• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi audit manajemen fungsi operasional pada PT

Angkasa Pura I (Persero) Makassar

Pelaksanaan audit manajemen fungsi operasional pada PT.

Angkasa Pura I (Persero) dilaksanakan oleh Divisi Manajerial. Dengan melihat struktur organisasi perusahaan, maka kita dapat mengetahui bahwa kedudukan Audit Internal pada PT. Angkasa Pura I (Persero) terpisah dari bagian-bagian lainnya dalam artian merupakan bagian dalam perusahaan yang berdiri sendiri dan tidak bergabung atau berada di bawah departemen lain serta bertanggung jawab langsung kepada pimpinan tertinggi di kantor pada PT. Angkasa Pura I.

Pemenuhan tugas dilaksanakan dengan:

1. Melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengembangan audit.

2. Melakukan audit terhadap kegiatan operasional dan keuangan perusahaan serta evaluasi atas kecukupan system atau Sarana Pengendalian Manajemen (SPM) yang didasarkan kepada Program Kerja Pengawasan Tahunan (SPM) yang didasarkan kepada Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) atau instruksi manajemen puncak (Direksi).

Dalam melaksanakan tugas manajer harus selalu berpedoman kepada Pedoman Audit yang berlaku di lingkungan perusahaan, Norma Internal Audit BUMN/BUMD, serta Norma Audit Intern yang berlaku secara umum.

Hasil pelaksanaan tugas diwujudkan dengan bentuk laporan yang berisikan “saran” ataupun “rekomendasi” perbaikan sistem terhadap kegiatan operasional dan keuangan pemsahaan, serta kecukupan sistem/SPM dalam mencapai sasaran pemsahaan. Internal Audit harus memperoleh pembuktian bahwa saran atau rekomendasi yang diberikan dan disepakati, telah ditindaklanjuti sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan hasil audit manajemen fungsi operasional, berikut ini disajikan prosedur audit yang digunakan untuk melakukan audit terinci atas pada PT. Angkasa Pura I.

1. Pemeriksaan atas Fungsi Umum Tujuan Audit :

Untuk mengetahui apakah hal - hal yang berkaitan dengan fungsi - fungsi SDM telah berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Prosedur Audit :

a. Dapatkan peraturan perusahaan tertulis

b. Periksa mengenai kebijakan yang terdapat di dalam peraturan perusahaan

3. Buat simpulan audit

4. Pemeriksaan atas Perekrutan Tenaga Kerja

5. Tujuan Audit : Untuk menilai apakah proses perekrutan tenaga kerja telah dilakukan dengan efektif, efisien dan ekonomis Prosedur Audit : a. Dapatkan prosedur manual mengenai perekrutan tenaga kerja

b. Telusuri apa yang menjadi dasar dalam pelaksanaan penerimaan tenaga kerja

6. Periksa kesesuaian kualifikasi yang disyaratkan untuk setiap pekerjaan dengan yang disyaratkan kepada calon pelamar

a. Telusuri apa dasar pemilihan sumber tenaga kerja

b. Periksa metode apa yang digunakan dalam melakukan rekrutmen c. Telusuri apakah ada pelamar yang tidak memenuhi syarat diterima

dalam proses rekrutmen

d. Telusuri apakah terdapat hubungan kekeluargaan antara pelamar yang diterima dengan pejabat di perusahaan

7. Buat simpulan audit

8. Pemeriksaan atas Seleksi SDM

Tujuan Audit : Untuk menilai apakah aktivitas seleksi karyawan telah dilakukan untuk mendapatkn karyawan yang kompeten yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Prosedur Audit :

a. Dapatkan prosedur manual dari aktivitas seleksi SDM b. Periksa teknik yang digunakan dalam seleksi

c. Dapatkan job description dan kualifikasi jabatan karyawan yang ingin direkrut

d. Analisa apakah proses seleksi didasarkan pada job description dan kualifikasi minimum tersebut

e. Telusuri dasar penetapan pemilihan pewawancar

f. Periksa daftar pertanyaan yang digunakan dalam proses seleksi g. Periksa mekanisme yang digunakan dalam mendapatkan informasi

tentang latar belakang peserta seleksi h. Buat simpulan audit

9. Pemeriksaan atas Pelatihan dan Pengembangan

Tujuan Audit : Untuk menilai apakah aktivitas pelatihan dan pengembangan telah diberikan secara efektif, ekonomis dan efisien.

