• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya Kepemimpinan Autocratic

Tipe gaya otokratik merupakan tipe dengan sifat memerintah, setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak pernah diberi informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus diakukan. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi pemimpin sendiri. Sikap dan prinsip- prinsipnya sangat konservatif / kuno dan ketat-kaku. Berikut hasil presepsi karyawan quality control & operation mengenai gaya kepemimpinan otokratik pada atasannya:

Tabel 8 Gaya kepemimpinan autocratic

No Pernyataan Skor

1 Pimpinan mengawasi pekerjaan yang karyawan lakukan dengan ketat

164

2 Pimpinan mengkritik setiap pekerjaan 126

3 Pimpinan tidak memberi karyawan kesempatan untuk menyampaikan pendapat

134 4 Pimpinan menunjukkan sikap yang sangat ambisius demi

mencapai keinginannya

133

5 Pimpinan memberi tekanan 136

Rata – rata skor atas penyataan 135.6

Berdasarkan Tabel 8 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kategori Gaya Kepemimpinan autocratic memiliki skor total 135.6. Berdasarkan presepsi karyawan dapat dirumuskan bahwa penggunaan Gaya Kepemimpinan Autocratic

oleh pimpinan divisi quality control & operation termasuk Sedang. Hal ini menandakan bahwa pimpinan divisi quality control & operation tidak memberi tekanan kepada karyawannya dan tidak melakukan komunikasi satu arah hanya dari pimpinan. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan responden (karyawan) menyatakan bahwa pimpinan nya termasuk orang yang bijaksana, dan tidak memaksakan kehendak.

Gaya Kepemimpinan Directive

Pemimpin dengan gaya yang direktif pada umumnya membuat keputusan- keputusan penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Semua kegiatan terpusat pada pemimpin. Sedikit sekali kebebasan bagi bawahan untuk berkreasi. Di sini pemimpin lebih banyak memberikan petunjuk yang spesifik dan mengawasi secara ketat penyelesaian tugas. Pola kepemimpinan seperti ini cocok untuk diterapkan pada bawahan yang kinerjanya rendah namun punya komitmen cukup baik. Dimana pemimpin memberitahukan kepada bawahan apa yang diharapkan dari mereka, memberitahukan jadwal kerja yang harus diselesaikan

dan standar kerja, serta memberikan bimbingan secara spesifik tentang cara-cara menyelesaikan tugas tersebut. Karakteristik pribadi bawahan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang efektif. Jika bawahan merasa mempunyai kemampuan yang tidak baik, kepemimpinan instrumental (direktif) akan lebih sesuai. Sebaliknya apabila bawahan merasa mempunyai kemampuan yang baik, gaya direktif akan dirasakan berlebihan, bawahan akan cenderung memusuhi. Berikut hasil presepsi karyawan divisi quality control & operation

mengenai gaya kepemimpinan direktif pada atasannya: Tabel 9 Gaya kepemimpinan directive

No Pernyataan Skor

1 Pimpinan selalu memberi arahan secara rinci dalam setiap tahapan tugas

151 2 Pimpinan memberi bimbingan dalam

penyelesaian pekerjaan

155 3 Pimpinan melakukan komunikasi dengan

karyawan dalam pengambilan keputusan

151 4 Semua kegiatan terpusat oleh pemimpin 101

Rata – rata skor atas penyataan 139.5

Berdasarkan Tabel 9 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kategori Gaya Kepemimpinan Directive memiliki skor total 139.5 yang berada pada interval Tinggi. Berdasarkan persepsi karyawan atas penerapan Gaya Kepemimpinan Directive oleh pimpinan divisi quality control & operation

termasuk Tinggi. Hal ini menandakan bahwa pimpinan divisi quality control &

operation walaupun seluruh kegiatan terpusat dari pemimpin namun pemimpin selalu membimbing dan memberi arahan dan bimbingan kepada karyawannya dengan baik.

