• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan

Bunyamin

1

, Nuzliah

2

1 Universitas Jabal Ghafur Sigli, Aceh, Indonesia | bunyaminkon@gmail.com 2 UIN Ar- raniry, Banda Aceh, Indonesia | nuzliah39@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Peukan Baro. Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yang dipilih secara random yaitu kelas XI IPA – 1. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisoner (angket). Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif melalui

product moment, dari hasil pengolahan data dengan taraf signifikan α = 5 %

dan derajat kebebasan (dk) = 31, diperoleh rhitung> rtabel yaitu 0,636 > 0.355 sehingga Ha diterima dengan demikian H0 ditolak.

Kesimpulan hasil penelitian (1) Status sosial ekonomi orang tua SMAN 1 Peukan Baro dikatagori tinggi, (2) Minat melanjutkan pendidikan siswa di SMAN 1 Peukan Baro berada dikategori tinggi, dan (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan siswa kelas XI SMAN 1 Peukan Baro.

Kata kunci:

Status sosial ekonomi orang tua, minat melanjutkan pendidikan

© 2017. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.

Pendahuluan

Pendidikan tinggi memberikan kontribusi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di era globalisasi.M. Enoch Markum (2007:19) mengemukakan bahwa,

“Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian”.Pendidikan

tinggi mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi (Arif Rohman, 2009:225).

Dengan demikian apabila melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi maka akan memiliki bekal pengetahuan dan kecakapan sesuai dengan program pendidikan yang tempuh yang akan menjadi modal dasar untuk dapat lebih berkompeten di dunia kerja. Apalagi mengingat persaingan di dunia usaha kini semakin ketat.Banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja

Bunyamin , Nuzliah

Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan, Studi Pada SMAN 1 Peukan Baro

150

PROCEEDINGS | International Conseling and Education Seminar 2017 © Fakultas Ilmu Pendidikan, UNP

dengan gelar diploma maupun sarjana.Dengan demikian apabila menempuh pendidikan menengah saja tidak cukup untuk dapat bersaing di zaman modern ini.

Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, yaitu pendidikan di atas jenjang menengah (M. Enoch Markum, 2007:19).Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan kejuruan.Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan mendidik siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan yang bersifat teoretis sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.Berbeda halnya dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mempersiapkan peserta didik untuk siap bekerja dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, mengingat pentingnya peranan pendidikan di Perguruan Tinggi terutama bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) maka minat siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi perlu ditumbuhkan dan dikembangkan pada siswa sejak awal.

Minat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi merupakan kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi setelah lulus dari sekolah menengah disertai dengan perasaan senang. Minat tersebut tidak tumbuh dengan sendirinya melainkan terdapat faktor-faktor yang dapat membangkitkan minat tersebut.Seperti halnya yang

diungkapkan oleh Bernard dalam Sardiman (2011:76) bahwa, “Minat tidak timbul secara tiba-tiba/

spontan, melainkan timbul dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar dan bekerja.”

Minat tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dari luar maupun dari dalam

siswa. Menurut M. Jumarin (1994:32), “Faktor dari dalam meliputi faktor bawaan prestasi belajar di

sekolah menengah tingkat atas maupun prestasi belajar sebelumnya, motivasi belajar, intelegensi, bakat, keadaan fisik, sikap, dan pengharapan kerja. Faktor yang berasal dari luar yaitu lingkungan sosial budaya, teman sekolah dan faktor sosial ekonomi dan lain-lain.”

Faktanya lulusan kelas XI SMA (Sekolah Menengah Atas) sudah mulai banyak tidak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini menarik untuk dikaji karena terjadi di berbagai kalangan. Pertama kalangan orang tua dengan status ekonomi tinggi juga terjadi pada sekolah anak tidak berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kedua kalangan orang tua dengan status sosial ekonomi rendah, anak mereka juga tidak mau lagi melanjutkan pendidikan.

Selain itu, masih terdapat anggapan beberapa siswa SMAN 1 Peukan Baro bahwa lulus dari Perguruan Tinggi belum tentu langsung mendapat pekerjaan, bahkan malah ada yang menganggur. Pandangan ini dapat mengurangi minat siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Hal ini menyebabkan siswa beranggapan bahwa akan lebih baik jika setelah lulus sekolah menengah langsung terjun ke lapangan pekerjaan dari pada melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMAN 1 Peukan Baro hal yang menjadi salah satu alasan alumni SMAN 1 Peukan Baro untuk tidak meneruskan ke Perguruan Tinggi adalah dikarenakan tekanan ekonomi.Dengan demikian minat siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dapat dipengaruhi juga dari segi status sosial ekonomi orang tua siswa.Dilihat dari data siswa SMAN 1 Peukan Baro pada buku induk siswa yang menunjukan bahwa jenis pekerjaan orang tua siswa mayoritas adalah buruh tani dan penghasilan orang tua siswa yang masih tergolong rendah. Kondisi tersebut akan menjadi kendala bagi kelanjutan pendidikan untuk meneruskan ke Perguruan Tinggi meski terkadang bisa saja mendapatkan bantuan pendidikan dari Perguruan Tinggi yang diinginkan, akan tetapi tidaklah banyak yang mendapatkan.

