• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Humas dalam Perusahaan

Hubungan masyarakat (Humas) merupakan terjemahan bebas dari istilah Public Relations (PR) (Anggoro, 2002). PR merupakan keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memilihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Definisi PR tersebut dikeluarkan oleh Institute of Public Relations (IPR) yang memiliki makna bahwa PR merupakan rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program yang ditujukan untuk memastikan organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan (Jefkins, 2003).

Menurut Jefkins (2003), PR adalah semua bentuk komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Lain halnya dengan pernyataan Meksiko (The Mexican statement), PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.

Definisi PR seringkali disalahartikan dengan periklanan dan pemasaran. Definisi periklanan menurut Institute of Practitioners in Advertising (IPA) adalah mengupayakan suatu pesan penjualan yang membujuk calon pembeli yang tepat atas suatu produk atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya. Adapun definisi pemasaran menurut Chartered Insitute of Marketing (CIM) Inggris adalah

suatu proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengenali, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan atau kebutuhan pembeli demi meraih laba.

Perusahaan itu bukan manusia yang mempunyai kepribadian dalam arti sesungguhnya. Perusahaan adalah kumpulan orang-orang, yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri. Perusahaan mempunyai pola-pola perilaku yang mungkin saja dapat dipercaya, tetapi pola tersebut mencerminkan bahwa keputusan-keputusan manajemen itu tidak merupakan sesuatu yang stabil dalam perusahaan itu sendiri (Oxley, 1993).

Humas memiliki peran dan fungsi dalam sebuah perusahaan. Aktivitas Humas berdasarkan dan bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun fungsi dari Humas antara lain, merupakan kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat atau masyarakat pada umumnya. Kegiatan Humas memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak (Rumanti, 2002).

Humas memiliki peran ganda yaitu bertindak sebagai perantara (mediator) dan mempunyai tanggung jawab sosial (social responsibility). Dalam era yang kompetitif ini Public Relation Officer (PRO) berperan sebagai komunikator, mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen (back up management), dan tujuan akhirnya adalah bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakili.

Fungsi Humas pada intinya adalah sebagai communicator, back up management, dan corporate image. Bertindak sebagai communicator, PR

menghubungkan antara perusahaan atau lembaga dengan publiknya dengan proses two way traffic reciprocal communication. Humas melakukan fungsi ini dengan menyebarkan informasi sekaligus menciptakan opini publik. PR sebagai back of management, menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang biasa disebut POAC, yaitu singkatan dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling (pengawasan), serta 6M yaitu men, materials, machines, method, money dan market dalam melakukan aktivitas PR. Citra perusahaan atau lembaga (coorperate image) merupakan tujuan akhir dari aktivitas PR. Peranan PR mencakup bidang yang luas mencakup hubungan dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk relations (Ruslan, 1998)

Humas merupakan unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai dengan harapan publik tetapi merupakan kekhasan organisasi/perusahaan. Organisasi perlu memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif, dan menyenangkan, sehingga kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. Selain itu, Humas juga berusaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun eksternal melalui proses timbal balik. Humas menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input organisasi/perusahaan yang bersangkutan (Rumanti, 2002).

Selain fungsi, Humas juga memiliki beberapa tugas atau tanggung jawab dalam sebuah perusahaan atau organisasi yaitu; Humas menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar

tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan. Semua itu disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan harapan publik internal atau eksternal. Humas memperhatikan, mengolah dan mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi. Menurut Ruslan (2005), ruang lingkup tugas PR dalam sebuah organisasi/ lembaga antara lain :

1. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari lembaga/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)

Publik eksternal adalah publik umum/masyarakat dengan tujuan untuk mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. PR memiliki eksternal PR dalam membina hubungan keluar departemen yang melakukan aktivitas PR yang ditujukan kepada publik luar perusahaan. Adapun kegiatan yang akan dilakukan PR untuk mendapatkan dukungan dari publik eksternal antara lain:

1. Menilai sikap dan opini publik terhadap perusahaan, terutama sekali terhadap kebijakasanaan yang sedang dijalankan melalui tanggapan publik.

2. Memberi saran dan bimbingan kepada pimpinan berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian yang dilakukan berdasarkan tanggapan publik mengenai sesuatu kebijaksanaan yang sedang dijalankan, agar pimpinan

dapat memperoleh gambaran untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan.

3. Memberi penerangan yang objektif kepada publik agar publik tetap well inform mengenai kegiatan dan perkembangan perusahaan

4. Menyusun staf yang terlatih dan mampu untuk menjalankan sesuatu kegiatan dari eksternal PR (Suhandang, 2004).

Humas memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat terhadap informasi setelah menyampaikan informasi kepada publiknya. Oleh sebab itu, Humas menjalankan dan bertanggungjawab terhadap kehidupan perusahaan dengan lingkungannya. Jika tanggapan dari publik perusahaan ternyata buruk, maka tugas seorang Humas memperbaiki citra organisasi. Citra organisasi bisa merupakan citra dari kepemimpinan, ada citra yang menjadi keinginan, harapan, dan sebagainya. Dengan demikian, citra yang bisa mendapat kepercayaan adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.

Salah satu publik eksternal perusahaan adalah konsumen atau masyarakat yang menggunakan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau yang biasa disebut dengan pelanggan yaitu seluruh lapisan masyarakat yang memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Karakteristik predisposisi ini tidak bisa lepas dari kepuasan pelanggan (Akrumuddin, 2000).

Dokumen terkait