• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGK BACA TULIS AL KIDS ED SD N SUT ATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN QUR AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA UCATIOIYAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 J PATI 3 KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGK BACA TULIS AL KIDS ED SD N SUT ATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN QUR AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA UCATIOIYAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 J PATI 3 KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGK

BACA TULIS AL

K ID S E D

SD N SUT

ATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN

QUR AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

UCATIOIYAL TOYS PADA SISW A KELAS 3

J PATI 3 KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

MARYONO

NIM: 11408207

PRO

SI

JURUSAN TARBIYAH

SRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

:KOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)
(3)

KEMENTRIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (S T A IN ) SALATIGA

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 1 (Satu) naskah

Hal : Ppngajuan Naskah Skripsi

Salatiga, 11 Agustus 2010

Ke

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi mahasiswa : Nama

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI

PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN MELALUI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KIDS

EDUCATIONAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SUTOPATI 3 KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

Un uk diajukan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Prof. Dr. Mansur, M.Ag NIP. 19680613 199403 1 004

(4)

Skripsi Saudar;

"PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN

AL-QUR’AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA

TIONAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI

KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

\JARAN 2009 / 2010", Telah dimunaqasahkan dalam sidang

panitia ujian Jirusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

pada hari: Sabtu, 28 Agustus 2010 M yang bertepatan dengan tanggal 18

Ramadhan 14

memperoleh ge

1 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk ar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

(5)

KEMENTERIAN AGAMA

l&EKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A L A T I G A

Jl. Stzdion No. 03 Telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

san

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Maiyono

11408207 Tarbiyah

Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiii, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, pendapat atau temuan orang lain /ang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Program Studi

Salatiga, 11 Agustus 2010 Penulis

(6)

1. Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.

(Ali Imroi : 173)

2.

A* ^

T

L*-J

4

J

j

T

j

cuuj-ji

Cf-^J

(*^T?

^

PERSEMBAHAN

1. Isteri tercinta, anakku tersayang.

2. Ibu yang selalu kunanti ridho dan doanya.

3. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang

selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk

selalu belajar

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirt ohmanirrohim,

Puji syukur penukis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini, kemudian sholawal serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta

para sahabat-sahabatnya.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah membe i kesempatan untuk menyelasaikan Skripsi ini.

2. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui Skripsi ini.

3. Bapak, Prof.Dr.H. Mansur,M.Ag. sebagai pembimbing risalah ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Skripsi ini.

4. Bapak- bu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya Skripsi ini. skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan

bagi dunia pendidikan pada umumnya.

Salatiga, 11 Agustus 2010

Penulis

Maryono

(8)

Qur ’an melalui Penggunaan Alat Peraga Kids Edcational Toys pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Pembimbing Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

Kata Kunci : Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, Alat Peraga Kids Educational Toys.

Kemampuan siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SD Negeri Sutopati 3 masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang variatifnya dalam penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dari pada penggunaan metode yang lain. Faktor lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di sekolah.

Masai;ih yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an setelah penerapan pembelajaran melalui Penggunaan Alat Peraga Kids Educational Toys, perubahan sikap dalam belajar setelah mengikuti pembelajaran melalui penggunaan alat peraga Kids Educational Toys. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Menggambarkan peningkatan pembelajaran dan motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui penggunaan alat peraga Kids Educational Toys, dan perubahan sih ap pada siswa.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu tes, observasi, dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kalitas pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SD Negeri Sutopati 3 melalui penerapan penggunaan alat peraga Kids Eduational Toys.

Kemampuan siswa dalam pembelajaran salat pada kelas 3 di SD Negeri Sutopati 3 setelah adanya penelitian, hal ini terbukti sebelum penelitian atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 60,10%. Siklus I 63,15 % da pada siklus II meningkat menjadi 73,68%. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran salat melalui penerapan metode pemberian tugas dan resetasi dapat meningkatkan kemampuan ;iswa. Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi sekolah lain dan men beri dampak positif pada sekolah ini.

(9)

DAFTAR ISI

1. Obyek Penelitian, dan Subjek Penelitian

2. Rancangan Penelitian

3. Instrumen Penelitian

4. Metode Pengumpulan Data

5. Teknik Analisis Data

(10)

C. Pengertian Alat Peraga...

D. Kids Educational Toys...

E. Materi Baca Tulis Al-Qur’an

BAB III Pelaksanaan Penelitian

A.

B.

C.

Deskripsi Sekolah

Proses Tindakan Siklus 1

Proses Tindakan Siklus 2

(11)

DAFTAR TABEL

. Hasil tes formatif siklus 1 ... Rekapitulasi hasil tes siklus I ...

I. Observasi siklus I ...

Hasil tes formatif siklus I I ... li. Rekapitulasi hasil siklus I I ... 'j. Observasi siklus I I ... II. Rekapitulasi pra siklus, siklus I dan siklus II <. Peningkatan hasil observasi siklus I dan I I ...

(12)

2. Silabus.

3. Soal siklus I dan

4. Surat izin Peneli ian.

5. Dokumentasi.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Bel akang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya-budaya yang maju

sehingga muncullah perubahan dampak yang tidak sejalan dengan agama Islam.

Sehingga muncullah rotasi pendidikan di Negara kita. Pada zaman sekarang

diharapkar rotasi pendidikan yang ada mampu menyediakan sumber data yang

dapat diketjakan untuk mengatasi serta mengkaji solusi untuk mencari jalan

keluarnya.

Untuk menuju hal tersebut perlu upaya untuk dapat tercapainya

pendidikan yang tidak dipusatkan oleh keadaan lingkungan namun perlu adanya

keija sama dengan faktor lingkungan. Dewasa ini pembelajaran baca tulis Al-

Qur’an serngkali mengalami banyak kendala terutama karena kurang variasi

dalam pen^guaan metode maupun penggunaan sarana yang ada, sehingga

dengan penggunaan metode ceramah ataupun pemberian tugas membuat anak

didik bosan terhadap pembelajaran tersebut.

Memang untuk usia sebelum 7 tahun belum begitu dirasakan, namun

setelah itu Disa dilihat hasilnya ketika belajar baca tulis Alquran. Anak yang

sudah terbusa dengan hafalan Al-qur’an akan dengan cepat mengikuti pelajaran

dan mudah diajari karena punya dasar yang baik. Mereka tinggal me-review-

nya kembali.

