• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan sosial

Dalam dokumen Hubungan ABK dan Toke Kapal (Halaman 97-110)

BAB III HUBUNGAN SOSIAL, BUDAYA TANGKAHAN UD.BUDI JAYA

4.2. Hubungan ABK dan Toke Kapal

4.2.1. Hubungan sosial

Dalam hal ini hubungan sosial bisa di kaitkan langsung dengan interasi sosial yang mana sautu interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial oleh karena itu tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antar individu dengan golongan didalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang diharapkan dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya (Ahmadi, 2004: 100), maka dalam hal ini suatu hubungan sosial yang terjadi di Tangkahan UD.Budi jaya tidak akan terlepas dari namanya saling membutuhkan satu sama lain terutama antara ABK

dengan Toke kapal dan sesama anggota kapal (ABK), hal ini meyebabkan terjadi hubungan kerjasama antara ABK dan Toke kapal dalam menjalankan usaha reproduksi hasil perikanan, namun dalam hal ini suatu pola patron-Klien tidak akan terlepas dari namanya hubungan sosial, yang mana hubungan sosial antara ABK dan Toke Kapal yang terjadi di Tangkahan UD. Budi Jaya biasanya bersifat memberi pertolongan dan menjalin suatu ikatan khususnya Antara sesama ABK dan ABK dengan Toke kapal.

Maka dalam hal ini adapun hubungan sosial yang terjadi antara ABK dan Toke kapal di tangkahan UD.Budi Jaya bisa dilihat di beberapa Tabel Tunggal di bawah ini yaitu:

Table 4.1.

Menjelaskan mengenai suatu pilihan kemanakah ABK pada saat mengalami gangguan kesehatan seperti sakit, meminta pertolongan.

Kategori Presentase A B C D E Dokter Saudara Teman Toke kapal Tokoh agama 20,00 44,00 14,00 16.00 6.00 Jumlah 100,00 N=50

Dari table di atas bisa di lihat adanya kecenderungan seorang ABK kapal di Tangkahan UD. Budi Jaya lebih banyak memilih saudaranya untuk meimnta pertolongan pada saat mereka sedang sakit,degan Presentase 44,00 persen ketimbang memilih Toke kapal yang hanya 16,00 persen di sebabkan karena, suatu ketidakadilan yang di dapat ABK, khusunya seoarang anggota kapal yang memiliki posisi terendah

dalam suatu kapal nelayan, membuat Toke kapal hanya memberi pertolongan bila ada laporan dari Tekong atau kuanca mengenai anggota yang sakit barulah diberi pertolongan, menurut beberapa penuturan informan saya.

Berdasarkan penuturan dari informan saya Pak J Butar-butar (50):

Kalau kita sakit harus ada deking yang kita kenal seperti tekong dan kuanca, baru lah ditanggapi kalau tidak ada deking tidak akan di tanggkapi sama Toke kapal

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Herman (32):

“Kalau kita sakit dilaporkan dulu kekuanca, kuanca berhadapan langsung dengan Toke Kapal, barulah Toke kapal memberi uang

perobatan, tapi kalu tukang masak berhdapan dulu dengan pengurus” Namun demikian tidak semuanya ABK kapal dapat perlakuan seperti itu, adanya rasa tanggung jawab oleh Patron yaitu Toke Kapal untuk menolong kliennya yaitu ABK, membuat hubungan keduanya sangat baik walupun hanya pejabat-pejabat dalam suatu kapal itu yang lebih dipentingkan dari pada anggota bawahan yang lain, tu bisa dilihat dengan adanya fasiltas kesehatan yang diberikan oleh Toke kapal berupa Rumah Sakit atau Puskesmas tempat untuk ABK kapal pergi berobat, dan uang perobatannya di tanggung oleh Toke Kapal. menurut beberapa penuturan informan saya.

