• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. ALAM SUTERA REALTY SKRIPSI. Oleh ERMITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. ALAM SUTERA REALTY SKRIPSI. Oleh ERMITA"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh ERMITA 105720531115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

(2)

ii

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Pada Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh ERMITA 105720531115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

(3)

iii Ayah dan Ibu Sudara-saudari Dan Keluarga Besar

MOTTO HIDUP

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.”

( Ibu Kartini )

“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.

(Ali Bin Abi Thalib)

“saat ini kita memperbaiki hubungan dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki segala sesuatu untuk kita.”

(4)

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian :Analisis Rasio Profitabilitas dalam Menilai Kinerja Keuangan PT. Alam Sutera Realty

Nama Mahasiswa : Ermita

No. Stambuk/NIM : 105720531115 Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jenjang Studi : Strata Satu (S1)

PerguruanTinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa, dan diujikan di depan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Sabtu tanggal 03 Februari 2020.

Makassar, 09 Februari 2020

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Moh. Aris Pasigai, S.E.,M.M NURLINA, S.E., M.M

NIDN :008056301 NIDN: 0930088503

Mengetahui,

Dekan Ketua

Fakultas Ekonomi & Bisnis, Program Studi Manajemen,

Ismail Rasulong, S.E., M.M Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M

NBM : 903078 NBM : 1085576

(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi atas Nama Ermita, Nim :105720531115, diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0002/SK-Y/61201/091004/2020M,Tanggal 09 Jumadil Akhirah 1441H/03 Februari 2020M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 15 Jumadil Akhirah 1441H 09 Februari 2020 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim. S.E., M.M (…………...) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, S.E., M.M (……….…..)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, S.E., M.M (…………...) (WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Moh. Aris Pasigai, SE.,MM (…………...)

2. Samsul Rizal, SE.,MM. (…………...)

3. Faidul Adziem.,M.SI (…………...)

4. Agusdiwana Suarni, SE.,M.SI (…………...) Disahkan oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, S.E.,M.M NBM: 903078

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ermita

Stambuk : 1057205631115 Program Studi : Manajemen

Dengan Judul : “Analisis Rasio Profitabilitas dalam Menilai Kinerja Keuangan PT. Alam Sutera Realty”.

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 09 Februari 2020 Yang membuat Pernyataan,

Ermita

Diketahui Oleh :

Dekan, Ketua,

Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen

Ismail Rasulong, SE.,MM Muh. Nur Rasyid, S.E., MM

NBM: 903078 NBM: 1085576

(7)

vii

Syukur alhamdulillah Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai kinerja keuangan PT. Alam sutera realty Skripsi yang Penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Abd Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Moh Aris Pasigai, SE., MM. Selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Nurlina, SE.,MM Selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak / ibudan asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak meluangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis program studi Manajemen angkatan 2015 terkhusus kelas Man C15 yang selalu belajar bersama, yang tidak sedikit bantuan dan doronganya dalam aktivitas studi penulis.

9. Bapak dan ibu dose Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah menyalurkan ilmunya secara ikhlas serta mendidik penulis.

10. Kedua orang tuaku ayahanda Colli dan Ibunda Marhani yang saya cintai karena Allah. Terima kasih atas segala pengorbanan materi, do’a serta dukungan moral yang kalian berikan kepada ananda selama ini.

11. Saudara-saudaraku Adinda Novi Andrianty yang juga saya cintai Fillah.

(9)

ix

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan. Oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fil Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, 03 Februari 2020

Penulis

(10)

x

KINERJA KEUANGAN. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh pembimbing I Moh. Aris Pasigai, dan pembimbing II Nurlina.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Alam Sutera Realty. Selama tahun 2014-2018 berdasarkan rasio profitabilitas, yaitu net profit margin, return on Asset, return on equity, Gross profit margin, Return On Investment Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan deskriftif yang dilakukan dengan pendekatan deskriftif yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan terhadap data data kuantitatif yang berupa laporan keuangan PT. Alam Sutera Realty

Berdasarkan hasil Net Profit Margin pada tahun 2014-2018 Nilai tertinggi memperoleh sebesar 35.17% dan Nilai terendah memperoleh sebesar 19,17%

Nilai Rata-rata sebesar 27,204 di atas standar Rata-rata industri Hal ini menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan Net Profit Margin di katakan sangat baik.

Kinerja Keuangan Return On Asset pada tahun 2014-2018 Nilai tertinggi dan terendah dibawah standar Rasio Return On Asset maka dapat di katakan sangat Kurang.

Kinerja Keuangan Return On Equity pada tahun 2014-2018 Nilai tertinggi dan Nilai terendah di bawah standar Return On Equity Nilai Rata-rata cenderung mengalami penurunan jadi dapat dikatakan bahwa Kinerja Keuangan Return On Equity sangat kurang.

Kinerja Keuangan Gross profit Margin pada tahun 2014-2018 Nilai tertinggi sebesar 73,56% dan Nilai terendah sebesar 3,94% Nilai Rata-rata memperoleh sebesar 41,628 hal ini menunjukkan bahwa mengalami peningkatan di atas standar industri Gross Profit Margin maka dapat dikatakan sangat baik.

