5 - PEXG;.rJAIIT.I'
harus benar-benar mampu dan memiliki ego yang kuat untuk dapat melakukan
hal ini.
Hal-hal
berikut
penting dalam pelajaranterje-mahan :
a. Pelajaran
terjemahan bukanlah pelajaranceramah,
tetapi
suatu usaha yang melibatkan mahasiswa danguru
menemukan kemungkinan-kemungkinan pemecahanbagi
masalah-masalah terjemahan yang ditemui.b.
Pengajar harustahsiap untuk
memberikanbalikan
langsung kepada mahasiswa. Bila penelitian diperlukan, balikan harus diberi-kan se lambat- l ambatnya pada pertemuanberi-kutnya.
c.
Pengajarharuslah
benar-benar menguasai bidang pengetahuandari
bahan yang yang akanditerjemahkan dan dapat menjelaskan kepada mahasi,swa bahan
tersebut
sebelum memulai terjemahan.al
.
Pekerjaan rumah sangat Penting malah Iebihpenting dari
pekerjaandi ke1as.
Setiap mahasiswaharus
menerima kembali koreksi pekerjaannyasetiap
minggu. Panjang tugas daPatbervariasi tetapi Paling
kurang 500kata.
4l
Koreksi harus
rinci dan
mencakup keterangantentang
jenis
kesalahan dansifat
kesalahan.Ke-lemahan nahasiswa dalam penerjemahan harus
dijelas-kan dan
mahasiswa didoronguntuk bekerja
kerasmemperbaiki ketemahannya
ini.
Pengajarjuga
menya-rankan apa yang harus dilakukan dalam
hal ini.
SeIain
itu,
pelajaran terjemahan harus mencakuppengenalan terhadap sumber yang ada (kamus dan bahan
referensi lainnya) dan
pemakaiannya. Siswa harusdiperingatkan mengenai bahaya pemakaian kamus yang sa1ah.
Keseluruhan proses pengajaran terjemahan harus
mencakup:
(1)
mempersiapkan terjemahan (dalamhal ini
meru-pakan ide yang baik untuk menberitahukan topik
seminggu atau dua minggu sebelumnya dan
menYu-ruh mahasiswa memPersiapkan
istilah
yang akandigunakan )
(2)
mempelajari suatuteks,
antaralain
membacaseluruh teks sebelum memulai terjemahan;
( 3
)
mempersiapkandaftar istilah,
menyediakanberkas
kartu istilah
dan meningkatkan perben-daharaankata
dengan menggunakan kamussi-nonim; dan
42
(4)
melakukan berbagai kegiatan Yang menuju kepadahasil
akhir yang sempurna.Berdasarkan pengalaman
saya,
membicarakanpekerjaan rumah
di
awal pelajaran sangat bermanfaat (dengan asumsijadwal pelajaran sekurang-kurangnya 2jam) dan setelah
itu
mengerjakanteks
baru sebelun memberikan gambaran mengenai pekerjaan rumah beri-kutnya. Dengan caraini tiga jenis teks
dapatdi-cakup dalam satu pertenuan
kelas.
Jugabaik
sekalimemberikan
teks
yangmelatar
belakangi teks-teks yang akan diber ikan .SeIama petajaran 1isan, pengajar harus
menghin-darkan kesempatasan mahasiswa melakukan terjemahan pengamatan
(sight translation)
terhadaPteks.
HaIini
sangat mungkinterjadi bila
mahasiswa pada waktuyang sama juga memperoleh mata pelajaran terjemahan pengamatan. DaIam
periode ini
meskipun kegiatan ketas dilakukan secaralisan,
pengajar harus memintabentuk tulisannya.
Teks dwibahasa meruPakan
alat
yang sangat bagusdalam pengajaran
ini.
Siswadapat belajar
dari terjemahan yang bagusdan juga
terjemahan yangjelek.
Pekerjaan rumah bisa pula dalam bentukkritik
43
terhadap suatu terjemahan. Siswa biasanya heran dan merasa
tidak kuatir
dengan pekerjaannya sendiri setelahia
menemukan kesalahan-kesalahan padater-jemahan bahkan pada terjemahan yang sudah
dipublika-si.
Pada
latihan tingkat lanjut,
Iatihan terjemahan yang menyenangkanbisa pula
beruPa penerjemahanhumor, anekdot, drama, komedi,
cerita
karton ataucerita
bergambar.Mengetahui dengan
pasti tingkat
kesulitan yangmungkin dihadapi mahasiswa pada pelajaran terjemahan
adalah tugas yang
suIit. Perlu
ada suatukeseim-bangan dalam
satu
pelajaranatau
antarasatu
pe-lajaran dengan Iainnya untuk memastikan program yang seragam bagi seluruh mahasiswa 'Tingkat
kesulitan
bahantidak
boleh melebihikemampuan mahasiswa kecuali pada minggu-minggu per-tama pada awal semester.
