• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perikanan dan Kelautan

BAB VII PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perikanan dan Kelautan

Permasalahan pembangunan Perikanan merupakan “gap expectation” antara kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa mendatang dengan kondisi riil saat perencanaan dilakukan. Guna mendukung Visi dan Misi Kabupaten Pelalawan tahun 2016-2021 yang terkait langsung dengan pelayanan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan perlu dirumuskan dengan tepat, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi Kabupaten Pelalawan khususnya di bidang Perikanan.

Identifikasi permasalahan pembangunan Perikanan diperlukan dalam perumusan tujuan pembangunan lima tahunan, yang selanjutnya akan dituangkan dalam perumusan sasaran Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan 2016 – 2021.

Beberapa permasalahan yang perlu untuk mendapatkan perhatian dalam pembangunan Perikanan selama tahun 2016 sampai dengan 2021 sebagai berikut:

a. Terbatasnya manajemen kelembagaan masyarakat perikanan; b. Terbatasnya sarana dan prasarana masyarakat perikanan; c. Belum optimalnya pengelolaan potensi perikanan;

d. Terbatasnya sumberdaya masyarakat perikanan dan modal dalam mengembangkan usaha perikanan;

e. Belum mengertinya masyarakat tentang arti penting pelestarian sumberdaya perikanan.

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 74

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Permasalahan

Pelayanan Faktor Penghambat Faktor Pendorong 1. Terbatasnya Sumber Daya

Manusia (SDM) Perikanan. Kurangnya keterampilan masyarakat perikanan Adanya pusat pelatihan perikanan yang kompetitif 2. Sebagian besar nelayan di

Kabupaten Pelalawan masih merupakan nelayan tradisional

Kurangnya sarana dan prasarana

Banyaknya teknologi anjutan yang

berdaya saing dan ramah lingkungan 3. Masih rendahnya

pengelolaan potensi perikanan

Terbatasnya sumber dana Besarnya potensi perikanan dan adanya dana APBD I /APBN dan CSR 4. Masih kurangnya sarana

dan prasarana perikanan. Terbatasnya sumber dana Besarnya potensi perikanan dan adanya dana APBD I /APBN dan CSR 5. Belum optimalnya pengawasan sumberdaya perikanan. Belum memadainya Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengawasan Adanya pembentukan POKMASWAS di Kecamatan 6. Belum optimalnya

pengolahan dan mutu hasil perikanan.

Masih kurangnya penerapan teknologi pengolahan dan

peningkatan mutu olahan

Jumlah Usaha Pengolahan Ikan (UPI) yang cukup besar

7. Terbatasnya modal dalam mengembangkan usaha perikanan.

Masih rendahnya tingkat kepercayaan Perbank kan terhadap usaha perikanan

Peluang usaha bagi investor perikanan

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 75

3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Berdasarkan analisa terhadap pernyataan politik Bupati dan Wakil Bupati semasa kampanye Pilkada, kemudian kondisi umum dan masalah pembangunan serta isu-isu strategis Kabupaten Pelalawan saat ini yang menjadi tantangan lima tahun ke depan, dengan memperhitungkan sumber daya sebagai modal dasar yang dimiliki, maka visi pembangunan RPJMD Kabupaten Pelalawan Tahun 2016-2021 adalah:

“ Inovasi Menuju Pelalawan EMAS (Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera)”

Pengertian pokok-pokok visi diterjemahkan sebagai berikut:

a. Inovasi merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Pelalawan

yang merujuk pada amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dimana dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi. Inovasi merupakan semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Inovasi juga merupakan upaya memacu kreativitas daerah untuk meningkatkan daya saing daerah yang dilindungi tanpa ada kekhawatiran menjadi objek pelanggaran hukum. Inovasi merupakan perubahan dan pembaharuan pola pelayanan dan pola kerja menjadi lebih efektif, efisien, terciptanya kreatifitas dan trobosan baru baik dalam pelayanan langsung ke masyarakat maupun dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

b. Pelalawan merupakan daerah otonom atau wilayah administratif

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 76

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902);

c. EMAS merupakan akronim dari Ekonomi Mandiri, Aman dan

Sejahtera yakni kondisi daerah yang memiliki perekonomian yang mandiri yang ditopang potensi dan kemampuan sumber daya daerah yang dimiliki, keadaan yang aman dimana terjalinnya hubungan yang harmonis antar masyarakat, terciptanya kondusivitas daerah, serta sejahtera dalam arti terpenuhinya kebutuhan material dan spritual masyarakat.

