• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B. Metode dan Alur Penelitian 1.Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada saat dilaksanakannya penelitian. Adapun tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan kondisi yang ada dalam suatu situasi tertentu.1

Pada penelitian ini dikumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang terjadi akibat suatu proses pembelajaran. Fakta-fakta yang ditemukan dari hasil penelitian kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Fakta-fakta tersebut didapatkan melalui pemberian tes diagnostik two-tier multiple choice (TTMC) kepada sampel yang telah ditentukan. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang mengalami miskonsepsi serta mengungkap konsep yang dimiliki siswa tentang Archaebacteria dan Eubacteria. Selain melalui pemberian tes diagnostik, data-data yang ada juga dikumpulkan melalui pengamatan langsung (observasi).

1 Luchy Cheser Jacobs dan Asghar Razavieh, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan,

2. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Studi pendahuluan tentang tes diagnostik TTMC

Tahap Persiapan

1

Penyusunan kisi-kisi wawancara dan kisi-kisi pertanyaan untuk soal TTMC pada tingkat pertama berdasarkan SK, KD, dan indikator pembelajaran

Judgement instrumen oleh kedua dosen pembimbing

Didapatkan 18 pertanyaan wawancara dann 40 soal pertanyaan tingkat pertama

Pelaksanaan wawancara kepada 12 orang siswaberasal dari kelas X-D di MAN 13 Jakarta Penentuan pilihan jawaban pengecoh untuk pertanyaan tingkat pertama berdasarkan hasil wawancara

Judgement instrumen oleh kedua dosen pembimbing

Dihasilkan 40 soal pertanyaan tingkat pertama yang dilengkapi dengan 4 pilihan jawaban pengecoh dan 1 pilihan jawaban yang benar

Pelaksanaan tes pilihan ganda beralasan bebas pada 30 orang siswa dari kelas X-D di MAN 13 Jakarta Penentuan pilihan jawaban pengecoh untuk pertanyaan tingkat kedua berdasarkan hasil tes pilihan

ganda beralasan

Dihasilkan 40 soal TTMC yang valid

Dihasilkan 14 soal TTMC yang reliabilitasnya baik dan memiliki daya beda cukup Tahap

Persiapan 2

Perhitungan skor reliablitas dan daya beda soal TTMC

Pengujian instrumen TTMC pada 30 orang siswa kelas X-C di MAN 13 Jakarta Validasi konten soal TTMC oleh kedua dosen pembimbing

Tahap Persiapan 3 Tahap Uji Instrumen

Melakukan observasi kegiatan pembelajaran pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria pada kelas X-IPA-4 di SMAN 26 Jakarta (3 pertemuan)

Pelaksanaan tes TTMC pada 35 siswa kelas X-IPA-4 di SMAN 26 Jakarta

Pengolahan dan analisis data hasil tes TTMC

Pengambilan kesimpulan Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap Pengolahan dan Analisis Data

40

Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan utama, yaitu tahap persiapan yang terdiri dari 3 tahapan, tahap uji instrumen, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan analisis. Langkah-langkah penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Tahap Persiapan

1) Tahap Persiapan 1 (pembuatan kisi-kisi)

Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan tentang tes diagnostik TTMC. Setelah dilaksanakan studi pendahuluan, dibuatlah kisi wawancara dan kisi-kisi pertanyaan untuk soal TTMC pada tingkat pertama. Kisi-kisi-kisi tersebut dibuat berdasarkan SK, KD, dan indikator pembelajaran. Setelah itu, dilakukan pertimbangan dan persetujuan (judgement) instrumen oleh kedua dosen pembimbing. Hasil pertimbangan dosen pembimbing didapatkan didapatkan 17 pertanyaan yang digunakan untuk wawancara dan 40 pertanyaan yang digunakan dalam tes TTMC sebagai pertanyaan tingkat satu (tier 1)

2) Tahap Persiapan 2 (penentuan pilihan soal tingkat pertama melalui wawancara)

Pertanyaan yang telah dibuat di tahap 1 digunakan sebagai instrumen wawancara yang diberikan kepada 12 orang siswa. Siswa tersebut dipilih berdasarkan kemampuan yang dilihat dari nilai ulangan pada konsep sebelumnya, sehingga didapatkan siswa kelompok atas, tengah, dan bawah. Keduabelas siswa tersebut dipilih dan dijadikan sebagai sampel dalam tahap wawancara karena mereka telah mendapatkan konsep Archaebacteria dan Eubacteria dalam proses belajar. Sampel yang diambil untuk wawancara berasal dari kelas X-D di MAN 13 Jakarta.

