• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Berdasarkan Rekening Tabungan yang dimiliki

BAB III METODE PENELITIAN

4.3 Karakteristik Responden

4.3.8 Karakteristik Berdasarkan Rekening Tabungan yang dimiliki

Data responden berdasarkan rekening tabungan yang dimiliki dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Rekening Tabungan Rekening Tabungan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

BRI 34 34%

BNI 30 30%

BCA 7 7%

Bank Mandiri 20 20%

Bank Sumut 3 3%

Bank Permata 1 1%

Bank CIMB Niaga 4 4%

BTN 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (Data Diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rekening bank yang paling mendominasi dan dimiliki masyarakat adalah BRI sebanyak 34 orang dengan presentase 34%. Di ikuti rekening BNI sebanyak 30 orang dengan presentase 30%, Bank Mandiri sebanyak 20 orang dengan presentase 20%, BCA sebanyak 7

orang dengan presentase7%, Bank CIMB niaga 4 orang dengan presentase 4%, Bank Sumut 3 orang dengan presentase 3%, sedangkan rekening tabungan Bank Permata dan BTN sama – sama sebanyak 1 orang dengan presentase masing – masing 1%. Hal ini bermakna bahwa responden-responden banyak lebih tertarik ke bank-bank pemerintah seperti BRI dan BNI.

4.4 Hasil Analisis Data 4.4.1 Deskripsi Variabel

A. Kurangnya Minat Menabung

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah (Y)

Pernyataan SS S KS TS STS

Saya belum menabung di Bank Syariah karena

belum sesuai dengan kebutuhan saya 41 56 3 0 0 Saya belum berminat menjadikan Perbankan

Syariah menjadi bank utama saya 39 55 5 1 0

Saya belum berminat memindahkan rekening tabungan saat ini karena belum memahami manfaat menabung di Bank Syariah

44 46 9 1 0

Saya belum menabung di Bank Syariah karena Bank Syariah tidak jauh berbeda dengan Bank Konvensional

45 49 6 0 0

Sumber : Hasil Penelitian,2019(Data Diolah)

Dari data tabel 4.11 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 41 orang (41%), setuju sebanyak 56 orang (56%) dan kurang setuju sebanyak 3 orang (3%). Dengan demikian, sebagian besar responden menyatakan belum menabung di bank syariah karena masih belum sesuai dengan kebutuhannya.

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 39 orang (39%), setuju sebanyak 55orang (55%), kurang setuju sebanyak 3 orang (5%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dengan demikian, sebagian besar responden masih belum berminat menjadikan bank syariah sebagai bank utamanya.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 44 orang (44%), setuju sebanyak 46 orang (46%), kurang setuju sebanyak 9 orang (9%) dan kurang setuju sebanyak 1 orang (1%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum berminat memindahkan rekening tabungan mereka untuk saat ini karena mereka masih belum memahami manfaat menabung di Bank Syariah 4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat

setuju sebanyak 45 orang (45%), setuju sebanyak 49 orang (49%) dan kurang setuju sebanyak 6 orang (6). Dengan demikian, sebagian besar responden belum ingin menabung di Bank Syariah karena berpendapat bahwa Bank Syariah tidak jauh berbeda dengan Bank Konvensional.

B. Variabel Harga (Bagi Hasil)

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (Bagi Hasil) (X1)

Pernyataan SS S KS TS STS

Kesepakatan bagi hasil yang telah ditetapkan oleh

bank syariah belum sesuai dengan keinginan saya 31 44 17 8 0 Keuntungan yang didapat dari bank syariah tidak

lebih besar dibandingkan dengan bank lainnya 33 30 26 8 3 Keuntungan yang diperoleh bank syariah tidak

berpengaruh tehadap pembagian bagi hasil yang akan saya terima

32 45 17 6 0

Sayatidak terlalu memerhatikan nisbah bagi hasil

yang ditawarkan oleh bank syariah 23 51 19 7 0 Sumber : Hasil Penelitian,2019 (Data Diolah)

Dari table 4.12 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 31 orang (31%), setuju sebanyak 44 orang (44%), kurang setuju sebanyak 17 orang (17%) dan tidak setuju sebanyak 8 orang (8%). Dengan demikian, sebagian besar responden menyatakan bahwa kesepakatan bagi hasil yang telah ditetapkan oleh bank syariah masih belum sesuai dengan keinginan mereka.