Gaya Kepemimpinan Democratic

Gaya kepemimpinan demokratik, yaitu gaya kepemimpinan dimana bawahan dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan demokratik berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau individu pemimpin‟‟, akan tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu mau mendengarkan nasihat dan sugesti bawahannya. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu mau mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat. Berikut hasil presepsi karyawan divisi quality control & operation mengenai gaya kepemimpinan demokratik pada atasannya:

Tabel 10 Gaya kepemimpinan democratic

No Pernyataan Skor

1 Pimpinan memberi kesempatan untuk penyampaian ide-ide atau masukan yang berguna bagi perusahaan

179 2 Pimpinan lebih mengutamakan kerjasama dalam usaha

mencapai tujuan

176 3 Pimpinan mengajak karyawan dalam pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan

175 4 Pimpinan memberikan kritik dan pujian secara

seimbang

180

Rata – rata skor atas penyataan 177.5

Bersadarkan Tabel 10 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kategori gaya kepemimpinan democratic memiliki skor total 177.5 yang berada pada interval sangat tinggi. Berdasarkan persepsi karyawan atas penerapan gaya kepemimpinan democratic maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan democratic oleh pimpinan divisi quality control & operation

termasuk sangat tinggi. hal ini menandakan bahwa pimpinan divisi quality control

& operation bersedia untuk mendengarkan, membantu, bermusyawarah dan berdiskusi dengan karyawan dan bersama-sama dalam pengambilan keputusan.

Gaya Kepemimpinan Participative

Gaya kepemimpinan ini biasanya sebagai persamaan kekuatan dan sharing

dalam pemecahan masalah bersama dengan bawahan, dengan cara melakukan konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan. Kepemimpinan partisipatif berkaitan erat dengan penggunaan berbagai macam prosedur pengambilan keputusan, yang memberikan kepada orang lain suatu pengaruh tertentu terhadap keputusan-keputusan pemimpin tersebut. Istilah lain yang biasa digunakan untuk mengacu aspek-aspek kepemimpinan partisipatif termasuk konsultasi, pembuatan keputusan bersama, pembagian kekuasaan, desentralisasi, dan manajemen demokratis. Kepemimpinan partisipatif dapat dipandang sebagai suatu jenis prilaku yang berbeda, meskipun dapat digunakan bersama-sama untuk melaksanakan tugas khusus dan menunjukkan perilaku hubungan antara pemimpin dan bawahan. Sebagai contoh, berdiskusi dengan karyawan untuk merancang sistem waktu yang fleksibel, dapat menghasilkan perencanaan jadwal kerja yang lebih baik dan dapat sebagai tanda perhatian pemimpin atas kebutuhan karyawannya. Kepemimpinan partisipatif menyangkut baik pendekatan kekuasaan maupun perilaku kepemimpinan. Kepemimpinan, menyangkut aspek-aspek kekuasaan seperti bersama-sama menanggung kekuasaan (power sharing), pemberian kekuasaan (empowering), proses-proses yang saling mempengaruhi secara timbal balik, prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain, untuk memperoleh gagasan dan saran- saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk pendelegasian kekuasaan. Berikut hasil presepsi karyawan divisi quality control & operation mengenai gaya kepemimpinan partisipatif pada atasannya:

Tabel 11 Gaya kepemimpinan participative

No Pernyataan Skor

1 Pimpinan melibatkan seluruh karyawan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan berkaitan

129 2 Pimpinan melakukan komunikasi dengan baik dengan

cara berbagi ide (berdiskusi) dalam pengambilan keputusan

149

3 Pimpinan bersedia mendengarkan pendapat serta masukan dari karyawan yang berkaitan dalam pengambilan keputusan

178

4 Pimpinan selalu menetapkan hasil akhir keputusan yang sebelumnya teah disepakati dengan karyawan

145 5 Pimpinan dan karyawan berbagi tanggung jawab dalam

pengambilan keputusan

108

Rata – rata skor atas penyataan 141.8

Berdasarkan Tabel 11 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kategori gaya kepemimpinan participative memiliki skor total 141,8 yang berada pada interval tinggi. berdasarkan persepsi karyawan atas penerapan gaya kepemimpinan participative pimpinan divisi quality control & operation, maka dapat dirumuskan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan partcipative termasuk tinggi. hal ini menandakan bahwa pimpinan divisi quality control & operation

mau berbagi ide atau berdiskusi dengan karyawan serta bersama-sama dalam pengambilan keputusan, namun tanggung jawab sebagian besar di tanggung pemimpin.