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Abdul Lubis (34):

“Kepada bos atau Toke untuk memberikan perobatan, adapun fasilitas yang diberikan berupa puskesmas,rumah sakit, dan biayanya dikasih

oleh Toke kapal”

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Buyung (42):

Tempat berobat, Toke yang membiayai walupun tidak keseluruhan, tempatnya teserah kalau di puskesmas atau di rumah sakit tergantung

Akan tetapi tidak selamanya ABK dapat pertolongan dari Toke kapal, hal itu disebabkan karena Toke kapal hanya bertanggung jawab terhadap ABK yang mengalami Gangguan kesehatan pada saat di laut dan tidak bertanggung jawab apabila ABK sedang mengalami gangguan kesehatan saat pada saat kapal belum berangkat atau di darat, menurut beberapa penuturan informan saya.

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Tamsir Panggabean (44): “Kalau sakitnya dari laut baru ada bantuan perobatan dari Toke, tapi kalua sakitnya di darat tidak ada bantuan dari Toke, karena tidak ada

hubungan sama pekerjaan”

Berdasarkan penuturan dari informan Lukman Sarumpait (46 ):

“Kalau sakitnya di laut dibawak kepulau itu yang menanggung biaya adalah pengusaha atau toke, kalau di darat tidak ada sangkut paut dengan Toke, karena bukan ruang lingkup kerja”

Hal ini menyebabkan seorang ABK hanya menerima keputusan yang di berikan oleh Toke kapal terhadap upaya bantuan kesehatan, walupun keputusan tersebut tidak sesuai deangan keinginan ABK, setidaknya dengan adanya bantuan kesehatan tersebut, seorang ABK tidak khawatir dengan ganguan kesehatan yang dialaminya pada saat mereka sedang di laut.

Table 4.2.

Menjelaskan mengenai suatu pilihan ketika pada saat kealuarga saudara (ABK)mengalami kemalangan, kemanakah saudara meminta pertolongan.

Kategori Presentase A B C D E Tokoh masyarakat Toke Tetangga Teman Ukm masjid 20,00 6,00 48,00 6,00 20,00 Jumlah 100,00 N=50

Dari table diatas dapat dijelaskan adanya kecenderungan seorang ABK lebih banyak memilih Tetangga dari pada yang lain terutama Toke Kapal, dengan Presentase 48,00 persen untuk Tetangga, dan 6,00 persen untuk Toke kapal, dikarenakan tetangga adalah orang yang sangat dekat dengan rumah mereka, walupun demikian peran Toke kapal dalam memberi perhatian terhadap ABK yang mangalami kemalangan bisa dibilang ada perhatian, namun perhatian tersebut hanya sekedar bantuan berupa keuangan, kadang-kadang Toke kapal malas untuk mendatangi rumah ABK yang mengalami kemalangan, Toke hanya menitipkan bantuan berupa dana kesalahsatu anggotanya yang biasanya diberikan kepada Tekong, yang hadir untuk menjenguk anggotanya yang mengalami kemalangan.

Menurut penuturan informan saya bang Buyung (42):

“Ada bantuan dari Toke, melalui tekong yang mana berupa dana, biasanya

Toke kadang-kadang datang, kadang-kadang tidak, tapi kebanyakan Toke

tidak datang karena ada kesibukan, Cuma bantuan dana yang diberikan”

Akan tetapi tdak selamanya ABK dapat bantuan kemalangan dari Toke Kapal adanya kecenderungan Toke kapal hanya meperhatikan atau membantu kalau ABK

yang sedang berada dilaut mengalami kemalangan, ketimbang ABK yang mengalami kemalangan pada saat di darat, hal tersebut terjadi dikarenakan seorang Toke kapal lebih punya tanggung jawab penuh terhadap ABK yang sedang berada dilaut dari pada ABK yang berada didarat di karenakan adanya hubungan kerja tersebut, Menurut beberapa penuturan informan saya.

