• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI PEMASARAN IKAN SALE 4.1. Aktor Pemasaran Yang Terlibat

4.2. Hubungan Sosial Ekonomi Antar Sesama Pedagang Grosir

Hubungan sosial ekonomi sesama pedagang grosir ikan sale di Pasar Kodok bisa dilihat dari bentuk tindakan sosial, tindakan ekonomi, dan hubungan kekeluargaan. Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupannya sehari-hari tidak bisa dipisahkan dengan interaksinya kepada orang lain baik itu keluarga, teman, ataupun tetangga. Salah satu asas pokok berjualan ialah dengan menghormati dan menghargai sesama pedagang. Banyak hal yang mungkin berbeda antara pedagang satu dengan yang lain, baik dari segi ekonomi, latar belakang dan aktivitas sehari-hari lainnya.

Saling menghormati sesama pedagang adalah cara agar hubungan antar pedagang menjadi damai dan harmonis. Peran damai inilah yang menjadi magnet antar pedagang untuk terus berinteraksi dan saling bantu membantu antar sesama pedagang. Hubungan sosial antar pedagang yang harmonis dapat dilihat dari bentuk kesehariannya dalam berdagang seperti berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik, sehingga tercipta suatu suasana yang tenang, aman dan makmur.

Hubungan sosial pedagang yang tidak harmonis juga dapat dilihat dari interaksi dan komunikasi yang mereka lakukan setiap hari.

72

Hubungan sosial dan interaksi antar pedagang grosir ikan sale terjalin dengan baik. Hubungan resiprositas muncul karena sesama pedagang yang memiliki profesi dan bekerja di tempat yang sama. Hubungan sosial antar pedagang ditunjukkan melalui sikap saling tolong-menolong. Hubungan sosial antar pedagang ditunjukkan dalam bentuk sederhana namun didalamnya terkandung nilai-nilai persaudaraan. Hal tersebut ditunjukkan menjelang pelaksanaan horja (pesta pernikahan) ada sebuah tradisi yang lazim dilaksanakan yakni marpege-pege. Pege dalam bahasa Batak artinya jahe yang dikenal sebagai bumbu dapur dengan cita rasa pedas. Dengan demikian marpege-pege dimaknai sebagai sama-sama merasakan pedasnya suatu masalah baik suka maupun duka.

Adapun tujuannya untuk tolong-menolong dalam konteks finansial atau menghimpun dana menyongsong suatu pesta pernikahan. Umumnya, marpege-pege dilaksanakan oleh pihak mempelai laki-laki karena sebagaimana dalam adat Batak, laki-laki harus memberi sinamot (mahar) kepada calon pengantin wanita.

Melalui acara marpege-pege, biaya akan terkumpul yang berguna untuk meringankan beban pihak pelaksana hajatan. Selain itu, marpege-pege juga bertujuan untuk silaturahmi antar kerabat maupun tetangga.

Hubungan sosial antar pedagang juga di tunjukkan dalam perayaan hari besar Islam seperti Hari Raya Idul Fitri, para pedagang saling mengunjungi satu sama lain, bukan hanya sesama pedagang grosir ikan sale saja melainkan dengan pedagang lainnya. Begitu juga apabila salah seorang anggota pedagang memiliki hajatan pernikahan, maka si pemilik hajatan akan mengundang para pedagang lainnya untuk datang menghadiri acara hajatan pernikahan yang di selenggarakan.

Namun, apabila ada anggota pedagang lain yang terkena musibah kecelakaan atau

73

kemalangan, maka pedagang lain datang memberi ucapan rasa belasungkawa.

Tindakan tersebut merupakan cara yang dilakukan para pedagang untuk memperkuat tali silaturahmi.

Hubungan sosial antar pedagang grosir ikan sale di Pasar Kodok dapat dilihat dari tindakan-tindakan yang mereka lakukan, seperti tindakan ekonomi yaitu pendistribusian barang, dan peminjaman uang atau modal. Keharmonisan hubungan sosial antara pedagang dapat dilihat dari kontak sosial dan komunikasi yang baik serta kerjasama dengan sesama pedagang.