Gaya Kepemimpinan Task Oriented

Tipe kepemimpinan gaya task oriented (berorientasi tugas) merupakan tipe kepemimpinan yang sangat berorientasi tugas berfokus hanya pada menyelesaikan pekerjaan dan bisa menjadi sangat otokratis. Ia akan secara aktif mendefinisikan tugas dan peran yang diperlukan, menempatkan struktur, merencanakan, mengorganisir dan memonitor. Berikut hasil presepsi karyawan divisi quality control & operation mengenai gaya kepemimpinan task oriented pada atasannya:

Tabel 12 Gaya kepemimpinan task oriented

No Pernyataan Skor

1 Pimpinan sangat berorientasi pada tugas yang harus diselesaikan sesuai dengan perintahnya

135

2 Pimpinan selalu memberi tugas dalam kurun waktu yang berurutan

146

Berdasarkan Tabel 12 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kategori Gaya Kepemimpinan Task Oriented memiliki skor total 140,5 yang berada pada interval Tinggi. Berdasarkan persepsi karyawan atas penerapan Gaya Kepemimpinan Task Oriented pimpinan divisi quality control & operation, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Gaya Kepemimpinan Task Oriented

termasuk Tinggi. Hal ini menandakan bahwa pimpinan divisi quality control &

operation dalam hal ini cukup berorientasi pada tugas. Hal ini disebabkan karena karyawan bekerja sesuai pesenan dari konsumen sehingga pak handoko memberikan kami tugas setiap harinya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Gaya Kepemimpinan Relation Oriented

Tipe gaya kepemimpinan ini adalah kebalikan dari kepemimpinan berorientasi tugas; pemimpin secara total berfokus pada mengorganisir, mendukung, dan mengembangkan orang di bawah kepemimpinannya. Sebuah gaya partisipatif, yang cenderung mengarah pada kerja tim yang baik dan kolaborasi yang kreatif. Memiiki kemampuan untuk membuat karyawannya merasa nyaman dan termotivasi dalam bekerja. Berikut hasil presepsi karyawan divisi quality control & operation mengenai gaya kepemimpinan Relation Oriented pada atasannya:

Tabel 13 Gaya kepemimpinan relation oriented

No Pernyataan Skor

1 Pimpinan selalu memberi dukungan seperti semangat dan motivasi dalam setiap pekerjaan yang karyawan lakukan

202

2 Pimpinan mampu mengorganisir dengan baik setiap kegiatan dalam perusahaan

185 3. Pimpinan selalu siap membantu dalam

setiap pekerjaan yang tidak mampu karyawan selesaikan

180

Rata – rata skor atas penyataan 189

Berdasarkan Tabel 13 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kategori gaya kepemimpinan relation oriented memiliki skor total 189 yang berada pada interval sangat tinggi. berdasarkan persepsi karyawan atas penerapan gaya kepemimpinan relation oriented pimpinan divisi quality control &

operation, maka dapat dirumuskan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan

relation oriented termasuk sangat tinggi. hal ini menandakan bahwa pimpinan divisi quality control & operation dalam hal ini mampu menjalin hubungan yang sangat baik dengan karyawannya dengan memberikan semangat yang membuat karyawan merasa termotivasi dalam bekerja, hal ini didukung dengan informasi wawancara oleh responden yang menyatakan bahwa pak handoko merupakan sosok yang bijaksana dan menyenangkan sehingga kami merasa senang dan nyaman menjadi bawahannya.

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP GAYA

Dokumen terkait