Berdasarkan penuturan dari informan saya Bang Raja Harahap (41):

“Sesama tidak ada bantuan dari Toke kalau itu didarat, kalau itu

dilaut terjadi kecelakaan atau terjadi kemalangan baru dibantu oleh

berupa sumbangan dana”

Berdasarkan penuturan dari informan saya Tamsir Panggabean (44):

“Kalau kemalangannya berada dilaut, ada bantuan dari Toke, tapi kalau kemalangan didarat tdak ada bantuan dari Toke karna tidak ada

hubungan”

Dalam hal ini jika ABK mengalami sebuah kecelakaan atau kemalangan pada saat dilaut, adapun tindakan yang dilakukan tergantung ketentuan seorang Tekong yang mana Tekong memberitahu kepada Toke Kapal bahwa aggotanya mengalami kecelakaan, Toke kapal akan memutuskan hal yang dilkukan, biasanya hal tersebut dengan meminta bantuan kepada kapal nelayan yang lain, pada saat mereka melintas dan mau pulang kedarat, akan tetapi kalau tidak ada kapal nelayan yang melintas mau pulang, terpaksa kapal akan pulang kedarat walupun hasil tangkapan ikan belum cukup.

Menurut penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait (46):

Kalau ada anggota mengalami kemalangan dilaut, kalau ada kapal kawan ditengah dikirim pulang, kalau tidak ada kapal pulang, terpaksa pulang kedarat dan dibantui dengan ala kadarnya menenggang prikemanusiaan

Table 4.3.

Menjelaskan mengenai suatu pilihan kepada siapa saudara meminta perlindungan ketika dapat ancaman dari sesama pekerja nelayan.

Kategori Presentase A B C D E Polisi Pengurus tangkahan Tokoh masyarakat Toke Teman 52,00 6,00 4,00 16,00 22,00 Jumlah 100,00 N=50

Table di atas dapat dijelaskan adanya sauatu ancaman dari seseama pekerja nelayan baik itu antara sesama ABK dan juga ABK dengan Toke kapal, membuat seorang ABK kapal akan meminta suatu pertologan untuk melindungi dirinya dari segala ancaman yang akan terjadi pada saat melakukan pekerjaan, dalam hal ini ancaman tersebut biasa terjadi dikarenakan adanya rasa iri dengan sesama pekerja nelayan, hal tersebut terjadi hanya antara sesama ABK saja tidak pernah ada ancaman yang datang untuk Toke kapal, dikarenakan ABK sangat takut dengan Toke kapal, kalau mereka sampai bermasalah dengan Toke Kapal, ABK akan kehilangan pekerjaan, dan disini juga Toke kapal sangat dilindungi oleh Aparat keamanan seperti Kepolisian atau TNI.

Dari data di atas Seorang ABK lebih cenderung memilih Polisi untuk miminta pertologan dikarenkan polisi merupakan penegak hukum yang sangat mereka percayai untuk menyelesaikan persoalan ini, alasannya karna polisi itu bagian dari keamanan, namun itu hanya sebatas pada saat ABK mendapat ancaman di darat saja, kalau ABK

mendapat ancaman dari sesama pekerja nelayan di laut , orang yang mereka percayai untuk meminta pertolongan yaitu Toke Kapal.

Menurut beberapa penuturan informan saya.

Berdasarkan penuturan dari informan saya bangTamsir Panggabean (44): “Toke memberi perlindungan kalau itu dilaut, kalau itu didarat

adalah aparat keamanan seperti polisi”

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri (44):

“Aparat kalua itu didarat, kalu dilaut barulah Toke yang diwakili oleh Tekong, jadi kalau didarat tidak ada sangkut paut dengan Toke”

Hal tersebut terjadi karena Toke Kapal merupakan orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada ABK pada saat dilaut, yang mana seorang ABK akan mendapat pertolongan atau perlindungan dari Toke kapal, hal tersebut bisa terjadi karena adanya suatu hubungan kerja sama yang terjadi antara ABK dan Toke kapal dalam wadah reproduksi hasil penangkapan ikan. Dengan hal tersebut membuat ABK akan mendapat persetujuan pelindungan dari Toke kapal kalau mereka sudah meberi laporan kepada perwakilan Toke kapal yaitu Tekong.

Menurut penuturan informan saya bang Buyung (42):

Toke yang melindungi, kalau kita sudah mengadu sudah disetujui oleh pihak Toke, yang mana toke meminta perwakilan diri kepada Tekong yang turun tangan untuk mendamaikan, dengan cara

Table 4.4.

Menjelaskan mengenai hubungan sesama nealayan maupun itu dengan ABK dan Toke kapal.