Dengan demikian Inovasi Menuju Pelalawan EMAS berarti pembangunan yang didorong upaya, gerakan dan prakarsa inovatif menuju Kabupaten Pelalawan yang mandiri dalam ekonomi, aman dan sejahtera dalam kehidupan Sosial kemasyarakatan. Mandiri dalam ekonomi berarti memiliki komitmen dan konsistensi yang tinggi untuk memberdayakan kemampuan dan sumberdaya daerah.

Untuk mengukur tingkat capaian Pelalawan EMAS melalui gerakan inovatif ditetapkan kriteria dan indikator-indikator komposit sebagai indikasi perwujudan pencapaian Visi RPJMD Kabupaten Pelalawan Tahun 2016-2021. Penjabaran kriteria dan indikator-indikator keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Indikator Keberhasilan Pencapaian Visi Kabupaten Pelalawan Tahun 2016 – 2021

INDIKATOR INDIKATOR SATUAN

Kondisi Kinerja Pada awal RPJMD Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD Tahun 2015 Tahun 2021 Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) Poin 69,82 71,76

Persentase Tingkat Miskin % 11,04 7 Laju Pertumbuhan Ekonomi

(LPE) % 6,08 7

Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) % 3,42 2,5

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 77

Sumber : Rancangan RPJMD Kabupaten Pelalawan 2016-2021

Untuk mencapai visi Inovasi Menuju Pelalawan EMAS

(Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera) tersebut, maka Pemerintah

Kabupaten Pelalawan telah menetapkan 7 (tujuh) Misi, yaitu :

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Unggul, Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya Melayu;

2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan;

3. Meningkatkan Penguatan Sistem Inovasi untuk Mendukung Perekonomian Daerah yang Kuat dan Berdaya Saing Tinggi;

4. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur;

5. Meningkatkan Kinerja Birokrasi dan Otonomi Desa;

6. Meningkatkan Investasi dan Pengelolaan Sumberdaya Unggulan Daerah Berbasis Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat yang Berkelanjutan; 7. Menciptakan Ketertiban dan Keamanan.

Penjelasan masing-masing Misi di atas adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Unggul, Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya Melayu.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menyangkut aspek pendidikan, kemampuan dan keterampilan hidup, serta kualitas keimanan dan ketaqwaan mutlak dilaksanakan. Hal tersebut perlu dilakukan sejak dini dan terus menerus sehingga Kabupaten Pelalawan dapat memiliki pondasi kokoh, yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dalam pengetahuan dan keterampilan, melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai budaya, serta memiliki iman dan taqwa.

2) Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan. Kondisi kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah sangat mempengaruhi kualitas pembangunan dan kualitas hidup masyarakat itu sendiri. Tanpa tubuh yang sehat, maka akan sangat sulit bagi seluruh aktor pembangunan di Pelalawan melakukan pembangunan di segala bidang. Mengingat arti penting kesehatan, maka salah satu fokus pembangunan untuk lima tahun ke depan adalah peningkatan kualitas kesehatan masyarakat yang diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 78

Kualitas lingkungan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya lingkungan alam sekitar. Salah satu bencana lingkungan yang sering sekali menimpa kabupaten Pelalawan adalah bahaya kebakaran hutan. Untuk itu diperlukan upaya maksimal dalam mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Selain itu, kesehatan masyarakat harus pula ditopang dengan penyediaan air bersih yang layak, penanganan kawasan kumuh dan akses terhadap sanitasi lingkungan.

3) Meningkatkan Penguatan Sistem Inovasi untuk Mendukung Perekonomian Daerah yang Kuat dan Berdaya Saing Tinggi.

Percepatan kemandirian ekonomi dan peningkatan daya saing Kabupaten Pelalawan tidak mungkin dapat dilakukan dengan cara biasa atau business as usual. Hal ini memerlukan langkah-langkah terobosan yang berbasiskan pengetahuan untuk menghasilkan inovasi (pembaruan) di berbagai bidang, difusinya serta meningkatkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan dinamika pembangunan Kabupaten Pelalawan.

Penguatan sistem inovasi merupakan suatu pendekatan pembangunan Kabupaten Pelalawan berbasis pengetahuan, sebagai langkah terobosan yang dilakukan secara sistemis-sistematis, menyeluruh (holistik), serta mengedepankan kerjasama (kolaborasi) antar elemen pembangunan. Penguatan sistem inovasi Kabupaten Pelalawan difokuskan untuk menghasilkan dampak strategis sebagai berikut : (1) Berkembangnya ekosistem yang kondusif bagi kreativitas-keinovasian di daerah; (2) Meningkatnya nilai tambah (produktivitas) dari potensi khas industri unggulan daerah; (3) Berkembangnya kapasitas inovatif daerah dan sentra pertumbuhan baru daerah; (4) Berkembangnya bisnis-bisnis inovatif di daerah; (5) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan dasar rakyat dan daya dukung pembangunan Pelalawan yang berkelanjutan.

