• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Miskonsepsi dengan Tes Diagnostik Two-Tier Multiple

F. Manfaat Penelitian

3. Identifikasi Miskonsepsi dengan Tes Diagnostik Two-Tier Multiple

Choice (TTMC)

a. Tes Diagnostik

Untuk mengetahui sebab-sebab masalah yang dialami siswa, guru melakukan pemeriksaan diagnosis melalui tes yang berfungsi diagnosis untuk mengetahui sumber permasalahan siswa.35 Tes diagnostik digunakan untuk menentukan bagian tertentu pada suatu mata pelajaran yang memiliki kelemahan dan menyediakan alat untuk menemukan penyebab kekurangan tersebut. Tes diagnostik juga dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam belajar. Tujuan penggunaan tes ini adalah untuk menentukan pengajaran yang perlu dilakukan di masa yang akan datang.36

Salah satu bentuk tes diagnostik adalah two-tier multiple choice (TTMC). TTMC pertama kali dikenalkan oleh pria kebangsaan Australia bernama David, F. Treagust pada tahun 1978. TTMC adalah tes diagnostik bertingkat dua, yaitu tes pilihan ganda beralasan dimana pada pertanyaan pertama siswa diminta untuk menjawab pertanyaan, dan pada tingkat kedua siswa harus memilih alasan untuk jawaban mereka pada pertanyaan tingkat pertama. Tujuan adanya pertanyaan tingkat kedua sebagai pertanyaan alasan adalah sebagai bentuk diagnosis miskonsepsi siswa. Hal tersebut didasarkan pada penyusunan pilihan jawaban

35 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet. III, h. 69.

22

pengecoh pada pertanyaan tingkat kedua yang berasal dari pilihan ganda beralasan bebas, wawancara ataupun studi literasi.37 Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, saat ini terdapat berbagai tipe TTMC yang telah dikembangkan oleh beberapa ahli. Meskipun alasan untuk setiap pertanyaan di tingkat satu telah disediakan, pada beberapa tipe TTMC ruang kosong tetap disediakan bagi siswa untuk menuliskan alasan lain apabila alasan yang tersedia pada pertanyaan tingkat kedua tidak sesuai dengan pendapat mereka.

b. Two-Tier Multiple Choice (TTMC)

Tes diagnostik TTMC adalah tes diagnostik yang dikembangkan oleh Treagust pada tahun 1987 yang merupakan tes berbentuk pilihan ganda bertingkat. Pada perkembangannya, TTMC khusus ditujukan untuk mengidentifikasi konsepsi alternatif siswa (miskonsepsi siswa).

Selain sebagai tes diagnostik pada akhir pembelajaran, TTMC juga dapat digunakan pada awal pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar guru dapat mengetahui dengan baik konsepsi awal yang ada pada siswa, sehingga guru dapat mengembangkan atau menggunakan pendekatan pengajaran alternatif untuk memperbaiki miskonsepsi siswa.38

TTMC adalah tes diagnostik bertingkat dua. Pada pertanyaan tingkat pertama siswa diminta untuk menjawab pertanyaan. Pada tingkat kedua terdiri dari satu set alasan untuk jawaban pertanyaan tingkat pertama. Siswa harus memilih alasan atas jawaban mereka pada pertanyaan tingkat pertama. Ruang kosong juga dapat disediakan bagi siswa yang memiliki alasan lain pada pertanyaan tingkat kedua.

37 David F. Treagust, “Development and Use of Diagnostic Test to Evaluate Students’s

Misconceptions in Science”, Journal Science Education, Vol. 10, 1988, h. 163.

