• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut hasil dari penilaian yang bersumber dari kuesioner yang diisi berdasakan presepsi karyawan dalam menilai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan mereka yaitu pimpinan divisi quaity control & operation:

Tabel 14 Persepsi karyawan terhadap penerapan gaya kepemimpinan

Kategori Skor Total Persentase Ranking

Gaya Kepemimpinan Autocratic 138.6 69.30 6

Gaya Kepemimpinan Directive 139.5 69.75 5

Gaya Kepemimpinan Democratic 177.5 88.75 2

Gaya Kepemimpinan Participative

141.8 70.90 3

Gaya Kepemimpinan Task Oriented

140.5 70.25 4

Gaya Kepemimpinan Relation

Oriented

189.0 94.50 1

Berdasarkan Tabel 14 hasil perhitungan di atas, dengan merujuk pada skor penilaian secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan

Relation Oriented menempati urutan pertama dengan skor penilaian mencapai 189 dari skor terbaik yaitu 200 atau dengan presentase sebesar 94.05 persen. Nilai tersebut menunjukkan bahwa mayoritas karyawan memiliki persepsi bahwa pimpinan divisi quality control & operation cenderung menerapkan gaya kepemimpinan Relation Oriented. Hal ini menandakan kecenderungan pimpinan divisi quality control & operation mampu menjalin hubungan yang sangat baik dengan karyawannya dengan memberikan semangat yang membuat karyawan merasa nyaman dan termotivasi dalam bekerja.

Kinerja Karyawan

Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. Dimensi karyawan mengacu pada teori Meija (2005). Beberapa indikator dari kinerja antara lain:

1. Skill/kemampuan yang dimiliki sesuai dengan pekerjaan (Kualitas Kerja) 2. Pelaksanaan pekerjaan dengan cepat dan tepat (Kuantitas Kerja)

3. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di perusahaan (Kedisiplinan Kerja) 4. Memiliki kreativitas atau cara sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan

(Kreativitas Kerja)

5. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan, tidak meninggalkannya sebelum pekerjaan selesai (Tanggung Jawab Kerja)

Dimensi Kualitas Kerja

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh kualitas produk yang dihasilkan pada setiap karyawan. Masalahnya adalah bagaimana proses terjadinya efisiensi dan efektivitas terhadap kualitas hasil akhir produk yang dihasilkan. Dikatakan efektif bila mencapai target, dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan. Berikut hasil presepsi karyawan divisi quality control & operation serta didukung oleh hasil wawancara dengan pemimpin mengenai dimensi kualitas kerja yang dihasilkan:

Tabel 15 Kinerja karyawan berdasarkan indikator kualitas kerja

No Pernyataan Skor

1 Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai target perusahaan

169 2 Skill/kemampuan yang karyawan miliki

sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan

179 3. Karyawan mengerjakan pekerjaan yang

diperintahkan dengan cepat dan tepat waktu

180

Rata – rata skor atas penyataan 176

Berdasarkan Tabel 15 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kinerja karyawan divisi quality control & operation atribut kualitas memiliki skor total 176 yang berada pada interval Sangat Tinggi. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa kinerja karyawan divisi quality control & operation termasuk dalam kategori sangat baik. Mampu menghasilkan produk sesuai standart dan tujuan perusahaan dengan baik. Hal tersebut didukung dengan hasil pengamatan dan wawancara dengan pimpinan mereka yang menyatakan bahwa bawahannya selalu mampu menghasilkan produk sesuai standart dan target perusahaan.

Dimensi Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja merupakan segala bentuk satuan ukuran yang terkait dengan jumlah hasil kerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam penggunaan waktu tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja penggunaan waktu. Jumlah kerja adalah banyaknya tugas pekerjaannya yang dapat dikerjakan. Penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Berikut hasil presepsi karyawan divisi

quality control & operation serta didukung oleh hasil wawancara dengan pemimpin mengenai dimensi kuantitas kerja yang dihasilkan:

Tabel 16 Kinerja karyawan berdasarkan indikator kuantitas kerja

No Pertanyaan Skor

1 Tingkat pencapaian volume yang karyawan hasilkan sesuai dengan harapan perusahaan

171 2 Tingkat pencapaian volume yang karyawan

hasilkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan perusahaan

173

Rata – rata skor atas penyataan 172

Berdasarkan Tabel 16 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kinerja karyawan divisi quality control & operation atribut kuantitas memiliki skor total 182 yang berada pada interval Sangat Tinggi. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa kinerja karyawan termasuk dalam kategori Sangat Baik dan hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa kami mampu menghasilkan output sesuai harapan perusahaan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan namun terkadang mampu menghasilkan output lebih cepat dari jam kerja ketika jumlah orderan sedikit, jika jumlah orderan banyak maka mampu dihasilkan sesuai jam kerja bahkan lebih.