Kategori Presentase A B C D E Ada persaingan Baik Biasa saja Tidak baik Terjadi konflik 2,00 52,00 44,00 2,00 0 Jumlah 100,00 N=50

Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan yang terjadi antara sesama ABK dan Toke kapal berjalan dengan baik ditandai dengan tidak adanya konflik yang terjadi, yang mana ABK lebih cenderung memiliki hubungan baik dan biasa saja dengan sesama ABK dan Toke Kapal, dengan Presentase 52,00 persen untuk hubungan baik dan 44,00 persen untuk hubungan biasa saja, hal tersebut membuat hubungan yang terjadi bersifat harmonis,

Menurut penuturan informan saya bang Raja Harahap (41):

Hubungannya baik-baik saja dikarenakan kita mempunyai jiwa yang netral, bisa mengontrol emosi, karena kita masih menjalin kerja sama

di kapal tersebut”

Namun demikian hubungan baik tersebut biasa terjadi dikarenakan adanya hubungan kerja sama yang terjadi antara ABK dan Toke kapal, yang mana hubungan tersebut membuat ABK sangat menjaga perasaan atasan ataupun patronnya yaitu Toke kapal, selama ABK masih dipakai untuk menjadi klienya, hubungan tersebut

akan berjalan dengan baik, begitu juga dengan sesama ABK harus saling menjaga satu sama lain. Menurut beberapa penuturan informan saya.

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri (44):

“Hubungannya baik-baik saja kalau kita tidak baik gak mungkin kita

menjalin kerjasama”

Berdasarkan penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait (46):

“Hubunganya bagus tidak ada masalah, kalau selama lagi dipakai untuk dipekerjakan”

Berdasarkan penuturan dari informan saya Bang Herman (32):

“Hubungannya baik-baik saja, tidak ada kendala saling menjaga

perasaan satu sama lain” Table 4.5.

Menjelaskan mengenai pekerjaan atau usaha lain yang dilakukan oleh ABK selain menjadi nelayan.

Kategori Presentase A B C D E Tukang becak Rumah makan Menjual alat pancing Kedai/lapo Dan lain-lain 16,00 4,00 8,00 28,00 44,00 Jumlah 100,00 N=50

Dari table diatas dapat dilihat bahwa nelayan ditangkahan UD.Budi Jaya selain pekerjaannya sebagai seorang nelayan tetap ada juga sebagian nelayan yang memiliki pekerjaan sampingan maupun itu sabagai seorang Tukang becak, memiliki usaha rumah makan, dan kedai/lapo atau menjual alat pancing, dan lainnya seperti beternak ayam, petani, dan menjual jajanan anak-anak, walaupun demikian adanya kecenderungan seorang nelayan ABK memiki usaha lain dikarenakan,

ketidakseimbangan antara pemasukkan dan pengeluaran yang menyebabkan seorang nelayan ABK harus mencari pemasukkan yang lain terutama dengan pekerjaan sampingan dan menderikan usaha atau berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, terutama pada saat musim peceklik atau tarang bulan .

Menurut penuturan dari informan saya bang Abdul Lubis (34):

Usaha atau pekerjaan lain ada seperti petani dan berjualan makanan-makanan anak-anak, kalau hasil laut yang kita dapat tidak mencukupi kebutuhan hidup, balum lagi biaya anak sekolah, uang air dan listrik, balum lagi jajan anak, pening kepala jadinya, kalu ndak ada pekerjaan bang yang lain habislah, untung saja ada jualan ini, biarpun hasilnya tidak menentu tapi dalam satu hari itu sudah ada penghasilan, itulah yang membantu abang kalau kapal tidak berikan dan pada saat kapal tidak berangkat gara-gara tarang bulan”

Namun demikian tidak keseluruhan nelayan ABK di Tangkahan UD. Budi Jaya memiliki usaha atau pekerjaan yang lain, ada sebagian ABK hanya meggantungkan hidupnya sebagai nelayan tetap saja, dengan penghasilan yang mereka anggap sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan tanpa ada modal yang ABK keluarkan, dengan cuma alat pancing dan tenaga yang mereka keluarkan sudah dapat menghasilkan kebutuhan hidup tanpa ada satupun kerugian yang di dapat, dengan begitu nelayan ABK lebih menikmati pekerjaan sebagai nelayan tetap saja. Menurut beberapa penuturan informan saya;