Perlu untuk memberikan bahan yang
sulit
sejakdari
awal(sulit
dalam ha1struktur,
bukanbahasa-nya) agar sipemula segera menyadari bahwa terjemahan
sulit
dan yang pentinglagi
bahwa terjemahan bukan-Iah suatu proses yang dapat diselesaikan dengan kata perkata.44
Tentunya
ada
keinginan yang besar untuknem-berikan bahan yang mudah pada tahap awal. Tetapi, pengajar
harus
memperhatikan agar mahasiswa tidak dapat mencari cara-cara yang mudah denganmenerje-rnahkan kata perkata.
Pada
tahap ini pengajar harus
menekankanpengajaran patla pemecahan kesulitan bahasa,
kesulit-an-kesulitan bentuk dan gaya bahasa yang menghalangi mahasiswadalam
memperoleh pesan yang sebenarnya'Kesulitan tersebut
mencakuPstruktur,
redundansi, pengulangan, penyambungan atau keterangan l'ang mem-bingungkan dan IainnYa. Merupakan kewajiban pengajar untuk membantu mahasiswa untuk "mengupas"kulit
yangtidak
perlu dan secara bertahaP sarnpai keinti.
Bilahal ini telah
dicapai, prosesnya berbalik danmaha-siswa harus belajar merubah bentuk
inti
danmemberi-kan
kulit
baru Yakni bahasa sasaran.Proses
ini tidak
harus sElalu nengikutistruk-tur kalimat asli t€tapi
cenderung mengikuti polapikiran as1i.
xahasiswa harus didorong untukmeng-gunakan pola kalimat yang mereka
rasa
paling cocokuntuk bahasa sasaran.
45
Pada tahap
ini perlu
untuk membagi mahasiswa atas ke lompok-ke lompok dan memberikan masing-masing kelompok tugas yang sama. Hasilnya kemudian dapat dibandingkandan
mahasiswadapat
memPertahankanhasit kerja
keIompoknYa.Juga
untuk
menciptakan suasana yang hangat,pengajar
dapat
meminta mahasiswatingkat
lanjut untuk mengritik pemula.Hal ini
akan membuatmaha-siswa
tingkat tanjut
memahami masalah-masalah yang harusdiatasi
pengajar.5.2.
InterpretasiPengajaran
interpretasi
adalah kegiatan yangberat
karena membutuhkan konsentrasiyang
terus menerus terhadap beberapa proses yang sedang ber-langsung pada rraktu yang besamaan didalam kelas' Sebenarnya prosesini lebih berat Iagi dari
padainterpretasi itu sentliri,
karena dalam interpretasi hanyadiperlukan untuk
berkonsentrasipa'la
duaproses bersamaan.
46
5.3.
ferjenahan Penganatan.Terjemahan pengamatan adalah salah satu bahan dasar
interpretasi.
Pengajar harus mengamatiketram-pilan
mahasiswa daLam bidang berikut:a. Kualitas
berbicara didepanpublik,
kete-nangan, presentasi dan suarab.
Kecepatanc.
Kejelasan dan ketepatan Penerjemahansebagai langkah pertama, mahasiswa dapat mem-persiapkan
pidato tersebut di
rumahtetapi
tidak boleh membawa catatannya. Penerjemahan yang sempurnadiperlukan pada petajaran
ini. Hal ini
membiasakanmahasiswa
untuk bekerja cepat sejak awal,
yangkemudian secara otomatis dilakukan Pada
teks
Yangharus diterjemahkan tanpa persiapan.
Untuk tugas
di
kelas sebaiknya mahasiswa tidakdiberi
waktu untuk membacateks
sebelum diterjemah-kannya. Belsiap untuk sesuatu yangtak
diduga sebe-Iumnya adalahciri
seoranginterpreter.
Yang palingmungkin
dilakukan
hanyalahpengajar
memberikansedikit
keterangan mengenaj.isi teks
dan kosakatayang diperlukan.
IYI'L/K Ut,T
-.,KIP PEIIPUS rurraArr
PADANG
47
Lebih praktis lagi bila
mahasiswa disuruhberdiri
didepan sehinggaia
menghadap kekelas.Iniakan membantunYa mengatasi ketakutan akan pentas dan kegugupan. Video rekaman penampilan mahasiswa juga sangat berguna.
5.4.
Terjemahan (onsekutif ( Berselang )Pengajaran terjemahan
konsekutif
merupakansuatu
seni tersendiri
yang berkembang Pesat selama sepuluh tahunterakhir ini.
saya ingat ketikamempe-Iajari jenis
terjemahanini
tanpa penjelasansedi-kitpun dan
ditempatkan bersama mahasiswa tingkatIanjut dari
ar+aI dan disuruh untuk berani mencobadan mengambil resiko.