Prosedur Audit :

a. Dapatkan kebijakan tertulis perusahaan mengenai program pelatihan dan pengembangan SDM

b. Telusuri apa yang menjadi dasar penetapan program pelatihan karyawan

c. Telusuri apa yang menjadi dasar dalam menentukan karyawan untuk mengikuti pelatihan

d. Telusuri metode yang digunakan dalam pelatihan tersebut e. Buat simpulan audit.

Berikut uraian implemnetasi audit manajemen Fungsi Operasional pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Makassar.

1. Perencanaan Audit Manajemen Fungsi Operasional

Setiap tahunnya sebelum melaksanakan audit PT. Angkasa Pura I (Persero) mempunyai suatu Persiapan Audit untuk mendapatkan informasi-informasi umum tentang kegiatan atau program yang akan diperiksa. Persiapan Audit ini sebagai dasar pembuatan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) untuk mengadakan audit terhadap obyek yang diperiksa yaitu semua divisi dan semua SBU (Strategy Business Unit) yang terdapat pada perusahaan. Untuk tiap divisi dan SBU tersebut

namanya adalah Audit Program/Program Kerja Audit Operasional Kegiatan.

Perencanaan audit dilaksanakan dengan memperhatikan laporan-laporan yang dibuat oleh obyek yang diperiksa, Laporan Hasil Audit sebelumnya mengenai perkembangan obyek yang diperiksa, Pedoman

Audit Operasional terhadap obyek yang diperiksa, meninjau secara fisik ke obyek yang akan diperiksa.

2. Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Operasional

Sesuai dengan norma internal audit, maka ruang lingkup audit yang lengkap mencakup sebagai berikut:

a. Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan.

Audit ini meliputi audit atas transaksi, perkiraan (akun), kegiatan, fungsi dan p ertanggungjawaban keuangan perusahaaan sesuai dengan ruang lingkup audit yang ditentukan dalam penugasan, yang meliputi pekerjaan audit yang cukup untuk menentukan bahwa:

1) Perusahaan telah melaksanakan pengendalian yang efektif terhadap penerimaan, biaya, maupun terhadap harta dan utang.

2) Perusahaan telah melaksanakan pencatatan dengan tepat atas sarana, kewajiban, dan kegiatan.

3) Perusahaan telah mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Penilaian tentang daya guna dan ketaatan dalam penggunaan sarana yang tersedia.

Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah perusahaan, bagian atau kegiatan yang diperiksa telah mengurus atau menggunakan sarana yang tersedia secara berdaya guna dan hemat. Yang perlu

diperhatikan adalah apakah pimpinan obyek yang diperiksa telah memperhatikan sepenuhnya usaha untuk memelihara sumber daya dan membatasi pengeluaran sampai dengan tingkat yang minimum.

c. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program.

Penilaian ini meliputi penilaian tentang hasil atau manfaat yang dicapai oleh program apakah program atau aktivitas yang bersangkutan telah mencapai tujuan yang diterapkan secara efektif.

Yang harus diperhatikan adalah :

1) Kegunaan serta kewajaran kriteria yang digunakan oleh obyek yang diperiksa untuk menilai efektivitas dalam pencapaian program.

2) Ketepatan cara yang digunakan oleh obyek yang diperiksa untuk menilai efektivitas pencapaian hasil program.

3) Ketelitian data yang dikumpulkan.

