• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan. Berdaarkan rumusan masalah maka hipotesis yang dapat diambil adalah :

1. Harga berpengaruh positif terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di Bank Syariah Kota Medan.

2. Preferensi berpengaruh positif terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di Bank Syariah Kota Medan.

3. Produk berpengaruh positif terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di Bank Syariah Kota Medan.

4. Lokasi berpengaruh positif terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di Bank Syariah Kota Medan.

5. Promosi berpengaruh positif terhadap kurangnya minat masyarakat

menabung di Bank Syariah Kota Medan.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data deskriptif kuantitatif.Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya independen tanpa hubungan maupunperbandingan variabel yang lain.

Fokus penelitian ini yaitu pada masyarakat Kota Medan yang tidak menabung pada Perbankan Syariah. Pemilihan jenis penelitian deskriptif kuantitatif sebab objek yang diteliti merupakan perilaku individu dan situasi sosial yang mana membutuhkan data primer. Dimana data tersebut harus diambil dari objek penelitian secara langsung serta dapat memahami fenomena yang terjadi secara mendalam. Penelitian ini mendeskripsikan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah di Kota Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Sebagaimana judul penelitian ini yaitu “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah di Kota Medan”, maka penelitian ini akan dilakukan di Kota Medan. Waktu penelitian yang direncanakan dalam penetian ini adalah dari bulan Januari sampai selesai penelitian skripsi.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah Masyarakat Kota Medan yang tidak menabung di Perbankan Syariah yang jumlah poulasinya tidak diktahui.

3.3.2 Sampel

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus lemeshow, hal ini dikarenakkan jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terhingga (Lemeshow et al, 1997 : 2).

n = -

n = jumlah sapel

z = skor z pada kepercayaan 95% =1,96 p = maksimal emulasi = 0,5

d = alpha (0,10) atau sampling error = 10%

Melalui rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:

-

Sehingga jika berdasarkan rumus tersebut maka n yang didapatkan adalah 96,04 = 100 orang sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis harus mengambil data dari sampel sekurang-kurangnya sejumlah 100 orang.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penlitian ini, teknik pengambilan sempel yang digunakan adalah Non - Probability Sampling. Non - Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sempel. Penentuan sempel dalam penelitian ini menggunakan metode Non - Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sempel dengan

cara menetapkan ciri – ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelian sehingga diharapkan dapat menjawab masalah penelitian. Kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah:

1. Masyarakat Kota Medan yang tidak menabung di perbankan Syariah yang berusia dari 17 tahun sampai > 55 tahun.

2. Masyarakat yang berada di Kota Meda yang tidak menabung di bank syariah dan yang mempunyai rekening tabungan di bank Konvensional.

3.4 Batasan Operasional

Agar penelitian lebih terarah dan terpusat, maka penulis perlu menggunakan pembatasan masalah anatara lain sebagai berikut:

1. Penelitian ini terbatas pada masyarakat yang memiliki rekening tabungan di bank konvensional

2. Penelitian terbatas pada masyarakat yang tidak memilih menabung pada perbankan syariah.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Sugiyono (2016) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diiperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap sesuatu yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan.

2. Harga pada Perbankan Syariah adalah bagi hasil. Bagi hasil adalah pembagian keuntungan yang diberikan kepada nasabah dari simpanan berdasarkan nisbah yang telah disepakati.

3. Preferensi adalah pilihan seseorang atau nasabah dalam pengambilan keputusan menabung di bank syariah.

4. Produk adalah produk bank dalam bentuk tabungan yang ditawarkan oleh pihak perbankan syariah kepada masyarakat.

5. Lokasi adalah kemudahan untuk mengakses produk atau jasa bank syariah. Akses yang dimaksud adalah ukuran jarak dalam arti jauhnya rumah dari kantor bank syariah.