(14)

Penggunaan media pembelajaan dalam proses belajar mengajar

didasarkan pada prinsip bahwa cara mengajar dapat diperbaiki dengan

menggunakan media pembelajaran. Sebab, dengan menggunakan media akan

membantu pengalamam belajar siswa lebih konkrit

Media pembelajaran perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk

meningkatltan kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini sesuai dengan

kesimpulan Wilkinson. Yang menyatakan bahwa media pembelajaran

mempunyai dampak yang berarti bagi siswa dan citra diri sendiri. Jika media

tersebut dipilih secara cermat dengan memperhitungkan ciri-ciri media dan

karakteristik siswa diintegrasikan secara sistematis kedalam program

intruksional.

Proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah dasar pada

umumnya iaat ini masih cenderung bersifat sederhana, yaitu melalui metode

ceramah dm teks book. Oleh karena itu upaya mengoptimalkan kegiatan

pembelajar; m mengalami beberapahambatan. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Sudirman (1987), yaitu: (1) hasil belajar siswa umumnya hanya

sampai pada tingkat penguasaan yang merupakan hasil terendah, siswa

umumnya lelajar dengan teknik menghafal penjelasan dari guru atau dari buku-

buku, (2) : umber yang digunakan siswa terbatas pada penjelasan guru dan

sedikit dari buku-buku pegangan,(3) dalam kegiatan mengajar, guru kurang

merangsang aktifitas belajar siswa secara optimal, metode yang digunakan

(15)

3

Diri beberapa hambatan di atas, menunjukan bahwa praktek-praktek

kegiatan p

menghafal

penjelasan

mbelajaran masih belum optimal karena terkendala oleh teknik

dari guru dan dalam penyampaian materi guru masih menggunakan

ceramah, akibatnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar

mengajar menurun sehingga prestasi yang diraih kurang maksimal. Dalam

pendidikan

pembelajar

pembelajar

di sekolah dasar guru perlu meningkatkan penggunaan media

an sehingga akan berpengaruh pada tercapainya tujuan

Banyak cara agar siswa dapat mencapai penguasaan optimal,

selain ditur jang dengan adanya media pembelajaran juga dimungkinkan guru di

dalam mengajar dapat menguasai bahan pelajaran yang diajarkan.

Menurut Dimyati dalam kegiatan belajar mengajar ada empat macam

komponen pang menuju tercapainya pendidikan siswa yaitu bahan ajar, situasi

belajar, media belajar, serta guru sebagai promotor pembelajaran.(Dimyati,

Oleh sebab itu kegiatan belajar mengajar bisa berjalan efisien bila

mampuan tadi saling mendukung untuk mencapai tujuan 2006 : 12).

seluruh k<

pembelaj are

Da pembelajaran khususnya baca tulis Alqur’an masih

menggunak m pola Tradisional yaitu pembelajaran menggunakan metode

ceramah. Metode ceramah selalu digunakan oleh guru walaupun sebenarnya

terdapat fasilitas media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru.

Terutama guru bahasa Indonesia yang memerlukan media pembelajaran

(16)

Alquran te 'dapat kecenderungan aspek menyimak dan mendengarkan. Pada

aspek menyimak ini guru tidak mungkin guru akan senantiasa berceritera

Dewasa ini telah berkembang berbagai media pembelajaran. Dalam

pembelajar;m baca dan tulis Al quran media pembelajaran yang cocok dan

menarik digunakan adalah penggunaan alat peraga huruf tempel yaitu kids

educationa' toys.

Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah ” Peningkatan Pemahaman Materi Pelajaran Baca Tulis

Al-Qur’an Melalui Penggunaan Alat Peraga Kids Educational Toys Pada Siswa

Kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2009/2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

kid educational toys dapat meningkatkan perhatian siswa dalam

pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SDN Sutopati 3

Magelang tahun pelajaran 2009/2010?

2. Apakai penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

kids educational toys dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam

pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SDN Sutopati 3

(17)

5

3. Apal

Ediu

ah penerapan strategi pembelajaran menggunakan alat peraga Kids

atioml Toys dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas 3?

C. Tujuan Penelitian

1ujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untiik mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan perhatian siswa dalam

Baa Tubs Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Magelang

Tahun Pelajaran 2009/2010?

2. Unti ik mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam

Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Magelang

Tah un Pelajaran 2009/2010?

3. Unt ik mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan pemahaman belajar

siswa kelas 3?

D. Hipotei is Tindakan

1. Strategi pembelajaran melalui alat peraga Kids Educational Toys dapat

meringkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran ’’Membaca dan

(18)

meningkatkan aktifitas siswa dalam mata pelajaran ’’Membaca dan

menulis ayat-ayat Al-Qur’an”.

3. Stra egi pembelajaran melalui alat peraga Kids Educational Toys dapat

meningkatkan pemahaman belajar siswa.

E. Kegunaan Penelitian

1. Marfaat Teoritik

Apabila terbukti sistem pembelajaran agama Islam melalui alat

peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan pembelajaran dan hasil

bela ar siswa, maka dapat dimanfaatkan penggunaan model pembelajaran

ini oada pembelajaran ’’Baca Tulis Al-Qur’an” maupun pembelajaran

lainnya, di Sekolah Dasar secara praktis temuan ini dapat dijadikan pola

pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di sekolah yang

lain.

2. Manfaat Praktis

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai

engan materi Agama Islam.

b. 1 deningkatkan motivasi pada Pelajaran Agama Islam.

c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang

(19)

7

F. Definisi Operasaional.

Dalam penelitian ini penulis mengambil judul ” Peningkatan

Pemahaman Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Penggunaan Alat

Peraga Kids Educational Toys Pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Sutopati 3

Kecamatan ICajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”

Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti (lapis dari sesuatu

yang bersusun), sedangkat kata peningkatan atau meningkat artinya selalu

meningkat (haik, bertambah dsb).(Porwodarminto, 1976 : 1078)

Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa

dalam pengertian ini secara implicit dalam pembelajaran terdapat kegiatan

memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil

pembelajaran yang diinginkan (Hamzah B. Uno :2007.83).

Kita media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar.i Syaeful Bahri, 2006 :36) dengan demikian media merupakan

usaha penyalur informasi belajar, Maka dapat disimpulkan bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Kids Educational Toys adalah alat peraga baca tulis Al-Qur’an yang

merupakar konsep visual yang berupa belajar membaca dan menulis Al-

Qur’an dmgan alat peraga bermagnit.(Petunjuk bermain alat peraga

(20)

Pendidik,

agar anal

1996:1)

Pengertian Baca Tulis Al-Quran adalah bagian dari mata pelajaran

m Agama Islam Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan

dapat lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an.(Depag BTA,

P t n

lum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, sebagai seorang

feri u mempersiapkan hal-hal berikut: (1) Obyek penelitian, (2)

fenelitian, (3) lokasi penelitian, (4) rencana keija penelitian.

fa akan diuraikan sebagai berikut:

Penelitian dan Subyek Penelitian

Objek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah teknik dalam

jaran baca tulis Alqur’an. Hal ini dilatarbelakangi dengan

tas penerapan teknik monoton yang berupa metode ceramah,

hanya berorientasi pada peningkatan angka-angka fiktif semata.