Kinerja Keuangan Return On Investment pada tahun 2014-2018 Nilai tertinggi dan terendah di bawah standar Nilai Rata-rata mengalami penurunan di bawah standar Return On Investment maka dikatakan bahwa Kinerja Keuangan sangat kurang

Kata Kunci :Kinerja Keuangan, NPM, ROA, ROE, GPM, ROI

(11)

xi

performance thesis management study program Faculty of economics and Bussines Univesitas Muhammadiyah Makassar is guided by supersior I Moh. Aris Pasigai and supervisior II Nurlina

This study aims to find out and analyze how the financial performance of PT. Alam Sutera Realty during 2014-2018 based on profitability ratios, namely net profit margins,return on investment this type of research uses a descriptive approach that is done by using culations of quantitative data in the from of financial statements of PT. Natural Silk Realty

Based on the results of the Net Profit Margin in 2014-2018, the highest value obtained was

35,17 and the lowestabove the industry average. This shows that the financial performance of the Net Profit Margin is said to be good

Financial Performance of Return On Asset And lowest value below the standard Return On Asset Ratio can be said to be very less

Financial Performance of Return On Equity in 2014-2018 the highest value below the standard Return On Equity Average value tends to decrease so it can be said that the financial performance of Return On Equity is very less

Financial performance of Gross Profit Margin in 2014-2018 highest value of73,56 and the lowest value of 3,94 the average value of 3,94 the average value of 41,662 shows that an increase above the industry standard Gross profit Margin can be said to be very good

The Financial formance of Return On Investment in 2014-2018 the highest and lowest values below the standard Average value has decreased below the standard Return On Investment type so it is said that the financial performance is very less

Keywords : Financial performance, NPM, ROA, ROE,GPM, ROI

(12)

xii

HALAMAN JUDUL...ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iii

HALAMAN PERSETUJAN ...iv

HALAMAN PENGESAHAN...v

KATA PENGANTAR ...vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... viii

ABSTRACT...ix

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian...5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...6

A. Kajian Teori ...6

1. Manajemen Keuangan...6

2. Laporan Keuangan ...8

3. Analisis Laporan Keuangan ...15

4. Analisis Rasio Keuangan ...16

5. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan ...17

6. Rasio Profitabilitas ...18

7. Kinerja Keuangan ...23

B. Tinjauan Empiris ...24

C. Kerangka Pikir...27

D. Hipotesis ...28

BAB III. METODE PENELITIAN...29

A. Jenis Penelitian ...29

(13)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...35

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...35

1. Sejarah Berdiri PT. Alam Sutera Realty ...35

2. Visi dan Misi PT. Alam Sutera Realty ...36

3. Struktur Organisasi PT. Alam Sutera Realty ...36

4. Tugas dan wewenang Masing-masing Fungsi dalam Struktur Organisasi PT. Alam Sutera Realty ...37

5. Sekretaris Perusahaan ...38

6. Pengendalian Internal...39

7. Uraian Pekerjaan PT. Alam Sutera Realty ...40

8. Kinerja Usaha Terkini PT. Alam Sutera Realty...41

B. Deskriptif Data Penelitian ...43

C. Hasil Penelitian ...44

1. Menghitung Rasio Profitabilitas...44

2. Analisis Rasio profitabilitas ...53

BAB V PENUTUP ...63

A. Kesimpulan ...63

B. Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA... 66 LAMPIRAN

(14)

xiv

Tabel 3.1 Pengukuran Variabel . ... 32

Tabel 4.1 Standar Rasio industri profitabilitas ... 43

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio profitabilitas PT. Alam sutera Realty . 44 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Alam sutera Realty Periode 2014–2018 ... 53

Tabel 4.4 Standar rasio industri profitabilitas ... 54

Tabel 4.5 Standar Rasio Industri Profitabilitas ...55

Tabel 4.6 Standar Rasio Industri Profitabilitas ...56

Tabel 4.7 Standar Rasio Industri Profitabilitas ...57

Tabel 4.8 Standar Rasio Industri Profitabilitas ...58

(15)

xv

Gambar 2.1. Kerangka Pikir... 27 Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Alam Sutera Realty ... 36

(16)

1 A. Latar Belakang

Kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen, salah satunya yaitu pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya. Bagi pihak manajemen, keuntungan yang diperoleh merupakan pencapaian rencana (target) yang telah ditentukan sebelumnya.

Pencapaian target keuntungan sangat penting karena dengan mencapai target yang telah ditetapkan atau bahkan melebihi target yang diinginkan, hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi pihak manjemen.

Prestasi ini merupakan ukuran untuk menilai kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai, manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang tepat dan akurat agar usaha yang dijalankan dapat dipantau perkembangannya. Setiap perusahaan harus mampu membuat catatan, pembukuan, dan laporan terhadap semua kegiatan usahanya. Catatan, pembukuan, dan laporan tersebut dibuat dalam suatu periode tertentu dalam bentuk laporan keuangan untuk mampu membaca, mengerti, dan memahami arti laporan keuangan, perlu dianalisis terlebih dahulu dengan berbagai alat analisis yang bisa digunakan. Salah satu alat analisis tersebut dikenal dengan nama analisis laporan keuangan yang dapat memberikan informasi keuangan. Dengan menggunakan alat analisis laporan keuangan, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen, dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan keuangandan kemajuan perusahaan. Para

(17)

pengambil keputusan dapat mengeluarkan kebijakan yang relevan terhadap pengambilan keputusan atas penggunaan keuangan perusahaan.