Perlu diperhatikan bahwa dalam tingkatan pembelajaran, respon pada pertanyaan tingkat pertama relatif mudah, tetapi pertanyaan tingkat kedua membutuhkan penyelidikan secara mendalam pemahaman dibalik jawaban pada tingkat pertama.39 Siswa akan mendapatkan poin satu apabila menjawab benar pada kedua tingkat pertanyaan dan akan mendapat poin nol apabila salah satu pertanyaan pada kedua tingkat pertanyaan tersebut dijawab salah. Dengan teknik ini, kemungkinan siswa untuk menjawab benar ataupun salah sangat rendah.40 Beberapa topik penelitian miskonsepsi Biologi yang telah dilakukan menggunakan instrumen TTMC antara lain: difusi dan osmosis oleh Odom dan Barrow pada tahun 1995, fotosintesis dan respirasi oleh Haslam dan Treagust pada tahun 1987, bernafas dan respirasi oleh Mann dan Treagust pada tahun 1998, transport internal pada pertumbuhan dan sistem peredaran darah oleh Wang pada tahun 2004, pertumbuhan dan perkembangan tanaman bunga oleh Linn pada tahun 2004, Genetika oleh Tsui pada tahun 2011.

c. Pembuatan soal Two-tier Multiple Choice (TTMC)

Treagust telah memberikan pedoman yang berguna bagi pengembangan instrumen-instrumen dengan tujuan khusus untuk mengidentifikasi konsep-konsep alternatif siswa pada berbagai konsep.41 Desain instrumen TTMC berdasarkan pada prosedur yang digambarkan oleh Treagust meliputi: 42

1) Tahap pertama: mengidentifikasi konten

a) Identifikasi pernyataan proposisi sesuai dengan konten yang akan diujikan b) Mengembangkan peta konsep sesuai dengan konten yang diujikan. Tujuan

dari langkah 1 dan 2 adalah agar peneliti lebih cermat dalam mengurai konten yang akan diujikan.

39 A. L. Chandrasegarana, David F. Treagust dan Mauro Mocerino, “The Development of a

Two-tier Multiple-Choice Diagnostic Instrumen for Evaluating Secondary School Students’ Ability to Describe and Explain Chemical Reactions Using Multiple Levels of Representation”,

Chemistry Education Research and Practice, 2007, h. 295.

40 Chi-Yan Tsui dan David Treagust, “Evaluating Secondary Students’ Scientific Reasoning in

Genetics Using a Two-Tier Diagnostic Instrument”, International Journal of Science Education,

Vol. 32, 2010, h. 1075.

41 Chandrasegarana, Treagust dan Mocerino, loc.cit.

24

c) Menghubungkan peta konsep dengan pernyataaan proposisi yang telah dibuat untuk memastikan bahwa keduanya memang akan menguji topik yang sama dan telah mewakili konten yang akan diselidiki. Tahap ini dilakukan oleh peneliti.

d) Memvalidasi konten, yaitu dengan memvalidasi pernyataan proposisi dan peta konsep kepada guru sains, guru sains di sekolah menengah dan saintis.

2) Tahap kedua: mendapatkan informasi tentang miskonsepsi siswa

a) Memeriksa literatur terkait yang berhubungan dengan topik penelitian miskonsepsi. Dengan memeriksa deskripsi miskonsepsi dan wilayah yang dianggap sulit oleh siswa pada topik tersebut akan memungkinkan untuk membangun informasi dasar dalam mengembangkan pertanyaan pilihan ganda.

b) Melaksanakan wawancara tak terstruktur kepada siswa. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya informasi tentang miskonsepsi siswa. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang telah menyelesaikan pembelajaran pada topik tersebut. Pertanyaan yang

diberikan berhubungan dengan “open ended question”. Pendapat dari siswa kemudian dibandingkan dengan pendapat dari guru. Hasil wawancara ini akan membantu untuk mengidentifikasi wilayah pemahaman dan miskonsepsi serta sebagai ide untuk tahap penelitian lebih lanjut menggunakan pilihan ganda dengan alasan bebas.

c) Mengembangkan soal pilihan ganda dengan respon bebas dimana setiap soal pilihan ganda dibuat berdasarkan pernyataan proposisi dan didesain untuk memperbaiki miskonsepsi sesuai hasil penelitian sebelumnya tentang kesulitan belajar dan berdasarkan hasil wawancara. Setiap soal pilihan ganda disertai ruang kosong untuk menuliskan alasan

3) Tahap ketiga: pengembangan tes diagnostik a) Pengembangan two-tier diagnostic test

2) Tingkat kedua pertanyaan terdiri dari 4 pilihan alasan jawaban

3) Alasan jawaban terdiri dari: jawaban benar, miskonsepsi yang teridentifikasi atau miskonsepsi, dan jawaban pengecoh lain bila diperlukan.

