• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan alih teknolog

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan alih teknolog

Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap berhasilnya program alih teknologi dari HCFC menjadi non-HCFC. Dalam kajian ini identifikasi faktor-faktor potensi yang dianggap memberikan kontribusi penting dalam pelaksanaan alih teknologi tersebut. Potensi-potensi tersebut dilihat dari sisi sosial, ekonomi, teknis dan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden yang merupakan pengelola industri manufaktur refrigerasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Untuk menentukan faktor-faktor yang dianggap memberikan pengaruh signifikan terhadap keberhasilan program alih teknologi ini dilakukan analisis dengan metodePCA, yaitu salah satu jenis analisis faktor yang merupakan salah satu analisis multivariat generasi ke-2 sama halnya dengan analisis regresi. Rancangan penelitian menggunakan 40 indikator tetapi hanya menggunakan 22 contoh dan ternyata hanya 11 yang masuk, sehingga dilakukan reduksi indikator.

a. Faktor sosial

Dari 12 pertanyaan dalam kuesioner yang menjadi variabel respon, variabel pertanyaan no. 1, 9 dan 10 direduksi karena mempunyai data yang sama untuk semua responden yaitu sebesar 1, sehingga dikeluarkan dari proses analisis faktor. Setelah dilakukan analisis lanjutan ternyata nilai KMO Bartlet belum keluar sehingga data dianggap belum baik dan cukup untuk dianalisis lebih lanjut, untuk itu dikeluarkan variabel pertanyaan no. 5 karena mempunyai data yang sama dengan no. 6. Selanjutnya, setelah dilakukan analisis faktor, maka nilai KMO belum bisa dihasilkan oleh karena itu perlu dilakukan reduksi lagi terhadap variabel pertanyaan yang ada, dan yang dipilih adalah yang mempunyai nilai paling rendah yaitu variabel no. 6.

26

Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO)

digunakan untuk mengukur kecukupan contoh/contoh dengan cara membandingkan koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien parsialnya. Dari hasil analisis dengan SPSS 21 yang disampaikan dalam Tabel 4.2 dihasilkan nilai KMO sebesar 0.46, sehingga dapat dikatakan hasil analisa ini cukup baik untuk dapat dianalisis lebih lanjut. Dari hasil analisis komponen utama diperoleh hasil faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aspek sosial dalam program alih teknologi ini adalah persyaratan kompetensi (Sos-2), pengalaman kerja (Sos-3), ketrampilan kerja yang diperlukan (Sos-4), jumlah jam kerja (Sos-7), perlengkapan kerja (Sos-8), komitmen perusahaan dalam K3 (Sos-11) dan pelatihan rutin K3 (Sos-12). Dari variabel-variabel tersebut dikelompokkan dalam tiga faktor yaitu faktor 1 yang terdiri dari Sos-8 dan Sos-11. Faktor 2 terdiri dari Sos-3, dan Sos-7, sedangkan faktor 3 terdiri dari Sos-2 dan Sos-4. Faktor 1 dapat disebut sebagai faktor “kompetensi”, faktor 2 disebut faktor pengalaman kerja, dan faktor 3 disebut faktor keamanan dan keselamatan kerja (K3).

Tabel 4.2 menunjukkan faktor yang berhasil dibentuk ada 3 dengan

nilai eigen sebesar 2.78, 1.76, dan 1.45. Nilai eigen tersebut

menggambarkan jumlah variabel pembentuk faktor, bila nilai eigen < 1

maka tidak ada variabel pembentuk. Total varians yang diperoleh dari hasil analisis faktor tersebut adalah 6. Apabila jumlah faktor sudah diketahui dan jumlah varians variabel juga sudah dapat diketahui, maka faktor sosial dapat dijelaskan dengan variabel-variabel Sos-2; Sos-3; Sos-4; Sos-8; Sos-11 dan Sos-12 sebesar 85.12%, dan sisanya 14.88% dijelaskan oleh faktor yang lain.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan alih teknologi dari HCFC menjadi non-HCFC dipengaruhi oleh 3 faktor sosial, yaitu kompetensi pekerja, pengalaman kerja dan faktor keamanan dan keselamatan kerja.

