• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas dan Deskripsi Informan

Tabel 1 Identitas informan Nama RL 1 RP1 RL 2 RP 2 RL 3 RP 3 JK L P L P L P Alamat RT 03/RW1 Pingit, Jetis RT 03/RW1 Pingit, Jetis PSP PSP PSP PSP

Pekerjaan Pemulung Ibu rumah tangga Penyapu jalan, pemulung Pengemis Penarik becak Pengamen

Usia 35 tahun 41 tahun 49 tahun 39 tahun 44 tahun 44 tahun

Pendidikan STM

kelas II

SMP Tari

- - - -

Agama Islam Islam Islam Islam Kristen Kristen

Kesehatan Sehat Mudah

lelah

Kurang pendengara n, mata kanan buta

Sehat Sehat Sehat

Status Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah Menikah

Anak - 1 dari suami pertama 3, 1 dari istri pertama, 2 dari istri kedua

2 orang 1 orang 1 orang

Berapa kali menikah

2. Deskripsi Informan Informan pertama

Keluarga informan pertama sudah tinggal di masyarakat selama kurang lebih 4 tahun. Mereka adalah pasangan yang bertemu di jalan dan memilih hidup bersama. Setelah mereka hidup di jalan selama kurang lebih satu tahun, mereka tinggal di Perkampungan Sosial Pingit selama kurang dari dua tahun lalu menetap di kampung sejak 20 Januari 2004. Informan pertama laki- laki bekerja sebagai pemulung. Informan laki- laki pertama bekerja di sekitar Kecamatan Jetis. Informan laki- laki pertama memulung dengan berjalan kaki dan membawa karung dan ganco (besi berganggang dengan ujung melengkung). Sedangkan istrinya menunggu di rumah. Istrinya bekerja sebagai tukang pijat.

Istrinya menunggu di rumah karena sudah tidak begitu kuat bekerja berat. Informan perempuan pertama memiliki tinggi kurang lebih 155 cm dan berat sekitar 47 kg sehingga tergolong kecil. Informan laki- laki pertama bertinggi 165 cm dan berat 53 kg. Informan laki- laki pertama berbadan kecil dan berkulit agak hitam.

Keluarga ini termasuk keluarga yang mudah diajak komunikasi dan mereka sangat terbuka. Selama proses wawancara, mereka sangat terbuka dan lancar. Hal ini didukung oleh karakter Informan laki- laki yang suka bercerita. Informan perempuan juga cukup lancar dalam menjawab pertanyaan. Proses wawancara menggunakan bahasa jawa. Penggunaan bahasa Jawa dilakukan dalam wawancara agar semakin memperkuat rapport.

Mereka saat ini tinggal di rumah kontrakan dengan lebar 2,5 m x 5 m. Ruangan ini digunakan sebagai tempat tidur, tempat menerima tamu dan kadang digunakan sebagai tempat untuk menaruh barang hasil memulung yang sudah dikelompok-kelompokkan.

Informan kedua

Keluarga kedua sudah tinggal di PSP YSS selama kurang lebih satu tahun. Pada awalnya mereka tingal di Alun-alun utara sebelah timur. Mereka tidur di gubuk berukuran 1,5 x 2,5 m. Mereka makan, tidur di Alun-alun utara. Mereka adalah pasangan yang menikah ketika keduanya sudah berada di jalan. Informan laki- laki kedua adalah seorang duda beranak satu. Istri pertama bekerja di tempat yang sama dengan Informan laki- laki. Pada awalnya mereka bekerja di tempat yang sama. Informan laki- laki kedua menyapu sampah di jalan sebelah barat alun-alun dan istrinya membantu memilah sampah yang bisa dijual. Biasanya informan laki- laki membawa gerobak, dua buah sapu dan seng pengambil sampah (serok). Akan tetapi sejak tinggal di PSP YSS, informan perempuan bekerja sendiri dengan mengemis bersama anak terkecilnya di perempatan Kentungan.

Informan laki- laki kedua memiliki tinggi kurang lebih 170 cm dan berat 65 kg. Informan laki- laki kedua kurang bisa mendengarkan karena kerusakan pada telingga dan salah satu matanya tidak bisa melihat. Sedangkan istrinya memiliki tinggi 155 cm dan terlihat gemuk pendek.

Selama proses wawancara, informan laki- laki sangat terbuka dan lancar. Ketika wawancara berlangsung, dia seringkali menghisap rokoknya. Sedangkan informan perempuan kurang begitu terbuka karena pada awalnya hampir menolak wawancara karena adanya tape recorder. Setelah diberi penjelasan dan menggunakan pengantar bahasa Jawa, akhirnya informan perempuan lebih terbuka. Informan perempuan beberapa kali tidak mau menjawab pertanyaan dari peneliti.

Saat ini mereka tinggal di salah satu rumah di PSP YSS. Dinding rumah ini 75 cm dari tanah berupa tembok dan sisanya berupa anyaman bambu. Ukuran rumah sekitar 3x4 m dengan dua ruangan. Ruangan ini disekat menggunakan anyaman bambu. Ruangan pertama sebagai ruang tamu dan ruang kedua sebagai dapur dan ruang tidur.

Informan ketiga

Informan laki- laki ketiga berbadan pendek kekar, dia bertinggi 157 cm dan berat 55 kg. berkulit hitam dan pada bagian tangan kanan ada bekas tato yang masih terlihat samar-samar. Informan perempuan ketiga lebih tinggi dari pada informan laki- laki ketiga. Informan perempuan berkulit gelap dan rambut yang selalu diikat.

Informan laki- laki ketiga bekerja sebagai tukang becak dan biasa mangkal di depan Puskesmas Jetis dan kalau siang di sebelah barat Tugu. Sedangkan informan perempuan bekerja dengan menggendong anaknya

sebagai pengamen. Biasanya informan perempuan mengamen di sebelah barat perempatan Tugu.

Mereka tinggal di salah satu rumah PSP YSS. Rumah ini berukuran sekitar 3x4 m dengan dua ruangan. Ruangan ini disekat menggunakan anyaman bambu. Ruangan pertama sebagai ruang tamu dan ruang kedua sebagai dapur dan ruang tidur. Dinding rumah ini sebagian berupa tembok (75 cm dari tanah) dan sisanya masih gedeg (anyaman bambu). Ruang tamu mereka gunakan untuk menerima tamu dan tidur. Ketika ada tamu, alas tidur di sandarkan di dinding rumah. Sedangkan ruangan yang satu lagi digunakan sebagai dapur dan tempat menaruh baju.

Foto 1 Tempat tinggal

Informan ketiga baru pulang dari transmigrasi karena disana mereka kesulitan untuk mena nam tanaman. Mereka dari jalan ditampung di PSP YSS selama kurang lebih tiga bulan dan berangkat transmigrasi. Di tempat transmigrasi mereka bertahan selama lima bulan setelah itu mereka kembali lagi ke Yogyakarta. Ini adalah kesempatan kedua mereka untuk tinggal di PSP YSS.

Dokumen terkait