Status sosial ekonomi orang tua berkaitan dengan kedudukan yang dimiliki oleh orang tua yang dipandang dari kondisi ekonomi dan kondisi sosial di masyarakatnya.Kondisi sosial ekonomi orang tua dapat mempengaruhi sikap serta tingkat aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak, Abdullah

Idi (2010:180) mengemukakan bahwa, “Anak memiliki kesempatan lebih luas untuk mengembangkan

demikian orang tua yang dianggap memiliki status sosial ekonomi yang tinggi dimasyarakat akan memiliki perhatian yang tinggi untuk pendidikan anaknya.Namun apabila status sosial ekonomi orang tua rendah, maka dapat menghambat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

Hal ini dikarenakan biaya untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi tidak sedikit dan bagi keluarga yang status sosial ekonominya rendah akan merasa keberatan. Apalagi ditambah naiknya biaya pendidikan di Perguruan Tinggi yang mana dari tahun ke tahun seringkali membuat orang tua tidak mampu untuk menyediakan dana pendidikan tersebut.

Pada tahun 2010 siswa SMAN 1 Peukan Baro yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mencapai 20% . Pada tahun 2011 lulusannya mencapai 30% tidak melanjutkan pendidikan, dan tahun 2012 telah mencapai 40%, bahka tahun 2015 hampir 50% tidak melanjutkan pendidikan. Jadi dari tahun ke tahun semakin banyak siswa yang tidak lagi melajutkan pendidikan, hal ini memerlukan perhatian kita lebih besar karena SMA pada dasarnya adalah sekolah menengah atas yang bertujuan lulusannya melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Tujuan Penelitian ini adalah, 1) Untuk mengetahui tingkat status sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI SMAN 1 Peukan Baro, 2) Untuk mengetahui tingkat minat melanjutkan pendidika kelas Xi SMAN 1 Peukan Baro, 3) Untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Peukan Baro

.

Metode

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan, menggambarkan, menganalisis, serta menafsirkan data atau informasi dengan cara mendeskripsikannya. Adapun pendekatan yang dianggap sesuai dengan penelitian yang dimaksud yaitu penelitian deskriptif kuantitatif.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi yaitu penelitian yang mencoba mencari hubungan antara beberapa variabel dari munculnya suatu masalah.Dalam penelitian ini peneliti ingin mencari hubungan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat pendidikan.

Hasil Penelitian

Data hasil penelitian terdiri atas dua variable bebas yaitu variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X1), dan variable terikat yaitu minat melanjutkan pendidikan Siswa Kelas XI IPA 1 (Y). Untuk mendeskripsikan dan menguji hubungan variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan disajikan.

Data status social ekonomi orang tua siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Peukan Baro yang diperoleh dari angket Status Sosial Ekonomi orangtua sebanyak 24 butir pernyataan dan jumlah responden 32 siswa. Sedangkan data minat melanjutkan pendidikan siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Peukan Baro yang diperoleh dari angket minat melanjutkan pendidikan sebanyak 35 butir pernyataan dan jumlah responden 32 siswa.

Analisis Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka sumber informasi yang diperoleh dari jawaban siswa dideskripsikan dalam bentuk, rata-rata, hasil deskripsi pada variable status soasial ekonomi orang tua dalam penelitian ini diperoleh rata-rata sebesar 76,53125 dan standar deviasi sebesar 7,107399 pada variabel minat melanjutkan pendidikan diperoleh rata-rata sebesar 111,875 dan standar deviasi sebesar 16,33273, untuk melihat hubungan antara status soasial ekonomi orang tua dengan minat pendidikan digunakan perhitungan dengan rumus korelasi product moment dengan SPSS sebagai berikut:

Bunyamin , Nuzliah

Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan, Studi Pada SMAN 1 Peukan Baro

152

PROCEEDINGS | International Conseling and Education Seminar 2017 © Fakultas Ilmu Pendidikan, UNP

Correlations X Y X Pearson Correlation 1 .636** Sig. (2-tailed) .000 N 32 32 Y Pearson Correlation .636** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil tabel corelasi di atas memperoleh rhitung = 0,636, maka rtabel dengan taraf

signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk (32-1) = 31, maka dari diperoleh rtabel) = 0,355. Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh r hitung >rtabel yaitu 0,636>0,355 sehingga H0 ditolak dengan demikian Ha diterima.Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan siswa kelas XI SMAN 1 Peukan Baro.