Respon para siswa dalam wawancara tersebut kemudian dianalisa untuk dijadikan pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat pertama pada soal TTMC. Hasil analisa selanjutnya dipertimbangkan dan disetujui (judgement) oleh oleh dosen pembimbing. Dari tahapan ini didapatkan 4 pilihan jawaban pengecoh (distractor) yang berasal dari wawancara dan 1 pilihan jawaban benar yang berasal dari peneliti untuk melengkapi 40 pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya di tahap 1.

3) Tahap Persiapan 3 (penentuan pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat ke-2) Pada tahap ini, 40 soal pertanyaan tingkat pertama yang dihasilkan dari tahap persiapan 2 kemudian diujikan kepada siswa. Pada soal pilihan ganda ini, siswa diminta memilih jawaban dan menuliskan alasan (alasan bebas) untuk setiap jawaban mereka. Tes ini sama dengan tes pilihan ganda beralasan bebas. Sampel yang digunakan dalam tahap ini sebanyak 30 orang yang berasal dari kelas X-D di MAN 13 Jakarta.

Alasan bebas pada jawaban siswa selanjutnya dianalisa dan dijadikan sebagai pilihan jawaban pada pertanyaan tingkat kedua (tier 2). Hasil analisa didapatkan 4 pilihan alasan berasal dari pemahaman siswa sebagai bentuk diagnosa pemahaman siswa. Sebagai pelengkap pilihan yang tepat lalu ditambahkan satu pernyataan alasan benar yang berasal dari peneliti, sehingga pada tier 2 ditentukan 5 pilihan. Dari kelima pilihan alasan yang mendukung 40 soal pada tier 2 kemudian dipertimbangkan dan disetujui oleh dosen pembimbing (judgement). Hasil akhir dari tahapan ini didapatkan 40 soal pilihan ganda bertingkat dua (TTMC) yang telah divalidasi konten oleh ahli (dua dosen pembimbing)

b. Tahap Uji Instrumen

Pada tahap ini 40 soal TTMC yang valid diujikan kepada 30 orang siswa dari kelas X-C di MAN 13 Jakarta. Hasil tes tersebut kemudian dikalkulasi untuk mendapatkan skor reliabilitas dan daya beda soal TTMC. Dari tahap ini didapatkan 14 soal dengan reliabilitas baik dan daya beda yang cukup.

c. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini adalah tahapan penentuan dalam menganalisa miskonsepsi yang berasal dari instrumen-instrumen yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya. Instrumen sebagai bentuk tes (TTMC) diberikan kepada 35 siswa dari kelas X-IPA-4 sekolah yang berbeda dari sampel ujicoba sebelumnya. Sampel yang diambil pada tahapan ini adalah siswa kelas sepuluh dari populas di SMAN 26 Jakarta yang telah memperoleh pelajaran tentang konsep Archaebacteria dan Eubacteria.

42

Sebelum tes TTMC diberikan peneliti mengobservasi kegiatan pembelajaran pada konsep tersebut sebanyak 3 pertemuan. Setelah melaksanakan observasi, peneliti memberikan tes TTMC untuk didapatkan data mengenai siswa yang memahami konsep dan mengalami miskonsepsi.

d. Tahap pengolahan dan analisis data

Pada tahap ini, data yang diperoleh dari tes TTMC dikalkulasi dan dianalisis hingga diperoleh persentase miskonsepsi siswa pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria. Berdasarkan pengolahan dan analisis data, diambillah suatu kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilakukan.

Dokumen terkait