• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan The Company

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pada tanggal 3 Februari 2003, Perusahaan

mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dimana BII setuju untuk menyediakan fasilitas Letter of Credit (LC), pinjaman promes berulang dan bank garansi dengan maksimum plafon masing-masing sebesar US$10.000.000, Rp10.000.000 dan Rp32.000.000. Fasilitas LC ditujukan untuk pembelian barang dagangan, pinjaman promes untuk modal kerja dan bank garansi digunakan untuk jaminan transaksi pembelian dari PT Asahimas Chemical, pemasok utama Perusahaan.

On February 3, 2003, the Company entered into loan agreements with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) whereby BII agreed to provide Letter of Credit (LC) facility, revolving notes payable facility and bank guarantee facility at a maximum amount of US$10,000,000, Rp10,000,000 and Rp32,000,000, respectively. The LC facility is intended for the purchase of trading goods, the revolving notes payable is used for working capital and the bank guarantee is used to secure the purchase transactions with the Company's major supplier, PT Asahimas Chemical. Perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah diubah

beberapa kali, terakhir diubah pada tanggal 2 Juli 2008 untuk perpanjangan jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 26 September 2009 dan peningkatan jumlah fasilitas LC menjadi sebesar US$50.000.000, dengan sub-limit fasilitas Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sebesar US$50.000.000, dan sub-limit fasilitas Trust Receipt (TR) atau fasilitas pinjaman promes berulang (Demand Loan) I dan II masing-masing sebesar US$35.000.000 dan Rp320.000.000.

The above loan agreements were amended several times. The latest amendment was made on July 2, 2008, extending the loan period to September 26, 2009 and for increasing the LC facility to US$50,000,000, with sub-limit Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) facility of US$50,000,000, and sub-limit Trust Receipt (TR) or revolving loan (Demand Loan) facilities I and II of US$35,000,000 and Rp320,000,000, respectively.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan "negative pledge” dimana Perusahaan tidak boleh memberikan jaminan kepada pihak lain di masa depan tanpa persetujuan tertulis dari BII. Selanjutnya, tanpa persetujuan dari BII, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut:

The loan facilities are secured by a negative pledge whereby the Company commits not to create any securities with future lenders without prior written consent from BII. Also, the Company without prior approval from BII, shall not:

- Merger dengan perusahaan lain. - Merge with other company.

- Mengubah badan hukum dan akta pendirian. - Change its legal entity and articles of association.

- Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham.

- Make any payment of shareholders loan, if any.

- Memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk pemegang saham, kecuali yang berkaitan dengan usaha Perusahaan.

- Give loan to other party, including the shareholders, unless the loan is related to the Company’s effort to continue its business. - Perusahaan tidak diperbolehkan bertindak

sebagai penjamin atas pinjaman yang dilakukan oleh pihak lain.

- The Company shall not act as guarantor for borrowings that may be taken by any other entity.

- Melakukan investasi lebih dari US$2.000.000. - Make investments of more than US$2,000,000.

- Menerima pinjaman dari pihak lain. - Obtain loan from other party. - Melakukan transaksi sewa guna usaha dengan

perusahaan leasing lain.

- Enter into lease agreements with other leasing companies.

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (continued) Jika terjadi pelanggaran terhadap persyaratan, BII

akan menyatakan pinjaman tersebut beserta hutang bunganya menjadi segera jatuh tempo atau akan jatuh tempo dan terhutang atas permintaan BII sesuai dengan syarat dan kondisi yang akan ditentukan oleh BII dari waktu ke waktu.

In the event of default BII shall declare all the loans with interest thereon and all other amounts to be immediately due and payable or to be due and payable on demand by BII based on terms and subject to conditions as specified by Bll from time to time.

Fasilitas LC UPAS dikenakan tingkat suku bunga sebesar LIBOR ditambah 0,85% per tahun. Bunga dilunasi bersamaan dengan tanggal pelunasan LC. Fasilitas TR I dan II dikenakan bunga masing-masing SIBOR+ 2,85% per tahun untuk fasilitas dalam USD dan 13% per tahun untuk fasilitas dalam IDR. Suku bunga tersebut akan ditinjau secara berkala.