Dimensi Kreativitas Kerja

Kreativitas kerja terdapat dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu atau inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dengan perkataan lain, kretivitas kerja karyawan yang ada di dalam diri karyawan merupakan daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan orang lain dan mengerjakan sesuai dengan cara nya sendiri sesuai dengan ide atau pikiran yang telintas dipikirannya. Hal itu akan berdampak dengan hasil kerjanya.

Tabel 17 Kinerja karyawan berdasarkan indikator kreativitas kerja

No Pernyataan Skor

1 Karyawan memiliki kreativitas tersendiri dalam menyelesaikan pekerjaan

136 2 Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan

dengan cara sendiri, tidak sesuai prosedur perusahaan namun mampu menghasilkan sesuai harapan perusahaan

126

3 Karyawan memiliki inisiatif yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas baru sebelum diperintahkan

139

Rata – rata skor atas penyataan 133.7

Berdasarkan Tabel 17 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kinerja karyawan divisi quality control & operation atribut kreativitas kerja memiliki skor total 133.7 yang berada pada interval Sedang. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa kinerja karyawan divisi quality control & operation dengan atribut kreativitas kerja termasuk dalam kategori rendah dan hal ini menandakan

bahwa karyawan kurang creative dalam bekerja karena mereka hanya bekerja sesuai prosedur dari pemimpin.

Dimensi Kedisiplinan Kerja

Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Masalah disiplin karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan tercapai apabila kinerja individu maupun kelompok ditingkatkan. Sehingga diperlukan analisis kinerja karyawan variabel kedisiplinan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kedisiplinan yang diterapkan oleh karyawan.

Tabel 18 Kinerja karyawan berdasarkan indikator kedisiplinan kerja

No Pertanyaan Skor

1 Karyawan mematuhi semua peraturan yang berlaku di perusahaan

154 2 Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

prosedur kerja yang telah ditetapkan

165 3 Karyawan datang dan pulang bekerja sesuai

dengan jam kerja yang telah ditentukan perusahaan

142

Rata – rata skor atas penyataan 153.7

Berdasarkan Tabel 18 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kinerja karyawan divisi quality control & operation atribut kedisiplinan kerja memiliki skor total 153.7 yang berada pada interval Tinggi. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa kinerja karyawan divisi quality control & operation dengan atribut kedisiplinan kerja termasuk dalam kategori baik dan hal ini mengindikasikan bahwa pimpinan berhasil memerankan perannya sehingga karyawan mematuhi peraturan yang dibuat perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan pimpinan yang menyatakan bahwa karyawannya selalu mematuhi peraturan yang ada dan jarang sekali terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh mereka, rata-rata mereka semua patuh dengan semua yang saya katakan maupun peraturan yang ada di perusahaan.

Dimensi Tanggung Jawab Kerja

Suatu organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja karyawan tersebut. tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam artian disini ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.

Tabel 19 Kinerja karyawan berdasarkan indikator tanggung jawab kerja

No Pernyataan Skor

1 Karyawan tidak meninggalkan pekerjaan sebelum menyelesaikannya

146 2 Karyawan memiliki kesadaran terhadap

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab

162

Rata – rata jumlah skor/penyataan 154

Berdasarkan Tabel 19 dan skala skor total dapat terlihat bahwa untuk kinerja karyawan divisi quality control & operation atribut tanggung jawab kerja memiliki skor total 154 yang berada pada interval Tinggi. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa kinerja karyawan divisi quality control & operation

dengan atribut tanggung jawab kerja termasuk dalam kategori baik dan hal ini menandakan bahwa karyawan karyawan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan pimpinan yang menyatakan bahwa mereka selalu berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan, jika sudah jam pulang namun pekerjaan belum selesai mereka tidak keberatan untuk melakukan jam lembur.

Hasil Persepsi karyawan divisi quality control & operation terhadap kinerja Berikut hasil dari penilaian yang bersumber dari kuesioner yang diisi berdasakan presepsi karyawan dalam menilai kinerja kerja yang dilakukan oleh mereka, hasil ini juga didukung oleh data perusahaan dan hasil wawancara dengan pimpinan mereka divisi quality control & operation.

Tabel 20 Persepsi karyawan divisi quality control & operation terhadap kinerjanya

Kategori Skor Total Persentase Ranking

Kualitas Kerja 176.0 88.00 1

Kuantitas Kerja 172.0 86.00 2

Kreativitas Kerja 133.7 66.85 5

Kedisipinan Kerja 153.7 76.85 4

Tanggung Jawab Kerja 154.0 77.00 3

Berdasarkan Tabel 20 hasil perhitungan di atas, dengan merujuk pada skor penilaian secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada atribut kualitas kerja menempati urutan pertama dengan skor penilaian mencapai 176 dari skor terbaik yaitu 200 atau dengan presentase sebesar 88 persen. Nilai tersebut menunjukkan bahwa mayoritas karyawan memiliki persepsi bahwa mereka mampu menghasilkan produk sesuai standart dan target perusahaan serta mereka mampu menyelesaikan dengan tepat waktu.

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA

Dokumen terkait