sama
halnya
dengan semua usaha pengaJaran,perlu
untuktidak
menuntutterlalu
banyak kemauan,kesabaran, kemampuan nahasiswa.
Ini
menunjukkan bahwa kurikulum secara umum danisi
pelajaran khu-susnya, haruslahdiatur
denganteliti ' Hal ini
sangat penting dalam terjemahan dan interpretasi, karena
kita
berhubungan dengan ketrampilan yangharus
dikembangkan secara bertahap,dan
bukanlah matapelajaran yang bisa dikuasai
hanya dengankeraj inan atau hafalan.
4.4.
TBRJBI{AEA}IHerupakan pemikiran yang bagus untuk memulai
pelajaran
terjemahan dengananalisa
perbandinganuntuk
mengingatkan mahasiswa akan masalah-masalahterjemahan.
Ini
akan mengajarkan mereka untuk memba-ca teks bahasa sumber secara profesional. Pada waktu32
yang sama, kemampuan mereka menganalisa akan tera-sah. Mereka
belajar ide
pokok ketinbang kata-kata, ataulebih
baguslagi
merekabelajar
memperoleh idEdari
semua bentuk kebahasaan sebelum mengungkapkanide yang
dimaksud bahasa sumber kedalam bahasa sasaran. Selanjutnyatatihan-latihan
dalam membuat kembalifrasa dan mensubsititusi,
Pertama dalam bahasa sumbersaja
dan kemudian dalam kedua bahasaterbukti
sangat membantu. Latihan-latihanini
dapatdilakukan secara
tertulis
maupunIisan,
misalnya,dalam pelajaran berbicara
di
depan umum.Disini, saya ingin
menampilkan Pertanyaan apakah pelatihan terjemahan merupakan langkahperta-ma bagi calon
interpreter
pertemuan.Jav/aban bagi Pertanyaan yang sering
diperdebat-kan ini
sangat tergantung padakuatitas
siswa 'Menghadapkan pekerjaan
interpretasi
langsung kepadasiswa yang
masih membutuhkan pendidikan bahasatermasuk bahasanya
sendiri,
samahalnya
denganmenyuruh penunggang kuda meloncati Pagar Yang tinggi
sebelum
dia bisa
menduduki Pelana kuda denga baik' Apalagi, dalaminterpretasi,
akan ada bahaya dimanasiswa
mungkin ceroboh dalam baik gaya,tata
bahasa33
dan
sintaks.
Xarenaitu, interpretasi tidak
bolehdilakukan sebelum siswa
memiliki
kemamPuan bahasayang memadai , terutama bahasanya sendiri '
Sekarang
kita
kembalilagi
ke calon penerjemah.Latihan untuk
menghindarkan terjemahan yangjelas
berbunyi terjemahan biasanya memakai sebagianbesar tahun pertama Pelatihan. Merupakan pemikiran yang baik
bila
pada awal pendidikan, siswadihadap-kan
kepadaberbagai
kemungkinan terjemahan dandipertihatkan
karya-karya penerjemah profesional, walau contoh-contoh yang tialak bagus.SeIama tahun kedua, semakin banyak masalah-masalah terjemahan Yang harus dipecahkan Yang
menun-tut Iebih
banyak temuan dan sumber baikdari
penga-jar
maupun siswa.Dengan beranggapan bahwa
tujuan
pelatihanadalah menghasilkan penerjemah profesional .Yang bisa mencari nafkah dengan
profesi ini,
Pandangan sayaterhadap terjemahan karya sastra adalah: terjemahan sastra adalah suatu kemewahan dalam program
Profe-sional.
Yang diperlukan seorang penerjemahprofe-sional ialah
pengetahuan bahasa sumberdan
bahasa34
sasaran yang Iuas dalam berbagai bidang Pengetahuan.
Saya
tidak
menentang terjemahansastra,
tetapi terjemahansastra
akan membawa kepada kedalamanstruktur dan
keindahan bahasa yangluar
biasa dan kejeniusan orang yang menciptakannya. Karenaitu,
siswa harus didorong untuk membaca karya sastra yang
bagus untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Karya besar mahasiswa adalah
tesisnya.
Tesistersebut harus dikerjakan
sendiri oleh
mahasiswa,tetapi
harus dibimbing dengan baik olehpembimbing-nya. Tesis
tersebut harus dibacaoleh
dua orang,salah
satunyatidak
mengenal bahasa sumber samasekali
dan yang satunYalagi
hendaklah seseorangahli teknis.
Proyektesis ini
hendaknya palingkurang 100 halaman
( kira-kira
30.000 kata)'
Tesis
ini
juga memberi kesempatanmemperkenal-kan mahasiswa kepada dunia profesional yang antara
Iain;
persiapan pencetakan terjemahan, Pengetikandan pengaturan, catatan
kaki,
catatan penerjemah,penelitian, kutipan, surat
menyurat dengan penulisdan percetakan, hak-hak terjemahan, naskah, kontrak
dan Iain
sebagainya. Berbagai aspekprofesi ini
harus tercakup dalam pelajaran khusus
profesi
yangmencakup kode
etik profesi,
ikatanprofesi,
tanggungjawab, Pembayaran dan negosiasi dengan pemakai jasa'
35
Tiga macam pelajaran harus diperoleh Penerjemah dan interpreter
,
antara lain:1) 2) 3)
Terjemahan pengamatan Penulisan ringkasan
Istilah-istilah
dan Prosedur konperensiTerjemahan pengamatan adalah proses yang harus
dilalui
penerjemah sebelum menuliskan sesuatu.Inilah yang harus dilakukan
penerjemah sebelummereka mendiktekan terjemahannya. Dan penerjemah
biasa pula dipanggil untuk
melakukan terjemahanlangsung dalam
rapat
dan negosiasi, karena inter-pretertidak
seIalu ada untuk pekerjaanini.
Demikian
pula
semua ringkasan dikerjakan oleh penerjemah.Ini
memenuhi fungsi organisasi interna-sional yang besar dimana kegiatantidak
diPublikasi-kan secara panjangtebar, tetapi
dalam bentukring-kasan. Penutisan ringkasan
ini
membutuhkan teknikkhusus yang harus dikuasai penerjemah.
36
4.5.
InterpretasiPelajaran interpretasi
hEndaklah memberikan urutan berikut:a.
Terjemahan pengamatanb. Interpretasi
konsekutif ( berselang )c. Interpretasi
Simultan ( serentak )Aspek yang
sulit
dalam melakukan interpretasi adalah kecepatan yang harusdicapai.
Karenaitu
siswa harus
dilatih
bertahap sampaiia
dapatmengat-asi
masalahini.
Melatui
terjemahan pengamatan, siswa belajar bersikap didepanhadirin.
Merekajuga
memperolehreflek
dasar untuk menyampaikan suatu pesan dalambahasa
lain
( dengan asumsi mereka belum pernah mengikuti kursus terjemahan sebelumnya).
Selainitu,
mereka mengembangkan
koordinasi
pemikiran-ucaPan, yang sangatvital
dalam proses interPretasi langsung terhadap pidato yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan dibaca dengancepat sekali oleh
sipembicara.Tentulah
lebih
mudah menganalisa pesan yang dapatdibaca
dari
pada yang disampaikan secara lisan.37
Pada
tingkat interpretasi konsekutif,
siswamenganalisis pesan yang disampaikan dengan kecepatan
tinggi,
menyerap pesanini dari
bentuk bentuk bahasa dan mengungkapkannya dalam bahasa sasaransebagaima-na
penutur bahasa sasaran mengungkapkannya secaraspontan. (Pada tahap
ini
siswa mengontrol pemakaian waktunya, paling kurang pada waktuinterpretasi
yangsesungguhnya).
Pelajaran interpretasi simultan
merupakanpuncak
proses
keseluruhan. Siswatelah
belajar melalui terjemahan pengamatan dan terjemahanberuru-tan
bagaimana melakukan Iangkah-Iangkah proses keseluruhaninterpretasi
dan sekarang akan merasaIebih
mudahuntuk
mengatasi kesul itan-kesul itandalam proses
interpretasi,
dimana mereka sepenuhnya tergantung kepada kecepatan pidato yang disampaikan.Dapat dimengertj. mengapa memberikan pelajaran
interpretasi
simultan secara terpisahdi
awal pro-gramtidak
ada manfaatnya. Tidak adanya persiaPanhanya akan menghasilkan beo yang mengulangi kata-kata dengan kecepatan
tinggi
tanpa berusahamengana-Iisa
dan mengubah pesanasal.
AkibatnYa sipendengari,,, i-,,i. :' i P!.iiPUS lAt{AAt\
IK IP PADANG
38
dihujani
dengan kata-kata yang harus dianalisanyauntuk
dapat memahaminya. Dengansituasi
demikianjelas interpreter tidak
melakukanmisinya
yaknimembantu orang berkomunikasi. Pesan yang datang dari ruang suara
interpreter
haruslahjelas.
Pendengarhendaknya
tidak dibebani tugas
tambahan selainmendengar.
39
5 - PEXG;.rJAIIT.I'