4) Keandalan hasil yang telah dicapai.

5) Hambatan yang menyebabkan belum tercapainya suatu kegiatan atau program.

3. Program Kerja Audit Manajemen Fungsi Operasional

Program kerja audit merupakan rencana langkah kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang kegiatan atau program yang diperiksa. Program kerja audit merupakan alat pengendali setiap

kegiatan audit dan tidak boleh menjadi “check list” yang kaku dari 1 angkah-langkah kerja sehingga mematikan inisiatif auditor dalam pelaksanaan tugasnya.

a. Susunan dan Isi Program Kerja Audit Operasional

Setiap program kerja audit umum mengandung empat bagian pokok:

1) Pendahuluan

Pendahuluan dalam PKP memuat informasi singkat yang sifatnaya mengantarkan auditor pada pokok masalah singkat yang sedang diperiksa mengenai latar belakang objek yang akan diperiksa, sehingga auditor dapat memahami dan melaksanakan audit dengan baik..

2) Tujuan Audit

Tujuan Audit harus diungkapkan dengan jelas dalam program kerja audit mengenai hasil apa yang diharapkan dari hasil audit tersebut. Tujuan audit atas fungsi personalia adalah

a) Menilai kinerja aktivitas personalia dengan membandingkan bagaimana pelaksanaan dengan kriteria yang ada.

b) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas aktivitas personalia.

c) Rekomendasi untuk perbaikan atau Tindak Lanjut.

3) Ruang Lingkup Audit

Ruang lingkup audit harus dijelaskan apakah audit akan meliputi sebagian atau seluruh runag lingkup audit.Sesuai dengan norma

Pemeriksaan Satuan Pengawas Intern, ruang lingkup pengawasan mencakup :

a) Pemeriksaan atas kekayaan dan keuangan serta ketaatan pada Peraturan Perundang-undangan dan Kebijaksanaan direksi Angkasa Pura I yang berlaku.

b) Penilaian daya guna dan kehematan penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia.

c) Penilaian hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu program.

d) Penilaian atas tertib kegiatan operasional pernsahaan di berbagai bidang; pengutusan pegawai, keuangan, perbaikan, fasilitas.

e) Penialain apakah target kegiatan atau program tercapai sesuai rencana.

f) Efektivitas pengendalian internal.

4) Sasaran Audit

Sasaran pengawas operasional kegiatan perusahaan berkaitan denga:

a) Sistem Pengendalian Manajemen

b) Ketaatan pada Perundang-undangan yang berlaku dan ketertiban dalam pelaksanaan.

c) Efisiensi, efektivitas dan kehematan penggunaan sumber daya, dana, sarana.

5) Instruksi-instruksi khusus, yang memuat instruksi-instruksi khusus, seperti masalah koordinasi audit, penyampaian laporan dan sebagainya.

6) Langkah - langkah kerja, memuat pengarahan-pengarahan khusus dalam pelaksanaan tugas audit:

a) Persiapan Audit, langkah-langkahnya meliputi:

1) Pengumpulan data mengenai auditee.

2) Penyusunan audit program dan SP.

3) Pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan.

4) Metode penyusunan langkah kerja bersifat instruktif.

b) Audit Pendahuluan, langkah-langkahnya meliputi :

1) Penelaahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Pengujian pengendalian manajemen.

3) Metode penyusunan langkah kerjanya sama dengan butir di atas, yaitu berbentuk instruksi yang didahului dengan pertanyaan-pertanyaan.

4) Penyusunan Ikhtisar Temuan Hasil Audit Pendahuluan.

5) Pembahasan Ikhtisar Temuan Hasil Audit Pendahuluan dengan Penanggung Jawab Audit.

c) Audit Lanjutan, langkah-langkah kerjanya meliputi:

1) Pengembangan Temuan Hasil Audit Pendahuluan.

2) Metode penyusunan langkah kerja berbentuk instruksi yang didahului dengan pertanyaan-pertanyaan.

