IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.7. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Setelah diperoleh strategi pemasaran berdasarkan segmentasi investor, maka perlu diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari industri Reksadana pendapatan tetap agar diperoleh alternatif strategi pemasaran yang terbaik. Berdasarkan kajian literatur dan observasi langsung ke industri tersebut, maka berhasil diidentifikasikan beberapa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
4.7.1. Kekuatan
a. Peringkat tertinggi dari sisi profitabilitas dan efisiensi.
Tidak diragukan lagi bahwa kesepuluh Reksadana pendapatan tetap tersebut merupakan Reksadana terbaik berdasarkan perhitungan profitabilitas dan efisiensi, sehingga menjadi jaminan memberikan
keuntungan dan aman dalam jangka panjang. Hal ini menjadi kekuatan yang dapat dikedepankan bagi pengelola Reksadana tersebut. Investor hanya perlu diyakinkan kembali bahwa berinvestasi pada Reksadana tersebut relatif lebih terjamin dan stabil dalam memberikan keuntungan.
b. Biaya investasi yang terjangkau.
Salah satu kelebihan berinvestasi di Reksadana dibandingkan dengan Saham adalah rendahnya biaya investasi yang dibutuhkan. Bila dalam Saham diperlukan investasi minimal dalam satuan lot (500 lembar Saham) sehingga diperlukan puluhan sampai ratusan juta rupiah, maka pada Reksadana hanya diperlukan dana mulai dari Rp 500.000,-. Kesepuluh Reksadana terbaik memiliki harga investasi yang terjangkau, yaitu mulai dari Rp 500.000,- untuk Reksadana BNI Dana Syariah hingga US$200 pada Danareksa Melati Dollar. Dengan kisaran harga itu, memudahkan bagi seluruh kalangan investor untuk berinvestasi pada masing-masing Reksadana yang diminati. Biaya investasi yang terjangkau merupakan daya tarik bagi calon investor. c. Dukungan manajemen profesional.
Kesepuluh Reksadana terbaik, didukung oleh manajemen yang profesional dan sudah bertahun-tahun dalam mengelola Reksadana di Indonesia. Selain itu, tiga manajer investasi, yaitu Fortis, Schroder dan Manulife adalah perusahaan investasi asing yang sudah banyak memiliki pengalaman dalam mengelola investasi di negara lain. Dengan dukungan manajemen yang profesional, maka dipastikan
bahwa Reksadana yang dipilih investor merupakan Reksadana yang bermutu tinggi.
d. Kemudahan dalam pencairan dana.
Disamping harga yang terjangkau, kemudahan dalam pencairan dana juga merupakan kelebihan lain yang dimiliki Reksadana. Investor tidak perlu khawatir, karena Reksadana sangat mudah dicairkan, tidak seperti Saham yang perlu waktu beberapa minggu hingga menunggu pembeli. Hal ini dikarenakan sudah dijamin oleh undang-undang bahwa pengelola Reksadana perlu menjamin pencairan dana oleh investor, sehingga prosesnya semudah mencairkan dana Deposito. Ini yang menjadi kelebihan Reksadana dibandingkan dengan jenis investasi yang lain.
4.7.2. Kelemahan.
a. Kurangnya sosialisasi dan promosi.
Banyak investor baru yang tidak menyadari bahwa investasi pada Reksadana menguntungkan, hal ini disebabkan kurangnya informasi yang diterima investor. Investor dari kalangan ibu rumah tangga, PNS/TNI-POLRI, mahasiswa dan pegawai swasta umumnya lebih memilih berinvestasi pada Deposito karena lebih aman. Selain itu juga disebabkan oleh citra yang diperoleh oleh pasar modal sebagai tempat investasi berisiko tinggi dibandingkan dengan perbankan. Pandangan ini yang perlu diubah dengan terus memberikan informasi positif tentang berinvestasi di pasar modal dan gencar melakukan promosi ke segmen investor yang tepat.
b. Tempat berinvestasi terbatas.