Sebagai pedoman umum bagi arah kebijakan, digunakan kerangka kebijakan inovasi atau kerangka heksagon, yakni : (1)

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 79

Memperbaiki iklim/lingkungan bagi berkembangnya inovasi dan bisnis; (2) Meningkatkan daya dukung penyediaan teknologi/inovasi dan kemampuan pengguna teknologi/inovasi; (3) Memperbaiki keterkaitan/interaksi, jaringan dan pelayanan yang berbasis pengetahuan/teknologi; (4) Meningkatkan budaya kreatif-inovatif; (5) Meningkatkan keterpaduan/koherensi dalam penguatan sistem inovasi; dan (6) Meningkatkan penyelarasan sejalan dengan dinamika perkembangan global.

4) Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur.

Infrastruktur merupakan faktor penunjang bagi berbagai aktivitas masyarakat di dalam suatu wilayah. Penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai, efektif dan efisien mutlak diperlukan untuk mendorong pengembangan wilayah sesuai dengan struktur dan pola ruang yang telah direncanakan.

Penyediaan dan layanan infrastruktur yang baik dan sesuai dengan standar selain akan sangat menunjang aktivitas perekonomian, juga meningkatkan aksesibilitas suatu lokasi/daerah serta meningkatkan kualitas hidup penghuni di wilayah tersebut.

5) Meningkatkan Kinerja Birokrasi dan Otonomi Desa.

Pelaksanan pembangunan akan berjalan dengan optimal apabila ditunjang oleh aparatur pemerintah yang profesional, bersih, memiliki etos kerja dan komitmen yang tinggi serta didukung teknologi informasi dan komunikasi yang handal. Hal ini diharapkan dapat menjamin kinerja pemerintahan dalam menciptakan pelayanan publik yang prima, serta menciptakan kepastian hukum, transparansi dan akuntabilitas publik, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa.

Otonomi desa mendorong terwujudnya desa mandiri yang mampu memberdayakan potensi yang dimiliki untuk menciptakan kemandirian, kemakmuran dan kesejahteraan di tingkat desa. Melalui otonomi desa, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat semakin dekat ke tingkat yang paling bawah yaitu desa. Misi mewujudkan desa mandiri dan sejahtera di Kabupaten Pelalawan

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 80

bukanlah sekedar mimpi belaka, tetapi yakin bisa dicapai dengan langkah dan terobosan baru, niat tulus ikhlas, serta usaha optimal dari seluruh elemen masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah.

6) Meningkatkan Investasi dan Pengelolaan Sumberdaya Unggulan Daerah Berbasis Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat yang Berkelanjutan.

Kabupaten Pelalawan memiliki kekuatan dari potensi ekonomi untuk membangun kemandirian ekonomi. Sumber daya berupa kekayaan alam di sektor gas alam, batubara, bentonit, kaolin, pasir kuarsa, pariwisata dan perkebunan merupakan potensi unggulan. Beberapa di antaranya adalah gas alam di Kecamatan Langgam, fenomena alam gelombang pasang Bono di Kecamatan Teluk Meranti, dan karet serta kelapa sawit yang berkembang hampir di seluruh wilayah Kabupaten Pelalawan. Potensi daerah tersebut dapat menjadi modal daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi Pelalawan bila dikelola secara optimal dengantetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Dari beberapa potensi ekonomi tersebut, Kabupaten Pelalawan memiliki potensi pariwisata yang sangat eksotis untuk dikembangkan menjadi potensi unggulan daerah sebagai tujuan pariwisata nasional dan dunia, antara lain gelombang pasang “Bono” dan Taman Nasional Tesso Nilo. Gelombang Bono sejak ratusan tahun silam menurut legenda merupakan perwujudan tujuh hantu yang kerapkali membolak-balikkan kapal dan memakan korban.Namun bagi peselancar dunia gelombang yang terjadi karena pasang surut tersebut justru jadi surga berselancar. Jika di laut mereka hanya bisa berselancar 30 detik dalam satu gelombang, di atas Bono mereka bisa menikmati 30-60 menit. Gelombang Bono yang berkategori tidal robe, merupakan salah satu obyjek wisata berselancar terbaik di dunia.Destinasi wisata tersebut, apabila dikelola dengan baik berpotensi sebagai sumber

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 81

penggerak pembangunan ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan.