3) Penyajian Hasil Audit Lanjutan (Daftar Temuan).

4) Rekomendasi.

5) Pembahasan temuan dengan Penanggung Jawab Audit.

6) Pembahasan hasil audit lanjutan dengan obyek yang diperiksa.

d) Penyusunan Konsep Laporan Hasil Audit.

b. Patokan-patokan untuk Penyiapan Program Kerja Audit

Patokan-patokan berikut ini berlaku untuk penyiapan Program Kerja Audit:

1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dap at dicapai atas dasar pekerjaan yang direncanakan dalam Program Kerja Audit 2. Program Kerja Audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang

bersangkutan

3. Setiap langkah kerja harus memerinci pekerjaan yang harus dilakukan disertai alasan-alasannya.

4. Setiap langkah kerja harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan.

5. Program Kerja Audit harus menggambarkan urutan prioritas langkah- langkah kerja yang harus dilaksanakan.

6. Program Kerja Audit harus fleksibel. Setiap perubahan harus dengan persetujuan atasan auditor.

7. Program Kerja Audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat.

8. Program Kerja tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada dalam permanen file. Untuk ini cukup menunjuk kepada file yang bersangkutan.

9. Dalam penyusunan Program Kerja Audit, auditor perlu memperhatikan

Aturan Prilaku Auditor dan Norma Internal Audit BUMN/BUMD c. Lain-lain

1. Program Kerja Audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja audit guna melaksanakan kegiatan yang bersangkutan. Anggaran waktu diperlukan juga untuk menentukan jumlah tenaga kerja auditor yang harus dikerahkan agar tugas audit dapat diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.

2. Untuk audit ulangan mengenai kegiatan yang sama. Program kerja audit dapat dikembangkan menjadi suatu program kerja standar, sehingga waktu yang dipakai untuk menyusun Program Kerja Audit dapat dikurangi.

3. Program Kerja Audit disiapkan oleh Ketua Tim Auditor dan harus disetujui oleh Pengawas Audit.

4. Aktivitas Fungsi Manajer pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Divisi SDM & Umum pada PT. Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan kegiatan- kegiatan dalam pengadaan tenaga kerja mulai dari pencarian, penseleksian, dan penerimaan; mengadakan pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi; pencatatan waktu kerja;

pengupahan dan penggajian; dan pelaporan.

a. Perencanaan Tenaga Kerja

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang tepat dalam jumlah dan kualitas PT. Angkasa Pura I (Persero) mengadakan kegiatan perencanaan karyawan untuk jangka waktu menengah dan jangka waktu panjang, dengan mengacu kepada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Rencana kebutuhan karyawan ditetapkan untuk jangka waktu tertentu yang mencakup informasi, antara lain:

1) Kualifikasi dan persyaratan-persyaratan yang hams dipenuhi 2) Tugas yang akan dilaksanakan

3) Persyaratan Pekerjaan 4) Status Karyawan

5) Jumlah Karyawan yang dibutuhkan 6) Jadwal kebutuhan.

Untuk memenuhi kebutuhan karyawan tersebut perusahaan mengutamakan dari karyawan yang ada, tapi bila tidak terpenuhi/tersedia pemenuhan kebutuhan karyawan tersebut diambil dari luar atau ektemal perusahaan. Prosedur pemenuhan kebutuhan karyawan yang berasal dari internal dimulai dari perencanaan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja oleh unit kerja, kalau tidak mutasi berarti langsung direkrut dari luar, jika ya, maka hams dikonfirmasi dan mendapat ijin dari unit kerja asal.

Usulan mutasi tersebut di analisis oleh divisi SDM apakah dari promosi atau tidak. Jika dari promosi, jika disepakati dibuat SK, kemudian disahkan oleh direksi. Jika tidak dari promosi, usulan promosi dikonfirmasi ke unit kerja dan bila disepakati diadakan pembuatan SK dan pengesahan oleh direksi.