Ada dua
hat
yang dipertanyakan mengenaiterje-mahan konsekutif :
a.
Kenapaini
masih diajarkan sedangkankira-kira
99t tugasinterpretasi
dilakukan denganterjemahan simultan?
b.
Kapaninterpretasi
konsekutif digunakan?48
Jawaban
terhadap
pertanyaanpertama
ialahinterpretasi
beurutan merupakandasar dari
semuainterpretasi,
karenadisini
dikembangkan ketrampilananalitis
yang diperlukan. APaIagi, kebanyakan maji-kan menguji caloninterpreter terlebih
dahulu dalamterjemahan konsekutif sebelum masuk kepada
terjemah-an sinultan. Ini
masih diamggap sebagai pengujianterbaik bagi
ketrampilan terjemahan secara kese-luruhan.Sebagai jawaban terhadap pertanyaan kedua, terjemahan konsekutif masih digunakan
bila
ketepatansangat diPerlukan misalnya dalam sidang pembuatan konsep dalam
perjanjian
hukum, pada perbincanganpolitik tingkat tinggi
antara kepala-kepala negaraatau
pemerintahan danuntuk pidato setelah
makanmalam;
ini
juga diperlukanbila
pengikut pertemuanmemerlukan tanbahan waktu untuk penjelasan selama
interpretasi.
Ada
kemungkinan Peralatan penginterprotasian simultan rusak, terutamadi
negara-negara yang tidakbegitu
mempedulikan perawatanperalatan. BiIa
halini terjadi,
semuainterpreter
harus sanggup melaku-kan penerjemahan kons€kutif .49
Saya biasanya menyarankan agar nahasiswa
memu-lai
pelatihaninterpretasi
denganIatihan
ingatan.Misalnya,
seorang mahasiswa menceritakan sebuahcerita
yang kemudian diceritakanlagi
oleh mahasiswa lainnya. Panjang dan kesulitancerita ini
diberikan secara bertahap, ditingkatkan sampaiseperti
bentukperkuliahan pendek dalam berbagai subjek'
PaIing kurang
sampai pertengahan semesterpertama (kursus awal biasanya memakan waktu satu
semester
) tialak
ada kegiatan mencatat. Mahasiswa mengakhiri perkuliahaninterpretasi
konsekutif dari bahasaInggris ke
bahasaInggris tanpa
catatan.Kesulitan dalam
interpretasi satu
bahasake
bahasalain
baru diberikan pada semester berikutnya.Latihan ingatan
menekankan pada konsentrasi pada unsur-unsur pesan yangpenting.
Latihanini
memaksa
mahasiswa
menganatisis pesanasal
danmenglngat unsur-unsur kuncinya.
Latihan ini
jugamerupakan
indikasi
yang baik bagi pengajar mengenaibagaimana kekuatan otak mahasiswa.
Selama masa
ini
semua materi pelajaran haruslahbiasa dan
pemakaianpidato resmi, artikel
koranharus dihindarkan. Secara bertahap Pengajar meminta
mahasiswa mencatat apa yang didengarnYa tetaPi hanya
50
dengan mengingat
yakni setelah
pembicara selesai, .tidakketika
sedang mendengarkan. Setelahini
penga-jar
baru memberitahu bagaimana catatan catatanini bisa
disingkatkan dengan menggunakan simbul, tanda,dan
akronimdan diatur
dalam penulisannya agar menghasilkan terjemahan secara cepat.Sangat penting dalan tahap awal
ini
untuk tidakmembuat kelonggaran mengenai kecepatan pesan yang disampaikan.
HaI ini tidak
mudah dilakukan karenasipengajar bermurah
hati
kepada pemula, karena ia ingat pengalamannya ketika mulaibelajar
interpreta-si.
Namun, pengungkapan yang lambat akan membuatmahasiswa mengikuti
kata
bu-kannya makna. periodeawal ini paling sutit
dan membutuhkan pengalamanyang luas untuk
memberikan keseimbangan antarakoreksi dan dorongan. Juga pada tahap
inilah
maha-mahasiswa diminta memberikan beberapa bentuk penam-pilannya untuk meningkatkan kelenturan gayanya.Tahap awal
ketika
mahasiswamulai
mencatat keseluruhan pidato merupakantitik batik
perkembang-an mereka. Mereka harus segera diperingatkan
bila terlalu
banyak mencatat.Pada
saat ini,
sayaingin
menjawab dua perta-nyaanlagi
yang sering muncul dalam pelajaranterje-mahan konsekutif:
51
a.
