mengetjakan soal tetapi di antara mereka masih banyak yang belum
mampu mengeijakan tes baca tulis Al-Qur’an dalam waktu yang telah
ditentukan. Hal itu dapat dibuktikan dengan hanya terdapat 31.57 % saja
yang be hasil mengeijakan soal yang diberikan oleh guru dalam waktu yang
tepat. N ereka merasa waktu yang diberikan terlalu singkat dan masih ada
beberapa siswa yang bertanya atau melihat pekeijaan teman sebangku. Jadi,
dengan adanya hasil observasi ini dapat diketahui bahwa perilaku siswa
dalam pembelajaran masih perlu diperbaiki. Guru harus mengubah strategi
3. Hasil Dokumentasi
Pada siklus I, dokumentasi foto yang berupa gambar ini digunakan
sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
Kegiata i-kegiatan yang didokumtasikan pada siklus I ini adalah sebagai
berikut.
C ambar 1 tersebut merupakan aktivitas siswa ketika memperhatikan
baca tu is Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys. Mereka terlihat
tenang dalam memperhatikan televisi yang berisi rekaman baca tulis Al-
Qur’an Semua pandangan terfokus pada media Kids Educational Toys
khusus iya huruf-huruf yang bias dirangkai menjadi tulisan Arab,
walaupun masih ada beberapa anak yang tidak memperhatikan media,
akan tetapi sebagian besar sudah terfokus pada media. Siswa yang tidak
memperhatikan media biasanya anak yang terkenal nakal di dalam kelas.
Dia ti< ak tertarik dengan media tersebut sehingga guru (peneliti) harus
beberapa kali menegurnya. Sementara itu, ada beberapa siswa yang
bergurau dengan teman sebangkunya saat memperhatikan penjelasan guru
sehingga mengganggu konsentrasi yang lain.
4. Refleksi
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I ternyata hasil
kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang diperoleh siswa belum mencapai
batas ketuntasan belajar sebesar 75. Nilai rata-rata kelas yang dicapai baru
sebesar 63,15 dan masih harus diperbaiki lagi. Hal tersebut disebabkan ada
55
siswa yang berperilaku negatif, misalnya siswa yang berbicara dengan
teman sebangkunya, melamun, dan mengeluh saat diberi tugas. Perilaku
negatif yang ditunjukkan ini mengakibatkan pembelajaran menyimak
ceramah keagamaan kurang kondusif.
Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat beberapa perilaku negatif
yang ditunjukkan siswa, yaitu saat guru memberikan penjelasan mereka
tidak memperhatikan, tetapi berbicara sendiri dengan teman sebangkunya.
Siswa nerasa waktu yang diberikan guru untuk menjawab pertanyaan
terlalu singkat sehingga masih ada beberapa anak yang bertanya atau
melihat pekerjaan teman sebangkunya.
3erdasarkan hasil dokumentasi terdapat beberapa siswa yang
kurang berkonsentrasi saat memperhatikan peragaan guru dengan media
Kids Educational Toys. Ada beberapa anak yang bercanda dengan teman
sebangkunya sehingga mengganggu konsentrasi teman yang lainnya. Saat
berdiskr si, masih ada yang berbicara sendiri dengan temannya di luar
materi pelajaran. Saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok, guru
memberikan motivasi terlebih dahulu agar mereka tidak malu dan saat
mengeijiikan evaluasi masih ada yang tidak serius mengerjakan tes
dengan melihat pekerjaan teman sebangkunya.
Siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan disebabkan karena
mereka menerapkan materi yang telah disampaikan oleh guru tentang baca
tulis Al-Qur’an, sedangkan siswa yang nilainya belum mencapai batas
kurang maksimal. Ketika mempraktekkan baca tulis Al-Qur’an ada
beberapa siswa yang bercanda sendiri dengan teman sebangkunya dan saat
diskus masih ada yang kurang serius dan bertanggung jawab dalam
menye esaikan tugas mereka.
Kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh siswa harus dicari jalan
keluarnya agar batas ketuntasan belajar yang telah ditentukan oleh guru
bisa tercapai. Hal-hal yang dilakukan guru berkenaan dengan upaya
perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran selanjutnya, yaitu (1) guru
memberikan motivasi dengan cara membuat suasana pembelajaran
menjari lebih santai sehingga mereka merasa senang untuk mengikuti
pembe ajaran , (2) guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh siswa saat menjawab soal yang telah diberikan oleh guru, dan (3)
memberikan waktu untuk memperbaiki hasil keija mereka setelah
dipresentasikan di depan kelas. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat
meningkatkan prestasi siswa dalam materi baca Tulis Al-Qur’an pada
siklus berikutnya.
5. Hasil S klus II
Tindakan siklus II ini dilaksanakan karena pada siklus I
keterampilan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas 3 SDN Sutopati 3 termasuk
kategoii cukup dan belum memenuhi batas ketuntasan belajar yang telah
ditentukan. Selain itu, perubahan tingkah laku siswa masih tergolong
57
Penelitian siklus II ini dilakukan dengan rencana dan persiapan
yang le?ih matang jika dibandingkan dengan siklus I. Dengan adanya
perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran di siklus II ini, maka hasil
peneliti* n yang berupa nilai tes keterampilan baca tulis Al-Qur’an
mengalami peningkatan dari kategori cukup menjadi kategori baik.
Meningkatnya nilai tes ini diikuti pula dengan adanya perubahan perilaku
siswa, yaitu menjadi lebih aktif dan kreatif serta lebih antusias dalam
mengikiti pembelajaran menggunakan media Kids Educational Toys
dengan componen masyarakat belajar. Dengan demikian, tindakan pada
siklus II ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus I.
Hasil selengkapnya pada siklus II mengenai tes dan nontes diuraikan
secara riici sebagai berikut.
6. Hasil Noutes
Hasil pennelitian nontes siklus II didapatkan dari hasil observasi, dan
dokumentasi yang berupa foto.
7. Hasil Observasi
Observasi pada siklus II ini dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Aspek yang diamati dalam observasi siklus II ini meliputi
perilaku yang ditunjukkan siswa selama mengikuti proses pembelajaran
keterampilan baca tulis Al-Qur’an menggunakan media Kids Educational
Toys. Hil ini juga dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap
mengenai perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran
Toys. E'alam siklus II ini, terdapat perubahan tingkah laku siswa. Hal ini
dapat ciketahui dari perilaku siswa yang sebelumnya tidak mengikuti
pembelijaran dengan baik, pada siklus II ini mereka mulai mengikuti dan
melaksc makan kegiatan pembelajaran yang diterapkan peneliti dengan
baik, sehingga dapat diketahui bahwa mereka sudah mampu menyesuaikan
diri der gan penerapan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an menggunakan
media kid s Educational Toys. Siswa terlihat memberikan respon yang
positif Urhadap pembelajaran baca tulis Al-Qur’an media audio-visual.
Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar siswa
membelikan respon yang baik dengan mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya. Pada saat peneliti meminta untuk keterampilan baca tulis Al-
Qur’an, mereka dengan semangat menyimak keterampilan baca tulis Al-
Qur’an yang dipraktekkan pada waktu siklus II ini.
Pada saat berkelompok, siswa terlihat lebih aktif mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan yang telah diputarkan oleh guru menggunakan
media Kids Educational Toys. Masing-masing kelompok sudah terlihat
sangat antusias dalam mendiskusikan jawaban, sehingga tidak ada yang
bercanda sendiri dan mengganggu temannya saat berdiskusi.
Siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru pada siklus II
ini sudah baik, karena sebagian besar memperhatikan yaitu 31.57% dan
termasuk kategori sangat baik. Hal itu disebabkan mereka sudah kenal
dengan j;uru (peneliti) yang mengajar sehingga siswa menghargai dan mau
59
Siswa yang sangat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
sebanyak 7 siswa atau sebesar 36.84 %, sedangkan 7 anak masuk dalam
kategor baik. Berdasarkan dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada
siklus II ini mengalami peningkatan yang sangat baik karena pada siklus I
hanya 10 siswa saja yang aktif, tetapi pada siklus II mereka menjadi aktif
karena sudah menyukai metode yang diterapkan oleh guru dan merasa
bahwa lengan metode ini bisa saling bertukar pikiran sehingga tidak
membuat bosan..
Berdasarkan hasil observasi, secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa pada siklus I sudah banyak
mengalemi perubahan menuju ke perilaku yang positif. Sebagian besar
sudah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan adanya
perubahin pada perilaku siswa sangat mendukung peningkatan
keterampilan menyimak ceramah keagamaan, sehingga dengan media
Kids Educational Toys dapat mengarahkan siswa pada perilaku yang
positif.
Pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational
Toys yang dilakukan guru ternyata memberikan manfaat bagi siswa,
mereka :erlihat senang dan antusias serta menikmati pembelajaran yang
diberikan guru. Seperti yang diungkapkan ketiga responden ini, mereka
menyata can bahwa merefleksi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan
media Kids Educational Toys dirasakan lebih mudah dipahami. Dalam
dituntut untuk saling kerjasama dengan kompak agar dapat menjawab
semua saal yang diberikan oleh guru. Pada saat diskusi dalam kelompok
semua siswa sudah aktif , hal itu dapat diketahui dari pendapat ketiga
responden yang menyatakan semua anggota kelompok mereka saling
bertukar pikiran dan tidak ada yang pasif.
Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa saat menyimak ceramah
keagamaan yaitu gambar dan suara televisi kurang jelas sebanyak satu
anak, tetapi yang lain sudah merasa kesulitan yang dialami berkurang
dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Kesan siswa terhadap
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an menggunakan media Kids Educational
Toys ini sudah baik Mereka merasa senang dengan pembelajaran yang
diberikar oleh guru karena lebih jelas dan mudah dipahami jika
dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan selama ini.
Siswa juga merasa sarana yang ada di sekolah dapat dimanfaatkan dan
dengan metode ini mereka menemukan pengalaman baru. Pada siklus II
ini siswa yang menyatakan bahwa penjelasan dari guru (peneliti) dapat
dipahami sebanyak 8 atau sebesar 42.10%, dan yang menyatakan
penjelasan dari guru (peneliti) sulit untuk dipahami dengan baik sebesar
10.52 % atau sebanyak 2 anak. Siswa yang menyatakan senang dengan
baca tulis Al-Qur’an yang diputarkan melalui media audio-visual
sebanyak 5, sedangkan yang tidak senang sebanyak 4 siswa atau 21.05%.
61
pembekjaran baca tulis Al-Qur’an dapat bekerja sama dalam mengatasi
kesulita i dalam pembelajaran.
8. Hasil Dokumentasi
Pade siklus II ini, dokumentasi berupa foto yang diambil masih sama
dengan ksgiatan yang dilakukan pada siklus I. Dokumentasi ini dijadikan
bukti visial kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
10. Peningkaian Keterampilan baca tulis Al-Qur’an
Kegiatan pratindakan dilaksanakan sebelum tindakan siklus I. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang keterampilan baca
tulis Al -Qur’an. Proses pembelajaran pada pratindakan ini dilakukan
dengan lidak menggunakan media Kids Educational Toys. Nilai rata-rata
yang diperoleh yaitu 6.42. Berdasarkan dari pengamatan dapat diketahui
bahwa siswa kurang berminat.
Pembelajaran siklus I dan siklus II selalu diawali dengan
mengkor disikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran baca tulis
Al-Qur’an. Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan mempraktekkan
baca tulis Al-Qur’an melalui media Kids Educational Toys dan mereka
diminta memperhatikan isi dari baca tulis Al-Qur’an tersebut. Selanjutnya
guru memberikan soal yang dikerjakan secara kelompok. Hasil dari tes
tersebut dipresentasikan oleh salah satu siswa sebagai perwakilan
kelompok. Pada pertemuan siklus II, guru kembali memperagakan
alat/media Kids Educatioanl Toys tentang baca tulis Al-Qur’an yang
sama dengan kegiatan pada siklus I, yaitu tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Hasil tes baca tulis Al-Qur’an
yang telah dianalisis kemudian direkap untuk mendapatkan hasil
keseluruhan dari tes baca tulis Al-Qur’an. Hasil tes tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Secara lengkap peningkatan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an siwa
kelas 3 SDN Sutopati 3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 6
Rekapitulasi tabel rata-rata hasil tes pra siklus, siklus I dan II
Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan
60.10 % 63.15 % 73.68 % 13.58 %
Rekapitulasi hasil observasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 7
Peningkatan hasil Observasi siklus I ke siklus II
No Aspek Skor S.I
s.n
S.I. %s.n. %
Peningkatan1 Perhatian siswa 4 2 6 10.52 % 31.57% 21.05 % penuh terhadap 3 8 9 42.10% 47.36 % penjelas; m guru 2 7 4 36.84 % 21.05% 1 2 10.52 % 0% 2 Siswa aktif 4 3 7 15.78 % 36.84 % 21.08% dalam kegiatan 3 7 7 36.84 36.84 % tanya jawab 2 6 5 % 26.31 % dengan guru 1 2 31.57 % 10.52% 0 % 3 Siswa a itusias 4 3 5 15.78 26.31 10.53 %
dan dalam pembel serius ajaran 3 2 1 7 8 1 10 4 % 36.84 % 42.10 % 5.26 % % 52.63 % 21.05 % 0 % 4. Siswa aktif 4 3 8 15.78% 42.10 % 26.32 % dalam cegiatan 3 9 9 47.36 % 47.36 % diskusi 2 3 2 15.78% 10.52 % kelomp ok 1 4 21.10% 0 %
BAB V
PENUTUP
A . K E SIM P U L iU S
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
sebagai berikut.
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah
dilakukan da Dat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapar media Kids Educational Toys dapat meningkatkan perhatian
siswa, h d ini dapat dilihat dari hasil observasi keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran yaitu siklus I (15.78 %), dan siklus II (36.84 %).
2. Penerapar metode pembelajaran dengan media Kids Educational Toys
mempunyai pengaruh positif, terhadap motivasi siswa terbukti dengan
peningkatan keseriusan siswa dalam pembelajaran siklus I (15,78 %), dan
siklus II (26.31 %). Siswa tertarik dan berminat dengan media audio visual
sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
3. Pembelajtran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan
peningketan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu Prasiklus
60.10 % siklus I (63.15 %), dan siklus II ( 73.68 %), sehingga pada siklus
II telah mencapai ketuntasan belajar.
65
i
B. SARAN
Saran >ang dapat diberikan peneliti berdasarkan dari simpulan hasil
penelitian ter: ebut adalah sebagai berikut.
1. Guru hendaknya menggunakan media Kids Educational Toys dalam
pembelajiiran untuk dijadikan alternatif dalam pembelajaran baca tulis Al-
Qur’an, karena mampu meningkatkan kemampuan pembelajaran baca tulis
Al-Qur’a i siswa kelas 3 SDN Sutopati 3 kecamatan Kajoran kabupaten
Magelang.
2. Siswa da am kegiatan pembelajaran harus lebih aktif agar dapat mengatasi
kesulitan yang dirasakan.
3. Para peaeliti kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang lain bisa
menggunakan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan metode dan
media yang lain untuk mengetahui apakah dengan media dan metode
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsirr i. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Ashar. 2006. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
B. Uno. Hamzah. 2
Depag RI. 1996. Ba<
07. Media Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
a Tulis Al-Qur’an, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaeful Bahri. 2006. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
E. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya 'ress.
Oemar Hamalik. 19v4. Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Poerwodarminta, Vv .J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Sagala, Syaetul. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2007.
Sudjati. H. 2000. Pe lelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: UNY Press.
Sugihartono, dkk. 2C06. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press.
Surva, M. 1992. Psilologi Pendidikan, Bandung: CV. Idola of Indonesia.
Tim Penyusun. 20(8. Pedoman Penyusunan Proposal Skripsi, Temanggung: STAIN Saatiga.
Usman, Uzer. 20C0. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Widoko. 2002. Metode Pembelajaran Konsep,
Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya Press.67