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada dalam laporan keuangan dengan caramembagi satu angka dengan angkalainnya.Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja keuangan manajemen dalam suatu periode. Masing-masing jenis rasio akan memberikan makna tersendiri dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Disamping bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Rasio profitabilitas dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat efektivitas kinerja manajemen. Kinerja yang baik akan ditunjukkan lewat keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba yang maksimal bagi perusahaan.

Pengukuran rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara berbagai komponen yang ada didalam laporan laba rugi dan/atau neraca.

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode, yang bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi tingkat perkembangan profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu.

Kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan, dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan. Perusahaan dikatakan

(18)

berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja keuangan dilakukan bersamaan dengan proses analisis. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu proses pengkajian kinerja keuangan secara kritis, yang meliputi peninjauan data keuangan, perhitungan, pengukuran, dan pemberian solusi terhadap masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, jadi dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolok ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan.

Adapun jenis perbandingan dalam analisis rasio keuangan meliputi dua bentuk yaitu membandingkan rasio masa lalu, saat ini ataupun masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama, dan bentuk yang lain yaitu dengan perbandingan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.

PT. Alam Sutera Realty merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan. Tinggi rendahnya tingkat profitabilitas perusahaan akan dapat mempengaruhi perkembangan dan kelanjutan usaha suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. PT. Alam Sutera Realty dalam menjalankan operasionalnya mempunyai tujuan untuk dapat menghasilkan laba perusahaan setiap tahunnya.

Berdasarkan Latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. ALAM SUTERA REALTY”

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty selama tahun 2014 – 2018 berdasarkan net profit margin?

2. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty selama tahun 2014 – 2018 berdasarkan return on assets?

3. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty selama tahun 2014 – 2018 berdasarkan return on equity?

4. Bagaimana kinerja keuangan pada PT.Alam Sutera Realty selama tahun 2014-2014 – 2018 berdasarkan Gross Profit Margin?

5. Bagaimana kinerja keuangan pada PT.Alam Sutera Realty selama tahun 2014 – 2018 berdasarkan Return On Investment?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT.

Alam Sutera Realty selama tahun 2014 –2018 berdasarkan Net Profit Margin.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT.

Alam Sutera Realty selama tahun 2014 –2018 berdasarkan Return On Assets.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT.

Alam Sutera Realty selama tahun 2014 –2018 berdasarkan Return On Equity.

(20)

4. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT.

Alam Sutera Realty selama tahun 2014 – 2018 berdasarkan Gross Profit Margin.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan pada PT.

Alam sutera Realty selama tahun 2014 – 2018 berdasarkan Return On Investment.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:

1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan pihak manajemen untuk membantu masalah kebijaksanaan perusahaan dalam mengelolah keuangan perusahaan secara efektif dan efisien dimasa yang akan datang.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan membantu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dalam menysusun penelitian untuk mencapai hasil yang diharapkan.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi dalam menambah wacana pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan kinerja keuangan

(21)

6 A. Kajian Teori

1. Manajemen Keuangan

a. Pengertian Manajemen Keuangan.

Menurut Syamsuddin (2014:3) bahwa manajemen keuangan penerapan prinsip prinsip ekonomi dalam mengelolah keputusan- keputusan yang menyangkut masalah finansial. Menurut Martono (2015:16), bahwa manajemen keuangan adalah seluruh aktivitas perusahaan dalam memperoleh modal, mengunakan modal dan mengelolah aset.

Berdasarkan makna tersebut manajemen keuangan dapat diartikan sebagai penerapan prinsip prinsip ekonomi dalam mengelolah keputusan keputusan yang mengangkut masalah finansial perusahaan maupun maupun semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha usaha mendapatkan modal dengan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan menganalokasikan modal tersebut secara efesiensi.

b. Tujuan Manajemen Keuangan

Menurut Sutrisno (2014.2) tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik.

Kemakmuran para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham dan memaksimumkan nilai perusahaan.

Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas dan lebih umum dari pada memaksimumkan laba. Hal ini didukung oleh beberapa alasan:

(22)

1. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.

2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.

3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.

Meskipun upaya memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi setiap perusahaan, semua pakar keuangan korporasi sepakat bahwa tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan kekayaan pemegang saham (stock holder’s wealth) atau memaksimalkan nilai perusahaan (halue of the firm)

c. Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut Sutrisno (2014.6), fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh perusahaan:

1. Keputusan Investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan sering disebut sebagai kebijakan struktur modal karena pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganallisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan- kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.

(23)

3. Keputusan Dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada emegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikhsan dkk (2016) laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Recly (2016), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menganggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sember dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas suatu perusahaan, Munawir (2014:5).

(24)

Menurut Sutrisno (2014:9), laporan keuangan merupakan hasil akhir dan proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi.

Berdasarkan definisi, maka dapat disimpulkan bahwa yang di maksud laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa neraca, laporan lab rugi, laporan perubahan ekuitas yang digunakan sebagai pelaporan aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga menjadi suatu pertanggung jawaban dan dasar pengambilan keputusan bagi para pemakainya.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan. Baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan menurut Kasmir (2014:10) adalah:

1. Membuat keputusan investasi dan kredit. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat keputusan investasi atau keputusan kredit tanpa harus membuat lebih dari satu laporan keuangan untuk satu periode akuntansi.