Pengelolaan kekayaan alam unggulan dibarengi dengan penciptaan iklim investasi yang kondusif termasuk kepastian hukum dan berusaha di wilayah Pelalawan.Komitmen tersebut menuntut adanya penerapan good governance dan pelayanan prima dari pemerintah daerah. Tanpa manajemen pemerintahan yang baik dan bersih, maka akan sulit untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang benar-benar mampu memberi kesejahteraan bagi rakyat.

Potensi pangan daerah yang cukup besar perlu dikelola dengan optimal dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional, serta peningkatan pendapatan dan nilai tukar petani tanaman pangan, peternak, pekebun, nelayan dan petani ikan.Potensi ekonomi lainnya terus didorong dalam rangka memberantas kemiskinan.

7) Menciptakan Ketertiban dan Keamanan.

Penduduk Kabupaten Pelalawan terdiri dari multi etnis, hampir seluruh suku ada di wilayah ini. Dengan kemajemukan ini, masyarakat Pelalawan terus melestarikan nilai-nilai hidup bermasyarakat saling toleransi dan hormat menghormati.

Penciptaan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan agar tercipta rasa aman di masyarakat dalam menjalankan seluruh aktivitasnya. Kondisi lingkungan yang aman, tertib dan nyaman tidak saja berdampak positif bagi masyarakat yang hidup di wilayah ini, namun juga sangat baik bagi pencitraan daerah. Kondisi wilayah yang aman, tentram dan tertib menjadi salah satu daya tarik investasi yang diperlukan untuk meningkatkan perekonomian wilayah.

Berdasarkan uraian Visi dan Misi Pembangunan RPJMD Kabupaten Pelalawan Tahun 2016-2021 tersebut di atas, maka secara umum peran penting Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan terletak pada pengelolaan pembangunan perikanan.

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 82

Sedangkan misi yang memiliki keterkaitan langsung dan menunjang capaian indikator RPJMD Kabupaten Pelalawan dengan Program/kegiatan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah pada Misi 6 (enam) yaitu “Meningkatkan Investasi dan Pengelolaan Sumberdaya Unggulan Daerah Berbasis Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat yang Berkelanjutan” dengan Tujuan “Meningkatkan Ketahan Pangan dan Pendapatan Masyarakat” serta Sasaran “ Terwujudnya Pelalawan Makmur”. Adapun keterkaitan tersebut dijelaskan dengan tabel 3.3. berikut

Tabel 3.3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Capaian Indikator Kinerja RPJMD yang terkait langsung dengan pelayanan

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan.

Visi : Inovasi Menuju Pelalawan Emas (Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera)

Misi Tujuan Sasaran Indikator

(Satuan) Kondisi Capaian Kinerja

2015 Target 2021

Misi VI : Meningkatkan Investasi dan

Pengelolaan Sumberdaya Unggulan Daerah

Berbasis Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat yang Berkelanjutan 6.1. Meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat 6.3.1. Terwujudnya Pelalawan Makmur Nilai Tukar - Nelayan 101,00 102,80 - Pembudidaya 100,50 102,45

Adapun program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang tertuang didalam RPJMD Kabupaten Pelalawan Tahun 2016-2021 yang pencapaiannya merupakan tanggung jawab Dinas Perikanan dan Kelautan adalah sebagai berikut.

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 83

Tabel 3.4. Program Pembangunan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di bawah koordinasi Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Pelalawan

Misi VI : Meningkatkan Investasi dan Pengelolaan Sumberdaya Unggulan Daerah Berbasis Kerakyatan dan Partisipasi Masyarakat yang Berkelanjutan

Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program Pembangunan Daerah Indikator (outcome) Capaian Kinerja Kondisi 2015 Target 2021 6.3.1. Terwujudnya PELALAWAN MAKMUR XVI. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan petani: - Penguatan modal usaha masyarakat, petani tanaman pangan, peternak, pekebun dan nelayan / petani ikan dan pelaku ekonomi lainnya Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya Jumlah Produksi perikanan budidaya, (Ton) 8.390 9.645 Program Pengelolaan

Perikanan Tangkap Jumlah perikanan tangkap Produksi (Ton) 6.620 6.620 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Perikanan Jumlah Produksi dan Mutu Olahan Hasil Perikanan, (ton)

205 265

Adapun Indikator kinerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang tertuang didalam RPJMD Kabupaten Pelalawan Tahun 2016-2021 dalam rangka aspek kesejahteraan masyarakat yang pencapaiannya merupakan tanggung jawab Dinas Perikanan dan Kelautan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5. Indikator Kinerja Daerah yang terkait langsung dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan

No. BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA FOKUS/

PEMBANGUNAN DAERAH Capaian Kinerja Kondisi 2015 Target 2021 (1) (2) (3) (4)

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Layanan Urusan Pilihan

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 84 No.