Sedangkan prosedur pemenuhan kebutuhan kebutuhan karyawan dari ekstemal (rekrutmen) dimulai dari menginventarisasi kebutuhan rekrutmen yaitu dalam hal kualifikasi (job title) dan jumlah. Kemudian Tim Rekrutmen Administrasi & Penguji atau Lembaga Independen membuat pengumuman ke media massa. Lamaran yang masuk diseleksi dalam hal administrasi, psikotest, bahasa Inggris, akademik, kesehatan, penelitian khusus, dan wawancara oleh direksi. Bagi yang lulus seleksi akan diumumkan melalui surat pemyataan diterima, dilanjutkan dengan pembuatan SK oleh Divisi SDM & Umum dan direksi.

b. Penerimaan dan Penempatan Karyawan

Prinsipnya kegiatan penerimaan karyawan dari luar dilakukan bila tidak tersedianya calon dalam perusahaan, juga untuk menampilkan tenaga kerja yang baru atau tenaga kerja dengan sedikit pengalaman, dan dalam usia efektif kerja. Diasumsikan bahwa tenaga kerja yang bam, bemsia muda, berdedikasi tinggi, dan berkualitas akan bersemangat untuk bekerja.

Sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara PT.

Angkasa Pura I (Persero) yang disebut Karyawan/Karyawati adalah orang yang telah memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dan diangkat oleh pemsahaan untuk selanjutnya disebut Karyawan, terdiri dari:

- Karyawan Percobaan - Karyawan Tetap - Karyawan Perbantuan

Karyawan Percobaan adalah orang yang dinilai memenuhi persyaratan diterima sebagai calon karyawan untuk suatu masa percobaan paling lama 1 tahun, dengan mendapat gaji 80% dari 100%

yang semestinya diterima dan tidak boleh kurang dari Upah Minimum Regional (UMR). Dalam masa percobaan tersebut, pemsahaan maupun calon karyawan dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpa dibebani kewajiban apapun. Calon karyawan yang telah dinyatakan lulus menjalani masa percobaan akan diangkat sebagai Karyawan Tetap yang

masa kerjanya dihitung sejak diterima sebagai karyawan dalam masa percobaan. Karyawan Tetap adalah orang yang diangkat menjadi karyawan untuk waktu tertentu yang lulus masa percobaan. Karyawan perbantuan adalah karyawan dari perusahaan atau instansi lain.

c. Pengembangan Individu

PT. Angkasa Pura I (Persero) memberikan peluang dan kesempatan kepada karyawan untuk berkarir seluas-luasnya dengan memperhatikan prinsip keadilan dan keterbukaan. Promosi dilaksanakan secara terbuka dan objektif dengan mempertimbangkan unsur-unsur kemampuan, prestasi kerja, pendidikan pelatihan, kedisiplinan, kepemimpinan, moralitas, dan track record (catatan kondite), melalui seleksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Perusahaan mempunyai program-program dalam hal pengembangan individu, yaitu:

1. Program Pembinaan Kecakapan Karyawan.

Bertujuan untuk meningkatkan kecakapan yang diperlukan agar karyawan mampu mencapai kinerja yang lebih baik. Program ini dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan antara lain pelatihan kerja, kursus singkat.

2. Program Pengembangan Kecakapan Karyawan.

Bertujuan untuk mempersiapkan karyawan yang memenuhi syarat dan/atau akan menduduki jabatan atau Grade yang lebih tinggi dengan kecakapan dasar yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas barn.