(25)

2. Menilai prospek arus kas. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai potensi arus kas dimasa yang akan datang.

3. Melaporkan sumberdaya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahan-perubahan di dalamnya.

4. Melaporkan sumberdaya ekonomi, kewajiban dan ekuitas para pemilik.

5. Melaporkan kinerja dari laba perusahaan. Laporan keuangan untuk mengukur prestasi manajemen dengan selisih antara pendapatan dan beban dalam periode akuntansi yang sama.

6. Menilai likuiditas, solvabilitas, dan arus dana. Laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek, jangka panjang dan arus dana.

7. Menilai pengelolaan dan kinerja manajemen.

8. Menjelaskan dan menafsirkan informasi keuangan

Laporan keuangan suatu perusahaan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan penyususnan laporan keuangan serta masalah yang mungkin timbul dalam penyususnan laporan keuangan.

c. Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Samryn (2014:32), Pengguna laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Pemilik Perusahaan

Bagi pemilik perusahaaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk:

(26)

a). Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen selama satu periode tertentu.

b). Menilai kondisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.

c). Mengetahui nilai saham dan laba perlembar saham.

d). Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

2. Manajemen Perusahaan

Bagimanajemen perusahaan, laporan keuangan digunakan untuk:

a. Alat untuk mempertanggun jawabkan pengelolaan kepada pemilik.

1 ) Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian atau segmen tertentu.

2 ) Mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi bagian atau segmen tertentu.

3 ) Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya diambil kebijaksanaan baru.

3. Investor

Bagi investor laporan keuangan yang dimaksudkan untuk:

a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan.

b. Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan.

(27)

4. Kreditur atau Banker

a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

b. Menilai kualitas jaminan kredit atau investasi untuk menopang kredit yang diberikan.

5. Pemerintahan atau Regulator

Bagi pemerintahan atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk:

a. Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijakan baru.

b. Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan.

c. Bagi lembaga pemerintahan lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik.

d. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis. Beberapa jenis laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, terutama untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain, kasmir (2014:9). Secara umum terdapat lima jenis laporan keuangan, yaitu:

1. Neraca

Neraca merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan.

(28)

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan total pendapatan dan total biaya, serta laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi yang dihasilkan dari ikhtisar ini menjadi bagian dari kelompok ekuitas dalam neraca.

3. Laporan Arus Kas

Bersih dari aktivitas investasi, serta arus kas bersih dari aktivitas pendanaan. Hasil penjumlahan ketiga kelompok arus kas tersebut dijumlahkan dengan saldo awal kas akan menghasilkan saldo kas pada akhir periode akuntansi yang dilaporkan.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar yang menunjukkan perubahan modal dari awal periode akuntansi menjadi saldo modal akhir tahun setelah ditambah dengan laba tahun berjalan dan dikurangi dengan pembagian laba seperti prive dalam perusahaan perorangan atau dividen dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap biasanya memuat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, kebijakan akuntansi perusahaan, serta penjelasan atas pos-pos signifikan dari laporan keuangan perusahaan.

e. Keterbatasan Laporan Keuangan

Berikut ini merupakan keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Munawir (2014:9) keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

(29)

1. Laporan keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Oleh karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai keadaan saat ini, karena akuntansi tidak hanya satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.

3. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk menuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga harus selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan

4. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif dari berbagai pilihan yang ada dan sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun aset.

5. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.

6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian, hal ini terjadi jika terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau aset yang paling kecil.

(30)

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

3. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Hanafi dan Halim (2016:20) Analisis laporan keuangan pada dasarnya ingin melihat prospek dan resiko perusahaan. Prospek bisa dilihat dari profitabilitas dan resiko bisa dilihat dari kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan.

Menurut Harahap (2016:190) Analisis laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang sangat tepat.

b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan dari analisis laporan keuangan menurut Harahap (2016:195) sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi yang lebih dalam dari pada yang terdapat di dalam laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan baik atau yang berada dibalik laporan keuangan.

(31)

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

1. Dapat menilai kondisi prestasi perusahaan.

2. Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.

3. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalau dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu: posisi keuangan (asset, neraca, dan modal), hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya), likuiditas, solvabilitas, aktivitas, rentabilitas atau profitabilitas, indicator pasar modal.

4. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu.

5. Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.

6. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis

4. Analisis Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan

Menurut James dalam Sudana (2013), rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkn dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu

(32)

komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam atu periode maupun beberapa periode, Kasmir (2014). Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakanyaitu:

a) Perbandingan internal (time series) yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama.

b) Perbandingan eksternal (cross sectional) yaitu membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata- rata industri pada titik yang sama.

5. Bentuk- bentuk Rasio Keuangan

Menurut Warsono (2014:65), jenis rasio keuangan dikelompokkan menjadi:

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

b. Rasio Leverage (Leverage Ratio)

Rasio Leverage/utang atau solvabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

(33)

c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya.

d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas memperlihatkan pengaruh kombinasi likuiditas, aktivitas, dan leverage terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

e. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio)

Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba, nilai buku per saham, dan dividen. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan dimasa lalu serta prospek dimasa mendatang.