Berdasarkan penuturan informan saya bang Raja Harahap (41):

Tidak ada pekerjaan atau usaha lain yang abang jalankan, hanya sekedar menjadi nelayan tetap saja, yang penting sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari”

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri (44): “Tidak ada pekerjaan yang lain, hanya menjadi nelayan tetap”

Dengan demikian seorang nelayan ABK di Tangkahan UD.Budi Jaya akan memiliki pekerjaan atau usaha yang lain apabila ABK tersebut tidak dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dengan hasil yang diperolehnya dari laut, walaupun begitu adapun pekerjaan yang lain itu hanya sekedar menutupi waktu luang saja, dari pada duduk dirumah mendingan mengerjakan yang lain sebelum kapal berangkat kembali kelaut, biasanya seorang ABK yang menjadi nelayan tetap tidak memikirkan hal tersebut disamping keterbatasan modal dan juga tidak ada lokasi atau jaringan yang mereka butuhkan, mendingan mereka hanya fokus pada satu pekerjaan saja yaitu sebagai seorang nelayan.

Tabel 4.6.

Menjelaskan ikatan seorang nelayan maupun itu dengan ABK dan Toke kapal.

N=50

Dari table diatas bisa jelaskan bahwa ada suatu ikatan antara sesama nelayan maupun iti dengan ABK dan Toke kapal membuat hubungan di antara keduanya akan berjalan dengan baik khusunya pada saat mereka melakukan pekerjaan, dari data diatas bisa kita lihat adanya kecenderungan seorang nelayan ABK lebih banyak memilih ikatan yang bersifat berteman baik dengan Presentase 44,00 persen, hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya hubungan kerja diantara sesama ABK dan Toke Kapal yang menyebabkan terjalinnya suatu ikatan perteman yang cukup baik diantara nelayan ABK atau Toke kapal.

Kategori Presentase A B C D E Biasa saja Ada persaingan Tidak ada ikatan Berteman baik Dan lain-lain 22,00 16,00 12,00 44,00 6,00 Jumlah 100,00

Menurut penuturan informan saya bang Raja Harahap (41):

berteman baik, dikarenakan sama-sama udah lama menjalin kerja, menyebabkan terjadinya suatu ikatan pertemanan yang cukup baik dan serimg bercanda gurau dengan sesama anggota kapal

Dengan adanya suatu ikatan tersebut maka penyebab akan terjadi suatu konflik antara sesama nelayan akan sulit terjadi, dikarenakan ikatan tersebut akan membuat seorang ABK akan sangat menghargai anggota kapal yang lain, yang mana ikatan tersebut muncul akibat dari hubungan yang berjalan secara harmonis ( berteman baik), dan juga karna adanya hubungan saudara yang mengikat seorang nelayan ABK dan dengan ABK yang lain, yang menyebabkan ikatan tersebut akan berjalan dengan baik, khususnya bagi seorang anggota kapal yang menjalin ikatan saudara dengan seorang juragan( Tekong). Menurut beberapa penuturan informan saya;

Berdasarkan penuturan dari informan saya bang Hasan Basri (44):

Ikatan-ikatan sebagai saudara, terutama dengan sesama nelayan

terutama kepada juragan”

Berdasarkan penuturan informan saya bang Lukman Sarumpait (46):

Ikatan sebagai saudara, tapi ada juga tidak ada ikatannya cuma sebagai ikatan antara atasan sama bawahan saja

Dengan demikian adanya suatu ikatan tersebut memunculkan terjadinya suatu pola hubungan kerja yang berjalan dengan baik antara sesama nelayan, terutama ikatan tersebut muncul akibat dari pertemanan yang berjalan dengan baik atau juga suatu ikatan saudara antara seorang ABK dengan nelayan ABK yang lain.

Dalam dokumen Hubungan ABK dan Toke Kapal (Halaman 97-110)

Dokumen terkait