• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas dan Gambaran Subjek

1. Identitas Subjek Tabel 3. Identitas Subjek

Keterangan Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4

Nama S1 S2 S3 S4

Usia 24 tahun 17 tahun 23 tahun 17 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan

Kategori Ketulian

Tuli total Tuli total Tuli total Tuli total

Pendidikan Mahasiswa Siswa Mahasiswa Siswa

Mulai bersekolah di sekolah umum/ reguler

SMP SMA SMP SMA

2. Gambaran Subjek

Beberapa hal yang dapat menggambarkan kondisi subjek, misalnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari subjek di tengah keluarganya, kondisi keluarga dan saudara-saudaranya, kehidupan sosial ekonomi keluarganya, latar belakang pendidikan subjek serta kedua orang tuanya serta kerjasama yang telah

dilakukan selama proses pengambilan data diharapkan dapat sedikit membantu menjelaskan bagaimana kondisi subjek itu sendiri

a. Subjek 1

Subjek 1 seorang mahasiswi Fakultas Farmasi salah satu perguruan tinggi swasta di Jogjakarta. Anak kedua dari tiga bersaudara, dimana kedua saudaranya yang lain tidak memiliki gangguan pendengaran atau normal. Sejak SD subjek sudah bersekolah di SDLB Dena Upakara Wonosobo sampai kelas 1 SMPLB Dena Upakara. Ketika hendak melanjutkan kelas 2, subjek merasa keberatan untuk memilih jurusan yang ditawarkan di SMPLB Dena Upakara, dimana hanya ada dua jurursan yaitu tata busana dan tata boga. Subjek merasa dia tidak cocok dengan kedua jurusan tersebut, karena selama ini justru nilai-nilai prakteknya tidak bagus dibandingkan dengan nilai-nilai pelajaran teori. Dari sinilah subjek berinisiatif untuk melanjutkan pendidikan di sekolah umum.

Subjek termasuk golongan anak dari keluarga yang berada. Di Jogjakarta dia tinggal di kos untuk golongan menengah ke atas dan memperoleh fasilitas yang memadai dari orang tuanya, sedangkan orang tuanya sendiri tinggal di luar kota, yaitu Purwokerto. Subjek juga merasa lebih nyaman ketika dia berada di Jogjakarta dibandingkan dengan di rumahnya sendiri sehingga subjek jarang sekali pulang ke Purwokerto. Jadi, orang tuanya yang lebih sering mengunjunginya. Di Purwokerto orang tuanya memiliki usaha sendiri, yaitu toko pakan ternak. Subjek merasa bangga dengan keberhasilan kedua orang tuanya yang bekerja

keras sehingga mampu menghidupi keluarga mereka. Hal ini juga mendorong subjek untuk dapat memiliki usaha sendiri yaitu apotek.

Selama proses wawancara subjek sangat membantu untuk memberikan jawaban yang jelas dan detil sehingga peneliti merasa cukup terbantu dalam melakukan penelitian ini.

b. Subjek 2

Subjek yang kedua ini adalah seorang siswi dari salah satu sekolah menengah kejuruan di Jogjakarta, yang mengambil jurusan tata busana. Kedua orang tuanya juga memiliki gangguan pendengaran sehingga subjek dan kakak laki-lakinya juga memiliki gangguan pendengaran. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi dimana dari lahir mereka tidak dipisahkan dari kedua orang tuanya sehingga mereka tidak dapat memiliki perkembangan bicara dan bahasa yang baik saat tahap meraban.

Subjek sudah berada di Dena Upakara sejak berumur 5 tahun. Ketika akan melanjutkan SMP, subjek ingin mencoba masuk sekolah umum, dan mengikuti ujian untuk sekolah umum. Nilai-nilai hasil ujian tersebut terlalu mendekati batas minimal sehingga keluarganya memutuskan untuk tetap melanjutkan di SMPLB Dena Upakara dan berjanji ketika SMA nanti subjek diperbolehkan masuk sekolah reguler/ umum.

Setelah masuk SMK, subjek tidak tinggal dengan kedua orang tuanya karena letaknya yang jauh. Jadi, subjek tinggal dengan kakak dari

ibunya (budhenya). Dari segi perekonomian keluarga subjek termasuk anak dari keluarga kurang mampu, dimana orang tuanya hanya bekerja sebagai penjahit yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Semua biaya yang diperlukan oleh subjek, ditanggung oleh keluarganya yang lain.

Jarak antara sekolah dan tempat subjek tinggal cukup jauh sehingga setiap hari subjek diantar dan dijemput oleh saudaranya. Keluarga subjek tidak berani melepaskan subjek sendiri, sehingga kemanapun subjek pergi, harus diantar.

Ketika wawancara dilakukan, subjek merasa senang karena subjek merasa mendapat teman baru dan dapat bercerita tentang apa yang ia rasakan. Ketika peneliti merasa kesulitan menangkap maksud yang diutarakannya, subjek tidak segan-segan untuk menuliskan maksudnya tersebut.

c. Subjek 3

Subjek 3 sedang menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi swasta di Jogjakarta yang mengambil jurusan teknik arsitektur. Mahasiswa semester V ini berasal dari Bogor dan telah menempuh pendidikan di sekolah reguler/ umum sejak SMP. Sebelumnya ia bersekolah di SDLB Don Bosco Wonosobo.

Ia memiliki hobi membaca dan menonton, sehingga setiap ada film-film baru di bioskop, dia akan selalu menyempatkan untuk menonton.

Subjek ini berasal dari keluarga yang cukup berada, kedua orang tuanya adalah pegawai negeri sipil dan mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup baik.

Subjek merupakan anak kedua dari empat bersaudara, kakaknya adalah mahasiswa kedokteran di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Ia adalah satu-satunya anak dengan gangguan pendengaran di keluarga tersebut.

Di Jogjakarta, ia tinggal di rumah milik neneknya yang dijadikan kost-kostan cowok. Setiap hari ketika harus berangkat ke kampus, ia diantarkan oleh temannya atau naik kendaraan umum karena ia tidak diijinkan mengendarai kendaraan oleh kedua orang tuanya.

Subjek juga cukup kooperatif selama proses wawancara dilakukan. Ia selalu berusaha menerangkan apa yang ia maksudkan, walaupun kadang ia merasa kesulitan untuk mengungkapkan maksudnya.

d. Subjek 4

Subjek 4 adalah seorang siswa di sebuah SMK di Jogjakarta. Subjek berasal dari keluarga yang cukup berada. Kedua orang tuanya bekerja, dan memiliki usaha wiraswasta dengan membuka bengkel di rumah. Anak kedua dari empat bersaudara ini cukup mandiri. Setiap hari subjek pergi dan pulang dengan mengendarai sepeda motor walaupun jarak antara rumahnya dan sekolah cukup jauh. Bila ingin pergi ke suatu

tempat ia terbiasa untuk pergi sendiri dan tidak perlu diantarkan. Bahkan subjek pernah menempuh perjalanan luar kota.

Salah satu hal yang sering ia lakukan adalah main di mal bersama teman-temannya. Selain itu, subjek juga mempunyai hobi modelling. Ia sering menjuarai beberapa kontes yang diadakan di Jogjakarta dimana ia bersaing dengan kontestan-kontestan yang normal.

Subjek termasuk anak yang menyenangkan, ia senang menceritakan apa yang pernah ia alami. Hal ini sangat membantu dalam proses wawancara yang dilakukan.

Dokumen terkait