6. Promosi adalah usaha untuk menawarkan atau memeritahukan produk ataupun jasa agar masyarakat tertarik untuk menggunakan produk maupun jasa pada bank syariah.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua macam jenis data diantaranya.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu, data tersebut diperoleh secara langsung oleh penulis dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) dan wawancara.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang di peroleh dari data yang sudah diolah, yang diperoleh melalui jurnal, skripsi, studi kepustakaan, Majalah, buku-buku yang terkait dengan penelitian ini dan website untuk mendukung penelitian ini.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan suatu alat tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016 : 142). Dimana responden yaitu masyarakat Kota Medan yang tidak menabung pada perbankan syariah.

2. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiono, 2016 : 137).

3. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti dimana informasi ini diperoleh dari penelitian terdahulu, karangan-karangan ilmiah, laporan tahunan

badan-badan tertentu, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

3.8 Pengolaan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Product and Sevices Solution) versi 22.0.

3.9 Metode Analisis Data

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka faktor yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai sifat dari sangat positif sampai sangat negatif. Kemudian jawaban tersebut akan diberi skor.

Dan instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2010 : 75).

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradsi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:

a) 5 = Sangat setuju dengan skor 5 b) 4 = Setuju dengan skor 4

c) 3 = Kurang setuju dengan skor 3 d) 2 = Tidak setuju dengan skor 2 e) 1 = Sangat tidak setuju dengan skor 1

Semakin tinggi skor yang diperoleh oleh seorang responden, merupakan indikasi bahwa responden tersebut sikapnya makin positif terhadap obyek yang

ingin diteliti oleh peneliti. Kuesioner tertutup digunakan karena mempunyai banyak kemudahan dalam menyusun pertanyaan.

3.10 Uji Validitas dan Realibilitas 3.10.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data, (Sinulingga, 2011 : 192). Pengujian validitas dan realibilitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden sebagai uji coba validitas pertanyaan yang termasuk dalam sampel penelitian, uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Sciences (SPSS) versi 22.0 Untuk menguji validitas digunakan pendekatan korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r tabel atau nilai r hitung berada dibawah 0,05. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai Correted Item Total Correlation.

3.10.2 Uji Realibilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden, (Sugiyono, 2016 : 267). Dalam penelitian ini, uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.

Jika nilai Alpha > 0.60 dengan rumus sebagai berikut:

[ ] [ ∑ ]

Dimana :

r = koefisien reliability instrument (cronbach alfa) k = banyaknya butir pernyataan

∑ = total varians butir = total varians

3.11 Uji Korelasi Spearman

Pengujian Korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel yang memiliki skala pengukuran ordinal.Pada pengujian Spearman yang dikorelasikan adalah data peringkatnya (ranking).

Dimana :

rs = koefisien rank spearman d = Perbedaan antara ranking n = banyaknya pengamatan Uji Hipotesis :

rs = 0 tidak ada hubungan antara X dan Y rs> 0 ada hubungan antara X dan Y

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada table berikut :

Tabel 3.1

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,89-1,000 Sangat kuat

Sumber : Sugiono (2002 : 183 )

4.1 Sejarah Bank Syariah Di Kota Medan

Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia Berdiri tahun 1991, bank ini di prakasai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah, serta dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim

Komposisi penduduk di wilayah Kota Medan bersifat heterogen dimana terdiri dari suku dan agama yang berbeda. Situasi ini mengakibatkan dibutuhkannya kerja keras yang ekstra dalam pendirian Bank Syariah di Kota Medan. Bank yang bersifat muamalah yang dapat memfasilitasi kepentingan umat muslim haruslah dapat berdiri di Kota Medan apalagi mengingat masyarakat Medan yang mayoritas menganut agama Islam.

Secara perlahan umat Islam mulai melakukan pengkajian-pengkajian khususnya di bidang muamalah dengan mendatangkan ahli-ahli baik dari dalam negeri (antara lain M. Safi’I Antonio) maupun yang berasal dari luar negeri (antara lain dari UIA Malaysia). Kajian-kajian ini pada akhirnya menetaskan pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang secara perlahan namun pasti dapat mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) hingga berjumlah tiga BPRS, yaitu (Ariani, 2007) :

1. BPRS Kafalatul Ummah pada tanggal 11 Juli 1994 (peresmian simbolis) dan mulai beroperasi pada tanggal 18 Juli 1994 , BPRS ini dipelopori

oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Medan bertempat di jalan Medan Binjai KM 9,2 No. 18B Kampung Lalang Medan.