4) Pilihan ganda tingkat kedua dikembangkan dari respon siswa pada pertanyaan dengan respon terbuka, wawancara, dan hasil penelitian sebelumnya.

b) Mendesain specification grid

Pembuatan “specification grid” untuk memastikan bahwa tes diagnostik telah mencakup pernyataan proposisi dan konsep yang terdapat dalam peta konsep yang sesuai dengan konten yang akan diselidiki.

c) Melakukan perbaikan

Soal two tier kemudian diujikan di beberapa kelas yang berbeda untuk memastikan bahwa tes secara keseluruhan dapat digunakan untuk mendiagnosis miskonsepsi pada siswa. hal ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi tes ini sebagai alat identifikasi miskonsepsi.

Selain Treagust, terdapat beberapa peneliti yang juga memberikan pedoman dalam penyusunan soal two-tier ini, antara lain Jing Ru Wang dan Cengiz Tuysuz. Pengembangan TTMC menggunakan metode Wang terdiri dari tiga tahapan utama seperti yang dijelaskan oleh Treagust, namun terdapat beberapa langkah tambahan pada setiap tahapan tersebut. Tambahan langkah tersebut adalah sebagai berikut:43

1) Tahap pertama: menentukan domain konten

a) Meninjau isi buku teks dan pedoman pengajaran b) Identifikasi pernyataan proposisi

c) Mengembangkan peta konsep

d) Menghubungkan pernyataan proposisi dengan peta konsep e) Validasi konten

43 Jing Ru Wang, “Development and Validation of a Two-Tier Instrumen to Examine

Understanding of Internal Transport in Plants and The Human Circulation System”, International

26

2) Tahap kedua: identifikasi konsepsi alternatif siswa a) Meninjau literatur terkait

b) Pengembangan wawancara keterampilan c) Melaksanakan wawancara

d) Melaksanakan tes pilihan ganda beralasan bebas 3) Tahap ketiga: pengembangan dan validasi instrumen

a) Pengembangan TTMC b) Mendesain specification grid c) validasi instrumen oleh ahli d) Melaksanakan uji coba e) Memperbaiki soal

f) Melaksanakan penelitian dan analisis statistik

Pada penelitian ini digunakan aturan penyusunan TTMC sesuai metode yang diberikan Tuysuz. Dalam aturan penyusunannya, TTMC ini terdiri dari lima pilihan jawaban pada tingkat pertama dan lima pilihan jawaban pada tingkat kedua. Tahapan penyusunan TTMC menurut Cengiz adalah sebagai berikut:44 1) Tahap pertama: wawancara

Melakukan wawancara secara individu menggunakan open ended question. Melalui wawancara akan terungkap konsepsi yang dimiliki siswa. Selanjutnya, wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai pilihan pada tahap kedua (paper and pencil test).

2) Tahap kedua: paper and pencil test

Hasil dari wawancara digunakan untuk membuat soal pilihan ganda untuk paper and pencil test. Soal-soal ini didesain menjadi soal yang student-oriented dan berbeda dengan soal pilihan ganda biasa. Pada soal pilihan ganda ini, siswa diminta memilih jawaban dan menuliskan alasan (alasan bebas) untuk setiap jawaban mereka. Data yang didapatkan dari tes ini kemudian dianalisis dan dikembangkan menjadi soal TTMC. Soal pada tingkat pertama diambil dari gambaran representatif mereka dari hasil wawancara dan soal pada tingkat

