersih yang diperoleh pada tahun 2018 memperoleh sebeasr Rp.

978.665.528 sedangkan total equitas pada tahun 2018 memperoleh sebesar Rp. 9,551.357.108 jadi, Return On Equity pada tahun 2018 adalah:

Return On Equitas =Laba bersih

total equitasx 100%

= 978.665.528

9.551.357.108x 100% = 10,24%

d. Gross profit Margin

Gross Profit margin merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

1. Gross profit margin tahun 2014– 2018

a. Laba kotor yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp.2.306.718.224 Sedangkan pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp.3.630.914.079 jadi, Gross profit Margin pada tahun 2014 adalah

ross profit Margin = Laba kotor

penjualanx 100%

=2.306.718.224

3.630.914.079x 100% = 63,52%

b. Laba kotor yang diperoleh pada tahun 2015 memperoleh sebesar Rp.2.056.063.304 sedangkan penjualan pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp.2.783.700.318 jadi, Gross Profit Margin pada tahun 2015 adalah

Gross profit Margin Laba kotor

penjualan x100%

= 2.056.063.304

2.783.700.318x100 = 73,86%

c. Laba kotor yang diperoleh pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp.1.464.859.071 sedangkan penjualan pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp. 2.715.688.780 jadi,Gross Profit Margin pada tahun 2016 adalah:

Groos profit Margin = Laba kotor

penjualn x100%

=1.464.859.071

2.715.688.780x100% = 53,94%

d. Laba kotor yang diperoleh pada tahun 2017 memperoleh sebesar Rp.2.376.032.182 sedangkan penjualan pada tahun 2017 memperoleh sebesar Rp.3.917107.098 jadi, Gross Profit Margin pada tahun 2017 adalah:

Gross profit Margin =Laba kotor

penjualan x100%

=2.376.023.182

3.917.107.098x100 = 60,65%

e. Laba kotor yang diperoleh pada tahun 2018 memperoleh sebesar Rp.2.443.983.346 sedangkan penjualan pada tahun 2018 memperoleh sebesar 3.9752.258.160 jadi, Gross Profit Margin pada tahun 2018 adalah

Gross profit Margin =Laba kotor

penjualan x 100%

= 2.443.983.346

3.975.258 x 100% = 61,47%

e. Return On Investment

Rasio ini menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan, Rasio ini merupakan suatu ukuran tentang keefektivitasan manajemen dalam mengelolah investasinya.

1. Return On Investment tahun 2014 – 2018 a. Return On Investment tahun 2014

Laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar 1.248.709.077 sedangkan total aktiva pada tahun 2014 memperoleh sebesar 16.924.366.954 jadi, Return On Investment tahun 2014 adalah

Return On Investment= Laba bersih setelah pajak

total aktiva x 100%

1.248.709.077

16.924.366.954x 100% 7,37%

b. Return On Investment tahun 2015

Laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada tahun 2015 memperoleh sebesar Rp.758.957.294. Sedangkan total aktiva pada tahun 2015 memperoleh sebesar Rp. 18.709.870.126 jadi, Return On Investment tahun 2015 adalah:

Return On Investment =Laba bersih setelah pajak

total aktiva x 100%

= 758.957.294

18.709.870.126x100% = 4,56%

c. Return On Investment tahun 2016

Laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp.591.353.409 sedangkan total aktiva pada tahun 2016 memperoleh sebesar Rp.20.186.130.682 jadi, Return On Investment tahun 2016 adalah:

Return On Investment = Laba bersih setelah pajak

total aktiva x 100%

= 591.353.409.

20.186.130.682x100% = 6,96%

d. Return On Investment tahun 2017

Laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada tahun 2017 memperoleh sebesar Rp. 1.444.664.431 sedangkan total aktiva pada tahun 2017 memperoleh sebesar Rp. 20.728430.487 jadi, Return On Investment tahun 2017 adalah:

Return On Investment = Laba bersih setelah pajak

total aktiva x100%

= 1.44.664.431

20.728.430.487 100% = 6,96%

e. Return On Investment tahun 2018

Laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada tahun 2014 memperoleh sebesar Rp. 1.035.272.928 sedangkan total aktiva pada tahun 2018 memperoleh sebesar Rp.20. 890.925.564 jadi, Return On Investment tahun 2018 adalah:

Return On Investment = Laba bersih setelah pajak

total aktiva x 100%

= 1.035.272.928

20.890.925.564% 100% = 4,95%

2. Analisis Rasio Profitabilitas

Dari analisis yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan rumus-rumus profitabilitas yang ada, telah diperoleh suatu perhitungan rasio keuangan yang dapat diinterpretasikan. Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Alam Sutera Realty tabel 4.3

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Alam Sutera Realy tbk Periode 2014 - 2018

Tahun NPM ROA ROE GPM ROI

2014 32,41% 6,95% 18,47% 63,52% 7,37%

2015 24,66% 3,66% 10,39% 73,86% 4,56%

2016 19,17% 2,57% 7,24% 53,94% 2,92%

2017 35,17% 6,64% 16,07% 60,65% 6,96%

2018 24,61% 4,66% 4,68% 61,47% 4,95%

Tertinggi 35,17% 6,95% 18,47% 73,56% 7,37%

Terendah 19,17% 2,57% 7,24% 3,94% 2,92%

Rata-Rata 27,204 4,9 12,482 41,628 5,352

Sumber: Data diolah,2019

Sumber: Grafik Analisis Perhitungan Profitabilitas, 2019 0.00%

NPM ROA ROE GPM ROI

a. Net Profit Margin (NPM)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Net Profit Margin (NPM) memperoleh jumah tertinggi pada tahun 2017 sebesar 35,17% dan jumlah terendah memperoleh sebesar 19,17% pada tahun 2016

Berdasarkan Net Profit Margin pada tahun 2014-2018 Rata - Rata Net Profit Margin memperoleh sebesar 27,204 dalam penilaian kriteria sangat baik

Adapun data persentase NPM dan standar penilaian Standar Rasio Profitabilitas adalah sebagai berikut:

Sumber: Grafik Analisis NPM 2019 0.00%

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa hasil perhitungan net profit margin pada tahun 2014 memperoleh sebesar 32,41%

diatas standar rasio net profit margin dalam kriteria sangat baik dan tahun 2015 memperoleh sebesar 24,66% dalam kriteria sangat baik dan tahun 2016 memperoleh sebesar 19,17% dalam kriteria cukup tahun 2017 memperoleh sebesar 35,17% dalam kriteria sangat baik tahun 2018 memperoleh sebesar 24,61% dalam kriteria sangat baik.

b. Return On Assets (ROA)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa Return On Asset memperoleh jumlah tertinggi sebesar 6,95 itupun di bawah standar rasio Return On Asset dan jumlah terendah memperoleh sebesar 2,57 dibawah standar rasio Return On Asset

Berdasarkan Return On Asset rata-rata yang diperoleh tahun 2014-2018 sebesar 4,9 dibawah standar rasio Return On Asset dalam kriteria penilaian sangat kurang.

Adapun data persentase ROA dan standar penilaian Standar Rasio Industri Profitabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Standar Rasio Industri Profitabilitas

Tahun ROA Kesimpulan

2014 6,95% Sangat kurang

2015 3,66% Sangat kurang

2016 2,57% Sangat kurang

2017 6,64% Sangat kurang

2018 4,68% Sangat kurang

Sumber : data olahan, 2019

Sumber: Grafik Analisis ROA, 2019

Berdasarkan table dan garafik di atas, menunjukkan bahwa hasil perhitungan Return On Assets pada tahun 2014 memperoleh sebesar 6,95%

dan tahun 2015 memperoleh sebesar 3,66% tahun 2016 memperoleh sebesar 2,57% pada tahun 2017 mengalami peningkatan, tetapi masih jauh dibawah standar memperoleh sebesar 6,64% tahun 2018 memperoleh sebesar 4,665 masih jauh berada dibawah standar rasio Return On Asset sebesar 20%, dan termasuk dalam kriteria sangat kurang.

c. Return On Equity (ROE)

Berdasarkan tabel 4.3dapat dilihat bahwa Return On Equity memperoleh jumlah tertinggi sebesar 18,47 itupun dibawah standar rasio Return Equity dan jumlah terendah memperoleh sebesar 7,24 dibawah standar rasio Return On Equity dalam kriteria penilaian sangat kurang

Berdasarkan Rata-Rata Return On Equity memperoleh sebesar 12,482 dibawah standar Rasio Return On Equity dalam kriteria penilaian sangat kurang.

