• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.3. Identifikasi Faktor Lingkungan

Setelah dilakukan analisis faktor-faktor penentu untuk mengidentifikasi

kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) serta peluang (opportunities)

dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap rumusan pengembangan usaha, selanjutnya dapat dilakukan identifikasi untuk menentukan faktor-faktor kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman dari analisis yang telah dilakukan diawal. Hasil ini

digunakan sebagai input analisis internal dan eksternal dengan menggunakan

matriks IFE dan EFE. Nilai yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE diplotkan ke

matriks IE sehingga dapat terlihat peta posisi perusahaan pada matriks tersebut.

Selanjutnya hasil analisis ini juga akan digunakan untuk merumuskan alternatif

strategi bisnis dalam analisis SWOT.

Wawancara dengan pihak manajemen menghasilkan beberapa faktor-faktor

penentu kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi

eksternal dan lingkungan industri di atas. Beberapa faktor internal dan eksternal

perusahaan CV Hanabio dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Beberapa Faktor Internal dan Eksternal CV. Hanabio Faktor Internal dan Eksternal CV. Hanabio Kode Kekuatan

A Lokasi perusahaan yang strategis

B Keterampilan serta keuletan pemilik perusahaan dalam mengelola perusahaan

C Beberapa tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar perusahaan dan beberapa tenaga kerja yang berasal dari lulusan perguruan tinggi.

D Mempunyai prinsip kekeluargaan dalam menjaga hubungan baik dengan karyawan.

E Memproduksi aneka jenis minuman instan

F Kemasan yang telah diberi label dengan lengkap.

G Harga yang relatif murah

Kelemahan

H Keterbatasan modal

I Keterampilan tenaga kerja yang masih rendah

J Teknologi yang masih semi modern

K Kapasitas produksi yang belum optimal

L Keterbatasan dalam mencatat arus keuangan

M Kurangnya promosi

N Distribusi produk yang belum luas

Peluang

A Wilayah kota Bogor yang sangat strategis dan merupakan daerah tujuan wisata mampu membangkitkan usaha di sektor makanan dan minuman (wisata kuliner)

B Bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah Bogor dalam mengembangkan Industri Rumah Tangga

C Konsumsi beberapa minuman instan alami yang meningkat

D Hubungan baik dengan pemasok bahan baku

E Hubungan baik dengan beberapa pelanggan

Ancaman

F Ancaman pendatang baru yang cukup besar

G Adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak dan Tarif Dasar Listrik

H Ancaman produk subtitusi/pengganti Keterangan :

Kode huruf abjad (A, B, C dan seterusnya) pada Tabel 16 digunakan untuk memudahkan pada saat wawancara pembobotan faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan (seperti pada Lampiran 2).

Faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan CV. Hanabio pada Tabel 19

dapat dijelaskan sebagai berikut :

6.3.1 Kekuatan Perusahaan

A. Lokasi Perusahaan yang Strategis

Perusahaan ini berada di dalam komplek perumahan IPB IV Baranangsiang

Bogor. Sekitar 500 meter dari lokasi ini terdapat akses jalan tol yang

menghubungkan kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek). Di sekitar

perusahaan juga terdapat beberapa tempat seperti warung, toko kecil, rumah makan

atau restoran yang sebenarnya masih bisa diajak bekerja sama dalam penjualan

minuman instan. Akses jalan tol ini bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan

dalam memperluas distribusi produknya dengan mudah ke daerah lain seperti

Jakarta, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya. Sedangkan jarak antara pemasok bahan

baku dan bahan penolong berada sekitar empat kilometer dari perusahaan sehingga

untuk mendapatkannya tidak menjadi kendala bagi perusahaan.

B. Keterampilan Serta Keuletan Pemilik Perusahaan Dalam Mengelola Perusahaan

Selama berdiri sejak tahun 2005, perusahaan ini bisa memberikan upah

kepada seluruh karyawannya yang berasal dari hasil penjualan minuman instan

tersebut. Sebenarnya perusahaan pernah hampir menutup usahanya, tetapi dengan

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki pimpinan perusahaan. Pada akhirnya

usaha tersebut dapat dirintis kembali dan bertahan hingga saat ini.

