• Tidak ada hasil yang ditemukan

H 0 ditolak Dengan kata lain, Penyaluran Dana LPDB dalam bentuk

2. Identifikasi Faktor Internal a) Peluang (Opportunities)

Peluang yang dimiliki oleh BPR Pesisir Akbar dari faktor eksternal, yaitu :

1. Dukungan modal, bantuan dari Pemerintah Daerah dan Dana Bergulir LPDB-KUMKM dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah.

2. Pangsa pasar pembiayaan kepada masyarakat pesisir, merupakan satu- satunya lembaga keuangan bank yang bekerja sama dengan Pemerintahan Daerah melalui Kementerian Kelautan Perikanan untuk pengembangan masyarakat pesisir di wilayah Bima.

3. Loyalitas nasabah, fokus nasabah pada masyarakat pesisir menciptakan loyalitas terhadap BPR Pesisir Akbar.

b) Ancaman (Threats)

Ancaman yang dimiliki oleh BPR Pesisir Akbar dari faktor eksternal, yaitu:

1. Tingkat suku bunga, persepsi nasabah setuju agar bunga kredit turun menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan bunga kredit yang lebih kecil makin meningkat.

2. Produk bank pesaing, kebutuhan pinjaman dari nasabah semakin

meningkat antara lain kebutuhan pinjaman untuk kredit kendaraan dan perumahan. Saat ini komposisi pinjaman BPR lebih besar kepada kredit modal kerja untuk usaha.

3. Lembaga keuangan pesaing, dapat menjadi ancaman karena nasabah

mengharapkan adanya peningkatan pelayanan terhadap nasabah.

Strategi SWOT 1. Strategi (S-O)

Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi yang dapat digunakan yaitu :

1) Peningkatan modal melalui dana bantuan Pemerintah Daerah dan Dana

Bergulir LPDB-KUMKM.

Pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan perbankan dapat meningkatkan kinerja keuangan BPR, didukung dengan jaringan kantor yang dekat dengan masyarakat pesisir.

2) Membuka cabang di daerah lain Provinsi NTB diluar Kabupaten Bima.

Pengalaman pada unit kantor layanan dan image sebagai bank untuk masyarakat pesisir, BPR dapat meningkatkan pangsa pasar masyarakat pesisir di setiap daerah pesisir yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

3) Menjalin kerjasama program BPR dengan kelompok masyarakat pesisir untuk meningkatkan pelayanan.

BPR dapat menjalin kerjasama dengan kelompok atau gabungan kelompok masyarakat pesisir yang membutuhkan fasilitas perbankan dan pembiayaan untuk meningkatkan usahanya.

4) Memberikan pedampingan kepada masyarakat pesisir dalam melakukan

pengembangan usaha.

Melakukan pedampingan pada saat pinjaman diberikan kepada nasabah, sehingga nasabah dapat memaksimalkan dana pinjaman tersebut untuk pengembangan usahanya.

2. Strategi (S-T)

Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, yaitu :

1) Penurunan tingkat suku bunga bagi pengembangan masyarakat pesisir.

Bantuan modal Pemerintah Daerah dan Dana Bergulir LPDB-KUMKM yang memiliki suku bunga lebih rendah, memungkinkan BPR untuk memberikan suku bunga yang lebih rendah dari perbankan..

2) Mempermudah prosedur dan proses pembiayaan kepada masyarakat

pesisir.

Membantu proses pembiayaan dari BPR kepada nasabah, dengan memanfaatkan jaringan kantor layanan dan lokasi unit usaha yang berdekatan dengan masyarakat pesisir, akan lebih memudahkan nasabah dalam mengakses pembiayaan dengan BPR dibandingkan melalui lembaga keuangan lainnya.

3) Pemberian pinjaman terhadap pengembangan kegiatan usaha masyarakat

pesisir.

Sebagai satu-satunya lembaga keuangan yang memiliki corporate image

bank untuk masyarakat pesisir di wilayah Bima, akan memudahkan BPR dalam merangkul nasabah pesisir.

3. Strategi (W-O)

Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, yaitu :

1) Meningkatkan ketrampilan SDM melalui pelatihan.

Pelatihan karyawan dalam menjalankan kegiatan perbankan pada BPR, akan lebih memaksimalkan pelayanan kepada nasabah yang loyal kepada BPR. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pesisir untuk tetap menjalin kerjasama dengan BPR untuk menjalankan kegiatan usahanya.

2) Meningkatkan mutu pelayanan dan perbaikan sarana kantor.

BPR Pesisir Akbar merupakan lembaga keuangan yang mempunyai pangsa pasar masyarakat pesisir, melakukan peningkatan mutu layanan akan menjaga kualitas BPR untuk nasabah.

3) Mengembangkan produk perbankan yang sesuai dengan masyarakat

pesisir.

Inovasi produk yang sesuai dengan masyarakat pesisir dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pesisir kepada BPR, sebagai perbankan yang mengerti tentang keinginan masyarakat pesisir dalam menjalankan kegiatan transaksi keuangan dan perbankan.

4) Peningkatan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan bagi karyawan.

Meningkatkan kemampuan SDM dengan adanya pelatihan layanan dan produk perbankan, akan mendukung BPR dalam menjalankan kegiatan usahanya.

