• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Hubungan Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan

pendidikan pembangunan Jembatan Suramadu membawa dampak yang positif bagi masyarakat di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan yakni muncul dua sekolah negeri baru yakni SMK dan SMP. Dampak dalam bidang budaya dimana terdapat kerjasama budaya antar Suku Madura dengan Suku Jawa, yakni kirab dan lomba perahu hias di daerah pesisir dekat Jembatan Suramadu untuk memperingati Hari Raya Ketupat, dan juga dampak dalam bidang tingkat pendapatan masyarakat, yaitu membuat mereka yang aktif dan kreatif mempunyai pekerjaan yang baru yang juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan.

2.3. Hubungan Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan

Budaya selalu mengandung nilai, Hans Jonas dalam (Bertens, 2001:139-140) mengatakan bahwa nilai adalah alamat sebuah kata iya (value is address of a yes), atau kalau diterjemahkan secara konstektual, nilai adalah sesuatu yang ditunjukkan dengan kata iya. Definisi ini merupakan definisi yang memiliki kerangka lebih umum dan luas. Kata iya dapat mencakup nilai keyakinan individu secara psikologis maupun nilai patokan normative secara sosiologis. Demikian pula penggunaan kata alamat dalam definisi itu dapat mewakili arah tindakan yang ditentukan oleh keyakinan individu maupun norma sosial.

Dengan demikian nilai budaya sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh masyarakat yang memiliki budaya. Menurut Koentjaraningrat (1987:85) nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki

23

seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara-cara, alat-alat dan tujuan-tujuan pembuatan yang tersedia.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa setiap individu dalam melaksanakan aktifitas sosialnya selalu berdasarkan serta berpedoman kepada nilai-nilai atau sistem nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat itu sendiri. Artinya nilai-nilai itu sangat banyak mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia, baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patut.

Perbedaan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya dalam masyarakat sering dipertanyakan, perbedaan tersebut bisa dilihat dari bagaimana masyaratkat itu sendiri melihat perbedaan antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dijelaskan dengan benar maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan dapat diterangkan dengan jelas juga.

Kingsley Davis (dalam Setiadi, 2010:642) dalam berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan-perubahan dalam kebudayaan. Perubahan-perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian kebudayaan termasuk dalamnya kesenian, ilmu pengetahuan teknologi, filsafat maupun perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.

Perubahan-perubahan dalam kebudayaan, ruang lingkupnya lebih luas. Kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat dan lain sebagainya. Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Tidak mudah menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan budaya. Tidak ada

24

masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Sebaliknya, tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Meskipun perubahan sosial dan budaya memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat, namun keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dari arahnya. Perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi distribusi kelompok umur, jenjang pendidikan dan tingkat kelahiran penduduk. Perubahan budaya meliputi penemuan, penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila, moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.

Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama, yaitu keduanya berkaitan dengan penerimaan cara-cara baru atau suatu penilaian dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini berarti garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari semakin sulit untuk ditegaskan. Biasanya, antara kedua gejala tersebut dapat ditemukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat. Akan tetapi, dapat pula terjadi perubahan kebudayaan tidak menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Misalnya, dalam perubahan model pakaian dan perubahan tari-tarian dapat terjadi tanpa mempengaruhi sistem sosial. Akan, tetapi suatu perubahan sosial akan selalu didahului oleh perubahan kebudayaan.

25

Misalnya, lembaga keluarga, perkawinan atau negara tidak akan mengalami perubahan apabila tidak ada perubahan yang fundamental dalam masyarakat.

Suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu juga tidak akan berhenti dalam suatu titik. Maksudnya, perubahan sosial akan diikuti oleh perubahan-perubahan sosial lainnya. Hal ini terjadi karena struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan bersifat jalin-menjalin. Misalnya, apabila suatu negara mengubah undang-undang dasarnya, akan terjadi banyak perubahan yang turut mempengaruhi bidang lain seperti bidang ekonomi, struktur kelas sosial, dan bidang-bidang lainnya yang saling berkaitan.

Martono (2011:13) berpendapat bahwa saat ini proses perubahan sosial yang terjadi, dapat di ketahui dari ciri-ciri tertentu seperti :

a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, oleh karena itu setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan-perubahan sosial dan budaya yang terjadi secara lambat atau secara cepat, perubahan ini juga telah terjadi terhadap masyarakat Bawomataluo dimana makna dari hombo batu yang awalnya untuk latihan fisik prajurit desa, saat ini telah berubah menjadi objek wisata

b. Perubahan-perubahan pada sosial masyarakat tertentu, akan diikuti oleh perubahan sosial dan budaya lainnya, dengan perubahan fungsi hombo batu tersebut, membuat masyakat beralih pekerjaan dari bertani dan berburu, sekarang menjadi pedagang, pembuat kerajinan tangan yang ditawarkan kepada para wisatawan.

Dokumen terkait