• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan faktor individu dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pekerja

METODOLOGI PENELITIAN

2. Analisis Bivariat

5.1 Gambaran Umum .1 TPA Cipayung .1 TPA Cipayung

5.3.2 Hubungan faktor individu dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pekerja

Untuk mengetahui hubungan variabel faktor individu berhubungan dengan kejadian dermatitis atau tidak dilakukan analisis bivariat. Sebelum di uji hubungan,

dilakukan uji kenormalan data, yaitu test Kolmogorov-Smirnov (p = 0,05) umtuk data yang tidak berdistribusi normal, kecuali variabel jenis kelamin dan kesehatan kulit, setelah itu data dikategorikan. Setelah semua data berbentuk kategori lalu dilakukan uji chi-square untuk semua variabel.

a. Hubungan usia dengan kejadian dermatitis kontak iritan

Distribusi usia dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.12.

Tabel 5.12

Distribusi UsiaPekerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan DI TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis

Total Usia (Tahun) n % n % n % OR (95%CI) Pvalue 31 9 42,9 12 57,1 21 100 > 31 8 42,1 10 52,6 19 100 0,833 (0,239-2,903) 1,000

Berdasarkan tabel 5.12, responden yang berusia ≤ 31 tahun dan dermatitis kontak iritan sebesar 57,1% ( 12 dari 21 responden) dan responden yang berusia > 31 tahun dan dermatitis kontak iritan sebesar 52,6% ( 10 dari 19 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 1,000, yang artinya pada α 5% tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian dermatitis kontak iritan.

b. Hubungan jenis kelamin dengan kejadian dermatitis kontak iritan

Distribusi jenis kelamin dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.13.

Tabel 5.13

Distribusi Jenis Kelamin Pekerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Di TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis

Total Jenis Kelamin n % n % n % OR (95%CI) Pvalue Laki-laki 17 44,7 21 55,3 38 100 Perempuan 1 50,0 1 50,0 2 100 0,727 (0,042-12,518) 1,000

Berdasarkan tabel 5.13, responden yang berjenis kelamin laki-laki dan dermatitis kontak iritan sebesar 55,3% ( 21 dari 38 responden) dan responden yang berjenis kelamin perempuan dan dermatitis kontak iritan sebesar 50% ( 1 dari 2 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 1,000, yang artinya pada α 5% tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian dermatitis kontak iritan.

c. Hubungan Kondisi kulit dengan kejadian dermatitis kontak iritan

Distribusi kondisi kulit dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.14.

Tabel 5.14

Distribusi Kondisi Kulit Pekerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Di TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis

Total Kondisi Kulit n % n % n % OR (95%CI) Pvalue Baik 15 48,4 16 51,6 31 100 Tdk Baik 3 33,3 6 66,7 9 100 1,875 (0,396-8,875) 0,476

Berdasarkan tabel 5.14, responden yang kondisi kulitnya tidak baik dan dermatitis kontak iritan sebesar 51,6% ( 16 dari 31 responden) dan responden yang kondisi kulitnya baik dan dermatitis kontak iritan adalah 66,7% ( 6 dari 9 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 0,476, yang artinya pada α 5% tidak ada hubungan yang signifikan antara kesehatan kulit dengan kejadian dermatitis kontak iritan.

d. Hubungan Pengetahuan dengan kejadian dermatitis kontak iritan

Distribusi pengetahuan dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.15.

Tabel 5.15

Distribusi Pengetahuan Pekerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Di TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis Total Pengetahuan n % n % n % OR (95%CI) Pvalue Kurang 11 55,0 9 45,0 20 100 Baik 7 35,0 13 65,0 20 100 2,270 (0,636-8,106) 0,341

Berdasarkan tabel 5.15, responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan dermatitis kontak iritan sebesar 45,0% ( 9 dari 20 responden) dan responden yang mempunyai pengetahuan baik dan dermatitis kontak iritan sebesar 65,0% ( 13 dari 20 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 0,341, yang artinya pada α 5% tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian dermatitis kontak iritan.

e. Hubungan antara riwayat alergi dengan kejadian dermatitis kontak iritan Distribusi riwayat alergi keluarga dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pengiolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.16.

Tabel 5.16

Distribusi Riwayat Alergi dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Di TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis Total Rwayt Alergi Keluarga n % n % n % OR (95%CI) Pvalue Tdk memlki rwyt 15 50,0 15 50,0 30 100 2,333 0,464 Memlki rwyt 3 30,0 7 70,0 10 100 (0,505-10,778)

Berdasarkan tabel 5.16, responden yang tidak mempunyai riwayat alergi pada keluarga dan pekerja dan dermatitis kontak iritan sebesar 50,0% ( 15 dari 30 responden) dan responden yang mempunyai riwayat alergi pada keluarga dan pekerja dan dermatitis kontak iritan sebesar 70,0% ( 7 dari 10 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 0,464, yang artinya pada α 5% tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat alergi keluarga dengan kejadian dermatitis kontak iritan.

f. Hubungan personalhygiene dengan kejadian dermatitis kontak iritan

Distribusi personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.17.

Tabel 5.17

Distribusi PersonalHygiene Pekerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Di TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis Total Personal Hygiene n % n % n % OR (95%CI) Pvalue TDK BAIK 8 40,0 12 60 20 100 0,667 0,751 BAIK 10 50,0 10 50,0 20 100 (0,191-2,333)

Berdasarkan tabel 5.17, responden yang mempunyai personal hygiene yang tidak baik dan dermatitis kontak iritan sebesar 60% ( 12 dari 20 responden) dan responden yang mempunyai personal hygiene yang baik dan dermatitis kontak iritan sebesar 50% ( 10 dari 20 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 0,751, yang artinya pada α 5% tidak ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak iritan.

g. Hubungan penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak

Distribusi penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung Kota dapat dilihat pada tabel 5.18.

Tabel 5.18

Distribusi Penggunaan APD Pekerja dengan Kejadian Dermatitis DI TPA Cipayung Kota Depok Tahun 2010

Kejadian Dermatitis Tidak Dermatitis Dermatitis Total Penggunaan APD n % n % n % OR (95%CI) Pvalue Tdk Patuh 15 40,5 22 59,5 37 100 Patuh 3 100 0 0 3 100 0,405 (0,274-0,599) 0,083

Berdasarkan tabel 5.18, responden yang tidak patuh menggunakan APD dan dermatitis kontak iritan sebesar 59,5% ( 22 dari 37 responden) dan responden yang patuh menggunakan APD dan dermatitis kontak iritan sebesar 0% ( 0 dari 3 responden). Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai Pvalue 0,083, yang artinya pada α 5% ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak iritan. Selain itu didapatkan nilai OR= 0,405, yang artinya responden yang tidak patuh memiliki kecenderungan sebesar 0,405 kali untuk terkena dermatitis kontak iritan dibanding dengan responden yang patuh menggunakan APD.

BAB VI PEMBAHASAN