Tabel 4.2 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor sosial Com

pone nt

Initial Eigenvalues Extraction Sums of

Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total % Variance Comula tif % Total % Variance Comulat if % Total % Variance Comula tif % 1 2.78 39.76 39.76 2.78 39.76 39.76 2.54 36.21 36.21 2 1.76 25.09 64.85 1.76 25.09 64.85 1.75 24.97 61.18 3 1.45 20.66 85.51 1.45 20.66 85.51 1.70 24.33 85.51 4 0.44 6.34 91.85 5 0.29 4.19 96.04 6 0.19 2.75 98.79 7 0.09 1.21 100.00 b. Faktor ekonomi

Untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan program alih teknologi HCFC ke non-HCFC dilakukan

27

pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara. Dari enam pertanyaan yang terkait dengan faktor ekonomi, setelah dilakukan reduksi dengan analisis komponen utama diperoleh hasil bahwa variabel ketersediaan di pasar (Eko-6) harus dihilangkan karena untuk semua perusahaan mempunyai nilai yang sama sehingga tidak bisa dibedakan. Setelah dilakukan analisis kembali, nilai KMO belum dapat diperoleh sehingga data variabel dianggap belum cukup baik untuk dianalisis, oleh karena itu harus dilakukan reduksi lagi. Eko-1 dan eko-2 mempunyai nilai angka yang sama sehingga salah satu harus dihilangkan, dalam hal ini eko-2 dipilih untuk dihilangkan dengan alasan karena konsumsi HCFC di Indonesia dihitung dari nilai impor atau nilai pembelian, sementara jumlah penggunaan dipengaruhi oleh jumlah pembelian. Setelah dilakukan analisis faktor kembali maka diperoleh nilai KMO 0.54> 0.5 sehingga dapat dilakukan analisis lebih lanjut.

Berdasarkan hasil analisis lanjutan dari faktor ekonomi ini diperoleh hasil terbentuk dua faktor yaitu faktor pembelian dengan variabel pembentuknya jumlah pembelian HCFC dan harga pembelian HCFC-22. Faktor yang kedua adalah faktor cara pembelian dengan variabel pembentuknya adalah harga pembelian HCFC-141b dan cara pembelian.

Tabel 4.3 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor ekonomi Com

pone nt

Initial Eigenvalues Extraction Sums of

Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % Variance Comula tif % Total Total % Variance Comula tif % % Variance Total 1 1.70 42.48 42.48 1.70 42.48 42.48 1.60 39.92 39.92 2 1.09 27.29 69.77 1.09 27.29 69.77 1.19 29.85 69.77 3 0.78 19.52 89.29 4 0.43 10.71 100.00

Tabel 4.3 menjelaskan tentang varians dari variabel pembentuk dua faktor yaitu jumlah pembelian, harga pembelian HCFC-22, harga pembelian

HCFC-141b, dan cara pembelian. Pada Tabel 4.3 diperoleh nilai eigen

untuk kedua faktor tersebut lebih besar dari 1 (1.70 dan 1.09), dan kumulatif % mencapai 69.77. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa faktor ekonomi dapat dijelaskan 69.77% dengan menggunakan variabel-variabel tersebut, dan sisanya 30.23% dijelaskan dengan faktor lain.

c. Faktor teknis

Dari variabel respon diatas, dilakukan analisis faktor dengan metode PCA, dan hasilnya belum dapat dihasilkan nilai KMO yang menandakan bahwa data tersebut belum cukup baik dan belum dapat dianalisis lebih lanjut. Oleh karena itu dilakukan reduksi terhadap data yang ada, yaitu dengan mengeluarkan Tek-2 dan Tek-4 karena mempunyai nilai yang sama untuk semua responden. Selanjutnya dilakukan analisis faktor kembali dan dihasilkan nilai KMO yang lebih besar dari 0.5 yaitu 0.65, sehingga dapat

28

disampaikan bahwa data tersebut sudah cukup baik untuk dianalisis lebih lanjut.