Program ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan antara lain pendidikan formal, pelatihan kerja, atau kursus singkat.

a) Diklatreguler dari jasa pendidikan b) Diklatberjenjang D3/S1/S2

c) Workshop atau Lokakarya 5. Penilaian Prestasi

PT. Angkasa Pura I (Persero) mempunyai sistem Penilaian Unjuk Kerja Pegawai berdasarkan 075.K/010/DIR/1998. Penilaian Unjuk Kerja Pegawai merupakan proses diskusi formal antara Pegawai dengan Atasan Langsung yang dilakukan pada akhir proses Manajemen Unjuk Kerja Pgawai. Tujuan Penilaian Unjuk Kerja Pegawai, adalah:

a) Diperoleh umpan balik dua arah mengenai efektivitas Unjuk Kerja Pegawai.

b) Diperoleh perbandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana sasaran yang telah disepakati.

c) Diperoleh nilai Unjuk Kerja Pegawai secara keseluruhan.

Unsur-unsur yang dinilai adalah:

a. Analisa dan Pengambilan Keputusan

Yaitu mendapatkan informasi yang sesuai dan mampu mengidentifikasi isu-isu utama berdasarkan informasi awal, menghubungkan dan membandingkan data dari sumber yang berbeda, mengidentifikasi kaitan antara sebab dan akibat.

b. Perencanaan dan Pengorganisasian

Menetapkan serangkaian aksi bagi dirinya sendiri dan atau rekan lainnya untuk menyelesaikan sasaran kerja, merecanakan penugasan yang sesuia bagi bawahannya dan mengalokasikan sumber-sumber daya yang tepat, menetapkan prosedur-prosedur untuk memonitor hasil pendelegasian, penugasan atau proyek.

c. Komunikasi yaitu menyampaikan ide secara efektif baik dal am situasi individual atau kelompok menggunakan bahasa terminologi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pendengar.

d. Kepemimpinan Individu

Menggunakan gaya dan metode yang tepat dalam berinteraksi sehingga dapat memberikan inspirasi dan petunjuk pada bawahan, rekan kerja atau atasan untuk memperbaiki pencapaian sasaran kerja.

e. Pembinaan. Menjadi fasilitator bagi pengembangan bawahan dalam hal ilmu dan keterampilan memberikan umpan balik pada saat yang diperlukan dan memberi petunjuk untuk membantu mencapai sasaran.

f. Pendelegasian wewenang

Mengalokasikan otorisasi pengambilan keputusan dan tanggung jawab kepada bawahan secara tepat, mendayagunakan waktu, kemampuan dan potensi bawahan dengan tepat.

g. Pengetahuan Profesional

Telah mencapai tingkat kemampuan professional atau pengetajuan yang tinggi sesuai dengan kualifikasi jabatannya; terus-menerus memantau perkembangan dan tren berkaitan dengan keahlian di bidangnya

h. Integritas

Memulihkan dan menunjang norma-norma sosial, etika, dan organisasi dalam menjalankan aktivitas bisnis baik di lingkungan internal maupun ekstemal.

i. Customer Focus (Orientasi terhadap Pelanggan)

Secara aktif mengembangkan hubungan dengan pelanggan, dengan jalan jalan memperhatikan dan memahami pelanggan baik internal maupun eksternal.

j. Kerjasama

Bekerja dengan efektif dalam tim atau kelompok kerja atau di luar lingkup otorisasi yang formal untuk mencapai sasaran organisasi.

k. Unjuk Kerja Maksimal. Menetapkan standar yang tinggi dalam pencapaian sasaran unjuk kerja atau sasaran pengembangan;

melakukan aktivitas untuk mencapai sasaran melampaui dari yang diharapkan.

l. Pengetahuan Praktis. Mengikuti perkembangan ilmu dan keterampilan yang sesuai dengan posisisnya dan menunjukan kemauan untuk mempelajarinya.

m. Kuatitas dan Kualitas Pekerjaa

Tidak ditemukan kesalahan pada hasil kerjanya. Volume yang dihasilkan sesuai dengan standar. Tepat waktu dan berkemauan untuk bekerja di luar jam kerja jika diperlukan.