Berdasarkan fenomena faktual itulah, peneliti menawarkan sebuah

actual yang relative lebih efektif dalam rangka mengarah pada

peningkatan kualitas proses. Metode yang dimaksud adalah melalui

iga Kidreducational toys belajar Alqur’an.

subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas 3 SD Sutopati 3

an Kajoran kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.

empat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

(21)

9

Si ti di SD

2009/20

opati 3 kecamatan Kajoran kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

0.

2). Rencana Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menetapkan rencana keija

sebagi ti berikut

a. M metapkan Program Kegiatan Penelitian

1) Menetapkan bidang keija dalam penelitian

2) Mengidentifikasikan hasil penelitian.

3) Menetapkan jadwal kegiatan penelitan tahapan :

a) Siklus I ( Bulan Mei minggu ke IV tahun 2010 )

b) Siklus II ( Bulan Juni minggu I tahun 2010 )

b. Menetapkan penyusunan dan penulisan laporan hasil penelitian

keseluruhan kegiatan penelitian.

Seperti disampaikan sebelumnya (objek, subjek, dan lokasi

peneliiian), maka berikut ini akan diuraikan singkat mengenai:

a. Otyjek penelitian, adalah tentang teknik/ metode pembelajaran. Dalam

ha pembelajaran baca tulis Alqur’an peneliti mencoba menawarkan

mjtode yang sebenarnya perlu dikembangkan yaitu pembelajaran

baca tulis Al-qur’an melalui melalui alat peraga kjd educational toys

asannya, lebih menarik, efektif dan produktif dengan penekanan

P ? p kwlifas

proses-Subyek penelitian adalah siswa-siswa Kelas 3 SD Sutopati 3

(22)

3)Metode Pengumpulan Data

Adapun metode dalam penelitian tindakan kelas ini sebagaimana

tercan tim dibawah ini :

a. Metode Observasi

Metode ini didasarkan pada upaya “Pengamatan, atau peninjauan

sectra cermat” Dengan kata lain bahwa untuk mendapatkan sejumlah

date aktual, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan secara cermat

tent mg obyek dan subyek.

Kelebihan metode observasi, antara lain :

1) Obyektifitas obyek atau subyek lebih teijamin.

2) Peneliti tahu persis apa yang sebenarnya teijadi siswa lapangan,

sehingga memungkinkan membuat analisis tidak hanya bersifat

teoritis, melainkan praktis dan factual.

Kekurangan metode observasi, antara lain :

3) Bila kurang tepat, penerapannya, subyek penelitian tidak

menunjukkan kondisi obyektif, bisa karena takut dan lain-lain.

4) Membutuhkan resiko lebih banyak. Butuh waktu khusus, tenaga,

kecermatan serius, material dalam financial.

b. M< tode Dokumentasi

Inti kegiatan dari metode ini adalah dengan menyelidiki benda-

benda tertulis seperti catatan harian, buku-buku dan sebagainya.

(23)

11

c. MstodeTes

Metode ini berupa serentetan pertanyaan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat. Sejalan dengan pendapat ini, peneliti

m ;mperoleh data berupa tes akhir siklus berupa nilai.

d. Metode Interview (wawancara)

Metode ini merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara. Meski demikian peneliti melakukan dengan amat

sederhana sebatas untuk melengkapi data.

4). Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah secara kuantitatif dan

kualitatif.

a. Teknik Kuantitatif

Analisis data tes secara kuantitatif dihitung dengan cara persentasi

melalai langkah-langkah sebagai berikut: (1) merekap nilai yang

diperoleh siswa, (2) menghitung nilai kumulatif, (3) menghitung nilai

rata-nta, dan (4) menghitung persentase.

Cara menghitung persentase, yaitu:

NP = F x 100

R

Keterangan

NP : Nilai Persentase F : Frekuensi

(24)

Untuk mengetahui adanya peningkatan pada baca tulis Al-Qur’an

maka hasil perhitungan dari siklus I dan siklus II dibandingkan. Hasil

dari p< rbandingan tersebut, dapat diketahui adanya peningkatan baca tulis

Al-Qur’an dengan alat peraga kid educational toys.

b.Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif berasal dari data observasi, dan dokumentasi.

Untuk mengetahui adanya perubahan perilaku pada diri siswa dan

peningkatan baca tulis Al-Qur’an dengan alat peraga kid educational roys

dapat < iperoleh dari hasil tes dan nontes pada siklus I dan siklus II.

Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan

cara melihat hasil tes dan nontes, sehingga dapat diketahui adanya

perubahan perilaku siswa dan peningkatan dalam pembelajaran baca tulis

Al-Qui ’an dengan alat peraga kid educational toys.

U ntuk menganalisa data yang sudah terkumpul, peneliti

mengg jnakan teknik analisis kualitatif. Teknik analisis ini dilakukan

dengar menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan

menuri t kategori untuk memperoleh kesimpulan. Terkait dengan hal

tersebut, peneliti bermaksud untuk mengambil kategori berdasarkan data-

data yang terkumpul secara kuantitatif.

Si bstansi dimaksud dapat diilustrasikan sebagai berikut:

SEJUMLAT DATA ANALISA DATA KESIMPULAN

(25)

13

H. Sistematik;

5. Car Mengambil Kesimpulan

Berdasarkan teknik analisis data tersebut, maka dalam

pen f ambilan kesimpulan peneliti mengambil langkah-langkah :

a) 1 Menganalisa data

Berdasarkan data terkumpul, lalu dibentuk sedemikian rupa

a(lenurut jenisnya. Misalnya data nilai dan data pribadi.

b) 1 Mengambil ketegori.

Dari hasil analisa kemudian diolah lebih lanjut menjadi

sebuah kesimpulan yang didasarkan pada klasifikasi yang sesuai

dengan tingkah kategori masing-masing. Selanjutnya dari kategori

n tasing-masing tersebut, kesimpulan semntara akhirnya dapat

diubah menjadi kesimpulan deduktif sebagai kesimpulan umum h

asil peneliti ini.