Berbeda dengan produk Deposito dari perbankan yang mampu menjangkau seluruh daerah di Indonesia karena cabang-cabang bank sudah menyebar merata, pengelola Reksadana sering mengalami kesulitan dalam menjual produknya akibat keterbatasan tempat. Banyak Reksadana yang hanya dijual di kantor pusat dan itu biasanya berkedudukan di Jakarta, akibatnya investor dari daerah merasa enggan berinvestasi karena letaknya yang jauh. Belum berkembangnya media online sebagai sarana promosi paling baik, menjadi sisi kelemahan bagi pihak pengelola Reksadana. Hal ini juga disebabkan belum tumbuhnya kepercayaan investor untuk bertransaksi lewat internet karena isu keamanan yang belum terjamin. Apalagi dengan sering terjadinya kasus penipuan kartu kredit lewat internet.
4.7.3. Peluang.
a. Target pasar yang luas.
Berdasarkan data dari laporan Bapepam tahun 2007, investor Reksadana dari kalangan ibu rumah tangga berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun. Ini membuktikan bahwa Reksadana sudah menyentuh seluruh kalangan, seperti fenomena yang terjadi di negara maju, sehingga pangsa pasarnya diharapkan semakin meningkat. Selain itu, jumlah penduduk yang besar dan semakin meningkatnya taraf kesejahteraan, memberikan peluang bagi Reksadana untuk berkembang sebagai alternatif investasi yang terjangkau dan menguntungkan.
b. Tingkat suku bunga bank rendah.
Diturunkannya suku bunga Bank Indonesia hingga menyentuh level 6,25% diharapkan mampu memacu penurunan bunga Deposito tabungan. Walaupun sampai saat ini kebijakan tersebut belum berjalan, namun diharapkan dalam beberapa bulan ke depan suku bunga tabungan bisa berangsur-angsur turun. Jika hal ini terjadi, dapat menjadi sinyal positif bagi tumbuhnya Reksadana di Indonesia. Investor akan berpikir untuk memindahkan dananya ke jenis investasi yang lebih menguntungkan atau memberikan tingkat pengembalian di atas rataan bunga Deposito.
4.7.4. Ancaman.
a. Kenaikan harga minyak.
Kenaikan harga minyak dapat berpengaruh besar dalam mendongkrak harga-harga kebutuhan pokok yang lain. Kenaikan harga minyak dunia secara perlahan harus diwaspadai sebagai salah satu indikator inflasi. Jika inflasi terjadi, maka banyak investor yang akan menarik dana investasinya dan ini dapat berakibat buruk bagi perkembangan pasar modal, terutama Reksadana. Terutama investor dari kalangan ibu rumah tangga, PNS/TNI-POLRI, pegawai swasta dan mahasiswa lebih memilih untuk mendahulukan pemenuhan kebutuhan pokok dibandingkan untuk berinvestasi. Selain itu, naiknya harga minyak cenderung mempengaruhi turunnya nilai Saham atau Obligasi perusahaan, sehingga berakibat pada turunnya nilai portofolio yang dimiliki oleh pengelola Reksadana.
b. Terbitnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Reksadana penjaminan. Diterbitkannya ORI tahun 2006 merupakan usaha pemerintah dalam menutup defisit anggaran yang bersumber pada dana masyarakat. ORI menjadi menarik, karena investasi pokoknya dijamin oleh pemerintah hingga waktu pencairan dan memberikan bunga lebih besar dari Deposito. Demikian juga dengan Reksadana penjaminan, memiliki kelebihan karena nilai investasi awalnya tidak akan berubah jika dicairkan pada waktunya. Terbitnya kedua jenis investasi ini dapat menjadi ancaman bagi Reksadana pendapatan tetap, namun dengan strategi yang tepat maka ancaman ini dapat perlahan ditekan dan akan lebih memperkuat posisi Reksadana pendapatan tetap.
c. Kondisi perekonomian dunia yang bergejolak.
Hingga saat ini, dampak dari kasus subprime mortgage yang berakibat kolapsnya perekonomian Amerika Serikat masih terasa dan belum terjadi perbaikan yang nyata. Kondisi ini berakibat pada melemahnya bursa Saham di seluruh dunia, terutama karena sebagian besar investor pasar modal di Indonesia adalah investor asing. Jika kondisi ini makin buruk, maka lebih banyak lagi investor yang akan menarik dananya dari pasar modal termasuk Reksadana.