44 Cengiz Tuysuz, “Development of Two-Tier Diagnostic Instrumen and Assess Student’s

kedua diambil dari penjelasan siswa pada paper and pencil test. Soal pada tingkat kedua dipersiapkan berdasarkan miskonsepsi siswa yang valid dan ditentukan oleh dua orang profesor pada mata pelajaran tersebut. Dalam penelitian ini, validasi tersebut dilakukan oleh kedua dosen pembimbing. 3) Tahap ketiga: Two Tier Test (TTT)

TTMC atau disebut TTT oleh Tuysuz dikembangkan untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada konsep tertentu dan menentukan apakah TTMC dapat digunakan sebagai alternatif dari soal pilihan ganda dalam dunia pendidikan. Soal TTMC yang telah dibuat melalui beberapa tahap di atas kemudian diujikan kepada sejumlah siswa untuk mendapatkan soal yang reliabel.

d. Kelebihan Two-Tier Multiple Choice

Kelebihan penggunaan instrumen TTMC dalam mengungkap miskonsepsi siswa antara lain:

1) Dengan menggunakan instrumen diagnostik ini pada awal (pretest) atau pada saat akhir (post test) dari materi tertentu, guru dapat memahami dengan lebih baik tentang pemahaman awal siswa dan setiap konsepsi atau miskonsepsi yang terjadi pada materi tertentu yang sedang dipelajari, sehingga guru dapat merencanakan langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi timbulnya miskonsepsi siswa. Miskonsepsi yang terungkap, menunjukkan bahwa TTMC dapat berfungsi sebagai alat diagnostik yang efektif.45

2) Menurut Cengiz, dalam pilihan ganda konvensional dengan lima kemungkinan jawaban, kemungkinan siswa menebak jawaban benar sebesar 20%, tetapi dalam TTMC, kemungkinan tersebut diperkecil menjadi 4%. 46 3) Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Treagust, TTMC juga dapat

dipergunakan sebagai evaluasi formatif. Siswa secara berkelompok dapat mendiskusikan jawaban mereka.47

45 Treagust, op. cit., h. 167. 46 Tuysuz, op.cit., h. 628.

47 Filocha Haslam dan David F. Treagust, “Diagnosing Secondary Students’s Misconceptions

of Photosynthesis and Respiration in Plants using a two-Tier Multiple Choice Instrumen”, Journal

28

4) Dengan disediakannya alasan pada tingkat kedua akan mempermudah guru dalam penerapan dan pemeriksaan jawaban serta mempermudah dalam proses penskoran.48

5) Dapat dilaksanakan serempak untuk sekelompok siswa sehingga dapat menghemat waktu.

6) Dibandingkan dengan tes diagnostik lainnya, pada tipe soal TTMC dengan alasan terbuka-tertututp (dengan disediakan alasan untuk setiap pemilihan jawaban dan ruang kosong untuk menuliskan alasan lain pada pertanyaan tingkat kedua), guru dapat mengungkap adanya miskonsepsi siswa sampai dengan mengetahui apa konsepsi yang dimiliki siswa untuk materi pelajaran tertentu.

e. Kelemahan Two-Tier Multiple Choice

Selain memiliki berbagai kelebihan, penggunaan instrumen ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1) Masih terdapat kemungkinan menebak jawaban, baik pada pertanyaan tingkat pertama dan kedua.

2) Konsepsi siswa tidak secara keseluruhan dapat terungkap karena terdapat kemungkinan siswa malas menuliskan alasan mereka sendiri (pada tipe TTMC terbuka-tertutup) apabila alasan yang telah disediakan tidak sesuai dengan pendapat mereka.

3) Hasil penelitian menggunakan instrumen TTMC tidak mudah digunakan oleh praktisi pendidikan. Oleh karena itu, salah satu kemungkinan penerapannya di dalam kelas adalah dengan menggabungkan penemuan dari hasil penelitan ke dalam tes diagnostik. 49

Dokumen terkait