Adapun teknik pengambilan kesimpulan, secara berturut-

turut sebagai berikut

a) Sejumlah data terkumpul.

i[b) Data tersebut dianalisa secara analisis kuantitatif berdasarkan

data kuantitatif untuk memperoleh gambaran umum,

c) Dari gambaran umum kemudian ditarik kesimpulan secara

induktif

Penulisan

Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun

(26)

B

Bab I Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Plipotesis Tindakan, Definisi

Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang : Pengertian Pembelajaran, Hasil

:lajar. Pengertian Alat Peraga, dan Materi Baca Tulis Al-Qur’an

Bab III Pt laksanaan Penelitian yang berisi tentang: Deskripsi Sekolah, Proses

ndakan siklus I dan Proses Tindakan siklus II

Bab IV ad riah Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi

jrsiklus dan Pembahasan siklus I dan siklus II

(27)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran menurut Corey (dalam Syaeful Sagala) adalah suatu

proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

memur gkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi

tertenti .(Syaeful Sagala,2007 : 61) Sedangkan belajar adalah berusaha

(berlatii dsb) supaya mendapat suatu kepandaian.(Poerwodarminto,1976

: 108)

Sependapat dengan pernyataan tersebut Sudjana (dalam

Sugihartono dkk) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan setiap

upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat

menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar(Sugiharto,2006:

74). Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya dalam

memeni hi kebutuhan hidupnya.(Sugiharto, 2006: 74)

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang

menyeb; bkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk

melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

Dalam Islam sejarah telah membuktikan bahwa wahyu Alloh yang

kali turui adalah perintah membaca, sedang membaca adalah merupakan

awal dar kegiatan pembelajaran, firaman Alloh (Depag, 1980 : 1079)

(28)

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589j, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

B. Hasil Bela jar

Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa selama kegiatan

belajar mengajar. Belajar diartikan sebagai gejala perubahan tingkah laku

atau prib idi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.(Saeful

Sagala, 2007 :37) Menurut Gagne belajar adalah merupakan kegiatan yang

komplek. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki

ketrampi an dan pengetahuan.(Dimyati&Mujiono,2006 : 10) Jadi balajar

merupakan proses dimana otak atau pikiran mengadakan reaksi terhadap

kondisi-kondisi luar dan reaksi itu dapat dimodifikasi dengan pengalaman-

pengalairan yang dialami sebelumnya. Melalui proses belajar anak dapat

mengadaptasikan dirinya pada lingkungan hidupnya. Adaptasi itu dapat

berupa p« rubahan pikiran, sikap, dan ketrampilan.

Selaras dengan pernyataan di atas Bloom (dalam Saeful Sagala)

menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu.

Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum ke dalam tiga kawasan

yang terlenai dengan taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:( Saeful

(29)

17

a. I omain kognitiif, terdiri atas 6 tingkatan yaitu:

1) Pengetahuan (mengingat, menghafal)

Pemahaman (mengintepretasikan)

Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)

4 Analisis (menjabarkan suatu konsep)

5 Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu

konsep utuh)

6 Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb)

b. Domain psikomotor, terdiri atas 4 tingkatan yaitu:

l Peniruan (menirukan gerak)

2' Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)

3) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)

4) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)

c. Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan vaitu:

1) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)

2) Merespon (aktif berpartisipasi)

3) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai

4)

5)

tertentu)

Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang

dipercavainva)

Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagian bagian dari pola

(30)

Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan

kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Maka guru tidak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi

kemampuan sosial, sikap siswa selama proses belajar mengajar serta

keaktilan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa

yang te lah mengalami pembelajaran diharapkan memiliki pengetahuan dan

ketrampilan baru serta perbaikan sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang

telah dialami siswa tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk

mengubur tingkat pemahaman siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya

hasil belajar yang telah dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar

siswa mengetahui kemajuan belajar yang telah dilakukannya serta

kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Penilaian hasil belajar pada

akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai kegiatan belajarnya dan

refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta mengevaluasi

pencapai m target kurikulum.

B ;njamin S. Bloom dalam Taxonomy o f Education Objectives

(Winkel, 1996:274) membagi hasil belajar kedalam tiga ranah:(Saeful

Sagala, 2007: 34)

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif (berkaitan dengan daya piker, pengetahuan, dan

penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan bernalar

yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan

(31)

19

telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi

belajar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan,

pemahan an, penerapan, analsisi, sintesis, dan eveluasi. Pada siswa Sekolah

Dasar diutamakan pada ranah pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

b. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik,

ketrampilan motorik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan

dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi

artara syaraf dan otot. Simpson (dalam Winkel, 1996:278)

menyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku

yi itu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa,

gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

c. Fanah Afektif

Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti

p erasaan senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk

emilih apa yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa

dalam belajar menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui

erasaan, baik objek itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri

lin terletak dalam belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk

ekspresi yang wajar. Menurut Krochwall Bloom (dalam Winkel

1996:276) ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian,

an penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.Untuk

(32)

C.Pengertian Alat Peraga

Menurut Nana Sudjana (2002: 99), alat peraga dalam mengajar

memegc ng peranan pentmg sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif, setiap proses belajar dan mengajar ditandai

denga adanya beberapa unsur antara lain tujuan , bahan, metode dan alat

serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa

dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk

mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam

pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang

peranan yang penting sebab dengan adanaya alat peraga ini bahan dapat

dengan mudah diahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat

peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar

siswa lebih efektif dan efisien. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

alat peraga adalah alat bantu yang dipergunakan denga tujuan membantu

guru untuk menyampaikan pesan materi pelajaran sehingga dapat dengan

mudeh dipahami oleh siswa.

Menurut Hendro Darmodjo dan jenny R. E. Kaligis (1993: 72-73), alat

sederhana adalah alat-alat yang dapat dibuat sendiri oleh guru atau siswa yang

bersumber dari bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh. Bahan-bahan

itu dapat berupa barang-barang bekas misalnya botol kosong, kardus, gelas

(33)

21

didapat attu murah harganya, misalnya gelas minuman, kertas, sendok, lilin,

dan sebagainva.

Alat sederhana penting bagi perkembangan berpikir siswa. Gagne

misalnya, menyarankan agar siswa belajar dari yang sederhana dulu menuju

ke yang lebih kompleks. Ausubel misalnya, menvarankan agar pembelajaran

siswa herdaknya dimulai dari apa yang telah mereka ketahui lebih dulu.