Informasi tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan para pedagang grosir ikan sale di Pasar Kodok. Hubungan sosial ekonomi antara pedagang grosir ikan sale ditunjukkan oleh sistem pemasokan ikan sale dan pembayaran langsung maupun tidak langsung. Dari hasil wawancara dengan salah satu pedagang grosir dapat diketahui bahwa jika terjadi permintaan pasokan barang kepada pedagang grosir 1 maka pemasokan ikan sale akan diberikan seberapa banyak yang dibutuhkan. Pembayaran pemasokan ikan sale bisa dilakukan setelah penjualan ikan sale. Dalam sistem pemasokan barang, pengolah ikan sale diuntungkan dengan perputaran ikan sale yang pengolahannya terjadi setiap hari. Sedangkan pedagang grosir diuntungkan oleh sistem pembayaran flexible yang diberikan pengolah ikan sale.

Keadaan ini memberikan bentuk hubungan kerjasama yang dekat dan kuat antara pemasok dan penjual. Hubungan antara pengolah ikan sale dengan pedagang grosir terlihat seperti hubungan kerjasama biasa, namun dasarnya membentuk jaringan yang kuat untuk saling melengkapi kebutuhan ekonomi diantara kedua aktor rantai pemasaran ikan sale tersbut.

74

Sejalan dengan pembayaran yang flexible, peminjaman uang atau modal juga merupakan tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi terikat ke dalam hubungan-hubungan sosial, bahkan akan lebih jelas dalam kasus transaksi pinjam meminjam uang. Hubungan personal antara pemilik modal dengan sipeminjam cenderung meningkatkan kemudahan transaksi, seperti hubungan pertemanan. Hal tersebut memungkinkan terjadi kemudahan dalam proses peminjaman dan bunga yang dibebankan tidak terlalu besar.

Ketergantungan dalam peminjaman uang atau modal dapat dilihat dari lokasi penelitian yaitu antara pengolah ikan sale dan pedagang grosir. Menurut pedagang grosir modal dari pengolah ikan sale adalah modal yang tidak memiliki bunga, hal tersebut sangat menguntungkan pedagang grosir karena tidak dibebankan oleh bunga saat peminjaman modal, hanya saja peminjaman ditentukan batas waktu untuk pembayaran. Jika belum ada uang untuk membayar pinjaman, maka sehari sebelum jatuh tempo pemabayaran si peminjam memberitahu kepada sipemilik modal agar waktu pembayaran diperpanjang.

Peminjaman uang atau modal kepada pengolah ikan sale atau sesama pedagang lain adalah jalan peminjaman alternatif dibandingkan peminjaman kepada rentenir. Jika pedagang meminjaman modal kepada rentenir hal tersebut samasaja memberikan semua keuntungan yang didapat pedagang untuk menutupi persenan bunga, jika cicilan pinjaman tidak dibayar perharinya maka persenan bunga akan terus bertambah. Rentenir akan terus menerus memberikan jaminan modal agar pedagang mau menerima pinjaman uang darinya, tapi jika dihitung maka pedagang mendapatkan kerugian.

75

Dalam suatu hubungan sosial antar pedagang grosir tidak selamanya mulus, pasti pernah terjadi perselisihan diantar mereka. Perselisihan tersebut bisa dipicu oleh kesalah pahaman. Hubungan sosial antar pedagang juga tampak dalam penyelesaian konflik atau kesalahpahaman antar pedagang yang terjadi selama berdagang diselesaikan secara kekeluargaan. Seperti yang dialami pedang grosir 1 dengan pedagang grosir 2. Perselisihan yang terjadi diantara mereka mengenai jumlah penyetokan barang yang diberikan pedagang grosir 1 kepada pedagang grosir 2. Hal tersebut terjadi karena salah satu diantara mereka lupa menulis di catatan berapa kilogram ikan sale yang masuk. Perselisihan tersebut dituntaskan dengan cara kedua pedagang grosir tersebut menghitung masing-masing persediaan ikan sale yang mereka miliki.

4.3. Hubungan Sosial Ekonomi Pedagang Grosir Dalam Menentukan