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

1 2 3 4 5

ROA

Adapun data persentase ROE dan standar penilaian Standar Rasio Industri Profitabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Sumber: Grafik Analisis ROE, 2019

Berdasarkan table dan grafik di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 18,47% tahun 2015 Return On Equity memperoleh sebesar 10,39% tahun 2016 memperoleh sebesar 7,24% tahun 2017 memperoleh sebesar 16,07% dan tahun 2018 mengalami penurunan 0.00%

sebesar 10,24% sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja PT. Alam Sutera Realty tbk. Berdasarkan return On Equity sangat kurang.

d. Gross Profit Margin (GPM)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Gross profit Margin memperoleh jumlah tertinggi 73,56 diatas standar rasio Gross porfit Margin dan jumlah terendah memperoleh sebesar 3,94 dibawah standar rasio Gross Profit Margin

Berdasarkan Rata-Rata Gross profit Margin pada tahun 2014-2018 memperoleh sebesar 41,628 diatas standar rasio Gross profit Margin dalam penilaiaan kriteria sangat baik

Adapun data persentase GPM dan standar penilaian Standar Rasio Industri Profitabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Standar Rasio Industri Profitabilitas

Tahun GPM Kesimpulan

2014 63,52% Sangat Baik

2015 73,94% Sangat Baik

2016 53,94% Sangat Baik

2017 60,65% Sangat Baik

2018 61,47% Sangat Baik

Sumber : data olah,2019

Sumber: Grafik Analisis GPM, 2019

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 Gross Profit Margin memperoleh sebesar 63,52% mengalami peningkatan dan pada tahun 2015 Gross Profit Margin memperoleh sebesar 73,94% diatas standar industri Profitabillitas Net Profit Margin dan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 53,94% tahun 2017 memperoleh sebesar 60,65% mengalami peningkatan tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 61,47% maka disimpulkan kinerja keuangan berdasarkan Gross Profit Margin sangat baik

e. Return On Investment (ROI)

Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik pada tahun 2014 Return On Investment memperoleh jumlah tertinggi sebesar 7,37% itupun dibawah standar rasio Return On Investment dan jumlah terndah memperoleh sebesar 2,92% itupun masih dibawah standar penilaiaan Return On Investment.

Berdasarkan Rata-Rata Return On Investment pada tahun 2014-2018 memperoleh sebesar 5,352 dalam penilaian kriteria Return On Investment sangat kurang.

Adapun data persentase ROI dan standar penilaian Standar Rasio Industri Profitabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Sumber: Grafik Analisis ROI, 2019

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa Return On Investment pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 7,37% tahun 2015 memperoleh sebesar 4,056% mengalami penurunan dan tahun 2016 memperoleh sebesar 2,929% mengalami penurunan dan tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 6,96% tahun 2018 mengalami penurunan 0.00%

sebesar 4,95% maka disimpulkan bahwa kinerja keuangan berdasarkan Return On investment sangat kurang.

D. Pembahasan

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realy selama lima tahun (2014 -2016), maka berdasarkan analisis profitabilitas yang dicapai dengan menggunakan Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Gross Profit Margin, Return On Investment pada perusahaan PT. Alam Sutera Realty tbk. Dilakukan pembahasan sebagai berikut:

1. Kinerja PT. Alam Sutera Realty berdasarkan Net Profit Margin

Net Profit Margin atau margin laba bersih adalah merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung biaya/beban bunga dan pajak penghasilan. Semakin tinggi Net Profit Margin, semakin baik operasi suatu perusahaan.

Berdasarkan Rasio profitabilitas kinerja keuangan dalam penelitian terdahulu Menurut peneliti Moh. Ali Tsabit (2015) berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi Keuangan. PT. Kimia Farma

Berdasarkan Rasio profitabilitas kinerja keuangan dalam penelitian terdahulu Menurut peneliti Moh. Ali Tsabit (2015) berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi Keuangan. PT. Kimia Farma

Dokumen terkait