The LC UPAS facility bears interest rate at LIBOR plus 0.85% p.a. The interest is payable on the repayment date of the LC. The TR facilities I and II bear annual interest at SIBOR+ 2.85% p.a for facility in USD and 13% p.a, for facility in IDR,respectively. The interest rates are subject to periodic review.

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Pada tanggal 7 September 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dimana BCA setuju untuk memberikan fasilitas kredit lokal (cerukan) yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum US$5.000.000. Selanjutnya pada tahun 2006 BCA memberikan fasilitas Letter of Credit (LC) sebesar US$35.000.000 yang dapat digunakan untuk (sub-limit) fasilitas Standby LC (SBLC) dan fasilitas Trust Receipt (TR) dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar US$20.000.000 dan US$10.000.000, dan memberikan fasilitas Foreign Exchange Line (Forex) dengan jumlah maksimum US$35.000.000.

On September 7, 2005, the Company entered into loan agreements with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) whereby BCA agreed to provide a local credit facility (overdraft), at a maximum amount of US$5,000,000 which is used for working capital. Furthermore, in 2006 BCA provided Letter of Credit (LC) facility with a maximum amount of US$35,000,000 with sub-limit Standby LC (SBLC) and Trust Receipt (TR) facilities of US$20,000,000 and US$10,000,000, respectively, and also provided Foreign Exchange Line (Forex) facility with a maximum amount of US$35,000,000.

Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 23 November 2007, BCA telah memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit sampai dengan tanggal 7 September 2008 dan meningkatkan fasilitas kredit tersebut di atas menjadi fasilitas rekening koran dengan nilai maksimum US$5.000.000, fasilitas LC dengan jumlah maksimum US$65.000.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas SBLC dan TR dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$20.000.000 dan US$30.000.000, fasilitas Forex dengan jumlah maksimum US$50.000.000, dan memberikan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp2.000.000. Kemudian pada tanggal 5 Juni 2008, fasilitas

Based on amendment of loan agreement dated November 23, 2007, BCA has rolled over the credit facility period to September 7, 2008 and increased the credit facilities provided to become over draft facility with maximum amount of US$5,000,000, LC facility of US$65,000,000 with sub-limit SBLC and TR facilities with maximum amounts of US$20,000,000 and US$30,000,000, respectively, Forex facility of US$50,000,000, and provided new facility for Bank Guarantee of Rp2,000,000.

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

bank garansi menjadi Rp20.000.000, fasilitas rekening koran tetap dengan nilai maksimum US$5.000.000, sedangkan fasilitas forex diturunkan menjadi sebesar US$25.000.000.

11.

maximum amount of US$5,000,000, and for reducing Forex facility to become US$25,000,000.

Fasilitas-fasilitas tersebut masing-masing digunakan untuk modal kerja, mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia, transaksi lindung nilai (hedging) dan untuk keperluan tender.

The above facilities are used for working capital, petroleum and chemical import transactions, hedging and for participation in tender, respectively.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan "negative pledge” dimana Perusahaan tidak boleh memberikan jaminan kepada pihak lain di masa depan tanpa persetujuan tertulis dari BCA. Dan juga tanpa persetujuan dari BCA, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut:

The loan facilities are secured by a negative pledge where by the Company commits not to create any securities with future lenders without prior written consent from BCA. Also, the Company without prior approval from BCA, shall not among others:

- memperoleh pinjaman dari pihak lain; - obtain loan facility from other party; - mengikatkan diri sebagai penanggung atau

penjamin;

- engage as guarantor; - mengagunkan harta kekayaan Perusahaan;

mengajukan permohonan pailit;

- pledge of its assets; file for bankruptcy;

- melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;

- conduct consolidation, merger, acquisition or liquidation;

- mengubah status kelembagaan - change the organization status; - mengubah kepemilikan mayoritas saham pada

Perusahaan dan/atau PT Arthakencana Rayatama oleh Haryanto Adikoesoemo dan Soegiarto Adikoesoemo, baik secara langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan jumlah kepemilikan saham menjadi kurang dari 50,1%.

