• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMBALAN BUNGA

Dalam dokumen PAJAK PENGHASILAN DI MASA COVID 19 (Halaman 62-67)

Pajak yang berwenang melaksanakan putusan pengadilan sampai dengan saat diterbitkan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak.

Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah jangka waktu 1 bulan, Pemerintah memberikan imbalan bunga sebesar 2% per bulan atas keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak berakhirnya batas waktu 1 bulan di atas sampai dengan saat dilakukan pengembalian kelebihan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keseimbangan hak dan kewajiban bagi Wajib Pajak melalui pelayanan yang lebih baik.

Tata cara penghitungan dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

imbalan bunga diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Imbalan bunga diberikan kepada wajib pajak, jika:

1. terjadi keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak;

2. terjadi keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;

3. terjadi kelebihan pembayaran pajak;

4. terjadi kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali dikabulkan sebagian atau seluruhnya;

5. terjadi kelebihan pembayaran pajak karena Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak atau Surat Tagihan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruhnya; dan

6. terjadi kelebihan pembayaran sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga karena Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi sebagai akibat diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang mengabulkan sebagian atau seluruhnya.

Pemberian Imbalan bunga karena keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Dalam kasus ini, Imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak adalah sebesar 2% per bulan dari jumlah kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak:

1. batas waktu penerbitan SPMKP (Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak) sampai dengan tanggal penerbitan SPMKP;

atau

2. batas waktu penerbitan SPMIB (Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga) sampai dengan tanggal penerbitan SPMIB, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan.

Pemberian Imbalan bunga karena keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar. Imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak adalah sebesar 2% per bulan dari jumlah kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak:

1. jangka waktu 12 bulan berakhir untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB);

2. jangka waktu 3 bulan berakhir untuk Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) Pajak Penghasilan; atau

3. jangka waktu 1 bulan berakhir untuk Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) Pajak Pertambahan Nilai sampai dengan tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP).

Pemberian Imbalan bunga karena kelebihan pembayaran pajak. Imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak adalah sebesar 2% per bulan dari jumlah kelebihan pembayaran pajak, untuk paling lama 24 bulan, dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 12 bulan setelah diterimanya secara lengkap surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sampai dengan saat diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan.

Pemberian Imbalan bunga karena kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan keberatan, permohonan banding, atau

permohonan peninjauan kembali dikabulkan sebagian atau seluruhnya. Imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak adalah sebesar 2% per bulan dari jumlah kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Keberatan. Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, untuk paling lama 2 bulan.

Pemberian imbalan bunga karena kelebihan pembayaran pajak karena Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atas surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruhnya. Imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak adalah sebesar 2% per bulan (untuk paling lama 24 bulan) dan jumlah kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak:

1. tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);

2. tanggal penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, Surat keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak; dan

3. tanggal pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak untuk Surat

Pemberian imbalan bunga karena kelebihan pembayaran sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga karena Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi sebagai akibat diterbitkan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang mengabulkan sebagian atau seluruhnya. Imbalan bunga adalah sebesar 2% per bulan dari jumlah kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak tanggal pembayaran pajak yang menyebabkan kelebihan pembayaran sanksi administrasi sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi sebagai akibat diterbitkan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali, untuk paling lama 24 bulan.

Pembayaran lebih sanksi administrasi bunga atau denda terjadi akibat pembayaran Surat Tagihan Pajak yang sebelumnya telah diterbitkan kepada:

1. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap, sehingga dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% dari dasar pengenaan pajak;

2. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap, sehingga dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% dari dasar pengenaan pajak;

3. PKP melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak, sehingga dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% dari dasar pengenaan pajak; atau 4. Wajib Pajak yang tidak melunasi pajak yang terutang menurut

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali pada saat jatuh tempo pelunasan, sehingga Wajib Pajak tersebut dikenai sanksi administrasi bunga sebesar 2% per bulan (dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai tanggal pelunasan atau tanggal penerbitan Surat Tagihan Pajak).

Dalam dokumen PAJAK PENGHASILAN DI MASA COVID 19 (Halaman 62-67)