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 33 orang (33%), setuju sebanyak 30 orang (30%), kurang setuju sebanyak 26 orang (26%), tidak setuju sebanyak 8 orang (8%) dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%). Dengan demikian, sebagian besar responden menganggap bahwa keuntungan yang akan mereka dapatkan dari bank syariah tidak lebih besar dibandingkan dengan bank lainnya.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 32 orang (32%), setuju sebanyak 45 orang (45%), kurang setuju sebanyak 17 orang (17%) dan kurang setuju sebanyak 6 orang (6%). Dengan demikian, sebagian besar responden berpendapat bahwa keuntungan yang diperoleh bank syariah tidak berpengaruh tehadap pembagian bagi hasil yang akan mereka terima

4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 51 orang (51%) dan kurang setuju sebanyak 19 orang (19) dan tidak setuju 7 orang atau (7%). Dengan demikian, sebagian besar responden tidak terlalu memerhatikan nisbah bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah.

C. Variabel Preferensi

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Preferensi (X2)

Pernyataan SS S KS TS STS

Saya tidak menabung di bank Syariah karena tidak adanya rekomendasi yang saya dapatkan dari teman atau keluarga

25 51 22 2 0

Saya tidak menabung di bank Syariah karena selama ini bank Syariah belum mempunyai citra yang baik

34 50 10 4 2

Kinerja bank Syariah masih belum sesuai dengan

prinsip – prinsip agama (Syariah) yang ada 20 59 19 2 0 Saya tidak menabung di bank Syariah karena

fasilitas pada bank Syariah masih belum memadai 15 63 20 2 0 Sumber : Hasil Penelitian,2019 (Data Diolah)

Dari table 4.13 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), setuju sebanyak 51 orang (51%), kurang setuju sebanyak 22 orang (22%) dan tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum

menabung di bank Syariah karena teman atau keluarga mereka belum ada yang merekomendasikan untuk menabung di bank syariah

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 34 orang (34%), setuju sebanyak 50 orang (50%), kurang setuju sebanyak 10 orang (10%), tidak setuju sebanyak 4 orang (4%) dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Dengan demikian, sebagian besar responden menganggap belum menabung di bank Syariah karena bank Syariah belum mempunyai citra yang baik.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 20 orang (20%), setuju sebanyak 59 orang (59%), kurang setuju sebanyak 19 orang (19%) dan kurang setuju sebanyak 2 orang (2%). Sebagian besar responden menganggap bahwa kinerja bank Syariah masih belum sesuai dengan prinsip – prinsip agama yang ada.

4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), setuju sebanyak 63 orang (63%) dan kurang setuju sebanyak 20 orang (20%) dan tidak setuju 2 orang atau (2%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum menabung di bank Syariah karena fasilitas pada bank Syariah masih belum memadai.

D. Variabel Produk

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X3)

Pernyataan SS S KS TS STS

Produk-produk yang ditawarkan bank syariah masih

kurang menarik 26 67 7 0 0

Bank syariah kurang melakukan inovasi produk yang bisa menarik minat masyarakat/nasabah untuk menabung

28 64 8 0 0

Produk bank syariah belum bisa menjanjikan

keuntungan yang besar 16 67 15 2 0

Masih Banyak masyarakat yang belum memahami

produk – produk Pebankan Syariah 59 41 0 0 0 Sumber : Hasil Penelitian,2019 (Data Diolah)

Dari tabel 4.14 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 26 orang (26%), setuju sebanyak 67 orang (67%) dan kurang setuju sebanyak 7 orang (7%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum menabung di bank Syariah karena Produk – produk yang ditawarkan bank syariah masih kurang menarik

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 24 orang (24%), setuju sebanyak 64 orang (64%) dan kurang setuju sebanyak 8 orang (8%). Dengan demikian, sebagian besar responden beranggapan bahwanBank syariah kurang melakukan inovasi produk yang bisa menarik minat mereka untuk menabung

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), setuju sebanyak 67 orang (67%), kurang setuju sebanyak 15 orang (15%) dan kurang setuju sebanyak 2 orang (2%). Dengan demikian, sebagian besar responden beranggapan bahwa produk bank syariah masih belum bisa menjanjikan keuntungan yang besar

4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak yaitu 59 orang (59%) dan memberi tanggapan setuju yaitu sebanyak 41 orang (41%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum menabung di bank Syariah karena mereka masih belum memahami produk – produk yang ada pada Pebankan Syariah.

