PENINGK
BACA TULIS AL
K ID S E D
SD N SUT
ATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN
QUR AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA
UCATIOIYAL TOYS PADA SISW A KELAS 3
J PATI 3 KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
MARYONO
NIM: 11408207
PRO
SI
JURUSAN TARBIYAH
SRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
:KOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (S T A IN ) SALATIGA
JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 1 (Satu) naskah
Hal : Ppngajuan Naskah Skripsi
Salatiga, 11 Agustus 2010
Ke
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi mahasiswa : Nama
PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI
PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN MELALUI
PENGGUNAAN ALAT PERAGA KIDS
EDUCATIONAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SUTOPATI 3 KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.
Un uk diajukan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Prof. Dr. Mansur, M.Ag NIP. 19680613 199403 1 004
Skripsi Saudar;
"PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN
AL-QUR’AN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA
TIONAL TOYS PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI
KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
\JARAN 2009 / 2010", Telah dimunaqasahkan dalam sidang
panitia ujian Jirusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
pada hari: Sabtu, 28 Agustus 2010 M yang bertepatan dengan tanggal 18
Ramadhan 14
memperoleh ge
1 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk ar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
KEMENTERIAN AGAMA
l&EKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A L A T I G A
Jl. Stzdion No. 03 Telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
san
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Maiyono
11408207 Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiii, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, pendapat atau temuan orang lain /ang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Program Studi
Salatiga, 11 Agustus 2010 Penulis
1. Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
(Ali Imroi : 173)
2.
A* ^
T
L*-J
4J
j
T
j
cuuj-ji
Cf-^J(*^T?
^PERSEMBAHAN
1. Isteri tercinta, anakku tersayang.
2. Ibu yang selalu kunanti ridho dan doanya.
3. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang
selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk
selalu belajar
KATA PENGANTAR
Bismillahirt ohmanirrohim,
Puji syukur penukis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini, kemudian sholawal serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
para sahabat-sahabatnya.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah membe i kesempatan untuk menyelasaikan Skripsi ini.
2. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui Skripsi ini.
3. Bapak, Prof.Dr.H. Mansur,M.Ag. sebagai pembimbing risalah ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Skripsi ini.
4. Bapak- bu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya Skripsi ini. skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan
bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Salatiga, 11 Agustus 2010
Penulis
Maryono
Qur ’an melalui Penggunaan Alat Peraga Kids Edcational Toys pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Pembimbing Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.
Kata Kunci : Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, Alat Peraga Kids Educational Toys.
Kemampuan siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SD Negeri Sutopati 3 masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang variatifnya dalam penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dari pada penggunaan metode yang lain. Faktor lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di sekolah.
Masai;ih yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an setelah penerapan pembelajaran melalui Penggunaan Alat Peraga Kids Educational Toys, perubahan sikap dalam belajar setelah mengikuti pembelajaran melalui penggunaan alat peraga Kids Educational Toys. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Menggambarkan peningkatan pembelajaran dan motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui penggunaan alat peraga Kids Educational Toys, dan perubahan sih ap pada siswa.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu tes, observasi, dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kalitas pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SD Negeri Sutopati 3 melalui penerapan penggunaan alat peraga Kids Eduational Toys.
Kemampuan siswa dalam pembelajaran salat pada kelas 3 di SD Negeri Sutopati 3 setelah adanya penelitian, hal ini terbukti sebelum penelitian atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 60,10%. Siklus I 63,15 % da pada siklus II meningkat menjadi 73,68%. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran salat melalui penerapan metode pemberian tugas dan resetasi dapat meningkatkan kemampuan ;iswa. Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi sekolah lain dan men beri dampak positif pada sekolah ini.
DAFTAR ISI
1. Obyek Penelitian, dan Subjek Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Instrumen Penelitian
4. Metode Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
C. Pengertian Alat Peraga...
D. Kids Educational Toys...
E. Materi Baca Tulis Al-Qur’an
BAB III Pelaksanaan Penelitian
A.
B.
C.
Deskripsi Sekolah
Proses Tindakan Siklus 1
Proses Tindakan Siklus 2
DAFTAR TABEL
. Hasil tes formatif siklus 1 ... Rekapitulasi hasil tes siklus I ...
I. Observasi siklus I ...
Hasil tes formatif siklus I I ... li. Rekapitulasi hasil siklus I I ... 'j. Observasi siklus I I ... II. Rekapitulasi pra siklus, siklus I dan siklus II <. Peningkatan hasil observasi siklus I dan I I ...
2. Silabus.
3. Soal siklus I dan
4. Surat izin Peneli ian.
5. Dokumentasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Bel akang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya-budaya yang maju
sehingga muncullah perubahan dampak yang tidak sejalan dengan agama Islam.
Sehingga muncullah rotasi pendidikan di Negara kita. Pada zaman sekarang
diharapkar rotasi pendidikan yang ada mampu menyediakan sumber data yang
dapat diketjakan untuk mengatasi serta mengkaji solusi untuk mencari jalan
keluarnya.
Untuk menuju hal tersebut perlu upaya untuk dapat tercapainya
pendidikan yang tidak dipusatkan oleh keadaan lingkungan namun perlu adanya
keija sama dengan faktor lingkungan. Dewasa ini pembelajaran baca tulis Al-
Qur’an serngkali mengalami banyak kendala terutama karena kurang variasi
dalam pen^guaan metode maupun penggunaan sarana yang ada, sehingga
dengan penggunaan metode ceramah ataupun pemberian tugas membuat anak
didik bosan terhadap pembelajaran tersebut.
Memang untuk usia sebelum 7 tahun belum begitu dirasakan, namun
setelah itu Disa dilihat hasilnya ketika belajar baca tulis Alquran. Anak yang
sudah terbusa dengan hafalan Al-qur’an akan dengan cepat mengikuti pelajaran
dan mudah diajari karena punya dasar yang baik. Mereka tinggal me-review-
nya kembali.
Penggunaan media pembelajaan dalam proses belajar mengajar
didasarkan pada prinsip bahwa cara mengajar dapat diperbaiki dengan
menggunakan media pembelajaran. Sebab, dengan menggunakan media akan
membantu pengalamam belajar siswa lebih konkrit
Media pembelajaran perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk
meningkatltan kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini sesuai dengan
kesimpulan Wilkinson. Yang menyatakan bahwa media pembelajaran
mempunyai dampak yang berarti bagi siswa dan citra diri sendiri. Jika media
tersebut dipilih secara cermat dengan memperhitungkan ciri-ciri media dan
karakteristik siswa diintegrasikan secara sistematis kedalam program
intruksional.