2. BPRS Gebu Prima beroperasi pada tanggal 8 November 1996 yang dipelopori oleh tokoh-tokoh BM-3 Medan dan tokoh-tokoh masyarakat.

3. Medan yang beralamat di jalan Garuda Ruko 06 Perumnas Mandala Deli Serdang.

4. BPRS Puduarta Insani berdiri pada tanggal 18 Juni 1996 yang dipelopori oleh tokoh - tokoh IAIN Medan dan beralamat di Jln. Pekan Raya No. 13 A Tembung Deli Serdang.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Statistical Packagefor Sciences (SPSS) versi 22.

Adapun kriteria pengujian validitas sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika r tabel> r hitung maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation d. R hitung = 1,000 sedangkan R tabel = 0,3610 dengan tingkat

signifikansi 5 %.

Hasil uji validitas sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics

Pertanyaan Pearson Correlation r Tabel N

p1 ,599 0,361 30

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai r hitung pada kolom Corrected Item Total Correlation lebih besar dan positif dibandingkan dengan nilai r hitung sebesar 0.361 dengan alpha 0.05 dapat disimpulkan bahwa indikator dari setiap variabel dinyatakan valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana indikator dari variabel dapat dipercaya atau diandalkan. Uji statistik yang digunakan dalam mengukur reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha > 0.60. Adapun hasil pengujian reliabilitas pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60 (α > 0.60). Dan dapat disimpulkan masing – masing variabel dinyatakan reliabel.

4.3 Karakteristik Responden

Dari 100 orang responden yang diambil sebagai sampel, diperolehkarakteristik sampel penelitian. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4.3.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Perbandingan jenis kelamin masyarakat yang menabung pada perbankan syariah dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebar. Perbandingan jenis kelamin ini dapat digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat menabung pada perbankan syariah di Kota Medan. Dari jumlah responden yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian, yaitu sebanyak 100 orang, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.740 24

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

Laki – Laki 31 31%

Perempuan 69 69%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang dan responden jenis kelamin perempuan sebanyak 69 orang.

Berdasarkan keterangan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang kurang berminat menabung pada perbankan syariah di Kota Medan yang menjadi responden adalah perempuan.

4.3.2 Karakteristik Berdasarkan Umur

Tingkat umur responden yang dipilih bervariasi mulai dari 17 Tahun hingga lebih dari 55 Tahun. Untuk rinciannya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

17 – 25 62 62%

26 – 35 10 10%

36 – 45 15 15%

46 – 55 9 9%

>55 4 4%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini responden yang berada di usia 17-25 Tahun yaitu sebesar 62% (62 orang), 26-35 Tahun yaitu sebesar 10% (10 orang) , 36-45 Tahun yaitu sebesar 15% (15 orang) ,46 -55 Tahun yaitu sebesar 9% (9 orang) dan >55 Tahun yaitu sebesar 4% (4 orang).

4.3.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Setiap masyarakat yang ditentukan sebagai responden pasti memiliki tingkat pendidikan yang berbeda- beda. Untuk rinciannya dapat dilihat sebgai berikut :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

SMP/SMA 41 41%

DIPLOMA 11 11%

S1 43 43%

S2/S3 5 5%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Dari tabel diatas, diketahui masyarakat yang kurang berminat menabung di bank syariah di kota Medan didominasi oleh masyarakat yang pendidikannya S1 yaitu sebanyak 43 orang dengan (43%) dari total jumlah responden. Kemudian tingkat pendidikan untuk tingkat SMA sebanyak 41 orang (41%). Untuk tingkat pendidikan Diploma sebanyak 11 orang dengan persentase 11% dari total jumlah responden, sedangkan untuk tingkat S2 / S3 sebanyak 5 orang dengan (5%).