6. Rasio Profitabilitas

Menurut Bambang (2015:33), adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan aktiva atau modal perusahaan yang digunakan selama periode tertentu dan dinyatakan dengan presentase. Untuk menilai profitabilitas, maka rasio yang digunakan oleh penulis.

a. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan penjualan bersih Melalui rasio ini kita dapat mengetahui sampai sejauh mana efisiensi

(34)

perusahaan dalam mencapai volume jalan untuk menghasilkan laba yang diharapkan

Tujuan dari rasio ini menurut Darsono dan Ashari (2014:7) menggambarkan besarnya laba bersih yang di peroleh perusahaan pada setiap penjualan yang lakukan. Dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih.

Net Profit Margin menunjukkan rasio antara laba bersih setelah pajak atau net income terhadap total penjualannya. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersinya terhadap total penjualan yang dicapai. Semakin tinggi Rasio Net profit Margin semakin baik operasi suatu perusahaan.

Peningkatan rasio ini menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian hubungan antara rasio Net Profit Margin dengan kinerja perusahaan adalah positif. Nilai Net Profit Margin yang semakin tinggi maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih.

b. Tingkat Pengembalian Aset (Return On Assets)

Return on Assets atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Tingkat Pengembalian Aset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata- rata jumlah aset. Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk

(35)

menghasilkan laba selama suatu periode. ROA dinyatakan dalam persentase (%).

Dapat dikatakan bahwa satu-satunya tujuan aset perusahaan adalah menghasilkan pendapatan dan tentunya juga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan itu sendiri. Rasio ROA atau Return on Assets ini dapat membantu manajemen dan investor untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan mampu mengkonversi investasinya pada aset menjadi keuntungan atau laba (profit).

c. ROA (Return on Assets) atau Tingkat Pengembalian Aset ini dihitung dengan cara membagi laba bersih perusahaan (biasanya pendapatan tahunan) dengan total asetnya dan ditampilkan dalam bentuk persentase (%). Ada dua cara umum dalam menghitung ROA yaitu dengan menghitung total aset pada tanggal tertentu atau dengan menghitung rata-rata total aset (average total assets). Semakin tinggi rasio, semakin baik keadaan perusahaan

d. Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Equity)

ROE menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

Rentabilitas modal sendiri ini menggambarkan bagaimana mengukur tingkat efisiensi perusahaan dengan melakukan

(36)

perbandingan antara jumlah modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba di lain pihak. Atau dengan kata lain, bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri mi adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax. Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan.

Menurut Sawir (2014:8) Return On Equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE Menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.

Rasio ini menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan perusahaan.

e. Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit Margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit Margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit, margin semakin rendah rendah gross profit Margin semakin kurang baik operasi perusahaan.

(37)

Gross profit Margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.

Margin Laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.

Margin Laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapah harga pokok penjualan. Semakin besar GPM Semakin baik keadaan perusahaan.

f. Return On Investment

Rasio menunjukkan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini merupakan suatu ukuran tentang keefektivitasan manajemen dalam mengelolah investasinya.

Menurut Sutrisno Return On Investment merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut dan alat ukur tradisional yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan sering kali dicantumkan di dalam setiap analisis laporan keuangan yang akan di gunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Hasil pemgembalian investasi atau Return On Investment merupakan rasio yang menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik

(38)

modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan perusahaan

7. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan- aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat- alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik dan buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu, Ratningsih dkk (2017).

Kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio keuangan perusahaan.

b. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan suatu hal yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian melalui penilaian kinerja, perusahaan dapat melakukan perencanaan dan dapat memilih strategi yang dapat dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara umum.

Disamping tujuan-tujuan di atas, pengukuran kinerja mempunyai manfaat bagi manajemen untuk menciptakan organisasi yang efektif dan efisien.

Tujuan dari penilaiaan kinerja perusahaan adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih.

(39)

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuntungannya apabila perusahaan tersebut dilikuiditasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas, yaitu suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba periode tertentu.

Menurut Farida (2014:26), manfaat dari penilaian kinerja perusahaan sebagai berikut :

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organsisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan secara keseluruhan.

3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan dating.

4. Hasil penilaian kinerja juga dapat dijadikan sebagai alat evaluasi kinerja manajemen apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang ditentukan bisa dikatakan bahwa mereka berhasil bekerja secara efektif. Namun, sebaliknya jika tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode kedepan.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian tentang rasio profitabilitas kinerja keuangan sudah di lakukan oleh beberapa peneliti.Menurut Moh. Ali Tsabitt (2015), berdasarkan hasil

(40)

analisis menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk selama tiga tahun terakhit dari 2011 sampai 2014 baik. Dari rasio likiuditas, solvabilitas, dan profitabilitas setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peneliti yang ke dua Ria Nita Fitriani (2015), dengan hasil analisis dilihat dari rasio Profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas, menunjukkan bahwa Perusahaan dalam kondisi sehat. Peneliti yang ketiga Vidya Fatimah (2015), Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap simpanan mudharabah pada KSPPS BMT Amanah Ray Medan.