E. Variabel Lokasi

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lokasi (X4)

Pernyataan SS S KS TS STS

Bank syariah masih terpusat di pusat-pusat kota sehingga masih banyak masyarakat yang tidak bisa mengaksesnya

28 64 8 0 0

Saya tidak tertarik menabung di bank syariah

karena lokasinya yang jauh dari tempat tinggal saya 16 67 15 2 0 Lokasi ATM Bank syariah masih sulit di jangkau

dibanding ATM bank konvensional 59 41 0 0 0

Biaya yang mahal untuk menjangkau kantor bank

syariah karena jauh 27 66 6 1 0

Sumber : Hasil Penelitian,2019 (Data Diolah)

Dari tabel 4.15 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), setuju sebanyak 64 orang (64%) dan kurang setuju sebanyak 8 orang (8%). Dengan demikian, sebagian besar responden masih belum menabung di babk syariah karena bank syariah

masih berpusat di pusat-pusat kota sehingga mereka tidak mudah untuk mengaksesnya.

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju berjumlah 16 orang (16%), setuju sebanyak 67 orang (67%) dan kurang setuju 15 orang (15%) dan tidak setuju sebanyak 2 orang (2%).

Dengan demikian, sebagian besar responden belum tertarik menabung di bank syariah karena lokasinya yang jauh dari tempat tinggal mereka.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 59 orang (59%) dan setuju sebanyak 41 orang (41%). Dengan demikian, sebagian besar responden belum ingin menabung pada bank syariah karena Lokasi ATM bank syariah sulit di jangkau dibanding dengan ATM bank konvensional dimana sangat mudah untuk ditemui

4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 27 orang (27%) setuju sebanyak 66 orang (66%), kurang setuju sebanyak 6 orang (6%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang atau (1%). Dengan demikian, sebagian besar responden masih belum menabung di bank syariah dikarenakan biaya yang mahal untuk menjangkau kantor bank syariah karena jauh dari lokasi tempat tinggal mereka.

F. Variabel Promosi

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X5)

Pernyataan SS S KS TS STS

Kurangnya media yang digunakan untuk melakukan promosi yang dapat memudahkan saya memahami perbankan syariah

28 63 8 1 0

Bank syariah masih kurang ,melakukan promosi

terkait produknya secara aktif 34 55 11 0

Karyawan bank syariah masih kurang memberikan informasi terkait produk bank syariah kepada masyarakat

30 59 9 2 0

Bank syariah tidak banyak atau jarang memberikan

hadiah kepada nasabahnya 23 62 13 2 0

Sumber : Hasil Penelitian,2019 (Data Diolah)

Dari table 4.16 menunjukan bahwa :

1. Dari pertanyaan nomor 1 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju berjumlah 28 orang (28%), setuju 63 orang (63%), kurang setuju 8 orang (8%) dan tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Dengan demikian, sebagian besar responden masih belum memahami perbankan syariah karena kurangnya media yang digunakan untuk melakukan promosi untuk memberikan pemahaman mengenai perbankan syariah.

2. Dari pertanyaan nomor 2 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 34 orang (34%), setuju sebanyak 55 orang (55%), dan kurang setuju sebanyak 11 orang (11%). Dengan demikian, sebagian besar responden menganggap bahwa bank syariah masih kurang melakukan promosi terkait produknya secara aktif.

3. Dari pertanyaan nomor 3 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 30 orang (30%), setuju 59 orang (59%), kurang setuju 9 orang (9%) dan kurang setuju 2 orang (2%). Dengan demikian,

sebagian besar responden beranggapan bahwa karyawan bank syariah masih kurang memberikan informasi terkait produk bank syariahnya.

4. Dari pertanyaan nomor 4 responden yang memberikan tanggapan sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), setuju sebanyak 62 orang (62%) dan kurang setuju sebanyak 13 orang (13%) dan tidak setuju 2 orang atau (2%). Dengan demikian, sebagian besar responden beranggapan bahwa bank syariah tidak banyak atau jarang memberikan hadiah kepada nasabahnya

4.4.2 Hasil Pengolahan Data

Adapun hasil dari pengolahan rank Spearman yang mempengaruhi kurangnya minat, dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.17 Hasil Uji Rank Spearman

No Indikator Koefisien Probabilitas Keterangan

1 Harga 0.205 0.041 Signifikan

2 Preferensi 0.373 0.000 Signifikan

3 Produk 0.234 0.019 Signifikan

4 Lokasi 0.643 0.000 Signifikan

5 Promosi 0.489 0.002 Signifikan

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Adapun rinciannya dapat dilihat sebagai berikut :

A. Hubungan Antara Bagi Hasil dengan Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah di Kota Medan.

Tabel 4.18 Hasil Uji Rank Spearman

Faktor Harga

kurangnya minat

Spearman's rho Faktor Harga Correlation

Coefficient 1.000 .205*

Sig. (2-tailed) . .041

N 100 100

kurangnya minat Correlation

Coefficient .205* 1.000

Sig. (2-tailed) .041 .