Piaget mu alnya, menyarankan agar pembelajaran siswa sesuai dengan tingkat

perkemba igan intelektualnya. Pada usia Sekolah Dasar yang sebagian besar

masih dalam taraf operasi konkret itu hendaknya diberikan kegiatan belajar

melalui kegiatan dengan “menyentuh”benda-benda yang nyata (Hendro

Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis, 193:72). Jadi pemilihan alat sederhana

untuk pro ses pembelajaran siswa ini bukanlah semata-mata karena harganya

murah atau alasan yang lain tetapi semata-mata disarankan atas kepentingan

perkemba agan belajar siswa. Dengan alat-alat sederhana yang telah mereka

kenal dahim kehidupan sehari-hari, pusat perhatian siswa akan lebih terpusa:

pada objek yang diselidiki dan bukan “terpesona” pada alat buatan pabrik

yang ia gunakan. Dengan alat sederhana siswa dapat mengaitkan langsung

konsep-konsep sains itu dengan alam sekitarnya. Dengan alat sederhana

setidaknya siswa terbebas dari rasa takut, misalnya takut dimarahi gurunya

(34)

Menurut Nana Sudjana (2002: 99-100), ada enam fungsi pokok dari alat

peraga dilam proses belajar mengajar, keenam fungsi tersebut adalah

sebagai b ;rikut:

a. Pengguraan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan

fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersediri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

b. Penggur aan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar. Ini berarti behwa alat peraga merupakan salah satu

unsur) ang harus dikembangkan guru.

c. Alat peiaga dalam pengajaran pengggunaannya integral dengan tujuan

dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan

alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.

d. Pengguraan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,

dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya

lebih menarik perhatian siswa.

e. Penggur aan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk

mempc rcepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

menangakap pengertian yang diberikan guru.

f. Penggur aan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain pengunaan

alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diinga siswa,

(35)

23

Di s< imping enam fungsi di atas penggunaan alat peraga dalam proses

belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti ini:

a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir,

oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.

b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk

belajar.

c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar

sehingga hasil belajar bertambah mantap.

d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan

sendiri pada setiap siswa.

e. Menuml uhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.

f. Menuml uhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.

g. Membartu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya

kemampuan berbahasa.

h. Member kan pengalamanyang tidak mudah diperoleh dengan cara lalin

serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang

mpuma. lebih se

2.Jenis Alat 'eraga

Menurut Nana Sudjana (2002: 100-104), alat peraga mempunyai

beberapa i e tiis, yaitu sebagai berikut:

a. Alat peraga dua dan tiga dimensi

Alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai ukuran

(36)

mempunyai ukuran panjang dan lebar juga mempunyai ukuran tinggi.

Alat peraga dua dan tiga dimensi ini antara lain adalah: abgaan, grafik,

poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe dan papan tulis,

b. Alat-alat seraga yang diproyeksi

Alat peraga yang diproyeksi adalah alat peraga yang

menggunakan proyektor sehingga gambar nampak padalayar. Alat peraga

yang diproyeksi antara lain: film, slide dan filmstrip.

3.Penerapan Alat Peraga dalam Pengajaran

Peneiapan alat peraga dalam pengajaran, khususnya maslah yang

berhubungai dengan prinsip penggunaan alat peraga dan langkah-langkah

menggunakan alat peraga dalam kelas (Nana Sudjana, 2002: 104-106)

a. Prinsip-prinsip menggunakan alat peraga

Dalan menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan

sejumlah f rinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat

mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip ini adalah:

1) Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebainya guru

memi ih terlebih dahulu alat peraga mankah yan sesuai denga tujuan

dan bc han pelajaran yang hendak diajarkan.

2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya

perlu memperhitungkan apakah penggunaan alat peraga itu sesuai

(37)

3) Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode

penggunaan alatperaga dalam pengajaran haruslah disesuaikan

dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.

4) Menempatkan atau memperlihatkan alat peragaan pada waktu,

tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dala situasi mana

pada waktu mengajar alat peraga digunkan.

b. Langkah yang harus ditempuh pada waktu menggunakan alat peraga

Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia

mengaji r dengan mempergunakan alat peraga. Langkah-langkah itu

adalah s ;bagai berikut:

1) Mei letapkaan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga.

2) Persiapan guru. Memilih dan menetapkan alatperaga yang sekiranya

tepa: untuk mencapai tujuan.

3) Pers apan kelas. Memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis,

menghayati pelajaran dengan alat perganya.

4) Langkah penyajian pelajaran dan peragaan. Penyajian pelajaran

dengin menggunakan peragaan merupakan suat keahlian guru yang

bersangkutan.

5) Langkah kegiatan belajar. Padalangkah ini siswa hendaknya

mengidakan kegiatan belajar sehubungan dengan penggunaan alat

peraga.

6) Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan. Pada akhirnya kegiatan

belaia- haruslah dievaluasi sampai seberapa iauh tujuan itu tercapai.

(38)

yang sekaligus dapat kita nilai sejauh mana pengaruh alat peraga

‘lebagai alat pembantu dapat menunjuang keberhasilan proses

belajar.

D. Alat Peraga Kids Educational Toys.

Kids Educational Toys adalah alat peraga cara menulis huruf arab berupa

huruf hijaiy ih yang terbuat dari kayu bermagnet. Bentuk huruf sesuai dengan

posisinya, yaitu bentuk tunggal, awal, tengah dan akhir yang bisa dirangkai dan

dilepas

Menurut Depdiknas (2004:6) Mata pelajaran pendidikan agama

Islam di sekolah dasar berfungsi sebagai:

a. N [enumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

den pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

seilingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

ke manan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

b. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan

beiakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin

beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi

(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta

mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Pendidikan AL-Qur’an di Sekolah Dasar sebagai landasan yang

Integral diri pendidikan Agama memang bukan satu-satunya faktor yang

(39)

27

substansial pelajaran Al-Qur’an memiliki kontribusi dalam memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan

keagamaan tauhid) dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran Al-Qur’an adalah bagian dari mata pelajaran

Pendidilan Agama Islam pada Sekolah Dasar yang dimaksud untuk

member kan motivasi, bimbingan, pemahaman,kemamapuan dan

penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an sehingga

dapat d iwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman

dan taqwa kepada Allah SWT.

Pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar bertujuan untuk

membelikan kemampuan dasar kepada peserta dididk dalam membaca,

menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an serta ayat-ayat Al-

Qur’an untuk mendorong, membina, dan membimbing akhlak dan perilaku

peserta dididk agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan

ayar-ayat Al-Qur’an.sedangkan Fungsi pembelajaran Al-Qur’an adalah:

a. Menur nbuhkembangkan kemampuan peserta didik dala membaca,menulis

Al-Qur’a n .

b. Mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran untuk

membaca Al-Qur’an.

c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dalam perilaku sehari-hari

d. Meml eri bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang

(40)

adalah

Adapun ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar

Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an, Hafalan

urat pendek dan Pemahaman kandungan surat-surat pendek.