Proses belajar mengajar yang dilakukan disekolah dasar pada
umumnya iaat ini masih cenderung bersifat sederhana, yaitu melalui metode
ceramah dm teks book. Oleh karena itu upaya mengoptimalkan kegiatan
pembelajar; m mengalami beberapahambatan. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Sudirman (1987), yaitu: (1) hasil belajar siswa umumnya hanya
sampai pada tingkat penguasaan yang merupakan hasil terendah, siswa
umumnya lelajar dengan teknik menghafal penjelasan dari guru atau dari buku-
buku, (2) : umber yang digunakan siswa terbatas pada penjelasan guru dan
sedikit dari buku-buku pegangan,(3) dalam kegiatan mengajar, guru kurang
merangsang aktifitas belajar siswa secara optimal, metode yang digunakan
3
Diri beberapa hambatan di atas, menunjukan bahwa praktek-praktek
kegiatan p
menghafal
penjelasan
mbelajaran masih belum optimal karena terkendala oleh teknik
dari guru dan dalam penyampaian materi guru masih menggunakan
ceramah, akibatnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar
mengajar menurun sehingga prestasi yang diraih kurang maksimal. Dalam
pendidikan
pembelajar
pembelajar
di sekolah dasar guru perlu meningkatkan penggunaan media
an sehingga akan berpengaruh pada tercapainya tujuan
Banyak cara agar siswa dapat mencapai penguasaan optimal,
selain ditur jang dengan adanya media pembelajaran juga dimungkinkan guru di
dalam mengajar dapat menguasai bahan pelajaran yang diajarkan.
Menurut Dimyati dalam kegiatan belajar mengajar ada empat macam
komponen pang menuju tercapainya pendidikan siswa yaitu bahan ajar, situasi
belajar, media belajar, serta guru sebagai promotor pembelajaran.(Dimyati,
Oleh sebab itu kegiatan belajar mengajar bisa berjalan efisien bila
mampuan tadi saling mendukung untuk mencapai tujuan 2006 : 12).
seluruh k<
pembelaj are
Da pembelajaran khususnya baca tulis Alqur’an masih
menggunak m pola Tradisional yaitu pembelajaran menggunakan metode
ceramah. Metode ceramah selalu digunakan oleh guru walaupun sebenarnya
terdapat fasilitas media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru.
Terutama guru bahasa Indonesia yang memerlukan media pembelajaran
Alquran te 'dapat kecenderungan aspek menyimak dan mendengarkan. Pada
aspek menyimak ini guru tidak mungkin guru akan senantiasa berceritera
Dewasa ini telah berkembang berbagai media pembelajaran. Dalam
pembelajar;m baca dan tulis Al quran media pembelajaran yang cocok dan
menarik digunakan adalah penggunaan alat peraga huruf tempel yaitu kids
educationa' toys.
Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah ” Peningkatan Pemahaman Materi Pelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an Melalui Penggunaan Alat Peraga Kids Educational Toys Pada Siswa
Kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2009/2010.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
kid educational toys dapat meningkatkan perhatian siswa dalam
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SDN Sutopati 3
Magelang tahun pelajaran 2009/2010?
2. Apakai penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
kids educational toys dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SDN Sutopati 3
5
3. Apal
Ediu
ah penerapan strategi pembelajaran menggunakan alat peraga Kids
atioml Toys dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas 3?
C. Tujuan Penelitian
1ujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untiik mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan perhatian siswa dalam
Baa Tubs Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Magelang
Tahun Pelajaran 2009/2010?
2. Unti ik mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam
Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Magelang
Tah un Pelajaran 2009/2010?
3. Unt ik mengetahui apakah strategi pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan pemahaman belajar
siswa kelas 3?
D. Hipotei is Tindakan
1. Strategi pembelajaran melalui alat peraga Kids Educational Toys dapat
meringkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran ’’Membaca dan
meningkatkan aktifitas siswa dalam mata pelajaran ’’Membaca dan
menulis ayat-ayat Al-Qur’an”.
3. Stra egi pembelajaran melalui alat peraga Kids Educational Toys dapat
meningkatkan pemahaman belajar siswa.
E. Kegunaan Penelitian
1. Marfaat Teoritik
Apabila terbukti sistem pembelajaran agama Islam melalui alat
peraga Kids Educational Toys dapat meningkatkan pembelajaran dan hasil
bela ar siswa, maka dapat dimanfaatkan penggunaan model pembelajaran
ini oada pembelajaran ’’Baca Tulis Al-Qur’an” maupun pembelajaran
lainnya, di Sekolah Dasar secara praktis temuan ini dapat dijadikan pola
pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di sekolah yang
lain.
2. Manfaat Praktis
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai
engan materi Agama Islam.
b. 1 deningkatkan motivasi pada Pelajaran Agama Islam.
c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang
7
F. Definisi Operasaional.
Dalam penelitian ini penulis mengambil judul ” Peningkatan
Pemahaman Materi Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Penggunaan Alat
Peraga Kids Educational Toys Pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Sutopati 3
Kecamatan ICajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti (lapis dari sesuatu
yang bersusun), sedangkat kata peningkatan atau meningkat artinya selalu
meningkat (haik, bertambah dsb).(Porwodarminto, 1976 : 1078)
Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa
dalam pengertian ini secara implicit dalam pembelajaran terdapat kegiatan
memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan (Hamzah B. Uno :2007.83).
Kita media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar.i Syaeful Bahri, 2006 :36) dengan demikian media merupakan
usaha penyalur informasi belajar, Maka dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Kids Educational Toys adalah alat peraga baca tulis Al-Qur’an yang
merupakar konsep visual yang berupa belajar membaca dan menulis Al-
Qur’an dmgan alat peraga bermagnit.(Petunjuk bermain alat peraga
Pendidik,
agar anal
1996:1)
Pengertian Baca Tulis Al-Quran adalah bagian dari mata pelajaran
m Agama Islam Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan
dapat lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an.(Depag BTA,
P t n
lum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, sebagai seorang
feri u mempersiapkan hal-hal berikut: (1) Obyek penelitian, (2)
fenelitian, (3) lokasi penelitian, (4) rencana keija penelitian.
fa akan diuraikan sebagai berikut:
Penelitian dan Subyek Penelitian
Objek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah teknik dalam
jaran baca tulis Alqur’an. Hal ini dilatarbelakangi dengan
tas penerapan teknik monoton yang berupa metode ceramah,
hanya berorientasi pada peningkatan angka-angka fiktif semata.