FOKUS/

BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Capaian Kinerja Kondisi 2015 Target 2021 (1) (2) (3) (4)

1. KELAUTAN DAN PERIKANAN

4.1. Produksi Perikanan (Ton) 14.740,00 16.261,00 4.2. Konsumsi Ikan (Kg / Kapita / Tahun) 34,50 39,50

3.3. Telaah Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015 – 2019 dan Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau 2014 – 2019.

3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015 – 2019. Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan kelautan dan perikanan adalah “Mewujudkan Indonesia

menjadi Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”.

Presiden Republik Indonesia telah menyatakan bahwa Laut adalah Masa Depan Peradaban Bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan manusia. Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi Kementerian Kelautan dan Perikanan ditetapkan selaras dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah “Mewujudkan Sektor Kelautan Dan Perikanan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Kuat Dan Berbasis Kepentingan Nasional”.

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 85

yakni “Kedaulatan”, “Keberlanjutan” dan Kesejahteraan”, penjabaran dari misi tersebut yakni :

1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah :

Kedaulatan (Sovereignty), yakni :

3.3.2. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan

3.3.3. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan

Keberlanjutan (Sustainability), yakni :

3.3.4. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati laut

3.3.5. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya 3.3.6. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan

perikanan

Kesejahteraan (Prosperity), yakni :

3.3.7. Mengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat 3.3.8. Mengembangkan inovasi iptek kelautan dan perikanan

Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Dalam penyusunannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menjabarkan 3 misi yakni “Kedaulatan”, “Keberlanjutan” dan Kesejahteraan” dan menggunakan pendekatan metoda Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi dalam empat perspektif, yakni stakeholders prespective, customer perspective,

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 86

internal process perspective, dan learning and growth perspective, sebagai berikut:

1. Stakeholders Prespective

Menjabarkan misi “Kesejahteraan”, maka sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai adalah "Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP”.

2. Customer Perspective

Menjabarkan misi “Kedaulatan”, maka sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP”

Selanjutnya, menjabarkan misi “Keberlanjutan”, maka sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan”

3. Internal Process Perspective

Sasaran strategis pada perspektif ini adalah merupakan proses yang harus dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, yakni: a. Sasaran strategis keempat (SS-4) yang akan dicapai adalah

“Tersedianya Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Efektif”

b. Sasaran strategis kelima (SS-5) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Adil, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”,

c. Sasaran strategis keenam (SS-6) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang partisipatif”.

4. Learning and Growth Perspective (input)

Untuk melaksanakan pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan input yang dapat mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan outcome Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terdapat 4 sasaran strategis yang akan dicapai yakni :

a. Sasaran strategis ketujuh (SS-7) yakni “Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Kelautan dan Perikanan yang Kompeten, Profesional, dan Berkepribadian”,

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 87

b. Sasaran strategis kedelapan (SS-8) yakni “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal, dan Mudah Diakses”,

c. Sasaran strategis kesembilan (SS-9) yakni “Terwujudnya Birokrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima”

d. Sasaran strategis kesepuluh (SS-10) yakni “Terkelolanya Anggaran Pembangunan secara Efisien dan Akuntable”

Sasaran strategis yang telah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (otcome/impact) dari beberapa program. Indikator kinerja sasaran strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6. Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan

SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Target

2015

Target 2019 STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

SS 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP 40,5 51,00 2 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7,00 12,00

CUSTOMERS PERSPECTIVE SS 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP

3 Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (%)

70,00 87,00

4 Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri 5,00 31,00

SS 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan

5 Nilai Pengelolaan wilayah KP yang Berkelanjutan 0,20 0,65

6 Nilai peningkatan ekonomi KP 0,59 1,00

7 Produksi perikanan (juta ton) 24,12 39,97 8 Produksi garam rakyat (juta ton) 3,3 4,5 9 Nilai ekspor hasil perikanan (USD miliar) 5,86 9,54

10 Konsumsi ikan (kg/kap/thn) 40,9 54,49

11 Persentase peningkatan PNBP dari sektor KP (%) 5 15

SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Target

2015

Target 2019

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016-2021 | Tahun 2016 88 SS 4. Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif

12 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 6 8

SS 5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan

13 Efektivitas tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan (%)

Dokumen terkait