Sedangkan kemampuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh

adalah menghafalkan, mengartikan surat-surat pendek, menyusun

uiruf hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambing, dan

ipkan kaidah-kaidah ilmu Tajwid dalam membaca Al-

.(Depdiknas, 2006: 3)

ca Tulis Al-Qur’an

engertian Baca Tulis Al-Quran adalah bagian dari mata pelajaran

an Agama Islam Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan

dapat lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an.(Depag, 1996:

Milteri semester 1 kelas 3 adalah materinya adalah sebagai berikut: o

a.I engertian harokat sukun (--- )

harokat sukun adalah tanda bunyi pada kata yang dibaca mati, n

(41)

29

2. Mengetahui perubahan ( Transliterasi ) huruf Hijaiyah ke bentuk

huruf latin.

3. Huruf Hijaiyah yang bertanda bunyi---- hurufnya ditulis mati.

Contoh

Tulisan Arab ditulis latin Yasla

d. N embaca huruf Al-Qur’an berharokat mim sukun, terdiri dari Huruf

mim sukun bertemu dengan huruf mim dan Huruf mim sukun

liertemu huruf ba

e. N embaca huruf Al-Qur’an berharokat Tasydid.

Harokat Tasydid adalah tanda bunyi dobel yaitu apabila ada huruf di

ata nya berharokat ( bertanda bunyi) Tasydid ( Syiddah)--- , maka

(42)

m

A. DESKRIP!81 SEKOLAH

Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Sutopati 3

kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang SD Negeri Sutopati 3 terletak di

daerah pe junungan dengan lereng gunung Sumbing, sehingga praktis

mayoritas siswa yang berasalah dari lingkungan sekolah itu sendiri.

l.Visi dan Misi Sekolah,

a. V isi:

Menciptakan sumber daya manusia yang berprestasi, terampil, berilmu dan

bertaqwa

b. Misi Sekolah.

1. Memberi pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.

2. Mengembangkan bidang IPTEK, Olah raga dan Seni sebagai potensi siswa

3. Menci jtakan pola kehidupan berdasarkan norma Agama, Budaya dan

Keban g:saan.

4. Menumbuhkan hubungan dengan masarakat serta menjalin keijasama

dengan pemerhati Sekolah

(43)

31

. Keadaan P'Jurid.

Tabel 1

No Kelas L P Jumlah

1. I 18 21 39

2. II 14 1 28

3. III 7 12 19

4. IV 16 11 27

5. V 9 18 24

6. VI 11 1 27

Jumlah 72 92 164

Data Guru.

Tabel 2

No Ni ima NIP Jabatan

1

.

Setiasih,S.Pd 196403161990012003 KS

2. M iryono 195709211984051001 Gr PAI

3. Biidi Mulhaji 196606201988061001 Gr kls

4. F£[timah SM 196804022003122002 Gr kls

5. SIamet 196401071992111001 Gr kls

6. Si ti Minjiyah 197207072006042024 Gr kls

7. Siti Qodriyah 196812172006042005 Gr kls

8. D wiyarti 1970020620072003 Gr Penjas

(44)

Pelind

Subyek dalam penelitian ini adalah peningkatan pembelajaran

again; Islam melalui alat peraga Kids Educational Toys atas materi Baca

Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan

Kajorrn, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Kelas 3

beijurnlah 19 siswa, terdiri dari 7 siswa putra dan 12 siswa putri. Dalam

penelitian ini memilih siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan

Kajorrn Kabupaten Magelang karena berdasarkan observasi peneliti

sebagai guru di sekolah ini bahwa kelas 3 memiliki rata-rata nilai yang

renda i dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an sehingga kelas ini

(45)

33

B. PROSES TINDAKAN SIKLUS I

1. Perencana an

Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang

benar-bemr matang agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan

hasilnya pun memuaskan. Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah

yang hans dilakukan dalam baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids

Educational Toys, yaitu (1) menyusun rencana pembelajaran yang sesuai

dengan tirdakan yang akan dilakukan yaitu peningkatan pembelajaran baca

tulis Al-C

dengan teman dan guru mata pelajaran agama islam.

rencana p

dalam tig£

a.Pendahu

Padi tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan

mbelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan dibagi ke

tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

uan

F ada tahap ini guru mengkondisikan siswa agar pembelajaran

berjalan dengan lancar dan sebelum kegiatan berlangsung guru harus

menciptakan media yang menarik sehingga siswa bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran. Tidak hanya itu saja, guru juga harus

menjelitskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran yang akan dilakukan

(46)

b. Inti

Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang diberikan yaitu

pembei ajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys.

Setelat itu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru mulai

memperagakan media Kids Educational Toys tentang baca tulis

Al-qur’an. Selama kegiatan berlangsung siswa harus berkonsentrasi dan tidak

boleh iamai. Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa diminta untuk

berdislusi dan mempraktekkan langsung tentang materi pembelajaran

yang Ulah diajarkan dan menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

oleh guru.

c. Penutu P

Pada tahap ini, guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi

terhad*ip pembelajaran yang telah dilakukan. Guru bersama siswa

mencooa untuk mempraktekkan kembali cara merangkai huruf seperti

yang 1elah diajarkan guru. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

d. Pengamatan

I>alam tahap pengamatan atau observasi ini, guru mengamati setiap

siswa dengan dibantu oleh satu orang guru. Pengamatan ini dilakukan

disaat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut dapat

dilaku can dengan cara observasi secara langsung.

Iada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif,

(47)

35

temannya, dan mengantuk saat proses kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

Tehap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena menjadi

bahan acuan pada siklus II nanti. Pengambilan data obeservasi dilakukan

pada saat pembelajaran berlangsung,

e. Refleks:

Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes dan pengamatan

dibuat, fika hasilnya masih belum memenuhi batas ketuntasan belajar yang

ingin dicapai, misalnya masih banyak siswa yang bersikap negatif

terhada? pembelajaran maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan

pada siklus II dan hal-hal yang positif pada saat siklus I harus

dipertahankan dalam siklus II.

Dari hasil evaluasi hal-hal yang bisa dijadikan dasar perbaikan pada

siklus II adalah pengungkapan hasil tes, pengamatan, pengungkapan

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam proses

pembelajaran. Apabila teijadi kekurangan pada sikus I maka harus

ditindadanjuti dengan cara melakukan perbaikan pada siklus II agar tujuan

yang ir gin dicapai bisa terpenuhi.