Berdasarkan fenomena faktual itulah, peneliti menawarkan sebuah
actual yang relative lebih efektif dalam rangka mengarah pada
peningkatan kualitas proses. Metode yang dimaksud adalah melalui
iga Kidreducational toys belajar Alqur’an.
subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas 3 SD Sutopati 3
an Kajoran kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
empat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
9
Si ti di SD
2009/20
opati 3 kecamatan Kajoran kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
0.
2). Rencana Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menetapkan rencana keija
sebagi ti berikut
a. M metapkan Program Kegiatan Penelitian
1) Menetapkan bidang keija dalam penelitian
2) Mengidentifikasikan hasil penelitian.
3) Menetapkan jadwal kegiatan penelitan tahapan :
a) Siklus I ( Bulan Mei minggu ke IV tahun 2010 )
b) Siklus II ( Bulan Juni minggu I tahun 2010 )
b. Menetapkan penyusunan dan penulisan laporan hasil penelitian
keseluruhan kegiatan penelitian.
Seperti disampaikan sebelumnya (objek, subjek, dan lokasi
peneliiian), maka berikut ini akan diuraikan singkat mengenai:
a. Otyjek penelitian, adalah tentang teknik/ metode pembelajaran. Dalam
ha pembelajaran baca tulis Alqur’an peneliti mencoba menawarkan
mjtode yang sebenarnya perlu dikembangkan yaitu pembelajaran
baca tulis Al-qur’an melalui melalui alat peraga kjd educational toys
asannya, lebih menarik, efektif dan produktif dengan penekanan
P ? p kwlifas
proses-Subyek penelitian adalah siswa-siswa Kelas 3 SD Sutopati 3
3)Metode Pengumpulan Data
Adapun metode dalam penelitian tindakan kelas ini sebagaimana
tercan tim dibawah ini :
a. Metode Observasi
Metode ini didasarkan pada upaya “Pengamatan, atau peninjauan
sectra cermat” Dengan kata lain bahwa untuk mendapatkan sejumlah
date aktual, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan secara cermat
tent mg obyek dan subyek.
Kelebihan metode observasi, antara lain :
1) Obyektifitas obyek atau subyek lebih teijamin.
2) Peneliti tahu persis apa yang sebenarnya teijadi siswa lapangan,
sehingga memungkinkan membuat analisis tidak hanya bersifat
teoritis, melainkan praktis dan factual.
Kekurangan metode observasi, antara lain :
3) Bila kurang tepat, penerapannya, subyek penelitian tidak
menunjukkan kondisi obyektif, bisa karena takut dan lain-lain.
4) Membutuhkan resiko lebih banyak. Butuh waktu khusus, tenaga,
kecermatan serius, material dalam financial.
b. M< tode Dokumentasi
Inti kegiatan dari metode ini adalah dengan menyelidiki benda-
benda tertulis seperti catatan harian, buku-buku dan sebagainya.
11
c. MstodeTes
Metode ini berupa serentetan pertanyaan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat. Sejalan dengan pendapat ini, peneliti
m ;mperoleh data berupa tes akhir siklus berupa nilai.
d. Metode Interview (wawancara)
Metode ini merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara. Meski demikian peneliti melakukan dengan amat
sederhana sebatas untuk melengkapi data.
4). Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah secara kuantitatif dan
kualitatif.
a. Teknik Kuantitatif
Analisis data tes secara kuantitatif dihitung dengan cara persentasi
melalai langkah-langkah sebagai berikut: (1) merekap nilai yang
diperoleh siswa, (2) menghitung nilai kumulatif, (3) menghitung nilai
rata-nta, dan (4) menghitung persentase.
Cara menghitung persentase, yaitu:
NP = F x 100
R
Keterangan
NP : Nilai Persentase F : Frekuensi
Untuk mengetahui adanya peningkatan pada baca tulis Al-Qur’an
maka hasil perhitungan dari siklus I dan siklus II dibandingkan. Hasil
dari p< rbandingan tersebut, dapat diketahui adanya peningkatan baca tulis
Al-Qur’an dengan alat peraga kid educational toys.
b.Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif berasal dari data observasi, dan dokumentasi.
Untuk mengetahui adanya perubahan perilaku pada diri siswa dan
peningkatan baca tulis Al-Qur’an dengan alat peraga kid educational roys
dapat < iperoleh dari hasil tes dan nontes pada siklus I dan siklus II.
Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan
cara melihat hasil tes dan nontes, sehingga dapat diketahui adanya
perubahan perilaku siswa dan peningkatan dalam pembelajaran baca tulis
Al-Qui ’an dengan alat peraga kid educational toys.
U ntuk menganalisa data yang sudah terkumpul, peneliti
mengg jnakan teknik analisis kualitatif. Teknik analisis ini dilakukan
dengar menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan
menuri t kategori untuk memperoleh kesimpulan. Terkait dengan hal
tersebut, peneliti bermaksud untuk mengambil kategori berdasarkan data-
data yang terkumpul secara kuantitatif.
Si bstansi dimaksud dapat diilustrasikan sebagai berikut:
SEJUMLAT DATA ANALISA DATA KESIMPULAN
13
H. Sistematik;
5. Car Mengambil Kesimpulan
Berdasarkan teknik analisis data tersebut, maka dalam
pen f ambilan kesimpulan peneliti mengambil langkah-langkah :
a) 1 Menganalisa data
Berdasarkan data terkumpul, lalu dibentuk sedemikian rupa
a(lenurut jenisnya. Misalnya data nilai dan data pribadi.
b) 1 Mengambil ketegori.
Dari hasil analisa kemudian diolah lebih lanjut menjadi
sebuah kesimpulan yang didasarkan pada klasifikasi yang sesuai
dengan tingkah kategori masing-masing. Selanjutnya dari kategori
n tasing-masing tersebut, kesimpulan semntara akhirnya dapat
diubah menjadi kesimpulan deduktif sebagai kesimpulan umum h
asil peneliti ini.
