• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI MENONTON DENGAN PERILAKU MENONTON PROGRAM ACARA MERAJUT ASA TRANS

Perilaku Menonton

Perilaku menonton adalah tindakan yang dilakukan khalayak dalam menonton program acara televisi karena adanya dorongan dari dalam dirinya untuk menyaksikan program acara televisi. Perilaku menonton dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan oleh khalayak dalam menyaksikan program acara Merajut Asa Trans7. Perilaku menonton tersebut dilihat dari durasi menonton dan frekuensi menonton.

Durasi Menonton

Durasi menonton dalam penelitian ini adalah lamanya waktu yang digunakan oleh responden dalam menyaksikan program acara Merajut Asa Trans7 dalam satu kali tayang yang disaksikan oleh responden, yaitu dari pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB. Durasi menonton dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu durasi rendah (1-15 menit) dan durasi tinggi (16-30 menit) berdasarkan total durasi tayang program acara Merajut Asa Trans7 selama 30 menit dalam satu kali tayang.

Gambar 5 Persentase responden berdasarkan durasi menonton di Desa Citapen tahun 2013

Gambar 5 menunjukkan bahwa responden memiliki durasi menonton program acara Merajut Asa Trans7 yang rendah. Hal ini terlihat sebesar 86.96 persen responden memiliki durasi menonton rendah dibandingkan responden yang memiliki durasi menonton tinggi sebesar 13.04 persen. Responden memiliki durasi menonton rendah bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beberapa alasan responden menonton program Acara Merajut Asa Trans7 hanya untuk mengisi waktu luang ketika selesai bekerja atau sedang tidak bekerja, sering mengganti dengan program acara yang lain ketika sedang iklan, dan waktu penayangan program acara Merajut Asa Trans7 pada sore hari bersamaan dengan

rendah (86.96%) tinggi

(13.04%)

56

waktu responden untuk berinteraksi dengan tetangga di lingkungan rumah. Oleh karena itu, responden cenderung tidak menonton program acara Merajut Asa Trans7 dari awal hingga akhir tayangan.

Frekuensi Menonton

Frekuensi menonton dalam penelitian ini adalah tingkat keseringan responden dalam menyaksikan program acara Merajut Asa Trans7 selama satu bulan terakhir. Program acara Merajut Asa Trans7 ditayangkan setiap satu minggu sekali pada hari jumat. Frekuensi menonton dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu frekuensi rendah (1-2 kali menonton dalam satu bulan terakhir) dan frekuensi tinggi (3-4 kali dalam satu bulan terakhir) berdasarkan total frekuensi tayang program acara Merajut Asa Trans7 sebanyak empat kali dalam satu bulan.

Gambar 6 Persentase responden berdasarkan frekuensi menonton di Desa Citapen tahun 2013

Gambar 6 menunjukkan bahwa responden memiliki frekuensi menonton program acara Merajut Asa Trans7 yang rendah. Hal ini terlihat sebesar 67.39 persen responden memiliki frekuensi menonton rendah dibandingkan responden yang memiliki frekuensi menonton tinggi sebesar 32.61 persen. Responden memiliki frekuensi menonton rendah karena waktu tayang program tersebut hanya satu kali dalam seminggu dan program tersebut bukan satu-satunya program acara yang ditonton oleh responden untuk memenuhi kebutuhannya. Responden juga menonton program acara lainnya untuk memenuhi kebutuhan mereka yang frekuensi tayangnya lebih sering dibandingkan program acara Merajut Asa Trans7.

Rendah (67.39%) Tinggi

(32.61%)

57

Hubungan Motivasi Menonton dengan Durasi Menonton Program Acara Merajut Asa Trans7

Perilaku menonton responden biasanya dipengaruhi oleh motivasi menonton yang dimiliki antara lain motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, maupun motivasi hiburan. Setiap responden memiliki motivasi yang berbeda dalam menonton program acara televisi sehingga akan mempengaruhi durasi menonton. Tabel 28 menunjukkan hasil uji statistik korelasi antara motivasi menonton dengan durasi menonton.

Tabel 28 Hasil uji statistik korelasi antara motivasi menonton dengan durasi menontonprogram acara Merajut Asa Trans7 di Desa Citapen tahun 2013

No Motivasi menonton Durasi menonton

Koefisien p

1. Motivasi informasi rs = -0.178 0.237

2. Motivasi identitas pribadi rs = -0.194 0.197 3. Motivasi integrasi dan interaksi sosial rs = -0.102 0.499

4. Motivasi hiburan rs = -0.164 0.276

Keterangan:

rs: nilai Rank Spearman

p: nilai Sig. (2-tailed)

Tabel 28 menunjukkan tidak ada hubungan nyata antara semua motivasi menonton dengan durasi menonton program acara Merajut Asa Trans7. Hal ini ditunjukkan dengan p > 0.10 (taraf nyata) untuk semua korelasi antara motivasi menonton dengan durasi menonton program acara Merajut Asa Trans7. Hal ini menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan antara semua motivasi menonton dengan durasi menonton.

Kebutuhan informasi akan pertanian yang dirasakan buruh tani tidak membuat waktu yang digunakannya dalam menonton program acara Merajut Asa Trans7 juga semakin lama. Responden menonton program acara Merajut Asa terkadang hanya untuk mengisi waktu luang saja setelah pulang bekerja atau ketika sedang tidak ada pekerjaan.