Peneliti yang keempat di lakukan Muhamad Nurdin (2015), Berdasarkan hasil penelitian, kinerja keuangan berdasarkan profitabilitas dan rasio aktivitas di kantor budaya dan pariwisata Kabupaten Bangka dari rasio profitabilitas termasuk rasio laba kotor kinerja keuangan selama empat tahun menunjukkan bahwa kinerja itu tidak baik karena dari 2011 hingga 2013 kinerja menurun.

Rasio laba operasi, rentabilitas ekonomi dan rasio laba bersih menunjukkan bahwa pada tahun 2011 dan 2013 menunjukkan bahwa hasil ransum menurun dari tahun sebelumnya. Dan yang kelima Citra Mawardani (2016), Hasil analisis Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ROI, ROE menunjukkan bahwa mengalami peningkatan setiap tahun, hasil dari setiap indikator analisis profitabilitas menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. POS Makassar meningkat setelah launching POS EXPRESS dibandingkan sebelum launching POS EXPRESS.

Peneliti yang ke enam Anthony Wijaya Dan Nanik (2017) SCR dan GG Secara bersama - sama mampu memoderasi pengaruh kinerja keuangan

(41)

terhadap nilai perusahaan. Kemudian ROA dan ROE juga memberika hasil yang berpengaruh positif signifikan terhadap tbbin”k

Penelitian yang ke tuju Dedi Suhenro (2017), Menunjukkan kinerja perusahaan yang efisien ditinjau nilai rata-rata rasio Net Profit Marginkarena berada diatas rata-rata industri (time series). Rasio Return On Asset (ROA) juga efisien disebabkan karena nilai laba bersih perusahaan cenderung mengalami peningkatan dan berada diatas rata-rata industri (time series). Nilai rata-rata rasio Return On Equity (ROE) dibawah rata-rata industri (time series) untuk kinerja keuangan dikatakan tidak efisien.

Peneliti yang ke delapan Oleh Slamet Heri Winarno(2017), Pada pengukuran kinerja keuangan berdasarkan analisis profitabilitas maka digunakan laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba/rugi yang diperoleh dari annual report perusahaan. Berdasarkan data–data pada kedua laporan tersebut

Penelitian yang ke sembilan dilakukan oleh Talitha Rahma Almira (2018), Profitabilitas yang Diukur dengan Net Profit Margin (NPM) Pengaruh terhadap Return Saham dan Likuiditas yang di ukur dengan Current Ratio (CR) berpengaruh Negatif terhadap Return Saham.

Terakhir yang ke sepuluhLeonardo Yongki Ari Wibowo (2018), Dari hasil analisis diketahui bahwa profitabilitas perushaan pada periode tahun 2009-2011 PT Kharisma Prima Abadinet profit margindan return on equity mengalami kenaikan, sedangkan untuk gross profit margin dan return on investment mengalami penurunan, namun semuanya itu masih mampu dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya karena masih di atas standar industry.

(42)

C. Kerangka Pikir

Adapun bentuk bagan kerangka pikir penelitian ditunjukkan dalam skema berikut ini:

Gambar: 2.1 Kerangka penelitian PT.ALAM SUTERA REALTY

RASIO PROFITABILITAS:

1. Net profit Margin 2. Return On Asset 3. Return On Equity 4. Gross profit Margin 5. Return On Investment

6.

7.

KINERJA KEUANGAN

(43)

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep diatas,maka dirumuskan bahwa hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun 2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan net profit margin 2. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty.selama tahun

2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan return on assets 3. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun

2014-2018 mengalami peningkatan berdasarkan return on equity

4. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun 2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan Gross Profit Margin 5. Diduga kinerja keuangan pada PT. Alam Sutera Realty. selama tahun

2014 – 2018 mengalami peningkatan berdasarkan Return On Investment

(44)

29

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuantitatif deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan terhadap data-data kuantitatif yang berupa laporan keuangan. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisa serta menginterpretasikan data yang berhubungan dengan masalah dan membandingkan dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan kemudian mengambil kesimpulan.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan di Bursa efek indonesia 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diharapkan prosesnya selama 2 bulan, terhitung mulai bulan Oktober- November tahun 2019.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka angka yang dapat dihitung. Dalam hal ini data yang merupakan laporan keuangan PT.

Alam Sutera Realty

(45)

2. Sumber Data

Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau tidak langsung berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekundar. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah data jumlah keuangan yang ada, dan beberapa data lainya yang terkait dengan perusahaan sebagai objek dalam penelitian.

D. Definisis Operasional variabel dan Pengukuran 1. Definisi Operasional Variabel

Untuk mengetahui Analisis Rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan Maka Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin, Return On Asset dan Return On Equity, Gross profit Margin, Return On Investment sebagai Variabel bebas (Indevendent) dan Kinerja Keuangan sebagai Variabel terikat (dependent). Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) ( X1)

Menurut Alexandri (2015:200), NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengahsilkan keuntungan bersih setelah di potong pajak. NPM keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan penjualan bersih. Melalui rasio ini kita dapat mengetahui sampai sejauh

(46)

mana efisiensi perusahaan dalam mencapai volume untuk menghasilkan laba yang diharapkan.

Rumus

Margin laba bersih = Laba bersih

Penjualan bersihx 100%

b. Tingkat Pengembalian Aset (Return On Assets) ( X2)

Menurut Mardianto (2014:196), ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Semakin besar ROA semakin besar ula tingkat keuntungn yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Return on Assets (ROA) rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama suatu periode.