Adapun teknik pengambilan kesimpulan, secara berturut-
turut sebagai berikut
a) Sejumlah data terkumpul.
i[b) Data tersebut dianalisa secara analisis kuantitatif berdasarkan
data kuantitatif untuk memperoleh gambaran umum,
c) Dari gambaran umum kemudian ditarik kesimpulan secara
induktif
Penulisan
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun
B
Bab I Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Plipotesis Tindakan, Definisi
Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang : Pengertian Pembelajaran, Hasil
:lajar. Pengertian Alat Peraga, dan Materi Baca Tulis Al-Qur’an
Bab III Pt laksanaan Penelitian yang berisi tentang: Deskripsi Sekolah, Proses
ndakan siklus I dan Proses Tindakan siklus II
Bab IV ad riah Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi
jrsiklus dan Pembahasan siklus I dan siklus II
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Corey (dalam Syaeful Sagala) adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memur gkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi
tertenti .(Syaeful Sagala,2007 : 61) Sedangkan belajar adalah berusaha
(berlatii dsb) supaya mendapat suatu kepandaian.(Poerwodarminto,1976
: 108)
Sependapat dengan pernyataan tersebut Sudjana (dalam
Sugihartono dkk) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan setiap
upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat
menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar(Sugiharto,2006:
74). Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya dalam
memeni hi kebutuhan hidupnya.(Sugiharto, 2006: 74)
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang
menyeb; bkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk
melakukan kegiatan pada situasi tertentu.
Dalam Islam sejarah telah membuktikan bahwa wahyu Alloh yang
kali turui adalah perintah membaca, sedang membaca adalah merupakan
awal dar kegiatan pembelajaran, firaman Alloh (Depag, 1980 : 1079)
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589j, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
B. Hasil Bela jar
Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa selama kegiatan
belajar mengajar. Belajar diartikan sebagai gejala perubahan tingkah laku
atau prib idi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.(Saeful
Sagala, 2007 :37) Menurut Gagne belajar adalah merupakan kegiatan yang
komplek. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki
ketrampi an dan pengetahuan.(Dimyati&Mujiono,2006 : 10) Jadi balajar
merupakan proses dimana otak atau pikiran mengadakan reaksi terhadap
kondisi-kondisi luar dan reaksi itu dapat dimodifikasi dengan pengalaman-
pengalairan yang dialami sebelumnya. Melalui proses belajar anak dapat
mengadaptasikan dirinya pada lingkungan hidupnya. Adaptasi itu dapat
berupa p« rubahan pikiran, sikap, dan ketrampilan.
Selaras dengan pernyataan di atas Bloom (dalam Saeful Sagala)
menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu.
Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum ke dalam tiga kawasan
yang terlenai dengan taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:( Saeful
17
a. I omain kognitiif, terdiri atas 6 tingkatan yaitu:
1) Pengetahuan (mengingat, menghafal)
Pemahaman (mengintepretasikan)
Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
4 Analisis (menjabarkan suatu konsep)
5 Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu
konsep utuh)
6 Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb)
b. Domain psikomotor, terdiri atas 4 tingkatan yaitu:
l Peniruan (menirukan gerak)
2' Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
3) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
4) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)
c. Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan vaitu:
1) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
2) Merespon (aktif berpartisipasi)
3) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai
4)
5)
tertentu)
Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang
dipercavainva)
Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagian bagian dari pola
Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan
kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Maka guru tidak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi
kemampuan sosial, sikap siswa selama proses belajar mengajar serta
keaktilan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa
yang te lah mengalami pembelajaran diharapkan memiliki pengetahuan dan
ketrampilan baru serta perbaikan sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang
telah dialami siswa tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk
mengubur tingkat pemahaman siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya
hasil belajar yang telah dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar
siswa mengetahui kemajuan belajar yang telah dilakukannya serta
kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Penilaian hasil belajar pada
akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai kegiatan belajarnya dan
refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta mengevaluasi
pencapai m target kurikulum.
B ;njamin S. Bloom dalam Taxonomy o f Education Objectives
(Winkel, 1996:274) membagi hasil belajar kedalam tiga ranah:(Saeful
Sagala, 2007: 34)
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif (berkaitan dengan daya piker, pengetahuan, dan
penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan bernalar
yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan
19
telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi
belajar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan,
pemahan an, penerapan, analsisi, sintesis, dan eveluasi. Pada siswa Sekolah
Dasar diutamakan pada ranah pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
b. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik,
ketrampilan motorik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan
dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi
artara syaraf dan otot. Simpson (dalam Winkel, 1996:278)
menyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku
yi itu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa,
gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.
c. Fanah Afektif
Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti
p erasaan senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk
emilih apa yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa
dalam belajar menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui
erasaan, baik objek itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri
lin terletak dalam belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk
ekspresi yang wajar. Menurut Krochwall Bloom (dalam Winkel
1996:276) ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian,
an penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.Untuk
C.Pengertian Alat Peraga
Menurut Nana Sudjana (2002: 99), alat peraga dalam mengajar
memegc ng peranan pentmg sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif, setiap proses belajar dan mengajar ditandai
denga adanya beberapa unsur antara lain tujuan , bahan, metode dan alat
serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa
dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk
mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam
pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang
peranan yang penting sebab dengan adanaya alat peraga ini bahan dapat
dengan mudah diahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat
peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
siswa lebih efektif dan efisien. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
alat peraga adalah alat bantu yang dipergunakan denga tujuan membantu
guru untuk menyampaikan pesan materi pelajaran sehingga dapat dengan
mudeh dipahami oleh siswa.
Menurut Hendro Darmodjo dan jenny R. E. Kaligis (1993: 72-73), alat
sederhana adalah alat-alat yang dapat dibuat sendiri oleh guru atau siswa yang
bersumber dari bahan-bahan yang murah dan mudah diperoleh. Bahan-bahan
itu dapat berupa barang-barang bekas misalnya botol kosong, kardus, gelas
21
didapat attu murah harganya, misalnya gelas minuman, kertas, sendok, lilin,
dan sebagainva.