C. Beberapa Tenaga Kerja yang Berasal dari Daerah Sekitar Perusahaan dan Beberapa TenagaKerja yang Berasal dari Lulusan Perguruan Tinggi

Tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar mempunyai kemampuan yang

pesanan produk dengan kuantitas normal, tenaga kerja pada bagian produksi

tersebut selalu bisa menyediakan pesanan dengan tepat waktu. Sedangkan tenaga

kerja yang berasal dari beberapa perguruan tinggi memilki sistem manajerial yang

lebih baik.

D. Mempunyai Prinsip Kekeluargaan dalam Menjaga Hubungan Baik dengan Karyawan

Pimpinan perusahaan selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan

beberapa karyawan dan tidak hanya dalam hal pekerjaan. Pimpinan perusahaan

selalu menjaga hubungan baik dengan karyawan. Sebagai contohnya adalah

pimpinan selalu memberikan dukungan dan kesempatan kepada beberapa

karyawannya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dengan

pemberian bantuan beasiswa dari pihak pimpinan.

E. Memproduksi Aneka Jenis Minuman Instan

Sebenarnya perusahaan masih juga memproduksi beberapa minuman instan

dari jenis rimpang tanaman obat lain yaitu seperti kunyit, temulawak, temuputih dan

kencur. Perusahaan hanya berproduksi sebatas memenuhi pesanan dari konsumen

tertentu saja.

F. Kemasan yang Telah Diberi Label Dengan Lengkap

Kemasan dengan berat serbuk 50 gram per bungkus dibungkus oleh plastic

transparan dan dipress serta dibungkus lagi dengan kertas tertentu yang berwarna

coklat yang telah dicetak merek dagang, nomor dinas kesehatan PIRT, komposisi

bahan baku dan tanggal kadaluarsa.

G. Harga yang Relatif Murah

Kemasan dengan berat serbuk 50 gram perbungkus dijual dengan harga

harga jual produk dari perusahaan lain seperti produk Tresno Joyo dengan harga

Rp.3.250,- per bungkus dengan berat serbuk 50 gram (konversi). Harga yang murah

dan kualitas serta rasa yang bersaing ditujukan untuk menarik minat konsumen.

6.3.2 Kelemahan Perusahaan H. Keterbatasan Modal

Sumber daya perusahaan selama ini menggunakan modal pribadi dari

pemilik sekaligus pemimpin perusahaan. Hal inilah yang terkadang membuat

perusahaan sulit untuk melakukan perkembangan usahanya.

I. Keterampilan Tenaga Kerja yang Masih Rendah

Meskipun beberapa karyawan adalah karyawan yang berasal dari lulusan

perguruan tinggi, namun untuk terjun di dunia usaha atau bisnis sebenarnya masih

kurang berpengalaman. Hal ini disebabkan latar dasar pendidikanya yang bukan

berasal dari bisnis maupun manajemen.

J. Teknologi yang Masih Semi Modern

Alat untuk memeras sari rimpang jahe merah terkadang masih menggunakan

parutan dan diperas dengan menggunakan tangan biasa. Alat untuk menyangrai sari

rimpang yang telah dicampur gula masih menggunakan kompor biasa. Sedangkan

alat yang berifat semi modern yang terlah digunakan adalah seperti mixer, mesin giling dan mesin blender serta press plastik.

K. Kapasitas Produksi yang Belum Optimal

Masih ada beberapa alat yang digunakan tidak memberikan hasil yang

optimal. Beberapa contoh alat tersebut adalah alat parut dan mixer. Parut yang digunakan untuk menghancurkan rimpang jahe merah menghasilkan sari jahe merah

yang kecil dan tidak bisa bekerja untuk menghasilkan sari jahe merah dalam

kuantitas yang lebih banyak.

L. Keterbatasan dalam Mencatat Arus Keuangan

Pada dasarnya perusahaan belum mempunyai pembukuan yang baik dan

belum menggunakan beberapa prinsip akuntasi. Dokumen-dokumen yang dimilki

perusahaan saat ini hanya beberapa nota-naota penjualan dan transaksi penjualan

saja.