Tata Cara dan Prosedur Penilaian

Penilaian dilakukan dengan mengisi Formulir Penilaian Unjuk Kerja Pegawai (Formulir A1, A2, B).

a. Nilai

Nilai untuk elemen-elemen penilaian unjuk kerja pegawai dinyatakan dengan interval nilai dan simbol dengan berpedoman pada uraian tentang Faktor- faktor Penilaian Unjuk Kerja Pegawai sesuai dengan yang terdapat pada lampiran.

b. Waktu Penilaian

Penilaian untuk tahun yang bersangkutan akan dilaksanakan pada minggu ke-1 atau bulan ke-2 bulan Desember

c. Pencatatan Waktu Kerja

Waktu kerja menurut PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah waktu bagi semua karyawan untuk melakukan pekerjaan yang dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Hari kerja adalah lima hari, dimulai dari Senin sampai Jumat dengan hari libur mingguan selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu.

Waktu kerja semua karyawan PT. Angkasa Pura I adalah 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu.

Perincian waktu kerja bagi para karyawan adalah sebagai berikut:

- Hari Senin sampai Kamis : 08.00 - 12.00 : kerja efektif

12.00 - 13.00 : istirahat 12.20 - 16.00 : kerja efektif - Hari Jumat :

08.00-11.30 kerja efektif

11.00- 13.10 : istirahat 13.10 - 15.00 : kerja efektif

Alat pencatat absen waktu datang dan pulang karyawan menggunakan Handy Key, yaitu suatu mesin yang berfungsi mencatat waktu kerja

dengan cara meletakkan tangan kanan Karyawan pada satu tempat di mesin tersebut.

6. Prosedur Pengupahan dan Gaji

Gaji/upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pernsahaan kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang, dan dibayarkan berdasarkan sistem penggajian yang ditetapkan oleh perusahaan.

Penghasilan karyawan terdiri dari Penghasilan Bulanan dan Penghasilan Tahunan.

a. Penghasilan Bulanan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh karyawan setiap bulan, berupa :

1) Gaji dasar

Gaji dasar adalah penghasilan tetap setiap bulan yang nilainya ditentukan berdasarkan eselon, golongan, dan masa kerja karyawan.

2) Premi prestasi

Premi prestasi adalah penghasilan tidak tetap yang diberikan berdasarkan Rata-rata Kinerja dan Prestasi Perusahaan.

3) Biaya Pengganti Fasilitas Perumahan (BPFP)

Biaya pengganti fasilitas perumahan adalah sejumlah uang yang ditetapkan oleh direksi bagi karyawan sebagai bantuan untuk mengusahakan sendiri tempat tinggal yang bersangkutan, yang diberikan berdasarkan strata.

4) Biaya Pengganti an Fasilitas Transport (BP FT)

Biaya penggantian fasilitas transport adalah sejumlah uang yang ditetapkan oleh direksi bagi karyawan tertentu sebagai bantuan untuk biaya transportasi, yang diberikan berdasarkan strata.

b. Tunjangan Tahunan adalah jumlah penghasilan tahunan yang diterima oleh karyawan setiap tahun, berupa:

1) Tunjangan Cuti Tahunan

Tunjangan cuti tahunan adalah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang mengambil hak cuti tahunannya sebagai bantuan dalam pemulihan kesegaran jasmani dan rohani.

2) Tunjangan Hari Raya

Tunjangan hari raya diberikan kepada karyawan sebesar minimal satu kali penghasilan bulanan atau minimal sebesar Peraturan Pemerintah yang berlaku, dan pembayarannya dilaksanakan selambat-1 ambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum Hari Raya tersebut.

3) Insentif

Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja yang didasarkan atas prestasi perusahaan pada tahun berjalan sesuai laporan intern perusahaan pada tanggal 25 Desember tahun yang bersangkutan.

Potongan Gaji adalah potongan yang langsung dipotong dari gaji

Potongan Gaji adalah potongan yang langsung dipotong dari gaji

Dokumen terkait