• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Karakteristik Individu (Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Kebiasaan Merokok dan Indeks Masa Tubuh) dengan Keluhan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

5. Perlintasan Indarung – Bukit Putus

4.3 Hubungan Karakteristik Individu (Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Kebiasaan Merokok dan Indeks Masa Tubuh) dengan Keluhan

Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumatera Barat Tahun 2016

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui keterkaitan atau adanya hubungan antara variabel dependen yakni keluhan musculoskleletal disorders dengan variabel independen yaitu umur, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok dan indeks masa tubuh. Hasil analisis ini kemudian disajikan dalam bentuk crosstab sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hubungan umur dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat Tahun 2016

Umur (tahun)

Musculoskeletal Disorders Total Nilai P Rendah Sedang Tinggi

≤ 35 10 1 0 11 0.032

>35 6 8 3 17

Total 16 9 3 28

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masinis yang berumur ≤ 35 tahun yang mengalami MSDs kategori rendah sebanyak 10 orang dan yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 1 orang, sedangkan masinis yang berumur > 35 tahun yang mengalami MSDs kategori rendah sebanyak 6 orang, yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 8 orang dan yang mengalami MSDs kategori tinggi sebanyak 3 orang.

Analisis data dengan menggunakan uji Chi Square (tidak memenuhi syarat karena nilai expected count yang kurang dari 5 lebih dari 20% yaitu 50.0%), maka dilanjutkan dengan uji alternatife yaitu Kolmogorov-Smirnov Test dan menunjukkan nilai p = 0,032 (p <0,05) ini berarti bahwa H0 ditolak dan Ha

52

diterima. Dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan antara umur dengan keluhan Musculokeletal disorders pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II di Sumatera Barat pada Tahun 2016.

Tabel 4.12 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat Tahun 2016

Masa Kerja (Tahun)

Musculoskeletal Disorders Total Nilai P Renda h Sedang Tinggi ≤10 10 1 0 11 0,032 >10 6 8 3 17 Total 16 9 3 28

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masinis dengan masa kerja ≤ 10 tahun yang mengalami MSDs rendah sebanyak 10 orang dan yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 1 orang, Sedangkan masinis dengan masa kerja > 10 tahun yang mengalami MSDs kategori rendah sebanyak 6 orang, yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 8 orang dan yang mengalami MSDs tinggi sebanyak 3 orang.

Hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi Square (tidak memenuhi syarat karena nilai expected count yang kurang dari 5 lebih dari 20% yaitu 50.0%), maka dilanjutkan dengan uji alternative yaitu Kolmogorov-Smirnov Test dan menunjukkan nilai p = 0,032 ( p <0,05 ) ini berarti bahwa H0 ditolak danHa diterima. Dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan Musculokeletal disorders pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II di Sumatera Barat pada Tahun 2016.

53

Tabel 4.13 Hubungan Lama Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat Tahun 2016

Lama kerja (jam) Musculoskeletal Disorders Total Nilai P Rendah Sedang Tinggi

≤ 8 4 3 0 7 1,000

>8 12 6 3 21

Total 16 9 3 28

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masinis dengan lama kerja ≤ 8 jam yang mengalami MSDS kategori rendah sebanyak 4 orang dan yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 3 orang, sedangkan masinis dengan lama kerja > 8 jam yang mengalami MSDs kategori rendah sebanyak 12 orang, yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 6 orang dan yang mengalami MSDs kategori tinggi sebanyak 3 orang.

Hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi Square (tidak memenuhi syarat karena nilai expected count yang kurang dari 5 lebih dari 20% yaitu 66.7%), maka dilanjutkan dengan uji alternative yaitu Kolmogorov-Smirnov Test dan menunjukkan nilai p = 1,000 ( p >0,05 ) ini berarti bahwa H0 diterima danHa ditolak. Dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan Musculokeletal disorders pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II di Sumatera Barat pada Tahun 2016.

54

Tabel 4.14 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat Tahun 2016

Kebiasaan merokok Musculoskeletal Disorders Total Nilai P Rendah Sedang Tinggi

Merokok 11 6 3 20 1.000

Tidak merokok 5 3 0 8

Total 16 9 3 28

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masinis yang merokok mengalami MSDS kategori rendah sebanyak 11 orang, yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 6 orang dan MSDs tinggi sebanyak 3 orang, sedangkan masinis yang tidak merokok mengalami MSDs kategori rendah sebanyak 5 orang dan yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 3 orang.

Hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi Square (tidak memenuhi syarat karena nilai expected count yang kurang dari 5 lebih dari 20% yaitu 66.7%), maka dilanjutkan dengan uji alternative yaitu Kolmogorov-Smirnov Test dan menunjukkan nilai p = 1.000 ( p >0,05 ) ini berarti bahwa H0 diterima danHa ditolak. Dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan Musculokeletal disorders pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II di Sumatera Barat pada Tahun 2016.

55

Tabel 4.15 Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Divisi Regional II Sumatera Barat Tahun 2016

Indeks Masa Tubuh (IMT)

Musculoskeletal Disorders Total Nilai P Rendah Sedang Tinggi

Normal 16 9 0 25 0,009

Tidak Normal 0 0 3 3

Total 16 9 3 28

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masinis dengan indeks masa tubuh normal yang mengalami MSDS kategori rendah sebanyak 16 orang dan yang mengalami MSDs kategori sedang sebanyak 9 orang, sedangkan masinis dengan indeks masa tubuh tidak normal tidak ada yang mengalami MSDs kategori rendah dan sedang dan yang mengalami MSDs kategori tinggi sebanyak 3 orang.

Hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi Square (tidak memenuhi syarat karena nilai expected count yang kurang dari 5 lebih dari 20% yaitu 66.7%), maka dilanjutkan dengan uji alternatife yaitu Kolmogorov-Smirnov Test dan menunjukkan nilai p = 0,009 ( p <0,05 ) ini berarti bahwa H0 ditolak danHa diterima. Dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan antara indeks masa tubuh dengan keluhan Musculokeletal disorders pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II di Sumatera Barat pada Tahun 2016.

56 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Musculoskeletal Disorders pada Masinis di PT. Kereta Api Indonesia