Rumus

Return On Asset =Laba bersih

Total Aset x 100%

c. Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Equity) (X3)

Menurut Harahap (2016:156), ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi pada pemegang saham.

Angka tersebut menunjukan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. ROE diukur dalam satuan persen.

Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar.

Rumus

Return On Equity = Laba bersih

Total Equitasx 100%

(47)

d. Gross profit Margin ( GPM)

Gross Profit Margin adalah margin laba kotor yang menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.

Rumus

Gross profit Margin = Laba kotor

Penjualanx100 e. Return On Investement (ROI)

Rasio ini menunjukkan hasil (return)a tas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini merupakan suatu ukuran tentang keefektivitasan manajemen dalam mengelolah investasinya.

Rumus

Return On Investement =Laba bersih setelah pajak

Total Aktiva x 100%

2. Skala Dan Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan adalah Skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai sifat skala pengukuran yang mempunya sifat skala interval ditambah sifat lain yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang ditunjukkan kepada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurukan, mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan.

Skala Rasio menggunakan titik baku mutlak (titik nol mutlak) angka pada rasio skala menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek yang diukur, tidak sedangkan besar atau satuan ukur ditetapkan dengan

(48)

satuan perjanjian tertentu. pada skala rasio jarak dan waktu pengukuran mempunyai titik nol yang sejati dan rasio antar dua titik tidak tergantung pada unit pengukuran.

Tabel 3.1 Pengukuran Variabel

No Indikator Variabel Skala

1. NPM

(X1)

NPM merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan penjualan yang dicapai

Rasio

2. ROA

(X2)

ROA merupakan Rasio untuk

mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan

Rasio

3. ROE

(X3)

ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia pemegang saham perusahaan.

Rasio

4. GPM

(X4)

GPM merupan margin laba kotor yang menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.

Rasio

5. ROI

(X5)

ROI Rasio ini menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiya yang Rasio

(49)

digunakan dalam perusahaan.

6. Kinerja Keuangan (Y)

Kinerja Keuangan Merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan- aturan pelksanaan secara baik dan benar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam rangka untuk memperoleh data- data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menelaah dokumen-dokumen serta bahan-bahan yang diperoleh dari perusahaan yang berkaitan dengan data yang diperlukan peneliti.

2. Studi Kepustakaan (library research)

Peneliti ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yang berasal dari literatu-literatur, buku-buku perpustakaan, kumpulan informasi dari jaringan internet yang disediakan oleh perusahaan, peraturan-peraturan pemerintah dan keterangan-keterangan yang lain berhubungan dengan pembahasan penulis.

(50)

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi yang sebaik-baiknya dengan asumsi agar sasaran dalam penulisan dapat tercapai, maka penulis akan menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi untuk memperoleh data yang akurat.

2. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen perusahaan serta arsip-arsip perusahaan yang ada kaitanya dengan masalah yang akan dibahas.

G. Teknik Analisis Data

Analisa data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode analisa deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana penilaian kinerja dengan menggunakan angka rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan PT. Alam Sutera Realty untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data- data yang dibutuhkan seperi laporan keuangan 2. Menghitung data dengan menggunakan rasio profitabilitas.

3. Mengindentifikasi data yang ditelah dihitung dengan menggunakan rasio yang merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara hasil pembanding/pengukur dengan kaidah teoritis yang berlaku.

(51)

4. Menyimpulkan masalah yang terjadi dari hasil perhitungan rasio untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut.

(52)

37 A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdiri PT. Alam Sutera Realty

PT. Alam Sutera Realty tbk. didirikan pada tanggal 3 1993 November dengan nama PT. Adhihutama Manunggal Oleh Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga yang mempokuskan kegiatan usahanya di bidang proferti.

Perusahaan mengganti nama menjadi PT. Alam Sutera Realty dengan Akta tertanggal 19 september 2007 No. 71 dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di jakarta. Pada 18 Desember 2007, perusahaan menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran umum di Bursa Efek indonesia. Setelah lebih dari 19 tahun sejak didirikan perusahaan telah menjadi pengembang properti terintegrasi yang memfokuskan kegiatan usahanya dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersal, kawasan industri, dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan perhotelan (pengembangan kawasan terpadu). Pada tahun 1994, perusahaan mulai mengembangkan proyek pertama di sebuah kawasn terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di Serpong, Tanggerang. Pengembangan tahap pertama dari Alam Sutera sudah selesai dilakukan, dan saat ini perusahaan memfokuskan untuk pengembangan tahap kedua yang lebih menitik beratkan kepada pembangunan area komersal. Seiring dengan pengembangan Alam Sutera tahap kedua, pada tahun 2012 perusahaan juga memasarkan beberapa cluster baru di proyek Suvarna padi Golf Estate, Pasar kemis, Tangerang dan melakukan akuisisi atas beberapa aset lokasi strategis di Bali dan gedun perkantoran di Jakarta.

(53)

2. Visi Dan Misi PT. Alam Sutera Realty VISI:

Menjadi pengembangan proferty nasional yang terkemuka dengan mengutamakan peningkatan nilai tambah seluruh pemangku kepentingan.