C. PROSES UNDAKAN SIKLUS II

Seteiah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru harus memilih

(48)

1. Perencai

lgkan dengan siklus I, perencanaan ini merupakan penyempurnaan

us I. Hal-hal yang harus dipeerhatikan pada siklus II adalah sebagai

1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran baca tulis Al-Qur’an

media Kids Educational Toys, 2) menyusun perbaikan instrumen

yang terdiri dari tes dan nontes, dan 3) melakukan perbaikan kolaborasi

teman dan guru dengan cara lebih sering sharing atau bertukar

in

indakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah

perbaikan dari siklu I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal

yang dapat menjadi penghambat pada kegiatan pembelajaran.. Tindakan

yang di akukan pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup,

a. Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, menanyakan tentang keadaan siswa,

men ^kondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran sehingga

pros;s pembelajaran dapat beijalan dengan baik, dan menanyakan

kem :>al i materi yangn telah diberikan pada pertemuan yang telah lalu.

Sisua diminta untuk lebih bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi

(49)

37

b. Inti

Pada tahap ini lebih ditekankan terhadap perbaikan pada siklus I,

yaitu menjelaskan kembali materi baca tulis Al-Qur’an dengan media

Kids Educational Toys, menerangkan tentang materi baca tulis Al-

Qur’en, dan siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk melakukan

kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan tersebut berlangsung hendaknya

siswa berkonsentrasi dan setelah selesai pembelajaran siswa diminta

untuk mencoba mempraktekkan seperti yang telah diajarkan oleh guru,

kemudian perwakilan tiap kelompok untuk mempraktekkannya, setelah

itu si: »wa diminta mengeijakan soal yang telah diberikan secara kelompok

dan untuk nilai individunya diambil dari tes yang telah diberikan oleh

guru.

c. Penu up

Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa

menj adakan refleksi terhadap pembelajaran yang berlangsung dan

membuat simpulan terhadap pembelajaran tentang baca tulis Al-Qur’an.

d. Observasi atau Pengamatan

Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan

tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung

dengan cara membuat catatan yang dapat dipakai sebagai data.

Pengamatan dilakukan pada siswa yang daya menyimaknya tinggi dan

(50)

melalii observasi dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang

terjad pada siklus I tidak terjadi lagi pada siklus II.

Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi. Dalam

obser/asi pengambilan data dilakukan secara langsung terhadap semua

tindakan dan perubahan-perubahan yang teqadi pada siklus II. sebagai

refleksi untuk mengetahui teknik yang cocok diterapkan pada

pembelajaran baca tulis Al-Qur’an melalui media Kids Educational Toys.

Deng m adanya observasi tersebut, dapat mengetahui peningkatan siswa

terha< ap pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids

Educational Toys

e. Refleksi

lefleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari

pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang teijadi selama

pembelajaran pada siklus ini. Dengan adanya refleksi, guru dapat

mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap

pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys

setek h dilakukan perbaikan pada siklus I.

Variabel dalam penelitian ini yaitu peningkatan pembelajaran

agama islam atas materi baca tulis Al-Qur’an dan variabel penggunaan

Kids Educational Toys dalam pembelajaran.

Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an

adalah guru menyampaikan materi pembelajaran melalui media Kids

(51)

39

untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran baca tulis

Al-Qur’an memberikan gambaran konkrit tentang pembelajaran baca

tulis fM-Qur’an di sekolah. Dengan cara seperti ini siswa akan lebih

mudai menemukan hal-hal yang penting dalam mempraktekkan dan

menirukan baca tulis Al-Qur’an. Target dalam penelitian ini adalah

mengungkap rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran baca tulis

Al-Qur’an sehingga dapat dicari pemecahannya untuk meningkatkan

kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan batas ketuntasan belajar 65.

Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan evaluasi kemampuan

siswa dalam memahami isi materi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan

agar dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami dan

mempraktekkan tentang baca tulis Al-Qur’an tersebut.

Kids Educational Toys adalah media yang digunakan pada saat

pembelajaran baca tulis Al-Qur’an berlangsung, media ini mempunyai

unsure untuk merangkai huruf-huruf Arab. Dalam penelitian ini media

Kids Educational Toys digunakan untuk belajar membaca dan menulis

Al-Qar’an. Langkah-langkahnya yaitu guru mempraktekkan baca tulis

Al-Qur’an melalui media Kids Educational Toys kemudian siswa

men} imak dengan penuh konsentrasi. Diharapkan dengan penggunaan

medii Kids Educational Toys ini siswa tertarik terhadap pembelajaran

agan:a islam, khususnya baca tulis Al-Qur’an.

Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar

(52)

Lembar Observasi

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Perl atian siswa 4 peni ih terhadap 3 penj elasan guru 2

Keteran gan: Sangat baik : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

f. Dokum ;ntasi

Dokumentasi ini merupakan instrumen nontes yang sangat penting

dalam penelitian tindakan kelas, karena dokumentasi dapat digunakan

sebaga bukti penelitian. Dalam dokumentasi ini semua proses penelitian

dapat terekam dari awal sampai akhir pembelajaran, yaitu pada saat

pembelajaran siklus I dan siklus II. Dokumentasi yang digunakan dalam

(53)

41

untuk nerekam semua kegiatan pada saat proses pembelajaran, yaitu pada

awal k< giatan pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan pada akhir

pembelajaran. Dalam penelitian ini yang didokumentasikan adalah saat guru

menyai npaikam materi, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dan

kegiatan siswa pada saat menyimak baca tulis Al-Qur’an dengan media

Kids Educational Toys. Dalam pengambilan foto untuk dokumentasi

penelit dibantu oleh teman dengan kondisi siswa dan peneliti sewajarnya

(54)

A. DESKRIPSI PERSIKLUS

Hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan nontes. Hasil penelitian

diperoleh dari tes pratindakan, siklus I, dan siklus II. Hasil pratindakan berupa

kemampuai baca tulis Al-Qur’an sebelum tindakan penelitian dilakukan,

sedangkan hasil tes siklus I dan siklus II berupa kemampuan baca tulis Al-

Qur’an selelah mendapatkan pembelajaran menggunakan media Kids

Educationa' Toys. Hasil nontes berasal dari observasi, dan dokumentasi yang

berupa foto

1. Hasil Pra indakan

Hasil pratindakan yaitu kemampuan baca tulis Al-Qur’an sebelum

dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pratindakan berfungsi untuk

mengetahui keadaan awal kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas III

SDN Sutopati 3 tahun ajaran 2009/2010. Kriteria penilaian pada

pratindakiin yaitu tes untuk kategori penilaian terhadap kemampuan baca

tulis Al-Qur’an.