Pembahasan

Hasil penelitian manunjukkan bahwa Berdasarkan hasil tabel corelasi di atas memperoleh

rhitung = 0,636, maka rtabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk (32-1) = 31, maka dari diperoleh rtabel) = 0,355. Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh r hitung >rtabel yaitu 0,636>0,355 sehingga H0 ditolak dengan demikian Ha diterima.Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan siswa kelas XI SMAN 1 Peukan Baro. Dengan demikian semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua semakin rendah minat untuk melanjutkan pendidikan dan sebaliknya, semakin rendah status sosial ekonomi orang tua semakin tinggi minat melajutkan pendidikan.

Faktor yang mempengaruhi melanjutkan pendidikan adalah biaya atau ekonomi. Faktor ekonomi yang dimaksudkan adalah ketidakmampuan keluarga si anak untuk membiayai segala proses yang dibutuhkan selama menempuh pendidikan atau sekolah dalam satu jenjang tertentu. Walaupun Pemerintah telah mencanangkan wajib belajar 9 tahun, namun belum berimplikasi secara maksimal terhadap penurunan jumlah anak yang tidak dan putus sekolah.Selain itu, program pendidikan gratis yang telah dilaksanakan belum tersosialisasi hingga kelevel bawah (Alful, 2013:161).

Kemungkinan siswa yang berasal dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan dipengaruhi oleh bebrapa faktor diantaranya:

1. Minat melanjutkan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu untuk memperbaiki status sosial ekonomi orang tua.

2. Siswa ditempat populasi penelitian status sosial ekonomi orang tua tidak mempengaruhi minat melanjutkan pendidikan, karena berdasarkan data alumni banyak siswa atau alumni SMAN 1 Peukan Baro yang melanjutkan pendidikan dengan beragam status sosial ekonomi.

Hal ini sesuai dengan teori di bab II bahwa minat melanjutkan pendidikan dipengaruhi oleh keinginan siswa untuk berprestasi dan cita-cita. Selajutnya minat melanjutkan pendidikan juga

dilihat dari adanya perasaan senang serta ketertarikan siswa terhadap informasi perguruan tinggi. Dengan adanya prestasi, cita-cita dan perasaan senang serta tertarik terhadap informasi perguruan tinggi maka minat untuk melanjutkan pendidikan akan lebih tinggi walapun status sosial ekonomi orang tua rendah namun pihak sekolah menyediakan beasiswa dari perguruan tinggi seperti BIDIKMISI dan beasiswa lainnya.

Apa yang dilakukan oleh anak-anak Indonesia yang tidak mampu itu tentu sangat membanggakan. Melalui kisah perjuangan anak-anak di atas semakin membuat kita yakin, bahwa tidak betul anak orang miskin tidak bisa dan tidak berhak bersekolah yang lebih baik.Yang ada adalah, mereka belum mendapatkan kesempatan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasilanalisis yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Status sosial ekonomi orang tua memperoleh nilai rata-rata sebesar 76,53125 (X) dengan persentase 63,78 % sehingga bisa disimpulkan status sosial ekonomi orang tua siswa di SMAN 1 Peukan Baro berada dikategori tinggi.

2. Minat melanjutkan pendidikan memperoleh nilai rata-rata sebesar 111,875 dengan persentase 63,93 % sehingga bisa disimpulkan minat melanjutkan pendidikan siswa di SMAN 1 Peukan Baro berada dikategori tinggi.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara status social ekonomi orangtua terhadap minat melanjutkan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan rhitung = 0,636 dan rtabel) = 0,355 pada taraf signifikan 5%. Maka r hitung >rtabel yaitu 0,636>0,355 sehingga H0 ditolak dengan demikian Ha diterima. Dengan demikian minat melajutkan pendidikan dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua.

Referensi

Abdullah idi. (2011). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.

Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta Laksbang Mediatama. Arikunto ,Suhrsimi. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta Sigma Alpha.

Markum, M. Enoch (Ed) Pendidikan Tinggi dalam Perspektif Sejarah dan Perkembangan di Indonesia. Jakarta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan Nasional.

hfjh

154

PROCEEDINGS|ICES 2017 International Counseling and Education Seminar The Responsibility of Counselor and Educator in Millennium Era

http://bk.fip.unp.ac.id/ices2017 |pp: 154-161