MISI:

Memposisikan perusahaan menjadi pengembang proferti yang mengutamakan pelayanan Prima Produk inovatif sesuai kebutuhan konsimen dan memaksimalkan potensi setiap proferti yang di kembangkan

3. Struktur Organisasi PT. Alam Sutera Realty

Board of commissiiners

Boards of Directors

Corporate Secretary Internal Audit

Finance dan Accounting

Marketing dan Sales

Project

Devloment Human Resources dan General Affair

Bussinesu

nit Land

Audit Commite

Komite Remunerasi dan Nominasi

(54)

4. Tugas dan wewenang masing-masing Fungsi dalam struktur organisasi PT. Alam Sutera Realty

a. Boards Of Commissioners (Dewan Komisaris)

Dewasa ini Komisaris perusahaan berjumlah 5 orang, termasuk 2 orang Komisaris Independen. Sesuai dengan Anggaran dasar perusahaan, Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangat kembali. Tugas utama komisaris adalah melakukan pengawasn atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat pada direksi. Dalam melakukan fungsi pengawasan, Komisaris di bantu oleh Komite Audit.

Komisaris mempunyai akses penuh terhadap semua laporan dan informasi yang di miliki perusahaan serta berhak mendapatkan penjelasan atas laporan dan informasi tersebut. Dewan Komisaris, setiap waktu dan dengan menyebutkan alasanya, berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota direksi apabila anggota direksi tersebut bertindak bertentangandengan anggaran dasar dan atau peraturan perundang- undangan yang berlaku.

b. Boards of Directur (Dewan Direksi)

Dewasa ini Komisaris Perusahaan 5 orang, termasuk 1 orang direksi tidak terafilasi. Sesuai anggaran dasar perusahaan, Direksi diangkat oleh Rapat umum pemegang saham untuk masa jabatan selama 2 tahun dan dapat diangkat kembali. Tugas utama direksi adalah melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuanya. Directur Utama dan salah seorang Directur dalam hal Directur utama berhalangan,

(55)

bersama-sama berhak dan bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan.

c. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Selama menjalankan tugasnya, anggota direksi bertemu secara berkala atau jika di perlukan, pada tahun 2008 dewan komisaris dan direksi mengadakan masing-masing 4 kali rapat untuk mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu berkenan dengan perkembangan perusahaan.

d. Komite Audit

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Pembentukan komite ini ditujukan untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi dewan komisaris, antar lain: memastikan laporan keuangan perusahaan, mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap peruturan perundangan berlaku, serta menjaga indevensi sekaligus mengeketifkan fungsi dan kerja Audit, baik Auditor elksternal maupun internal. Komite Audit minimal terdiri atas 3 Orang, termasuk 1 orang ketua komite Audit di rangkap oleh komisaris independen dan di tunjuk oleh dewan komisaris komite audit mengadakan rapat minimal 1 kali dala sebulan dan wajib menyampaikan laporan tahuhan atas kegiatan komite kepada dewan komisaris.

5. Sekretaris Prusahaan

Sekretaris perseroan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. Berikut ini adalah fungsi dan peran Sekretaris perseroan:

a. Sebagai koordinator dalam merencanakan melaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap semua aspek yang berkaitan dengan hubungan antara perseroan dan stakeholders untuk terciptanya

(56)

pemahaman, hubungan yang harmonis dan dukungan masyarakat terhadap perseroan.

b. Sebagi penghubung antara perseroan khususnya dalam membangun komunikasi dengan pihak pihak eksternal, sehingga mampu meminimalisasi kerancuan atau kebingungan yang dapat mempengaruhi kinerja dan citra perseroan.

c. Merencanakan dan melaksanakan Rapat Komisaris, Direksi, dan Komite Audit. Menyelenggarakan Rapat Umum pemegang Saham, investor dan analisis.

d. Menyimpan dan mendokumentasikan semua kegiatan perusahaan.

e. Mengikuti perkembangan pasar modal, Khususnya peraturan perutaran berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi dan Komisaris tentang ketentuan pasar modal.

f. Mengkomunikasikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai prosfek, kinerja dan perkembangan perusahaan kepada pemegang saham dan investor serta masyarakat pasar modal untuk memberikan pemahaman yang baik antara perusahaan dengan otoritas pasar modal dan bursa pemegang saham, investor serta analisis

6. Pengendalian internal

Manajemen percaya sepenuhnya bahwa dalam rangka mengawasi operasional dan juga mengamankan kekayaan perusahaan, diperlukan sistem pengendalian internal sebagai alat bantu. Sistem pengendalian internal tersebut dinyatakan dalam bentuk kebijakan dan produser yang jelas sehingga mampu secara efektif melakukan fungsi pengendalian sekaligus meminimalisasi resiko yang akan timbul. Manajemen menyadari bahwa

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan rasio keuangan yang diteliti adalah rasio profitabilitas dengan menggunakan data Gross Profit Margin , Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity,

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Rasio profitabilitas dilihat dari nilai Gross Profit Margin , Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity, Return On Assets

Menurut Sutrisno (2009:216) rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo serta

“ Return On Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas atau disebut juga dengan rasio rentabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur

Return On Investment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan

“ Return on Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan

Menurut Munawir (1995:89) ROI (Return On Investment) adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan

Return On Investment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana