KAJIAN TEOR
C. Pengertian Alat Peraga
Menurut Nana Sudjana (2002: 99), alat peraga dalam mengajar
memegc ng peranan pentmg sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif, setiap proses belajar dan mengajar ditandai
denga adanya beberapa unsur antara lain tujuan , bahan, metode dan alat
serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa
dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk
mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam
pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang
peranan yang penting sebab dengan adanaya alat peraga ini bahan dapat
dengan mudah diahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat
peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
siswa lebih efektif dan efisien. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
alat peraga adalah alat bantu yang dipergunakan denga tujuan membantu
guru untuk menyampaikan pesan materi pelajaran sehingga dapat dengan
mudeh dipahami oleh siswa.
Menurut Hendro Darmodjo dan jenny R. E. Kaligis (1993: 72-73), alat
sederhana adalah alat-alat yang dapat dibuat sendiri oleh guru atau siswa yang
bersumber dari bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh. Bahan-bahan
itu dapat berupa barang-barang bekas misalnya botol kosong, kardus, gelas
21
didapat attu murah harganya, misalnya gelas minuman, kertas, sendok, lilin,
dan sebagainva.
Alat sederhana penting bagi perkembangan berpikir siswa. Gagne
misalnya, menyarankan agar siswa belajar dari yang sederhana dulu menuju
ke yang lebih kompleks. Ausubel misalnya, menvarankan agar pembelajaran
siswa herdaknya dimulai dari apa yang telah mereka ketahui lebih dulu.
Piaget mu alnya, menyarankan agar pembelajaran siswa sesuai dengan tingkat
perkemba igan intelektualnya. Pada usia Sekolah Dasar yang sebagian besar
masih dalam taraf operasi konkret itu hendaknya diberikan kegiatan belajar
melalui kegiatan dengan “menyentuh”benda-benda yang nyata (Hendro
Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis, 193:72). Jadi pemilihan alat sederhana
untuk pro ses pembelajaran siswa ini bukanlah semata-mata karena harganya
murah atau alasan yang lain tetapi semata-mata disarankan atas kepentingan
perkemba agan belajar siswa. Dengan alat-alat sederhana yang telah mereka
kenal dahim kehidupan sehari-hari, pusat perhatian siswa akan lebih terpusa:
pada objek yang diselidiki dan bukan “terpesona” pada alat buatan pabrik
yang ia gunakan. Dengan alat sederhana siswa dapat mengaitkan langsung
konsep-konsep sains itu dengan alam sekitarnya. Dengan alat sederhana
setidaknya siswa terbebas dari rasa takut, misalnya takut dimarahi gurunya
Menurut Nana Sudjana (2002: 99-100), ada enam fungsi pokok dari alat
peraga dilam proses belajar mengajar, keenam fungsi tersebut adalah
sebagai b ;rikut:
a. Pengguraan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan
fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersediri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b. Penggur aan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini berarti behwa alat peraga merupakan salah satu
unsur) ang harus dikembangkan guru.
c. Alat peiaga dalam pengajaran pengggunaannya integral dengan tujuan
dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan
alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d. Pengguraan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,
dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya
lebih menarik perhatian siswa.
e. Penggur aan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempc rcepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangakap pengertian yang diberikan guru.
f. Penggur aan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain pengunaan
alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diinga siswa,
23
Di s< imping enam fungsi di atas penggunaan alat peraga dalam proses
belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti ini:
a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir,
oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk
belajar.
c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar
sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan
sendiri pada setiap siswa.
e. Menuml uhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f. Menuml uhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
g. Membartu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya
kemampuan berbahasa.
h. Member kan pengalamanyang tidak mudah diperoleh dengan cara lalin
serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang
mpuma. lebih se
2.Jenis Alat 'eraga
Menurut Nana Sudjana (2002: 100-104), alat peraga mempunyai
beberapa i e tiis, yaitu sebagai berikut:
a. Alat peraga dua dan tiga dimensi
Alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai ukuran
mempunyai ukuran panjang dan lebar juga mempunyai ukuran tinggi.
Alat peraga dua dan tiga dimensi ini antara lain adalah: abgaan, grafik,
poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe dan papan tulis,
b. Alat-alat seraga yang diproyeksi
Alat peraga yang diproyeksi adalah alat peraga yang
menggunakan proyektor sehingga gambar nampak padalayar. Alat peraga
yang diproyeksi antara lain: film, slide dan filmstrip.
3.Penerapan Alat Peraga dalam Pengajaran
Peneiapan alat peraga dalam pengajaran, khususnya maslah yang
berhubungai dengan prinsip penggunaan alat peraga dan langkah-langkah
menggunakan alat peraga dalam kelas (Nana Sudjana, 2002: 104-106)
a. Prinsip-prinsip menggunakan alat peraga
Dalan menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan
sejumlah f rinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat
mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip ini adalah:
1) Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebainya guru
memi ih terlebih dahulu alat peraga mankah yan sesuai denga tujuan
dan bc han pelajaran yang hendak diajarkan.
2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya
perlu memperhitungkan apakah penggunaan alat peraga itu sesuai
3) Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode
penggunaan alatperaga dalam pengajaran haruslah disesuaikan
dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.
4) Menempatkan atau memperlihatkan alat peragaan pada waktu,
tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dala situasi mana
pada waktu mengajar alat peraga digunkan.
b. Langkah yang harus ditempuh pada waktu menggunakan alat peraga
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia
mengaji r dengan mempergunakan alat peraga. Langkah-langkah itu
adalah s ;bagai berikut:
1) Mei letapkaan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga.
2) Persiapan guru. Memilih dan menetapkan alatperaga yang sekiranya
tepa: untuk mencapai tujuan.
3) Pers apan kelas. Memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis,
menghayati pelajaran dengan alat perganya.
4) Langkah penyajian pelajaran dan peragaan. Penyajian pelajaran
dengin menggunakan peragaan merupakan suat keahlian guru yang
bersangkutan.
5) Langkah kegiatan belajar. Padalangkah ini siswa hendaknya
mengidakan kegiatan belajar sehubungan dengan penggunaan alat
peraga.
6) Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan. Pada akhirnya kegiatan
belaia- haruslah dievaluasi sampai seberapa iauh tujuan itu tercapai.
yang sekaligus dapat kita nilai sejauh mana pengaruh alat peraga
‘lebagai alat pembantu dapat menunjuang keberhasilan proses
belajar.