Konsep Archaebacteria dan Eubacteria adalah konsep yang diajarkan di kelas X-IPA Sekolah Menengah Atas pada semester Ganjil. Adapun Standar
48 Treagust, op. cit., h. 165. 49 Treagust, op.cit, h. 167.
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran untuk konsep ini dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 SK, KD, dan Indikator Pembelajaran
Standar Kompetensi:
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar:
3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis.
Indikator Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria
2. Mengidentifikasi ciri-ciri Eubacteria
3. Menjelaskan pengelompokkan Archaebacteria
4. Menjelaskan pengelompokkan Eubacteria
5. Menjelaskan reproduksi Bakteri
6. Menjelaskan cara bakteri mendapatkan nutrisi
7. Menjelaskan peranan bakteri dalam kehidupan
1. Archaebacteria
Archaebacteria adalah makhluk hidup pertama yang menggunakan reaksi kimia anorganik untuk menghasilkan energi. Energi tersebut kemudian digunakan untuk membuat materi organik. Habitat Archaebacteria umumnya di tempat yang ekstrem (sumber air panas, daerah yang mengandung garam, asama dan daerah yang sedikit mengandung Oksigen). 50
Archaebacteria dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut:51 a. Halofili, yaitu golongan Archaebcateria yang hidup di perairan dengan
salinitas tinggi.
50 Bagod Sudjadi dan Siti Laila, Biologi 1, (Jakarta: Yudhistira, 2007), Cet. I, h. 43-45.
30
b. Metannogen, yaitu golongan Archaebacteria yang dapat mengubah Karbon dioksida (CO2) dan Hidrogen (H2) menjadi metana (CH4).
c. Termoasidofili, yaitu golongan Archaebacteria yang hidup di daerah sumber bersulfur.
d. Pereduksi sulfur, yaitu golongan Archaebacteria yang menggunakan Hidrogen dan Sulfur anorganik sebagai sumber energinya.
2. Eubacteria
Eubacteria dikenal sebagai bakteri sesungguhnya. Bakteri merupakan makhluk prokariotik (tidak memiliki membran inti sel). Bakteri dapat hidup dimana saja. Bakteri juga banyak memiliki peran dalam kehidupan manusia. Umumnya bakteri memiliki diameter sekitar 0.5 mikron. Bakteri yang berbentuk batang memiliki lebar sekitar 0.2 sampai dengan 2 mikron dan panjangnya antara 1 sampai dengan 15 mikron. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk spora di dalam sel mereka yang dikenal sebagai endospora. Endospora bukanlah alat reproduksi bagi bakteri, melainkan endospora adalah bentuk yang meindungi bakteri dari lingkungan yang berbahaya agar ia dapat tetap bertahan hidup.52
3. Struktur tubuh bakteri Struktur bakteri terdiri dari:53 a. Kapsul
Kapsul adalah lapisan luar dari dinding sel yang dihasilkan oleh bakteri tertentu. Lapisan luar tersebut berfungsi untuk melindungi dinding bakteri, menyatukan bakteri ke dalam bentuk koloni, dan sebagai alat pertahanan terhadap infeksi inang.
b. Dinding Sel
Dinding sel pada bakteri terletak di antara kapsul dan membran sel. Dinding sel berfungsi untuk memberi kekuatan dan bentuk pada bakteri serta mengatur pertukaran zat-zat ke luar sel.
52Ibid., h. 45.
c. Flagel
Struktur flagel yang ada pada beberapa spesies bakteri berbentuk gelombang, kuat, dan memiliki suatu mekanisme gerak yang unik. Hal ini mengakibatkan bakteri dapat bergerak untuk merespons rangsangan yang datang.
d. Membran Sel
Membran sel tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein. Fungsi dari membran sel adalah mengatur selektivitas gradien osmosis dengan transfer makanan, mengorganisasi pembentukan dinding sel, serta sebagai pangkal perlekatan flagel.
e. Materi Genetika
Materi genetika bakteri terdiri dari DNA. DNA berada di dalam nukleoid (inti yang tidak bermembran inti)
f. Pili
Pili berfungsi sebagai alat pelekat dengan sel bakteri yang lain atau dengan bahan makanannya.
g. Ribosom
Merupakan organel sel bakteri yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. h. Plasmid
Plasmid adalah kepingan kecil DNA yang terpisah dari DNA. Dalam dunia rekayasa genetika, plasmid berperan sebagai vektor pembawa DNA asing ke dalam bakteri inang.
4. Bentuk-bentuk bakteri
Bentuk bakteri secara umum dapat dibedakan menjadi:54 a. Bakteri Kokus
Bakteri kokus merupakan bakteri yang memiliki bentuk dasar bulat. Bakteri kokus dibagi menjadi monokokus (bulat satuan), diplokokus (bulat berpasangan), streptokokus (bulat berantai), stafilokokus (bulat bergerombol, seperti buah anggur), dan sarsina (bulat seperti kubus).
54Ibid., h. 49-50.
32
b. Bakteri Basil
Bakteri basil merupakan kelompok bakteri berbentuk dasar batang. Secara umum bakteri basil dibagi menjadi monobasil (batang satuan), diplobasil (batang berpasangan), dan streptobasil (batang berantai).
c. Bakteri Spirila
Bakteri Spirila merupakan kelompok bakteri berbentuk dasar spiral.
5. Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteri dapat terjadi melalui:55 a. Aseksual
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Pembelahan biner berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama dimulai dengan terbentuknya sekat melintang pada sitoplasma, fase kedua adalah tumbuhnya dinding melintang mengikuti sekat sebelumnya, Sementara fase ketiga adalah terbentuknya dua sel baru yang identik.
b. Seksual
Pada reproduksi seksual bakteri, bakteri tidak mengalami penyatuan inti, tetapi berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetika). Rekombinasi genetika dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu transformasi (tanpa kontak langsung), transduksi (lewat perantara virus), dan konjugasi (lewat kontak langsung).
6. Nutrisi bakteri
Bakteri memperoleh nutirisi atau makanannya melalui dua cara, yaitu:56 a. Bakteri autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu memperoleh makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari (fotoautotrof) dan reaksi kimia (kemoautotrof).
55Ibid., h. 50-51.
b. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak mampu membuat makanannya sendiri karena ketergantungan pada makhluk hidup lainnya. Berdasarkan cara hidupnya, bakteri heterotrof dibagi menjadi parasit (mengambil dari makhluk hidup), dan saprofit (mengambil dari makhluk yang sudah mati/bangkai)
7. Peranan bakteri
Beberapa bakteri memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, bahkan beberapa jenis bakteri amat membantu kehidupan kita sehari-hari. Manfaat bakteri di antaranya adalah membantu proses pembusukan, meningkatkan kesuburan tanah, menghasilkan bahan makanan dan minuman, menghasilkan asam, menghasilkan antibiotik, mendukung teknologi rekayasa genetika, mengekstrak bahan tambang, dan mendegradasi limbah.57
Selain manfaat, bakteri juga menimbulkan bahaya bagi kehidupan manusia. Beberapa bakteri bahkan menyebabkan penyakit seperti difteri, tuberculosis, batuk rejan, gonore, sifilis, tifus, kolera, demam tifoid, disentri, dan keracunan makanan.58