• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Persepsi Ibu

4.4.3 Hubungan Keterdedahan dengan Persepsi Ibu

dalam Susu Formula

Hasil penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan, hipotesis ketiga yang berbunyi“terdapat hubungan nyata antara keterdedahan dengan persepsi ibu rumah tangga terhadap program berita tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula”, ditolak atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan nyata antara keterdedahan dengan persepsi ibu rumah tangga terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa keterdedahan memiliki hubungan tidak nyata (p>0,1) dengan persepsi terhadap berita TV isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula secara keseluruhan. Meskipun keterdedahan tidak memiliki korelasi yang nyata dengan persepsi berita televisi isu bakteri E. sakazakii secara keseluruhan, namun dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa frekuensi menonton, waktu menonton, lama menonton dan program berita yang ditonton

memiliki hubungan yang cukup berarti dengan persepsi terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

4.4.3.1 Hubungan antara Frekuensi Menonton dengan Persepsi terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri E. sakazakii dalam Susu Formula

Frekuensi menonton adalah tingkat keseringan responden menonton siaran berita bakteri E. sakazakii pada susu formula, per satu hari dalam satuan kali pada saat tiga bulan sebelum penelitian. Frekuensi menonton pada penelitian kali ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu rendah (1 kali), sedang (2-3 kali) dan tinggi (>3 kali). Uji statistik yang dilakukan pada indikator frekuensi menonton dengan persepsi terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula adalah uji korelasi rank Spearman.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan nyata positif cukup berarti antara frekuensi menonton dengan persepsi terhadap daya tarik format acara berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula, dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,002, dan nilai korelasi sebesar 0,452. Hal ini berarti bahwa semakin sering responden menonton berita televisi maka semakin tinggi persepsi yang dibentuk responden terhadap daya tarik format acara berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

Responden yang lebih sering menonton program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula umumnya lebih memahami mengenai isi dari isu tersebut, sehingga mereka cenderung lebih memiliki persepsi yang baik terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

4.4.3.2 Hubungan antara Waktu Menonton dengan Persepsi terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri E. sakazakii dalam Susu Formula

Waktu menonton adalah saat dimana individu biasa menonton tayangan berita TV yang paling sering per satu harinya pada saat tiga bulan sebelum penelitian. Waktu menonton ini dibedakan menjadi pagi, siang, sore dan malam hari, diukur dengan skala nominal. Uji statistik yang dilakukan pada indikator waktu menonton dengan persepsi terhadap program berita televisi tentang isu

bakteri E. sakazakii dalam susu formula adalah chisquare dan koefisien contingency.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahawa terdapat hubungan nyata positif dan cukup berarti antara waktu menonton dengan persepsi terhadap berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula, baik dalam nilai informasi maupun pada daya tarik format acara, dengan nilai Sig. (2-tailed) masing-masing adalah 0,057 dan 0,087, dan nilai chisquare masing-masing 12,229 dan 11, 036. Nilai koefisien contingency waktu menonton dengan persepsi terhadap nilai informasi maupun pada daya tarik format acara masing-masing sebesar 0,458 dan 0,440. Hal ini berarti bahwa semakin tepat waktu menonton responden maka semakin tinggi persepsi yang dibentuk responden terhadap nilai informasi dan daya tarik format acara berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyak responden yang menonton berita ini di waktu luang, yaitu pada waktu siang dan sore hari. Responden yang menonton berita ini dalam waktu luang akan lebih fokus dalam menonton berita ini, dan hal ini tentunya berpengaruh terhadap persepsi yang dibentuk oleh responden.

4.4.3.3 Hubungan antara Lama Menonton dengan Persepsi terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri E. sakazakii dalam Susu Formula

Lama menonton adalah jumlah menit yang dihabiskan responden untuk menonton acara/program berita TV mengenai isu bakteri E. sakazakii pada susu formula per satu hari pada saat tiga bulan sebelum penelitian, diukur dengan skala ordinal, dan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu sebentar (3-14 menit), sedang (15-29 menit) dan lama (30-60 menit). Uji statistik yang digunakan pada indikator lama menonton dengan persepsi terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula adalah uji korelasi rank Spearman.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan nyata positif cukup berarti antara lama menonton dengan persepsi terhadap daya tarik format acara berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula, dengan nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,001 dan nilai korelasi 0,455. Hal ini berarti bahwa semakin lama responden menonton maka semakin tinggi persepsi yang

dibentuk responden terhadap daya tarik format acara program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

Responden yang lebih lama menonton program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula umumnya lebih memahami mengenai isi dari isu tersebut, sehingga mereka cenderung lebih memiliki persepsi yang baik terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

4.4.3.4 Hubungan antara Program Berita dengan Persepsi terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri E. sakazakii dalam Susu Formula

Program berita yang ditonton adalah jenis channel televisi yang menyiarkan berita yang menyajikan informasi mengenai isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula yang paling sering ditonton oleh masyarakat pada saat tiga bulan sebelum penelitian, diukur dengan skala nominal. Uji statistik yang dilakukan pada indikator program berita adalah dengan menggunakan chisquare dan uji koefisien contingency.

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan nyata positif dan lemah antara program berita yang ditonton dengan nilai informasi dan format acara berita tentang isu bakteri E. sakazakii. Berdasarkan hasil penelitian, nilai Sig. (2-tailed) pada program berita yang ditonton dengan nilai informasi dan daya tarik format acara adalah 0,057 dan 0,025 dengan nilai chisquare sebesar 6,621 dan 8,177 dan nilai korelasi koefisien contingency sebesar 0,355 dan 0,389. Hal ini berarti semakin tepat program berita televisi yang ditonton maka akan semakin baik persepsi responden terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.

Banyak responden yang menonton berita ini di RCTI dan SCTV, faktor utama responden memilih menonton berita pada channel ini karena sinyal RCTI dan SCTV paling bagus pada Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Apabila gambar pada RCTI dan SCTV bagus, maka ibu rumah tangga lebih tertarik untuk menonton berita tersebut dan lebih fokus, sehingga persepsi terhadap program berita tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula yang dibentuk oleh responden menjadi lebih baik.

4.5 Hubungan antara Persepsi Ibu Rumah Tangga terhadap Berita

Dokumen terkait