4. Strategi (W-T)

Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, yaitu : 1) Menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan pesaing

BPR dapat menjalin kerjasama dengan perbankan lain, seperti adanya promosi bersama agar dapat lebih baik dalam menjalankan layanan perbankan.

2) Meningkatkan program pemasaran produk layanan BPR Pesisir kepada

masyarakat pesisir.

Sesuai dengan visi BPR Pesisir untuk meningkatkan pengembangan dan kemajuan bagi masyarakat daerah pesisir. BPR dapat mengadakan kegiatan yang lebih mendekatkan dengan masyarakat pesisir, sehingga masyarakat lebih mengenal produk dan jenis layanan dari BPR Pesisir Akbar.

3) Pelayanan yang berorientasi kepada nasabah.

Peningkatan layanan yang mengerti keinginan nasabah, akan lebih memudahkan masyarakat dalam menjalankan kegiatan transaksi, seperti peningkatan sistem informasi dan teknologi transaksi, kemudahan dalam menjalankan transaksi, kecepatan dalam layanan dan sebagainya.

Tabel 20. Matriks SWOT INTERNAL EKSTERNAL Kekuatan (Strength) :

1. Peningkatan pada kinerja keuangan

2. Jaringan kantor layanan 3. Brand Image BPR Pesisir 4. Lokasi Unit Usaha

Kelemahan (Weaknesess) :

1. Kemampuan SDM 2. Mutu pelayanan kantor

BPR 3. Keterbatasan produk layanan perbankan 4. Pelayanan karyawan kepada nasabah Peluang (Opportunities) : 1. Dukungan Modal 2. Pangsa pasar pembiayaan kepada masyarakat pesisir 3. Loyalitas nasabah Strategi S – O :

1. Peningkatan modal melalui dana bantuan Pemerintah Daerah dan Dana Bergulir LPDB-KUMKM (S1, S2, O1, O2)

2. Membuka cabang di daerah lain Provinsi Nusa

Tenggara Barat dil luar Kabupaten Bima (S2,S3,O1,O2) 3. Menjalin kerjasama program BPR dengan kelompok masyarakat dalam meningkatkan pelayanan (S3,S4,O2,O3) 4. Memberikan pedampingan

kepada masyarakat pesisir dalam melakukan pengembangan usaha (S2, S4, O2, O3) Strategi W – O : 1. Meningkatkan ketrampilan SDM melalui pelatihan (W1, W4,O2, O3) 2. Meningkatkan mutu

pelayanan dan perbaikan sarana kantor (W2,W3, O2, O3)

3. Mengembangkan produk perbankan yang sesuai dengan masyarakat pesisir (W3, O1, O2)

4. Peningkatan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan bagi karyawan (O1, W2, W3)

Ancaman (Threats) :

1. Tingkat suku bunga 2. Produk bank pesaing

3. Lembaga keuangan

pesaing

Strategi S – T :

1. Penurunan tingkat suku bagi pengembangan usaha masyarakat pesisir (S1,S3, T1)

2. Mempermudah prosedur dan proses pembiayaan kepada masyarakat pesisir (S2, S3, T2, T3)

3. Pemberian pinjaman terhadap pengembangan kegiatan usaha masyarakat pesisir (S2, S3, T2, T3)

Strategi W – T :

1. Menjalin kemitraan dengan mengadakan pelatihan bagi karyawan (W1, W3, T2, T3)

2. Meningkatkan program pemasaran produk layanan BPR Pesisir kepada masyarakat pesisir (W3, W4, T1, T2)

3. Pelayanan yang berorientasi kepada nasabah (W2, W4, T2, T3)

Implikasi Manajerial

1. Berdasarkan hasil wawancara terhadap persepsi nasabah dapat diketahui bahwa dana bergulir LPDB-KUMKM cukup efektif dalam meningkatkan usaha dan pelayanan kepada nasabah, sehingga manajemen BPR Pesisir Akbar harus dapat menjaga loyalitas nasabah (customer loyalty), terhadap pelayanan yang diberikan melalui ikatan emosional antara BPR dan nasabah yang merupakan masyarakat pesisir.

2. Pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM cukup berpengaruh terhadap kinerja keuangan BPR Pesisir Akbar dan peningkatan pendapatan nasabah, oleh karena itu dengan rendahnya LDR menunjukan bahwa kurang efektivitasnya bank dalam menyalurkan kredit, sehingga hilangnya kesempatan BPR untuk memperoleh keuntungan, maka manajemen BPR Pesisir Akbar agar dapat menentukan strategi penyaluran dana secara agresif tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian (prudential principle), yaitu menerapkan prinsip Know Your Customer (KYC) dan menjaga tingkat Non Performing Loan (NPL). 3. Penyaluran pembiayaan BPR Pesisir Akbar saat ini lebih banyak pada sektor

perdagangan sebanyak 76,37%, sehingga BPR masih dapat menyalurkan pembiayaan kepada sektor perindustrian yang saat ini hanya mendapat pembiayaan sebesar 4% dari total pembiayaan yang diberikan oleh BPR.

4. Strategi pengembangan BPR Pesisir Akbar dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi yang mempengaruhi produk (product), harga (price),

tempat (place), dan promosi (promotion) dengan tetap mengandalkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengatasi segala kelemahan dan ancaman.

Dokumen terkait