- effect change in shareholdings of Haryanto Adikoesoemo and Soegiarto Adikoesoemo in the Company and/or in PT Arthakencana Rayatama which can either directly or indirectly result in reduction of their shareholdings to less than 50.1%

Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 7% per tahun dan pada tanggal 5 Februari 2008 telah diturunkan menjadi 6.75% per tahun, namun suku bunga akan dinaikkan menjadi 8% per tahun mulai bulan Oktober 2008 dan akan ditinjau kembali secara berkala.

PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)

Pada tanggal 22 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekspor Indonesia (BEI) dimana BEI setuju untuk memberikan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp100.000.000.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan "negative

The facilities bear interest rate at 7% per annum, on February 5, 2008 the interest rate was reduced at 6,75% p.a, but interest rate increase to 8% p.a. starting October 2008 and is subject to periodic review.

PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)

On August 22, 2008, the Company entered into loan agreements with PT Bank Ekspor Indonesia (BEI) whereby BEI agreed to provide an export credit facility at a maximum amount of Rp100,000,000 which is used for working capital.

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun dan akan direview setiap 3 bulan.

The facilities bear interest rate at 11% per annum, and is subject to 3 months review.

Sorini dan anak perusahaan Sorini and subsidiaries

The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ STBC memperoleh fasilitas kredit dari The Bank of

Tokyo-Mitsubishi UFJ (BOTM), berupa kredit modal kerja dalam bentuk US Dollar sebesar US$9.500.000. Kredit ini dijamin oleh Mitsubishi Shoji Foodtech Co., Ltd. sebesar 60% dan Mitsubishi Corporation sebesar 40% (Catatan 27). Fasilitas kredit ini berlaku dari 31 Maret 2008 hingga 30 Juni 2008, yang kemudian telah diperpanjang dari 1 Juli 2008 hingga 30 Juni 2009.

STBC obtained the loan from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BOTM), which represents revolving working capital loan facility in US Dollar with maximum credit of US$9,500,000. This loan is secured by corporate guarantees from Mitsubishi

Shoji Foodtech Co., Ltd. for 60% and Mitsubishi Corporation for 40% of the facility

(Note 27). This facility will and available from March 31, 2008 until June 30, 2008 which has been extended from July 1, 2008 until June 30, 2009.

Persetujuan tertulis dari bank diharuskan, jika anak perusahaan, antara lain, melakukan merger dengan pihak lain, menjadi penjamin bagi kewajiban pihak lain, menjual, menyewakan ataupun mengalihkan aktiva anak perusahaan kecuali dalam transaksi normal anak perusahaan.

It shall be with prior written consent of the bank, for the subsidiary to, among others, merge with other parties, act as guarantor against any third party’s obligation, sell, lease or transfer its substantial assets except in its ordinary course of business.

Saldo pinjaman terhutang pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar US$9.500.000 dan US$8.000.000. Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007,

Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas.

The outstanding amount under this facility as of September 30, 2008 and 2007 was US$9,500,000 and US$8,000,000, respectively.

As of September 30, 2008 and 2007, the Company has complied with all covenants relating to the above loans.

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Sorini memperoleh kredit modal kerja pada tanggal 5 Februari 2003 secara kombinasi dengan jumlah maksimum sebesar US$6.000.000 dari PT Bank Central Asia Tbk, dengan sub-jumlah untuk pinjaman berdasarkan waktu sebesar maksimum US$1.000.000, sub-jumlah untuk fasilitas LC lokal sebesar US$3.000.000, sub-jumlah untuk fasilitas kredit lokal sebesar maksimum Rp9.000.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp9.000.000.

Sorini obtained on February 5, 2003 combined working capital credit facility with maximum amount of US$6,000,000 from PT Bank Central Asia Tbk with limit for time loan of US$1,000,000, sub-limit for local LC US$3,000,000, sub-sub-limit for local credit of Rp9,000,000, and sub limit for bank guarantee of Rp9,000,000.

Pada tanggal 28 Mei 2007, Sorini memperoleh perpanjangan fasilitas dengan perubahan jumlah

On May 28, 2007, Sorini signed renewal of loan agreement until February 5, 2008 with increase in

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 11. Short-Term Loans (continued)

Dokumen terkait