• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS STRUKTURAL PADA NOVEL

3.2 Analisis Keterkaitan antara Tema, Alur, Penokohan,

3.2.4 Hubungan Tema dengan Amanat

Tema dalam novel “Ningen Shikkaku” adalah kegagalan manusia yang selalu menderita dan tidak mempunyai semangat untuk hidup. Hal ini sangat berkaitan dengan amanatnya yaitu dalam menjalani hidup harus membutuhkan prinsip, agar dapat menolak godaan nafsu duniawi. Karena awal dari kegagalan tokoh utama adalah ketidakmampuan tokoh utama untuk meolak pemberian orang lain seperti alkohol, morfin, dan wanita. Maka dari itu tema dan amanat dalam novel sangat berkaitan.

65 3.2.5 Hubungan Alur dengan Penokohan

Hubungan antara alur dengan penokohan ditunjukkan pada peristiwa- peristiwa yang terjadi pada cerita. Dimulai dari tahap Exposition hingga tahap Falling Action yang dimana semua tokoh yang terlibat pada cerita mendukung perkembangan alurnya. Lalu sosok Oba Yozo yang digambarkan oleh pengarang memiliki kepribadian tertutup, anti sosial, takut terhadap manusia lainnya, cemas, khawatis, dan kesedihan yang berlarut larut dijelaskan sangat baik di setiap alurnya. Maka, hal ini menunjukkan bahwa penokohan dalam cerita sangat mendukung perkembangan alur.

3.2.6 Hubungan Alur dengan Latar

Hubungan alur dengan latar ditunjukkan pada peristiwa yang terjadi pada cerita. Mulai dari tahap Exposition hingga Falling Action latar yang ada di dalam cerita dijelaskan dengan sangat baik. Hampir keseluruhan peristiwa dalam novel

“Ningen Shikkaku” berada di Tokyo. Hal ini menunjukkan bahwa latar dalam cerita mendukung perkembangan alur.

3.2.7 Hubungan Alur dengan Amanat

Hubungan alur dengan amanat pada novel “Ningen Shikkaku” ditunjukkan sangat baik pada setiap alurnya. Pada tahap Falling Action amanat yang disampaikan oleh pengarang tentang ketidakberdayaan manusia dalam menolak godaan nafsu duniawi disampaikan dengan sangat baik.

3.2.8 Hubungan Penokohan dengan Latar

Hubungan penokohan dengan latar pada novel “Ningen Shikkaku” ditunjukkan

66

dengan latar dan waktu yang terjadi pada cerita. Latar cerita yang terjadi di Tokyo dan juga latar waktu yang terjadi sejak masa kecil Oba Yozo hinnga ia dewasa , mendukung perkembangan penokohan para tokoh. Lalu konflik dan aksi setiap tokoh yang terlibat semuanya terjadi di Tokyo. Hal ini menjelaskan dengan sangat baik bahwa latar mendukung penokohan dalam cerita.

3.2.9 Hubungan Penokohan dengan Amanat

Hubungan penokohan dengan amanat adalah amanat yang terkandung dalam novel melibatkan para tokoh. Tindakan para tokoh dalam cerita menjadi media penyampaian amanat pengarang kepada pembaca. Hal ini menunjukkan bahwa para tokoh menjadi media dalam penyampaian amanat dalam cerita.

3.2.10 Hubungan Sudut Pandang dengan Latar

Hubungan sudut pandang dengan latar adalah bagaimana cara pengarang menggambarkan latar tempat terjadinya perisitiwa. Pengarang menjelaskan secara detil latar tempat dan waktu terjadinya peristiwa di Tokyo. Dengan menggunakan sudut pandang pertama gaya “aku” pengarang seolah-olah terlibat dan melihat langsung latar tempat terjadinya peristiwa. Hal ini menunjukkan bahwa sudut pandang berkaitan dengan latar.