Apakahcatatan
harusclitulis
dalam bahasasumber atau bahasa sasaran?
b.
Kenapatidak
menggunakantulisan
steno saja?(1)
Tidaklah menjadi masalah dalan bahasa apa sajacacatan ditulis, karena catatan
hanyalahsimbol yang berisikan pesan' Interpreter harus
menyimpan
ide
bukannya kata-kata dalamingat-annya. Kata hanya disimpan (dan dicatat
) jika kata itu
sangat penting dan berisikan pesan'SebenarnYa suatu
hal
Yangwajar bagi inter-preter
untuk memulaiinterpretasi
konsekutifdalam bahasa sumber karena
ia
"IuPa" bentukIinguistik dan
pesan bahasa sumber'
Sayasendiri sering
mencatat dalam bahasa Inggrisketika
menafsirkan bahasa Jermanke
bahasaPerancis, yang dua-duanya saya kuasai
'
karenasaya
merasa banyak kosakataInggris
yangberguna untuk membawa pesan' sangat
baik bila
pemula menggunakan bahasa sumber dalam membuat
catatan karena
dengan demikiandia
tidakmembiasakan langsung mengubah pesan
dari
satubahasa
ke
bahasa lain' setelah
melakukaninterpretasi simultan, ia secara
bertahapmencatat dalam bahasa sasaran' Penting untuk
52
menekankan bahwa
tidak ada sistem
membuat catatan yanguniversal.
Sebagaimana Iayaknya ada berbagai caraberpikir
danbelajar,
maka terdapatpula
sistem catatan yang ragamnya sebanyakinterpreter puIa.
Karenaitu kita
hendaklah membantu mahasiswa mengembangkansistemnya
sendiri.
Sistem tersebuttak
dapatdipelajari
dengan mudah.(2)
Ada beberapa alasan mengapa Penggunaan stenotidak
dianjurkan dalaminterpretasi
konseku-tif:
a.
Penggunaan steno untuk catatan harus dihin-darkan padasaat interpretasi
dengan caramemperlambat proses keseluruhan. Suatu
ter-jemahan konsekutif
tidak
boleh lebih panjangdari
pidatoriil, tetapi
umumnya harus leblhpendek.
b.
Catatan dengantulisan
steno secara otomatis akan menggunakan bahasa sumber dantidak
adausaha untuk menerjemahkan ataupun
menganali-sis.
HaIini
akan mengakibatkan interpretasi kata perkata yang seharusnya dihindarkan.53
c Kata
tidak
penting bagiinterpreter
konseku-tif. Ia harus
berkonsentrasi pada maknasaja,
karenainilah
satu-satunya cara untuk dapat menyimpan informasidari
suatu pidato.Proses
interpretasi
konsekutif pada dasarnya sama dengan meringkasjalan cerita
suatufilm bagi
teman yangtidak
berkesempatan menontonnya. Perbedaannya yang nyata ialahinterpreter
harus menyampaikan rinciannYa 'Tulisan steno
tidak
hanya menambah bebaninterpreter, tetapi
juga membuatPekerjaan-nya menjadi
lebih
sulit
Steno hanya berguna untuk mencatat kata-kata
kunci tertentu atau bila perlu
mencatatkut
ipan
langsungdari
dokumen tertentu.Dalam
haI terakhir ini interpreter
seIaludapat memperoleh
teks
yang daPat dibacanyadan
dia
tak perlu membuat catatan.d
e
Bita
mahasiswatelah
memahamiteknik
interpre-tasi
konsekutif.latihan-latihan
berikut akan bergu-na:54
Suruh mahasiswa membaca catatannya mulai dari setiap kata ataupun simbot yang mereka
tuliskan.
Halini
membuatnya benar-benar bebasdari
gayatatabaha-sa bahasa sumber, meningkatkan keluwesan gaya bahasa sasaran dan pengajar dapat
pula
mengetahui apakah mereka memahami pesan bahasa sumber.BiIa
rekaman digunakan sebagaialat
pengajaran,atau
bila
mahasiswa melakukan presentasi, pengajar perlu memberikan komentar berdasarkan catatan siswatersebut. Ini suatu cara agar
mereka menyadarikesul itan-ke sul i t an
latihan
tersebut. Disampingitu
cara
ini
bermanfaatsekali
dalam menjadikan mahasis-wa siap karena mereka ingin mengetahui apakahpenga-jar tidak
melihat kesalahan mereka atau kesalahanpada catatan mereka.
Saya ingin
mengakhiri pengamatan terhadapinterpretasi
konsekutif dengan mengingatkan pembaca bahwa bentukini
adalah bentukinterpretasi
yangpaling
menjanjikan. Bentukini telah
dikembangkanmenjadi suatu
seni
yang halusoleh
beberapaprak-tisi.
55