4.3.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Setiap masyarakat yang ditentukan sebagai responden memiliki karakteristik berdasarkan tingkat pekerjaan dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

Pelajar / Mahasiswa 38 38%

PNS 18 18%

Wiraswasta/pedagang 13 13%

Pegawai Swasta 13 13%

Lainnya 18 18%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa masyarakat yang kurang berminat menabung di Bank Syariah Kota Medan yang mempunyai jumlah terbanyak yaitu pelajar / Mahasiswa sebanyak 38 orang (38%), responden yang memiliki pekerjaan PNS dan Lainnya sama – sama sebanyak 18 orang atau masing – masing 18%, serta wiraswasta / pedagang dan Pegawai Swasta sama – sama sebanyak 13 orang atau masing – masing 13% dari jumlah total responden.

4.3.5 Karakteristik Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

Setiap responden memiliki karakteristik berdasarkan besar pendapatan per bulan yang berbeda-beda, hal ini dapat bersumber dari pembayaran gaji atau pengahasilan dari kegiatan usaha maupun dari pemberian uang saku. Untuk Pendapatan perbulan dapat dilihat dari table berikut :

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan Pendapatan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

≤ Rp.1.000.000 32 32%

Rp.1.000.000 – Rp.2.000.000 21 21%

Rp. 2.100.000 – Rp.5.000.000 33 33%

Rp.5.100.000 – Rp.10.000.000 11 11%

> Rp.10.000.000 3 3%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

4.3.6 Karakteristik Berdasarkan Agama

Setiap masyarakat yang ditentukan sebagai responden juga memiliki karakteristik berdasarkan Agama yang di anutnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama Pekerjaan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

Islam 86 86%

Kristen Protestan 12 12%

Kristen Katolik 2 2%

Lainnya 0 0

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Table diatas menunjukan sebagian besar responden di Kota Medan dalam penelitian ini di dominasi masyarakat yang beragama Islam yaitu sebanyak 86 orang dengan persentase 86%, sebanyak 12 orang atau 12% adalah masyarakat yang memeluk agama Kristen Protestan dan sisanya sebesar 2 orang atau 2%

adalah masyarakat yang memeluk agama Kristen Katolik dari total responden.

4.3.7 Karakteristik Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal

Data responden berdasarkan daerah tempat tinggal dapat digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat menabung pada perbankan syariah di Kota Medan. Dari jumlah responden yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian, yaitu sebanyak 100 orang, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal Kecamatan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

Medan Labuhan 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak dominasi oleh responden yang tinggal di Kecamatan Medan Selayang dengan total 12 orang dengan persentase 12%, diikuti dengan kecamatan Medan Baru, Medan Helvetia dan Medan Sunggal sama – sama sebanyak 10 orang dengan persentase masing – masing 10% dan Medan Johor sebanyak 9 orang dengan presentase 9% dari jumlah total responden. Sedangkan untuk responden yang tinggal di kecamatan lainnya di Kota Medan hanya beberapa saja.

4.3.8 Karakteristik Berdasarkan Rekening Tabungan yang Dimiliki

Data responden berdasarkan rekening tabungan yang dimiliki dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Rekening Tabungan Rekening Tabungan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

BRI 34 34%

BNI 30 30%

BCA 7 7%

Bank Mandiri 20 20%

Bank Sumut 3 3%

Bank Permata 1 1%

Bank CIMB Niaga 4 4%

BTN 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rekening bank yang paling mendominasi dan dimiliki masyarakat adalah BRI sebanyak 34 orang dengan presentase 34%. Di ikuti rekening BNI sebanyak 30 orang dengan presentase 30%, Bank Mandiri sebanyak 20 orang dengan presentase 20%, BCA sebanyak 7

orang dengan presentase7%, Bank CIMB niaga 4 orang dengan presentase 4%, Bank Sumut 3 orang dengan presentase 3%, sedangkan rekening tabungan Bank Permata dan BTN sama – sama sebanyak 1 orang dengan presentase masing – masing 1%. Hal ini bermakna bahwa responden-responden banyak lebih tertarik ke bank-bank pemerintah seperti BRI dan BNI.