67 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan pada novel “Nigen Shikakku”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari analisis struktural yang dilakukan, bahwa novel “Ningen Shikakku” memiliki semua unsur-unsur instrinsik yang ada pada novel. Tema dalam novel ini adalah kegagalan manusia yang selalu menderita dan tidak mempunyai semangat untuk hidup. Lalu alur cerita pada novel “Nigen Shikakku” sesuai dengan teori Montage dan Hensaw yaitu dimulai dari Exposition sampai Falling Action. Penokohan pada novel “Nigen Shikakku” juga tergambarkan sangat jelas melalui sifat, gaya bicara, prilaku dan lain-lain tetapi novel ini memiliki kekurangan pada para tokohnya,

68

yaitu banyak para tokoh yang disebutkan di awal cerita tetapi tidak memiliki dampak pada perkembangan cerita di dalam novel. Selain itu latar tempat dan waktu pada cerita digambarkan sangat jelas tetapi pada bagian latar sosial sangat sedikit digambarkan pengarang dalam cerita. Sudut pandang dan amanat juga disampaikan dengan jelas dan baik.

2. Hubungan antar unsur pada novel “Ningen Shikakku” sangat berkaitan.

Keterkaitan antara tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, dan amanat menjadikan novel “Ningen Shikakku” memiliki struktrur cerita yang utuh. Seperti pada tema dan penokohan yang dimana hubungan antar kedua unsur tersebut ditunjukkan dengan cara bagiamana para tokoh tersebut melalui peran masing-masing dapat mengembangkan tema pada cerita.

4.2 Saran

Melalui skripsi ini, sekiranya penulis mengharapkan agar novel ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk mencari kesenangan dan hiburan. Namun, saat membaca novel jangan hanya mencari kesenangan dan hiburannnya saja tapi berusahalah mencari amanat atau pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Selain itu novel juga memberikan pengetahuan baru tentang budaya atau hal-hal unik lain lainnya. Seperti pada novel “Nigen Shikakku” yang menceritakan betapa berbahayanya kecanduan alkohol, obat-obatan, dan wanita, tetapi budaya jepang masih melegalkan beberapa hal-hal itu.

Penulis juga mengharapkan skripsi ini dapat menjadi referensi tersendiri bagi para pecinta dan pembaca karya fiksi, menjadi bahan yang berguna untuk penelitian selanjutnya. Penulis juga menyarankan kepada para pembaca karya

69

sastra dapat memberikan interpretasi sendiri dalam menelaah novel “Nigen Shikakku” maupun novel yang lainnya. Karena dalam mengapresiasi karya sastra banyak perbedaan pendapat sehingga melalui hal tersebut dapat menimbulkan ide dan wawasan baru terhadap karya sastra.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.

Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra (Edisi Revisi).

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Fananie, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Osamu, Dazai. 2020. Ningen Shikkaku. Tangerang: Penerbit Mai.

Nurgiyantoro, Burhan. 2019. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Satoto, Soediro.1993. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: UNS Press.

Sehandi, Yohanes. 2016. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo Sumardjo, Jakob & Saini. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Tantawi, Isma. 2017. Bahasa Indonesia Akademik. Bandung: Citapustaka Media.

'1.

/\- -)f

'L't\ -, -Y

(,

+dr

ffrt

EI

r:rsr1:

- O'3?- 3C

- icc)'n, r

&'c,?

]tf-rfr:

I

S. z\' -' Y'

r

:rtr1:

-

g

'33' CC

-

:cC)''ll 'l .'r'€'?

Nr-ri3:

, A! -Uu

4*

R

v

3

lrsrl:

- O "t3- €f

-

SCCr'tJ tt rr'c;? xr'1r.$:

q. N -2r

I}

.L

/\)' fr

lrs21l

-

o

'33- cc

-

:cc)'nJ

I

.'r'€': :€f

-lt:*:

-y

4."

t

rrr21:

-

O'33'ct: -

:cC)'''tJ

r &t;3

:+f-ll:$:

t:f t21: - O'33'CC ? :CC)"tl '1 le'€;! }.f -li}:

lo.x-t

-1 *i

rrrll:

-

o'33'cri

- :cgt12 r &'c': Nf-lr.$:

Dokumen terkait