Alat sederhana penting bagi perkembangan berpikir siswa. Gagne
misalnya, menyarankan agar siswa belajar dari yang sederhana dulu menuju
ke yang lebih kompleks. Ausubel misalnya, menvarankan agar pembelajaran
siswa herdaknya dimulai dari apa yang telah mereka ketahui lebih dulu.
Piaget mu alnya, menyarankan agar pembelajaran siswa sesuai dengan tingkat
perkemba igan intelektualnya. Pada usia Sekolah Dasar yang sebagian besar
masih dalam taraf operasi konkret itu hendaknya diberikan kegiatan belajar
melalui kegiatan dengan “menyentuh”benda-benda yang nyata (Hendro
Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis, 193:72). Jadi pemilihan alat sederhana
untuk pro ses pembelajaran siswa ini bukanlah semata-mata karena harganya
murah atau alasan yang lain tetapi semata-mata disarankan atas kepentingan
perkemba agan belajar siswa. Dengan alat-alat sederhana yang telah mereka
kenal dahim kehidupan sehari-hari, pusat perhatian siswa akan lebih terpusa:
pada objek yang diselidiki dan bukan “terpesona” pada alat buatan pabrik
yang ia gunakan. Dengan alat sederhana siswa dapat mengaitkan langsung
konsep-konsep sains itu dengan alam sekitarnya. Dengan alat sederhana
setidaknya siswa terbebas dari rasa takut, misalnya takut dimarahi gurunya
Menurut Nana Sudjana (2002: 99-100), ada enam fungsi pokok dari alat
peraga dilam proses belajar mengajar, keenam fungsi tersebut adalah
sebagai b ;rikut:
a. Pengguraan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan
fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersediri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b. Penggur aan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini berarti behwa alat peraga merupakan salah satu
unsur) ang harus dikembangkan guru.
c. Alat peiaga dalam pengajaran pengggunaannya integral dengan tujuan
dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan
alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d. Pengguraan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,
dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya
lebih menarik perhatian siswa.
e. Penggur aan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempc rcepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangakap pengertian yang diberikan guru.
f. Penggur aan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain pengunaan
alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diinga siswa,
23
Di s< imping enam fungsi di atas penggunaan alat peraga dalam proses
belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti ini:
a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir,
oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk
belajar.
c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar
sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan
sendiri pada setiap siswa.
e. Menuml uhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f. Menuml uhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
g. Membartu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya
kemampuan berbahasa.
h. Member kan pengalamanyang tidak mudah diperoleh dengan cara lalin
serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang
mpuma. lebih se
2.Jenis Alat 'eraga
Menurut Nana Sudjana (2002: 100-104), alat peraga mempunyai
beberapa i e tiis, yaitu sebagai berikut:
a. Alat peraga dua dan tiga dimensi
Alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai ukuran
mempunyai ukuran panjang dan lebar juga mempunyai ukuran tinggi.
Alat peraga dua dan tiga dimensi ini antara lain adalah: abgaan, grafik,
poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe dan papan tulis,
b. Alat-alat seraga yang diproyeksi
Alat peraga yang diproyeksi adalah alat peraga yang
menggunakan proyektor sehingga gambar nampak padalayar. Alat peraga
yang diproyeksi antara lain: film, slide dan filmstrip.
3.Penerapan Alat Peraga dalam Pengajaran
Peneiapan alat peraga dalam pengajaran, khususnya maslah yang
berhubungai dengan prinsip penggunaan alat peraga dan langkah-langkah
menggunakan alat peraga dalam kelas (Nana Sudjana, 2002: 104-106)
a. Prinsip-prinsip menggunakan alat peraga
Dalan menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan
sejumlah f rinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat
mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip ini adalah:
1) Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebainya guru
memi ih terlebih dahulu alat peraga mankah yan sesuai denga tujuan
dan bc han pelajaran yang hendak diajarkan.
2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya
perlu memperhitungkan apakah penggunaan alat peraga itu sesuai
3) Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode
penggunaan alatperaga dalam pengajaran haruslah disesuaikan
dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.
4) Menempatkan atau memperlihatkan alat peragaan pada waktu,
tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dala situasi mana
pada waktu mengajar alat peraga digunkan.
b. Langkah yang harus ditempuh pada waktu menggunakan alat peraga
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia
mengaji r dengan mempergunakan alat peraga. Langkah-langkah itu
adalah s ;bagai berikut:
1) Mei letapkaan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga.
2) Persiapan guru. Memilih dan menetapkan alatperaga yang sekiranya
tepa: untuk mencapai tujuan.
3) Pers apan kelas. Memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis,
menghayati pelajaran dengan alat perganya.
4) Langkah penyajian pelajaran dan peragaan. Penyajian pelajaran
dengin menggunakan peragaan merupakan suat keahlian guru yang
bersangkutan.
5) Langkah kegiatan belajar. Padalangkah ini siswa hendaknya
mengidakan kegiatan belajar sehubungan dengan penggunaan alat
peraga.
6) Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan. Pada akhirnya kegiatan
belaia- haruslah dievaluasi sampai seberapa iauh tujuan itu tercapai.
yang sekaligus dapat kita nilai sejauh mana pengaruh alat peraga
‘lebagai alat pembantu dapat menunjuang keberhasilan proses
belajar.
D. Alat Peraga Kids Educational Toys.
Kids Educational Toys adalah alat peraga cara menulis huruf arab berupa
huruf hijaiy ih yang terbuat dari kayu bermagnet. Bentuk huruf sesuai dengan
posisinya, yaitu bentuk tunggal, awal, tengah dan akhir yang bisa dirangkai dan
dilepas
Menurut Depdiknas (2004:6) Mata pelajaran pendidikan agama
Islam di sekolah dasar berfungsi sebagai:
a. N [enumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
den pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
seilingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
ke manan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
b. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan
beiakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Pendidikan AL-Qur’an di Sekolah Dasar sebagai landasan yang
Integral diri pendidikan Agama memang bukan satu-satunya faktor yang
27
substansial pelajaran Al-Qur’an memiliki kontribusi dalam memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan
keagamaan tauhid) dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran Al-Qur’an adalah bagian dari mata pelajaran
Pendidilan Agama Islam pada Sekolah Dasar yang dimaksud untuk
member kan motivasi, bimbingan, pemahaman,kemamapuan dan
penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an sehingga
dapat d iwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman
dan taqwa kepada Allah SWT.
Pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar bertujuan untuk
membelikan kemampuan dasar kepada peserta dididk dalam membaca,
menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur’an serta ayat-ayat Al-
Qur’an untuk mendorong, membina, dan membimbing akhlak dan perilaku
peserta dididk agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan
ayar-ayat Al-Qur’an.sedangkan Fungsi pembelajaran Al-Qur’an adalah:
a. Menur nbuhkembangkan kemampuan peserta didik dala membaca,menulis
Al-Qur’a n .
b. Mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran untuk
membaca Al-Qur’an.
c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dalam perilaku sehari-hari
d. Meml eri bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
adalah
Adapun ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar
Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an, Hafalan
urat pendek dan Pemahaman kandungan surat-surat pendek.
Sedangkan kemampuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh
adalah menghafalkan, mengartikan surat-surat pendek, menyusun
uiruf hijaiyah baik secara terpisah maupun bersambing, dan
ipkan kaidah-kaidah ilmu Tajwid dalam membaca Al-
.(Depdiknas, 2006: 3)
ca Tulis Al-Qur’an
engertian Baca Tulis Al-Quran adalah bagian dari mata pelajaran
an Agama Islam Sekolah Dasar yang perlu diajarkan dengan tujuan
dapat lancar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an.(Depag, 1996:
Milteri semester 1 kelas 3 adalah materinya adalah sebagai berikut: o
a.I engertian harokat sukun (--- )
harokat sukun adalah tanda bunyi pada kata yang dibaca mati, n
29
2. Mengetahui perubahan ( Transliterasi ) huruf Hijaiyah ke bentuk
huruf latin.
r»
3. Huruf Hijaiyah yang bertanda bunyi---- hurufnya ditulis mati.
Contoh
Tulisan Arab ditulis latin Yasla
d. N embaca huruf Al-Qur’an berharokat mim sukun, terdiri dari Huruf
mim sukun bertemu dengan huruf mim dan Huruf mim sukun
liertemu huruf ba
e. N embaca huruf Al-Qur’an berharokat Tasydid.
Harokat Tasydid adalah tanda bunyi dobel yaitu apabila ada huruf di
ata nya berharokat ( bertanda bunyi) Tasydid ( Syiddah)--- , maka
m
A. DESKRIP!81 SEKOLAH
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Sutopati 3
kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang SD Negeri Sutopati 3 terletak di
daerah pe junungan dengan lereng gunung Sumbing, sehingga praktis
mayoritas siswa yang berasalah dari lingkungan sekolah itu sendiri.
l.Visi dan Misi Sekolah,
a. V isi:
Menciptakan sumber daya manusia yang berprestasi, terampil, berilmu dan
bertaqwa
b. Misi Sekolah.
1. Memberi pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.
2. Mengembangkan bidang IPTEK, Olah raga dan Seni sebagai potensi siswa
3. Menci jtakan pola kehidupan berdasarkan norma Agama, Budaya dan
Keban g:saan.
4. Menumbuhkan hubungan dengan masarakat serta menjalin keijasama
dengan pemerhati Sekolah
31
. Keadaan P'Jurid.
Tabel 1
No Kelas L P Jumlah
1. I 18 21 39
2. II 14 1 28
3. III 7 12 19
4. IV 16 11 27
5. V 9 18 24
6. VI 11 1 27
Jumlah 72 92 164
Data Guru.
Tabel 2
No Ni ima NIP Jabatan
1
.
Setiasih,S.Pd 196403161990012003 KS2. M iryono 195709211984051001 Gr PAI
3. Biidi Mulhaji 196606201988061001 Gr kls
4. F£[timah SM 196804022003122002 Gr kls
5. SIamet 196401071992111001 Gr kls
6. Si ti Minjiyah 197207072006042024 Gr kls
7. Siti Qodriyah 196812172006042005 Gr kls
8. D wiyarti 1970020620072003 Gr Penjas
Pelind
Subyek dalam penelitian ini adalah peningkatan pembelajaran
again; Islam melalui alat peraga Kids Educational Toys atas materi Baca
Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan
Kajorrn, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Kelas 3
beijurnlah 19 siswa, terdiri dari 7 siswa putra dan 12 siswa putri. Dalam
penelitian ini memilih siswa kelas 3 SD Negeri Sutopati 3 Kecamatan
Kajorrn Kabupaten Magelang karena berdasarkan observasi peneliti
sebagai guru di sekolah ini bahwa kelas 3 memiliki rata-rata nilai yang
renda i dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an sehingga kelas ini
33
B. PROSES TINDAKAN SIKLUS I
1. Perencana an
Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang
benar-bemr matang agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan
hasilnya pun memuaskan. Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah
yang hans dilakukan dalam baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids
Educational Toys, yaitu (1) menyusun rencana pembelajaran yang sesuai
dengan tirdakan yang akan dilakukan yaitu peningkatan pembelajaran baca
tulis Al-C
dengan teman dan guru mata pelajaran agama islam.
rencana p
dalam tig£
a.Pendahu
Padi tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan
mbelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan dibagi ke
tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
uan
F ada tahap ini guru mengkondisikan siswa agar pembelajaran
berjalan dengan lancar dan sebelum kegiatan berlangsung guru harus
menciptakan media yang menarik sehingga siswa bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Tidak hanya itu saja, guru juga harus
menjelitskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran yang akan dilakukan
b. Inti
Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang diberikan yaitu
pembei ajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys.
Setelat itu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru mulai
memperagakan media Kids Educational Toys tentang baca tulis
Al-qur’an. Selama kegiatan berlangsung siswa harus berkonsentrasi dan tidak
boleh iamai. Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa diminta untuk
berdislusi dan mempraktekkan langsung tentang materi pembelajaran
yang Ulah diajarkan dan menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
oleh guru.
c. Penutu P
Pada tahap ini, guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi
terhad*ip pembelajaran yang telah dilakukan. Guru bersama siswa
mencooa untuk mempraktekkan kembali cara merangkai huruf seperti
yang 1elah diajarkan guru. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
d. Pengamatan
I>alam tahap pengamatan atau observasi ini, guru mengamati setiap
siswa dengan dibantu oleh satu orang guru. Pengamatan ini dilakukan
disaat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut dapat
dilaku can dengan cara observasi secara langsung.