4.4 Hasil Analisis Data 4.4.1 Deskripsi Variabel

A. Kurangnya Minat Menabung

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah (Y)

Pernyataan SS S KS TS STS

Saya belum menabung di Bank Syariah karena

belum sesuai dengan kebutuhan saya 41 56 3 0 0 Saya belum berminat menjadikan Perbankan

Syariah menjadi bank utama saya 39 55 5 1 0

Saya belum berminat memindahkan rekening tabungan saat ini karena belum memahami manfaat menabung di Bank Syariah

44 46 9 1 0

Saya belum menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah tidak jauh berbeda dengan Bank Konvensional

45 49 6 0 0

Sumber : Hasil Penelitian,2019(Data Diolah)

Dari data tabel 4.11 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 41 orang (41%), setuju sebanyak 56 orang (56%) dan kurang setuju sebanyak 3 orang (3%). Dengan demikian, sebagian besar responden menyatakan belum menabung di bank syariah karena masih belum sesuai dengan kebutuhannya.

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 39 orang (39%), setuju sebanyak 55orang (55%), kurang setuju sebanyak 3 orang (5%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dengan demikian, sebagian besar responden masih belum berminat menjadikan bank syariah sebagai bank utamanya.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 44 orang (44%), setuju sebanyak 46 orang (46%), kurang setuju sebanyak 9 orang (9%) dan kurang setuju sebanyak 1 orang (1%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum berminat memindahkan rekening tabungan mereka untuk saat ini karena mereka masih belum memahami manfaat menabung di Bank Syariah 4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat

setuju sebanyak 45 orang (45%), setuju sebanyak 49 orang (49%) dan kurang setuju sebanyak 6 orang (6). Dengan demikian, sebagian besar responden belum ingin menabung di Bank Syariah karena berpendapat bahwa Bank Syariah tidak jauh berbeda dengan Bank Konvensional.

B. Variabel Harga (Bagi Hasil)

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (Bagi Hasil) (X1)

Pernyataan SS S KS TS STS

Kesepakatan bagi hasil yang telah ditetapkan oleh

bank syariah belum sesuai dengan keinginan saya 31 44 17 8 0 Keuntungan yang didapat dari bank syariah tidak

lebih besar dibandingkan dengan bank lainnya 33 30 26 8 3 Keuntungan yang diperoleh bank syariah tidak

berpengaruh tehadap pembagian bagi hasil yang akan saya terima

32 45 17 6 0

Sayatidak terlalu memerhatikan nisbah bagi hasil

yang ditawarkan oleh bank syariah 23 51 19 7 0 Sumber : Hasil Penelitian,2019 (Data Diolah)

Dari table 4.12 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 31 orang (31%), setuju sebanyak 44 orang (44%), kurang setuju sebanyak 17 orang (17%) dan tidak setuju sebanyak 8 orang (8%). Dengan demikian, sebagian besar responden menyatakan bahwa kesepakatan bagi hasil yang telah ditetapkan oleh bank syariah masih belum sesuai dengan keinginan mereka.

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 33 orang (33%), setuju sebanyak 30 orang (30%), kurang setuju sebanyak 26 orang (26%), tidak setuju sebanyak 8 orang (8%) dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%). Dengan demikian, sebagian besar responden menganggap bahwa keuntungan yang akan mereka dapatkan dari bank syariah tidak lebih besar dibandingkan dengan bank lainnya.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), setuju sebanyak 45 orang (45%), kurang setuju sebanyak 17 orang (17%) dan kurang setuju sebanyak 6 orang (6%). Dengan demikian, sebagian besar responden berpendapat bahwa keuntungan yang diperoleh bank syariah tidak berpengaruh tehadap pembagian bagi hasil yang akan mereka terima

4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 51 orang (51%) dan kurang setuju sebanyak 19 orang (19) dan tidak setuju 7 orang atau (7%). Dengan demikian, sebagian besar responden tidak terlalu memerhatikan nisbah bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah.

C. Variabel Preferensi

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Preferensi (X2)

Pernyataan SS S KS TS STS

Saya tidak menabung di bank Syariah karena tidak adanya rekomendasi yang saya dapatkan dari teman atau keluarga

25 51 22 2 0

Saya tidak menabung di bank Syariah karena

Saya tidak menabung di bank Syariah karena