Selain itu, responden juga menonton program informasi lainnya pada jam tayang yang sama dengan program acara Merajut Asa Trans7 seperti program acara Liputan 6 Petang, Insert Investigasi ataupun program hiburan seperti program acara sinetron Yang Muda Yang Bercinta di stasiun TV RCTI sehingga mereka melakukan pencarian identitas pribadi bisa melalui program acara lainnya seperti program acara Orang Pinggiran di Trans7 yang juga menayangkan kisah hidup masyarakat kecil. Bahan perbincangan mereka ketika sedang berinteraksi dengan orang lain tidak hanya sebatas informasi-informasi pertanian yang diperoleh dari program acara Merajut Asa saja, tetapi juga mengenai isi tayangan program acara lainnya yang mereka tonton tersebut.

Jam tayang program acara Merajut Asa Trans7 juga bersamaan dengan waktu responden yang biasanya digunakan untuk berinteraksi dengan tetangga di lingkungan rumahnya sehingga mereka terkadang tidak menonton program acara Merajut Asa Trans7 dengan fokus dari awal hingga akhir. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang responden,

58

”atuh jam empat limaan mah neng saya biasanya suka ngobrol- ngobrol sama tetangga depan rumah, jadi kadang kalau nonton tv ya gak lama-lama. Kadang Cuma sekilas aja liatnya. Kalau acaranya lagi kurang menarik mah suka saya ganti-ganti juga sama acara yang lain” (Ujg, 48 tahun).

Terkadang ketika sedang menonton program acara Merajut Asa, responden terganggu oleh anak atau cucu mereka yang ingin menonton program acara yang lain ataupun ingin bermain sehingga responden cenderung mengalah dan mengikuti apa yang ditonton oleh anak mereka ataupun sambil mengasuh anak dan cucu mereka yang ingin bermain. Oleh karena itu,responden pada akhirnya tidak dapat menonton program acara Merajut Asa Trans7 hingga selesai. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang responden,

“iya neng, kadang cucu saya teh suka pengen nonton kartun terus kalau gak ngajakin main, jadinya saya gak bisa nonton sampai selesai neng karena keganggu” (Msp, 45 tahun).

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Zelaviori (2013) yang menyatakan bahwa motivasi menonton baik motivasi informasi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, maupun motivasi hiburan tidak ada hubungan nyata dengan durasi menonton. Semakin tinggi motivasi informasi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, maupun motivasi hiburan yang dimiliki seseorang belum tentu membuat seseorang menonton suatu program acara televisi dengan waktu yang lebih lama.

Hubungan Motivasi Menonton dengan Frekuensi Menonton Program Acara Merajut Asa Trans7

Motivasi menonton biasanya akan mempengaruhi frekuensi menonton responden dalam memenuhi kebutuhannya. Setiap responden memiliki motivasi yang berbeda dalam menonton program acara televisi sehingga akan mempengaruhi frekuensi menonton. Tabel 29 menunjukkan hasil uji statistik korelasi antara motivasi menonton dengan frekuensi menonton.

Tabel 29 Hasil uji statistik korelasi antara motivasi menonton denganfrekuensi menonton program acara Merajut Asa Trans7 di Desa Citapentahun 2013

No. Motivasi menonton Frekuensi menonton

Koefisien p

1. Motivasi informasi rs = -0.074 0.623

2. Motivasi identitas pribadi rs = -0.113 0.456 3. Motivasi integrasi dan interaksi sosial rs = 0.004 0.979

4. Motivasi hiburan rs = -0.166 0.271

Keterangan:

rs: nilai Rank Spearman

59 Tabel 29 menunjukkan tidak ada hubungan nyata antara semua motivasi menonton dengan frekuensi menonton program acara Merajut Asa Trans7. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p > 0.10 (taraf nyata) untuk semua korelasi antara motivasi menonton dengan frekuensi menonton program acara Merajut Asa Trans7. Hal ini menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan antara semua motivasi menonton dengan frekuensi menonton. Kebutuhan informasi akan pertanian yang dirasakan buruh tani tidak membuat mereka menonton program acara Merajut Asa Trans7 semakin sering.

Waktu tayang program acara Merajut Asa Trans7 yang hanya satu minggu sekali terkadang membuat responden melewatkan program acara tersebut, apalagi jika responden cenderung menonton tv hanya untuk mengisi waktu luang mereka saja. Selain itu, hal tersebut menyebabkan responden juga cenderung menonton program lain untuk memenuhi kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, serta hiburan yang memiliki frekuensi tayang lebih sering dalam seminggu seperti program acara lainnya seperti Liputan 6 Petang di SCTV, Seputar Indonesia di RCTI, dan Live News Kabar Petang di TVOne, Orang Pinggiran di Trans7, Opera Van Java di Trans7. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang responden,

”saya mah kadang lebih sering kalau cari informasi mah lewat berita neng. Kalau Merajut Asa mah kan cuma sekali aja seminggu. Kadang saya jadi suka kelupaan aja nontonnya” (Kcl, 33 tahun).

Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian Zelaviori (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan nyata antara motivasi menonton suatu program acara baik motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, maupun motivasi hiburan dengan durasi menonton. Semakin tinggi motivasi menonton suatu program acara televisi baik motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial, maupun motivasi hiburan yang dimiliki seseorang, belum tentu membuat seseorang lebih sering menonton suatu program acara televisi.

Ringkasan

Pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa semua motivasi menonton tidak berhubungan nyata dengan perilaku menonton baik durasi ataupun frekuensi menonton. Hal ini juga menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “ada hubungan antara motivasi menonton dengan perilaku menonton program acara Merajut Asa Trans7” ditolak. Semua motivasi menonton tidak memiliki perbedaan baik dalam durasi maupun frekuensi menonton. Semakin tinggi motivasi menonton yang dimiliki khalayak baik itu untuk memenuhi kebutuhan informasi, pencarian identitas pribadi, berintegrasi dan berinteraksi sosial, serta untuk memenuhi kebutuhan hiburan, belum tentu membuat khalayak menonton suatu program acara dengan waktu yang lama dan lebih sering.