Iada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif,
35
temannya, dan mengantuk saat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Tehap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena menjadi
bahan acuan pada siklus II nanti. Pengambilan data obeservasi dilakukan
pada saat pembelajaran berlangsung,
e. Refleks:
Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes dan pengamatan
dibuat, fika hasilnya masih belum memenuhi batas ketuntasan belajar yang
ingin dicapai, misalnya masih banyak siswa yang bersikap negatif
terhada? pembelajaran maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan
pada siklus II dan hal-hal yang positif pada saat siklus I harus
dipertahankan dalam siklus II.
Dari hasil evaluasi hal-hal yang bisa dijadikan dasar perbaikan pada
siklus II adalah pengungkapan hasil tes, pengamatan, pengungkapan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Apabila teijadi kekurangan pada sikus I maka harus
ditindadanjuti dengan cara melakukan perbaikan pada siklus II agar tujuan
yang ir gin dicapai bisa terpenuhi.
C. PROSES UNDAKAN SIKLUS II
Seteiah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru harus memilih
1. Perencai
lgkan dengan siklus I, perencanaan ini merupakan penyempurnaan
us I. Hal-hal yang harus dipeerhatikan pada siklus II adalah sebagai
1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran baca tulis Al-Qur’an
media Kids Educational Toys, 2) menyusun perbaikan instrumen
yang terdiri dari tes dan nontes, dan 3) melakukan perbaikan kolaborasi
teman dan guru dengan cara lebih sering sharing atau bertukar
in
indakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah
perbaikan dari siklu I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal
yang dapat menjadi penghambat pada kegiatan pembelajaran.. Tindakan
yang di akukan pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup,
a. Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan ini, menanyakan tentang keadaan siswa,
men ^kondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran sehingga
pros;s pembelajaran dapat beijalan dengan baik, dan menanyakan
kem :>al i materi yangn telah diberikan pada pertemuan yang telah lalu.
Sisua diminta untuk lebih bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi
37
b. Inti
Pada tahap ini lebih ditekankan terhadap perbaikan pada siklus I,
yaitu menjelaskan kembali materi baca tulis Al-Qur’an dengan media
Kids Educational Toys, menerangkan tentang materi baca tulis Al-
Qur’en, dan siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan tersebut berlangsung hendaknya
siswa berkonsentrasi dan setelah selesai pembelajaran siswa diminta
untuk mencoba mempraktekkan seperti yang telah diajarkan oleh guru,
kemudian perwakilan tiap kelompok untuk mempraktekkannya, setelah
itu si: »wa diminta mengeijakan soal yang telah diberikan secara kelompok
dan untuk nilai individunya diambil dari tes yang telah diberikan oleh
guru.
c. Penu up
Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa
menj adakan refleksi terhadap pembelajaran yang berlangsung dan
membuat simpulan terhadap pembelajaran tentang baca tulis Al-Qur’an.
d. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan
tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung
dengan cara membuat catatan yang dapat dipakai sebagai data.
Pengamatan dilakukan pada siswa yang daya menyimaknya tinggi dan
melalii observasi dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang
terjad pada siklus I tidak terjadi lagi pada siklus II.
Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi. Dalam
obser/asi pengambilan data dilakukan secara langsung terhadap semua
tindakan dan perubahan-perubahan yang teqadi pada siklus II. sebagai
refleksi untuk mengetahui teknik yang cocok diterapkan pada
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an melalui media Kids Educational Toys.
Deng m adanya observasi tersebut, dapat mengetahui peningkatan siswa
terha< ap pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids
Educational Toys
e. Refleksi
lefleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari
pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang teijadi selama
pembelajaran pada siklus ini. Dengan adanya refleksi, guru dapat
mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys
setek h dilakukan perbaikan pada siklus I.
Variabel dalam penelitian ini yaitu peningkatan pembelajaran
agama islam atas materi baca tulis Al-Qur’an dan variabel penggunaan
Kids Educational Toys dalam pembelajaran.
Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an
adalah guru menyampaikan materi pembelajaran melalui media Kids
39
untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran baca tulis
Al-Qur’an memberikan gambaran konkrit tentang pembelajaran baca
tulis fM-Qur’an di sekolah. Dengan cara seperti ini siswa akan lebih
mudai menemukan hal-hal yang penting dalam mempraktekkan dan
menirukan baca tulis Al-Qur’an. Target dalam penelitian ini adalah
mengungkap rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran baca tulis
Al-Qur’an sehingga dapat dicari pemecahannya untuk meningkatkan
kemampuan baca tulis Al-Qur’an dengan batas ketuntasan belajar 65.
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan evaluasi kemampuan
siswa dalam memahami isi materi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan
agar dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami dan
mempraktekkan tentang baca tulis Al-Qur’an tersebut.
Kids Educational Toys adalah media yang digunakan pada saat
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an berlangsung, media ini mempunyai
unsure untuk merangkai huruf-huruf Arab. Dalam penelitian ini media
Kids Educational Toys digunakan untuk belajar membaca dan menulis
Al-Qar’an. Langkah-langkahnya yaitu guru mempraktekkan baca tulis
Al-Qur’an melalui media Kids Educational Toys kemudian siswa
men} imak dengan penuh konsentrasi. Diharapkan dengan penggunaan
medii Kids Educational Toys ini siswa tertarik terhadap pembelajaran
agan:a islam, khususnya baca tulis Al-Qur’an.
Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar
Lembar Observasi
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Perl atian siswa 4 peni ih terhadap 3 penj elasan guru 2
Keteran gan: Sangat baik : 4
Baik : 3
Cukup : 2
Kurang : 1
f. Dokum ;ntasi
Dokumentasi ini merupakan instrumen nontes yang sangat penting
dalam penelitian tindakan kelas, karena dokumentasi dapat digunakan
sebaga bukti penelitian. Dalam dokumentasi ini semua proses penelitian
dapat terekam dari awal sampai akhir pembelajaran, yaitu pada saat
pembelajaran siklus I dan siklus II. Dokumentasi yang digunakan dalam
41
untuk nerekam semua kegiatan pada saat proses pembelajaran, yaitu pada
awal k< giatan pembelajaran, saat pembelajaran berlangsung, dan pada akhir
pembelajaran. Dalam penelitian ini yang didokumentasikan adalah saat guru
menyai npaikam materi, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dan
kegiatan siswa pada saat menyimak baca tulis Al-Qur’an dengan media
Kids Educational Toys. Dalam pengambilan foto untuk dokumentasi
penelit dibantu oleh teman dengan kondisi siswa dan peneliti sewajarnya
A. DESKRIPSI PERSIKLUS
Hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan nontes. Hasil penelitian
diperoleh dari tes pratindakan, siklus I, dan siklus II. Hasil pratindakan berupa
kemampuai baca tulis Al-Qur’an sebelum tindakan penelitian dilakukan,
sedangkan hasil tes siklus I dan siklus II berupa kemampuan baca tulis Al-
Qur’an selelah mendapatkan pembelajaran menggunakan media Kids
Educationa' Toys. Hasil nontes berasal dari observasi, dan dokumentasi yang
berupa foto
1. Hasil Pra indakan
Hasil pratindakan yaitu kemampuan baca tulis Al-Qur’an sebelum
dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pratindakan berfungsi untuk
mengetahui keadaan awal kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa kelas III
SDN Sutopati 3 tahun ajaran 2009/2010. Kriteria penilaian pada
pratindakiin yaitu tes untuk kategori penilaian terhadap kemampuan baca
tulis Al-Qur’an.
43
hasil Tes Kemampuan baca tulis Al-Qur’an Pratindakan
Tabel 1
N0 Rentang Nilai Jumlah Siswa % Rata-rata
1 II-3 9 0 “
2 i 0 - 4 9 2 10.52%
3 i 0 1
so 4 21.05%
4 t0-69 6 31.57 %
5 '/0 - 7 9 5 20.83 %
6 S0-89 1 5.26 %
7 90 -1 0 0 1 5.26 %
J jmlah 19 100% 60.10%
Data pada tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa kemampuan
siswa kelas III SDN Sutopati 3 dalam materi baca tulis Al-Qur’an secara
individu dengan skor 40 - 49 dicapai oleh 2 siswa atau 10.52 %. Dengan
skor 50 - 59 dicapai oleh siswa 4 atau 21.05 %. Dengan skor 60 - 69
diacapai oleh 6 siswa atau 31.57 %, dengan skor 70 - 79 dicapai oleh 5
siswa atau 20.83 %, dengan skor 80 - 89 dicapai oleh 1 siswa atau 5.26 %
dan dengtn skor 90 — 100 tidak dicapai oleh 1 atau 5.26 %.
Dari 19 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini
adalah hanya 7 siswa yang tuntas sedang yang belum tuntas adalah 12
siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 60.10 %, sedangkan nilai
sebelum tindakan dilakukan mempunyai nilai yang rendah dalam materi
pembekjaran in i.
2. Hasil Si dus I
Sildus I merupakan tindak lanjut dari pratindakan. Tindakan siklus I
ini dilalukan untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul
pada saat pratindakan. Pelaksanaan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an
siklus I terdiri atas data tes dan nontes. Hasil penilaian kumulatif dapat
dilihat pada uraian berikut.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang lerdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes 1 dan alat-alat pengajaran
yang nendukung.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 18 Mei 2010 di Kelas 3 dengan jumlah siswa 19 siswa.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan
45
Tes Hasil Uji Kompetensi Pos Tes Hasil Siklus I
Tabel 4
Aspek penilaian perilaku
NO Nama Kognitif Afektif Psikomotorik Skor/nilai
Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran
baca tu is Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys pada siklus I
diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Table 3
Lembar Observasi Siklus I
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Pcrhatian siswa 4 2 10.52 %
nuh terhadap 3 8 42.10%
penjelasan guru 2 7 36.84 %
1 2 10.52%
2. Si swa aktif 4 3 15.78%
dr lam kegiatan 3 7 36.84 %
ta iya jawab 2 6 31.57 %
d( ngan guru 1 2 10.52%
3. Si swa antusias 4 3 15.78 %
dt n serius 3 7 36.84 %
djlam 2 8 42.10 %
f* mbelajaran 1 1 5.26 %
4. Si swa aktif 4 3 15.78%
dilam kegiatan 3 9 47.36 %
di skusi 2 3 15.78%
k<lompok 1 4 21.10%
Keteranj Sangat baik : 4
Baik : 3
Cukup : 2
47
3. Siklus II
a. Tahap f erencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes II dan alat-alat pengajaran
yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
pada tcnggal 25 Mei 2010 di Kelas 3 dengan jumlah siswa 19 siswa.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi
pada s klus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak
terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
1 ada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II
dengar tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
tes list n maupun tulisan II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II
49
Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran
baca tulis Al-Qur’an dengan media Kids Educational Toys pada siklus II
diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5
Lembar Observasi Siklus II
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Perhatian siswa 4 6 31.57%
penuh terhadap 3 9 47.36 %
penjelasan guru 2 4 21.05%
1 0%
Keterangan : Sangat baik : 4
Baik : 3
Cukup :2
Kurang : 1
c. Re fleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan
dergan penerapan penggunaan media Kids Educational Toys. Dari
dat i-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-
masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif
selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami
jerbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai ketuntasan,
d. Remisi Pelaksanaan
Pada siklus II guru telah menerapkan penggunaan media
pembelajaran melalui Kids Educational Toys dengan baik dan dilihat
dar aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar
mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi
teri ilu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah
seknjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang
telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar
mengajar selanjutnya penerapan penggunaan media Kids Educational
T0 3S dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan
I
51
B. PEMBAHASAN PER SIKLUS
Amlisa data ini dilakukan berdasarkan data kuantitatif sebagaimana
tercantum pada tabel tersebut diatas selanjutnya dianalisa berdasarkan inti
dari data tersebut. Sedangkan teknik analisa berikutnya adalah simpulan
isis deskripsi kualitatif. Hal ini dilakukan karena lebih bersifat
igaimana adanya, disamping memang peneliti tidak lebih tahu cara
ng sifatnya terlalu teoritis.
rikut ini disajikan beberapa langkah analisis data berdasarkan data
sarkan analisis di atas diteijemahkan :
us I
Kalegori A sebanyak 1 siswa
gori B/C sebanyak 16 siswa
gori D sebanyak 2 siswa
us II
egori A sebanyak 4 siswa
egori B/C sebanyak 15 siswa
egori D sebanyak 0 siswa
ntes
tsil penelitian nontes siklus I didapatkan dari hasil observasi,