N 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Hipotesis umum ditunjukkan antara harga (bagi hasil) dengan tingkat pengetahuan terhadap perbankan syariah sebagai berikut :

a. Hipotesis Nol (H0: ρ = 0) Faktor Harga tidak berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

b. Hipotesis Kerja (H1: ρ ≠ 0) Faktor Harga berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Harga (bagi hasil) berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi sebesar 0,205 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar 0,041 pada tingkat kepercayaan 0,05 atau 95 %, adapun tingkat kriteria pengujian:

1. Jika harga signifikansi < α, maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Jika harga signifikansi > α, maka H0 diterima H1 ditolak.

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,041 < α (0,05) maka hipotesis kerja H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara bagi hasil dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Dari hasil tabel 4.17 bahwa harga memiliki tingkat hubungan yang rendah dengan kurangnya minat masyarakat untuk menabung di bank syariah hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,205. Hal tersebut menunjukan bahwa harga (bagi hasil) masih memeliki pengaruh terhadap kurangnya minat responden menabung di bank syariah. Tetapi harga tersebut tidak terlalu menjadi pengaruh bagi responden untuk tidak menabung di bank syariah, karena mereka lebih mempertimbankan faktor lain yang lebih penting.

B. Hubungan Antara Preferensi dengan Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah di Kota Medan.

Tabel 4.19 Hasil Uji Rank Spearman

Faktor Preferensi kurangnya minat Spearman's rho Faktor Preferensi Correlation Coefficient 1.000 .373**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

kurangnya minat Correlation Coefficient .373** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Hipotesis umum ditunjukkan antara preferensi dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol (H0: ρ = 0) Preferensi tidak berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

b. Hipotesis Kerja (H1: ρ ≠ 0) Preferensi berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Preferensi berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi sebesar 0,373 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar 0,000 pada tingkat kepercayaan 0,05 atau 95 %, adapun tingkat kriteria pengujian:

1.Jika prerensi signifikansi < α, maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Jika prerensi signifikansi > α, maka H0 diterima H1 ditolak.

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < α (0,05) maka hipotesis kerja H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Dari hasil tabel 4.18 bahwa preferensi memiliki tingkat hubungan yang rendah dengan kurangnya minat masyarakat untuk menabung di bank syariah hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,373. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tingginya preferensi yang didapat dari pihak lain seperti rekomendasi dan citra yang baik maka akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung di bank syariah. Dalam hal ini responden masih belum berminat menabung di bank syariah karena masih banyak dari responden yang belum mendapat rekomendasi dari teman atau keluarga untuk menabung di bank syariah dan responden juga banyak menganggap bahwa kinerja bank syariah masih belum sesuai degan prinsip syariah yang seharusnya.

C. Hubungan Antara Produk dengan Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah di Kota Medan.

Tabel 4.20 Hasil Uji Rank Spearman

Faktor Produk

kurangnya minat Spearman's rho Faktor Produk Correlation Coefficient 1.000 .234*

Sig. (2-tailed) . .019

N 100 100

kurangnya minat Correlation Coefficient .234* 1.000

Sig. (2-tailed) .019 .

N 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Hipotesis umum ditunjukkan antara produk dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol (H0: ρ = 0) Faktor Produk tidak berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

b. Hipotesis Kerja (H1: ρ ≠ 0) Faktor Produk berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Produk berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi sebesar 0,234 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar 0,019 pada tingkat kepercayaan 0,05 atau 95 %, adapun tingkat kriteria pengujian:

1. Jika produk signifikansi < α, maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Jika produk signifikansi > α, maka H0 diterima H1 ditolak.

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,019 < α (0,05) maka hipotesis kerja H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Dari hasil tabel 4.19 bahwa produk memiliki tingkat hubungan yang rendah dengan kurangnya minat masyarakat untuk menabung di bank syariah hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,234. Hal tersebut menunjukan bahwa produk masih berpengaruh terhadap kurangnya minat responden untuk menabung di perbankan syariah karena masih banyaknya responden yang masih belum memahami mengenai produk – produk pada perbank syariah.

D. Hubungan Antara Lokasi dengan Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah di Kota Medan.

Tabel 4.21 Hasil Uji Rank Spearman

Faktor Lokasi

kurangnya minat Spearman's rho Faktor Lokasi Correlation Coefficient 1.000 .643**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

kurangnya minat Correlation Coefficient .643** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Hipotesis umum ditunjukkan antara lokasi dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol (H0: ρ = 0) lokasi tidak berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

b. Hipotesis Kerja (H1: ρ ≠ 0) lokasi berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Lokasi berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi sebesar 0,643 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar 0,000 pada tingkat kepercayaan 0,05 atau 95 %, adapun tingkat kriteria pengujian:

1. Jika lokasi signifikansi < α, maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Jika lokasi bank signifikansi > α, maka H0 diterima H1 ditolak.