M. Kurangnya Promosi

Dinas pedagangan dan perindustrian Kota Bogor sering mengadakan

pameran perdagangan dan UKM, tetapi intensitas mengikuti kegiatan promosi yang

diadakan Pemerintah daerah Kota Bogor masih tergolong kurang. Hal menyebabkan

produk minuman instan jahe merah yang diproduksi oleh CV. Hanabio masih kurang

dikenal oleh masyarakat kota Bogor.

N. Distribusi Produk yang Belum Luas

Perusahaan masih memfokuskan penjualan produk di sekitar kota Bogor

seperti di (warung, rumah makan atau restoran, toko-toko kecil) dan hanya kota-kota

lain seperti Jakarta, Depok, Sukabumi dan Cianjur. Perusahaan belum memperluas

6.3.3 Peluang Perusahaan

A. Wilayah Kota Bogor yang Sangat Strategis dan Merupakan Daerah Tujuan Wisata Mampu Membangkitkan Usaha di Sektor Makanan dan Minuman (Wisata Kuliner)

Kota Bogor sebagai daerah daerah tujuan wisata dan juga wilayah transit

menuju kota dan kabupaten lain dengan sarana transportasi yang cukup baik

mampu membangkitkan sektor perindustrian makanan dan minuman. Jalur di kota

Bogor seperti jalur puncak dan jalur di sekitar jalan Pajajaran merupakan salah satu

pasar potensial yang sebenarnya dapat digarap lagi oleh perusahaan yang ingin

memperluas pasarnya.

B. Bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah Bogor dalam mengembangkan Industri Rumah Tangga

Dukungan pemerintah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor

dalam mendukung perkembangan UKM dan Industri Rumah Tangga sebenarnya

cukup baik. Sebagai contoh, pernah terdapat gerakan pemberdayaan ekonomi

masyarakat (Garda Emas). Program tersebut memberikan beberapa pelatihan

khusus usahawan baru seperti pembentukan mental wirausaha, pengenalan dan

penggunaan alat-alat produksi serta strategi pemasaran.

C. Konsumsi Beberapa Minuman Instan Alami yang Meningkat

Minuman instan jahe merah termasuk ke dalam kategori industri kecil atau

industri rumah tangga. Industri minuman instan yang berbasis dari tanaman

tradisional di Kota Bogor semakin hari semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari

berbagai macam perusahaan yang berasal dari luar Kota Bogor yang menjual

produknya di Kota Bogor semakin tinggi dari berbagai jenis minuman instan dan dari

D. Hubungan Baik dengan Pemasok Bahan Baku

Perusahaan sering melakukan kunjungan kepada pemasok untuk

mengetahui informasi harga dan ketersediaan bahan baku. Hal ini bisa menimbulkan

hubungan antara pembeli dan penjual lebih baik dan meningkatkan bentuk

kekeluargaan diantara keduanya.

E. Hubungan Baik dengan Beberapa Pelanggan

Perusahaan tetap melakukan hubungan kepada semua pelanggan yang

membeli produk dalam jumlah yang sedikit maupun yang banyak. Salah satu

bentuknya adalah dengan selalu menjaga komunikasi antara perusahaan dan

pelanggan. Jika pelanggan membeli dan memesan dengan jumlah yang banyak

biasanya perusahaan memberikan bonus beberapa minuman instan.

6.3.4 Ancaman Perusahaan

F. Ancaman Pendatang Baru yang Cukup Besar

Pendatang baru bisa hadir secara bebas sehingga meningkatkan persaingan

usaha. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan khusus dari Pemerintah

Daerah Bogor yang menghambat pelaku usaha lain untuk terjun di industri makanan

dan minuman. Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya beberapa jenis industri

yang menjual produknya berupa minuman instan di Kota Bogor.

G. Adanya Kenaikan Bahan Bakar Minyak dan Tarif Dasar Listrik

Adanya kenaikan bahan bakar minyak dan tarif daftar listrik secara tidak

langsung akan meningkatkan beberapa harga bahan baku dan bahan baku

H. Ancaman Produk Subtitusi/Pengganti

Produk pengganti dari minuman instan jahe merah adalah seperti gingseng,

esteemje gingseng, jahe plus rumput laut dan bandrek. Beberapa jenis produk

Dokumen terkait