Dari hasil analisis lanjut dengan metode PCA, diperoleh hasil terbentuknya dua faktor. Faktor 1 merupakan faktor penggantian HCFC yang terdiri atas rencana pengganti HCFC-22 (Tek-6), rencana pengganti HCFC-141b (Tek-7) dan alasan penggantian HCFC (Tek-8). Faktor 2 yaitu faktor penggunaan HCFC yang dibentuk dari variabel jenis HCFC yang digunakan (Tek-1), Alasan penggunaan HCFC (Eko-3), jenis kegiatan alih teknologi (Tek-5).

Tabel 4.4 menunjukkan total varians variabel pembentuk faktor

dengan nilai eigen >1 yaitu 2.86 dan 1.52. Kumulatif persentase yang

dihasilkan mencapai 73.13 % yang artinya dua faktor yang terbentuk dari variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh sebesar 73.13 % terhadap keberhasilan program alih teknologi dari HCFC ke non-HCFC.

Tabel 4.4 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor teknis Comp

onent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of

Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumula tive % Total % of Variance Cumula tive % Total % of Variance Cumula tive % 1 2.86 47.74 47.74 2.86 47.74 47.74 2.49 41.58 41.58 2 1.52 25.40 73.13 1.52 25.40 73.13 1.89 31.56 73.13 3 0.78 13.03 86.16 4 0.40 6.63 92.79 5 0.27 4.42 97.21 6 0.18 2.79 100.00 d. Faktor lingkungan

Untuk faktor lingkungan hanya ada 5 pertanyaan yang ditujukan kepada responden, dan berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai KMO yang dihasilkan mendekati 0,5 sehingga data yang ada masih dapat dikatakan layak untuk dianalisis lebih lanjut, walaupun jumlah contoh yang kurang.

Proses analisis lanjutan menggunakan analisis komponen utama menunjukkan ada dua faktor lingkungan yang terbentuk yaitu faktor 1 yaitu pengelolaan limbah dan faktor 2 terkait dengan jumlah limbah. Variabel penyusun faktor 1 adalah pengelolaan limbah HCFC (Ling-3), jenis limbah lain non-HCFC (Ling-4) dan pengelolaan limbah lain non-HCFC (Ling-5). Untuk faktor 2 dibentuk oleh 2 variabel yaitu jumlah stok HCFC (Ling-1) dan jumlah sisa stok HCFC yang tidak terpakai (Ling-2). Dari proses analisis komponen utama yang disajikan dalam Tabel 4.5 diperoleh hasil

bahwa dua faktor tersebut dapat terbentuk karena nilai eigen yang diperoleh

> 1 sehingga terdapat variabel-variabel yang dapat membentuknya. Dari tabel tersebut juga dapat dijelaskan bahwa keberhasilan program alih teknologi HCFC ke non-HCFC dipengaruhi secara signifikan oleh dua faktor lingkungan yang terbentuk sebesar 75.41%, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain.

29

Tabel 4.5 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor lingkungan Compo

nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of

Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total % Variance Comulat if % Total % Variance Comu latif % Total % Varian ce Comul atif % 1 2.08 41.56 41.56 2.08 41.56 41.56 2.08 41.55 41.55 2 1.69 33.85 75.41 1.69 33.85 75.41 1.69 33.87 75.41 3 0.67 13.42 88.83 4 0.38 7.64 96.48 5 0.18 3.52 100.00

4.3 Potensi Alih Teknologi HCFC ke Non-HCFC

Dokumen terkait