(55)

43

hasil Tes Kemampuan baca tulis Al-Qur’an Pratindakan

Tabel 1

N0 Rentang Nilai Jumlah Siswa % Rata-rata

1 II-3 9 0 “

2 i 0 - 4 9 2 10.52%

3 i 0 1

so 4 21.05%

4 t0-69 6 31.57 %

5 '/0 - 7 9 5 20.83 %

6 S0-89 1 5.26 %

7 90 -1 0 0 1 5.26 %

J jmlah 19 100% 60.10%

Data pada tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa kemampuan

siswa kelas III SDN Sutopati 3 dalam materi baca tulis Al-Qur’an secara

individu dengan skor 40 - 49 dicapai oleh 2 siswa atau 10.52 %. Dengan

skor 50 - 59 dicapai oleh siswa 4 atau 21.05 %. Dengan skor 60 - 69

diacapai oleh 6 siswa atau 31.57 %, dengan skor 70 - 79 dicapai oleh 5

siswa atau 20.83 %, dengan skor 80 - 89 dicapai oleh 1 siswa atau 5.26 %

dan dengtn skor 90 — 100 tidak dicapai oleh 1 atau 5.26 %.

Dari 19 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini

adalah hanya 7 siswa yang tuntas sedang yang belum tuntas adalah 12

siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 60.10 %, sedangkan nilai

(56)

sebelum tindakan dilakukan mempunyai nilai yang rendah dalam materi

pembekjaran in i.

2. Hasil Si dus I

Sildus I merupakan tindak lanjut dari pratindakan. Tindakan siklus I

ini dilalukan untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul

pada saat pratindakan. Pelaksanaan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an

siklus I terdiri atas data tes dan nontes. Hasil penilaian kumulatif dapat

dilihat pada uraian berikut.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang lerdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes 1 dan alat-alat pengajaran

yang nendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 18 Mei 2010 di Kelas 3 dengan jumlah siswa 19 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

(57)

45

Tes Hasil Uji Kompetensi Pos Tes Hasil Siklus I

Tabel 4

Aspek penilaian perilaku

NO Nama Kognitif Afektif Psikomotorik Skor/nilai

(58)

Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran

baca tu is Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys pada siklus I

diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Table 3

Lembar Observasi Siklus I

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Pcrhatian siswa 4 2 10.52 %

nuh terhadap 3 8 42.10%

penjelasan guru 2 7 36.84 %

1 2 10.52%

2. Si swa aktif 4 3 15.78%

dr lam kegiatan 3 7 36.84 %

ta iya jawab 2 6 31.57 %

d( ngan guru 1 2 10.52%

3. Si swa antusias 4 3 15.78 %

dt n serius 3 7 36.84 %

djlam 2 8 42.10 %

f* mbelajaran 1 1 5.26 %

4. Si swa aktif 4 3 15.78%

dilam kegiatan 3 9 47.36 %

di skusi 2 3 15.78%

k<lompok 1 4 21.10%

Keteranj Sangat baik : 4

Baik : 3

Cukup : 2

(59)

47

3. Siklus II

a. Tahap f erencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes II dan alat-alat pengajaran

yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tcnggal 25 Mei 2010 di Kelas 3 dengan jumlah siswa 19 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi

pada s klus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak

terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

1 ada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengar tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah

tes list n maupun tulisan II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II

(60)
(61)

49

Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran

baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys pada siklus II

diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5

Lembar Observasi Siklus II

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Perhatian siswa 4 6 31.57%

penuh terhadap 3 9 47.36 %

penjelasan guru 2 4 21.05%

1 0%

Keterangan : Sangat baik : 4

Baik : 3

Cukup :2

Kurang : 1

c. Re fleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan

(62)

dergan penerapan penggunaan media Kids Educational Toys. Dari

dat i-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

jerbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai ketuntasan,

d. Remisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah menerapkan penggunaan media

pembelajaran melalui Kids Educational Toys dengan baik dan dilihat

dar aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar

mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi

teri ilu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah

seknjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang

telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar

mengajar selanjutnya penerapan penggunaan media Kids Educational

T0 3S dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan

(63)

I

51

B. PEMBAHASAN PER SIKLUS

Amlisa data ini dilakukan berdasarkan data kuantitatif sebagaimana

tercantum pada tabel tersebut diatas selanjutnya dianalisa berdasarkan inti

dari data tersebut. Sedangkan teknik analisa berikutnya adalah simpulan

isis deskripsi kualitatif. Hal ini dilakukan karena lebih bersifat

igaimana adanya, disamping memang peneliti tidak lebih tahu cara­

ng sifatnya terlalu teoritis.

rikut ini disajikan beberapa langkah analisis data berdasarkan data

sarkan analisis di atas diteijemahkan :

us I

Kalegori A sebanyak 1 siswa

gori B/C sebanyak 16 siswa

gori D sebanyak 2 siswa

us II

egori A sebanyak 4 siswa

egori B/C sebanyak 15 siswa

egori D sebanyak 0 siswa

ntes

tsil penelitian nontes siklus I didapatkan dari hasil observasi,

Gambar

Tabel 1P
h asil Tes Kemampuan baca tulis Al-Qur’an PratindakanTabel 1
Tes Hasil Uji Kompetensi Pos Tes Hasil Siklus ITabel 4
Table 3Lembar Observasi Siklus I
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sensor F7 akan mengaktifkan magnet urutan kelima, sehingga rotor A akan tertarik pada magnet urutan kedelapan dan mover akan bergerak mundur satu langkah..

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Pembelian dan Persediaan

Laboratorium Sistem Informasi dan Akuntansi Universitas Bina Nusantara, baik staf (Yuliana Lisanti, M.ITM.; I Gusti Made Karmawan, S.Kom.; Imas Halimah; Devyano Luhukay;

Theresia Widia Soerjaningsih, MM selaku Rektor Universitas Bina Nusantara terdahulu yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat mendapatkan pendidikan di

Bagian Panitera Muda Pidana juga mempunyai tugas untuk memproses data perkara dan data yang telah diizinkan oleh ketua pengadilan negeri Palembang, termasuk data

Pengumpulan data diperoleh dari lembar observasi guru dan lembar observasi siswa, untuk memperoleh data motivasi belajar diperoleh dari angket motivasi belajar

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Untuk membantu seseorang berjuang dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan diperlukan self-efficacy, dengan keyakinan diri yang kuat akan membuat mereka melakukan