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < α (0,05) maka hipotesis kerja H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara lokasi dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Dari hasil tabel 4.20 bahwa lokasi memiliki hubungan yang kuat dengan kurangnya minat masyarakat untuk menabung di bank syariah hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,643. Responden belum berminat menabung di bank syariah karena lokasi bank syariah masih belum mudah di jangkau juga banyak berlokasi di pusat – pusat kota dan masih membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke lokasi.

E. Hubungan Antara Promosi dengan Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah di Kota Medan

Tabel 4.22 Hasil Uji Rank Spearman

Faktor Promosi kurangnya minat Spearman's rho Faktor Promosi Correlation Coefficient 1.000 .489**

Sig. (2-tailed) . .002

N 100 100 kurangnya minat Correlation Coefficient .489** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 22, 2019

Hipotesis umum ditunjukkan antara promosi dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol (H0: ρ = 0 promosi tidak berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

b. Hipotesis Kerja (H1: ρ ≠ 0) promosi berhubungan secara signifikan dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Promosi berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi sebesar 0,489 dengan taraf signifikansi untuk hipotesis umum sebesar 0,002 pada tingkat kepercayaan 0,05 atau 95 %, adapun tingkat kriteria pengujian:

1. Jika promosi signifikansi < α, maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Jika promosi signifikansi > α, maka H0 diterima H1 ditolak.

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002 < α (0,05) maka hipotesis kerja H1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara promosi dengan kurangnya minat masyarakat menabung di perbankan syariah.

Dari hasil tabel 4.21 bahwa promosi memiliki tingkat hubungan yang sedang dengan kurangnya minat masyarakat untuk menabung di bank syariah hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,489. Hal tersebut menunjukan

bahwa semakin banyak promosi yang dilakukan oleh bank syariah maka akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung di banks yariah. Dalam hal ini responden masih belum berminat menabung di bank syariah karena bank syariah masih kurang aktif melakukan promosi terutama melalui media sehingga masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai perbankan syariah.

Berdasarkan dari uji rank spearman terdapat hubungan yang signifikan antara harga dengan kurangnya minat, preferensi dengan kurangnya minat, produk dengan kurangnya minat, lokasi dengan kurangnya minat, dan promosi dengan kurangnya minat.

Adapun hubungan yang paling berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat untuk menabung pada bank syariah adalah faktor lokasi sementara faktor produk dan faktor referensi memiliki pengaruh sedang, sedangkan faktor promosi dan faktor harga memimiliki pengaruh yang lemah.

Adapun lokasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di bank syariah dikarenakan letak kantor bank syariah banyak yang berada di pusat kota sehingga kurang memudahkan masyarakat untuk mengakses bank tersebut, dan masih kurangnya jumlah ATM perbankan syariah dibandingkan dengan jumlah ATM perbankan konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Menabung di Perbankan Syariah di kota Medan, penulismengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya Bank syariah agar mempertimbangkan untuk memperbanyak melakukan promosi mengenai perbankan syariah agar masyarakat dapat

memahami dan mengerti apa perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional.

2. Dalam upaya untuk menambah jumlah nasabah khususnya nasabah tabungan di Kota Medan, bank syariah hendaknya masuk melalui peningkatan program sosialisasi atau edukasi akan pentingnya penggunaan prinsip syariah dalam praktek kehidupan sehari-hari yang didapat digelar dalam bentuk seminar syariah maupun Forum Riset perbankan syariah bagi kalangan pelajar, mengingat pangsa pasar bank syariah yang dapat digarap masih lebih luas bagi kalangan anak muda.

3. Perbankan syariah juga hendaknya mempertimbangkan untuk memluas jaringan lokasi kantor perbankan syariah dan memperbanyak jumlah ATM perbankan syariah agar masyarakat mudah dalam mengakses perbankan tersebut.

4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan responden benar - benar sudah mengetahui mengenai bagi hasil agar responden dapat mengisi kuisioner

dengan baik.

PT.RajaGrafindo Persada

Al-Arif, M. Nur Rianto. 2011. Dasar-dasar Ekonomi Islam, Solo: Era Adicitra Intermedia.

Andri Soemitra. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Prenada Media,

Andri Soemitra. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Prenada Media,